14 Oktober, 2020

AWAL LANGIT DAN BUMI SERTA LANGIT YANG BENAR BENAR DILUASKAN (MENGEMBANG)

Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 30 :

30.  (Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya Langit dan Bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang) bersatu (padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya...).

Qur’an surat Al-Mu’min (40) ayat 57 :

57.  (Sesungguhnya penciptaan Langit dan Bumi lebih besar) lebih sulit dan rumit (daripada penciptaan manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui).

 

Sebelum Langit dan Bumi dipisahkan, berdasarkan model ledakannya bahwasanya Langit dan Bumi itu keduanya dahulu bersatu padu dari awalnya merupakan gas alam semesta yang berupa titik yang disebut plasma putih yang luar biasa panas dan padat. Kemudian Allah pisahkan antara keduanya yang dikenal dengan nama ’The Big Bang Theory’, sehingga keduanya berpisah saling menjauh yang proses pengembangannya tidak terjadi pada satu titik (lokasi) tertentu saja. Tetapi Big Bang atau Ledakan Besar itu bukan seperti sebuah ledakan kosmik raksasa di Langit dan Bumi! Bukan itu! Jadi Big Bang merupakan peristiwa mengembangnya atau meluasnya cikal bakal Langit dan Bumi, dari awalnya berupa titik yang disebut plasma putih yang luar biasa panas dan padat menjadi alam semesta yang cukup dingin terdiri dari : Langit, Bumi dan isinya serta apa saja yang ada di antara keduanya yang terlihat saat ini. Artinya, alam semesta tidak memiliki pusat dan tidak memiliki posisi awal karena pada saat Big Bang itulah awal dari ruang dan waktu, artinya lagi, tidak ada tempat yang khusus dan istimewa di dalam alam semesta untuk memulai proses Big Bang. Satu detik setelah Big Bang, alam semesta ini temperaturnya hampir 10 miliar derajat Celcius dan sekitar 1 menit setelah Big Bang yaitu saat alam semesta cukup dingin untuk menciptakan lebih banyak barion (proton dan neutron). Setelah baryogenesis alam semesta terisi oleh lautan neutron, proton, elektron, positron (anti-elektron), foton dan neutrino. Ketika alam semesta mendingin, neutron akan meluruh menjadi proton dan elektron atau neutron bergabung dengan proton membentuk Deutrium (isotop Hidrogen). Kemudian proton dan neutron tersintetis menjadi nuklei (Helium, Deutrium dan Lithium bersamaan dengan proton-proton tunggal yang membentuk nuklei Hidrogen). Dengan temperatur miliaran derajat Celcius dan tekanan yang tidak terbayangkan kuatnya, proton berfusi dengan proton membentuk inti Helium dan inti Lithium. Detik-detik berlalu, alam semesta mengembang dan mendingin, hanya 3 menit kemudian, reaksi fusi berhenti, semua Hidrogen yang ada saat ini dan sebagian besar inti Helium serta inti Lithium telah terbentuk. Semua peristiwa tersebut berlangsung hanya sekitar 17 menit sampai temperatur alam semesta turun sedemikian rupa, sehingga tidak tersedia cukup energi yang memungkinkan peristiwa itu untuk terus terjadi. Nah, proses pembentukan elemen ringan di alam semesta dini inilah yang disebut Nukleosintesa Big Bang. Saat alam semesta berusia sekitar 300 ribu tahun, elektron mulai berikatan dengan nuklei membentuk 3 unsur : Hidrogen, Helium dan sejumlah kecil Lithium. Pada titik inilah alam semesta menjadi transparan dan temperaturnya terdistribusi dengan keseragaman yang tinggi karena adanya komunikasi antara partikel-partikel yang ada di dalamnya.

 

Setelah Big Bang, alam semesta menjadi berkabut yang kerapatan kabutnya tidak seragam, sekitar 1,6 juta tahun kemudian Allah menciptakan gaya gravitasi yang membuat gas alam semesta yang telah berbentuk kabut awan yang kerapatannya di alam semesta tidak seragam itu semakin menguat ketidakseragamannya. Gaya gravitasi antar gas semakin lama menyebabkan kabut awan gas berkontraksi dengan mengerut semakin rapat dan semakin bertambah rapat sehingga semakin meningkatkan massa, tekanan dan temperaturnya yang membuat bentuk kabut awan tersebut semakin menggumpal dan semakin membesar kemudian menjadi berbentuk dukhaanun yaitu nebula purba/generasi pertama/generasi awal. Dari nebula generasi awal ini sebagian berputar semakin cepat, proses perputaran ini mengakibatkan sebagian materi kabut awan gas  menjadi sebuah peristiwa diciptakannya superkluster-superkluster, galaksi-galaksi dan *bintang-bintang massif/giant/raksasa generasi awal *setelah Allah menciptakan Bumi karena Planet Bumi diciptakan oleh Allah lebih dahulu daripada 7 Langit dan benda-benda Langit. Bintang-bintang massif generasi awal itu sinarnya berwarna lebih biru daripada bintang-bintang yang kita lihat saat ini, karena bintang-bintang tersebut hanya mengandung Hidrogen, Helium dan sejumlah kecil Lithium yaitu unsur logam yang paling ringan, tidak mengandung unsur-unsur (elemen) berat seperti bintang-bintang generasi berikutnya. Bintang-bintang generasi awal itu hyper-hypermassif daripada bintang-bintang massif yang ada saat ini karena massanya beratus-ratus atau bahkan ribuan kali daripada massa Bintang Matahari kita. Sekitar 3 menit setelah bintang-bintang generasi awal diciptakan, karena tekanan gravitasi pada inti bintang-bintang hyper-hypermassif itu, Hidrogen dan Lithium berfusi membentuk unsur-unsur berat yaitu : Karbon, Oksigen, Ferrum (besi) dan lain-lain yang berlangsung di bagian tertentu dari galaksi secara tidak beraturan dan tidak berpola. Kemudian dari bintang-bintang massif generasi awal di bagian tertentu dari galaksi-galaksi generasi awal itu mengalami keruntuhan ke dalam medan gravitasi sendiri kemudian meledak. Karena mereka kehabisan energinya dengan cepat akibat massanya yang hyper-hypermassif sehingga berusia pendek yaitu hanya beberapa ratus ribu tahun mungkin hingga 1 juta tahun saja dan mereka sekarang sudah punah. Dari ledakan bintang-bintang sangat massif dari generasi awal itu, Allah menciptakan nebula-nebula generasi berikutnya yang dibentuk dari gumpalan raksasa kabut awan gas Hidrogen, gas Helium dan debu kosmik yang mengandung unsur-unsur berat, dari nebula tersebut diciptakanlah bintang-bintang generasi berikutnya dan diciptakanlah pula planet-planet kecuali Planet Bumi (*Tata Surya diciptakan sekitar 5 miliar tahun yang lalu), satelit alami, asteroid, meteoroid, komet, debu kosmik, gugus galaksi, supergugus dan benda-benda Langit lainnya.

*Tata Surya adalah kumpulan benda-benda Langit yang terdiri dari 1 Bintang Matahari, 4 planet bagian dalam dan 4 planet bagian luar dengan orbit berbentuk elips, 5 planet katai, 173 satelit alami termasuk Bulan satelit alaminya Planet Bumi dan benda-benda Langit lainnya seperti : Awan Oort (*Oort Cloud), jutaan asteroid dan meteoroid.

*Oort Cloud adalah awan komet berbentuk bola yang sangat besar di bagian luar, sedangkan di bagian dalam awan Oort berbentuk cakram, terletak di bagian terluar Tata Surya. Awan Oort tidak mengandung uap air dan merupakan bola massa, di dalamnya terdapat triliunan objek dingin yang mengeras menjadi es (inti komet beku) dengan materi yang berasal dari masa lalu alam semesta. Awan Oort dikenal sebagai waduk komet raksasa tempat menampung komet-komet yang melintasi Tata Surya dan salah satu bagian dari perjalanan panjang pembentukan Tata Surya.

 

*Bintang-bintang massif adalah bintang-bintang yang mempunyai massa melebihi 8 hingga ratusan kali ukuran dan massa Bintang Matahari kita. Bintang massif terbentuk (tercipta) dengan sangat cepat dan mati dengan sangat cepat pula, hanya dibutuhkan waktu antara 10-100 tahun bagi protostar untuk membentuk bintang massif. Dan membutuhkan waktu sekitar 100 ribu tahun untuk membentuk bintang massa menengah. Bintang yang lebih massif maka temperaturnya lebih panas dan sinarnya lebih berwarna biru, sinarnya sekitar seribu hingga 1 juta kali lipat lebih cemerlang daripada sinar Bintang Matahari. Semakin massif bintang maka semakin terbakar lebih cepat karena temperatur tinggi di inti bintang yang disebabkan oleh gaya gravitasinya sendiri yang kuat dan semakin cepat menggunakan bahan bakarnya untuk melakukan reaksi fusi nuklir dalam intinya, maka bahan bakarnya cepat habis karena lebih banyak energi yang dikonsumsi daripada energi yang dihasilkan. Yang menyebabkan usia bintang-bintang massif semakin pendek yaitu hanya sekitar 20 juta tahun, sedangkan bintang massa menengah seperti Bintang Matahari bisa berusia hingga 10 miliar tahun. Sehingga bintang-bintang massif semakin cepat mengalami keruntuhan ke dalam medan gravitasinya sendiri kemudian meledak menjadi berbentuk nebula generasi baru, dan dari sana lahirlah Bintang-bintang Neutron dan Lubang Hitam.

 

*Allah telah menciptakan Langit dan Bumi dalam 6 masa (periode), yaitu Allah menciptakan 7 Langit dan benda-benda Langit dalam 2 masa dan menciptakan Bumi beserta segala isinya dalam 4 masa, sedangkan 1 masa itu lamanya miliaran tahun, Al-A’raaf (7) ayat 54 dan Huud (11) ayat 7. Allah menciptakan Planet Bumi dalam 2 masa dengan mekanisme yang berbeda daripada penciptaan planet-planet lainnya dan Planet Bumi diciptakan lebih dahulu daripada 7 Langit dan benda-benda Langit. Bukti bahwa Bumi diciptakan lebih dahulu daripada 7 Langit dan benda-benda Langit berdasarkan hasil studi yang mengungkap, cadangan air di Bumi terbentuk jauh sebelum Bintang Matahari bagian dari sistem Tata Surya tersebut lahir (diciptakan). Hal itu menunjukkan air di Bumi diyakini berusia lebih tua daripada sistem Tata Surya yang memperkuat pendapat bahwa kehidupan di Bumi berawal dari tempat lain di Galaksi Bima Sakti. Ilmuan mampu mengungkap dari mana air di Bumi itu berasal, ilmuan menemukan air yang memenuhi samudra di seluruh Planet Bumi itu berasal dari meteorit-meteorit yang dikenal sebagai batuan kondrit enstatit (enstatite chondrite) dari ruang antarbintang yang jatuh menabrak Bumi sebelum Tata Surya termasuk Bintang Matahari diciptakan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa batuan kondrit enstatit ini membawa lebih banyak Hidrogen, yaitu dengan menganalisa komposisi isotop Hidrogen atau Deutrium dari batuan kondrit enstatit yang serupa dengan salah satu molekul air yang ada di mantel Bumi dan komposisi isotop pada samudra diketahui konsisten dengan campuran yang terdiri dari 95% air dari batuan kondrit enstatit menambah bukti yang mengkonfirmasi bahwa batuan ruang angkasa di luar Tata Surta inilah yang membawa air ke Planet Bumi dan batuan ini juga merupakan sumber dari sebagian besar kandungan di Atmosfer Bumi. Ilmuan menemukan batuan tersebut mengandung jumlah Hidrogen yang cukup untuk memberikan Planet Bumi jumlah air sebanyak 3x dari massa air yang ada di seluruh samudra di Planet Bumi. Dan mungkin lebih banyak dari jumlah tersebut, sehingga menambah bukti bahwa komposisi batuan kondrit enstatit ini berkontribusi secara signifikan pada kandungan air di Planet Bumi pada saat pertama kali terbentuk.

Qur’an surat Al-Mu’minuun (23) ayat 18 :

18.  (Dan Kami turunkan air dari Langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu menetap di Bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya).

Qur’an surat Az-Zumar (39) ayat 21 :

21.  (Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari Langit, maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber air) seperti : samudra, lautan, teluk, danau, sungai, air bawah tanah, uap air di alam berupa awan, kabut dan sumber-sumber air lainnya (di Bumi lalu ditumbuhkan-Nya dengan air itu tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering, lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, lalu dijadikan-Nya hancur berderai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal).

 

Kemudian Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh di Bumi dan memberkahinya sehingga bermanfaat bagi manusia yang membuat manusia nyaman tinggal di Bumi. Setelah itu Allah menciptakan makanan-makanan (tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang) untuk penghuni Bumi dalam 2 masa. Jadi, proses penciptaan Bumi beserta segala isinya termasuk Atmosfer-atmosfernya menjadi 4 masa yang genap, yaitu lebih lama prosesnya daripada penciptaan 7 Langit dan benda-benda Langit yang ada di Langit dunia yang diciptakan oleh Allah dalam 2 masa saja. Proses penciptaan 7 Langit dan benda-benda Langit serta Bumi dengan segala isinya itu membutuhkan waktu yang sangat lama yaitu miliaran tahun setelah Big Bang, Fushshilat (41) ayat 9-12.

Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 22 :

22.  (Dia-lah yang telah menjadikan Bumi sebagai firaasyaan bagimu…) sebagai tempat tinggal yang aman dan nyaman dihuni makhluk hidup karena memenuhi semua syarat yang dibutuhkan dengan sangat sempurna untuk mendukung kelangsungan hidup penghuni Bumi.

Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 54 :

54.  (Sesungguhnya Tuhan kalian adalah Allah yang telah menciptakan Langit dan Bumi dalam 6 masa,...).

Qur’an surat Huud (11) ayat 7 :

7.      (Dan Dia-lah yang menciptakan Langit dan Bumi dalam 6 masa…).

Qur’an surat Fushshilat (41) ayat 9-12 :

9.      (Katakanlah : ”Sesungguhnya patutkah kalian kafir kepada) Allah Tuhan (yang menciptakan Bumi dalam 2 masa dan kalian adakan sekutu-sekutu bagi-Nya). Yang bersifat (demikian itu itulah Tuhan) pencipta dan pemilik (semesta alam).

10.  (Dan Dia menjadikan) menciptakan (di Bumi itu gunung-gunung di atasnya dan Dia memberkahinya dan Dia menentukan kadar makanan-makanannya) untuk penghuni Bumi (dalam 4 masa yang genap bagi orang-orang yang bertanya) tentang proses penciptaan Bumi dengan segala isinya.

11.  (Kemudian Dia menuju) kepada (penciptaan Langit dan Langit itu masih merupakan dukhaanun...) gumpalan kabut awan gas tanpa debu kosmik karena nebula generasi awal itu hanya terdiri dari Hidrogen, Helium dan sejumlah kecil unsur logam ringan Lithium dan Berilium. Langit dan Bumi diciptakan oleh Allah dari gas alam semesta/Universal Gas/gas Hidrogen melalui serangkaian tahap (perkembangan) yang disusul oleh konsentrasi gas alam semesta secara berangsur-angsur akibat dari gaya gravitasi lalu berbentuk nebula awal setelah ledakan Big Bang bukan nebula-nebula berikutnya atau akhir (ghamaami) yang terbentuk hasil ledakan supernova dan hypernova dari bintang-bintang bermassa supergiant dan hypergiant yang mengalami keruntuhan gravitasi. Dari nebula generasi awal itu Allah menciptakan superkluster-superkluster, galaksi-galaksi, bintang-bintang hyper-hypermassif generasi awal yang berlangsung selama miliaran tahun dan sekarang mereka sudah punah. Galaksi-galaksi yang ada di ruang angkasa sekalipun sangat luar biasa besar dan sangat luar biasa luas serta berjumlah lebih dari 100 miliar galaksi, mereka tidak menempati ruang angkasa kecuali hanya menempati sebagian kecil saja dari ruang angkasa yang batasnya tidak diketahui karena Allah meluaskannya sepanjang waktu, Adz-Dzaariyaat (51) ayat 47 (lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada Bumi : “Datanglah kamu keduanya) menurut perintah-Ku (dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya) Bumi dan Langit (menjawab : “Kami datang dengan suka hati”).

12.  (Maka Dia menjadikannya 7 Langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap Langit urusannya. Dan Kami hiasi Langit yang dekat) Langit dunia (dengan pelita-pelita) bintang-bintang yang melakukan reaksi fusi nuklir sehingga mengasilkan sinar yang membuat bintang-bintang tersebut bersinar cemerlang (dan Kami memeliharanya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui).

Qur’an surat Al-Mulk (67) ayat 3 :

3.      (Yang telah menciptakan 7 Atmosfer berlapis-lapis...).

Qur’an surat An-Naba’ (78) ayat 12 :

12.  (Dan Kami bina di atas kalian 7 lapis Atmosfer yang kokoh).

 

Dan Allah turunkan besi dari Langit, sehingga terdapat unsur logam berat besi di inti Bumi bagian dalam dan luar yaitu memiliki kandungan besi sebanyak 32,1% dari keseluruhan massa Bumi dan merupakan unsur paling melimpah di Bumi, sementara kandungan besi pada kerak Bumi hanya 5%. Dan unsur berat besi mempunyai 4 isotop yaitu, 54Fe, 56Fe, 57Fe, 58Fe, isotop 57Fe adalah satu-satunya yang mempunyai spin inti nuklida (nuclear) dan uniknya angka isotop 57Fe sesuai dengan urutan surat Al-Hadiid di dalam Al-Qur’an yaitu surat ke-57.

Qur’an surat Al-Hadiid (57) ayat 25 :

25.  (.... Dan Kami turunkan besi) dari Langit. Periode awal pembentukan Planet Bumi, yaitu ketika Planet Bumi suhunya masih panas ekstrem dan merupakan bola gas panas yang berputar pada porosnya. Planet Bumi sering dihujani sebagian material ledakan bintang-bintang generasi awal dan mempunyai massa luar biasa massif yang dilontarkan ke penjuru Langit yang mengandung unsur logam berat besi, nikel dan unsur-unsur lainnya. Kemudian sebagian material ledakan bintang-bintang generasi awal tersebut diturunkan oleh Allah ke Planet Bumi, yaitu berupa asteroid-asteroid yang pecah menjadi lebih kecil disebut meteoroid. Kemudian meteoroid-meteoroid besi itu melewati ruang hampa udara hingga mencapai tarikan gravitasi Planet Bumi, sehingga bisa melewati (menembus) Atmosfer Bumi yang disebut meteor atau orang awam menyebutnya ’bintang jatuh’. Karena tarikan gravitasi Planet Bumi, menyebabkan meteor-meteor besi tersebut jatuh menabrak Bumi dengan sangat keras, yaitu pada saat permukaan (kerak) Planet Bumi masih meleleh akibat aktivitas vulkanisme ekstrem, belum mendingin dan mengeras berbentuk kerak padat. Sesampainya di Planet Bumi disebut meteorit dengan berbagai ukuran yang mengandung unsur logam berat besi, besi-besi dari Langit tersebut mencair terkena suhu panas Bumi yang ekstrem, kemudian masuk dan tenggelam ke pusat planet biru ini untuk membentuk inti Bumi. Hal ini dibuktikan dengan unsur logam besi meteorit sama dengan unsur logam besi yang ada di inti Bumi, hingga saat ini Bumi masih dihujani meteorit besi dan campuran dari ledakan bintang-bintang generasi berikutnya yang menghantam Bumi. Dan materi inti Bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit yang berasal dari sebagian materi lontaran dari ledakan bintang-bintang hyper-hypermassif generasi awal (yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,...). Bintang Matahari bermassa menengah yaitu massanya 333 ribu kali lebih besar dari massa Bumi dan temperatur di intinya 15 juta derajat Celcius, sehingga massa dan temperatur di inti Bintang Matahari tidak bisa membentuk unsur berat logam besi, apalagi di inti Bumi jelas tidak bisa membentuk unsur logam besi. Karena Bumi itu sebuah planet yang temperatur di intinya hanya 5.400 derajat Celcius dan massanya sangat jauh lebih kecil dari massa Bintang Matahari. Sehingga Bumi di intinya tidak bisa melakukan reaksi fusi nuklir yang menghasilkan sinar seperti bintang-bintang yang bersinar di Langit dan inti Bumi juga tidak bisa melakukan reaksi fusi nuklir untuk membentuk unsur berat logam besi. Besi hanya dapat dibentuk di dalam inti bintang-bintang sangat massif yang ukuran dan massanya setidaknya 10 kali lebih besar ke atas dari massa Bintang Matahari dengan temperatur di inti mereka harus melebihi 2,5 miliar derajat Celcius (2,5 miliar Kelvin).

 

Mulai diciptakannya benda-benda Langit generasi awal tersebut sekitar 300 ratus juta tahun setelah Big Bang yang sekaligus juga untuk mengakhiri zaman kegelapan di Langit karena Allah telah menciptakan bintang-bintang hyper-hypergiant yang melakukan reaksi fusi nuklir sehingga menghasilkan energi panas dan sinar yang membuat Langit menjadi terang dari sinar bintang-bintang generasi awal itu. Langit dan Bumi pada awal diciptakan hanya sebuah titik yang disebut plasma putih luar biasa panas dan padat yang terdiri dari partikel-partikel sub nuklir, setelah itu keduanya dipisahkan yang dikenal sebagai Big Bang. Ketika berusia ribuan tahun setelah Big Bang, Allah berfirman : ”Kun!” Maka alam semesta mengalami inflasi yaitu terjadi pengembangan alam semesta yang mengalami percepatan secara eksponensial/sangat luar biasa singkat/dratis yaitu menjadi 100 triliun triliun kali lebih besar daripada bentuknya setelah Big Bang dalam waktu kurang dari 1 detik yaitu lebih cepat dari kecepatan cahaya atau lebih cepat dari satu kedipan mata. Mengapa perlu adanya inflasi? Inflasi diperlukan untuk memecahkan masalah *kurvatur dan horizon Langit supaya horizon bisa diperbesar sampai keadaan di mana partikel-partikel berada dalam lingkup horizon sehingga bisa saling berkomunikasi. Dengan adanya inflasi, maka alam semesta dan apa yang ada di dalamnya tidak mengalami kehancuran besar sebelum waktunya yang disebut hari Kiamat.

