Qur’an surat Al-Anfaal ayat
48:
48. (“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan
mereka, seraya mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang
terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya aku ini adalah pelindungmu.” Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling
melihat) pasukan Rasulullah saw dan pasukan kafir Quraisy (setan
itu berbalik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari
kamu, sesungguhnya aku dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat
melihatnya. *Sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan Allah sangat keras
siksa-Nya”) *Iblis berdusta, sebenarnya Iblis tidak takut kepada
Allah dan ia juga tidak takut dengan siksa Allah, setan itu adalah makhluk yang
amat penipu dan pandai menipu, Luqman
ayat 33, Faathir ayat 5 dan Al-Hadiid ayat 14.
Ucapan Iblis ini bertentangan dengan apa yang
diucapkannya dihadapan Nabi Isa as, bahwa Iblis tidak takut kepada Allah dan
Iblis juga tidak merasa bersalah karena tidak mau sujud (hormat) kepada Nabi
Adam as. Seperti sabda Nabi
Isa as yang dikemukakan kepada murid-muridnya dalam Injil Barnabas.
Simaklah pembicaraan Allah dengan Nabi Isa
as dan Iblis dengan Nabi Isa as di dalam Injil Barnabas hal. 94-95:
Allah berfirman kepada Nabi Isa as melalui Jibril as: (“Apa yang ingin engkau peroleh
wahai Isa, dan apa permohonnanmu?”)
Aku (Isa as) menjawab: “Rabb, Engkau mengetahui apa yang
menyebabkan Iblis berbuat kejahatan, dan bahwa godaan-godaannya, banyak manusia
yang binasa, ia (Iblis) adalah makhluk-Mu Rabb, yang telah Engkau
ciptakan, oleh karena itu Rabb, berilah dia rahmat-Mu.”
Allah menjawab: “Isa, perhatikan bahwa Aku akan mengampuni ia (Iblis),
hanya dengan (suruhlah Iblis) mengucap: ‘Ya Allah, Tuhanku, aku telah
berdosa, berilah aku rahmat-Mu’ dan Aku (Allah) akan mengampuninya dan
mengembalikannya pada keadaan semula.”
Nabi Isa as: “Aku
merasa sangat gembira, ketika mendengar (Firman Allah) ini,
merasa yakin bahwa aku telah membuat perdamaian ini. Oleh karena itu, aku memanggil
Iblis, yang kemudian datang.”
Iblis: “Apa yang harus
aku lakukan untukmu, wahai Isa?”
Nabi Isa as: “Kamu
akan melakukan ini demi dirimu sendiri, wahai Iblis, karena aku tidak menyukai
layananmu, tapi demi kebaikanmu sendiri aku memanggilmu.”
Iblis: “Jika engkau tidak
menghendaki layananku, maka begitu pula aku, tidak menghendaki layananmu,
karena aku lebih mulia daripada engkau, oleh karena itu engkau tidak layak
melayaniku, engkau tercipta dari tanah sedangkan aku dari api.”
Nabi Isa as: “Marilah
kita tinggalkan hal ini, dan jelaskan kepadaku apakah tidak sebaiknya jika kamu
kembali kepada keindahan (jasmani) mu dan keadaanmu yang pertama kali. Harus kamu
ketahui bahwa Malaikat Mikail di hari pengadilan nanti, mau tidak mau akan
menebasmu dengan pedang Allah sebanyak 100 ribu kali dan setiap tebasan akan
memberimu rasa sakit yang pedih setara dengan 10 Neraka.”
Iblis:* “Kita akan lihat nanti, siapa yang dapat
berbuat lebih, pastinya, aku mempunyai banyak
malaikat di sampingku dan para penyembah berhala yang paling potensial. Yang
akan mengganggu Allah dan Dia (Allah) akan mengetahui betapa besar kesalahan yang Dia buat dengan
mengusirku demi segumpal tanah yang hina (Nabi Adam as).”
Nabi Isa as: “Wahai
Iblis, pikiranmu sangat lemah dan kamu tidak menyadari apa yang kamu ucapkan.”
Iblis: Kemudian Iblis
dengan nada mengejek, mengangguk-anggukkan kepala, berkata: “Baiklah, sekarang
marilah kita buat perdamaian antara aku dengan Allah dan menurutmu wahai Isa,
apa yang harus dilakukan, karena engkau berpikiran cerdas.”
Nabi Isa as: “Hanya dibutuhkan 2 kalimat untuk
diucapkan.”
Iblis: “2 Kalimat?”
Nabi Isa as: “Begini, (ucapkanlah), Ya
Allah Tuhanku, aku telah berdosa, berilah aku rahmat-Mu.”
