Qur’an surat An-Nuur ayat 56 :
56. (Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan
taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat) oleh Allah.
Qur’an surat At-Taubah ayat 60 dan 103
:
60. (Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya dan untuk) memerdekakan (budak,
orang-orang yang berhutang, untuk) berjuang di (jalan Allah dan mereka yang
sedang dalam perjalanan) musafir yang kehabisan bekal (sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana).
Yang berhak menerima zakat adalah :
1. Orang fakir yaitu orang yang amat sengsara
hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin yang tidak cukup penghasilannya
dan dalam keadaan kekurangan.
3. Pengurus zakat yaitu orang yang diberi
tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Muallaf yaitu orang kafir yang ada harapan
masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5.
Untuk memerdekakan budak, mencakup juga untuk
melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6.
Orang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan
maksiat dan tidak sanggup membayarnya dan adapun orang yang berhutang untuk
memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia
mampu membayarnya.
7.
Untuk berjuang di jalan Allah, yaitu untuk keperluan
pertahanan Islam dan kaum muslimin, di antara mufasirin ada yang berpendapat
bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti, berdakwah,
mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8.
Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
mengalami kesengsaraan atau kehabisan bekal dalam perjalanannya.
103.
(Ambillah) para amil (zakat)
fitrah dan zakat maal (dari sebagian harta mereka) orang-orang
yang mampu (dengan zakat itu kamu) muzakki (membersihkan) harta
mereka dari hak milik fakir, miskin dan para mustahik zakat, Adz-Dzariyaat 19 (dan menyucikan mereka dengannya)
menyucikan hati atau membersihkan jiwanya dari penyakit hati, yaitu sifat iri,
dengki, egois, depresi, stres, pelit, serakah, cinta dunia yang berlebihan dan
sebagainya dan karena perasaan bahagia setelah menunakan zakat, maka orang
tersebut di dalam tubuhnya terjadi penambahan protein jenis A (IgA) yang
disebut sel kekebalan yang menguatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuhnya
lebih kebal dari berbagai serangan penyakit. Dan juga dengan zakat, infaq dan
sedekah, Allah mengampuni dosa-dosanya, Al-Baqarah
268, Al-Maaidah 9, Al-Anfaal 4 dan At-Taghaabun
17 dan menghapus sebagian kesalahan-kesalahannya,
Al-Baqarah 271 (Dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya
doa kamu itu) para amil (pengurus
zakat) menjadi (ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui). Memberikan zakat, infaq dan sedekah kepada yang berhak
sebagai tanda syukur kepada Allah atas karunia-Nya. Karena nilai pentingnya
zakat, Allah menyebutkannya berdampingan setelah perintah mendirikan shalat pada
82 tempat di dalam Al-Qur’an, ini menunjukkan hubungan erat antara kedua ibadah
tersebut.
Qur’an surat Adz-Dzariyaat ayat 19 :
19. (Dan
pada harta-harta mereka) orang-orang mampu (ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian) haknya orang fakir,
miskin, dhuafa, yatim-piatu dan para mustahik zakat yang tidak meminta ialah mendapatkan
zakat fitrah, zakat maal (penghasilan), infaq, sedekah dari para muzakki.
Para ahli
kejiwaan mengatakan bahwa kaum muslim yang selalu menunaikan kewajiban zakat
dan setiap saat berusaha membantu orang yang mengalami kesulitan ekonomi, berarti
tengah membantu dirinya sendiri, niscaya akan menyehatkan jiwa dan melindungi
tubuh dari gangguan kejiwaaan, seperti kesedihan, badmood (kehilangan gairah), stress,
was-was atau kehilangan orientasi. Sebaliknya, orang yang punya sifat pelit, anti
sosial dan tidak peduli dengan kesulitan orang lain, pasti akan mengalami stres,
kegelisahan dan kelelahan jiwa akan sering menaikkan kadar kolesterol dalam
darah yang pada gilirannya akan memicu penyumbatan pembuluh darah, karena orang
pelit dan egois selalu memikirkan kepentingannya sendiri dan khawatir
kepentingannya diganggu orang lain.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 268 :
268. (Setan
menjanjikan) menakut-nakuti dengan (kemiskinan kepadamu) umat
Islam
(dan menyuruh kamu berbuat kejahatan) setan menyuruh kamu bersifat kikir
(sedangkan
Allah menjanjikan kepadamu ampunan dari-Nya dan karunia) dibalas dengan
rezeki yang berlipat ganda sebagai penggantinya (Dan Allah Maha Luas) karunia-Nya
(lagi
Maha Mengetahui) orang-orang yang gemar mengerjakan amal-amal saleh.
Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 180 :
180. (Sekali-kali
janganlah orang-orang yang bakhil) pelit atau kikir (dengan
harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka, tetapi kebakhilan itu buruk bagi mereka.
Mereka akan dikalungi harta yang mereka bakhilkan) tidak dikeluarkan
zakatnya (pada hari Kiamat) yaitu dililitkan ular dilehernya, lalu ular
itu mematuknya (Milik Allah-lah segala warisan Langit dan di Bumi. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan).
Qur’an surat At-Taubah
ayat 34-35 :
34.
(….Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan
Allah) yaitu emas dan
perak
yang telah dimilikinya selama 1 tahun dan telah mencapai nisab tetapi
tidak dikeluarkan zakat maalnya (maka beritahukanlah kepada mereka) bahwa
mereka (akan) mendapat (siksa yang pedih).
35.
(Pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam Neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi, lambung dan punggung mereka) lalu dikatakan kepada mereka (: “Inilah harta benda kalian
yang kalian simpan untuk diri kalian sendiri, maka rasakanlah sekarang akibat
dari apa yang kalian simpan itu”) sebagai pembalasannya.
Qur’an surat Al-Hadiid ayat 24 :
24. (Orang-orang
yang kikir) yang tidak mau menunaikan kewajibannya
untuk membayar zakat, infaq dan sedekah (dan)
malah (menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling) tidak
mau menunaikan apa yang telah diwajibkan atasnya (maka sesungguhnya Allah Dia-lah
Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji).
Kedengkian dan
kebencian kepada orang lain pun dapat meningkatkan kadar hormon yang diproduksi
oleh kelenjar thyroid yang berpengaruh terhadap kinerja dan fungsi semua organ
tubuh lain serta menimbulkan penyakit yang berkaitan dengan kondisi jiwa, yaitu
penyakit alergi, radang usus, radang sendi, rematik dan akan bertambah parah
jika orang tersebut merasa tertekan, gelisah, dan putus asa. Zakat juga melatih
jiwa supaya jujur, amanah (bisa dipercaya), ikhlas, mementingkan orang lain
yang membutuhkan, saling menyayangi, dermawan, rela berkorban dan mampu
mengendalikan nafsunya yang menyuruh kepada keburukan, sehingga dirinya dan
orang yang ada di sekitarnya terbebas dari rasa takut, sifat-sifat tersebut akan
mengikis sifat-sifat buruk, seperti suka menipu, suka menfitnah dan memutar
balikkan fakta, korupsi, riba dan suka memakan harta orang lain secara batil
(zhalim). Maka akan tercipta
masyarakat Islam yang harmonis dan kokoh dalam berbagai bidang kehidupan,
termasuk bidang ekonomi. Allah pasti akan mengganti harta yang ditunaikan
zakat, infaq dan sedekahnya dengan harta yang lebih banyak, lebih baik dan
lebih berkah.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 177, 215,
245, 254, 261-265, 267, 271-272, 274 dan 277 :
177.
(Kebaktian)
ibadah (itu
bukanlah dengan menghadapkan wajahmu) dalam shalat (ke arah timur dan barat, tetapi orang yang berbakti itu ialah orang
yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab) kitab-kitab
wahyu dari Allah (dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya) berupa
infaq dan sedekah (kepada kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir)
yang memerlukan pertolongan (dan orang-orang yang meminta-minta
dan) memerdekakan (budak dan mendirikan shalat dan menunaikan
zakat dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan
orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan ketika sedang
berperang. Mereka itulah orang-orang yang benar) keimanannya dan
kebaktiannya (dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa) kepada Allah.
215.