Qur’an surat Faathir (35) ayat 41 :

41.  (Sesungguhnya Allah menahan Langit dan Bumi supaya jangan lenyap) ketika usia ribuan tahun setelah Big Bang, Allah menjadikan keduanya mengalami inflasi, yaitu Langit dan Bumi meluas secara eksponensial supaya Langit dan Bumi serta apa yang ada di dalamnya tidak mengalami kehancuran besar sebelum hari Kiamat (dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun) Allah tidak segera mengazab makhluk-makhluk-Nya setelah mereka melakukan perbuatan dosa-dosa, sehingga Dia menangguhkan azab-Nya.

 

Setelah alam semesta mengalami inflasi yaitu mengembang secara luar biasa singkat dan tiba-tiba, Allah menciptakan gaya gravitasi, menyebabkan pengembangan alam semesta mengalami perlambatan, kemudian masa pengembangan alam semesta diperlambat oleh gaya gravitasi pun berakhir. Setelah masa transisi terjadi pada epoch sekitar saat ukuran alam semesta 68% dari ukuran saat ini, karena keberadaan *energi gelap (dark energy) yang telah mendominasi sekitar 68,3% volume keseluruhan alam semesta, mulai mengambil peran sentral. Menyebabkan alam semesta yang semula mengembang diperlambat, berubah menjadi mengembang dipercepat, energi gelap mempercepat perluasan Langit yang terus mengembang mengikuti model standar kosmologi dan akhirnya Langit bisa mencapai keadaan saat ini. Energi gelap rupanya tidak konstan melainkan bervariasi dari waktu ke waktu. Hal ini berdasarkan kajian kosmologi mengenai keadaan awal dan perkembangan alam semesta yang meluas secara terus-menerus dengan cepat seiring waktu hingga hari ini. Akibatnya, Langit terus mengembang yang membuat galaksi-galaksi bergerak saling menjauh dengan cepat dan galaksi yang lebih jauh, bergerak lebih cepat lagi dengan kecepatan yang terus meningkat sampai terjadi ’Big Rip’ (Koyakan Besar). Koyakan Besar tersebut akan memecah belah Langit dan segala isinya yaitu : superkluster-superkluster, galaksi-galaksi, bintang-bintang dan bahkan atom-atom (dzarrah) yang ada di Langit pada hari Kiamat nanti.

Qur’an surat Al-Furqaan (25) ayat 25 :

25.  (Dan ingatlah pada hari) Kiamat (ketika Langit pecah belah) yaitu bintang-bintang bermassa giant hingga hypergiant dan benda-benda Langit lainnya meledak secara serentak (mengeluarkan) kemudian menjadi berbentuk (ghamaami) nebula generasi berikutnya atau generasi akhir yang lemah (rapuh), Al-Haaqqah (69) ayat 16 (dan diturunkanlah malaikat) secara (bergelombang-gelombang) *ghamaami berbeda dengan *dukhaanun, karena dukhaanun itu adalah nebula generasi awal, Fushshilat (41) ayat 11. Terbentuk akibat Big Bang dari awalnya adalah gas alam semesta yaitu berupa titik disebut plasma putih yang luar biasa panas dan padat.

Qur’an surat Adz-Dzaariyaat (51) ayat 47 :

47.  (Dan Langit itu Kami bangun dengan kekuasaan) Kami (dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya) bukti ilmiah bahwa galaksi-galaksi satu sama lain bergerak saling menjauh, sehingga Langit ini meluas yang membuat ukurannya bertambah besar karena mengembang dengan cepat dan Langit sudah meluas miliaran kali lipat lebih besar sejak Big Bang. Galaksi-galaksi yang dekat dengan Galaksi Bima Sakti menjauh dengan kecepatan sekian juta mil/jam. Galaksi-galaksi yang letaknya lebih jauh lagi mengalami hal yang sama, akan tetapi kecepatannya melebihi 200 juta mil/jam, dan kecepatan galaksi-galaksi yang letaknya lebih jauh 2x lipat dari kecepatan galaksi-galaksi yang terdahulu. Dan yang di luar batas-batas itu, maka kecepatan galaksi-galaksi bergerak dapat mendekati kecepatan cahaya, sehingga cahaya yang datang dari galaksi-galaksi tersebut tidak dapat mencapai penglihatan kita. Tetapi ruang angkasa yang ditinggalkan oleh galaksi-galaksi yang bergerak menjauh karena mengalami proses perluasan, tetap akan penuh berisi dengan galaksi-galaksi yang berjumlah lebih dari 100 miliar, kira-kira sama seperti yang kita lihat sekarang, yang masing-masing terpisah dan terasing antara yang satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan, bersamaan dengan galaksi yang menghilang keluar batas penglihatan kita, Allah menciptakan galaksi lagi, maka secara berangsur-angsur galaksi baru pun muncul yang terbuat dari gas alam semesta yang bertugas mengganti susunan galaksi lama.

*Kurvatur Langit adalah kelengkungan Langit.

*Energi gelap (dark energy) tidak memancarkan gelombang elektromagnetik, memiliki tekanan negatif yang besar dan tidak mengumpul membentuk gugus setidaknya sampai seukuran gugus galaksi dengan materi secara signifikan. Komposisi alam semesta terdiri dari sekitar 68,3% energi gelap yang dikenal sebagai konstanta kosmologi, 26,8% materi gelap (dark matter), energi gelap dan materi gelap adalah zat yang tidak bercahaya dan mendominasi volume keseluruhan Langit serta jauh lebih besar daripada bintang-bintang, 4,07% gas Hidrogen dan Helium bebas, 0,5% benda-benda Langit kasat mata (materi tampak) seperti : planet, bintang, lubang hitam, galaksi dan sebagainya, 0,3% neutrino-neutrino dan 0,03% unsur-unsur berat.

 

Sumber : Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Langit Selatan dan berbagai sumber.

26 Juli, 2020

TEMPAT TEMPAT BERKUMPULNYA KUMAN KUMAN PENYAKIT

1.      Di Tangan
Tangan manusia bisa mengandung 332 ribu bakteri yang berasal dari sekitar 4.700 jenis bakteri yang berbeda. Hal ini wajar mengingat tangan dapat memegang smartphone, makanan, meja, kursi, pegangan pada angkutan umum dan apa saja. Kumpulan bakteri (kuman-kuman) tersebut dapat berpindah dari tangan yang satu ke tangan yang lain melalui uang (duit) yang berpindah tangan ribuan kali hingga akhirnya sampai di tangan kita. Ada sekitar 1 juta bakteri di uang kertas, maka jangan langsung memegang makanan setelah memegang uang kertas dan uang logam. 
2.      Di Uang
Bakteri dan jamur terdapat di uang kertas dan uang logam, bakteri lebih banyak lagi yang ada di uang kertas yang kotor dan lusuh (lecek), yang sangat berpeluang menyebabkan penyakit pada manusia. Berikut beberapa bakteri yang terdapat di uang :
  1. Escherichia coli (E. coli), Salmonella, Bacillus cereus dan Enterococci yang mengakibatkan keracunan makanan dan menimbulkan gejala mual, muntah, demam, sakit kepala sampai diare.
  2. Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit tulang, sendi, keracunan darah dan makanan. Bakteri ini juga menyebabkan infeksi folikel rambut, saluran kemih, paru-paru, aliran darah dan selulitis yaitu infeksi bakteri pada jaringan kulit yang menyebabkan kerusakan jaringan sampai bernanah, seperti abses, bisul dan jerawat.
C.     Acinetobacter dapat menyebabkan infeksi nosokomial yang membuatnya resisten (kebal) terhadap segala obat antibiotik.
  1. Klebsiella menyebabkan pneumonia (paru-paru basah) dan infeksi paru-paru.
  2. Serratia dapat mengganggu saluran pencernakan.
  3. Enterobacter dapat menyebabkan infeksi di seluruh tubuh, terutama di kulit.
  4. Cryptococcus dapat menyerang seseorang dengan sistem imun (kekebalan tubuh) yang lemah dan dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf.
  5. Penicillium dapat menyebabkan demam di tubuh.
  6. Aspergillusniger berpeluang menyebabkan kelainan pada fungsi paru-paru.
  7. Candida dapat menyebabkan infeksi pada kulit.
  8. Enterococcus faecium menyebabkan infeksi darah, perut, kulit dan kantung kemih yang menyerang orang-orang yang lemah kekebalan tubuhnya.
  9. Listeria menyebabkan keracunan makanan dan keguguran kandungan.
M.         Clostridium difficile dan E. coli menyebabkan infeksi kantung empedu, saluran kemih, selaput otak dan penyakit lainnya. Dan masih banyak bakteri yang ada di uang. 
3.      Di Hand Phone (HP)
Terdapat bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, bakteri penyebab flu musiman dan bakteri-bakteri lain yang terdapat di HP lebih banyak 10x lipat daripada yang ada di toilet duduk. Yaitu bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan masalah di kulit, misalnya jerawat dan masalah di tubuh manusia lewat mata, hidung dan telinga yang disentuh atau dipegang oleh tangan yang sehabis memegang HP tidak mencuci tangan terlebih dahulu. Bakteri-bakteri di HP juga menyebabkan sakit perut, muntah-muntah, keracunan makanan, infeksi Staphylococcus dan sebagainya.
4.      Di Keyboard Komputer dan Laptop
Bakteri-bakteri terdapat di mose, di keyboard komputer dan laptop, bahkan yang di keyboard terdapat bakteri 400x lebih banyak daripada di toilet. Setelah memegang uang atau HP atau keyboard, maka cuci tangan dahulu dengan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% dengan cara menggosok tangan selama 20-30 detik. Yaitu sebelum tangan Anda meracik atau mengolah bahan-bahan masakan, sebelum makan memakai tangan, sebelum menyentuh organ mata, mulut dan hidung, insyaAllah supaya tangan steril dari kuman-kuman penyebab penyakit.

Mengapa Batuk dan Bersin Harus Menutup Mulut dan Hidung
Karena saat seseorang batuk atau bersin, maka akan melepaskan sekitar 100 ribu kuman penyakit dengan kecepatan 160 km/jam, terdiri dari virus dan bakteri yang ukurannya sangat kecil yang akan berhamburan ke udara. Akibatnya, kuman-kuman penyakit menular tersebut terhirup orang-orang yang ada di sekitarnya beberapa menit pertama setelah ada orang yang batuk atau bersin yang tidak menutup mulut dan hidungnya itu. Maka dalam waktu beberapa menit kemudian, kuman-kuman penyakit itu sebagian jatuh dan menempel pada makanan dan minuman yang tidak ditutupi, juga menempel pada apa saja yang bisa mencemari ruangan atau tempat itu. Dan sebagian kuman yang lainnya, seperti virus dapat tetap melayang di udara menunggu untuk mendarat di tempat yang cocok untuk berkembang biak (bereproduksi). Namun hal itu tergantung dari jumlah virus yang ada, daya tahan tubuh si penerima virus atau kondisi lingkungan yang mendukung virus itu *bereplikasi sampai menimbulkan gejala klinis atau keluhan. Oleh karena itu, harus menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, supaya tidak menularkan penyakit pneumonia, meningitis, TBC, SARS, MERS, flu dan covid 19 ke orang lain.

*Bereplikasi adalah tahap pembentukan virus-virus baru di dalam sel inang yang dilakukan virus-virus itu untuk berkembang biak.

NABI MUHAMMAD SAW ADALAH NABI UMAT HINDU


Jika umat Islam mempercayai ramalan kedatangan Nabi Muhammad saw dalam Kitab suci Taurat dan Kitab suci Injil, bagaimana dengan kitab suci umat Hindu? Mungkinkah Nabi Muhammad saw adalah seorang nabi yang kedatangannya sudah diramalkan oleh kitab suci umat Hindu? Itulah yang akan kita bahas di sini. Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yang terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, perkataannya bertarget kurikulum, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw. Sebenarnya di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang dapat dijadikan acuan bahwa Nabi Muhammad saw adalah juga seorang nabi dari umat Hindu yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab-kitab suci umat Hindu tersebut.
Qur’an surat Ar-Ra’du (13) ayat 7 :
7.      (...dan bagi tiap-tiap kaum ada orang) nabi yang diutus oleh Allah (yang memberi petunjuk) untuk mendakwahkan ajaran agama yang benar yaitu agama Islam.
Qur’an surat An-Nahl (16) ayat 36 dan 63 :
36.  (Dan sungguh Kami) Allah (telah mengutus rasul untuk tiap-tiap umat) kaum atau bangsa (untuk) menyerukan (: ”Beribadahlah kepada Allah) saja (dan jauhilah Thagut) segala sesuatu yang disembah selain Allah (kemudian di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah) lalu mereka beriman (dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti) telah ditentukan (kesesatan baginya) yaitu takdirnya telah tertulis di dalam Kitab Lauhul Mahfudz sebagai orang kafir, maka Allah tidak memberinya hidayah dengan mengunci mati hatinya sehingga ia tidak beriman (Maka berjalanlah kalian) di tempat-tempat di mana bangsa-bangsa kafir tersebut tinggal (di muka Bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan) akhir hidup dari (orang-orang yang mendustakan) orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan nabi-nabi-Nya, yaitu kebinasaan yang akan mereka alami.
63.  (Demi Allah, sungguh Kami telah mengutus) rasul-rasul Kami (kepada umat-umat sebelum kamu) Muhammad (tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka) yang buruk itu (maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu) di dunia (dan bagi mereka azab yang sangat pedih) kelak di hari Kiamat.
Qur’an surat Al-Israa’ (17) ayat 15 :
15.  (Dan Kami tidak akan menghukum) menimpakan siksa karena kekafiran dan kefasikan mereka (sebelum Kami mengutus seorang rasul) kepada bangsa tersebut.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 107 :
107.    (Dan tidaklah Kami mengutus engkau) Muhammad (melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam).
Qur’an surat Asy-Syu’araa’ (26) ayat 196 : 
196.    (Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar) tersebut/tertulis di (dalam kitab-kitab orang yang terdahulu).  
Qur’an surat Sabaa’ (34) ayat 28 :
28.  (Dan Kami) Allah (tidak mengutus engkau) Muhammad (melainkan untuk semua manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka akan masuk Surga (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan masuk Neraka (tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui hal ini).
Qur’an surat Faathir (35) ayat 24 :
24.  (....Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan) yaitu nabi-nabi yang diutus oleh Allah untuk setiap bangsa untuk memberi peringatan kepada bangsanya masing-masing.
Juga di dalam hadits Bukhari vol 1. dalam Kitab Shalat bab 56 hadits no 429.
Nabi Muhammad saw bersabda :
“Dan nabi-nabi dahulu (sebelum Nabi saw) diutus (oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya) hanya kepada kaumnya (bangsanya saja), sedangkan aku diutus kepada semua (umat) manusia.” Hadits riwayat Bukhari.

Bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia yang mendustakan dakwah rasul-rasul utusan Allah yang datang kepada mereka, maka Allah akan menghukum mereka di dunia dan di akhirat.
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 96 :
96.  (Dan sekiranya penduduk negeri-negeri) mau (beriman) percaya kepada Allah (dan bertakwa) menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah (pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari Langit dan Bumi, tetapi mereka mendustakan) orang-orang kafir itu tidak percaya dengan ajaran-ajaran agama yang dibawa oleh nabi-nabi Allah (maka Kami hukum mereka) dengan bermacam-macam hukuman (disebabkan perbuatan mereka sendiri) yang kafir dan fasik itu.
Qur’an surat Al-Mulk (67) ayat 8-9 :
8.      (Hampir-hampir Neraka itu terpecah belah lantaran marah. Setiap kali sekumpulan) orang kafir (dilemparkan ke dalamnya) Neraka (penjaga-penjaga Neraka itu bertanya kepada mereka) dengan pertanyaan yang mengandung celaan (: ”Apakah belum pernah datang kepada kalian) di dunia (seorang pemberi peringatan?”).
9.      (Mereka menjawab : ”Benar ada, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, tetapi kami mendustakannya) tidak beriman (tidak percaya) dengan ajaran agama yang dibawa oleh nabi-nabi Allah tersebut (dan kami katakan : ”Allah) Tuhan (tidak menurunkan sesuatu pun, engkau tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”) mereka mendustakan dan mengingkari dakwah nabi-nabi Allah. 

Kitab Weda (Veda) adalah kitab suci agama Hindu berasal dari kata ”Vid” (bahasa Sansekerta) artinya ”ilmu pengetahuan suci”. Weda yang asli adalah ilmu pengetahuan suci yang sangat mulia yang berasal dari Tuhan dan menjadi sumber utama dari ajaran agama Hindu yang dibagi 2 sushastra, yaitu Kitab Weda Sruti (Catur Weda Samhita) yang artinya bahwa Kitab suci Weda adalah wahyu yang diturunkan oleh Tuhan (Brahman) kemudian diterima utusan-Nya (Maharshi) melalui pendengaran dan ajarannya disebarkan kepada umatnya (bangsanya) melalui tradisi lisan turun-temurun karena ketika Kitab suci Weda diturunkan, bangsa Arya belum menemukan tulisan. Diakui oleh cendekiawan Hindu sebagai wahyu dari Tuhan dan derajatnya lebih tinggi dari kitab-kirab Hindu lainnya. Kitab Weda Smrti (Smriti) adalah Weda yang disusun kembali berdasarkan ingatan (non wahyu) dan dari semua kitab agama Hindu yang dianggap paling suci adalah Kitab Catur Weda. Apabila di antara kitab-kitab itu ada yang bertentangan, maka yang harus menjadi rujukan utama adalah Kitab Catur Weda yang terbagi menjadi 4 kelompok yaitu : Regweda, Samaweda, Yajurweda dan Atharwaweda. Kitab Catur Weda memiliki Kitab Samhita, Brahmana, Aranyaka dan Upanishad (ada 10 kitab) dan Kitab Weda Smrti digolongkan 2 kelompok besar sebagai berikut ini :
1. Vedangga (Wedangga) yaitu : Kitab Shiksha, Vyakarana, Chanda, Nirukta, Jyotisha dan Kalpa.
2. Upaweda yaitu : Kitab Dharmasastra, Itihasa (Mahabharata, Bagavadgita dan Ramayana), Purana (terdapat 18 Mahapurana dan 18 Upapurana), Sutra, Agama, Darshana, Tantra dan sebagainya.

Ayat-ayat ramalan kedatangan Nabi Muhammad saw, disebutkan dalam *Kitab Bhavisyapurana –> dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :
“Aryadarma” akan tampil di muka Bumi ini. ’Agama kebenaran’ akan memimpin dunia ini. Aku diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikutku adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan shalat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tetapi mereka akan suci di medan perang (dengan berjihad di jalan Allah). Mereka akan dipanggil “Musalaman” (kaum muslimin).” 

Jika Anda baca tulisan yang tersebut di atas dengan baik, maka Anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut-pengikut agama kebenaran yang telah disebutkan itu adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.
*Kitab Bhavisyapurana adalah salah satu dari 18 karya besar dalam genre Purana dari agama Hindu yang ditulis dalam bahasa Sansekerta. Judul Bhavisya memiliki arti ”masa depan” dan mengisyaratkan bahwa karya tersebut adalah sebuah karya yang berisi nubuat-nubuat (ramalan) terkait masa depan. Namun, bagian-bagian ”nubuat” dari manuskrip-manuskrip yang ada sekarang ini adalah tambahan yang ditulis pada zaman modern dan bukannya bagian dalam teks-teks asli dari Kitab Bhavisyapurana. Dan bagian-bagian dari manuskrip yang masih ada yang memiliki usia yang lebih lama, merupakan bagian yang diambil dari teks-teks India lainnya, seperti yang diambil dari Kitab Brihatsamhita dan Shambapurana. Sehingga nilai dan keotentikan (keaslian) sebagian besar Kitab Bhavisyapurana diragukan (dipertanyakan) oleh para cendekiawan dan sejarawan modern, dan teks-teks nubuat yang ada di dalam kitab tersebut dianggap sebagai contoh ”revisi mutlak dan alam kehidupan” dari genre Purana dari sastra Hindu. Karena teks-teks pada bagian-bagian ramalan Kitab Bhavisyapurana, terutama ramalan tentang kedatangan Kalki Avtar/Avatar/Avatara baca : Awatara yaitu Nabi Muhammad saw yang telah mengalami revisi mutlak atau perubahan total yang tidak terbatas pada bagian dari teks-teks Kitab Bhavisyapurana tersebut yang sangat menyesatkan umat manusia terutama umat Hindu yang membacanya, karena isinya mutlak memfitnah Nabi Muhammad saw. Penulisnya sangat dengki dan sangat membenci Nabi Muhammad saw sehingga mendustakan dan menolak atau mengingkari kebenaran ramalan di dalam kitab-kitab agama Hindu bahwa Kalki Awatara yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu adalah nabi umat Islam yaitu Nabi Muhammad saw.
Qur’an surat Al-’Ankabuut (29) ayat 47 dan 49 :
47.  (....Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami) Allah (kecuali orang-orang kafir).
49.  (....Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami) Allah (kecuali orang-orang zhalim).

Kitab Weda  : ”Gandum ranum muncul dari rekahan tanah dan menjulang ke angkasa. Penduduknya hidup makmur semasa kekuasaan sang raja yang melindungi mereka.”
Qur’an surat Ibrahim (14) ayat 24-25 :
24.  (Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan, kalimat yang baik seperti pohon baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke Langit).
25.  (Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat) untuk mengambil pelajaran daripadanya lalu mereka mau beriman karenanya.
Qur’an surat Al-Fath (48) ayat 29 :
29.  (....Demikian sifat-sifat mereka) yang diungkapkan (di dalam Kitab Taurat) Musa (dan sifat-sifat mereka) yang diungkapkan (di dalam Kitab Injil) Isa Al-Masih (yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadi tanaman yang semakin kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya...).
Qur’an surat Al-’Ankabuut (29) ayat 43 :
43.  (Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia, dan tidak ada yang memahaminya) yang mengerti semua perumpamaan yang dibuat oleh Allah (kecuali orang-orang yang berilmu).

Salah satu pertanda utama agama yang benar dari kerajaan Tuhan adalah ketika penduduknya hidup bahagia dan makmur di bawah kekuasaan raja pembawa agama yang benar, bak tanaman gandum yang tumbuh subur di atas ladang yang subur. Sebelum kemunculan Nabi Muhammad saw sebagai nabi utusan Allah yang terakhir, yaitu pada zaman jahiliyah, bangsa Arab terbenam dalam berbagai macam kemaksiatan dan kebodohan. Namun berkat kekuatan spiritual Rasulullah saw yang seorang pemimpin negara dan pemerintahan (eksekutif) juga pemimpin legislatif serta yudikatif. Hal itu membuat bangsa Arab yang dipimpin oleh beliau saw mampu bangkit ke puncak kegemilangan dan pencerahan, padahal sebelumnya bangsa-bangsa di sekitarnya terutama negara-negara adidaya pada masa itu tidak memperhitungkan bangsa Arab. Baik Kitab Weda maupun Kitab Al-Qur’an telah mengajukan perumpamaan ini sebagai perumpamaan bagi agama yang benar. Al-Qur’an menyebut pertanda itu sebagai pohon yang berbuah ranum dan Weda menyebut pertanda itu sebagai kebaikan dan keberlimpahan. Menurut Al-Qur’an, akar pohon yang teguh menghujam tanah dan menurut Weda akar dari batang gandum (yavah) mantap tertancap di dalam tanah. Firman Allah dalam Al-Qur’an bahwa cabang-cabangnya menjulang ke angkasa, dan Weda juga mengatakan hal yang sama.
Qur’an surat Ibrahim (14) ayat 27 :
27.  (Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki).

Kitab Weda juga mengatakan hal yang mirip, menyatakan bahwa manusia menjadi makmur dan berbahagia di bawah agama yang benar. Al-Qur’an menyebutkan sebagai pohon yang berbuah ranum yang ”menghasilkan buahnya setiap musim” dan Weda juga menggambarkannya sebagai pohon yang berbuah ranum. Al-Qur’an memberikan perumpamaan ini sebagai pendukung kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad saw, dan kita telah melihat bagaimana ayat Weda membenarkan hal ini sepatah demi sepatah kata. Al-Qur’an menggunakan kata-kata : ”Allah  memberi perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya manusia selalu ingat.” Biarkanlah para penganut Weda (umat Hindu) untuk memikirkan fakta-fakta tersebut dan karena Al-Qur’an telah membenarkan ayat-ayat Weda, mereka seharusnya juga memercayai dan membenarkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad saw yang didukung oleh ayat-ayat tersebut. ‘Agama kebenaran’ adalah agama Islam akan memimpin (menguasai) dunia ini pada saat mendekati akhir zaman setelah turunnya Nabi Isa as kemudian memimpin kaum muslimin untuk melaksanakan ekspansi ke seluruh dunia demi tegaknya kalimat ”Laa ilaaha Illallaah”. Sekaligus Nabi Isa as bermaksud untuk meluruskan pemahaman kaum Nasrani Trinitas selama ini yang telah tersesat sangat jauh dengan menuhankan Nabi Isa as setelah beliau as diangkat ke Langit dahulu, yang Nabi Isa as sendiri tidak pernah mengajarkannya.

Kitab Atharvaveda (Atharwaweda) book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang ”Kuntap Suktas yang mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad saw akan terungkap kemudian hari yang merupakan bagian dari Atharvaveda yang sangat dikenal dan dilantunkan setiap tahun dalam acara agung saat ibadah dilakukan dan kurban dipersembahkan. Kata Kuntap berarti ”penghapus kesengsaraan dan masalah” dan di dalam Kuntap Sukt ayat-ayatnya menyebutkan sebagai penghapus kesengsaraan dunia. Pesan yang dibawa Islam dan ajaran Nabi Muhammad saw adalah rahmat bagi semesta alam (termasuk dunia) dan satu-satunya penawar kebatilan dan kejahatan di atas Bumi ini. Jadi Kuntap Sukt dengan mudah diterjemahkan sebagai ”Islam” atau ”pesan damai dan keamanan”. Kuntap Sukt juga berarti ”kelenjar yang tersembunyi di dalam perut”. Ayat-ayat ini diberi nama demikian karena makna sejati ayat-ayat itu memang tersembunyi dan akan terungkap pada masa mendatang atau di kemudian hari.
Makna yang tersembunyi ini terhubung dengan pusat dunia atau titik tengah Bumi yaitu di Kota Mekkah yang dikenal juga dengan nama Ummul Qura atau induk kota dalam banyak kitab, di dalamnya terdapat Ka’bah yang menjadi rumah ibadah pertama tempat Allah Yang Maha Esa diagungkan karena menjadi kiblat shalat umat Islam di seluruh dunia dan sumber siraman spiritual atau pusat sumber energi positif dari Allah yang dialirkan ke dunia ini hanya dari Kota Mekkah. Ka’bah tempat pusat sumber energi positif dari Allah, tepatnya berada pada batu hitam Hajar Aswad (Hajarul Aswad) yang terletak di rukun aswad (hajari) di rukun timur Ka’bah yaitu di ketinggian 1,5 meter di atas tanah. Batu hitam Hajar Aswad berfungsi sebagai ‘pintu’ masuk dan keluarnya energi Ka’bah, karena batu hitam Hajar Aswad memiliki daya hantar elektromagnetik yang sangat tinggi. Energi Ka’bah mengalir deras dari bagian batu hitam tersebut yang ’menyinari’ orang-orang yang berada di dekatnya. Meskipun energi itu juga memancar dari bagian Ka’bah yang lain, namun yang paling besar adalah yang terpancar dari batu hitam Hajar Aswad. Karena itu, orang yang paling dekat dengan batu Hajar Aswad akan mengalami pengaruh energi positif yang paling besar, di situlah letaknya Multazam. Getaran gelombang doa kita itu tertuju ke arah batu Hajar Aswad, sehingga terjadi kontak antara hati kita dengan sistem energi Ka’bah, firman Allah di dalam Al-Qur’an berikut ini :
Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 148 :
148.    (Dan bagi masing-masing umat mempunyai kiblat) arah yang dituju (tempat ia menghadapkan wajahnya) ketika beribadah kepada Tuhannya (maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semua) pada hari Kiamat kelak lalu diberi balasan oleh Allah semua amal perbuatanmu yang baik maupun yang buruk (Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Qur’an surat Ali-’Imran (3) ayat 96 :
96.  (Sesungguhnya rumah) ibadah (yang mula-mula dibangun untuk manusia adalah yang terdapat di Bakkah) Mekkah (yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam).
Qur’an surat Al-Maaidah (5) ayat 48 :
48.  (....Bagi tiap-tiap umat di antara kalian) wahai manusia (Kami berikan aturan dan jalan) agama yang benar dan jelas yang harus mereka jalankan (Dan sekiranya Allah menghendaki) semua manusia beriman kepada Allah (tentulah kamu dijadikan-Nya satu umat) menjadi pemeluk agama Islam saja, pasti Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan agama Allah yang benar, Huud (11) ayat 118, Ar-Ra’du (13) ayat 31, An-Nahl (16) ayat 93 dan As-Sajdah (32) ayat 13 (tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lomba berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, kemudian diberitahukan-Nya kepadamu) di akhirat kelak (terhadap apa yang) dahulu ketika di dunia (kamu perselisihkan itu) yaitu mengenai masalah agama, ilmu pengetahuan, keterangan mana yang benar dan mana yang salah.

Al-Qur’an memberikan 2 nama kepada kota ini, yaitu Bakkah dan Mekkah. Bakkah berarti ”payudara” dan Mekkah berarti ’perut”. Seorang bayi diberi asupan makanan ibunya dari 2 tempat yaitu tali pusar di dalam perut ketika masih di kandungan (rahim) ibunya dan dari payudara setelah anak itu lahir ke dunia. Sepanjang nutrisi itu berada di dalam tubuh yang hanya sekelompok kelenjar yang tersembunyi dan menjadi rahasia bagi dunia. Tetapi apabila nutrisi itu telah keluar dari payudara, maka menjadi susu murni yang mudah dicerna bagi yang meminumnya. Jadi Kuntap Sukt adalah kelenjar yang tersembunyi di dalam perut yang sama artinya dengan Bakkah atau Mekkah tempat yang pertama yang memberi nutrisi rohani (energi positif) bagi umat manusia. Dan ketika manusia berkembang, kelenjar yang sama berubah menjadi susu segar di dalam payudara dan sekarang umat manusia akan selamanya mampu mendapatkan nutrisi rohani dari tempat yang sama yaitu ”Mekkah”. Kuntap Sukt ini sejak dahulu menjadi teka-teki yang belum terpecahkan, namun setelah kedatangan Nabi Muhammad saw yang menjadi utusan-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya, Kuntap ini tidak lagi menjadi teka-teki, Kuntap yang artinya kelenjar yang tersembunyi ini sekarang telah menjadi susu murni rohani yang mudah dicerna oleh umat manusia. Tetapi hanya mereka yang meneguk susu murni ini yang akan mengenali ibunya dan berlari mendatangi ibunya untuk mendapatkan susu murni tersebut. Dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan hidayah dan petunjuk jalan yang lurus dari Allah kemudian mereka menjadi orang-orang yang beriman dan bertakwa hanya kepada Allah Yang Maha Esa.  

Mantra 1 mengatakan : Dia akan disebut Narashansah“Nara” artinya ”orang”, sedangkan “shansah” artinya “yang terpuji”, ”Narashansah” artinya ”orang yang terpuji”. Kata “Muhammad” dalam bahasa Arab juga berarti ”orang yang terpuji”. Narashansah dalam bahasa Sansekerta adalah identik dengan Muhammad dalam bahasa Arab, Narashansah = Muhammad. Jadi Narashansah adalah figur yang sama dengan Nabi Muhammad saw dan juga diramalkan pada tidak kurang dari 16 tempat yang berbeda dalam Kitab Weda dengan nama Narashansah yang artinya adalah sama dengan arti nama Muhammad dalam bahasa Arab. Dia akan disebut Kaurama yang artinya manusia yang menyebarkan dan mempromosikan perdamaian, yaitu seorang ”Pangeran Perdamaian” karena Nabi Muhammad saw mengkhotbahkan persamaan dan persaudaraan di antara umat manusia. Menurut ajaran Nabi Muhammad saw, tidak ada seorang pun yang bisa mengklaim superioritas berdasarkan kasta, varna, warna kulit, golongan dan sebagainya. Semua manusia berasal dari anak cucu Nabi Adam as dan beliau as diciptakan oleh Allah dari tanah, karena diciptakan dari zat yang sama, maka semua manusia adalah sama, hanya derajat keimanan dan ketakwaan yang membedakan kedudukannya di sisi Allah.
Qur’an surat Al-Hujuraat (49) ayat 13 :
13.  (Wahai manusia, sungguh, Kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, kemudian Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa) yaitu orang mukmin yang mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi perbuatan dosa-dosa. Jadi kemuliaaan atau derajat seseorang di sisi Allah itu bukan ditentukankan oleh kasta, varna, warna kulit, suku, bangsa, ras, jabatan, kekayaan dan sebagainya (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) segala sesuatu (lagi Maha Mengenal) makhluk-makhluk-Nya.

Tidak ada seorang pun dari makhluk-makhluk Allah yang memiliki kehidupan sebelumnya kemudian lahir kembali (Reinkarnasi) yang bisa membuat manusia mengklaim superioritas atas orang lain. Ide inkarnasi dan reinkarnasi (trasmigrasi jiwa dan tubuh), perbedaan kasta, varna, warna kulit, golongan, suku, bangsa, ras dan sebagainya, adalah hal-hal yang menjadi penyebab kesengsaraan, pertengkaran, penindasan, kezhaliman dan pertumpahan darah antara umat manusia. Berbagai ide tersebut adalah hal-hal yang menjadi bagian dari ajaran agama Hindu yang diada-adakan atau dibuat-buat dan membentuk ciri-ciri khusus dari berbagai ajaran Weda. Tuhan (Vishnu) tidak turun ke dunia kemudian menjelma (Inkarnasi) menjadi Kalki Awatara, Tidak ada Inkarnasi Tuhan, semua itu hanya tipuan setan-setan jin dan setan-setan manusia saja, karena Tuhan itu Maha Besar, Maha Tinggi, Maha Suci, Tuhan tidak sama dengan semua ciptaan-Nya dan pasti Tuhan tidak menjelma menjadi apa pun. Dalam ajaran agama Islam tidak ada Reinkarnasi dan tidak percaya adanya kehidupan sebelumnya dan kelahiran kembali, manusia dilahirkan ke alam dunia ini hanya satu (1) kali saja, kemudian meninggal dunia dan arwahnya dimasukkan ke alam kubur/Barzakh/Barzah hingga hari kebangkitan itu tiba yaitu hari Kiamat. Jadi yang pasti, Nabi Muhammad saw tidak memiliki kehidupan sebelumnya dan tidak pernah mengalami kelahiran kembali, Nabi Muhammad saw dilahirkan dari rahim sang ibu Aminah ke alam dunia hanya satu kali saja di Kota Mekkah pada hari Senin pagi tanggal 20 April 571 Masehi atau tanggal 9 Rabi’ul Awwal (Nissan) tahun Gajah.
Qur’an surat An-Nisaa’ (4) ayat 120-121 :
120.    (Setan itu memberikan janji-janji pada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong) hayalan yang pasti tidak akan pernah terjadi (dan tidaklah apa yang dijanjikan setan itu) kepada mereka (melainkan tipuan belaka) Al-Israa’ (17) ayat 64.
121.    (Mereka) orang-orang kafir yang tertipu bisikan, godaan, hasutan dan tipuan setan (itu tempatnya di Neraka Jahannam dan mereka tidak dapat menghindarkan diri) lari (darinya).

Azab bagi orang-orang kafir di dunia dan di akhirat yang sesat dan menyesatkan kebanyakan manusia.
Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 169 :
169.    (Sesungguhnya) setan (itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah) yaitu mengharamkan apa-apa yang dihalalkam oleh Allah dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan oleh Allah (seperti : inkarnasi Tuhan, reinkarnasi manusia, binatang sapi disucikan haram memakan dagingnya sedangkan selain daging sapi semuanya halal dimakan, menghalalkan bunuh diri dalam praktik ritual ’Sati’, pelaku Sati diberi janji-janji palsu dan angan-angan kosong yang tidak akan pernah terjadi semuanya hanya hayalan belaka, karena tidak ada reinkarnasi manusia dan pelaku Sati pasti akan masuk Neraka Jahannam kekal di dalamnya untuk selama-lamanya, kasta-kasta yang lebih tinggi haram menyentuh atau tersentuh orang-orang dari kasta terendah yaitu kasta ’haram’ Paria (Dalit), jika sampai tersentuh harus mandi supaya suci kembali, haram jejak kakinya ada di tanah dan kaum Dalit wajib menghapus jejaknya sendiri karena dianggap ’kotor’ oleh kasta-kasta di atasnya dan masih banyak lagi yang haram dilakukan oleh kaum Dalit), umat Hindu cukup mandi di Sungai Gangga untuk menghapus dosa-dosa dan supaya masuk Surga. Masih banyak hal-hal dan hukum-hukum di dalam ajaran agama Hindu yang dibuat-buat atau diada-adakan oleh manusia yang sangat bertentangan dengan hukum-hukum Allah dan ilmu-ilmu yang ada di sisi Allah karena semua itu hanya bisikan, godaan, tipuan dan hasutan setan-setan jin dan dibantu oleh setan-setan manusia.
Qur’an surat Al-An’aam (6) ayat 93 :
93.  (Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah) mengada-adakan dusta atau membuat-buat ajaran agama palsu berdasarkan hawa nafsunya dengan mengarang (menulis) ayat-ayat, hukum-hukum, cerita-cerita dan sebagainya yang tidak berdasarkan ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dari Allah yang menjadi pegangannya dan tidak berdasarkan kitab wahyu yang memberi penerang atau tidak berdasarkan kitab yang menunjukkan arah kebaikan, kemudian mengatakan kepada manusia : ”Ini dari Tuhan.” Padahal bukan dari Allah (atau yang berkata : ”Telah diwahyukan kepada saya.” Padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan) juga (orang yang berkata : ”Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah.” Dan sekiranya engkau) Muhammad (melihat) peristiwa yang sangat mengerikan (pada waktu orang-orang zhalim) kafir itu (berada dalam kesakitan sakratul maut, sedangkan para malaikat) menyiksa mereka (memukul) muka dan punggung mereka, Al-Anfaal (8) ayat 50 dan Muhammad (47) ayat 27 (dengan tangannya) memakai gada-gada (pemukul) besi sambil berkata dengan kasar kepada mereka (: ”Keluarkanlah nyawamu, pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah perkataan yang tidak benar dan karena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”) tidak mau bertobat atas dosa-dosanya, tidak mau beriman (tidak percaya), mendustakan dan mengingkari ayat-ayat Allah.
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 37 :
37.  (Siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat-buat dusta) kebohongan-kebohongan (terhadap Allah) dengan membuat ajaran-ajaran agama palsu dan hukum-hukum palsu dan menyesatkan lalu mengatakan : “Ini dari Allah” padahal bukan dari Allah, sehingga kebanyakan manusia tersesat karenanya (atau mendustakan ayat-ayat-Nya) tidak percaya dan mengingkari Al-Quran (Orang-orang itu akan memperoleh bagian mereka) yang telah ditetapkan atas mereka (dalam Alkitab) Kehidupan Lauhul Mahfudz yaitu apa saja yang telah ditetapkan dan tertulis untuk mereka tentang rezeki, ajal, jodoh dan lain sebagainya (sampai datang kepada mereka) kepada orang-orang kafir itu (utusan-utusan Kami) yaitu malaikat-malaikat pencabut nyawa yang menjelma sosok pria berpakaian hitam yang wajahnya sangat menakutkan dengan kulit hitam legam, bertubuh sangat besar (raksasa) kedua kakinya di tanah kepalanya di Langit, berbulu kasar di bawah setiap helai rambut tubuhnya ada kobaran api, tubuhnya berbau busuk, dari mulut dan hidungnya keluar jilatan api yang berkobar-kobar dan sebagainya (untuk mencabut nyawa mereka) yang telah sampai ajalnya (sambil mengatakan) malaikat-malaikat itu bertanya kepada mereka dengan nada mengejek (: “Di mana berhala-berhala yang biasa kamu sembah) di mana tuhan-tuhanmu yang selalu kamu puja-puja itu (selain Allah.” Mereka menjawab : “berhala-berhala itu telah lenyap dari kami”) sehingga kami tidak dapat melihatnya (dan mereka mengakui terhadap diri mereka) pada saat sakratul maut di mana nyawa sampai di kerongkongan sehingga iman seseorang tidak diterima oleh Allah (bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir). Bagaimanakah keadaan orang-orang kafir apabila malaikat mencabut nyawa mereka dengan keras sambil memukul muka dan punggung mereka dengan pemukul-pemukul besi. Ketika orang-orang kafir diazab di dalam Neraka Jahannam, mereka berusaha keluar darinya, setiap kali mereka hendak keluar dari Neraka tempat mereka diazab karena tersiksa, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. Mereka dipukuli dengan pemukul-pemukul besi supaya kembali lagi ke Neraka. Dan malaikat-malaikat berkata : ”Rasakanlah oleh kalian siksa (azab) yang membakar ini.” Al-An’aam (6) ayat 61, Al-Anfaal (8) ayat 50, Al-Hajj (22) ayat 22, As-Sajdah (32) ayat 11, Muhammad (47) ayat 27 dan An-Naazi’aat (79) ayat 1.
Qur’an surat An-Nahl (16) ayat 116 :
116.    (Dan janganlah kalian mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidah kalian secara dusta : ”Ini halal dan ini haram.” Untuk mengada-adakan) membuat-buat (kedustaan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah tidaklah beruntung) mereka pasti merugi.
Qur’an surat Al-’Ankabuut (29) ayat 13 dan 52 :
13.  (Dan mereka) yang membuat-buat dusta terhadap Allah dengan membuat ajaran-ajaran agama palsu, hukum-hukum palsu dan cerita-cerita palsu kemudian mengatakan : ”Ini dari Tuhan.” Padahal karangannya sendiri, maka orang-orang kafir itu (benar-benar akan memikul dosa mereka dan dosa-dosa yang lain bersama dosa-dosa mereka sendiri) karena sesat dan menyesatkan kebanyakan manusia (dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari Kiamat tentang apa-apa) yaitu kedustaan mereka terhadap Allah (yang selalu mereka ada-adakan).
52.  (....Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil) keterangan yang salah atau tidak benar (dan ingkar kepada) ayat-ayat (Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi) karena tersesat dari jalan agama yang benar seumur hidupnya dan di akhirat kelak akan dimasukkan ke Neraka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 30 :

30.  (Apakah orang-orang yang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya Langit dan Bumi itu keduanya dahulu merupakan suatu yang menyatu) dengan kepadatan yang tidak terhingga (kemudian Kami pisahkan keduanya) Allah ledakkan dalam waktu sesaat yang dikenal dengan nama Big Bang Theory’ artinya Teori Ledakan Besar (Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?) Mengapa orang-orang kafir itu tidak juga mau beriman? Padahal bukti penelitian sains sudah jelas!

Karena Allah adalah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Kuat, Maha Perkasa, Maha Meliputi dan Maha Bercahaya yang cahaya-Nya saja sudah bisa menghancurkan Langit dan Bumi dan segala isinya yang diciptakan oleh Allah dari Universal Gas/gas alam semesta/gas Hidrogen. Gas Hidrogen itu terdiri dari 1 atom elektron + 1 atom proton, Gas Hidrogen adalah gas yang paling ringan dan paling rapuh.
Qur’an surat Al-An’aam (6) ayat 103 :
103.    (Dia) Allah (tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata) semua makhluk-Nya di dunia (sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan) Allah Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata (tampak) dari segala ciptaan-Nya di alam semesta, karena Allah Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui dan Maha Melihat, Al-Maaidah (5) ayat 97, 109, 116, Al-An’aam (6) ayat 73, At-Taubah (9) ayat 78, 94, 105, Ar-Ra’du (13) ayat 9, Al-Mu’minuun (23) ayat 92, An-Naml (27) ayat 65, As-Sajdah (32) ayat 6, Sabaa’ (34) ayat 3, 48, Az-Zumar (39) ayat 46, Al-Hujuraat (49) ayat 18, Al-Hasyr (59) ayat 22, Al-Jumu’ah (62) ayat 8, At-Taghaabun (64) ayat 18 dan Al-Jin (72) ayat 26 (dan Dia-lah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui) Al-Mulk (67) ayat 14, segala yang tersembunyi dari jangkauan akal/kecerdasan/IQ, ilmu dan segala macam indera makhluk-makhluk-Nya di alam semesta. Allah mengetahui yang terang dan yang tersembunyi dan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya.
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 143 :
143.    (“Dan ketika Musa datang untuk munajat dengan Kami, pada waktu yang telah Kami tentukan) waktu yang telah Allah janjikan kepada Nabi Musa as akan berbicara dengannya pada waktu itu (dan Tuhan telah berfirman kepadanya) dari belakang tabir (hijab), Asy-Syuuraa (42) ayat 51 dengan nyata (sebenarnya) secara langsung tanpa perantara Malaikat Jibril as dan juga tidak lewat mimpi dengan pembicaraan yang dapat Nabi Musa as dengar dari segala penjuru karena suara Allah bergema, Nabi Musa as (berkata : “Ya Tuhanku, tampakkanlah kepadaku) diri Engkau (agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : ”Kamu sekali-kali tidak dapat) mampu atau tidak bisa (melihat-Ku) di dunia (tetapi lihatlah kepada gunung itu) yang bangunannya lebih kuat dan lebih keras daripada dirimu Musa (gunung itu lebih kuat dan lebih keras dari tubuh material Nabi Musa as) (maka jika ia) gunung batu granit yang sangat keras itu (tetap pada tempatnya) jika gunung tersebut tidak hancur dan tetap tegak berdiri seperti sediakala saat tersinari cahaya-Ku (maka engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya tampak) yaitu Allah menampakkan sebagian dari cahaya-Nya yang sangat luar biasa kecil, yaitu hanya sebesar ½ jari manis. Hadits riwayat Al-Hakim. Allah Maha Besar, Maha Bercahaya, Maha Kuat dan Maha Perkasa, padahal hanya baru sebagian dari cahaya-Nya saja, belum Allah yang menampakkan diri (bagi) menyinari (gunung itu, menjadikan) membuat (gunung itu hancur luluh) gunung batu granit itu hancur lebur rata dengan tanah (dan Musa jatuh pingsan) tak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat dan mendengar gunung hancur di depan matanya dan gunung yang dipijaknya bergetar hebat (maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata : ”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau) dari permintaan yang aku tidak diperintahkan mengemukakannya (dan aku orang yang pertama-tama beriman”) di zamanku ini. Gunung-gunung batu yang letaknya lebih jauh di sekitar di puncak Jabal Musa, Gunung Sinai tempat dulu Nabi Musa as bermunajat kepada Allah setelah tersinari sebagian kecil sekali dari cahaya Allah tersebut, memang berbeda. Gunung-gunung batu granit tersebut bebatuannya tampak terbelah pecah berantakan seperti pernah dilanda gempa Bumi. Ketika bangsa Israel diperintah untuk beriman, mereka menolak kemudian mengatakan bahwa mereka tidak akan beriman sebelum mereka melihat Allah dengan jelas di hadapan mereka. Itu sebabnya bangsa Israel disambar petir hingga tewas, sedangkan mereka menyaksikan peristiwa yang menimpa diri mereka itu. Itu azab dari Allah, karena mereka durhaka, ingkar dan mendustakan Allah dan rasul-rasul-Nya, padahal telah banyak bukti yang sangat jelas dan sangat luar biasa menakjubkan yang mereka saksikan dan alami, tetapi mereka tetap mengingkarinya. Setelah itu Allah menghidupkan kembali bangsa Israel dari kematian mereka akibat disambar petir hingga tewas, supaya bangsa Israel bersyukur atas nikmat karunia dari Allah, karena mereka masih diberi kesempatan untuk bertobat, Al-Baqarah (2) ayat 55-56 dan An-Nisaa’ (4) ayat 153. Silahkan baca artikel PROSES PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI naresvari.blogspot.com

Qur’an surat Yunus (10) ayat 26 :
26.  (Bagi orang-orang yang berbuat baik) beramal saleh dan beriman (ada pahala yang terbaik) yaitu masuk Surga (dan tambahannya) yaitu melihat wajah Allah ’Azza wa Jalla (Dan wajah mereka tidak pernah ditutupi debu hitam dan tidak pernah pula dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni Surga, mereka kekal di dalamnya).
Hadits dari Abu Hurairah ra   : ”Sesungguhnya orang-orang (para sahabat) bertanya.”
Para sahabat                            : ”Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Tuhan kami pada hari Kiamat nanti?”
Rasulullah saw balik bertanya: ”Apakah kalian akan mengalami bahaya (karena berdesak-desakan) ketika melihat Bulan pada malam purnama?”
Mereka menjawab                   : ”Tidak, wahai Rasulullah.”
Beliau saw bertanya lagi         : ”Apakah kalian juga akan mengalami bahaya (karena berdesak-desakan) ketika melihat Matahari yang tanpa diliputi oleh awan?”
Mereka menjawab                   : ”Tidak, wahai Rasulullah.”
Maka beliau saw bersabda      : ”Sesungguhnya, begitu pula ketika kalian nanti (di kampung akhirat, dapat) melihat Tuhan kalian (Allah ’Azza wa Jalla  dengan mata kepala sendiri)....”
Nabi Muhammad saw berdoa :
(Ya Allah) Aku memohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat kelak), dan aku memohon kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia)....” Hadits shahih riwayat An-Nasa’i. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim.
Nabi Muhammad saw bersabda :
”Ketahuilah, sesungguhnya kalian akan dihadapkan kepada Tuhan kalian, maka kalian akan melihat Tuhan kalian (di akhirat kelak), sebagaimana kalian melihat bulan ini (dalam permulaan hadits diceritakan, pada waktu itu Nabi Muhammad saw sedang melihat Bulan yang tengah purnama). Kalian tidak berdesak-desakan ketika melihat-Nya (kalian tidak akan ditimpa kesulitan dalam melihat-Nya). Oleh karena itu, jika kalian mampu, untuk tidak mengabaikan shalat (Shubuh) sebelum terbit Matahari dan shalat (Ashar) sebelum terbenam Matahari, maka kerjakanlah (jangan lalai).” Hadits riwayat Muslim dan Syaikhain.
Nabi Muhammad saw bersabda :
”Apabila penghuni Surga telah masuk Surga, Allah ’Azza wa Jalla berfirman : ”Apakah kalian menginginkan sesuatu sebagai tambahkan (dari kenikmatan Surga)?” Maka mereka menjawab : ”Bukankah Engkau telah menjadikan wajah-wajah kami putih berseri? (Qur’an surat Ali-’Imrab ayat 106-107 dan Al-Qiyaamah ayat 22-23) Bukankah engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan menyelamatkan kami dari (azab api) Neraka?” Maka (pada waktu itu) Allah ’Azza wa Jalla membuka hijab (tabir yang menutupi wajah-Nya), dan penghuni Surga tidak pernah dianugerahi sesuatu (kenikmatan) yang lebih mereka senangi dibandingkan anugerah melihat (wajah) Allah ’Azza wa Jalla.” Hadits riwayat Muslim.

Qur’an surat Ali-’Imran (3) ayat 106-107 :
106.    Ingatlah (Suatu hari di mana) pada hari Kiamat itu (ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam legam. Adapun orang-orang yang berwajah hitam) legam, yaitu orang-orang kafir yang kemudian mereka dilemparkan ke dalam Neraka dan kepada mereka dikatakan sebagai celaan : (”Mengapa kamu kafir setelah beriman?) yaitu pengambilan ikrar/janji yang sungguh-sungguh/kesaksian dari ruh-ruh makhluk-Nya sewaktu di alam ruh dahulu dan mereka telah berjanji untuk beriman kepada Allah, Al-A’raaf (7) ayat 172 (Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”).
107.    (Dan adapun orang-orang) saleh (yang wajahnya menjadi putih berseri, mereka berada dalam rahmat Allah) dalam Surga-Nya (mereka kekal di dalamnya).
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 172 :
172.    (Dan) ingatlah (ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka yaitu anak cucu mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa) ruh (mereka) seraya berfirman (: “Bukankah Aku ini Tuhan kalian?” Mereka) ruh-ruh sewaktu di alam ruh (menjawab : “Betul) Engkau adalah Tuhan kami (kami menjadi saksi”) Allah lakukan yang demikian itu yaitu mengambil kesaksian ruh-ruh manusia dan jin bahwa mereka di hadapan Allah di alam ruh dahulu telah berjanji beriman kepada Allah, Al-Hadiid (57) ayat 8 supaya (di hari Kiamat kelak kalian tidak mengatakan : “Sesungguhnya kami) Bani Adam (terhadap hal-hal ini) tentang keesaan Tuhan atau ajaran tauhid yang dibawa oleh nabi-nabi Allah itu (adalah orang-orang yang lalai”) maksudnya supaya mereka tidak mengatakan : “Kami tidak mengetahuinya.”
Qur’an surat Al-Hadiid (57) ayat 8 :
8.      (Dan mengapa kalian) wahai manusia (tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul) Muhammad saw dan para utusan Allah yang lain (menyuruh kalian beriman kepada Tuhan kalian) Allah (Dan sesungguhnya Dia telah mengambil perjanjian kalian) Allah telah mengambil perjanjian ruh kalian sewaktu kalian masih berada di alam ruh dahulu, dan ruh kalian telah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan kalian, Al-A’raaf (7) ayat 172 (jika kalian) sewaktu berada di alam ruh (adalah orang-orang yang beriman) kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, maka bersegeralah kalian beriman kepada-Nya dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.
Qur’an surat Al-Qiyaamah (75) ayat 22-23 :
22.  (Wajah-wajah) orang-orang mukmin yang saleh (pada hari itu berseri-seri) karena mereka dimasukkan oleh Allah ke dalam Surga-Nya.
23.  Orang-orang mukmin yang saleh itu (Melihat kepada Tuhan mereka) mereka dapat melihat wajah Allah dari Surga kelak.

Karena alam semesta ini diciptakan oleh Allah dari gas Hidrogen yang paling ringan dan paling rapuh maka sangat sensitif terhadap perubahan kecepatan atau perlambatan gerakan Langit dan Bumi dengan angka sekecil apa pun yang bisa membuat keduanya mengalami kehancuran kemudian lenyap sebelum waktunya.
Qur’an surat Al-Furqaan (25) ayat 2 :
2.      (...dan Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya).
Qur’an surat Ad-Dukhaan (44) ayat 38 :
38.  (Dan Kami) Allah (tidak menciptakan Langit dan Bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main).
Qur’an surat Al-Jin (72) ayat 28 :
28.  Tetapi Allah menciptakan keduanya dengan keseimbangan dan perhitungan yang luar biasa akurat (...dan Dia menghitung segala sesuatu) yang diciptakan-Nya (satu per satu) Allah Maha Teliti dan supaya Langit dan Bumi berjalan sesuai ketetapan–Nya, maka Allah telah merencanakan semua yang diciptakan-Nya itu dengan sangat cermat dan dengan ketelitian yang sungguh tidak terbayangkan.
Qur’an surat Faathir (35) ayat 41 :
41.  (Sesungguhnya Allah menahan Langit dan Bumi supaya jangan lenyap) sebelum hari Kiamat (dan sungguh, jika keduanya akan lenyap, tidak ada seorang pun yang mampu menahan keduanya selain Allah) maka Allah tidak menampakkan diri di dunia supaya Langit dan Bumi tidak hancur dan musnah sebelum waktunya yaitu pada hari Kiamat nanti (Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun) maka Allah masih menunggu berimannya dan bertobatnya orang-orang kafir itu, oleh karenanya Allah menangguhkan azab-Nya terhadap mereka yang belum mau atau tidak mau beriman kepada Allah dan rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad saw hingga waktu yang telah ditetapkan oleh Allah atas orang-orang kafir yang menyombongkan diri tersebut.

Hanya makhluk-makhluk ghaib yang menjelma menjadi sesuatu, yaitu para malaikat, sebagian bangsa jin, Iblis dan keturunannya setan-setan, sedangkan Allah adalah Tuhan Yang Maha Ghaib, Allah bukan makhluk dan Dia tidak sama dengan makhluk-makhluk-Nya, Allah tidak berbentuk apa pun, maka Allah tidak menjelma menjadi apa pun. Mustahil Allah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Suci dan Maha Meliputi seluruh alam turun ke dunia menjelma menjadi manusia Kalki Awatara yang bentuk badannya sangat luar biasa jauh jauh jauh lebih kecil daripada Langit dan Bumi yang wujud dari keduanya itu bagaikan sebutir pasir di pantai. Dan jelas-jelas keadaan jasmani dan rohani Kalki Awatara sangat luar biasa jauh jauh jauh tidak sama dengan Dzat Tuhan Allah Yang Maha Suci. Yang benar adalah, Tuhan Allah melalui Malaikat Jibril as mengutus Kalki Awatara menjadi nabi dan rasul utusan-Nya yang terakhir (penutup nabi-nabi) dan membawa Kitab suci Al-Qur’an untuk misi penyelamatan umat manusia di seluruh dunia ke jalan agama yang benar yaitu agama Islam yang syariat-syariat ibadahnya membuat organ-organ tubuh manusia bekerja dengan sempurna sehingga menyehatkan jasmani dan rohani mereka. Maka Allah mengutus ’Pangeran Perdamaian’ yaitu Nabi Muhammad saw pada akhir zaman Kaliyuga (Jahiliyah) yaitu zaman kegelapan di mana manusia sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan karena berlaku hukum rimba, kerusakan-kerusakan moral dan kebodohan (kesesatan) umat manusia dari segi agama yang benar pada tingkatan yang sangat rendah (paling parah) yang merata di seluruh dunia. Kemudian Nabi Muhammad saw meruntuhkan rantai perbudakan jasmani dan rohani ini dan menyelamatkan dunia dari hukum-hukum yang dibuat-buat oleh manusia yang menyesatkan umat manusia di seluruh dunia. Karena hukum-hukum yang dibuat oleh manusia tersebut sangat bertentangan dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi Petunjuk, Maha Benar, Maha Berilmu, Maha Sempurna dan Maha Berkehendak. Dan kata Kaurama juga bisa berarti seorang pengelana atau emigran, dan ini sangat sesuai dengan Nabi Muhammad saw karena beliau saw adalah orang yang hijrah (pindah) dari Kota Mekkah ke Kota Madinah. Hijrah Nabi Muhammad saw ini merupakan fakta sejarah yang menandai awal sebuah era baru, hijrah yang dalam penanggalan Islam adalah akhir dari kesengsaraan Nabi Muhammad saw dan umat Islam yang waktu itu masih berjumlah sedikit dan tertindas di tanah kelahirannya sendiri yang diakibatkan oleh orang-orang kafir Quraisy. Dan hijrah juga menandai awal dari kemakmuran dan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw, jadi Kaurama bisa berarti Nabi Muhammad saw itu adalah seorang Pangeran Perdamaian yang hijrah dari Kota Mekkah ke Kota Madinah. Dia akan dilindungi dari Rushama. Nabi Muhammad saw akan dilindungi oleh Allah dari musuh-musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah sekitar 60.090 jiwa (orang). Jumlah tersebut sebanyak penduduk Kota Mekkah yang pada masa Nabi Muhammad saw masih hidup, juga berjumlah sekitar 60.000 jiwa dan mereka sangat memusuhi dan berusaha membunuh Nabi Muhammad saw.

Mantra 2 mengatakan : ”20 ekor unta menarik keretanya, dan dia duduk di dalamnya bersama istri-istrinya. Atap kereta mengangguk-angguk dibuai sentuhan Langit.” Karena ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa rishi yang dijanjikan adalah seorang Arab karena dia nabi yang naik unta. Ini berarti dia atau rishi yang dimaksud dalam ayat tersebut bukan berasal dari golongan Brahmana India tetapi dia adalah orang asing. Di dalam berbagai syariat Dharmasastra (Manusmriti V:8:18), daging dan unta haram bagi Rishi India, termasuk haram hukumnya bagi Rishi India menunggang unta. Karena dikatakan dalam Manusmriti 11:202 : ”Seorang Brahmana akan tercemar karena sengaja menunggang keledai atau unta dan mandi telanjang. Pencemaran ini baru dihilangkan dengan menahan nafas selama-lamanya.” Larangan di dalam Dharmasastra sesuai dengan fakta bahwa tidak boleh ada ambiguitas dalam menerjemahkan nubuat ini, dan seharusnya jelaslah bahwa rishi yang dijanjikan bukan berasal dari India, melainkan seorang nabi penunggang unta dari Tanah Arab. Tidak ada seorang Rishi India pun yang menunggang unta kecuali nabi dari Jazirah Arab yang acap menunggang unta dan meminum susu unta. Tanah bangsa Arab ini dikenal di seluruh dunia karena unta-untanya dan penunggang-penunggangnya. Jadi jelas, Maharishi atau Kalki Avtar atau nabi Allah yang diramalkan ini bukan dari golongan Brahmana India (pendeta tinggi agama Hindu), tetapi orang asing yang berasal dari Tanah Arab, seorang penunggang unta dan juga meminum susu unta.

Mantra 3
 mengatakan : ”Dia memberikan kepada Mamah Rishi 100 koin emas, 10 rangkaian bunga, 300 kuda tunggangan dan 10 ribu ekor sapi.” Ayat ini menyebut bahwa nama Rishi itu adalah Mamah. Tidak ada Rishi yang bernama seperti ini di India ataupun nabi lain yang bernama seperti ini. Kata ini berakar dari kata Mah yang berarti ”sangat terpuji, dihormati, dihargai, disanjung.” Ini cocok dengan nabi agung umat Islam yaitu Nabi Muhammad saw. Mamah = Muhammad, Maharishi (Rishi) dalam bahasa Sansekerta artinya nabi dalam bahasa Arab, rishi = nabi
Mantra 4
 mengatakan : ”Dia adalah ”Washwereda (Rebb)” artinya ”orang yang terpuji”. Nabi Muhammad saw dipanggil ”Muhammad” artinya sama “orang yang terpuji” atau ”Ahmad” dalam bahasa Arab artinya juga ”terpuji”, terjemahannya dalam bahasa Sansekerta adalah ”Rebb”, jadi nama Muhammad (Ahmad) = Rebb

Beberapa ramalan lainnya : Dalam Kitab Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : “akkaru” yang artinya “yang mendapat pujian”. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada Perang Ahzab (Khandaq) yang mana Nabi Muhammad saw mengalahkan musuh yang berjumlah sekitar 10.000 orang tanpa pertumpahan darah karena Allah menimpakan azab dengan 2 sarana yang tidak melibatkan kaum muslimin sama sekali. Pertama : Allah memberi hidayah kepada Nu’aim bin Mas’ud seorang pria dari kaum musyrikin yang diberi tugas oleh Rasulullah saw untuk memecah kekuatan musuh dengan mengadu domba Bani Quraizhah (kaum Yahudi) dan kaum musyrikin Quraisy yang membuat mereka salah paham dan saling tidak mempercayai, sehingga masing-masing dari mereka menuduh yang lainnya telah berkhianat. Kedua : Allah mengirimkan tentara-tentara malaikat dan topan badai yang suhunya sangat dingin menggigit tulang pada malam hari yang menghempaskan dan mengobrak-abrik perkemahan dan perbekalan musuh termasuk membunuh banyak binatang ternak kaum musryikin, sehingga keesok harinya seluruh musuh pulang dari medan tempur Khadaq dengan tangan hampa setelah mereka mengepung Kota Madinah selama lebih dari sepuluh (10) hari.

Dalam Kitab Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa ”Abandu” akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim yang mendapat pujian. Ini mengarah pada Nabi Muhammad saw yang memang seorang yatim sejak lahir dan arti kata ”Ahmad” dalam bahasa Arab adalah ”yang terpuji”, yang akan mengalahkan kepala suku dari suku-suku Arab Quraisy yang ada di sekitar Kota Mekkah yang berjumlah sekitar kepala 20 suku.
Dalam Kitab Rgveda (Regweda) Book 1 Hymn 53 V. 9 : Nabi Muhammad saw dipanggil dengan sebutan “Suslama” yang artinya lagi-lagi adalah ”orang yang terpuji” yang merupakan arti nama ”Muhammad”.
Dalam Kitab Samaveda (Samaweda) Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa dia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dengan Nabi Muhammad saw yang tidak disusui oleh ibunya tetapi oleh wanita lain Halimah Al-Sa’diyah.
Dalam Kitab Samaveda Uttararchika Mantra 1.500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugerahi undang-undang abadi, yang jelas mengacu pada Nabi Muhammad saw yang akan dianugerahi Kitab suci Al-Qur’an. Tetapi karena orang India yang berbahasa Sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi “a” dan “mahdi” yaitu “saya sendiri”, jadi diartikan “saya sendiri yang menerima undang-undang abadi.” Padahal arti yang seharusnya adalah “Ahmad (Nabi Muhammad saw) sendiri yang dianugerahi undang-undang abadi (Kitab suci Al-Qur’an).”

