Hadits mengenai usia Aisyah ra ketika menikah di usia
6 tahun kemudian serumah dengan Rasulullah saw umur 9 tahun adalah dhaif.
Beberapa riwayat yang tertulis di buku-buku sejarah Rasulullah saw, bahwa usia
Aisyah ra yang tersebut di atas berasal hanya satu-satunya dari Hisyam bin
Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan, mengapa hanya Hisyam
saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang usia Aisyah ra waktu menikah
dengan Rasulullah saw, mengapa tidak Abu Hurairah ra atau Malik bin Anas ra.
Itu pun baru diutarakan Hisyam bin Urwah ketika telah menetap di Irak, dan
Hisyam bin Urwah pindah ke Iraq ketika usianya telah tua yaitu 71 tahun.
Mengenai Hisyam ini, Ya’qub bin Syaibah berkata : “Yang dututurkan oleh Hisyam
sangat terpercaya, kecuali
yang dituturkannya ketika ia telah pindah ke Irak”. Syaibah menambahkan, bahwa
Malik bin Anas ra menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Irak.
(Sumber
: Tahzib al-Tahzib, Ibn Hajar al-Asqalani, Dar Ihya al-Turath al-Islami, jilid
ii hal 50).
Tatkala Hisyam bin Urwah berusia lanjut, ingatannya
sangat menurun (Al-Maktabah al-Athriyyah, jilid 4 hal 301) alhasil, riwayat
usia pernikahan Aisyah ra usia 6 tahun dan usia 9 tahun serumah dengan
Rasulullah saw yang bersumber dari Hisyam bin Urwah adalah tertolak, dan hal
ini juga bertentangan dengan sabda Rasulullah saw :
“…dan
jika telah (berumur) 16
tahun, maka
ayahnya harus menikahkannya, kemudian memegang tangannya seraya berkata kepada
anaknya : “Aku berlindung kepada Allah dari fitnahmu di dunia dan siksamu di
akhirat nanti”.
Rasulullah saw tidak mungkin melanggar sabdanya
sendiri dengan menikahi gadis yang usinya di bawah 16 tahun, yang berarti
melanggar hukum Allah. Jadi jelas, Aisyah ra tidak mungkin berusia 9 tahun ketika
menikah dengan Rasulullah saw. Maka, jika mempunyai anak gadis yang tidak
bersekolah lagi, silahkan menikahkan anak gadisnya yang sudah berusia 16 tahun,
karena di usia tersebut atau usia gadis remaja, sudah muncul ketertarikannya
terhadap lawan jenis dan dikhawatirkan tidak bisa menguasai libidonya, sehingga
bisa melanggar hukum-hukum agama, tetapi organ-organ reproduksinya masih belum
sempurna, jadi bisa menunda untuk tidak hamil dahulu dan tunggu hingga usianya
20 tahun yaitu waktu yang ideal untuk hamil, karena wanita yang telah berusia
20 tahun, organ-organ reproduksinya telah sempurna.
Perincian peristiwa secara kronologis :
Pra
611 Masehi zaman sebelum wahyu turun atau zaman Jahiliyah.
611
Masehi permulaan wahyu turun tanggal 17 Ramadhan.
611 Masehi Abu Bakar ra masuk Islam.
613 Masehi Rasullah saw mulai menyiarkan Islam
secara terbuka.
615 Masehi umat Islam hijrah ke Habasyah (Ethiopia)
- Afrika Timur.
616 Masehi Umar bin Khattab ra masuk Islam.
621
Masehi Aisyah ra dinikahkan bulan Syawal, tetapi
belum hidup sebagai suami-istri.
622
Masehi kaum muslimin dan Rasulullah saw hijrah ke Madinah.
623
Masehi Aisyah ra serumah dengan Rasulullah saw pada bulan Shafar.
Jika Aisyah ra dinikahkan dalam usia 6 tahun, berarti
Aisyah ra lahir tahun 614 Masehi. Padahal menurut Tabari, ke-4 anak Abu Bakar
ra lahir sebelum tahun 611 Masehi
atau zaman Jahiliyah, hal ini berarti, Aisyah ra tidak dilahirkan pada tahun 614 Masehi tetapi sebelum tahun
611 Masehi. Untuk mengetahui usia Aisyah ra ketika menikah, mari kita lihat
kakak Aisyah ra yaitu Asmah binti Abu Bakar yang selisih usianya 10 tahun lebih tua dari Aisyah ra (Menurut Abd.
Al-Rahman ibn abi Zannad, Muassasah al-Risalah Jilid 2, hal 289). Asmah hidup hingga
usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 Hijriyah (Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani,
Taqrib al-Tahzib, hal 654). Jadi, jika Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan
Asmah meninggal pada tahun 73 Hijriyah, maka Asmah berusia 28 ketika 1 Hijriyah
tahun 623 Masehi, sehingga Aisyah ra berusia :
Usia
Asmah 28 – 10 (selisih usia keduanya) = usia Aisyah ra 18 tahun, dan itu
berarti Aisyah ra menikah usia 16
tahun pada tahun 621 Masehi dan baru hidup serumah sebagai suami istri dengan
Rasulullah saw pada usia 18 tahun yang
jaraknya hampir 1,5 tahun kemudian sejak mereka menikah, jadi Aisyah ra lahir tahun 605 Masehi. Rasulullah saw hijrah dari
Mekkah tanggal 20 September 622 Masehi sampai di Madinah tanggal 12 Rabi’ul
Awwal (Oktober 622 Masehi). Lalu
Rasulullah saw membangun Masjid Nabawi dan 2 kamar untuk 2 istri beliau saw
mulai akhir bulan Rabi’ul Awwal tahun 622 Masehi selesai bulan Shafar tahun 623
Masehi.
Sumber
: Haji Muhammad Nur Abdurrahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar