Dajjal bertemu Iblis pada abad ke-8 M atau abad
ke-2 H (sekitar tahun 800 M atau tahun 200 H) di pusat istananya di dekat
Bermuda, yaitu yang masih termasuk Wilayah Segitiga Bermuda di Samudra
Atlantik, di mana daerah tersebut merupakan tempat bertemunya 2 lautan yang
beraliran air laut yang bersuhu hangat (panas)
dan air laut yang bersuhu dingin di Bumi yang dipilih Iblis dan setan-setan
sebagai kawasan pusat-pusat pemerintahan kerajaan Iblis dan negaranya, karena
tempat-tempat yang bertentangan tersebut memberikan kekuatan kepada mereka.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Apabila salah seorang berada di tempat terbuka atau di tengah Matahari sedang
bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergeser, sehingga sebagian dari
dirinya terletak di tempat panas dan sebagian lagi di tempat teduh, maka
hendaknya dia berdiri (meninggalkan tempat itu).” Hadits riwayat Abu Dawud dan Al-Hakim.
Tempat duduk yang paling mendapat
prioritas setan adalah tengah-tengah antara tempat yang teduh dan tempat yang
terkena sinar Matahari atau yang setengah berada di tempat panas dan setengah
lainnya berada di tempat yang dingin. Hal seperti itu atau paling tidak
mendekati hal seperti itu adalah tempat duduknya setan, setan-setan sangat
tertarik pada posisi-posisi yang terletak antara 2 hal yang bertentangan,
karena tempat yang demikian, memberikan kekuatan kepada mereka.
Ketika Dajjal
memasuki ruangan luas dan gelap, namun cahaya berwarna jingga tua bersinar dari
salah satu sisinya. Tiba-tiba Dajjal
merasakan seakan-akan seluruh ruangan itu diterangi cahaya seperti api. Ia
mendapati dirinya berhadap-hadapan dengan makhluk yang jelek rupanya,
menyeramkan, hampir-hampir membekukan darah dalam salurannya, kalau saja Iblis
tidak langsung menampakkan diri sebagai orang tua Najd yang dikenal oleh Dajjal
sebelumnya, Iblis Laknatullah itu mendekatinya tanpa menunduk dan Dajjal
mendekatinya tanpa menunduk pula. Lalu keduanya saling berjabat tangan, Iblis
Laknatullah berkata kepada Dajjal Laknatullah (julukannya) atau Musa Samiri (namanya)
:
“Wahai manusia (tanda) Kiamat, aku menantimu sejak jutaan
tahun, aku telah membuat persiapan untukmu sejak kemunculan nabi dari Arab (Rasulullah saw) ini
untuk kita hancurkan umatnya yang menghadang dan merintangi kita. Permusuhan
antara kita dan mereka tidak akan hilang, entah mereka yang menang atau kita
yang menang. Jika kita menang, kita telah mengalahkan Allah, kalau kita mengalahkan
Allah, kita menjadi ‘tuhan’ bersama-Nya, yang tidak ada sekutu bagi kita.
Itulah saatnya, kita mencipta sebagaimana Dia (Allah) mencipta. Jika tidak, katakan padaku, dari mana Allah mendatangkan makhluk-makhluk
ini dan menciptakannya dari Kaf dan Nun? Pasti Dia (Allah) belajar dari tuhan sebelum-Nya dan
dapat memahami rahasia-rahasianya, kemudian mengkhianatinya dan menciptakan ini
dengan apa yang diketahui-Nya dari rahasia-rahasia itu. Aku (Iblis) dan
engkau (Dajjal) dapat
mencapai apa yang telah dicapai-Nya hanya dengan memusnahkan umat ini (umat Islam).”
Apakah Iblis itu tidak tahu Firman Allah yang
berbunyi : “Laa ilaaha illallah”? Sebenarnya Iblis tahu bahwa tiada Tuhan
selain Allah, tetapi karena Iblis hendak menipu dan menyesatkan Dajjal, maka Iblis
berkata dusta kepadanya. Dan bahwa Allah bersifat Al Malik, Al Quddus, As
Salaam, Al Muhaimin, Al Aziz, Al Mutakabbir, Al Bari’, Al Khaliq, Al Mushawwir,
Al Mubdiu, Al Hasib, Al Ahdim, Al Jalil, Ar Raqib, Al Hakim, Al Hamid, Al Mu’id,
Al Muhyi, Al Mumit, Al Hayyu, Al Wajid, Al Wahid, Al Qodir, Al Awwal, Al Akhir,
Adh Dhahir, Al Bathinu, Al Waliy, Al Muta’aliy, Al Jami’ dan sifat-sifat Allah
yang ada dalam Asmaul Husna, atau Iblis tidak mengakuinya karena Iblis dendam
kepada Allah, karena Allah lemparkan Iblis dari rahmat-Nya dan Allah melaknati
Iblis akibat ulahnya sendiri yang sombong dan berperangai buruk.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168
:
168. (Wahai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi baik dari apa-apa yang terdapat di muka Bumi) maka, janganlah mengkonsumsi segala yang
haram, karena setan masuk ke tubuh manusia salah satu jalannya adalah melalui segala
yang haram yang masuk ke dalam tubuh, hal itu membuat ia dikuasai setan,
sehingga ia dengan mudah melakukan perbuatan haram dan masing-masing anggota
tubuhnya menuntut agar digunakan untuk melakukan perbuatan maksiat (dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan) dengan tetap beriman
dan bertakwa kepada Allah saja (sesungguhnya ia menjadi musuh yang nyata
bagimu).
Qur’an surat Al-Maaidah ayat 91 :
91.
(Sesungguhnya
setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran) meminum
(khamar) maka janganlah mengkonsumsi segala yang haram, karena setan
masuk ke dalam tubuh manusia salah satu jalannya adalah melalui segala yang
haram yang masuk ke dalam tubuh, hal itu membuat dirinya dikuasai setan,
sehingga ia dengan mudah melakukan perbuatan haram dan masing-masing anggota
tubuhnya menuntut agar digunakan untuk melakukan perbuatan maksiat dan meminum khamar
itu menurunkan konsentrasi otak serta menurunkan kecerdasan otak (IQ), karena
otaknya mengalami kerusakan yang sulit disembuhkan (dan berjudi itu) membuat
setan juga bisa menguasai manusia melalui perbuatan dosa-dosa mereka (dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah) sehingga lupa kepada Allah dan
malas atau bahkan tidak mau berdzikir, tadarus, tilawah, berdoa (dan
shalat, maka berhentilah kamu) dari melakukan dosa-dosa tersebut.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat
120 :
120.
(Setan itu memberikan janji-janji kepada
mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu
tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka) setan itu penipu,
Al-Hadiid 14.
Qur’an surat Faathir ayat 5-6
:
5.
(Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian
dan janganlah) setan (yang pandai menipu, memperdayakan kalian
tentang Allah.)
6.
(Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi
kalian, maka anggaplah ia musuh) kalian, dengan cara, bertakwalah hanya
kepada Allah saja (karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya
menjadi penghuni Neraka yang menyala-nyala).
Lanjut ucapan Iblis kepada Dajjal
sebagai berikut :
“Allah telah mengampuni nabi mereka atas dosa-dosanya yang terdahulu
dan yang akan datang, memberi mereka (kaum
muslimin) malam Al-Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan, memberi mereka
tempat wukuf di Arafah. Mereka kembali dari Arafah bagaikan dilahirkan kembali
oleh ibunya, memberi mereka istighfar (ampunan) dan
lalu Dia (Allah) pun
menerima ampunan mereka dan memberi mereka tobat dan menerima tobat mereka
selama belum sekarat. Dia telah memuliakan mereka, lantas, mengapa kita tidak
menguasai dan menghancurkan mereka (umat
Islam) dengan keinginan rendah dan cobaan hidup berupa harta, anak,
wanita, emas, hukum, kekuasaan, dan kedudukan? Kita kirim pada mereka (umat
Islam), para pembantu kita dari kalangan
setan, jin, dan manusia (yang bersifat setan), untuk menghancurkan mereka
semuanya serta merobek Al-Qur’an dalam dada mereka (umat Islam), sehingga
mereka menjadi muslim hanya dalam nama saja (maksudnya tidak menjalankan perintah agama, contohnya, orang
Islam KTP yang tidak shalat). Kita jadikan orang-orang Yahudi
bangsamu itu, sebagai pemegang kepemimpinan serta menerima kurban dan tebusan,
sehingga mereka (Bani Israil) menetapkan pajak dan memperoleh apa
yang dijanjikan pada mereka untuk menguasai Palestina. Dengan begitu, mereka (Bani Israil) menjadi penguasa seluruh dunia. Aku (Iblis) menjadi sahabatmu yang tersembunyi dan sekutumu (Dajjal) di atas “Arsyi dan kekuasaan.”
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 38 :
38. (….Barangsiapa yang menjadikan setan sebagai temannya, maka) ketahuilah (ia)
setan itu (adalah teman yang sangat jahat).
Qur’an surat Al-Hajj ayat 4 :
4. (Yang telah ditetapkan, bahwa
barangsiapa yang berteman dengan ia) setan (maka ia akan menyesatkannya dan
membawanya ke azab Neraka).
Dajjal membuka
mulut dan membelalakkan mata, untuk pertama kalinya ia mendengar perkataan
memuaskan dari ‘tuhan’ (Iblis) yang menciptakan seluruh
alamnya. Dajjal bertanya kepadanya tentang Adam dan Hawa, serta masalah godaan
pada keduanya yang mengeluarkan mereka dari Surga sebagaimana di beritakan
dalam kitab-kitab suci. Iblis menceritakan kepada Dajjal tentang dikeluarkannya
Nabi Adam as dan istrinya Hawa dengan memutarbalikkan fakta yang sebenarnya
dengan memfitnah Nabi Adam as, Hawa, para nabi dan para sahabat Rasulullah saw.
Dajjal mulai mendengarkan ‘saudara tuanya’ dengan penuh perhatian, seakan-akan
terpengaruh oleh sihir yang dimainkan penyihir profesional. Perkataan Iblis
Laknatullah indah, idenya menarik, pandangannya menyentuh dan isyaratnya
simpatik, seolah-olah ia adalah orang tuanya yang telah lama mencarinya.
Akhirnya mereka menyepakati perjanjian tertulis, perjanjian itu menyebutkan bahwa
:
“Keduanya adalah satu makhluk, yang satu
terlihat dan yang lainnya tidak terlihat. Tujuan persahabatan itu adalah ‘menghancurkan
Islam dan kaum muslimin’, menegaskan dan menampakkan kesalahan Yang Maha
Besar (Allah) yang telah tua renta dan menjelaskan bahwa
orang-orang Yahudi adalah umat terbaik yang diutus kepada manusia, bukan kaum muslimin
yang bersifat Dajjal (kata Ibils dan Dajjal).
Isi perjanjian Iblis dan Dajjal selanjutnya sebagai
berikut :
“Adapun rincian perjanjian dan langkah-langkah kerja akan dijelaskan dalam
pertemuan-pertemuan khusus kita (Iblis dan Dajjal) yang sangat rahasia dan dicatat dengan perangkat
peka yang merekam pembicaraan. Kita adalah satu, kita merupakan sekutu Tuhan
kita dalam kekuasaan”.
Tertanda (ditanda
tangani Dajjal)
Raja Yahudi yang ditunggu-tunggu
dan dijanjikan kerajaan seribu penduduk (Dajjal).
Tertanda (ditanda
tangani Iblis)
Raja jin dan setan (Iblis) yang
terusir secara zhalim karena Adam terkutuk dan anak cucunya yang tidak
mengikuti kami.
Iblis terkutuk itu
menyatakan kemenangan dan kecerahan dengan harapan bahwa di masa depan ia dapat
melaksanakan rencananya atas anak cucu Adam. Iblis mendatangi seluruh dunia jin kafir dan setan, dan menyampaikan pidato
yang mengenai Dajjal berikut ini :
“Dengan namaku, akulah
‘tuhan’ yang agung bagi duniamu dan seluruh dunia ini. Dengan nama sahabat dan
pendampingku serta saudara kembarku (Dajjal), anak Samirah, aku senang
memanjakannya dengan membuang huruf namanya, yang tidak seperti orang-orang
Arab membuang huruf nama itu dengan membuang huruf akhirnya. Kami, raja (Iblis), membuang 2 huruf namanya sehingga
sahabatku (Dajjal) itu menjadi ‘Sam’
atau ‘Paman Sam’ bagi seluruh manusia. Ia adalah saudara dan bayanganku bagi
mereka. Oleh karena itu, Paman Sam (Samiri) adalah paman kalian dan paman setiap orang yang beriman kepada kami (Iblis
& Dajjal). Sebab, ia adalah
saudaraku dan penjelmaan dariku. Ia adalah pemberi syafaatku bagi manusia, jika
saja ia tidak datang, pasti aku akan melahap semua manusia dengan mulutku.
Tetapi ia datang untuk menyelamatkan mereka dan untuk mewujudkan harapan umat
tersiksa di Bumi Yahudi. Berkumpullah hai anak-anak kegelapan. Hari ini adalah
permulaan umur baru di dalam sejarah Bumi ini dan sejarah kalian. Inilah
sejarah yang mengizinkan kalian untuk menguasai manusia demi bakti ‘tuhan’
kalian (Iblis) dan saudara kembarnya
(Dajjal). Aku adalah orang ini, dan
orang ini adalah aku. Minumlah arak, karena akal perlu istirahat, adakan pesta
selama 40 hari 40 malam. Setelah itu, kalian akan meninggalkan saudara kembarku
yang akan pergi untuk memerintah manusia dan menggantikanku. Hendaklah kita
membantunya dalam membangun benteng raksasa (berbentuk Piramida) di dalam air dan di permukaannya, serta di
atas sebidang tanah di dunia ini (sebagai istananya Dajjal) yang dekat dengan (pusat) istanaku ini (arsyi/singgasana utama Iblis
di atas air Laut Segitiga Bermuda).