Nabi Muhammad saw diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam Kitab-kitab Weda. Kalky Avtar salah satu ramalan kedatangan Nabi Muhammad saw yang sangat terkenal yang juga telah membuat seorang Brahmana Hindu dari Bengali dan professor bahasa dari Universitas ALAHABAD India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya ramalan penting dalam 18 Kitab Purana salah satu kitab smriti Hindu tentang kedatangan yang ditunggu-tunggu dari seorang ”pembimbing dan pemimpin” yang disebut Kalky Avatar (Avtar), baca : autar“av” artinya turun dan “tr”artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah “diturunkan” atau ”diutus untuk turun”Kalky Avtar artinya adalah : “utusan terakhir” yang diyakini oleh umat Hindu akan menjadi panutan umat manusia. Ciri-ciri Kalki Avtar sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw, dalam Kitab Weda (salah satu ajaran Hindu) disebutkan mengenai ciri-ciri Kalki Avtar di antaranya bahwa dia akan dilahirkan di sebuah daratan Arabia yaitu di Semenanjung (Jazirah) Arab. Profesor Pundit Vedaprakash Upadhyai yang menulis buku berjudul “Kalky Avtar”, secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah membuktikan bahwa Kalki Avtar tidak lain adalah Nabi Muhammad saw (Upadhyai, www.themodernreligion.com). Profesor Pundit Vedaprakash mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, karena menurutnya, sebenarnya Nabi Muhammad saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu. Disebutkan dalam Nashpropesy, Nabi Muhammad saw diramalkan dengan nama Kalky Avtar dan Amtim Rishi. Sedangkan dalam Kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Avtar dan kedatangannya, di antara ayat-ayat itu adalah sbb :
Dalam Kitab Baghavatapurana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan : dalam rumah Vishnuyash akan dilahirkan Kalky Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik dan menonjol (Rasulullah saw sebagai Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik). Dia akan diberi tanda-tanda.
Dalam Kitab Baghavatapurana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah Vishnuyash dilahirkan Kalki Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik dan menonjol. Di rumah Vishnuyash berarti di rumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah Nabi Muhammad saw bernama Abdullah yang artinya adalah pengikut Tuhan (hamba Allah). Orang Islam menyebut “Allah” sebagai Tuhan, sedang orang Hindu menyebut “Vishnu” sebagai Tuhan. Jadi ”di rumah Vishnuyash” = ”di rumah Abdullah”.

Dalam Kitab Kalikapurana (Kalkipurana) (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah Vishnuyash pemimpin kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar. Sambala bahasa Arabnya adalah tempat yang aman dan damai. Nabi Muhammad saw dilahirkan di Mekkah yang terkenal dengan nama “Darul Aman” artinya ”tempat yang aman dan damai”. Akan lahir di antara kepala suku Sambala, artinya Nabi Muhammad saw akan lahir di antara kepala suku di Mekkah.

Dalam Kitab Kalkipurana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya mengalahkan orang-orang jahat. Nabi Muhammad saw akan dibantu oleh 4 sahabat utama dan para sahabat yang lain untuk mengalahkan orang-orang kafir, fasik, zhalim dan untuk menyebarkan misi penyelamatan umat manusia. Kita mengetahui sahabat-sahabat Rasulullah saw, yaitu : Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin ’Affan, Ali bin Abi Thalib, Bilal bin Rabah, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, Abdullah bin Salam, Thalhah bin Ubaidillah, Ja’far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Abdullah bin Rawahah, Abu Ayyub Al-Ansari, Abdullah ibnu Umm Maktum, Zubair bin ’Awwam, Abdur-Rahman bin ’Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Sa’id bin Zaid, Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Dzar Al-Ghifari, Amr bin ’Ash, Salman Al-Farisi, Anas bin Malik, Khalid bin Walid dan lain-lain.

Dalam Kitab Kalkipurana (2) : 7 disebutkan bahwa Kalki Avtar akan dijaga oleh malaikat di medan perang.

Dalam Kitab Kalkipurana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah Vishnuyash dan dalam rumah Sumati, Kalki Avtar akan lahir.

Dalam Kitab Kalkipurana (2) : 15 disebutkan bahwa dia (Kalki Avtar) akan lahir pada bulan pertama Madhop
Semua ramalan yang disebut di atas tadi tidak lain merujuk pada Nabi Muhammad saw. Penjelasannya demikian :
Dilahirkan pada bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad saw lahir tanggal 9 Rabi’ul Awwal.

Ramalan dalam Kitab Purana disebutkan bahwa Kalki Avtar adalah utusan terakhir dari Tuhan yang akan membimbing seluruh umat manusia ke jalan agama yang benar atau lurus :
1.      Kalki Avtar akan memperoleh bimbingan (pengajaran) dari Bhagavan/Bhagwan/Tuhan. Kalki Avtar memperoleh bimbingan dari Allah melalui utusan-Nya di dalam gua yang terdapat di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Allah mengutus Malaikat Jibril as untuk menyampaikan wahyu dari Allah kemudian memberikan bimbingan atau mengajarkan ajaran agama Islam kepada Nabi Muhammad saw yang sedang bertahannuts  (menyendiri) di Gua Hira di puncak Jabbal Nur (Bukit Cahaya) yang terletak lebih dari 3 km di utara Kota Mekkah. Permulaan wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad saw adalah ar-ru’ya ash-shalihah (shadiqah) artinya ’mimpi yang benar dalam tidur’ kepada beliau saw yang datang seperti cahaya Shubuh dan itu terjadi selama 6 bulan. Kemudian Nabi Muhammad saw dianugerahi kecintaan untuk senang menyendiri, lalu beliau saw memilih Gua Hira untuk menyendiri beberapa malam dengan membawa bekal air dan roti gandum. Kemudian pulang ke rumah untuk mengambil bekal terus pergi lagi ke arah utara untuk kembali bertahannuts di Gua Hira, hal itu berlangsung berkali-kali. Ketika Nabi Muhammad saw sedang bertahannuts di Gua Hira memasuki tahun ke-3, tepatnya hari Senin 21 Ramadlan (10 Agustus 610 M, Qur’an surat Ad-Dukhaan (44) ayat 2-6 dan Al-Qadr (97) ayat 1-5), pada waktu Nabi Muhammad saw berusia lebih 40,5 tahun Hijriah atau hampir 40 tahun Masehi. Allah memerintahkan Malaikat Jibril as turun ke dunia menemui Nabi Muhammad saw untuk memberikan wahyu pertama saat beliau saw terjaga (tidak tidur) dan mengangkat Nabi Muhammad saw menjadi utusan Allah yang terakhir atau penutup nabi-nabi.
2.      Kalki Avtar akan memiliki sifat-sifat yang sangat mulia. Persis seperti sifat-sifat Nabi Muhammad saw yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Qur’an surat Al-Qalam (68) ayat 4 : 
  1. (Dan sesungguhnya engkau) Muhammad (benar-benar berbudi pekerti yang luhur).
3.      Kalki Avtar sebagai Amtim Rishi utusan terakhir dari Tuhan (prophet of Bhagavan) yang akan membimbing seluruh umat manusia. Nabi Muhammad saw hidup pada zaman Jahiliyah di Kota Mekkah atau di Jazirah Arab yang penuh dengan kegelapan, kemudian Nabi Muhammad saw penutup nabi-nabi diutus oleh Allah untuk menjadi pembimbing dan penyelamat seluruh umat manusia (semua bangsa) di dunia ke jalan agama Allah yaitu agama Islam yang terang benderang. Profesor (bahasa) Pundit Vedaprakash Upadhyai mengatakan bahwa kebenaran ini hanya terjadi pada Nabi Muhammad saw, karena semua utusan Allah yang datang sebelumnya diutus oleh Tuhan hanya untuk membimbing dan menyelamatkan bangsa mereka masing-masing. 
Qur’an surat Al-Ahzab (33) ayat 40 :
  1. (Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang pria di antara kalian) Rasulullah saw bukan ayah dari Zaid bin Haritsah dan tidak diharamkan menikahi mantan istrinya yaitu Zainab binti Jahsyi (tetapi dia) adalah (Rasulullah) utusan Tuhan (dan penutup nabi-nabi) utusan terakhir/Mashiah/Mesias. 
4.      Kalki Avtar akan lahir di sebuah daratan Arabia yang dikenal dengan nama Semenanjung (Jazirah) Arab.
5.      Dia akan dianugerahi kuda putih (Devadatta) yang sangat cepat larinya oleh Shiva/Shiwa/Siwa untuk dikendarai mengelilingi dunia dan naik ke Langit ke-7. Ini mengisyaratkan peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Allah melalui Malaikat Jibril as memberi Buraq yaitu makhluk Langit sebagai hewan tunggangan berwarna putih lebih pendek dari baghal dan lebih tinggi daripada keledai (Hadits riwayat Bhukari) yang berlari dengan kecepatan cahaya yaitu 300 ribu km/detik untuk dikendarai Nabi Muhammad saw, ketika beliau saw di-Isra’-kan menuju Masjidil Aqsha di Kota Yerusalem Timur untuk shalat berjamaah bersama para nabi di dalam sebuah ceruk atau gua yang terletak di bawah batu Ash-Shakhrah di Masjid Kubah Emas (Qubbat Ash-Shakhrah) di mana beliau saw bertindak sebagai imam shalat, kemudian di-Mi’raj-kan oleh Allah melintasi 7 lapis Langit menuju ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi sebelum Nabi Muhammad saw hijrah meninggalkan Kota Mekkah menuju ke Kota Madinah, tahun ke-12 dari kenabian pada malam Sabtu tanggal 27 Rajab 621 Masehi. Dan setelah Amul Huzn (Tahun Duka Cita) karena meninggalnya paman Rasulullah saw yaitu Abu Thalib dan istri beliau saw yaitu Khadijah, sepeninggal Abu Thalib, kaum Quraisy semakin mendapat peluang besar untuk mengganggu dan menyakiti Rasulullah saw yang semasa hidup Abu Thalib tidak mereka dapatkan dan lakukan. Karena keadaan semakin gawat, maka Rasulullah saw pergi ke Tha’if untuk meminta bantuan dan suaka kepada Bani Tsaqif. Namun sayang, orang-orang Tha’if itu malah mengerahkan anak-anak dan hamba sahaya untuk mencaci maki, memukuli, dan melempari beliau saw dengan batu-batu yang membuat kedua kaki beliau saw mengucurkan darah. Dengan perasaan sedih Rasulullah saw pergi meninggalkan orang-orang Tha’if yang kafir, fasik dan zhalim itu, lalu Allah mengutus Malaikat Jibril as dan malaikat penjaga gunung untuk menjumpai Rasulullah saw. Malaikat penjaga gunung berkata : ”Jika tuan suka, aku akan menimpakan kedua gunung ini ke atas mereka.” Karena Rasulullah saw adalah seorang yang sangat pemaaf dan sangat pengasih, beliau saw menjawab : ”Tetapi aku berharap semoga Allah kelak mengeluarkan dari sulbi (keturunan) mereka, orang-orang yang akan mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.”
6.      Ayah Kalki Avtar bernama Vishnubhagat dari kata bahasa Sansekerta Vishnu = Tuhan dan Bhagat = hamba, nama ayah Nabi Muhammad saw adalah Abdullah dalam bahasa Arab artinya hamba Allah, jadi Vishnubhagat = Abdullah. Dan ibunya bernama Sumati dari kata bahasa Sansekerta = damai atau tenang, nama ibu Nabi Muhammad saw adalah Aminah dalam bahasa Arab artinya damai, jadi Sumati = Aminah.
7.      Kalki Avtar akan hidup di daerah yang banyak ditumbuhi pohon kurma dan pohon zaitun dan dia juga paling baik dan jujur tutur katanya. Nabi Muhammad saw dikenal sebagai orang yang jujur dan bisa dipercaya, sehingga beliau saw mendapat 2 gelar, yaitu Al-Amiin artinya ”orang yang dapat dipercaya” dan As-Saadiq artinya ”yang benar” oleh kaumnya suku Quraisy yaitu masyarakat Arab di Kota Mekkah sejak sebelum beliau saw diutus sebagai rasul Allah karena terkenal dengan kejujurannya dan seumur hidup tidak pernah berdusta. Dalam hal ini Pundit Vedaprakash menulis ”Kebenaran ini merujuk hanya kepada Nabi Muhammad (saw).”
8.      Dan dikisahkan juga dalam Kitab Weda bahwa Kalki Avtar akan menjadi seorang yang ahli (mahir) dalam menunggang kuda, memanah dan tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad saw adalah seorang yang sangat mahir menggunakan pedang, memanah dan menunggang kuda. Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw ketika berjihad untuk ambil bagian dalam peperangan-peperangan, beliau saw menunggang kuda untuk bertempur sambil memegang pedang di tangan kanannya dan menggunakannya dengan sangat mahir, dia akan mengalahkan orang-orang jahat (orang-orang yang kafir dan fasik) dan dia akan menjadi terkenal di dunia. Menurut Prof. Pundit Vedaprakash, hal ini menjadi pertimbangan yang penting dan berharga, dia menulis bahwa masa menggunakan kuda, pedang, tombak dan panah dalam setiap peperangan telah berlalu ratusan tahun yang lalu. Karena zaman sekarang adalah zaman modern di mana senjata-senjata konvensional tersebut tidak digunakan lagi oleh manusia di medan pertempuran di dunia saat ini yang menggunakan persenjataan canggih seperti tank, peluru kendali dan senapan untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Oleh karenanya akan menjadi tidak bijaksana umat Hindu masih menunggu Kalki Avtar yang mahir bermain pedang dan panah pada zaman sekarang. Dalam kenyataannya, Kalki Avtar yang tertulis dalam kitab suci agama Hindu jelas merujuk pada diri Nabi Muhammad saw yang telah diberi Kitab suci Al-Qur’an. Kalki Avtar telah datang 14 abad yang lalu di Jazirah Arab di mana orang-orang pada masa itu masih menunggang kuda dan menggunakan panah dan pedang ketika mereka bertempur melawan musuh-musuh mereka, sehingga sangat jelas bahwa Kalki Avtar adalah Muhammad bin Abdullah rasul utusan Allah dan penutup nabi-nabi.
9.      Kalki Avtar terlahir dari keluarga terhormat dari kaumnya. Nabi Muhammad saw dari keluarga bangsawan Quraisy yang terhormat dari puak Bani Hasyim dan Bani Abdul Muththalib, kakek beliau saw adalah Abdul Muththalib pemuka (pemimpin) suku Quraisy di Kota Mekkah dan keturunan Nabi Ismail as bin Ibrahim as.
10.  Tuhan akan membantu Kalki Avtar dengan bantuan ghaib dalam peperangan. Dia akan dibantu oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam Perang Badar Kubra, Allah menurunkan malaikat-malaikat yang berjumlah ribuan untuk membantu Nabi Muhammad saw dan kaum muslimin seperti yang diberitakan dalam Al-Qur’an.
Qur’an surat Ali-’Imran ayat (3) 123-125 :
123.    (Sungguh, Allah telah menolong kalian di Badar, padahal kalian orang-orang yang lemah) dalam hal jumlah pasukan dan persenjataan (maka bertakwalah kepada Allah, supaya kalian menjadi orang-orang bersyukur) atas nikmat dan karunia-Nya.
124.    (Ketika engkau) Muhammad (mengatakan kepada orang-orang beriman) untuk menentramkan hati mereka (”Tidakkah cukup bagi kalian jika kalian ditolong Tuhan kalian dengan 3.000 malaikat yang diturunkan”) dari Langit.
125.    (Ya) itu cukup bagi kalian (Jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga, maka Tuhan kalian akan menolong kamu dengan 5.000 malaikat yang memakai tanda). Juga terdapat di dalam firman Allah.
Qur’an surat Al-Anfaal (8) ayat 9 :
  1. (Ingatlah, ketika engkau) Muhammad (memohon pertolongan Tuhanmu) untuk mengalahkan orang-orang musyrik Quraisy (kemudian diperkenankan-Nya bagimu) Allah mengabulkan permohonan doa Rasulullah saw (”Sesungguhnya Aku) Allah (memberikan bantuan kepadamu dengan mendatangkan 1.000 malaikat yang datang berturut-turut) yaitu pertama yang turun 500 malaikat terus turun lagi 500 malaikat, kemudian turun lagi 3.000 malaikat dan 5.000 malaikat yang membantu kaum muslimin untuk memerangi orang-orang kafir Quraisy Mekkah.
11.  Kalki Avtar dilahirkan pada bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad saw dilahirkan pada hari Senin pagi tanggal 9 Rabi’ul Awwal tahun Gajah di Kota Mekkah.

Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yang sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yang meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran Nabi Muhammad saw, umat Islam dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yang diberikan Allah bahwa Nabi Muhammad saw memang diutus oleh Allah untuk seluruh umat manusia. Hal ini juga dapat membuka diskusi yang menarik tentang ajaran agama Hindu, kitab suci umat Hindu Weda dan hukum-hukumnya. Benarkah agama Hindu memang merupakan agama yang diturunkan oleh Allah jauh sebelum Nabi Muhammad saw lahir? Jika ya, apakah berarti umat Hindu bisa disebut “muslim” atau juga bisa disebut “Ahlul Kitab”? Pada awal ya! Mereka menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Hindu India disebut kebenaran mutlak yang dapat diinsafi dalam 3 aspek pengertian, yaitu : Brahman, Paramatma dan Bhagavan. Dan dalam agama Hindu Dharma Bali disebut Sang Hyang Widhi/Sang Hyang Tunggal/Acintya yang mempunyai banyak nama yang sifat-sifat-Nya ditulis dalam Kitab Bhagavadgita dan Kitab Baghavatapurana. Namun dalam perjalanan ajaran agama Hindu selama berabad-abad kemudian, telah terjadi banyak penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh para pemuka agama Hindu yaitu kaum Brahmana sehingga umat Hindu akhirnya menjadi penyembah banyak berhala. Karena ajaran-ajaran yang ada di dalam kitab-kitab agama Hindu baik yang sruti maupun smriti telah tercampur dengan ajaran-ajaran manusia. Kitab-kitab umat Hindu tersebut telah mengalami proses penambahan, penyisipan, pengubahan sebagian, sebagian besar dan total (revisi total) oleh kaum Brahmana, dan pada Kitab Shivapurana telah mengalami proses penyingkatan dan pengubahan yang dilakukan oleh Rshi Krsna Dwaipayana. Para Brahmana itu juga mengubah dan membuat hukum-hukum yang sangat mengistimewakan dan menguntungkan golongan Brahmana serta kaum pria, karena para Brahmana pada umumnya adalah kaum pria. Seperti : mempelai wanita Hindu India yang memberi mahar pernikahan (maskawin) kepada mempelai pria, bangsa Arya (ras Indo-Jerman) yang berkulit putih, bertubuh tinggi dan berhidung mancung merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dalam perkawinan dengan bangsa Dravida dan bangsa asli India lainnya yang berkulit coklat gelap hampir hitam dan berhidung pesek. Hal itu untuk menjaga supaya asal keturunan dan warna kulit *bangsa Arya tetap terpelihara tidak tercampur baur dengan penduduk asli India yang berkulit gelap, maka dibuatkanlah sistem kasta dan varna di India yang melarang kasta Brahmana, Kshatriya (Kesatria) dan Vaishya (Waisya) dari bangsa Arya menikah dengan kasta Shudra (Sudra) dari bangsa Dravida. Kasta Brahmana sebagai kasta tertinggi dipercaya oleh umat Hindu keluar dari kepala Dewa Brahma, kasta Kshatrya dari tangannya, kasta Vaishya dari paha atau perutnya dan kasta Shudra dari telapak kakinya, hal itu sangat tidak masuk akal dan tidak ilmiah, semuanya itu hanya hayalan dan kebohongan (dusta) belaka, hanya tipuan setan. Karena semua ras manusia di seluruh dunia ini berasal dari satu (1) *gen yang sama yang diturunkan dari sepasang orang dewasa (nenek moyang) yang sama yaitu Nabi Adam as dan Hawa (Eva) berdasarkan survei besar-besaran terhadap kode genetik yang dilakukan oleh Ilmuwan Rockefeller University New York dan University of Basel di Swiss yang dipimpin oleh Mark Stoeckle dan David Thaler dan hasil penelitian ilmiah tersebut diterbitkan dalam jurnal Human Evolution dan dikutip dari WND Com, Senin 26 November 2018.

Qur’an surat Al-Lail (92) ayat 3 :

3.      (Dan apa yang Dia) Allah (telah menciptakannya, yaitu pria) Adam (dan wanita) Hawa.
Pada Hijjatu Rasulillah saw (haji wada’/perpisahan) tanggal 11 Dzulhijjah 10 Hijriah, saat Matahari mulai tergelincir ke barat, Nabi Muhammad saw menuju jamarat untuk melempar jumrah. Dan di sana beliau saw kembali berkhutbah.
Dari Abi Nadhrah, Nabi Muhaamad saw bersabda :
”Ingatlah (wahai manusia) bahwa Tuhan kalian itu satu (Esa yaitu Allah Yang Maha Tinggi tidak ada Tuhan selain Allah) dan bapak (moyang) kalian juga satu (yaitu Nabi Adam as). Dan ingatlah, tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang ajam (non Arab), tidak pula orang ajam atas orang Arab, tidak pula orang berkulit merah (putih) atas orang berkulit hitam, dan tidak pula orang berkulit hitam di atas orang berkulit merah, kecuali atas dasar ketakwaan (orang yang paling mulia atau yang paling tinggi derjatnya di antara kalian di sisi Allah Tuhan semesta alam adalah orang yang paling bertakwa, Al-Hujuraat (49) ayat 13).” Hadits riwayat Ahmad.
Silahkan baca artikel PROSES PENCIPTAAN MANUSIA (ADAM) SECARA FISIKA Naresvari.Blogspot.com

* Padahal bangsa Arya itu adalah bangsa pendatang dari Asia Tengah yang memasuki Tanah India melalui Celah Kaiber (Khyber Pass) di Pegunungan Hindia Kush di perbatasan Negara Pakistan dan Afganistan modern sekitar tahun 1500 SM dan mengalahkan penduduk asli yang mendiami Tanah India yaitu bangsa Dravida kemudian Bangsa Arya menghancurkan kota-kota bangsa Dravida di seluruh lembah subur Sungai Gangga (Indus) dan daerah-daerah dataran rendah Hindustan, kemudian daerah-daerah yang ditaklukkan oleh bangsa Arya itu dinamakan Aryavarta artinya daerah bangsa Arya, hal itu menyebabkan bangsa Dravida menyingkir ke Dataran Tinggi Dekkan (Deccan) di India Selatan. Setelah berlalu waktu yang lama, aturan yang melarang perkawinan campur antara bangsa Arya dengan bangsa Dravida itu dilanggar, maka kedua bangsa tersebut melakukan perkawinan campur. Begitu pula dengan agama, tradisi dan budaya mereka, sehingga keturunan, agama, tradisi dan budaya dari bangsa Arya dan bangsa Dravida tersebut bercampur baur menjadi satu. Kemudian percampuran kedua bangsa, agama, tradisi dan budaya mereka itu disebut bangsa, agama, tradisi dan budaya Hindustan di Tanah India.
*Gen adalah urutan nukleotida, gen berada di seluruh tubuh letaknya dalam inti sel, dalam kromosom panjang yang  berbentuk heliks ganda yang disusun dari unit-unit nukleotida yang berulang dan tersusun dari untaian rantai DNA dan setiap gen terbuat dari zat yang disebut DNA (Deoxyribonucleic Acid). DNA adalah dasar kehidupan dan kode genetik yang menjamin bahwa sel dari anak akan mewarisi karakteristik yang sama dari sel induknya, selain itu, DNA juga mengandung semua pengkodean genetik yang digunakan untuk mengontrol fungsi, perilaku dan pengembangan suatu organisme hidup. Setiap untaian molekul DNA tunggal tersebut memiliki peran utama yang digunakan untuk perangkat penyimpanan jangka panjang untuk menyimpan instruksi genetik pada makhluk hidup yaitu tentang bagaimana tubuh manusia terbentuk, organ-organ tubuh bekerja sampai penampilan fisik tubuh manusia. Dan gen ini nantinya akan menentukan warna kulit, tipe tubuh, kepribadian dan menentukan IQ seseorang. DNA memiliki 2 fungsi biologis utama, pertama untuk menympan atau menentukan karakteristik biologis setiap makhluk hidup sesuai dengan pengaturan koneksi molekul yang sangat spesifik. Fungsi kedua adalah melayani tujuan sintetis biologis dalam hal penciptaan protein seluler dan molekul RNA. DNA adalah molekul kompleks yang disebut nukleotida, setiap nukleotida mengandung fosfat, gula dan empat jenis basa nitrogen saling terhubung seperti tangga dan dipelintir menjadi spiral. Empat jenis basa nitrogen itu adalah Adenin (A), Timin (T), Guanin (G) dan Sitosin (S), urutan basa-basa nitrogen ini yang menentukan instruksi DNA atau kode genetik. Secara keseluruhan, manusia memiliki sekitar 30 ribu gen berbeda yang tersebar di antara 46 kromosom. Setiap kromosom mengandung kurang dari 1.000 gen, DNA adalah perintah genetik yang membentuk sel-sel dalam organisme hidup, sistematika keturunan, manual regenerasi, peta biologis, cetak biru individu dari setiap makhluk hidup secara unik. Dilansir dari U.S. National Library of Medicine, DNA manusia terdiri dari kurang lebih 3 miliar dasar. Meskipun DNA manusia berjumlah sangat banyak, semua ras manusia memiliki lebih dari 99,9 % DNA yang persis sama atau identik pada semua orang di seluruh belahan dunia, perbedaan warna kulit, mata dan rambut hanya berasal dari 0,1% perbedaan genetik saja. Hal itu menunjukkan bahwa ras manusia di seluruh dunia ini berasal dari keturunan yang sama yaitu Bapak Nabi Adam as dan Ibu Hawa.

Jika kasta Brahmana, Kshatrya, Vaisya dan Shudra berasal dari kepala, tangan, paha atau perut dan telapak kaki Dewa Brahma, lalu bangsa-bangsa di seluruh dunia ini lahir dari apa? Sistem kasta dalam ajaran agama Hindu yang dipercaya oleh umat Hindu berasal dari bagian-bagian tubuh Dewa Brahma tersebut, jelas dan pasti tidak terbukti secara ilmiah kebenarannya, karena hanya angan-angan kosong (hayalan), hanya orang-orang kafir yang termakan tipuan setan yang pandai menipu. Jadi manusia bukan berasal dari Dewa Brahma atau bukan berasal dari spesies kera, karena tidak ada bukti ilmiah berupa fosil yang berevolusi selama jutaan tahun yang berwujud ¾ kera ¼ manusia kemudian menjadi ½ kera ½ manusia kemudian menjadi ¼ kera ¾ manusia terus menjadi hampir 100% manusia, akhirnya menjadi 100% manusia, dan sama sekali tidak ada fosil-fosil perubahan yang mendukung teori evolusi Darwin yang menyesatkan itu. Bukti bahwa manusia bukan keturunan spesies kera adalah orang-orang negro Afrika yang berkulit coklat gelap dan berambut keriting yang sangat kecil-kecil, sementara kera berkulit hitam legam dan berbulu atau berambut pendek dan lurus tidak bergelombang apalagi berambut keriting, jelas tidak sama sekali. Bagaimana mungkin nenek moyangnya berambut lurus lalu keturunannya bisa berubah menjadi berambut keriting yang sangat kecil-kecil? Jelas tidak mungkin spesies kera yang berambut lurus berevolusi menjadi manusia yang berambut keriting yang sangat kecil-kecil! Apalagi para pakar evolusi itu tidak mengakui bahwa Allah Tuhan Yang Maha Pencipta yang menciptakan manusia pertama ’Adam secara revolusi’. Walaupun babi, simpanse, bonobo, gorila, orangutan, siamang, monyet, lemur, kucing, tikus dan sapi terdapat kesamaan genetik dengan DNA manusia yaitu antara 80-98,9%, persentase ini ternyata sangat menyesatkan. Ketika data ini diperiksa lebih teliti pada studi terbaru, perbandingan genom manusia dengan simpanse misalnya, ternyata bertentangan dengan apa yang telah dikemukakan para pakar evolusi. Kenyataannya, perbedaan genetik antara manusia dengan simpanse yang sebenarnya adalah mendekati 5% yaitu hampir 96% bukan 99%. Kesimpulannya, semirip apa pun kesamaan genetik antara simpanse dengan manusia, semuanya itu tidak dapat membuktikan teori evolusi bahwa nenek moyang manusia adalah spesies kera. Sedangkan kenyataannya, DNA babi adalah 98,9% lebih mirip dengan manusia daripada spesies kera. Lalu mengapa tidak dikatakan oleh para pakar evolusi itu bahwa nenek moyang manusia adalah babi?! Karena persentase DNA babi melebihi persentase spesies kera. Faktor desain mampu untuk menjelaskan hal ini dan Desainer alam semesta (Allah Yang Maha Pencipta) seringkali membuat produk yang berbeda dengan memanfaatkan bagian-bagian, bahan dan susunan yang sama. Persentase yang sama juga terdapat pada area DNA manusia yang menghasilkan protein. Lebih masuk akal untuk menyimpulkan bahwa Allah telah menggunakan protein yang sama untuk menampilkan fungsi yang sama dalam berbagai bentuk organisme hidup atau makhluk hidup. Faktanya, sebagian besar kandungan sperma atau air mani organisme hidup itu adalah protein. Allah menggunakan bahan yang sama untuk menciptakan organisme hidup. Persentase DNA yang hampir sama antara manusia dengan binatang artinya, bahwa antara keduanya bisa saling menulari penyakit.

Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 30 :

30.  (….Dan Kami) Allah (jadikan segala sesuatu yang hidup) organisme hidup atau makhluk hidup (berasal dari air) maksudnya, keturunannya makhluk hidup yang pertama diciptakan berasal dari air mani/nuthfah/sperma yang kandungan sebagian besar dari sperma itu adalah protein (Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?).

Qur’an surat Faathir (35) ayat 5 :

5.      (Wahai manusia, sungguh janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kalian) yang membuat kalian tidak mempersiapkan bekal untuk kehidupan kalian di kampung akhirat kelak, padahal akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu, sekiranya mereka mengetahui, Al-’Ankabuut (29) ayat 64 dan Al-Hadiid (57) ayat 20 (dan sekali-kali janganlah) setan dan pasukannya dari golongan setan jin dan setan manusia terutama para tokoh agama palsu yang sesat dan para pakar evolusi (yang pandai menipu memperdayakan kalian tentang Allah) termasuk menipu manusia mengenai segala sesuatu tentang ciptaan Allah.

Kasta Sudra di India adalah kasta ke-4 yang kedudukannya amatlah rendah, mereka dilarang membaca Kitab Weda, bila melanggar maka lidahnya harus dipotong dan dilarang mendengarkan ayat-ayat Weda, bila melanggar telinganya harus dituangkan dengan timah mendidih, karena Kitab Weda diturunkan hanya untuk bangsa Arya saja, seperti Kitab Taurat dan Injil yang diturunkan hanya untuk bangsa Israel saja. Orang Sudra dianggap tidak pantas menaruh minat terhadap kesusastraan Hindu dan berbagai upacara agama Hindu terlarang baginya. Kasta Sudra dilarang menyerang seorang Brahmana, bila melanggar harus dihukum gantung, mereka dilarang memiliki kekayaan, bila kaum Sudra melanggar, maka kekayaan mereka akan dirampas dengan semena-mena oleh kaum Brahmana. Apabila seorang suami meninggal dan ketika jenazahnya dikremasi, maka istrinya dengan sukarela atau dipaksa terjun dalam kobaran api yang membakar jenazah suaminya hingga istrinya tewas terbakar, tetapi apabila seorang istri yang meninggal, maka suaminya tidak terjun atau dipaksa terjun ke dalam kobaran api yang membakar jenazah istrinya, hal ini peraturan yang sangat bengis. Pemerintah kolonial Inggris yang menjajah India pada masa Gubernur Jenderal Lord William Bentinck yang baru terpilih, mengeluarkan peraturan hukum yang mengikat yang dikenal dengan nama ’Bengal Sati Regulation 1829’. Maka sejak itu hukum yang bengis yang diada-adakan oleh setan-setan tersebut dilarang atau tidak diberlakukan lagi mulai tanggal 8 November 1829 di seluruh wilayah pemerintah kolonial Inggris dan polisi berusaha mencegah praktik ritual bunuh diri Sati bahkan menghukum denda dan kurungan bagi pelakunya, sehingga ritual Sati pun berkurang dan perlahan-lahan menghilang hingga muncul kembali pasca kemerdekaan India. Dan para tokoh agama Hindu itu juga membuat hukum-hukum lainnya yang melanggar hak asasi manusia serta bertentangan dengan hukum-hukum yang telah Allah tetapkan kepada umat manusia. Penerapan hukum-hukum buatan manusia yang melanggar hak asasi manusia tersebut, akhirnya yang paling banyak menjadi korban dari pembagian kasta ini adalah kasta ’haram’ Dalit yaitu kaum Tsjandala (kasta ke-5 Paria). Karena terjadi diskriminasi yang sangat tidak manusiawi yang menimpa kaum Dalit, mereka terpinggirkan, terbuang, tertindas dan berkubang di bawah garis kemiskinan yang sering menjadi bulan-bulanan kekerasan dan diskriminasi warga yang berasal dari kasta-kasta yang lebih tinggi dari kasta Dalit. Sehingga tidak sedikit kaum Dalit yang berada dalam kasta terendah itu dianiaya hingga menderita luka atau mati tanpa bisa membela diri, pelecehan seksual terhadap kaum wanita Dalit dan masih banyak lagi hukum agama Hindu dan tradisi umat Hindu yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah.
Qur’an surat Al-Maaidah (5) ayat 49-50 :
49.  (....Dan sungguh, kebanyakan manusia itu adalah orang-orang yang fasik).
50.  (Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada) hukum (Allah bagi orang-orang yang yakin) kepada Allah.

Dan semua nabi utusan Allah itu aqidahnya sama dan hanya mengajarkan ajaran tauhid kepada umat mereka masing-masing, yaitu bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada Tuhan selain Allah, Laa ilaaha Illallaah, maka sembahlah Allah saja.
Ayat-ayat di dalam Kitab-kitab Weda tentang Tuhan seluruh alam sebagai berikut ini :
Rgveda (Regweda) 8 : 1:1       : ”Ma cid anyad vi sansata sakhayo ma rishanyata.” Artinya : ”Wahai teman, janganlah menyembah sesuatu pun selain Dia, Tuhan Yang Esa, pujilah hanya pada Dia.”
Rgveda Bk. 5 Hymn 1 V. 81    : ”Devasya samituk parishtutih.” Artinya : ”Maha Besar kemuliaan bagi Tuhan (Yang Maha) Pencipta.”
Rgveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6    : ”Sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya.”
Chandogya Upanishad 6:2:1   : ”Ekam evadvitiyam.” Artinya : ”Tuhan hanya ada satu tanpa ada yang kedua.”
Yajurveda Ch. 32 V. 3             : ”Na tasya pratima asti.” Artinya : ”Tidak ada rupa bagi Tuhan (Tuhan tidak berbentuk apa pun, tidak tersusun dari apa pun dan tidak menjelma menjadi apa pun), Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yang berhak disembah.”
Shvetashatara Upanishad 4:19: ”Tidak ada satu makhluk pun yang menyerupai Tuhan.”
Shvetashatara Upanishad 6:9 : ”Na casya kascij janita na cadhipah.” Artinya : ”Tuhan itu tidak punya ibu dan bapak, Dia tidak punya tuan dan (tidak punya) pelidung.”
Yajurveda Ch. 40 V. 9             : ”Andhatma pravishanti ye assambhuti mupaste.” Artinya : ”Mereka yang menyembah benda (yaitu sesuatu yang dibuat oleh manusia, seperti : gambar, patung, berhala) atau alam (udara, air, api) telah masuk ke dalam kegelapan.”
Shvetashatara Upanishad 4:20: ”Na samdrse tihasti rupam asya, na caksusa pasyati kas canainam.” Artinya : ”Tuhan tidak dapat dilihat, tidak ada seorang pun yang mampu melihat-Nya dengan matanya (di dunia).”
Rgveda Bk. 1 Hymn 64 V. 46  : ”Sages (learned Priests) call one God by many names.” Artinya : ”Para orang bijaksana, memanggil Tuhan Yang (Maha) Esa dengan *banyak nama.”
Rgveda Bk.10 Hymn 114 V. 5 : ”Tuhan itu satu, tetapi Dia disebut dengan *nama yang bermacam-macam.”
Bhagavadgita Ch. 10 V. 3        : ”Dia tidak dilahirkan, tidak ada permulaan, Tuhan seru sekalian alam.”
Bhagavadgita bab 18 sloka 61 : ”Isvarah sarva bhutanam hrd dese rjuna tisthati bhramayan sarva bhutani yantrarudhani mayaya.” Artinya :Tuhan Yang Maha Esa bersemanyam di dalam hati semua orang, wahai Arjuna, dari Dia mengarahkan pengembaraan semua makhluk hidup (Allah yang menentukan takdir semua makhluk-Nya), yang duduk seolah-olah pada sebuah mesin terbuat dari tenaga material.”
Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3: ”Tuhan itu Maha Besar.”
Brahmasutra (Vedantasutra) : ”Ekam Brahm, dvitiya naste neh na naste kinchan.” Artinya : ”Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yang kedua, Tuhan tidak berbilang sama sekali (Esa).”
*Allah Tuhan Yang Maha Esa (Satu) memiliki banyak nama yang baik, agung dan indah dengan bermacam-macam sifat-Nya, seperti : Brahma, Vishnu dan lain-lain. Tetapi Tuhan Yang Satu yang diseru/disebut/dipanggil dengan banyak nama itu, akhirnya nama-nama-Nya tersebut dibuat-buat untuk dijadikan nama-nama ’tuhan’ baru yaitu nama-nama patung berhala yang disembah oleh umat Hindu hingga saat ini karena mereka mengikuti agama nenek moyang mereka yang kafir terdahulu. Nenek moyang beserta keturunan mereka itu tidak mendapat petunjuk dari Allah sehingga mereka menjadi orang-orang kafir yang sesat dan menyesatkan kebanyakan manusia. Padahal- dahulu berhala-berhala itu tidak ada, lalu diada-adakan atau dibuatkan kebohongan-kebohongan oleh setan-setan jin dan dibantu oleh setan-setan manusia untuk disebarkan ke kalangan masyarakat umum.
Qur’an surat Yuusuf (12) ayat 39-40 :   
39.  Sabda Nabi Yusuf as (“Wahai kedua temanku) yang sedang mendekam bersamaku di (dalam penjara) dan semua menyembah berhala (manakah yang baik, tuhan yang bermacam-macam itu) yaitu dewa-dewi bangsa Mesir kuno seperti : Amun, Ra, Ptah, Osiris, Isis, Horus, Hathor, Anubis, Bes, Seth, Sobek dan lain-lain. Ternasuk dewa-dewi agama Hindu seperti : Brahma, Wisnu, Siwa, Surya, Agni, Baruna, Indra, Durga dan semua dewa-dewi yang disembah oleh orang-orang kafir di seluruh dunia hingga saat ini (ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?”).
40.  (“Apa yang kamu berdua sembah selain-Nya) Allah (hanyalah nama-nama) berhala (yang kalian buat-buat) namai (oleh kalian sendiri maupun oleh nenek moyang kalian, Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun tentang hal) berhala dan nama mereka (itu. Tiada lain keputusan itu hanya kepunyaan Allah) semata (Dia telah memerintahkan) melalui dakwah nabi-nabi-Nya (supaya kalian tidak menyembah selain Dia) Agama tauhid (Itulah agama yang lurus) mustaqim (tetapi kebanyakan manusia) yaitu orang-orang kafir di seluruh dunia ini (tidak mengetahui”). 
Qur’an surat An-Najm (53) ayat 23 :   
23.  Nama berhala-berhala (Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kalian dan nenek moyang kalian mengada-adakannya) membuat-buatnya untuk dijadikannya tuhan-tuhan yang kalian sembah (Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun) yang memerintahkan untuk menyembah berhala-berhala tersebut (Tiada lain mereka hanya mengikuti dugaan saja dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka) yaitu mengikuti godaan setan yang membisikan kesesatan ke dalam hati mereka (padahal sungguh, telah datang petunjuk) agama (kepada mereka dari Tuhan mereka) melalui nabi-nabi-Nya yang diutus kepada umat mereka masing-masing termasuk melalui Nabi Muhammad saw.

Firman Allah kepada orang-orang kafir (musyrik) yang menyeru dan menjadikan berhala-berhala itu sekutu Allah.
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 191-198 :
191.    (Apakah mereka mempersekutukan) Allah dalam beribadah (dengan berhala-berhala yang tidak dapat menciptakan sesuatu pun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang).
192.    (Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiri pun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan).
193.    (Dan jika kamu) hai orang-orang musyrik (menyerunya) berdoa kepada berhala-berhala itu (untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu, sama saja) hasilnya (buat kamu menyeru mereka ataupun kamu berdiam diri) tidak berdoa untuk meminta segala sesuatu kepada mereka, pasti berhala-berhala itu tidak dapat mengabulkan permintaanmu karena mereka adalah benda mati.
194.    (Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru) yang kamu sembah (selain Allah itu adalah makhluk) yang lemah (yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu, lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu) mengabulkan doamu (jika kamu memang orang-orang yang benar) dalam kepercayaanmu bahwa berhala-berhala itu adalah Tuhan.
195.    (Apakah berhala-berhala itu mempunyai kaki yang dengan itu dapat berjalan, atau mereka mempunyai tangan-tangan, yang dengan tangan-tangan itu mereka dapat memukul, atau mereka mempunyai mata, yang dengan mata itu mereka dapat melihat, atau mereka mempunyai telinga, yang dengan telinga itu mereka dapat mendengar) berhala-berhala itu tidak mempunyai sesuatu apa pun yang disebutkan tersebut, lalu mengapa kalian menyembah mereka? Sedang kalian sendiri keadaannya jauh lebih baik dan sempurna daripada berhala-berhala yang kalian sembah itu (Katakanlah) kepada orang-orang kafir itu (: “Panggillah berhala-berhalamu yang kamu jadikan sekutu Allah itu, kemudian lakukanlah tipu daya kepadaku) untuk mencelakakanku (tanpa memberi tangguh kepadaku) tanpa diberi jeda waktu.
196.    (Sesungguhnya pelindungku adalah Allah) Yang Maha Pelindung yang mengurusi perkaraku (yang telah menurunkan Alkitab) Al-Qur’an (dan Dia melindungi orang-orang yang saleh).
197.    (Dan berhala-berhala yang kamu seru selain Allah tidaklah sanggup menolongmu, bahkan) berhala-berhala itu (tidak dapat menolong dirinya sendiri).
198.    (Dan jika kamu sekalian menyeru mereka) berdoa kepada berhala-berhala itu (untuk memberi petunjuk) kepadamu (niscaya berhala-berhala itu tidak dapat mendengarnya. Dan kamu melihat mereka) berhala-berhala itu (memandang kepadamu, padahal mereka tidak dapat melihat) karena berhala-berhala itu adalah benda mati yang tidak memiliki kemampuan apa pun dan dongeng-dongeng tentang mereka hanya karya sastra fiksi (karangan) belaka yang dibuat-buat atau diada-adakan oleh orang-orang kafir terdahulu.
Qur’an surat Al-Hajj (22) ayat 73-74 :
73.  (Wahai manusia telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian sembah selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka) tuhan-tuhan yang disembah manusia selain Allah (tidaklah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Alangkah lemahnya yang menyembah) yaitu orang-orang musyrik para penyembah berhala-berhala (dan alangkah lemahnya pula) tuhan-tuhan (yang disembah) selain Allah itu yang tidak dapat memberikan mudharat dan tidak dapat memberikan manfaat, tidak dapat bergerak, tidak dapat melihat, tidak dapat mendengar, tidak dapat memegang dan tidak dapat menciptakan sesuatu apa pun. Penyembah-penyembahnya yang justru lebih sempurna karena orang-orang musyrik penyembah berhala-berhala itu dapat bergerak, melihat, mendengar dan memegang.
74.  (Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya) kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tuhan semesta alam (Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa) untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya yang mendustakan dan menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
Qur’an surat Al-Furqaan (25) ayat 3 :
3.      (Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya) selain Allah untuk disembah (sebagai tuhan-tuhan) yaitu berhala-berhala (yang mereka tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak sesuatu kemudharatan dari dirinya) tidak dapat menolak bencana atau bahaya yang mengancam dirinya (dan tidak pula untuk mengambil suatu kemanfaatan pun) berhala-berhala yang disembah oleh orang-orang kafir itu tidak dapat menghasilkan manfaat bagi diri mereka sendiri (dan juga tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan) dan mereka juga tidak mampu mematikan, menghidupkan seseorang dan tidak mampu membangkitkan orang-orang yang mati untuk dapat hidup kembali.