(Mereka
bertanya kepadamu) wahai
Muhammad (tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah : “Apa saja harta yang
kamu nafkahkan) berupa infaq dan sedekah
(hendaklah) diberikan (kepada orangtua, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”) yang
kehabisan bekal (Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui).
245.
(Siapakah
yang bersedia memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik) yaitu menafkahkan hartanya di jalan Allah
(maka Allah akan melipatgandakan) pembayaran kepadanya
(hingga berlipat-lipat. Dan Allah menyempitkan dan melapangkannya) rezeki
itu terhadap orang yang dikehendaiki-Nya (dan kepada-Nya kamu dikembalikan).
254.
(Wahai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah) di jalan Allah (sebagian dari rezeki yang telah Kami
berikan kepadamu) dengan zakat, infaq dan sedekah (sebelum datang suatu hari) yaitu
hari
Kiamat (ketika tidak ada lagi jual beli) tebusan (dan tidak ada pula persahabatan
dan tidak ada lagi syafaat) adalah usaha perantaraan dalam memberikan
sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang
lain, syafaat yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafaat bagi orang-orang
kafir
(Dan orang-orang yang kafir merekalah orang-orang yang zhalim).
261. (Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan
harta mereka di jalan Allah) contohnya : menyantuni anak-anak
yatim-piatu, fakir, miskin, duafa, jihad, membangun tempat ibadah, sekolah dan amal-amal
lainnya (adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan 7 buah tangkai, pada
tiap-tiap tangkai) dikali (seratus biji) jumlah pahalanya
menjadi 700, jika infaq dan sedekahnya dilakukan di bulan Ramadhan, masih
dikali 1000 lagi, maka jumlah pahalanya menjadi 700.000 (Dan Allah melipatgandakan) pahala (bagi
siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas) karunia-Nya (lagi
Maha Mengetahui) siapa saja yang layak mendapatkan pahala yang berlipat
ganda itu.
262. (Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa
yang dinafkahkannya itu dengan cercaan atau) tidak (menyakiti) perasaan si penerima,
maka
(mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati).
263.
(Perkataan
yang baik dan pemberian maaf) atas tikah laku penerima sedekah (lebih baik dari sedekah yang diiringi
dengan menyakiti perasaan) penerima sedekah (Allah Maha Kaya lagi Maha
Penyantun).
264. (Wahai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu menghilangkan) pahala
(sedekah-sedekahmu
dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan) si penerima sedekah (seperti
orang yang menafkahkan hartanya karena riya) pamer dan
membangga-banggakan (kepada manusia dan ia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Maka
perumpamaannya adalah seperti sebuah batu licin yang di atasnya ada tanah,
lalu) batu itu (ditimpa oleh hujan lebat, hingga menjadilah
licin tandas) bersih tidak ada tanahnya lagi (Mereka) yaitu
orang-orang yang sedekah dengan maksud riya (tidak menguasai sesuatupun dari hasil
usaha mereka) tidak mendapat pahala dari Allah di dunia dan di akhirat (Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir).
265.
(Dan perumpamaan orang-orang yang
menafkahkan harta mereka karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan
jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi) lalu (ditimpa
oleh hujan lebat, hingga menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika tidak
ditimpa oleh hujan lebat, maka hujan gerimis) pun sudah cukup karena
letaknya di ketinggian itu (Dan Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan).
267.
(Wahai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah)
tunaikanlah zakatnya (sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik
dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari) hasil (Bumi
untuk kamu dan janganlah kamu sengaja) memilih yang jelek
(daripadanya) lalu (kamu keluarkan untuk zakat, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan memincingkan mata terhadapnya.
Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji).
271.
(Jika kamu menampakkan sedekah-sedekah) mu
(maka itu baik sekali) karena tujuannya supaya dicontoh orang lain (Dan
sebaliknya, jika kamu menyembunyikan) sedekah, itu lebih baik dari
menampakkannya, karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya pada diri si
pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi (dan
kamu berikan kepada orang-orang miskin, maka) menyembunyikan (itu
lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapus daripadamu sebagian
kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan).
272.
(….Dan apa saja) harta (yang
baik yang kamu nafkahkan) di jalan Allah (maka) pahalanya
(untuk dirimu sendiri. Dan
janganlah kamu menafkahkan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan
apa saja harta) yang
baik
(yang kamu nafkahkan, niscaya akan diberikan kepadamu) pahalanya (dengan
cukup, dan kamu tidaklah akan dirugikan) sedikitpun.
274. (Orang-orang yang menafkahkan harta
mereka, baik malam maupun siang, secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan,
maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati).
277.
(Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak pula mereka bersedih hati).
Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 92 dan 133-134 :
92.
(Kamu
tidak akan memperoleh kebajikan) yang sempurna yang mendapatkan pahala Surga (sebelum kamu menafkahkan
sebagian harta yang kamu cintai) di jalan Allah (Dan apa saja yang kamu
nafkahkan, tentang hal itu, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui).
133. (Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada Surga yang luasnya seluas Langit dan Bumi yang disediakan
bagi orang-orang yang bertakwa).
134.
Yaitu
(orang yang menafkahkan) hartanya di jalan Allah (baik di waktu lapang maupun di
waktu sempit dan yang dapat menahan amarahnya dan yang memaafkan) kesalahan
(manusia) yang menzhaliminya (dan Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebaikan).
Qur’an surat Al-Hadiid ayat 11 dan 18 :
11. (Siapakah
yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) berupa zakat,
infaq dan sedekah (maka Allah akan melipatgandakan) balasan (pinjaman itu untuknya, dan ia
memperoleh pahala yang banyak).
18. (Sesungguhnya
orang-orang yang membenarkan) Allah dan rasul-Nya (baik laki-laki maupun perempuan
dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) berupa zakat, infaq
dan sedekah (maka Allah akan melipatgandakan) pembayarannya
(kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang banyak).
Orang yang suka bersedekah tubuhnya sehat dan
kebal dari penyakit, bahkan agen kanker tidak akan menyerang tubuhnya. Jika
sistem kekebalan tubuh kuat, tubuh akan bebas dari sel-sel yang rusak atau
materi asing yang bisa menjadi penyebab penyakit. Zakat bagi pemberi zakat akan
menghindarkan dari bencana dan malapetaka serta membukakan baginya pintu-pintu
rejeki dan akan menghilangkan amarah, dendam, kebencian, iri dan kedengkian
dari hati kaum fakir dan miskin. Sehingga mereka tidak membenci golongan yang
kaya, maka akan terwujud masyarakat yang rukun dan peduli kepada sesama. Zakat
untuk mengatur dan menciptakan kesejahteraan masyarakat serta menyeimbangkan
kehidupan ekonomi mereka sehingga menghilangkan kesenjangan sosial dan menambah
kebaikan dan keberkahan rejeki pada para pemberi zakat, infaq dan sedekah.
Dari Abu Umamah al-Bahili, Rasulillah saw bersabda :
“Obatilah penyakit kalian dengan sedekah (shadaqoh)”. Hadits riwayat Thabrani dan Baihaqi.
Sedekah itu obat penyembuh berbagai macam penyakit baik jasmani maupun
rohani karena keduanya memiliki hubungan erat yang saling mempengaruhi (logikanya,
semakin berat dan parah penyakit jasmani dan rohaninya maka seharusnya semakin
banyak sedekahnya). Zakat mencegah psikosomatis yaitu gejala penyakit pada
tubuh manusia yang dipengaruhi oleh kondisi jiwa. Orang yang menderita penyakit
rohani, seperti depresi bisa sembuh jika mereka membiasakan diri untuk memberi,
berbagi dan memperhatikan kepentingan orang lain, kebiasaan tersebut merupakan
obat yang paling efektif untuk menyembuhkan depresi. Setelah menolong orang
yang membutuhkan dengan bersedekah, muncul perasaan bahagia yang ternyata mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh. Dengan munculnya perasaan bahagia pada orang yang telah
beramal saleh, maka sistem kekebalan tubuhnya akan meningkat, sehingga tubuhnya
lebih kebal dari serangan penyakit.
