Perang Armageddon I tidak lama lagi akan terjadi, di mana Imam Mahdi
dan kaum muslimin berperang melawan Dajjal Laknatullah (Musa Samiri) yang
memimpin angkatan perang NATO dan negara-negara kafir lainnya dari Asia dari
balik layar yang bermarkas di Kota Magiddo - Negara Israel. Dajjal adalah seorang
pria yang sangat lanjut usianya, tetapi berwajah muda, umurnya lebih dari 3.360
tahun. Ketika Nabi Musa as lahir sekitar tahun 1250 SM, Dajjal telah berumur
100 tahun lebih, ia adalah seorang penyihir yang bisa mempengaruhi orang dengan
mantra-mantra sihirnya. Dajjal belajar sihir dari dukun terkenal di Mesir zaman
fir’aun dahulu. Dan ia adalah pelaku sejarah dan saksi yang masih hidup ketika
Nabi Musa as dan Nabi Harun as bersama Bani Israil termasuk dirinya
menyeberangi Laut Merah di bagian Teluk Suez yang dibelah oleh Allah sehingga
terbentuk jalan yang kering yang bisa dilewati Bani Israil ketika mereka dikejar
oleh Fir’aun Merneptah dan bala tentaranya. Tetapi jangan berharap Dajjal
mengatakan tentang kejadian ribuan tahun yang lalu itu dengan sebenarnya kepada
manusia yang bertanya kepadanya, karena Dajjal itu adalah orang yang jahat dan pendusta.
Jika kita mendengar ada Dajjal atau ia datang, segera pergi menjauh dan berdoa
memohon pertolongan Allah dengan membaca
takbir, tasbih, tahmid, tahlil dan membaca Qur’an surat Al-Kahfi ayat 1-10.
Tanda-tanda
sebelum Imam Mahdi muncul, Rasulullah saw bersabda:
“…Pada
dekade-dekade Hijriah setelah 1400 tahun, hitunglah dekade itu 2 atau 3…(dekade 20 sudah lewat
sekarang dekade 30 atau awal dekade 40 pada hari raya Idul Adha 1441 Hijriah
atau tahun selanjutnya insyaAllah) akan
muncul Al-Mahdi al-Amin (insyaAllah Imam Mahdi akan muncul dan dibaiat di
Mekkah ketika musim haji setelah wukuf di Arafah, maka pemimpin yang dapat
petunjuk dan dapat dipercaya resmi memimpin kaum muslimin untuk berperang
melawan Dajjal, Bani Israil dan orang-orang kafir).”
PL. Kitab Ulangan pasal 33 ayat 1-3:
“…dan (Al-Mahdi) datang dari tengah-tengah puluhan ribu
orang yang kudus (jamaah haji), di sebelah kanan-Nya (Rukun Yamani), tampak
kepada mereka api yang menyala (Komet 46P/Wirtanen yaitu komet paling
terang yang melintasi Bumi tahun 2018, tepatnya pada tanggal 16 Desember 2018
di Langit malam waktu Amerika Serikat atau tanggal 17 Desember 2018 kemaren waktu
Indonesia dan masih bisa dilihat di Langit Selatan pada malam hari selama bulan
Desember 2018 dengan mata telanjang oleh penduduk dunia di daerah-daerah yang
tingkat polusi cahayanya tidak tinggi, kemudian selang beberapa bulan setelah Komet
46P/Wirtanen melintasi Bumi, maka Imam Mahdi muncul dan dibaiat pada musim haji
tahun 2020 atau tahun selanjutnya insyaAllah)….”
Rasulullah saw
bersabda tentang Imam Mahdi (Al-Mahdi) berikut ini:
“Sungguh Bumi ini
akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesewenang-wenangan, dan apabila kezhaliman
dan kesewenang-wenangan itu telah penuh, maka Allah Swt akan mengutus seorang
pria yang berasal dari umatku. Namanya seperti namaku dan nama bapaknya seperti
nama bapakku (Imam Mahdi bernama Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi Bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana
ia (Bumi) dipenuhi sebelum itu (dengan) kezhaliman dan kesewenang-wenangan. Pada
waktu itu (setelah kedatangan Imam Mahdi) Langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya dan Bumi pun
tidak akan menahan sedikitpun dari tanam-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kalian selama 7 tahun
atau 8 tahun dan paling lama 9 tahun.” Hadits shahih riwayat Thabrani.
PL. Kitab Daniel (Nubuat Nabi Daniel as) pasal 7
ayat 9-10:
“Sementara aku
terus melihat, takhta-takhta ditempatkan, lalu duduklah yang lanjut usianya (Al-Mahdi muncul lalu dibaiat sebagai pemimpin umat Islam sedunia),
pakaiannya putih seperti salju (Al-Mahdi umat Rasulullah saw), dan rambutnya bersih seperti
bulu domba (Al-Mahdi keturanan Rasulullah saw),….”
Arti kata “takhta-takhta
ditempatkan” adalah, Allah
mempersiapkan dan menetapkan para pemimpin bangsa (ratu adil) di negara-negara yang menjadi
hamba-hamba-Nya. Yaitu para pemimpin
yang baik, benar, sabar, adil
(tegas, sehingga terkesan keras atau otoriter dalam menerapkan hukum bagi orang
yang melanggar hukum, yang terbukti bersalah dihukum dan yang tidak terbukti
bersalah dibebaskan atau diberi grasi),
jujur (yaitu pemimpin yang tidak menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
kekuasaan (jabatan pemimpin), bukan
pemimpin fasik dan jahat yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan
kekuasaan dengan memfitnah lawan politiknya, banyak berbohong dan menipu rakyat
dengan janji-janji palsu yang tidak akan ditepati jika nanti menang pemilu dan
pasti tidak bisa diwujudkannya karena janji-janjinya itu tidak realistis dan
hanya ‘Angin Surga’ alias hanya angan-angan kosong belaka) dan bijaksana, maka Allah gerakkan hati rakyatnya untuk memilihnya.
Hal ini untuk membuka jalan bagi Imam Mahdi muncul nanti sebagai pemimpin umat
Islam yang akan disambut oleh para pemimpin negara yang telah dipersiapkan oleh
Allah untuk menghadapi peperangan yang sangat dahsyat yang belum pernah terjadi
sebelumnya di Bumi ini dalam peperangan antara kebenaran melawan kebatilan.
PB. Kitab Wahyu (Nubuat
Nabi Yahya as) pasal 20 ayat 4:
“Lalu aku
melihat takhta-takhta dan orang-orang yang (dipilih
oleh Allah untuk) duduk di atasnya (menjadi pemimpin yang baik, benar, sabar, adil, jujur dan bijaksana), kepada
mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi (dengan adil dan memerangi
orang-orang kafir yang menjadi musuh Allah dan rasul-Nya).”
Setelah takhta-takhta
ditempatkan, maka datanglah Imam Mahdi pemimpin bijaksana yang telah Allah
persiapkan untuk membebaskan dunia dari pengaruh-pengaruh roh jahat. Sang
pembebas umat Allah dari orang-orang kafir yang menjadi musuh Allah dan
rasul-Nya juga. Imam Mahdi datang untuk mengungkap hal-hal yang tersembunyi dan
merupakan 1 di antara 3 pemimpin.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak akan
binasa suatu kaum, manakala aku (Rasulullah saw)
sebagai pemimpin pertama, Imam Mahdi pemimpin pertengahan dan Isa ibnu Maryam
sebagai pemimpin penghabisan.” Hadits riwayat
Thabrani.
“Al-Mahdi
berasal dari umatku (orang Islam), lebar dahinya
dan mancung hidungnya. Ia akan memenuhi Bumi ini dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana Bumi ini sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman dan
kesewenang-wenangan. Ia berkuasa selama 7 tahun.” Hadits riwayat Abu Daud.
