25 November, 2014

FAEDAH SHALAT BAGI KESEHATAN TULANG

Shalat berfungsi menjaga kesehatan tulang dan persendian besar maupun kecil karena shalat merupakan pergerakan tubuh yang sederhana tanpa membutuhkan energi yang besar. Shalat yang dilakukan secara rutin 5 kali dalam sehari dapat meredakan kegelisahan jiwa akibat tekanan persoalan hidup sehari-hari. Shalat juga merupakan pergerakan hati yang dipenuhi keimanan kepada Allah sehingga aktifitas shalat akan menyehatkan jaringan syaraf otak. Salah satu faedah penting lain yang dimiliki shalat terhadap kesehatan tubuh adalah kemampuan menegakkan dan menyehatkan tulang. Tulang manusia melewati dua tahapan yang terus datang bergantian, yaitu tahap pembentukan dan tahap pengeroposan yang diikuti pembentukan sel tulang baru. Ketika manusia berada dalam tahap pertumbuhan, tahap yang paling dominan adalah tahap pembentukan sehingga tulangnya menjadi lebih panjang dan kuat. Setelah memasuki periode dewasa, tulang-tulang yang menegakkan tubuh memasuki tahap pengeroposan. Berbagi zat dan materi yang membentuk tulang mulai berkurang sedikit demi sedikit sehingga tulang lebih mudah retak dan patah. Tulang punggung semakin hari semakin melengkung karena berbagai zat yang membentuknya mulai berkurang sementara tulang tersebut tetap harus menahan berat tubuh. Tulang merupakan organ kaku dan keras yang membentuk bagian endoskeleton semua makhluk bertulang belakang. Tulang berfungsi menggerakkan, mendukung  dan melindungi berbagai organ tubuh, memproduksi sel darah merah dan darah putih dan menyimpan berbagai mineral. Tulang manusia terdiri atas beragam bentuk dan ukuran masing-masing memiliki stuktur internal dan eksternal yang sangat rumit. Meskipun ringan, tulang bersifat kuat dan keras untuk menjalankan fungsinya. Pada tubuh manusia dewasa terdapat sekitar 206 ruas tulang, sementara pada tubuh anak-anak terdapat 270 ruas tulang. Tulang berfungsi sebagai tempat penyimpanan beberapa mineral yang penting untuk tubuh, yang paling utama di antaranya adalah kalsium dan fosfor. Tulang juga menyimpan faktor pertumbuhan seperti faktor insulin, protein morfogenis, dan mineral lain. Tulang juga sebagai penyimpanan lemak, tepatnya di dalam sumsum tulang yang berwarna kuning. Secara lebih khusus, sumsum tulang menyimpan asam lemak.
Fungsi tulang lainnya adalah untuk menyeimbangkan kadar asam dalam darah. Tulang membantu darah untuk melawan perubahan pH berlebihan dengan cara menyerap atau melepaskan garam-garam alkalin. Jaringan tulang juga berfungsi sebagai perangkat detoksifikasi atau pengeluaran racun dari dalam tubuh sehingga tidak merusak jaringan tubuh lain. Toksin yang mengendap dalam darah itu kemudian dikeluarkan melalui proses sekresi. Sebagai organ endoktrin, tulang mengendalikan metabolisme fosfat dengan mengeluarkan serat pertumbuhan faktor-23 (FGF-23), yang memengaruhi ginjal untuk mengurangi penyerapan fosfat. Sel-sel tulang juga melepaskan hormon yang disebut osteokalsin yang memengaruhi penyimpanan glukosa dan lemak. Hormon osteokalsin meningkatkan sekresi dan kepekaan insulin sehingga jumlah sel penghasil insulin meningkat pesat dan mengurangi cadangan lemak. Jaringan utama tulang, yaitu jaringan osseus (tulang), merupakan jaringan komposit material yang keras dan ringan, terbentuk dari kalsium fosfat. Kendati demikian, tulang memiliki tingkat kelenturan tertentu karena kandungan kolagen di dalamnya. Setiap tulang tersusun dari sel yang masih hidup dan sel yang sudah mati. Secara umum, tulang manusia memiliki kekuatan mencengkram dan menahan. Kekuatan itu dapat dilatih dengan senantiasa menggerakkan otot-otot tubuh yang meliputi semua bagian tulang. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa di dalam tulang terdapat aliran listrik dua kutub yang mempengaruhi proses distribusi tugas dan kerja semua sel penyusun tulang. Sel-sel itu ada yang bertugas melancarkan proses anabolisme (menyusun senyawa sederhana menjadi senyawa komplek) dan ada pula yang bertugas melancarkan proses katabolisme (memecah senyawa komplek menjadi senyawa sederhana). Serangkaian penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketika manusia dalam keadaan jumud dan istirahat, aliran listrik dalam tulang berkurang yang berdampak pada berkurangnya berbagai zat pembentuk tulang. Akibatnya, tulang menjadi lebih rapuh dan keropos. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika tubuh terlalu banyak diam untuk jangka waktu yang lama akan menyebabkan kejumudan pada tulang. Sebab, ketiadaan gerakan tulang dan persendian dapat meningkatkan kerja sel katabolis dan melemahkan sel anabolis sebagai akibat berkurangnya zat-zat pembentuk tulang. Bagi aktivitas umat Islam, dalam sehari-semalam , nyaris tidak ada waktu untuk membiarkan tulang tanpa melakukan gerakan.
Kewajiban shalat 5 waktu dalam sehari-semalam meniscayakan mereka menggerakkan tulang dan seluruh persendian. Dengan demikian, aliran listrik dalam tulang tidak akan berhenti atau berkurang sehingga sel-sel yang membentuk dan menguatkan tulang akan terus diperbaruhi. Jika diperhitungkan, butuh waktu sekitar 2 jam dalam sehari-semalam bagi setiap muslim untuk mendirikan 17 rakaat shalat fardlu dan beberapa rakaat shalat sunnah. Tentu saja, shalat bukanlah pergerakan tanpa makna dan faedah. Gerakan-gerakan shalat melibatkan seluruh bagian tulang dan persendian. Kewajiban shalat yang dijalankan setiap hari oleh umat Islam sepanjang hidup meraka niscaya dapat menguatkan dan menegakkan tulang dan persendian. Kita dapat menyaksikan buktinya pada kelompok masyarakat yang terbiasa mendirikan shalat dengan tekun dan taat. Dalam kelompok masyarakat seperti itu nyaris tidak ditemukan orang yang bongkok seiring dengan pertambahan usia. Dan secara lebih umum, masyarakat yang taat menjalankan syariat Islam niscaya akan menjadi masyarakat yang kuat dan sehat. Sejarah Islam membuktikan betapa pasukan muslim mampu melakukan ekspansi besar-besaran dan memenangi beberapa pertempuran meskipun jumlah mereka lebih sedikit dibandingkan pasukan musuh. Semua itu karena mereka menjalankan syariat Islam dengan penuh ketundukan dan ketaatan. Keistimewaan dan keagungan shalat tidak akan dirasakan hingga seorang berdiri, rukuk, dan bersujud di hadapan Allah Yang Mahasuci dengan ikhlas dan khusyuk seraya mengakui ke- Maha Esa-an Allah, Kemuliaan dan ke-Agungan-Nya. Ketika itulah hatinya memancarkan cahaya yang menerangi seluruh anggota tubuhnya dan memberinya kekuatan yang besar untuk terus bergerak menetapi jalan yang lurus. Secara lebih khusus, shalat sangat berfaedah untuk menjaga manusia dari sakit persendian dan penyakit tulang ekor. Temuan itu dikemukakan oleh Dr. Muhammad Walid al-Sya’rani yang meneliti penyakit radang sendi dan pengeroposan tulang. Ia menemukan dua keajaiban besar dalam shalat yang selama empat belas abad tersembunyi dari ranah pengetahuan manusia. Teori umum mengatakan bahwa jika seseorang terbiasa melenturkan tulang belakangnya, terutama bagian vertebrata lumbalis, pada usia kanak-kanak, kemudian ia terus melakukan latihan kelenturan itu ketika usianya beranjak semakin dewasa, kemungkinan terserang penyakit tulang belakang atau radang sendi menjadi lebih sedikit.
Tulang belakang manusia normal terdiri atas 33-34 ruas, yang terbagi dalam 5 kelompok besar yaitu :