Ketika seseorang
merasa bahagia setelah memberikan zakat, infaq dan sedekah, terjadi penambahan
protein jenis A yang disebut sel kekebalan, karena tubuh memproduksi sel-sel
kekebalan (IgA = Immunoglobulin A atau antibodi), Immunoglobulin adalah senyawa
protein yang digunakan tubuh untuk melawan penyakit yang berasal dari virus,
bakteri, racun bakteri dan sebagainya, Immunoglobulin diproduksi oleh sel darah
putih jenis limfosit sel B. Immunoglobulin termasuk kelompok glikoprotein yang
mempunyai struktur dasar yang sama yang terdiri dari 83-96% polipeptida dan 18%
karbohidrat, Immunoglobulin adalah sub kelas rantai panjang yang dibagi menjadi
Immunoglobulin A, E, M, D, G. Immunoglobuli A (IgA) ditemukan pada
bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata,
saluran pernafasan termasuk paru-paru, pencernakan, usus dan vagina. IgA juga
ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, colostrom
ASI, getah lambung, dan sekresi usus. Antibodi ini juga melindungi janin dalam
kandungan dari berbagai penyakit. IgA yang terdapat dalam colostrom ASI akan
melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam
tubuh bayi yang baru lahir. IgA adalah sel yang bertugas melindungi tubuh dari
bakteri dan mikroba yang sering menyerang sistem pernapasan dan pencernaan.
Imunoglobulin A juga melancarkan peredaran darah, menghasilkan hormon pemicu
aktivitas, menurunkan kecepatan detak jantung dan meringankan rasa sakit
jasmani dan rohani. Dalam dunia kedokteran, hormon pemicu aktifitas itu disebut
hormon bahagia yang melindungi manusia dari serangan berbagai penyakit yang
ringan maupun yang berat, terutama serangan jantung, radang pencernakan dan
usus 12 jari, nyeri lambung, juga gangguan pada proses sekresi dan sebagainya.
Fungsi limpa adalah membunuh kuman
penyakit, menghancurkan sel darah merah yang sudah tua, membentuk sel darah putih (leukosit) yang memproduksi Immunoglobulin
dan antibodi. Dan ada hubungan yang tidak terpisahkan antara jaringan
pembuluh otak dan kelenjar limpa.
Dari Rafi” bin Khudaij, Rasulullah
saw bersabda :
“Sedekah dapat menutupi (mencegah)70 pintu kejelekan (balak/musibah/bencana/bahaya/malapetaka)”. Hadits riwayat Thabrani.
Shadaqoh atau sedekah yang
dilakukan perorangan atau masyarakat, berdampak besar untuk pencegah berbagai
macam penyakit jasmani dan rohani, balak/musibah/bencana/bahaya/malapetaka
meskipun dilakukan oleh orang Islam yang jahat atau berdosa (apalagi dilakukan
oleh orang Islam yang baik dan taat), bahkan jika dilakukan oleh orang kafir yang
jahat maupun yang baik. Karena
perintah zakat, infaq dan sedekah itu merupakan perintah yang berlaku umum
untuk semua golongan masyarakat.
Qur’an surat
Al-Maaidah ayat 9 :
9. (Allah
telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, bahwa
untuk mereka ampunan dan pahala yang besar) yaitu Surga.
Qur’an surat Al-Anfaal ayat 3-4 :
3. (Yaitu
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki
yang Kami berikan kepada mereka) yaitu kepada orang-orang yang berhak
menerima.
4.
(Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang
mulia) yaitu Surga.
Qur’an surat An-Nahl ayat 97 :
97.
(Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik pria maupun wanita dalam keadaan beriman) Islam (maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan).
Qur’an surat Al-Israa’ ayat 29 :
29. (Dan
janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu) janganlah
berperilaku sangat pelit (dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya secara berlebihan) janganlah
terlalu sangat dermawan (karena itu kamu menjadi tercela) bagi
orang yang sangat pelit (dan menyesal) bagi orang yang
terlalu sangat dermawan.
Qur’an surat Al-Furqaan ayat 67 :
67.
(Dan orang-orang yang apabila menginfaqkan) harta
(mereka tidak berlebihan, dan tidak) pula (kikir, dan adalah) membelanjakan
harta
(di antara keduanya secara wajar).