Iblis: * “Sekarang, aku akan berdamai
jika Allah mengucapkan 2 kalimat itu kepadaku (yang tersebut di atas).”
Nabi Isa as: “Sekarang pergilah dariku! wahai makhluk terkutuk! karena kamu adalah
dalang kejahatan bagi semua ketidakadilan dan dosa, tapi Allah-lah Yang Maha
Adil tanpa suatu dosa (Allah Maha Suci).”
Iblis: “Iblis berlalu pergi sambil tertawa terbahak-bahak dan berkata: “Tidak demikian halnya, wahai Isa, tapi
engkau menjelaskan suatu kebohongan untuk menyenangkan Tuhanmu.”
Nabi Isa as mengatakan
kepada para muridnya: “Sekarang pikirkan, bagaimana ia
(Iblis) akan memperoleh rahmat?”
Mereka (para murid) menjawab: “
Tidak akan pernah, Guru, karena ia (Iblis) tidak menyesali dosa-dosanya.”
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 117:
117.
(…dan
tidaklah yang mereka sembah melainkan setan yang durhaka) kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, Al-Kahfi 50, Maryam 44 dan bahkan setan
sangat durhaka kepada Allah,
Ash-Shaaffat 7.
Qur’an surat Al-Israa’ ayat 27 :
27.
(…dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya).
Qur’an surat Thaahaa ayat 116 :
118.
(…maka
mereka) para malaikat (
sujud kecuali Iblis, ia membangkang) terhadap perintah Allah.
Peristiwa di malam sebelum perang Badar,
Rasulullah saw mengangkat tangannya untuk berdoa dengan khusyuk kepada Allah
pada malam Jumat 17 Ramadhan tahun 2
Hijriah. Di antara doanya adalah:
“Ya Allah, inilah kaum Quraisy yang datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannya untuk memerangi Engkau dan mendustakan rasul-Mu. Ya Allah, tunaikanlah janji kemenangan yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah, kalahkan mereka esok hari…”
Diriwayatkan bahwa, setan pada hari itu
menampakkan diri kepada mereka dalam bentuk Suraqah bin Malik bin Ju’syum. Dia
berasal dari Bani Bakr bin Kinanah. Orang-orang Quraisy sangat takut bila Bani
Bakr mengejar mereka. Sebab, mereka telah membunuh salah seorang warga Bani
Bakr. Ketika setan telah menampakkan diri kepada mereka, setan lalu
menyampaikan kabar yang ia katakan berasal dari Tuhan.
Adh-Dhahhak mengatakan: “Pada perang Badar Jum’at 17 Ramadlan 2 Hijriah,
datang Iblis dan pengikut-pengikutnya kepada mereka (kaum musryikin), lalu
membisikkan ke dalam hati mereka berperang membela agama nenek moyang mereka.”
Ibnu Abbas ra mengatakan: “Allah Swt membantu
rasul-Nya, dan kaum mukmin dengan 1000 malaikat (sebagai bantuan
pasukan yang ke-1). Malaikat Jibril as membawa serta
500 malaikat yang mendampingi pasukan Rasulullah saw di kiri dan kanan.
Disebut-sebut pula bahwa Jibril as dan pasukannya itu merupakan 1 peleton yang
menghadang di salah satu jalan, sedang Mikail as dengan 500 malaikat yang
dipimpinnya mendampingi pasukan Rsulullah saw.”
Qur’an surat Al-Anfaal ayat 9:
9.
(Ingatlah ketika engkau) Muhammad berdoa (memohon pertolongan Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku memberikan bantuan kepadamu dengan
mendatangkan 1000 malaikat yang datang berturut-turut”) Jibril as
membawa 500 malaikat dan Mikail as membawa 500 malaikat pula.
Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 123-125:
123.
(Sungguh
Allah telah menolong engkau dalam peperangan Badar) suatu tempat yang terletak antara Makkah
dengan Madinah yang terdapat banyak mata air (padahal engkau adalah)
ketika itu (orang-orang yang lemah) dalam hal sedikitnya jumlah pasukan dan
perlengkapan persenjataannya (karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya
engkau menjadi orang-orang yang syukur).
124.
(Ketika
engkau) Muhammad (mengatakan
kepada orang-orang beriman) untuk menenangkan hati mereka (“Tidakkah
cukup bagi engkau jika Tuhanmu) membantumu (dengan 3000 malaikat yang
diturunkan?”) dari Langit sebagai bantuan
pasukan yang ke-2.
125.