1.                  Tulang belakang servik (vertebral cervical) yang terdiri atas 7 ruas.
2.                  Tulang belakang torakal (vertebral thoracal) yang terdiri atas 12 ruas.
3.                   Tulang belakang lumbal (vertebral lumbal) yang terdiri atas 5 ruas.
4.                  Tulang belakang sacrum (vertebral sacral) yang terdiri atas 5 ruas.
5.                  Tulang belakang kosigeal (vertebral coccygeal) yang terdiri atas 4-5 ruas.
Sebuah unit tulang belakang terdiri atas :
1.      Badan tulang belakang (corpus vertebral).
2.      Bantalan tulang belakang (discus intervertebral).
3.      Saluran syaraf tulang belakang (canalis medulla spinalis).
4.      Saluran akar saraf tulang belakang (neural foramina/canalis radicularis).
5.      Jaringan pengikat.
6.      Otot.
7.      Pembuluh darah.
Salah satu gangguan penting yang bisa menyerang tulang belakang adalah yang disebabkan oleh kerusakan bantalan tulang  (discus invertebral). Bantalan tulang belakang merupakan sebuah jaringan yang terletak di antara ruas-ruas tulang belakang. Bantalan itu memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai peredam gerakan antar tulang belakang. Bantalan itu dapat mengalami kerusakan atau pecah karena beberapa sebab, seperti karena kecelakaan, kesalahan posisi duduk, terlalu sering mengangkat beban berat dan pertambahan usia sehingga bantalan yang tadinya elastis menjadi kaku dan mudah pecah. Jika pecah, bantalan tersebut melebar sehingga bagian tepinya menekan syaraf-syaraf yang terdapat dalam susunan tulang belakang. Akibatnya, penderita akan merasakan gangguan syaraf terjepit. Gejala yang dirasakan bisa bersifat ringan seperti kesemutan dan pegal-pegal, hingga yang berat seperti nyeri hebat dan kelumpuhan. Dr. Muhammad Walid mengatakan bahwa penyakit yang berhubungan dengan vertebrata lumbalis banyak menyerang orang dewasa karena semakin berkurangnya kelenturan ligament posterior longitudinal pada tulang belakang serta berkurangnya serat scleroblastema yang membentuk jaringan luar annalus fibrosus. Ketika berbagai zat yang dibutuhkan tulang itu berkurang, tentu saja kekuatan tulang berkurang sehingga tulang cenderung menjadi rapuh dan keropos. Gerakan tulang yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan serat pembentuk tulang adalah gerakan pada punggung dan lutut. Kemudian dia mengadakan penelitian terhadap 881 orang dewasa dan mengajukan kepada mereka beberapa pertanyaan, yaitu apakah mereka sedang menderita penyakit tulang atau punya riwayat penyakit tulang, nyeri sendi atau penyakit lain yang menyerang tulang, dan apakah mereka selalu mendirikan shalat, jarang melaksanakannya ataukah tidak pernah melaksanakannya untuk waktu yang cukup lama? Hasil penelitian menunjukkan 2.6% orang yang terbiasa mendirikan shalat sejak berusia 10 tahun ternyata tidak pernah mendapat serangan penyakit tulang atau persendian, sementara 70% diantara mereka yang tidak pernah shalat ternyata mengalami gangguan tulang dan persendian yang sangat parah. Yaitu gangguan atau kelainan tulang dan persendian disebabkan oleh berkurangnya cairan yang menjaga kelenturan persendian, berkurangnya berbagai zat kimia pembentuk tulang  dan perubahan struktur tulang belakang.
Shalat merupakan latihan yang sangat penting untuk menjaga keutuhan cairan di dalam sumsum tulang. Cairan yang terdiri atas mineral dan garam-garam penting itu berfungsi sebagai pelumas sehingga tulang-tulang yang tersambung pada persendian bisa bergerak dengan lentur dan fleksibel. Peralihan dari diam menuju rukuk, kemudian diam lagi, terus sujud, terus duduk diantara dua sujud, lalu sujud kedua, lalu diam, dst., akan mengeluarkan dan memasukkan cairan dari dan ke dalam persendian. Gerakan terus-terusan yang dilakukan dalam shalat dapat menjaga keutuhan cairan pelumas dalam persendian sekaligus melenturkan sambungan antar tulang. Dan jaringan otot yang berada di sekitar tulang dan persendian pun akan terjaga kelenturan dan kekuatannya. Dengan demikian, persendian antar tulang akan tetap kuat dan kokoh meskipun usia terus bertambah, fakta yang terjadi di dunia Barat membuktikan fenomena ini. Kita melihat banyak orang Barat yang usianya belum terlalu tua tetapi tubuhnya telah membungkuk atau setidaknya condong ke depan, kepalanya miring ke kiri atau ke kanan, dan banyak di antara mereka yang bertumpu pada tongkat atau kruk untuk berjalan. Fenomena seperti itu tidak jarang terlihat di dunia muslim. Jika ada, itu semata-mata disebabkan oleh factor keturunan atau kecelakaan. Rahasiannya terletak pada shalat yang terbiasa dilakukan kaum muslim. Shalat menjaga tubuh, termasuk tulang dan persendian tetap kokoh dan kuat. Selain berfungsi mencegah penyakit tulang rawan dan kanker tulang, shalat juga dapat mengobati dan menyembuhkan gangguan tulang akibat keseleo. Ini dibuktikan oleh Dr. Syafiq Zayyat yang mengadakan uji coba terhadap 40 orang penderita gangguan keseleo ruas tulang belakang. Setelah seminggu menjalani terapi penyembuhan dengan terus mendirikan shalat, ternyata kondisi mereka membaik dan keluhan sakit pada tulang penderita berkurang secara signifikan.
Dr. Zayyat menyimpulkan bahwa perbaikan kondisi penderita terjadi karena gerakan-gerakan dalam shalat sangat sesuai  dengan kebutuhan tulang untuk memperbaruhi sel anabolik, seperti gerakan rukuk dan sujud yang melibatkan lutut dan tulang belakang. Kedua bentuk gerakan itu dan gerakan-gerakan shalat lainnya juga dapat mengurangi risiko pembengkokan tulang belakang, sekaligus menguatkan otot-otot perut yang berhubungan dengan jaringan otot tulang belakang. Dibandingkan dengan terapi pijat, terapi gerakan shalat lebih efektif untuk menguatkan jariangan otot, persendian  dan tulang. Bahkan penelitian yang dilakukan Dr. Zayyat membuktikan bahwa efektivitas terapi dapat dirasakan 48 jam setelah pelatihan. Para peneliti lain sampai pada kesimpulan bahwa orang yang mengalami keseleo atau nyeri sendi perlu melakukan gerakan-gerakan tubuh yang menyerupai gerakan dalam shalat sebanyak lima kali dalam sehari. Biasanya, orang yang mengalami nyeri tulang akibat benturan atau luka, baru bisa melakukan gerakan-gerakan seperti itu beberapa hari setelah peristiwa yang membuatnya terluka. Karena itu, shalat dianggap sebagai media paling efektif untuk menguatkan jaringan otot tulang belakang dan latihan yang sangat bagus untuk melenturkan seluruh bagian tulang. Dr. Sahwi Muhammad Rusyidi dari Kairo telah melakukan penelitian mengenai pengaruh 8 rakaat shalat tarawih terhadap struktur vertebrata lumbalis. Ia menemukan bahwa setelah sebulan melakukan tarawih, keadaan tulang belakang itu menjadi lebih baik dibandingkan  pada awal Ramadhan.
Berikut ini beberapa faedah penting gerakan rukuk terhadap kesehatan tulang :
1.      Menguatkan jaringan otot, terutama otot tulang belakang, juga struktur tulang  belakang, serta bantalan antar ruas tulang belakang. Gerakan rukuk dapat melindungi tulang dari kemungkinan keseleo atau terkilir ruas tulang belakang.
2.      Meningkatkan kelenturan jaringan otot dada serta meningkatkan fungsi paru-paru karena gerakan rukuk melihatkan tarikan otot yang cukup kuat dan gerakan itu dapat mengeluarkan hawa atau udara yang tidak dibutuhkan tubuh.

Sumber: Buku Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA (ADAM) SECARA FISIKA

Proses asal kejadian manusia (Nabi Adam as) terdiri dari 7 macam kejadian:

1.      Qur’an surat Ar-Rahman ayat 14 juz 55:

(Khalaqal insaana min shalshaalin  kalfakhkhar).

(Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar) yaitu tanah yang di bakar, yang dimaksudkan dengan kata shalshaal  di ayat ini adalah tanah kering, yaitu zat pembakar (Oksigen).

2. Di ayat tersebut di atas, disebutkan juga kata fakhkhar, yang artinya adalah zat arang (Karbon).

3. Qur’an surat Al-Hijr ayat 26, 28 dan 33 juz 14:

(“Waidz qaala rabbuka lilmalaaikati innii khaaliqum basyaram minshalshaalim min hamaaim masnuun”).

(Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku) Allah (hendak membuat seorang manusia) Adam (dari tanah kering) yang berasal (dari lumpur hitam yang diberi bentuk). Di ayat ini tersebut juga kata shalshaal yang artinya tanah kering, sedangkan kata hamaain di ayat tersebut adalah zat lemas (Nitrogen). Nitrogen (N2) terdapat dalam banyak jaringan hidup dan pembentuk banyak senyawa penting seperti asam amino dan asam nitrat yang merupakan komponen terpenting pembentuk DNA dan RNA yaitu sejenis protein cikal bakal kehidupan makhluk hidup.

4. Qur’an surat Al-An’aam ayat 2, Al-Mu’minuun 12, As-Sajdah ayat 7 dan Shaad ayat 71:  

(Alladzii ahsana kulla sai’in khalaqahuu wabada’a khalqal insaa ni  mintiin).

  (Dan) Allah (membuat manusia berasal dari tanah basah) yang dimaksud dengan kata tiin di ayat ini adalah atom zat air (Hidrogen) di ayat ini mengisyaratkan keterlibatan molekul air (H2O) dalam proses terbentuknya molekul-molekul pendukung proses kehidupan. Seperti diketahui, air adalah media bagi terjadinya suatu proses reaksi kimiawi dan biokimiawi untuk membentuk suatu molekul baru. Kalimat “yang diberi bentuk” mengisyaratkan bahwa reaksi biokimiawi yang terjadi dalam media air itu telah menjadikan unsur-unsur yang semula “hanya atom” menjadi “molekul organik dengan susunan dan bentuk tertentu”, seperti asam amino atau nukleotida.

5. Qur’an surat Ash-Shaaffat ayat 11 juz 23:

(Innaa khalaqnaahum min tiinillazib).

(Sesungguhnya Aku menjadikan manusia dari tanah liat) yang di maksud dengan kata lazib di ayat ini adalah zat besi (Ferum)Fungsi dan manfaat zat besi yang paling utama yaitu berperan penting dalam mendukung fungsi pertumbuhan, perkembangan dan sistem kekebalan tubuh pada janin dan ibu hamil serta menjaga kesehatan tubuh. Peran dan manfaat tersebut tidak terlepas dari fungsi zat besi itu sendiri dalam tubuh kita yaitu membantu metabolisme protein, zat besi berperan dalam produksi Hemoglobin dan untuk proses Haematopoiesis, yaitu proses pembentukan sel darah merah yang melibatkan arteri pada paru-paru dan menjadi bagian dari Hemoglobin. Manfaat zat besi lainnya yaitu meningkatkan daya tahanan  tubuh yang menjadikannya tangguh dalam melawan infeksi. Sebaliknya, kekurangan zat besi akan membuat tubuh kita merugi, karena dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti anemia defisiensi besi, anemia kronis, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan yang mengandung zat besi: gurita, tiram, kepiting, belut, ikan mas, lele, mujaer, bandeng, kembung, kakap, tengiri, tongkol, sarden, makarel, baronang, salmon, caviar (telur ikan sturgeon, termahal caviar beluga), telur, daging merah (sapi, kambing, domba, unta, kuda), hati, sumsum tulang, ayam, bebek, beras, roti gandum, sereal, jagung, yoghurt, asparagus, sayuran hijau, kecambah, edamame, kentang + kulitnya, bit, labu, kedelai+olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian, tomat, stroberi, markisa, alpukat, jeruk, apricot, sukun, kurma dan kismis.

Berikut ini fungsi dan manfaat zat besi yang utama bagi tubuh kita:

a.  Pembentukan Hemoglobin (Hb).

Allah sebutkan lazib tersendiri, padahal ia termasuk zat-zat anorganik juga, karena peranannya sangat penting. Ini adalah fungsi dan manfaat zat besi yang paling utama, lazib atau zat besi membentuk Hemoglobin (molekul protein di sel darah merah atau eritrosit yang berwarna merah dan berbentuk kotak) yang berfungsi memasukkan Oksigen ke dalam tubuh dan membawa Oksigen ke seluruh organ tubuh dan anggota tubuh. Sel darah merah yang mengandung nutrisi termasuk zat-zat besi untuk energi dan Oksigen dipakai sel-sel untuk bernafas dan juga berfungsi untuk menghantarkan listrik ke sel-sel dan saraf-saraf di seluruh organ tubuh dan anggota tubuh dengan bantuan radiasi medan magnet Bumi supaya lincah bergerak dan melancarkan peredaran darah, karena setiap 1 sel darah merah mengandung 250 juta molekul Hemoglobin (dibentuk oleh zat besi) dan setiap 1 sel darah merah mengandung 1 miliar atom zat besi yang berfungsi sebagai penghatar listrik di tubuh. Zat-zat besi yang dibawa sel darah merah mengalir ke seluruh sel tubuh dan kepala dengan lancar dan bisa bekerja dengan optimal karena terinduksi magnet Bumi yang diambil oleh tubuh kita lewat gerakan sujud yang tumakninah. Hemoglobin sangat penting dan selalu diproduksi oleh tubuh karena manusia cenderung kehilangan darah melalui berbagai sebab, seperti : hancurnya sel darah merah karena memang sudah saatnya rusak, melalui luka, baik luka dalam maupun luar, terutama pada wanita akan banyak kehilangan darah setiap bulan selama periode menstruasi, itulah mengapa wanita lebih berisiko menderita anemia dibandingkan pria. Jika seseorang kekurangan zat besi sehingga Hemoglobin menjadi rendah maka dapat menyebabkan penyakit anemia.

b.  Fungsi Otot.

Manfaat zat besi sangat penting bagi kerja otot, karena zat besi merupakan unsur penting yang ada pada otot yang berupa Mioglobin (adalah protein dengan bangun-bangun struktur bulat yang menyimpan Oksigen dan terbentuk dari rantai polipeptida). Mioglobin mengangkut Oksigen dari Hemoglobin dan berdifusi ke seluruh sel-sel otot. Zat besi juga mendukung fungsi otot tubuh untuk menggunakan Oksigen dan mengubah zat makanan menjadi energi. Tanpa zat besi, otot akan kehilangan kekuatan dan elastisitasnya, sehingga kelemahan otot adalah salah satu tanda yang paling jelas dari anemia akibat kekurangan zat besi.

c.  Fungsi Otak.

Peningkatan perkembangan otak juga merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat zat besi. Karena pasokan Oksigen dalam darah dibantu oleh besi dan tentunya ini sangat penting karena otak menggunakan sekitar 20% Oksigen dalam darah. Dengan demikian zat besi secara langsung berhubungan dengan kesehatan dan fungsi otak. Hal ini akan menunjang aktivitas kognitif dan membantu untuk menciptakan jalur saraf baru untuk mencegah gangguan kognitif seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu bagi mereka yang terpenuhi kebutuhan zat besinya, juga akan lebih mudah untuk konsentrasi.

d. Pengaturan Suhu Tubuh.

    Zat besi adalah fasilitator penting untuk mengatur suhu tubuh, menjaga suhu tubuh tetap stabil akan memungkinkan proses enzimatik dan metabolisme dapat terjadi dengan optimal pada suhu yang sesuai.

e.  Metabolisme Energi.

    Fungsi zat besi lainnya yaitu sebagai bagian penting metabolisme energi dalam tubuh manusia. Hal ini melibatkan proses bagaimana energi diekstrak dari makanan yang dikonsumsi dan kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tubuh.

f.  Sistem Enzim.

    Zat besi mendukung fungsi enzim dalam tubuh, peran enzim sangat penting untuk membantu tubuh dalam menjalankan sistem metabolisme, menjalankan fungsi pencernaan dan pertumbuhan sebagai bagian penting dari berbagai sistem enzimatik dan konstituen penting lainnya karena terdapat pada Mioglobin, Sitokrom (pada umumnya adalah hemoprotein yang mengandung gugus heme dan berfungsi sebagai pengusung electron) dan Katalase (adalah enzim yang mengkatalisis reaksi di mana Hidrogen peroksida diurai menjadi air dan Oksigen), tanpa ini semua, sejumlah sistem organ akan terhambat bahkan berhenti total.

Material genetika dan membran (dinding sel) ini harus ada dalam permulaan terjadinya kehidupan dan di dalam kandungan tanah liat ditemukan banyak materi yang sama dengan kedua material ini, keduanya saling bekerjasama mendukung kehidupan makhluk hidup. Ditemukan bukti bahwa tanah liat montmorillonite clay dapat dengan cepat merangsang pembentukan kantong membran yang berisi cairan, dan cairan yang terkandung dalam kantong membran tersimpan pula dalam tanah liat. Kantong ini nyatanya dapat tumbuh melalui pembelahan sederhana, pembelahan ini merupakan gambaran dari apa yang terjadi pada sel primitif. Tanah liat dapat membentuk material genetika RNA dari bahan-bahan kimia sederhana. Dengan demikian, kedua struktur yang ada dalam sel “lempung” sederhana itu, yaitu kantong membran dan cairan yang mengisi kantong membran yang mengandung material yang sama dengan kandungan tanah liat dan RNA terkandung di dalam kantong membran maupun cairannya. Material genetika RNA yaitu materi penyusun struktur gen makhluk hidup yang mewarisi sifat, memecah sel, dan berevolusi dibentuk dari tanah liat. Dengan demikian, semua material yang berkaitan dengan dimulainya kehidupan makhluk selalu dikaitkan dengan tanah liat.

6. Qur’an surat Ali Imran ayat 59 juz 3:

    (Khalaqahuu min turaabin tsumma qaalalah kun fayakuun).

    (Dia) Allah (menjadikan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, ”Jadilah!” Maka jadilah  manusia) yang dimaksud dengan kata turaab di ayat ini adalah unsur-unsur zat-zat asli (Anorganik). Tanah mengandung banyak atom atau unsur metal (logam) maupun metalloid (seperti logam) yang sangat diperlukan sebagai katalis dalam proses reaksi kimia maupun biokimia untuk membentuk molekul-molekul organik yang lebih kompleks. Contoh unsur-unsur itu antara lain, besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt (Co), mangan (Mn) dan sebagainya. Dengan tambahan unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Nitrogen (N), dan Oksigen (O), maka unsur-unsur metal maupun metalloid di atas mampu menjadi katalis dalam proses reaksi biokimia untuk membentuk molekul yang lebih kompleks seperti ureum, asam amino atau bahkan nukleotida. Molekul-molekul ini dikenal sebagai molekul organik pendukung sebuah proses kehidupan.

7. Qur’an surat Al-Hijr ayat 29 juz 14:

    (Faai dzaa sauwwaituhuu wa nafakhtu fiihi mirruuhii faqa uulahuu saajidiin).

   (Maka setelah Aku) Allah (sempurnakan) bentuknya (lalu Kutiupkan ruh-Ku  kepadanya).

Ke-11 ayat Al-Qur’an di atas, Allah telah menunjukan tentang proses kejadian Nabi Adam as sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan rohnya Allah kepadanya sehingga menjadi manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke-6 tentang kata turaab adalah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganik. Zat Anorganik itu baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara fakhkhar yakni Karbon (zat arang) dengan shalshaal yakni Oksigen (zat pembakar) dan hamaain adalah Nitrogen (zat lemas) dan tiin yakni Hidrogen (zat air).

Jelasnya adalah persenyawaan antara :

Fakhkhar = Karbon (zat arang) Ar-Rahman 14.

Shalshaal = Oksigen (zat pembakar) Ar-Rahman 14.

Hamaain = Nitrogen (zat lemas) Al-Hijr 26, 28 dan 33.

Tiin = Hidrogen (zat air) Al-An’aam 2, Al-Mu’minuun 12, As-Sajdah 7 dan Shaad 71.

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum) yang disebut Lazib, Qur’an surat As-Shaffat ayat 11, dan Yodium, Kalium, Silicium dan Mangaan, (zat-zat anorganik) dalam proses persenyawaan tesebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai Protein, inilah yang disebut Turaab (zat-zat anorganik) dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 59. Salah satu di antara zat-zat anorganik yang dipandang penting adalah Zat Kalium, yang banyak terdapat di dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium itu dipandang terpenting, oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukkan badan halus (invisible). Dengan berlangsungnya proteinisasi, menjelmalah proses pergantian yang disebut substitusi. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron sinar cosmis yang mewujudkan sebab pembentukkan (Formasi), dinamai juga sebab wujud (Causa Formasi). Adapun sinar Cosmis itu adalah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah/visible) yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, telinga, hidung dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukkan tubuh kasar (Jasmani manusia/Adam) secara fisika. Sedangkan tentang rohani manusia (abstractwetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.

Sumber: Al-Qur’an, Dialog Masalah Ketuhanan oleh K.H. Bahaudin Mudhary, Armageddon dan Tafsir Ilmi oleh Kemenag RI dan LIPI.

05 November, 2014

TAFSIR SURAT AL-MAAIDAH AYAT 110

Qur’an surat Al-Maaidah ayat 110:

110.    (*)(“...Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil) yang kafir dari keinginan mereka untuk membunuh Nabi Isa as dengan cara melempari batu atau merajam beliau as (**) (ketika engkau) Isa (mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata), (***) (lalu orang-orang kafir di antara mereka) Imam, para pemuka (elit) agama, ulama-ulama Yahudi dan sesepuh masyarakat (berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”) maksudnya, mereka mengingkari firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim as bahwa nabi akhir zaman yang bernama Nabi Muhammad saw adalah keturunan dari Nabi Ismail as.

Bab 206. Perdebatan Nabi Isa as dengan Imam tentang nabi akhir zaman.

 (Beberapa hari sebelum perayaan hari raya Passover tanggal 10 Muharam tahun 34 Masehi). Ketika hari telah beranjak siang (waktu shalat Dhuhur/Zhuhur), Nabi Isa as memasuki Masjidil Aqsha bersama sejumlah besar orang termasuk murid-murid beliau as, kemudian Imam Besar Yusuf bin Kayafas mendekati Nabi Isa as sambil berkata: “Jelaskan kepadaku hai Esou (Isa), apakah engkau telah melupakan semua yang telah engkau akui, bahwa engkau bukan Tuhan, bukan pula putra Tuhan, bukan pula seorang nabi akhir zaman (Mesias)?”