Malam ini pesta dimulai. Menyebarlah.”
Istana itu ramai dengan hiruk-pikuk dan
malam-malam indah, Iblis mengajak saudara kembarnya ke kamar tamu besar yang
telah disiapkan untuknya. Setiap malam mereka berdua mengadakan pertemuan
hingga pagi hari. Lalu masing-masing kembali ke kamarnya, selama 40 hari
selesailah pembuatan ’aturan kerja’ dan ’penetapan langkah-langkah setan untuk
memerintah dunia’. Dibentuk pula konsep protokoler bagi pengendalian dunia dan
metode penguasaannya. Iblis dan pasukannya telah berhasil membantu
Dajjal membangun istananya yang berbentuk Piramida di Segitiga Bermuda di dalam
air dan di permukaanya serta di atas sebidang tanah di Bumi yang dibangun di
dekat pusat istananya Iblis yang berada di atas air Laut Segitiga Bermuda.
Pada hari terakhir, diadakan pesta perpisahan dengan sahabatnya, Dajjal pun
keluar dari istananya. Dajjal menggerakkan kapalnya beserta para pengawalnya
yang mulai bangun dari tidur selama 40 hari 40 malam (manusia yang masuk ke istananya
Iblis, langsung tertidur, kecuali Dajjal, karena Iblis hendak berbicara
kepadanya sehingga Dajjal tidak tertidur ketika memasuki istananya Iblis).Yang
pertama kali mereka (para pengawalnya)
lakukan adalah sujud kepada Dajjal.
Para pengawalnya berkata : “Engkau menjadi suci, wahai junjungan
dan tuhanku. Engkau telah menjadikan kami mati dengan kebijaksanaanmu dan sekarang kami
menjadi hidup dengan rahmatmu.”
Dajjal menjawab : “Apakah
kalian tahu berapakah umur kalian ketika mati di hadapanku?”
Pengawalnya menjawab : “Kami
tidak tahu.”
Dajjal berkata : “40 hari, hendaklah selalu
membiasakan pesta kematianmu selama 40 hari. Pada 40 hari, aku menghidupkan
mereka sekali lagi untuk memasukkan mereka ke dalam Firdaus, namun kalian tidak
melihat mereka.”
Sangat disayangkan, bahwa perayaan 40 hari menjadi
perbuatan
bid’ah yang diwarisi kaum muslim dari Dajjal Yahudi dan fir’aun yang
juga merayakan 40 hari setelah kematiannya, karena ruh dihentikan dari
penghisapan, kata Dajjal, Iblis, dan para fir’aun. Ini benar-benar adalah
kebohongan yang ditiru Dajjal untuk dirinya dari fir’aun dan kemudian dari
Iblis dalam pestanya. Semoga Allah melaknati mereka, yaitu Iblis dan Dajjal
Laknatullah.
Janji Iblis dihadapan Allah dalam Qur’an surat Al-A’raaf ayat 16-17 dan 30 :
16. (“Iblis menjawab : ”Karena Engkau) Allah (telah menghukum aku sesat, aku akan) menghalang-halangi (mereka)
manusia (dari jalan Engkau yang lurus).
17. (Kemudian aku akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka taat”) akhirnya Iblis dan pengikut-pengikutnya berhasil
menyesatkan sebagian besar manusia.
30. (Sebagian) manusia (diberi-Nya petunjuk dan sebagian lagi
telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan
pelindung) mereka (selain Allah dan mereka mengira bahwa
mereka mendapat petunjuk).
Qur’an surat Al-Hijr ayat 39-44 :
39.
(Iblis berkata : “Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan) membuat (mereka)
manusia yang sesat (memandang baik) perbuatan mereka
yang buruk (di muka Bumi ini dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya),
40.
(kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis) yaitu
orang-orang yang telah diberi taufiq untuk bertakwa dengan menjalankan segala
perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya (di antara mereka”).
41.
(Allah berfirman : “Ini adalah jalan yang
lurus, kewajiban Aku-lah menjaganya) sehingga orang tersebut terlepas
dari tipu daya setan dengan mengikuti jalan yang lurus karena dijaga oleh Allah.
Tetapi, barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka sekali-kali kamu tidak akan
mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk kepadanya, An-Nisaa’ 88, Al-An’aam 39, 125, Al-A’raaf 178, 186, Ar-Ra’du 27, 33,
Ibrahim 4, 27, An-Nahl 37, 93, Al-Israa’ 97, Al-Kahfi 17, Ar-Ruum 29, 53, Faathir
8, Az-Zumar 23, 36, Al-Mu’min 33-34, 74, Asy-Syuura 44, 46, Al-Jaatsiyah 23,
Al-Muddatstsir 31.
42.
(sesungguhnya hamba-hamba-Ku) yang
beriman (tidak ada kekuasaan bagimu) setan (terhadap mereka, kecuali
orang-orang yang mengikut kalian, yaitu
orang-orang yang sesat”).
43.
(Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar
tempat yang telah diancamkan kepada mereka) pengikut-pengikut setan (semuanya).
44.
(Jahannam itu mempunyai 7 pintu, tiap-tiap
pintu) telah ditetapkan (adalah untuk golongan tertentu bagian di antara
mereka) yang sesat.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 88 : Tafsir Jalalain.
88. (....Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah,
maka kamu sekali-kali takkan mendapatkan jalan) untuk menujukinya.
Qur’an surat Al-An-‘aam ayat 39,
122 dan 125 : Tafsir Jalalain.
39. (Dan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami adalah tuli dan bisu lagi berada dalam gelap gulita. Barangsiapa
yang dikehendaki Allah) ia tersesat (niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki-Nya) mendapat
petunjuk (niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus) yakni
agama Islam.
122. (Dan apakah orang yang sudah mati) hati nuraninya (kemudian ia Kami hidupkan) hati
nuraninya dengan diberi-Nya hidayah (dan Kami berikan kepadanya cahaya yang
terang) jalan yang lurus dan keselamatan (yang dengan cahaya itu ia dapat
berjalan) bisa bergaul/bersosialisasi (di tengah-tengah masyarakat
manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita) kesesatan
(yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?) karena Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir, At-Taubah 37 (Demikianlah Kami jadikan orang-orang yang kafir itu memandang baik terhadap apa
yang telah mereka kerjakan).
125. (Barangsiapa yang Allah menghendaki akan
memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk
agama Islam) dengan
cara menyinarkan nur hidayah ke dalam dadanya, sehingga dengan sadar ia mau
menerima Islam dan mau membuka dadanya lebar-lebar untuk menerimanya,
demikianlah sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits (Dan barangsiapa yang dikehendaki)
Allah (kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit seolah-olah
ia sedang mendaki ke Langit) apabila iman dipaksakan
kepadanya, karena hal itu terasa berat sekali baginya (Begitulah Allah menimpakan
siksa) azab atau setan itu menguasainya (kepada orang-orang yang tidak
beriman).
Qur’an surat Shaad ayat 82-85
:
82.
(Iblis menjawab : “Demi kekuasaan Engkau, aku
akan menyesatkan mereka semuanya).
83.
(Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di
antara mereka”) yaitu orang-orang yang telah diberi taufiq dan hidayah
untuk menaati segala petunjuk dan perintah Allah.
84. Allah (berfirman : “Maka yang benar) adalah
sumpah-Ku (dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan”).
85. (Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi Neraka
Jahannam dengan jenis kamu) yaitu Iblis dan semua setan jin (dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu
di antara mereka kesemuanya) yaitu semua setan manusia.
Qur’an surat Az-Zukhruf ayat 36-38 :
36. (Barangsiapa
yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu Al-Quran (Kami
adakan baginya setan) yang menyesatkan dirinya (maka setan itulah yang menjadi
teman yang selalu menyertainya).
37.
(Dan sesungguhnya mereka) setan-setan
itu
(benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka
bahwa mereka mendapat petunjuk) setan membuatnya memandang baik
perbuatan dosa.
38.
(Sehingga apabila orang-orang yang berpaling)
dari Allah dan rasul-Nya ketika hidup di dunia (itu datang kepada Kami) di
hari Kiamat (dia berkata : “Wahai, seandainya jarak antaraku dan kamu) setan (seperti
jarak antara timur dan barat! Memang) setan itu (teman yang paling jahat”)
di dunia setan menggoda manusia untuk menuruti hawa nafsu, Al-Baqarah 169, sehingga manusia tergelincir dalam dosa, tetapi di
akhirat, setan mengkhianati manusia, Qaaf
27.