Rasulullah
saw bersabda : “Al-Mahdi itu keturunanku, dari
anak cucu Fatimah.” Hadits riwayat Abu Daud.
Dari Ali bin Abi
Thalib, Rasulullah saw bersabda:
“Imam Mahdi itu
dari golongan kami Ahlul Bait (keturunan Rasulullah saw), Allah membuat perbaikan padanya dalam satu malam.” Hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah.
Rasulullah
saw bersabda:
“Aku sampaikan
kabar gembira kepada kalian dengan datangnya Al-Mahdi yang akan diutus (ke tengah-tengah manusia) ketika manusia sedang dilanda perselisihan
(antar individu, kelompok dan Negara di dunia nyata maupun maya) dan keguncangan-keguncangan (perang
yang terjadi di banyak negara, tawuran, bentrokan, keguncangan politik,
ekonomi, moral, peristiwa/kejadian, banyak terjadi bencana alam, seperti :gempa
bum tektonik, vulkanuik dan terban, hujan ekstrem yang menyebabkan banjir di
mana-mana, banjir bandang, banjir rob, tanah ambles (Sinkhole), tanah longsor, tanah bergerak, angin kencang, angin
puting beliung, kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan ulah manusia atau alam
dan sebagainya). Dia akan memenuhi Bumi
dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya Bumi dipenuhi dengan
penganiayaan dan kezhaliman. Seluruh penduduk Langit dan Bumi menyukainya, dan
dia akan membagi-bagikan kekayaan secara tepat (adil, merata dan tepat
sasaran, karena hanya Al-Mahdi pemimpin yang paling adil di antara para
pemimpin yang adil di negara yang telah Allah persiapkan untuk menyambutnya, sebelum
Nabi Isa as turun ke Bumi nanti). Begitulah
kondisinya waktu itu yang berlangsung selama 7, 8, atau 9 tahun. Kemudian tidak
ada kebaikan lagi dalam kehidupan sesudah itu.” Hadits riwayat Ahmad dan Tirmidzi.
Rasulullah saw
bersabda:
“Aku kabarkan
berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah umatku ketika
banyak terjadi perselisihan antar manusia (di dunia nyata maupun maya) dan gempa-gempa (gempa tektonik, vulkanik dan terban). Maka ia akan memenuhi Bumi dengan
keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kesewenang-wenangan dan kezhaliman.” Hadits
riwayat Ahmad.
Selama Imam Mahdi (pemimpin bijaksana ‘Raja’ nya para Ratu Adil) belum muncul, dunia termasuk Indonesia
akan mengalami periode ke-4, yaitu goro-goro atau kekacauan dan masalah, maka dunia dan negara kita dipenuhi
kezhaliman (terutama di kota yang
kemaksiatannya merata di seluruh tempat, maka Allah datangkan banyak
kejahatan), kekacauan fisik dan maya (perselisihan di dunia nyata maupun
maya (medsos), perang, bentrokan, pertikaian, kejahatan, pembunuhan, tawuran
yang terjadi di mana-mana terutama di kota atau wilayah yang penuh kemaksiatan),
kekacauan moral (warganya banyak
yang tidak jujur, banyaknya perzinahan, peminum khamar, narkoba dan kefasikan
lainnya, banyaknya orang yang tidak bersyukur dengan shalat, meremehkan agama dengan
meninggalkan perintah Allah dan sunnah Rasulullah saw dan banyaknya ulama yang
menukar ayat-ayat Allah dengan kepentingan duniawi), kekacauan politik, kekacauan ekonomi (perlambatan ekonomi dunia,
perang mata uang, perang dagang, banyaknya bencana alam termasuk menyebarnya
penyakit menular yang membuat produksi pertanian dan perkebunan menurun
sehingga harga pangan naik dan sebagainya)
dan kekacauan hukum (keadilan
masih belum bisa ditegakkan 100%).