Nabi Isa as menjawab: “Tidak, satu hal yang pasti, aku tidak akan melupakannya, karena ini adalah pengakuanku yang akan aku pertanggungjawabkan nanti di hadapan sidang Pengadilan Tuhan (di hari Kiamat) kelak. Karena semua yang telah tertulis di dalam Kitab Moses (Kitab Taurat Musa) adalah sangat benar, sebab sebagaimana Tuhan Pencipta kita adalah satu-satunya Tuhan, sedangkan aku adalah seorang hamba Tuhan yang ingin melayani sang utusan Tuhan (Rasulullah saw) yang engkau sebut Mesias itu.”

Berkata Imam Besar Yusuf bin Kayafas: “Lalu, untuk tujuan apa engkau datang ke masjid dengan begitu banyak orang-orang? Mungkin engkau berambisi untuk menjadikan dirimu sebagai Raja Israel? Berhati-hatilah, agar jangan sampai terjadi bahaya yang akan menimpamu!”

Nabi Isa as menjawab: “Jika aku mencari kemegahan jabatan dan terlibat lebih dalam urusan duniawi ini, maka aku tidak akan menyelinap pergi ketika rakyat Nain (Kota Nain, Provinsi Galilea – Israel modern) mengangkatku untuk menjadi raja. Percayalah kepadaku, sesungguhnya, aku tidak mencari apa pun di dunia ini.”

Lalu kata Imam Besar: “Kita ingin mengetahui satu hal tentang sang Mesias ini.” Kemudian para pendeta, kaum Leterati dan Farisi membuat sebuah lingkaran yang mengelilingi Nabi Isa as.

Nabi Isa as menjawab: “Apa sesuatu yang ingin engkau ketahui tentang Mesias? Mungkinkah ini adalah suatu kebohongan? Tentu saja, aku tidak akan berbohong kepadamu, karena jika aku mengatakan kebohongan, maka aku telah dipuja olehmu dan oleh kaum Literati dan Farisi berikut semua bangsa Israel, tetapi karena aku menjelaskan kebenaran Tuhan kepadamu, sehingga engkau membenciku dan berusaha untuk membunuhku.”

Berkata Imam Besar (untuk memfitnah Nabi Isa as): “Sekarang, kami mengetahui bahwa engkau mempunyai setan di belakangmu, karena engkau adalah seorang Samaria yang tidak mempunyai hormat kepada sang pendeta Tuhan.”

Injil Barnabas halaman 370-272.

Bab 207.

Nabi Is as menjawab: “Demi Allah, aku tidak mempunyai setan di belakangku, justru aku berusaha untuk mengusir setan dari diriku. Oleh karena itu, atas sebab inilah setan menghasut dunia ini untuk melawanku, karena aku bukan bagian dari dunia ini, tetapi aku hanya berupaya agar Tuhan hendaknya dimuliakan, yang telah mengutusku ke dunia ini (sebagai nabi dan rasul-Nya). Oleh karena itu, dengarkanlah aku, dan aku akan menjelaskan kepadamu siapa yang mempunyai setan di belakangnya. Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kehadirat-Nya, siapa yang bertindak menuruti kehendak setan (mengikuti hawa nafsu), dialah yang mempunyai setan di belakangnya, yang mengendalikan kehendak dia dan menguasai dia demi kesenangannya, membuat dia mengejar setiap kemaksiatan. Sebagaimana halnya pakaian yang berubah namanya dengan pergantian pemiliknya, meskipun dia adalah pakaian yang sama, demikian pula halnya dengan manusia, meskipun mereka terbuat dari bahan dasar yang sama, tetapi umat manusia berbeda-beda berdasarkan perbuatan-perbuatannya yang bekerja di dalam dirinya. Jika aku (setahuku) telah berbuat dosa, mengapa engkau tidak menegurku sebagai seorang saudara, daripada membenciku seolah-olah aku ini seorang musuh? Sesungguhnya anggota-anggota tubuh ini akan saling membantu satu sama lain ketika mereka disatukan dengan kepala, tetapi mereka yang terpisah dari kepala itu tidak akan dapat memberikan bantuan. Karena kedua tangan dari suatu tubuh tidak dapat merasakan rasa sakit yang diderita oleh kaki, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, jika anggota-anggota tubuh itu dapat saling menyatu dengan kepala. Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam kehadirat-Nya, dia yang merasa takut dan mencintai Tuhan penciptanya, akan mempunyai perasaan penuh kasih sayang terhadap mereka yang diberi rahmat oleh Tuhan, kepalanya menyadari bahwa Tuhan tidak akan menghendaki kematian seorang pendosa, tetapi menunggunya hingga dia melakukan pertobatan, jika engkau adalah seumpama tubuh, di mana aku menjadi salah satu bagian (organ) di dalamnya, demi Tuhan, engkau akan membantuku untuk bertindak sesuai dengan kehendak kepalaku.” Injil Barnabas halaman 272-273.

Bab 208. Nabi Isa as Dilempari Batu Oleh Para Elit Agama Yahudi (Israel).

Nabi Isa as berkata kepada Imam Besar Yusuf bin Kayafas (pemimpin ulama/rabbi dan umat Yahudi):

“Jika aku salah, tegurlah aku dan Allah akan mencintaimu, karena engkau akan menjalankan kehendak-Nya (karena mengingatkan saudaranya), tetapi jika tidak seorang pun yang menegurku  dari melakukan tindakan dosa, ini adalah pertanda bahwa engkau bukanlah anak cucu dari Ibrahim yang engkau sendiri telah menyebutnya, tidak juga engkau menjadi bagian dari kepala, di mana Ibrahim menjadi salah satu bagian (anggota tubuh) nya. Demi Allah, betapa agung cinta Ibrahim kepada Allah, sehingga dia tidak hanya memporak-porandakan berhala-berhala palsu dan meninggalkan ayah dan ibunya, bahkan ingin membunuh putranya sendiri (yaitu Nabi Ismail as) demi kepatuhan terhadap Allah.”

Imam Besar menjawab: “Ini yang ingin aku tanyakan kepadamu, dan aku tidak berupaya untuk membunuhmu, oleh karena itu, jelaskan kepada kami, siapakah gerangan putra Ibrahim ini?”

Nabi Isa as menjawab: (**) “ Semangat dan antusiasme dari kemuliaan-Mu ya Allah, yang menyemangatiku, sehingga aku tidak dapat berdiam diri. Aku mengatakan yang sesungguhnya, putra Ibrahim ini adalah Ismail, yang dari keturunannya akan lahir Sang Mesias (nabi akhir zaman) yang telah dijanjikan (Allah) kepada Ibrahim. Bahwa berkat dia (melalui Rasulullah saw), semua bangsa di Bumi ini memperoleh berkah (dari Allah).”

Kemudian Imam Besar Yusuf bin Kayafas terbakar amarahnya, mendengar penjelasan ini (penjelasan Nabi Isa as), dan berseru lantang (dengan memfitnah Nabi Isa as):

(***) “ Marilah kita rajam manusia yang tidak beriman ini, karena dia adalah keturunan Ismail. Dan telah berbicara yang melecehkan Musa dan melecehkan hukum Allah.”

Di mana kemudian, setiap Literati dan Farisi (para Imam, para elit agama dan ulama-ulama Yahudi), berikut para sesepuh (tetua-tetua) masyarakat Yahudi, mengambil batu-batu dan melemparkannya ke tubuh Nabi Isa as (*) yang lenyap (karena Allah hijab/menutupi badan Nabi Isa as) dari pandangan mata mereka dan keluar dari Masjid Al-Aqsha (dengan selamat). Dan kemudian (Allah turunkan laknat kepada orang-orang kafir itu dengan Allah resapkan rasa amarah dan kebencian yang meluap-luap ke dalam hati mereka). Berdasarkan hasrat membara untuk membunuh Nabi Isa as, dibutakan oleh api kemarahan dan kebencian, mereka saling memukul satu sama lain (antar sesama mereka sendiri) sedemikian rupa sehingga mengakibatkan kematian ribuan orang dan mereka menodai Masjidil Aqsha ini. Murid-murid inti (kaum hawariyyin/hawariyyun) dan orang-orang yang beriman, yang melihat Nabi Isa as pergi keluar dari Masjidil Aqsha atau Bait Allah (karena dalam pandangan pengikut Nabi Isa as, beliau as tidak menghilang) dan mereka mengikutinya (Nabi Isa as) sampai ke rumah Simon. Tidak lama kemudian, datanglah Nicodemus yang menyarankan Nabi Isa as agar segera keluar dari Kota Yerusalem dengan menyeberangi Wadi (Lembah) dan Sungai Qidron/Cedron/Kidron pergi bersama ke-12 murid beliau as untuk berdiam di sana sampai kebencian dari Imam Besar Yusuf bin Kayafas, para pendeta (Imam-imam Kepala dan pemuka agama) dan sesepuh masyarakat yang kafir, fasik dan zhalim itu telah mereda dan ia (Nicodemus) akan memenuhi segala kebutuhan pokok mereka. Nabi Isa as mengikuti saran Nicodemus untuk bersembunyi di luar Kota Yerusalem bersama ke-12 murid-murid karena beliau as hanya menginginkan kebersamaan dengan mereka. Injil Barnabas halaman 373-374.

Kemudian Imam Besar kaum Yahudi itu menghadap secara pribadi ke hadapan Raja Herodes Antipas (Antipatros) dan Gubernur Pontius Pilatus dengan mempersiapkan saksi-saksi palsu untuk memperkuat fitnahannya ke Nabi Isa as. Raja Herodes dan Gubernur Pilatus bertanya kepada Imam Besar apa yang sebenarnya terjadi? Kemudian Imam Besar Yusuf bin Kayafas dan dibenarkan oleh saksi-saksi palsu yang dibawanya untuk memfitnah Nabi Isa as dengan mengatakan bahwa Nabi Isa as mempunyai ambisi untuk menjadi Raja Israel. Bagi Raja Herodes Antipas dan Gubernur Pilatus hal ini dianggap makar atau pemberontakan, maka 2 orang penguasa Romawi Barat itu memerintahkan sepasukan tentaranya untuk membantu para tokoh agama Yahudi yang membencinya dan memusuhinya dengan dipandu Yudas (Yahuda) Iskariot untuk menangkap dan menghukum mati Nabi Isa as dengan disalib. Tetapi Allah menolong nabi-Nya, dengan mengutus 4 malaikat, yaitu Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, Malaikat Izrail dan Malaikat Isrofil untuk mengangkat Nabi Isa as ke Langit yang ke-3. Dan Allah ganti dengan murid beliau as yang mengkhianati gurunya yaitu Yudas Iskariot yang oleh Allah diserupakan dengan Nabi Isa as kemudian diubah suaranya, wajahnya dan dirinya, sehingga benar-benar sangat mirip dengan Nabi Isa as, An-Nisaa’ 157-158. Yudas akhirnya yang ditangkap karena dikira Nabi Isa as, Yudas yang telah menjual gurunya seperti menjual domba seharga 30 keping emas kepada Imam Besar Yusuf bin Kayafas dengan memberitahukan tempat persembunyian Nabi Isa as. Injil Barnabas bab. 216 halaman 284-285.

Bandingkan kisah penyebab Nabi Isa as dicari-cari, dikejar-kejar lalu dikira dihukum mati di tiang salib di dalam Injil Barnabas bab 206-208 halaman 370-374 (fakta sejarah) di atas dengan Injil Yohanes pasal 2 ayat 13-25 (cerita fiksi) di bawah ini:

2:13: Ketika hari raya Paskah (Passover) orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.

2:14: Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing, domba dan merpati dan penukar-penukar uang duduk di situ.

2:15: Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing, domba dan lembu mereka, uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.

2:16: Kepada pedagang-pedagang merpati, Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.”

2:17: Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: ”Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.”

2:18: Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?

2:19: Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.”

2:20: Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?”

2:21: Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.

2:22: Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

2:23: Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. 

2:24: Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 

2:25: dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Kisah Nabi Isa as di dalam Injil Yohanes pasal 2 ayat 14-20 yang menjadi penyebab beliau as dicari-cari sampai dihukum mati di tiang salib sangat bertentangan dengan firman Allah di dalam Al-Qur’an surat Al-Maaidah ayat 110 dan Injil Barnabas bab 206-208 halaman 370-374. Injil Yohanes pasal 2 ayat 14-20 adalah versi para pemuka Yahudi dan penguasa Romawi yang menjadi penyebab Nabi Isa as dicari-cari, dikejar-kejar dan diperintahkan untuk ditangkap oleh penguasa Romawi dan para pemuka agama Yahudi yang kafir, fasik dan zhalim yang akhirnya dihukum mati dengan disalib, menurut anggapan mereka. Hal itu adalah cerita fitnah yang direkayasa atau dibuat-buat untuk menyudutkan Nabi Isa as, bahwa kematian Yudas Iskariot yang dikira Nabi Isa as di tiang salib tersebut adalah kesalahan Nabi Isa as sendiri karena membuat kekacauan atau keonaran di Bait Suci (Allah). Cerita tersebut sangat mengada-ada, hal itu sangat tidak mungkin terjadi pada masyarakat Bani Israil dan juga kaum muslimin, yaitu berdagang di dalam tempat ibadah, mereka mengetahui bahwa hal itu dilarang agama, apalagi berdagang hewan ternak yang kotor dan bau di dalam tempat ibadah yang disucikan, karena bisa membuat Bait Allah menjadi kotor, bau, tidak suci (menurut mazhab Syafi’i semua kotoran hewan itu hukumnya najis berdasarkan hadits sahih riwayat Bukhari dari Ibnu Mas’ud/Abdullah bin Mas’ud ra) dan haram hukumnya berdagang di dalam tempat ibadah. Cerita tersebut dibuat sebagai bentuk cuci tangan atas dosa-dosa para pemuka agama Yahudi beserta para pengikutnya dan penguasa Romawi beserta aparatnya supaya mereka lepas dari tanggung jawab dan tidak disalahkan oleh kaum Nasrani Trinitas atas kematian yang dikira oleh orang-orang kafir itu sebagai Nabi Isa as (Yesus) “tuhannya” orang-orang Kristen di tiang salib seperti yang dipercaya (diimani) orang-orang Kristen selama ini karena disesatkan oleh Paulus dan pengikut-pengikutnya.

Kisah penyebab penangkapan, penangkapan, persidangan, penyaliban dan penguburan di dalam Injil Markus, Injil Lukas, Injil Matius dan Injil Yohanes adalah hasil penyaringan sidang (konsili) Nikea di Kota Nikea (Iznik) – Turki tahun 325 Masehi yang langsung dipimpin Kaisar Konstantin. Hasil sidang menyatakan, bahwa satu-satunya berita resmi yang boleh disiarkan tentang kehidupan Yesus yaitu, tidak boleh menyinggung dan menyudutkan Imperium Romawi, maka cerita aktivitas tentara Romawi dan perincian peristiwa penangkapan, persidangan dan penyaliban itu disamarkan sedemikian rupa untuk menghindari kebangkitan dendam dan kemarahan orang-orang Kristen Trinitas terhadap penguasa Romawi. Jadi, cerita yang sebenarnya terjadi itu berawal dari kedatangan Nabi Isa as bersama banyak orang yang masuk ke dalam Masjidil Aqsha lalu berdebat dengan Imam Besar Yusuf bin Kayafas lalu dilempari batu sampai Nabi Isa as dicari-cari, dikejar-kejar, lalu dikira ditangkap, diadili, disiksa, dihina, dicambuk dan dijatuhi hukuman mati di tiang salib oleh pemuka agama dan orang-orang kafir Yahudi dan juga penguasa Romawi beserta aparatnya lalu dikubur oleh ibunda dan murid-murid Nabi Isa as, ada di dalam Injil Barnabas bab 206-208 halaman 370-374 dan bab 214-217 halaman 383-393 yang ditulis oleh Barnabas murid Nabi Isa as atas perintah beliau as sendiri bukan di dalam Injil Matius pasal 27 ayat 11-26, Injil Lukas pasal 23 ayat 1-25, Injil Yohanes pasal 2 ayat 13-25, dan kisah penyaliban dan penguburan Yudas Iskariot yang dikira Nabi Isa as di dalam Injil Matius pasal 27 ayat 27-60 dan Injil Lukas pasal 23 ayat 26-56 yang ditulis Paulus dan pengikut-pengikutnya di dalam Alkitab Perjanjian Baru.

Nabi Isa as diangkat menjadi nabi dan rasul kemudian diperintah oleh Allah hanya untuk berdakwah menyampaikan risalah-Nya, maka harus berada di tengah-tengah masyarakat bukan untuk perang gerilya yang harus bersembunyi dari masyarakat luas dan penguasa. Nabi Isa as berada di tengah-tengah masyarakat Bani Israil sekitar 3 tahun untuk berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam yang benar kepada mereka, ajaran agama yang diperoleh masyarakat awam dari para Imam, para pemuka agama dan alim ulama Yahudi sudah melenceng dari Kitab suci Taurat dan Zabur (Mazmur) yang asli karena sudah disesuaikan dengan hawa nafsu dan tradisi-tradisi mereka. Allah memberi perintah kepada Nabi Yahya as dan murid-murid Nabi Isa as juga hanya untuk berdakwah, mereka tidak pernah melakukan perang terbuka maupun perang gerilya selama hidupnya. Sedangkan Nabi Isa as hanya melakukan perang terbuka di medan Perang Armageddon II dan setelah perang berakhir, berjihad ke seluruh dunia untuk menegakkan kalimat Laa Ilaaha Illallaah di pertengahan ahkir zaman nanti. Nabi Isa as menyuruh murud-murid beliau as untuk berdakwah menegakkan agama-Nya kepada ke-12 suku Israel bukan berdakwah kepada bangsa asing selain Bani Israil. Dan dari ayat-ayat di bawah ini diterangkan dengan sangat jelas bahwa murid-murid Nabi Isa as itu adalah kaum muslimin atau orang-orang yang beragama Islam, jadi tidak ada seorang pun yang beragama Kristen.

Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 52-53:

52.  (Maka tatkala diketahui oleh Isa kekafiran mereka) yaitu para pemuka agama, sesepuh masyarakat dan alim ulama Bani Israil (dia berkata: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku) dengan berdakwah menegakkan agama (Allah?”) kepada ke-12 suku Israel ke seluruh penjuru (pelosok) Israel (pengikut-pengikut yang setia) kaum hawariyyun adalah murid-murid inti Nabi Isa as (menjawab: “Kamilah penolong-penolong) agama (Allah) Allah ilhamkan kepada murid-murid untuk beriman kepada-Nya (Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah) wahai rasul (bahwa kami) murid-murid (adalah orang-orang Islam) kaum muslimin.

53.  (Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan) Kitab suci Injil Nabi Isa as (dan telah kami ikuti Rasul) Isa as (maka catatlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi”) tentang keesaan-Mu dan kebenaran rasul-Mu.

Qur’an surat Al-Maaidah ayat 111:

 

111.    (Dan) ingatlah (ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut yang setia) yaitu para hawariyyun/hawariyyin (: “Hendaklah kamu beriman kepada-Ku dan kepada rasul-Ku.” Mereka menjawab: “Kami telah beriman) kepada-Mu dan rasul-Mu (dan saksikanlah) wahai rasul (bahwa kami adalah orang-orang Muslim”) murid-murid inti Nabi Isa as adalah orang-orang yang beragama Islam.

Qur’an surat Ash-Shaff ayat 14:

14.  (Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penolong-penolong) agama (Allah, sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku) dengan berdakwah kepada Bani Israil untuk menegakkan agama (Allah?” Pengikut-pengikut yang setia) kaum hawariyyun (itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah.” Lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir, maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka) yaitu orang-orang Israel yang kafir, fasik dan zhalim yang mendustakan kerasulan dan ajaran Nabi Isa as dan Paulus yang berpura-pura (mengaku) menjadi murid dan rasulnya Nabi Isa as beserta orang-orang jahat pengikut-pengikutnya yang mendakwahkan ajaran-ajaran palsu (lalu mereka) murid-murid Nabi Isa as (menjadi orang-orang yang menang) dalam mempertahankan aqidah Islam yang benar.

Alasan para tokoh agama Yahudi - Israel tidak mau mengakui Nabi Ismail as yang dikorbankan tetapi tidak jadi karena oleh Allah, Nabi Ismail as ditebus atau diganti dengan domba yang besar (Ash-Shaaffat ayat 102-107), dan juga mereka tidak mau menerima kenyataan bahwa nabi akhir zaman dan penutup nabi-nabi itu adalah keturunan Nabi Ismail as, karena mereka takut keturunan Nabi Ismail as akan naik pamor di mata orang-orang Romawi yang waktu itu sedang menjajah Bani Israil, para tokoh agama Yahudi itu khawatir, bangsa Romawi akan memberikan negeri mereka kepada keturunan Nabi Ismail as. Dan mereka itu juga takut, Bani Israil kembali jatuh dalam perbudakan jika bangsa Yahudi mengakui bahwa yang dikorbankan adalah Nabi Ismail as dan nabi akhir zaman adalah dari keturunan dari beliau as. Dan juga karena Allah mengutus Rasulullah saw yang adalah keturunan Nabi Ismail as itu untuk menjadi rahmat bagi semesta alam termasuk kepada semua bangsa di dunia, barangsiapa yang taat kepada Rssulullah saw, ia diberi rahmat oleh Allah,  Al-Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 107, An-Nuur ayat 56 dan Kitab Kejadian pasal 22 ayat 17-18. Hal ini membuat kaum Yahudi - Israel dengki dan membenci Rasulullah saw, mereka menginginkan semua bangsa (kaum) di muka Bumi diberkati atau diberi rahmat oleh Allah melalui rasul-rasul Bani Israil. Maka rabbi-rabbi (para alim ulama) Yahudi yang tidak takut kepada Allah membuat ayat-ayat palsu di dalam PL. Kitab Kejadian pasal 22 ayat 2, Nabi Isa as bersabda bahwa rabbi-rabbi Yahudi menyisipkan kata Ishak (Nabi Ishaq/Isaac as) di ayat tersebut, Injil Barnabas bab 44 halaman 81 dan Kitab Kejadian pasal 28 terutama ayat 14, padahal Allah mengutus Nabi Ya’qub as dan rasul-rasul Bani Israil (bangsa Israel) termasuk Nabi Isa as keturunan Nabi Ya’qub as itu untuk berdakwah kepada bangsa Israel dan umat-umat tertentu saja bukan kepada seluruh umat manusia, Injil Barnabas bab 21 halaman 34.

Alkitab Perjanjian Lama (Taurat Yahudi), Kitab Kejadian pasal 22 ayat 2:

22:2: Firman-Nya: ”Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”

Padahal, Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as yang sebenarnya di dalam Kitab suci Taurat yang ditulis oleh Nabi Musa as adalah sbb: (“Bawalah anakmu, anak pertamamu dan ajaklah ke gunung untuk mengorbankan dia”).

Nabi Isa as bersabda: “Bagaimana mungkin Ishaq menjadi anak pertama, jika saat Ishaq lahir, Ismail telah berusia tujuh (7) tahun.”

CATATAN SEJARAH PERBUDAKAN BANI ISRAIL:

Bani Israil pernah mengalami perbudakan pada abad ke-12 SM zaman Fir’aun Ramses II dan Fir’aun Merneptah dari Kerajaan Mesir Baru (bangsa Qibthi), pada abad ke-7 SM zaman Raja Sargon II dari Kerajaan Assiria/Asyur (bangsa Akkadia) yaitu setelah mengepung Kota Samaria ibukota Kerajaan Israel selama 2 tahun dan berhasil menaklukkan dan merebut Kota Samaria kemudian membuang Bani Israil dari kalangan atas dan menengah sebanyak 27.290 ribu orang ke Kerajaan Asyur dan menjadikan mereka sebagai budak. Ketika Raja Asyur dan bala tentaranya menyerang dan menaklukkan Kerajaan Israel di Israel Utara, maka sebagian besar rakyatnya melarikan diri, sehingga terjadi gelombang pengungsi yang sangat besar ke Kerajaan Yehuda (Yudea) di Israel Selatan. Dan yang terakhir adalah perbudakan Bani Israil pada abad ke-6 SM zaman Raja Nebukadnezar II dari Kerajaan Babilonia Baru (bangsa Khaldea/Kasdim), tentara-tentara Raja Nebukadnezar II mengepung, menyerang, mengalahkan, membunuh banyak bangsa Israel yaitu rakyat Kerajaan Yehuda di Israel Selatan, menghancurkan, membakar seluruh Yerusalem termasuk Masjidil Aqsha pertama lalu membuang sebagian besar orang-orang Israel ke Babilonia dan menjadikan mereka sebagai tawanan dan budak setelah sebelumnya berhasil menaklukkan, merebut dan menghancurkan negeri mereka dan membakar seluruh Yerusalem sehabis-habisnya sampai rata dengan tanah pada bulan Agustus 586 SM. Kemudian Kerajaan Yehuda di jadikan provinsi oleh Raja Nebukadnezar II sebagai bagian dari wilayah kerajaannya. Lima tahun kemudian, Gubernur Provinsi Yehuda Gedalya bin Ahikam yang diangkat Raja Nebukadnezar II di bunuh orang-orang Israel yang dipimpin Ismael bin Netanya yang masih keturunan raja, maka Raja Nebukadnezar II memerintahkan lagi Nebuzaradan ke Yerusalem pada tahun 581 SM untuk menghukum orang-orang Yehuda dan membawa ke Babilonia 745 jiwa orang Yehuda dan menjadikan mereka budak, sehingga Kota Yerusalem dan semua kota Kerajaan Yehuda tidak ada seorangpun penduduknya yang tinggal di sana. Pada tahun 567 SM Raja Nebukadnezar II mengalahkan Mesir dan membawa orang-orang Israel yang mengungsi ke Mesir ke Babilonia menjadi tawanan dan hanya segelintir orang Israel yang bisa kembali dengan selamat ke negerinya. Semua malapetaka yang terjadi terhadap Bani Israil adalah azab dari Allah disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan mereka sendiri yang durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa.

Imam Besar (Agung) dan para Imam Kepala dan alim ulama Yahudi/kaum Literati/para kyai Bani Israil jika berkhotbah kepada umatnya yang awam dengan membohongi mereka dan mereka tidak tahu jika dibohongi oleh para tokoh agama dan alim ulama mereka, karena sebagian besar masyarakat Bani Israil zaman dahulu itu buta huruf, Al-Baqarah ayat 78. Di kalangan orang-orang Yahudi yang bisa membaca dan mengetahui isi Kitab suci Taurat yang sebenarnya dan juga saleh, tidak berani mengatakan kebenaran itu, yaitu bahwa nabi akhir zaman adalah berasal dari keturunan Nabi Ismail as, karena berlaku hukuman mati pada zaman itu bagi siapa saja yang mengatakan bahwa nabi akhir zaman adalah dari keturunan Nabi Ismail as.

Nasab Nabi Muhammad saw Rasullullah dan penutup nabi-nabi:

Nabi Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushayyi bin Kilaab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayyi bin Ghaalib bin Fihir (Quraisy) bin Maalik bin Nazhar bin Kinaanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyaas bin Mudhar bin Nizaar bin Ma’add bin ’Adnaan bin Udad bin Hamaisa’ bin Salaman bin ’Awash bin Bawash bin Qomwal bin Ubay bin ’Awam bin Nasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadlaf bin Thabakh bin Jahim bin Nahisy bin Makhy bin ’Aidl bin ’Abqor bin Ubaid bin Addi’a bin Hamdan bin Sanbar bin Yatsraba bin Yahzan bin Yalhan bin Ar’awa bin ’Aidl bin Disyan bin ’Aishar bin Afnad bin Ayham bin Maqshar bin Nahits bin Zarih bin Sumay bin Muzay bin ’Awadlah bin ’Aram bin Qoidar (Kedar) bin Ismail as bin Ibrahim as.

Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 156-158:

156.    (Dan karena kekafiran mereka) terhadap Nabi Isa as (dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar) yaitu menuduh Maryam berzina.

157.    (Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”) mereka menyebut Isa putra Maryam itu Rasul Allah yaitu sebagai ejekan, karena mereka (orang-orang kafir Yahudi) sendiri tidak mempercayai kerasulan Isa as itu (Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi) yang mereka bunuh ialah Yudas Iskariot murid Nabi Isa as yang suaranya, wajahnya dan dirinya benar-benar sangat mirip karena oleh Allah (diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham padanya) tentang pembunuhan Isa putra Maryam (sesungguhnya dalam keragu-raguan terhadapnya) tentang yang telah dibunuh itu (Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin telah membunuh Isa) karena ada yang berbeda dengan tubuh Nabi Isa as, di tubuh Yudas itu tidak ada Khatim Nubuwah atau daging tumbuh sebesar telur burung merpati di atas rusuk dada sebelah kanan sebagai ciri fisik utusan Allah, wajahnya benar-benar sangat mirip dengan Nabi Isa as tetapi bentuk tubuhnya tidak sama dengan tubuh Nabi Isa as.

158.    (Tetapi) yang sebenarnya (Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) Allah perintahkan 4 malaikat-Nya mengambil Nabi Isa as dari alam dunia untuk diselamatkan dan disimpan di Langit ke-3.

Qur’an surat Ash-Shaaffat ayat 102-107:

102.    (Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim) 7 tahun (Ibrahim berkata: “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Ia) Ismail (menjawab: “Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”).

103.    (Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya) nyatalah kesabaran keduanya, kejadian itu terjadi di Gunung Marwah - Mina, kemudian Nabi Ibrahim as menyembelih Nabi Ismail as dengan pisau besar di lehernya, tetapi berkat kekuasaan Allah, pisau yang tajam itu tidak mempan sedikit pun untuk menyembelih leher Nabi Ismail as.

104.    (Dan Kami panggillah dia: “Wahai Ibrahim”).

105.    (Sesungguhnya engkau telah membenarkan mimpi itu) mempercayai bahwa mimpi itu benar dari Allah dan wajib melaksanakannya, mimpi para nabi itu pastilah mimpi yang benar dari Allah (Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik).

106.    (Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata) karena diperintah Allah untuk membunuh anak kandungnya sendiri yang sebelumnya telah dinanti kehadirannya selama puluhan tahun.

107.    (Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar) sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as, maka Allah melarang menyembelih Nabi Ismail as dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan domba yang besar dari Surga, yaitu domba yang sama dengan domba yang dijadikan korban oleh Habil. Domba itu dibawa Malaikat Jibril as, lalu Nabi Ibrahim as menyembelihnya seraya membaca takbir. Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya kurban yang dilakukan pada hari raya Haji atau hari raya Idul Adha.

Qur’an surat Al-Hajj ayat 34:

34.  (Dan bagi tiap-tiap umat) sejak zaman umatnya Nabi Adam as sampai umatnya Rasulullah saw (telah Kami syariatkan penyembelihan kurban) Allah perintahkan untuk berkorban (supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka...) sewaktu menyembelihnya.

 

Sumber: Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Injil Barnabas dan berbagai sumber