Qur’an surat Al-‘Ankabuut ayat 7 dan 9 :
7. (Dan orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, pasti akan Kami hapus dosa-dosa mereka dan pasti akan Kami beri mereka
balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan) Huud ayat 114.
9. (Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, pasti Kami masukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh).
Qur’an surat Saba’ ayat 39 :
39. (Katakanlah
: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan baginya”) bagi siapa yang
dikehendaki-Nya (Dan barang apa saja yang kalian nafkahkan, maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya).
Qur’an surat Fushshilat ayat 8 dan 46 :
8.
(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh, mereka mendapat pahala yang tidak putus-putusnya) At-Tiin
ayat 6.
46.
(Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh,
maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat, maka
dosanya untuk dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya
hamba-hamba-Nya).
Qur’an surat Muhammad ayat 38 :
38.
(Ingatlah
kalian, kalian ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan harta kalian di
jalan Allah. Maka di antara kalian ada yang kikir, dan siapa yang kikir
sesungguhnya ia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah Yang
Maha Kaya sedangkan kalianlah orang-orang yang berhajat) mempunyai permohonan kepada Allah untuk
dikabulkan oleh-Nya, supaya Allah ridha dan cepat mengabulkan permohonan, maka
zakat harus ditunaikan dan permohonan doa harus disertai infaq dan sedekah (dan
jika kalian berpaling, niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum yang lain,
dan mereka tidak akan seperti kalian ini).
Qur’an surat Al-Munaafiquun ayat
10 :
10. (Dan
belanjakanlah) di jalan Allah (sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepada kalian) yaitu rezeki (sebelum datang kematian kepada salah
seorang di antara kalian) setelah kematian menjemputnya, ia menyesal karena
belum menunaikan zakat, infaq dan sedekah atau sudah menunaikan kewajibannya
untuk membayar zakat tetapi belum infaq dan sedekah (lalu ia berkata : “Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan) kematian (ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”).
Qur’an surat Al-Muddatstsir ayat 6 :
6.
(Dan
janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak).
Qur’an surat At-Taghaabun ayat 9, 16-17 :
9. Ingatlah (Hari)
ketika (Allah mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan, itulah hari
ditampakkannya kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan mengerjakan amal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya
dan memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah keberuntungan yang besar).
16.
(Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut
kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik
untuk dirimu. Dan
barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah
orang-orang yang beruntung).
17.
(Jika
kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) berupa infaq dan sedekah (niscaya Allah melipatgandakan
balasannya) berupa pahala di dunia dan di akhirat (kepada kalian dan mengampuni) dosa-dosa
(kalian dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun).
Qur’an surat Ath-Thalaaq ayat 11 :
11. (….Dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Dia
akan memasukkannya ke dalam Surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah
memberikan rezeki yang baik kepadanya).
Qur’an surat Al-An’aam ayat 160 :
160.
(Barangsiapa membawa amal yang baik, maka
baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya, dan barangsiapa yang membawa
perbuatan jahat, maka ia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya) dirugikan.
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 8-9 :
8. (Timbangan)
amal-amal perbuatan (pada hari itu) yaitu hari
perhitungan (adalah benar) adil (maka barangsiapa berat timbangan) kebaikan (nya,
maka mereka itulah orang-orang yang beruntung) Al-Mu’minuun ayat 102.
9. (Dan
siapa yang ringan timbangan) kebaikan (nya, maka mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami) Al-Mu’minuun ayat 103.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 47 :
47.
(Dan
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorangpun
dirugikan barang sedikitpun. Dan jika) amalan itu (hanya seberat biji sawi, Kami) pasti
(mendatangkan)
pahala (nya. Dan cukuplah Kami menjadi pembuat
perhitungan).
Qur’an surat Al-Qaari’ah ayat 6-9 :
6.
(Adapun
orang-orang yang berat timbangan) kebaikan (nya).
7. (Maka ia berada dalam kehidupan yang
memuaskan).
8. (Dan adapun orang-orang yang ringan
timbangan) kebaikan
(nya).
9. (Maka tempat kembalinya adalah Neraka
Hawiyah).
Sumber : Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr.
Jamal Elzaky dan berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar