30 November, 2015

IMAM MAHDI DAN RATU ADIL

Perang Armageddon I tidak lama lagi akan terjadi, di mana Imam Mahdi dan kaum muslimin berperang melawan Dajjal Laknatullah (Musa Samiri) yang memimpin angkatan perang NATO dan negara-negara kafir lainnya dari Asia dari balik layar yang bermarkas di Kota Magiddo - Negara Israel. Dajjal adalah seorang pria yang sangat lanjut usianya, tetapi berwajah muda, umurnya lebih dari 3.360 tahun. Ketika Nabi Musa as lahir sekitar tahun 1250 SM, Dajjal telah berumur 100 tahun lebih, ia adalah seorang penyihir yang bisa mempengaruhi orang dengan mantra-mantra sihirnya. Dajjal belajar sihir dari dukun terkenal di Mesir zaman fir’aun dahulu. Dan ia adalah pelaku sejarah dan saksi yang masih hidup ketika Nabi Musa as dan Nabi Harun as bersama Bani Israil termasuk dirinya menyeberangi Laut Merah di bagian Teluk Suez yang dibelah oleh Allah sehingga terbentuk jalan yang kering yang bisa dilewati Bani Israil ketika mereka dikejar oleh Fir’aun Merneptah dan bala tentaranya. Tetapi jangan berharap Dajjal mengatakan tentang kejadian ribuan tahun yang lalu itu dengan sebenarnya kepada manusia yang bertanya kepadanya, karena Dajjal itu adalah orang yang jahat dan pendusta. Jika kita mendengar ada Dajjal atau ia datang, segera pergi menjauh dan berdoa memohon pertolongan Allah dengan membaca takbir, tasbih, tahmid, tahlil dan membaca Qur’an surat Al-Kahfi ayat 1-10.

Tanda-tanda sebelum Imam Mahdi muncul, Rasulullah saw bersabda:

“…Pada dekade-dekade Hijriah setelah 1400 tahun, hitunglah dekade itu 2 atau 3…(dekade 20 sudah lewat sekarang dekade 30 atau awal dekade 40 pada hari raya Idul Adha 1441 Hijriah atau tahun selanjutnya insyaAllah) akan muncul Al-Mahdi al-Amin (insyaAllah Imam Mahdi akan muncul dan dibaiat di Mekkah ketika musim haji setelah wukuf di Arafah, maka pemimpin yang dapat petunjuk dan dapat dipercaya resmi memimpin kaum muslimin untuk berperang melawan Dajjal, Bani Israil dan orang-orang kafir).”

PL. Kitab Ulangan pasal 33 ayat 1-3:

“…dan (Al-Mahdi) datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus (jamaah haji), di sebelah kanan-Nya (Rukun Yamani), tampak kepada mereka api yang menyala (Komet 46P/Wirtanen yaitu komet paling terang yang melintasi Bumi tahun 2018, tepatnya pada tanggal 16 Desember 2018 di Langit malam waktu Amerika Serikat atau tanggal 17 Desember 2018 kemaren waktu Indonesia dan masih bisa dilihat di Langit Selatan pada malam hari selama bulan Desember 2018 dengan mata telanjang oleh penduduk dunia di daerah-daerah yang tingkat polusi cahayanya tidak tinggi, kemudian selang beberapa bulan setelah Komet 46P/Wirtanen melintasi Bumi, maka Imam Mahdi muncul dan dibaiat pada musim haji tahun 2020 atau tahun selanjutnya insyaAllah)….”

Rasulullah saw bersabda tentang Imam Mahdi (Al-Mahdi) berikut ini:

“Sungguh Bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesewenang-wenangan, dan apabila kezhaliman dan kesewenang-wenangan itu telah penuh, maka Allah Swt akan mengutus seorang pria yang berasal dari umatku. Namanya seperti namaku dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Imam Mahdi bernama Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi Bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (Bumi) dipenuhi sebelum itu (dengan) kezhaliman dan kesewenang-wenangan. Pada waktu itu (setelah kedatangan Imam Mahdi) Langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya dan Bumi pun tidak akan menahan sedikitpun dari tanam-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kalian selama 7 tahun atau 8 tahun dan paling lama 9 tahun.” Hadits shahih riwayat Thabrani.

PL. Kitab Daniel (Nubuat Nabi Daniel as) pasal 7 ayat 9-10:

“Sementara aku terus melihat, takhta-takhta ditempatkan, lalu duduklah yang lanjut usianya (Al-Mahdi muncul lalu dibaiat sebagai pemimpin umat Islam sedunia), pakaiannya putih seperti salju (Al-Mahdi  umat Rasulullah saw), dan rambutnya bersih seperti bulu domba (Al-Mahdi keturanan Rasulullah saw),….”

Arti kata “takhta-takhta ditempatkan” adalah, Allah mempersiapkan dan menetapkan para pemimpin bangsa (ratu adil) di negara-negara yang menjadi hamba-hamba-Nya. Yaitu para pemimpin yang baik, benar, sabar, adil (tegas, sehingga terkesan keras atau otoriter dalam menerapkan hukum bagi orang yang melanggar hukum, yang terbukti bersalah dihukum dan yang tidak terbukti bersalah dibebaskan atau diberi grasi), jujur (yaitu pemimpin yang tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan (jabatan pemimpin), bukan pemimpin fasik dan jahat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan dengan memfitnah lawan politiknya, banyak berbohong dan menipu rakyat dengan janji-janji palsu yang tidak akan ditepati jika nanti menang pemilu dan pasti tidak bisa diwujudkannya karena janji-janjinya itu tidak realistis dan hanya ‘Angin Surga’ alias hanya angan-angan kosong belaka) dan bijaksana, maka Allah gerakkan hati rakyatnya untuk memilihnya. Hal ini untuk membuka jalan bagi Imam Mahdi muncul nanti sebagai pemimpin umat Islam yang akan disambut oleh para pemimpin negara yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk menghadapi peperangan yang sangat dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Bumi ini dalam peperangan antara kebenaran melawan kebatilan.

PB. Kitab Wahyu (Nubuat Nabi Yahya as) pasal 20 ayat 4:

“Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang (dipilih oleh Allah untuk) duduk di atasnya (menjadi pemimpin yang baik, benar, sabar, adil, jujur dan bijaksana), kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi (dengan adil dan memerangi orang-orang kafir yang menjadi musuh Allah dan rasul-Nya).”

Setelah takhta-takhta ditempatkan, maka datanglah Imam Mahdi pemimpin bijaksana yang telah Allah persiapkan untuk membebaskan dunia dari pengaruh-pengaruh roh jahat. Sang pembebas umat Allah dari orang-orang kafir yang menjadi musuh Allah dan rasul-Nya juga. Imam Mahdi datang untuk mengungkap hal-hal yang tersembunyi dan merupakan 1 di antara 3 pemimpin.

Rasulullah saw bersabda:

“Tidak akan binasa suatu kaum, manakala aku (Rasulullah saw) sebagai pemimpin pertama, Imam Mahdi pemimpin pertengahan dan Isa ibnu Maryam sebagai pemimpin penghabisan.” Hadits riwayat Thabrani.

Al-Mahdi berasal dari umatku (orang Islam), lebar dahinya dan mancung hidungnya. Ia akan memenuhi Bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana Bumi ini sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman dan kesewenang-wenangan. Ia berkuasa selama 7 tahun.” Hadits riwayat Abu Daud.

Rasulullah saw  bersabda : Al-Mahdi itu keturunanku, dari anak cucu Fatimah. Hadits riwayat Abu Daud.

Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah saw bersabda:

“Imam Mahdi itu dari golongan kami Ahlul Bait (keturunan Rasulullah saw), Allah membuat perbaikan padanya dalam satu malam.” Hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah.

Rasulullah saw  bersabda:

“Aku sampaikan kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan (antar individu, kelompok dan Negara di dunia nyata maupun maya) dan keguncangan-keguncangan (perang yang terjadi di banyak negara, tawuran, bentrokan, keguncangan politik, ekonomi, moral, peristiwa/kejadian, banyak terjadi bencana alam, seperti :gempa bum tektonik, vulkanuik dan terban, hujan ekstrem yang menyebabkan banjir di mana-mana, banjir bandang, banjir rob, tanah ambles (Sinkhole), tanah longsor, tanah bergerak, angin kencang, angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan ulah manusia atau alam dan sebagainya). Dia akan memenuhi Bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya Bumi dipenuhi dengan penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk Langit dan Bumi menyukainya, dan dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (adil, merata dan tepat sasaran, karena hanya Al-Mahdi pemimpin yang paling adil di antara para pemimpin yang adil di negara yang telah Allah persiapkan untuk menyambutnya, sebelum Nabi Isa as turun ke Bumi nanti). Begitulah kondisinya waktu itu yang berlangsung selama 7, 8, atau 9 tahun. Kemudian tidak ada kebaikan lagi dalam kehidupan sesudah itu.” Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi.

Rasulullah saw bersabda:

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah umatku ketika banyak terjadi perselisihan antar manusia (di dunia nyata maupun maya) dan gempa-gempa (gempa tektonik, vulkanik dan terban). Maka ia akan memenuhi Bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezhaliman.” Hadits riwayat Ahmad.

Selama Imam Mahdi (pemimpin bijaksana ‘Raja’ nya para Ratu Adil) belum muncul, dunia termasuk Indonesia akan mengalami periode ke-4, yaitu goro-goro atau kekacauan dan masalah, maka dunia dan negara kita dipenuhi kezhaliman (terutama di kota yang kemaksiatannya merata di seluruh tempat, maka Allah datangkan banyak kejahatan), kekacauan fisik dan maya (perselisihan di dunia nyata maupun maya (medsos), perang, bentrokan, pertikaian, kejahatan, pembunuhan, tawuran yang terjadi di mana-mana terutama di kota atau wilayah yang penuh kemaksiatan), kekacauan moral (warganya banyak yang tidak jujur, banyaknya perzinahan, peminum khamar, narkoba dan kefasikan lainnya, banyaknya orang yang tidak bersyukur dengan shalat, meremehkan agama dengan meninggalkan perintah Allah dan sunnah Rasulullah saw dan banyaknya ulama yang menukar ayat-ayat Allah dengan kepentingan duniawi), kekacauan politik, kekacauan ekonomi (perlambatan ekonomi dunia, perang mata uang, perang dagang, banyaknya bencana alam termasuk menyebarnya penyakit menular yang membuat produksi pertanian dan perkebunan menurun sehingga harga pangan naik dan sebagainya) dan kekacauan hukum (keadilan masih belum bisa ditegakkan 100%).

Kekacauan dan masalah tersebut di atas akan mencapai puncaknya, dengan terjadinya entah itu kekacauan fisik dan maya, ekonomi, moral, politik atau hukum atau masalah semuanya, sampai munculnya Imam Mahdi sebagai pemimpin umat Islam sedunia yang paling adil dan memimpin perang melawan Israel dan mengalahkan mereka dalam Perang Libanon. Lalu ditandatanganinya perjanjian perdamaian, maka Libanon, Dataran Tinggi Golan (Suriah), Pegunungan Samaria (Yordania) dan Kota Yerusalem diserahkan lagi ke umat Islam oleh Israel sebagai syarat damai. Kaum muslimin memanfaatkan masa damai ini dengan menyusun kekuatan fisik dan spiritual dipimpin oleh Imam Mahdi yang membuat masjid-masjid menjadi makmur, termasuk Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Kota Yerusalem dibangun kembali sehingga menjadi makmur, dakwah digalakkan kepada kaum muslim dan non muslim (banyak orang kafir yang masuk Islam dengan sukarela). Orang Madinah yang ikut berperang bersama Imam Mahdi dalam membebaskan Jazirah Arab, mulai pindah ke Kota Yerusalem secara berbondong-bondong yang membuat kota tersebut menjadi ramai, akhirnya Kota Madinah menjadi sepi. Karena orang Madinah mempertimbangkan untuk menghidupkan dakwah di Baitul Maqdis dan menyakini Nabi Isa as sebentar lagi akan turun di timur Kota Damaskus dan di Kota Yerusalem. Mereka ingin menyampaikan salam Rasulullah saw kepada Nabi Isa as dan kaum muslimin menjadi kelompoknya beliau as sehingga dunia damai untuk sementara waktu.

Rasulullah saw bersabda:

“2 kelompok dari umatku yang Allah hindarkan dari api Neraka, yaitu kelompok yang memerangi bangsa India (yang kafir) dan kelompok yang bersama Isa ibnu Maryam.” Hadits riwayat Ahmad.

 

“Barangsiapa di antara kalian yang mendapatinya (menemui Nabi Isa as), maka sampaikan salam dariku.”

Hadits riwayat Al-Hakim.

Qur’an surat An-Naml ayat 82:

82. (“Dan ketika perkataan telah jatuh kepada mereka itu) maka (Kami keluarkan sejenis binatang melata dari Bumi) maksudnya, Allah munculkan kerajaan atau negara yang penduduknya berpikiran dan berperilaku seperti binatang, hal ini menjadi pengingat bagi orang-orang beriman bahwa umat manusia zaman dahulu selalu ingkar dan tidak beriman terhadap apa yang telah disampaikan Allah melalui para nabi utusan-Nya. Peringatan itu kini telah menjadi kenyataan dan terjadi di hadapan kita, jika mereka termasuk orang-orang yang berakal dan mau berfikir, peringatan Allah tersebut dapat membuat orang-orang kafir dan fasik menjadi beriman dan membuat orang-orang beriman menjadi lebih bertakwa (yang akan mengatakan kepada mereka: “Bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”).

Qur’an surat Al-Anfaal ayat 22 dan 55:

22. (Sesungguhnya binatang) melata atau manusia (yang seburuk-buruknya di sisi Allah adalah orang-orang yang tuli) tidak mau mendengarkan perkara yang benar (dan bisu) tidak mau mengucapkan perkara yang benar (yang tidak mengerti apa-apa) tentang perkara yang benar.

55. (Sesungguhnya binatang) manusia (yang paling buruk di sisi Allah adalah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman).

 

Sumber: Armageddon - Wisnu Sasongko, Perang Islam vs Barat - Muhammad A dan berbagai sumber