Qur’an surat Sabaa’ (34) ayat 22 :
22.  (Katakanlah : “Serulah mereka yang kalian anggap) sebagai tuhan-tuhan (selain Allah, mereka tidak memiliki) kekuasaan (seberat dzarrah pun di Langit dan di Bumi, dan mereka tidak memiliki suatu saham pun) bahwa tuhan-tuhan atau berhala-berhala yang disembah selain Allah itu tidak ikut andil (dalam penciptaan Langit dan Bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya) dalam penciptaan alam semesta walau hanya seberat dzarrah (atom) pun.
Qur’an surat Faathir (35) ayat 40 :
40.  (Katakanlah : “Terangkanlah kepadaku tentang sekutu-sekutu kalian) tuhan-tuhan (yang kalian seru) sembah (selain Allah. Perlihatkanlah kepadaku, bagian manakah dari Bumi ini yang telah mereka) berhala-berhala sesembahanmu itu (ciptakan ataukah mereka mempunyai saham di dalam) menciptakan (Langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya?) Tentu saja tidak ada! (Sebenarnya tidaklah orang-orang yang zhalim) yaitu orang-orang kafir yang sesat dan menyesatkan (itu sebagian dari mereka menjanjikan kepada sebagian yang lain, melainkan tipuan belaka) dengan membuat-buat cerita-cerita bohong tentang berhala-berhala itu kemudian mengatakan bahwa ini dari Tuhan, sehingga menyesatkan kebanyakan manusia yang dibiarkan sesat oleh Allah.

PERINGATAN!
Janganlah menggantungkan gambar-gambar (seperti : gambar tokoh-tokoh internasional dan nasional, gambar di sampul majalah, koran, tabloit, kalender, foto dan sebagainya), patung (seperti : relief, topeng dan ukiran) dan lukisan makhluk bernyawa yang berbentuk seluruh badan atau hanya separuh badan. Jika ada gambar makhluk bernyawa di majalah, buku, kalender, koran, tabloit dan sebagainya, tutuplah sehingga gambarnya tidak terlihat. Malaikat Jibril as dan malaikat rahmat lainnya tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada anjing, patung, gambar dan lukisan makhluk bernyawa. Mereka tidak tahan terhadap gambar, lukisan dan patung makhluk-makhluk bernyawa, tetapi setan-setan sangat tertarik dan menyukainya. Jadi, bagaimana mungkin malaikat-malaikat rahmat itu mau datang ke rumah yang di dalamnya terdapat setan? Wahai umat Islam, janganlah mengikuti kebiasaan orang-orang Nasrani, Yahudi dan penyembah-penyembah berhala lainnya yang memajang gambar-gambar, lukisan-lukisan dan patung-patung di dalam rumah mereka. Karena gambar-gambar, lukisan-lukisan dan patung-patung itu adalah magnet dalam arti yang sesungguhnya, yang menarik setan-setan untuk datang dan bertengger atau bertempat tinggal di sana. Bahkan setan-setan itu mengendus-endusnya sebagaimana manusia menghirup aroma harum. Setan-setan itu bisa melihat gambar-gambar, lukisan-lukisan dan patung-patung dari kejauhan, sebab semua gambar, lukisan dan patung tersebut memiliki pantulan cahaya/sinar/energi/uap yang tidak bisa dilihat mata manusia. Tetapi setan-setan itu menangkapnya sebagaimana seseorang mencium aroma makanan yang sangat lezat. Terbukti secara ilmiah bahwa setiap benda mempunyai radiasi khusus yang ditentukan oleh bentuk fisik dan atom-atom yang secara material berhubungan dengannya, dengan kata lain, bahwa setiap benda itu ada energinya atau cahaya magnetiknya. Untuk mainan anak-anak, pantulan (pancaran) cahayanya agak kurang karena berada di tangan anak-anak. Pengaruh anak-anak yang masih belum baligh itu yang membuat pancaran cahaya mainan anak-anak itu mengecil, sehingga tidak sama dengan pancaran cahaya semua gambar, lukisan dan patung. Yang menyebabkan tidak menarik setan-setan untuk mendatangi mainan anak-anak tersebut, Subhaanallaah...sungguh benar Nabi Muhammad saw.

Dalam sebuah hadits dari Rasulullah saw, ketika Malaikat Jibril as hendak mendatangi rumah Rasulullah saw, Malaikat Jibril as enggan masuk ke dalam rumah beliau saw, hari berikutnya Malaikat Jibril as tetap enggan masuk ke dalam rumah, Rasulullah saw bersabda :
”Jibril datang menemuiku, lalu dia berkata kepadaku : ”Aku datang menemuimu pagi ini, dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangi kedatanganku kecuali karena di depan pintu rumah ini ada patung. Di rumah ini ada tirai (dari kain) yang bergambar patung, dan di rumah ini juga ada anjingnya. Karenanya, perintahkan seseorang untuk memotong kepala patung itu, sehingga menjadi seperti batang pohon, dan potong pulalah tirai itu sehingga menjadi 2 alas tidur, dan perintahkan seseorang untuk mengeluarkan anjing itu.”
Hadits riwayat Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tarmidzi dan Ibnu Hibban.

Dari Abu Thalhah dan Ali bin Abu Thalib, Rasulullah saw bersabda :
”Malaikat (rahmat) tidak masuk rumah yang (di dalamnya) terdapat anjing dan gambar (atau patung, topeng, relief, ukiran, gambar makhluk bernyawa di majalah, kalender, foto dan sebagainya).”
Hadits riwayat Bukhari, Ibnu Majah dan Muslim.
Rasulullah saw bersabda :
”Para malaikat (rahmat) tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung (atau gambar-gambar makhluk bernyawa).” Hadits riwayat Muslim.
Rasulullah saw bersabda :
”Janganlah kamu tinggalkan patung kecuali kamu telah membuatnya menjadi tidak berbentuk (makhluk bernyawa),....” Hadits riwayat Muslim.

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, pada hari Kiamat nanti, Allah akan melebur dan memusnahkan alam semesta dan semuanya kembali kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa. Kemudian kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa untuk melebur dan memusnahkan alam semesta itu oleh orang-orang kafir di India dijadikan salah satu ’tuhan baru’ atau ’sesembahan baru’ yang dinamai Dewa Siwa. Selanjutnya ajaran penyembahan berhala Siwa tersebut menyebar ke negeri-negeri di sekitarnya dan terus menyebar ke seluruh dunia. Tiga dewa tertinggi agama Hindu yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa disebut Trimurti itu adalah nama-nama Allah Ta’aalaa. Dan Dewa-dewi Surya, Indra, Agni Durga, Sri, Kali dan semua dewa-dewi yang dijadikan ‘tuhan-tuhan baru atau berhala-berhala yang disembah manusia di seluruh dunia itu tidak ada. Semuanya hanya nama-nama yang diada-adakan (dibuat-buat) oleh orang-orang kafir terdahulu terus menjadi ajaran agama bagi para penyembah berhala-berhala tersebut, kemudian diikuti oleh keturunan mereka dan generasi-generasi berikutnya atau yang datang kemudian hingga saat ini. Setan itu hanya memberikan janji-janji palsu dan hayalan kepada para penyembah berhala dan semua itu adalah tipuan setan belaka kepada orang-orang kafir yang menjadikan setan sebagai pemimpin mereka, setan-setan itu telah menyesatkan sebagian besar manusia. Mitologi Hindu adalah istilah yang digunakan oleh para sarjana masa kini terhadap kesusastraan Hindu yang luas yang menceritakan tentang kehidupan tokoh-tokoh kepahlawanan (epos) Mahabharata dan Ramayana dalam Kitab Itihasa dan semua itu hanya dongeng kiasan bahwa kejahatan selalu kalah oleh kebajikan. Kitab-kitab Purana juga merupakan bagian dari kesusastraan Hindu ditulis sekitar tahun 500-300 SM dan itu hanya karya sastra fiksi (cerita karangan). Karena selama berabad-abad kemudian, Kitab-kitab Purana tersebut kata-katanya, kalimat-kalimatnya, alinea-alineanya, ayat-ayatnya telah mengalami interpolasi/penyisipan/penambahan (sebagian, sebagian besar dan total), pengubahan (modifikasi) sebagian, sebagian besar, revisi total, penyingkatan dan juga kemasukan unsur-unsur asing pada sebagian atau total dari tulisan-tulisan di dalam Kitab-kitab Purana. Yaitu pada dongeng dongeng kesusastraan mitologi Hindu dan tradisi lama yang menjabarkan dan menceritakan tentang dongeng makhluk-makhluk supranatural (seperti dongeng-dongeng : dewa-dewi, asura, detya, raksasa, yaksa, gandharwa, peperangan Shiva, Daksayani (Sati) yang melahirkan praktik ritual bunuh diri Sati yang dihalalkan dan menjadi bagian ajaran agama Hindu), Reinkarnasi manusia seperti kehidupan Parwati, raja-raja, rshi-rshi kuno dan lain-lain.

Juga cerita tentang terciptanya alam semesta dan manusia dalam Kitab Shivapurana sangat tidak ilmiah dan sangat tidak masuk akal dan hanya merupakan karya sastra fiksi Hindu karena tulisannya tidak sesuai dengan penemuan penelitian sains modern dari ahli-ahli sains dunia. Dan cerita tentang Inkarnasi Tuhan (Dasa Awatara) yang dijelaskan dengan panjang lebar dalam aliran filsafat dan ilmu akhlak, sebagian besar ceritanya telah mengalami sangat banyak modifikasi dan interpolasi. Karena yang benar adalah, Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Berkehendak mengutus nabi-nabi-Nya yang diberi tugas untuk mengajak umat mereka supaya beribadah hanya kepada Allah Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Allah tidak pernah menyuruh menyembah berhala-berhala yang tidak dapat memberi mudharat dan manfaat kepada manusia. Apabila orang-orang kafir menyembah berhala-berhala sesembahan mereka, maka penyembahan itu adalah kesesatan yang jauh sekali dari kebenaran, Yunus (10) ayat 106 dan Al-Hajj (22) ayat 12. Tulisan-tulisan dalam Kitab-kitab Purana sangat banyak yang hanya dongeng-dongeng yang dibuat-buat oleh orang-orang kafir yang tidak takut kepada Allah. Sekali lagi, dewa-dewi dan lain-lain serta dongeng-dongeng tentang mereka itu hanya hayalan, hanya tipuan setan *Maswath dan pasukannya dari golongan setan jin dan golongan setan manusia.
*Maswath ini adalah setan anaknya Iblis Laknatullah, ia spesialis dalam menciptakan/mengada-adakan/membuat-buat kebohongan-kebohongan besar maupun kecil terutama membuat cerita dongeng (fiksi) tentang tuhan-tuhan palsu. Yaitu mitologi dan legenda makhluk-makhluk supranatural (seperti : dewa-dewi, asura, dll), raja-raja, kesatria-kesatria dan rshi-rshi kuno serta dongeng-dongeng tentang mereka yang tidak ditemukan bukti arkeologisnya. Bahkan kejahatan yang setan Maswath dan anak-anaknya (Iblis dan keturunannya yaitu setan-setan dan jin-jin kafir, fasik dan zhalim semuanya disebut golongan setan-setan jin) lakukan sampai pada tingkat setan Maswath memperlihatkan diri dalam bentuk seseorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia. Lalu setan-setan jin tersebut menyebarkan kebohongan yang pada gilirannya dibantu oleh setan-setan manusia untuk disebarkan ke kalangan masyarakat umum. Jadi jika ada berita bohong (dusta) atau karangan fiksi yang berkembang di kalangan manusia bahkan sampai dipercaya dari generasi ke generasi hingga ribuan tahun sebagai kebenaran dan aturan agama yang ditaati secara mutlak oleh orang-orang kafir yang sesat. Maka hal itu adalah ulah setan Maswath dan anak-anaknya yang bertanggung jawab beserta setan-setan manusia yang ikut menyebarkan berita bohong tersebut. Setan-setan anak-anak keturunan Iblis Laknatullah dan juga mayoritas jin, sangat suka dengan kebohongan pada tingkat yang sudah mendarah daging.

Setan-setan itu bermaksud menyesatkan manusia dengan kesesatan yang sejauh-jauhnya dari jalan agama yang benar yaitu agama Islam. Setelah berlalu waktu yang panjang, semua bisikan, godaan, tipuan dan hasutan setan itu dipercayai sebagai aturan dan jalan kebenaran agama oleh kebanyakan manusia yang dibiarkan sesat oleh Allah.
Qur’an surat Al-Jaatsiyah (45) ayat 23 :
23.  (Apakah kamu pernah melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya) salah satunya menjadi penyembah berhala karena tipuan setan jin dan setan manusia (dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya) berdasarkan pengetahuan-Nya, Allah telah mengetahui bahwa orang tersebut termasuk orang yang disesatkan sebelum ia diciptakan-Nya yang telah ditetapkan-Nya di dalam Kitab Lauhul Mahfudz (dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya) karena itu ia tidak dapat mendengar petunjuk dan tidak mau memikirkan petunjuk dari Allah (dan meletakkan tutupan pada penglihatannya) sehingga ia tidak dapat melihat petunjuk jalan yang benar dari Allah (Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk setelah Allah) membiarkannya sesat? Tentu saja tidak ada yang dapat memberinya petunjuk selain Allah (Maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?). Orang-orang yang sesat itu telah ditetapkan di dalam Kitab Induk Lauhul Mahfudz meninggal dalam keadaan kafir dan di akhirat kelak mereka dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Allah tidak memberi petunjuk kepada mereka, karena mereka adalah orang-orang yang kafir, fasik dan zhalim. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan Maha Mengenal makhluk-makhluk-Nya, Ali-‘Imran (3) ayat 86, Al-Maaidah (5) ayat 51,67, At-Taubah (9) ayat 19, 24, 37, 80, 109 dan Al-Hujuraat (49) ayat 13.

Karena mereka orang-orang kafir, fasik dan zhalim, maka Allah mengirimkan setan-setan untuk menyesatkan mereka.
Qur’an surat Maryam (19) ayat 83 :
83.  (Tidakkah kamu lihat, bahwasannya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka) salah satunya sebabnya adalah orang-orang kafir itu tidak mengerjakan ibadah utama yaitu mereka tidak mendirikan shalat, padahal ibadah shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Karena orang-orang kafir itu tidak shalat, maka ujung otaknya tidak terisi dengan Oksigen, nutrisi dan energi positif, sehingga membuat kelenjar ke-7 atau kelenjar induk, disebut juga Maestro Gland yang terdapat di tengah-tengah kepala di dalam bagian otak yang paling atas/depan/ujung dari orang-orang kafir itu tidak dapat bekerja dengan sempurna untuk memblokir pesan-pesan buruk dan sesat dari setan-setan. Maka setan-setan itu sangat mudah menguasai mereka dengan menggerakkan jasmani dan rohani mereka untuk melakukan perbuatan dosa-dosa (dengan sungguh-sungguh?). Allah juga tidak menolong dan melindungi orang-orang yang kafir itu dari kejahatan setan-setan yang menguasai mereka, dengan tidak memberi petunjuk dan bimbingan ke seluruh jasmani dan rohani mereka. Hal itu membuat organ-organ tubuh dan rohani dari orang-orang kafir tersebut sangat mudah untuk melakukan perbuatan maksiat, bahkan mereka sampai durhaka terhadap Allah dan nabi-nabi-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, Al-’Ankabuut (29) ayat 45.

Qur’an surat Faathir (35) ayat 6 :
6.      (Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kalian, maka anggaplah ia musuh) kalian (karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni Neraka yang menyala-nyala).
Qur’an surat Yaasiin (36) ayat 60-62 :
60.  (Bukankah Aku) Allah (telah memerintahkan kepada kalian wahai Bani Adam) wahai manusia anak cucu Adam (supaya kalian tidak menyembah setan) jangan menaati semua setan manusia dan semua setan jin yang menyesatkan kalian (Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kalian) yang jelas permusuhannya.
61.  (Dan hendaklah kalian menyembah-Ku) Esakanlah Allah dan taatilah Allah dan nabi-nabi-Nya (Inilah jalan) tuntunan agama (yang lurus) yang benar.
62.  (Dan sungguh, setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antara kalian. Maka apakah kalian tidak memikirkan?) tentang permusuhan setan (Iblis) dan penyesatannya itu? Setan telah berjanji di hadapan Allah bahwa setan yang dibantu oleh pasukannya dari golongan setan jin dan setan manusia akan menghalang-halangi atau menyesatkan manusia dari jalan agama Allah yang benar. Oleh karena itu setan berjuang habis-habisan siang dan malam untuk menghilangkan iman manusia dengan penuh ketekunan membisiki, menggoda, menipu dan menghasut manusia dengan menyesatkan mereka dari jalan agama yang benar sejauh-jauhnya. Setan pasti akan selalu menghalang-halangi manusia dari jalan agama Allah yang benar dengan menyesatkan mereka dari arah depan sehingga membuat manusia itu ragu terhadap kehidupan akhirat, dan dari belakang mereka yang menjadikan manusia cinta kepada dunia bahkan sampai berlebih-lebihan (hedonis), dari kanan yang membuat manusia samar-samar atau lalai dalam urusan agama dan dari kiri mereka yang membuat manusia senang dan bahkan sangat senang hingga melampaui batas dalam perbuatan sia-sia dan dosa-dosa sehingga kebanyakan manusia itu tidak bersyukur, yaitu kebanyakan manusia itu tidak beriman (kafir), sesat dan menyesatkan. Akhirnya orang-orang kafir itu menjadi temannya setan di Neraka Jahannam dan barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka ketahuilah setan itu adalah teman yang sangat jahat, An-Nisaa’ (4) ayat 38, Al-A’raaf (7) ayat 16-17, Al-Hijr (15) ayat 39-40, Al-Israa’ (17) ayat 62 dan Shaad (38) ayat 82-83. Allah Ta’aalaa tidak berfirman bahwa setan mendatangi manusia ’dari arah atas’ karena rahmat Allah itu diturunkan dari arah atas mereka, sehingga setan tidak akan dapat mendatangi manusia untuk menyesatkan dari arah atasnya, hal itu supaya Iblis tidak menghalang-halangi jalan antara hamba dengan rahmat Allah, Al-A’raaf (7) ayat 16-17.
Qur’an surat Az-Zukhruf  (43) ayat 36-37 :
36.  (Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu berpaling dari Al-Qur’an, salah satunya adalah karena ia tidak mendirikan shalat, padahal shalat itu adalah ibadah utama, maka (Kami adakan) kirimkan (baginya setan) yang menyesatkan (maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya) ke mana saja, sehingga setan tidak pernah berpisah darinya.
37.  (Dan sesungguhnya mereka) setan-setan itu (benar-benar menghalangi mereka) yang berpaling dari pengajaran dan peringatan Al-Qur’an tersebut (dari jalan yang benar) dari jalan agama Allah yang benar atau yang lurus (dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk).
Qur’an surat Al-Mujaadilah (58) ayat 19 :
19.  (Setan telah menguasai mereka) orang-orang kafir, fasik dan zhalim itu (lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi).
Qur’an surat Al-Hasyr (59) ayat 16 :
16.  Bujukan orang-orang munafik dan kafir kepada orang-orang kafir lainnya itu adalah (seperti halnya) bujukan (setan) kepada manusia ketika (ia berkata kepada manusia : “Kafirlah kamu.” Maka tatkala manusia itu telah menjadi) orang-orang (kafir, ia berkata : “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam”) setan berdusta, yang sebenarnya setan itu durhaka bahkan sangat durhaka, sangat ingkar dan membangkang kepada Allah, An-Nisaa’ (4) ayat 117, Al-Israa’ (17) ayat 27, Al-Kahfi (18) ayat 50, Maryam (19) ayat 44, Thaahaa (20) ayat 116 dan Ash-Shaaffaat (37) ayat 7. Di akhirat kelak, setan dan pasukannya tidak mau bertanggung jawab setelah berhasil menyesatkan manusia. Padahal sewaktu hidup di dunia dahulu, siang dan malam setan mendatangi manusia untuk menghilangkan iman mereka dengan penuh ketekunan, membisiki, menggoda, menipu dan menghasut manusia dengan segala cara dan segala macam tipu daya, supaya menjadi orang-orang kafir, termasuk kafir kepada ayat-ayat-Nya dan hadits rasul-rasul-Nya. Tetapi, setelah orang-orang kafir itu dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam, mereka menyesali kekafiran mereka. Selanjutnya orang-orang kafir itu berkata : “Sungguh, setan telah menyesatkan aku dari peringatan Allah melalui ayat-ayat-Nya yang dibawa oleh nabi-nabi-Nya setelah peringatan itu datang kepadaku, dan setan itu memang pengkhianat manusia,” Al-A’raaf (7) ayat 16-17, Ibrahim (14) ayat 22 dan Al-Furqaan (25) ayat 29.
Qur’an surat Ibrahim (14) ayat 22 :
22.  Di akhirat kelak (Dan berkatalah setan tatkala perkara hisab) pengadilan semua makhluk (telah diselesaikan) lalu orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang berhak masuk Surga dimasukkan ke dalam Surga dan orang-orang kafir yang wajib masuk Neraka dimasukkan ke dalam Neraka, lalu mereka mengerumuni Iblis (“Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar) melalui nabi-nabi-Nya dengan membawa bukti-bukti yang nyata (dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian) bahwa janji Allah itu tidak ada dengan memberikan angan-angan kosong kepada manusia yang tidak beriman yang menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin mereka. Yaitu orang-orang yang sesat yang selalu mengikuti hawa nafsu setan yang hanya mengajak golongannya supaya menjadi penghuni Neraka yang menyala-nyala, Al-A’raaf (7) ayat 27 dan Faathir (35) ayat 6 (tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian) Allah selalu menjaga orang-orang yang beriman dan beramal saleh sehingga tidak ada kekuatan bagi setan untuk menguasai (menyesatkan) mereka karena tipu daya setan itu lemah terhadap hamba-hamba-Nya yang tulus ikhlas (mukhlis) dan beriman (yakin) kepada adanya kehidupan akhirat dan tidak meninggalkan pengajaran Allah Tuhan Yang Maha Pemurah melalui ayat-ayat-Nya yang dibawa oleh nabi-nabi-Nya yang disampaikan kepada umat mereka, An-Nisaa’ (4) ayat 76, Al-Hijr (15) ayat 40-42, An-Nahl (16) ayat 100, Al-Israa’ (17) ayat 65, Sabaa’ (34) ayat 21 dan Az-Zukhruf (43) ayat 36 (melainkan aku) setan (menyeru) mengajak orang-orang kafir dengan membisikan, menggoda (membujuk), menipu dan menghasut untuk menyesatkan (kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku) dengan Allah (sebelumnya”) sewaktu hidup di dunia, lalu Allah berfirman : (“Sesungguhnya orang-orang yang zhalim itu mendapat siksaan yang pedih”) di Neraka Jahannam kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Qur’an surat An-Nahl (16) ayat 99-100 : Bagi orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah.
99.  (Sesengguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan) tidak dapat mempengaruhi (terhadap orang-orang yang-beriman dan bertawakal kepada Tuhannya) setan itu tidak dapat menyesatkan hamba-hamba-Nya yang berserah diri sepenuhnya atas segala urusannya kepada Allah setelah berusaha keras dalam berikhtiar sesuai dengan kemampuan dalam mengikuti sunnah Allah yang telah Dia ditetapkan di dalam Kitab Lauhul Mahfudz.
100.    (Sesungguhnya kekuasaannya) pengaruhnya (hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin) setan hanya dapat menyesatkan orang-orang yang banyak berdusta dan banyak berbuat dosa, Asy-Syu’araa’ (26) ayat 221-222 (dan atas orang-orang yang terhadap-Nya) terhadap Allah (mereka mempersekutukan) setan hanya dapat menyesatkan orang-orang kafir yaitu para penyembah ’tuhan-tuhan’ selain Allah, supaya mereka melakukan perbuatan dosa-dosa hingga melampaui batas, Maryam (19) ayat 83.

Azab bagi orang-orang kafir yang mendustakan dan menyombongkan diri terhadap ayat-ayat Allah.
Qur’an surat Asy-Syu’araa’ (26) ayat 91-104 :
91.  (Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat) yaitu orang-orang yang kafir.
92.  (Dan dikatakan kepada mereka : ”Di manakah berhala-berhala yang dahulu) di alam dunia (kalian sembah),
93.  (selain Allah? Dapatkah mereka) berhala-berhala itu (menolong kalian atau menolong diri mereka sendiri?”).
94.  (Maka mereka) sesembahan-sesembahan itu (dijungkirkan ke dalam Neraka bersama orang-orang yang sesat) yaitu bersama orang-orang kafir yang menjadi penyembah berhala-berhala tersebut.
95.  (Dan bala tentara Ibils semuanya) beserta pasukan Iblis dari golongan setan jin yang menaati Iblis (setan).
96.  (Mereka) orang-orang kafir (berkata sambil mereka bertengkar di dalamnya) di dalam Neraka itu dengan sesembahan-sesembahan mereka.
97.  (”Demi Allah, sesungguhnya kita dahulu) di alam dunia (dalam kesesatan yang nyata) jelas sesatnya.
98.  (Karena kita menyamakan kalian) dalam hal menyembah (dengan Tuhan semesta alam) seluruh alam.
99.  (Dan tidak ada yang menyesatkan kita) dari petunjuk jalan agama Allah yang benar (kecuali orang-orang yang berdosa) yaitu setan dan pasukannya serta para pendahulu kita atau nenek moyang kita yang lebih dahulu berbuat kafir lalu kita ikuti atau kita tiru perbuatan kekafiran mereka.
100.    (Maka kita) sekarang di akhirat (tidak mempunyai pemberi syafaat seorang pun) sebagaimana orang-orang mukmin yang memiliki para malaikat, para nabi dan orang-orang mukmin lainnya yang dapat memberi syafaat (pertolongan doa) atas izin Allah kepada orang-orang yang beriman (umat Islam).
101.    (Dan tidak pula mempunyai teman yang akrab) yaitu yang memperhatikan perkara kita.
102.    (Maka seandainya kita dapat kembali sekali lagi) ke alam dunia (niscaya) tentu (kami menjadi orang-orang yang beriman”) orang-orang kafir itu mengharapkan sesuatu yang mustahil dapat dicapai oleh mereka.
103.    (Sungguh, pada yang demikian itu) yaitu keterangan-keterangan tentang keadaan orang-orang kafir dan berhala-berhala yang menjadi sesembahan-sesembahan mereka di akhirat kelak (benar-benar terdapat tanda-tanda) kekuasaan Allah, bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu (tetapi kebanyakan mereka) manusia (tidak beriman).
104.    (Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa) untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya (lagi Maha Penyayang) untuk mengampuni orang-orang kafir yang kembali beriman dan bertobat kepada-Nya.

Qur’an surat Al-Mu’min (40) ayat 73-76 dan 84-85 :
73.  Di akhirat kelak (Kemudian dikatakan kepada mereka) orang-orang kafir itu (: ”Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan),
74.  yang kalian sembah (selain Allah?” Mereka menjawab : ”Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu”) mereka mengingkari penyembahan kepada berhala-berhala yang dahulu ketika di dunia mereka selalu menyembahnya, kemudian berhala-berhala sesembahan mereka itu didatangkan di hadapan mereka, dan sesembahan-sesembahan orang-orang kafir itu juga mengingkari bahwa mereka dahulu disembah oleh para penyembahnya, selanjutnya dikatakan kepada mereka : ”Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah bahan bakar Jahannam”, Maryam (19) ayat 82, Al-Anbiyaa’ (21) ayat 98 dan Al-Qashash (28) ayat 62-66 (Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang kafir).
75.  Dan dikatakan pula kepada mereka (Yang demikian itu disebabkan karena kalian bersuka ria di muka Bumi dengan tidak benar) kalian durhaka dan banyak melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas (dan karena kalian selalu bersuka ria) dan karena kalian melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas itu berulang kali.
76.  Dikatakan kepada mereka : (”Masuklah kalian ke pintu-pintu Neraka Jahannam, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang sombong ”) tidak mau beriman.
84.  (Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata : ”Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukannya dengan Allah”).
85.  (Maka iman mereka tidak berguna) lagi (bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan disaat itu merugilah orang-orang kafir).
Qur’an surat Al-’Ankabuut (29) ayat 42 :
42.  (Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Allah dan Dia Maha Perkasa) untuk mengalahkan musuh-musuh-Nya di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya.

Ayat-ayat di dalam Al-Qur’an tentang Allah Tuhan seluruh alam sebagai berikut ini :
Qur’an surat Al-Faatihah (1) ayat 2 :
2.      (Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh) semesta (alam).
Qur’an surat At-Taubah (9) ayat 31 :
31.  (...padahal mereka hanya diperintahkan menyembah Tuhan Yang Maha Esa) yang tertulis di dalam Kitab suci Taurat Musa dan Kitab suci Injil Isa Al-Masih (tidak ada Tuhan selain Dia) Laa ilaaha Illallaah (Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan).
Qur’an surat An-Nahl (16) ayat 22 dan 36 :
22.  (Tuhan kalian adalah) Allah (Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat) yaitu orang-orang kafir (hati mereka mengingkari) keesaaan Allah (sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong).
36.  (Dan sesungguhnya Kami) Allah (telah mengutus rasul untuk tiap-tiap umat) bangsa (untuk) menyerukan (: ”Beribadahlah kepada Allah) saja (dan jauhilah Thagut) segala sesuatu yang disembah selain Allah.
Qur’an surat  Al-Kahfi (18) ayat 110 :
110.    (...dan janganlah ia menyekutukan di dalam beribadah kepada Tuhannya) Esakanlah Allah di dalam beribadah kepada-Nya.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 25 dan 92 :
25.  (Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau) Muhammad (melainkan Kami wahyukan kepadanya : ”Bahwa tidak ada Tuhan) yang berhak disembah (selain Aku) Laa ilaaha Illallaah (maka beribadahlah kepada-Ku oleh kamu sekalian) wahai manusia, Lillaahi Ta’aalaa. Maka niat shalat, puasa, zakat, infaq, sedekah, haji, jihad, mencari ilmu, menikah dan semua amal saleh yang dilakukan oleh manusia di dunia ini ikhlas semata-mata karena Allah Ta’aalaa.
92.  (Sungguh) agama Islam atau agama tauhid (inilah agama kalian, agama yang satu) wahai manusia dan kalian wajib memeluknya (dan Aku) Allah (adalah Tuhan kalian, maka beribadahlah kepada-Ku) Lillaahi Ta’aalaa.
Qur’an surat Ash-Shaaffaat (37) ayat 4 :
4.      (Sesungguhnya Tuhan kalian) wahai manusia, yaitu Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa (benar-benar Esa).
Qur’an surat Asy-Syuuraa (42) ayat 11 :
11.  (....Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia) Allah (dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat).
Qur’an surat Al-Ikhlaas (112) ayat 1-4 :
1.      (Katakanlah : ”Dia-lah Allah Yang Maha Esa”).
2.      (Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu) untuk selama-lamanya.
3.      (Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan).
4.      (Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia).
Qur’an surat Al-Baqarah (2) Ayat 235 :
235.    (....Dan ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu) Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan, karena Allah bersemanyam dalam hati nurani atau meliputi jasmani dan rohani semua orang (makhluk-Nya). Dan Allah bersama semua makhluk-Nya di mana saja makhluk-Nya berada, Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan, Al-Hadiid (57) ayat 4 (maka takutlah kepada-Nya) dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati, Al-Hadiid (57) ayat 6, maka janganlah berbuat zhalim secara terang-terangan maupun tersembunyi di dalam hatimu (Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Pengampun) terhadap orang yang takut kepada-Nya kemudian bertobat (lagi Maha Penyantun) sehingga menangguhkan hukuman-Nya terhadap orang yang berbuat dosa-dosa karena masih ditunggu pertobatannya.

Qur’an surat An-Nisaa’ (4) ayat 116 :
116.    (....Dan barangsiapa yang menyekutukan sesuatu dengan Allah) percaya ada tuhan selain Allah atau tidak mengesakan Allah (maka sungguh ia telah tersesat sejauh-jauhnya) dari jalan agama Allah yang benar.
Qur’an surat Al-Bayyinah (98) ayat 5 :
5.      (Padahal mereka) yaitu orang-orang kafir dari kalangan Ahli Kitab dan para penyembah berhala (tidak disuruh kecuali menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama dengan lurus) tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun (dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah) tuntunan (agama yang lurus) benar.

Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 180 :
180.    (Allah memiliki Al-Asmaa’ul Husnaa) artinya nama-nama yang baik, agung dan indah dari Asma Allah (maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya itu dan tinggalkanlah *orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam) menyebut (nama-nama-Nya) dengan menjadikan nama-nama Allah yang baik itu untuk nama-nama berhala atau nama ’tuhan-tuhan’ baru yang disembah selain Allah setelah berlalu waktu yang panjang. Seperti nama berhala Laatta (Allaat) berakar dari lafaz Allah dan ’Uzzaa berakar dari kata Al-’Aziiz  yang kemudian menjadi sesembahan-sesembahan baru bangsa Arab Jahiliyah. Hal itu terjadi juga di Asia Selatan yang dimulai dari India, seperti nama-nama berhala Brahma, Vishu (Wisnu), Siwa dan lain-lain. Setelah berlalu waktu yang panjang, nama-nama Allah tersebut menjadi nama tuhan-tuhan baru dalam ajaran agama Hindu, kemudian menjadi sesembahan-sesembahan orang-orang kafir di India dan negeri-negeri di sekitarnya, selanjutnya menyebar ke seluruh dunia hingga saat ini. Yang pertama kali melakukan kekafiran itu adalah nenek moyang mereka, kemudian keturunan mereka segera mengikuti perbuatan sesat nenek moyang mereka tanpa dipikirkan terlebih dahulu, sehingga mereka mendustakan dan sangat menentang dakwah nabi-nabi Allah. Padahal nenek moyang mereka yang mereka ikuti ajaran agamanya itu tidak mengetahui sesuatu dan tidak pula mendapat petunjuk ke jalan agama yang benar dari Allah Tuhan Yang Maha Esa (Al-Ahad) dan Yang Maha Benar (Al-Haqq) (nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan) Ayat ini menunjukkan bahwa nabi-nabi dan umat-umat dahulu juga telah diperintahkan oleh Allah untuk berdoa dengan menyebut nama-nama Allah yang baik, agung dan indah yaitu Asmaaul Husna.
Qur’an surat Al-Israa’ (17) ayat 110 :
110.    (Katakanlah : Serulah) nama (Allah atau serulah Ar-Rahmaan. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru. Karena Dia memiliki Al-Asmaa’ul Husnaa) nama-nama yang baik dan ada 99 nama Allah. Seperti :Ar-Rahmaan artinya Yang Maha Pengasih, Al-Khaaliq artinya Maha Pencipta segala sesutu yang pertama  tanpa ada contoh sebelumnya, Al-Badii’ artinya Maha Pencipta Yang Tiada Bandingan-Nya, Al-Muhaimin artinya Maha Pemelihara. Al-Hafiidz artinya Allah Maha Penjaga, Maha Memelihara dan Maha Melindungi sesuatu yang dikehendaki-Nya dari segala bentuk malapetaka. Allah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Kuat dan Maha Kuasa untuk menghancurkan (melebur) dan memusnahkan alam semesta termasuk dunia dan seisinya.
Qur’an surat Thaahaa (20) ayat 8 :
8.      (Dia-lah Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang memiliki Al-Asmaa’ul Husnaa) nama-nama yang baik.
Qur’an surat Al-Hasyr (59) ayat 24 :
24.  (Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan) dari ketiadaan menjadi ada (Yang Membentuk rupa, Dia memiliki Al-Asmaa’ul Husnaa) nama-nama yang baik (Apa yang ada di Langit dan di Bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana).
Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda :
”Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama (Al-Asmaa’ul Husnaa) yaitu 100 kurang satu (1). Siapa yang menghafalnya akan masuk Surga.” Hadits riwayat Bukhari.

            Allah Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa dan Maha Bijaksana, Allah yang menghancurkan dan menciptakan alam semesta dan segala apa yang ada di dalamnya dan hanya Allah yang menghidupkan dan mematikan makhluk-makhluk-Nya. Allah yang memasukkan ke Neraka dan mengeluarkan dari Neraka dan tidak seorang pun yang mampu menghindar dari jangkauan-Nya. Karena hanya Allah yang mematikan jiwa orang ketika matinya, memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya, maka Allah tahan jiwa orang yang telah ditetapkan kematiannya dan melepaskan jiwa yang lain hingga waktu yang ditentukan-Nya dan karena hanya Allah yang meliputi alam semesta dan meliputi makhluk-makhluk-Nya.

Qur’an surat Az-Zalzalah (99) ayat 6-8 :

6.      (Pada hari) Kiamat (itu manusia keluar) dari kubur dengan cepat, Al-Ma’aarij (70) ayat 43 (dalam keadaan bermacam-macam) di mana wajah-wajah manusia ada yang putih berseri-seri, tertawa dan gembira, mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan banyak beramal saleh. Ada wajah-wajah yang hitam legam karena muram tertutup debu dan ditutup pula oleh kegelapan dengan mata yang tampak membiru, buta, bisu, tuli serta lebih tersesat dari jalan yang benar, mereka itu adalah orang-orang kafir lagi durhaka terhadap Allah dan nabi-nabi-Nya,  Ali-‘Imran (3) ayat 106-107, Al-Israa’ (17) ayat 72, 97-98, Thaahaa (20) ayat 102, 124-127, Al-Mu’minuun (23) ayat 101-108, Al-Qiyaamah (75) ayat 22-25 dan ‘Abasa (80) ayat 37-42 (supaya diperlihatkan kepada mereka) balasan (pekerjaan mereka) pada waktu hidup di dunia dahulu.

7.      (Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya ia akan melihat) balasan (nya).

8.      (Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan melihat) balasan atas perbuatan kejahatan (nya pula). Maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya semampu kalian dan menjauhi segala larangan-Nya dan dengarkanlah serta taatilah Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian rezeki kalian yang baik yang telah diberikan oleh Allah pada berbagai jalan kebaikan yaitu berupa zakat, infaq dan sedekah. Dan barangsiapa yang dijauhkan oleh Allah dari penyakit kikir, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung kehidupannya di dunia dan di akhirat. Dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali (melainkan) dalam keadaan beragama Islam, Ali-‘Imran (3) ayat 102 dan At-Taghaabun (64) ayat 16.


Qur’an surat Ali-‘Imran (3) ayat 10 :
10.  (Sesungguhnya orang-orang kafir, harta benda dan anak-anak mereka) tidak akan berguna karena (tidak dapat menolak) azab (Allah sedikit pun dan merekalah bahan bakar api Neraka) Jahannam.
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 179 :
179.    (Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk) isi (Neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami) memikirkan ayat-ayat Allah dengan benar (mereka mempunyai mata) tetapi (tidak dipergunakan untuk melihat) tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di dalam diri mereka dan yang ada di alam semesta dengan penglihatan yang disertai pemikiran untuk dijadikan pelajaran (dan mereka mempunyai telinga) tetapi (tidak dipergunakan untuk mendengarkan) ayat-ayat Allah termasuk peringatan-peringatan-Nya yang disampaikan melalui nabi-nabi-Nya, kemudian merenungkan apa yang terkandung di dalamnya dan menaatinya terus mengamalkannya (Mereka) orang-orang kafir (itu bagaikan binatang ternak) karena tidak dapat memahami ucapan yang disampaikan kepadanya, tidak dapat memahami apa yang dilihatnya, dan tidak dapat berpikir tentang kebaikan dan keburukan sehingga tidak mampu membedakannya (bahkan mereka lebih sesat) dari binatang ternak yang tidak punya akal dan pikiran, sebab binatang ternak itu dapat melihat dan mencari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan akan lari dari hal-hal yang membahayakan dirinya serta dapat mengikuti arahan penggembalanya. Tetapi orang-orang kafir itu kebalikan dari binatang ternak, sehingga mereka tidak pernah berharap pahala dan tidak pernah takut peringatan-peringatan dari Allah, bahkan berani menantang dengan penuh kesombongan untuk menyuguhkan dirinya dimasukkan ke dalam siksa api Neraka (Mereka itulah orang-orang yang lalai) dari keimanan dan ketaatan kepada Allah, padahal tujuan Allah menciptakan manusia itu supaya mereka beribadah kepada-Nya.

Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 98-100 :
98.  Hai orang-orang kafir! (Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah makanan) Neraka (Jahannam, kalian pasti masuk ke dalamnya).
99.  (Andaikata mereka) berhala-berhala (itu adalah tuhan-tuhan) sebagaimana yang kalian imani (percayai) dan kalian menjadikannya sesembahan (tentulah mereka tidak masuk Neraka. Dan semuanya) yaitu orang-orang yang menyembah segala sesuatu selain Allah bersama berhala-berhala sesembahan mereka dimasukkan ke Neraka Jahannam (akan kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya.
100.    (Mereka merintih dan menjerit di dalamnya) di dalam Neraka Jahannam yang apinya berkobar-kobar (dan mereka di dalamnya tidak dapat mendengar) sesuatu pun karena gemuruh dari suara api Neraka Jahannam itu yang sangat kuat dan sangat keras.
Qur’an surat Al-Jin (72) ayat 15 :
15.  (Adapun *orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api) bakar (bagi Neraka Jahannam)*Orang-orang yang menyimpang dari kebenaran itu adalah orang-orang kafir, fasik dan zhalim (sesat).
Qur’an surat Yuusuf (12) ayat 103 dan 106 :
103.    (Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat menginginkannya) Asy-Syu’araa’ ayat 8, Yaasiin ayat 7 dan Al-Mu’min ayat 59.
106.    (Dan sebagian besar dari mereka) manusia (tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan) Allah dengan segala sesuatu selain-Nya.
Qur’an surat Al-Bayyinah (98) ayat 6 :
6.      (Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan Ahli Kitab) Yahudi dan Nasrani (dan orang-orang musyrik) para penyembah berhala atau para penyembah tuhan-tuhan selain Allah, pada hari pembalasan kelak mereka akan dimasukkan (ke dalam Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya) untuk selama-lamanya (Mereka itu adalah seburuk-buruknya makhluk).
Qur’an surat Thaahaa (20) ayat 127 :
127.    (Dan demikianlah) Kami mengazab orang-orang menyombongkan diri terhadap ayat-ayat Allah (Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya) mendustakan atau kafir (kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sungguh, azab di akhirat itu lebih berat) daripada azab di dunia dan azab kubur (dan lebih kekal) abadi untuk selama-lamanya.

Sumber : Kitab Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Ramalan tentang Muhammad saw oleh Abdul Haq Vidyarthi dan Abdul Ahad Dawud, Dr. Zakir Naik, Teladan Suci Keluarga Nabi, Sirah Nabawiyah dan berbagai sumber