Kekacauan dan masalah tersebut di atas akan mencapai puncaknya,
dengan terjadinya entah itu kekacauan fisik dan maya, ekonomi, moral, politik
atau hukum atau masalah semuanya, sampai munculnya Imam Mahdi sebagai pemimpin
umat Islam sedunia yang paling adil dan memimpin perang melawan Israel dan
mengalahkan mereka dalam Perang Libanon. Lalu ditandatanganinya perjanjian
perdamaian, maka Libanon, Dataran Tinggi Golan (Suriah), Pegunungan Samaria
(Yordania) dan Kota Yerusalem diserahkan lagi ke umat Islam oleh Israel sebagai
syarat damai. Kaum muslimin memanfaatkan masa damai ini dengan menyusun
kekuatan fisik dan spiritual dipimpin oleh Imam Mahdi yang membuat
masjid-masjid menjadi makmur, termasuk Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Kota Yerusalem
dibangun kembali sehingga menjadi makmur, dakwah digalakkan kepada kaum muslim
dan non muslim (banyak orang kafir yang masuk Islam dengan sukarela). Orang
Madinah yang ikut berperang bersama Imam Mahdi dalam membebaskan Jazirah Arab,
mulai pindah ke Kota Yerusalem secara berbondong-bondong yang membuat kota
tersebut menjadi ramai, akhirnya Kota Madinah menjadi sepi. Karena orang
Madinah mempertimbangkan untuk menghidupkan dakwah di Baitul Maqdis dan
menyakini Nabi Isa as sebentar lagi akan turun di timur Kota Damaskus dan di Kota
Yerusalem. Mereka ingin menyampaikan salam Rasulullah saw kepada Nabi Isa as
dan kaum muslimin menjadi kelompoknya beliau as sehingga dunia damai untuk
sementara waktu.
Rasulullah saw
bersabda:
“2 kelompok dari
umatku yang Allah hindarkan dari api Neraka, yaitu kelompok yang memerangi bangsa
India (yang
kafir) dan kelompok yang bersama Isa
ibnu Maryam.” Hadits riwayat Ahmad.
“Barangsiapa di antara
kalian yang mendapatinya (menemui Nabi Isa as), maka
sampaikan salam dariku.”
Hadits riwayat
Al-Hakim.
Qur’an surat An-Naml ayat 82:
82. (“Dan ketika perkataan telah jatuh kepada mereka
itu) maka (Kami keluarkan sejenis binatang melata
dari Bumi) maksudnya, Allah munculkan kerajaan atau negara yang
penduduknya berpikiran dan berperilaku seperti binatang, hal ini menjadi
pengingat bagi orang-orang beriman bahwa umat manusia zaman dahulu selalu
ingkar dan tidak beriman terhadap apa yang telah disampaikan Allah melalui para
nabi utusan-Nya. Peringatan itu kini telah menjadi kenyataan dan terjadi di
hadapan kita, jika mereka termasuk orang-orang yang berakal dan mau berfikir,
peringatan Allah tersebut dapat membuat orang-orang kafir dan fasik menjadi
beriman dan membuat orang-orang beriman menjadi lebih bertakwa
(yang akan mengatakan kepada mereka: “Bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak
yakin kepada ayat-ayat Kami”).
Qur’an surat Al-Anfaal ayat
22 dan 55:
22. (Sesungguhnya binatang) melata atau manusia (yang seburuk-buruknya di sisi
Allah adalah orang-orang yang tuli) tidak mau mendengarkan perkara yang
benar
(dan bisu) tidak mau mengucapkan perkara yang benar (yang tidak mengerti apa-apa) tentang
perkara yang benar.
55. (Sesungguhnya binatang) manusia (yang paling buruk di sisi Allah adalah orang-orang yang kafir, karena
mereka itu tidak beriman).
Sumber: Armageddon
- Wisnu Sasongko, Perang Islam vs Barat - Muhammad A dan berbagai sumber