(Ya) itu cukup bagi engkau (jika
engkau bersabar dan bersiap-siaga) dalam menghadapi musuh (dan
bertakwa) kepada Allah (dan mereka datang menyerang engkau dengan
seketika itu juga, maka Tuhanmu akan menolong engkau dengan 5000 malaikat yang
memakai tanda) sebagai bantuan
pasukan yang ke-3.
Kemudian muncul Iblis di tengah-tengah pasukan
setan, dengan membawa bendera. Iblis menampakkan diri dalam bentuk seorang
laki-laki dari Bani Mudlij dan setan menampakkan diri dalam sosok Suraqah bin
Malik bin Ju’syum. Setan itu berkata kepada kaum musryiki: “Hari ini tidak ada yang mengalahkan kalian, sebab aku mendampingi
kalian.” Ketika pasukan tersebut
berbaris, Abu Jahal berkata: “Tuhan,
tolonglah kami dalam membela kebenaran, dan bantulah dia (setan).”
Dipihak lain, Rasulullah saw mengangkat kedua
tangannya dan berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya jika Engkau
hancurkan pasukan ini, maka Engkau tidak akan lagi disembah di muka Bumi ini
untuk selama-lamanya.” Mendengar ini Jibril as berkata: “Ambillah
segenggam pasir.” Maka Rasulullah saw pun meraup segenggam pasir, lalu
dihamburkannya ke arah kaum musryikin sambil berkata: “Hancurkan wajah-wajah mereka.”
Kemudian melemparkannya ke arah mereka, sehingga mengenai mata, tenggorokan,
dan mulut semua pasukan Quraisy. Akibatnya, sebagian besar dari mereka lari
tunggang-langgang, 70 mati terbunuh, termasuk Abu Jahal dan ayahnya Abu Sufyan yang
bernama Umayya bin Khalaf yang pernah menyiksa Billal dan 70 orang Quraisy tertawan.
Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 13:
13.
(Sesungguhnya
bagi kamu telah ada tanda pada dua golongan yang berhadap-hadapan) yang bertempur di Perang Badar
(satu golongan bertempur di jalan Allah dan) golongan
(yang lain kafir, yang melihat dengan mata kepala) mereka sendiri (bahwa
mereka) kaum muslimin seakan-akan (dua kali lipat) jumlah
(mereka. Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai mata hati).
Qur’an surat Al-Anfaal ayat 17 dan 42-44:
17.
(“Maka
yang sebenarnya bukan engkau yang membunuh mereka) di Badar, karena Allah-lah yang memberimu 10x
kekuatan untuk melawan musuhmu (melainkan Allah-lah yang membunuh mereka) dengan
mencabut nyawa-nyawa kafir Quraisy (dan bukan engkau yang melempar) segenggam
pasir ke arah pasukan musryikin Quraisy, wahai Muhammad (ketika engkau melempar)
dengan segenggam pasir yang mengenai mata, mulut dan tenggorokan sekitar 900
orang kafir Quraisy dan yang musuhmu berada dalam jangkauan yang sangat luas (tetapi
Allah-lah yang melempar) karena Allah yang meliputi pasir itu dan
kemudian Allah lemparkan ke wajah-wajah kafir Quraisy itu (dan untuk memberi kemenangan kepada
orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik) kemenangan moral,
kehormatan dan harta rampasan perang atau ghanimah (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui).
42. (Yaitu di hari ketika kalian berada di pinggir lembah yang dekat) dengan Madinah (dan mereka berada di pinggir lembah yang
jauh) dari Madinah (sedang kafilah itu berada lebih rendah
dari kalian) sedang kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sofyan itu
berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar (Sekiranya kalian mengadakan
persetujuan) untuk menentukan hari pertempuran (pastilah kalian berbeda
pendapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi) Allah
mempertemukan dua pasukan itu (supaya Dia melakukan suatu urusan yang
mesti dilaksanakan) yaitu kemenangan Islam dan menghapus kekafiran (yaitu
supaya orang yang binasa itu binasanya dengan bukti yang nyata dan supaya orang
yang hidup itu hidupnya dengan bukti yang nyata pula) supaya orang-orang
yang kafir tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam kekafiran itu dan
orang-orang yang benar keimanannya, berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata
pula
(Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui).
43. (Yaitu ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu
berjumlah sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepadamu berjumlah
banyak, tentu saja kalian menjadi gentar) melawan
kaum musyrikin Mekkah itu (dan tentu saja kalian akan
berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan
kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati).
44. (Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika
kalian berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan mata kalian
dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka) hal ini terjadi sebelum perang berkecamuk, supaya musuh tidak gentar
dan tidak mundur menghadapi kaum muslimin, maka setelah perang berkecamuk, lalu
Allah menampakkankan di mata musuh, jumlah kaum muslimin dua kali lipat lebih
besar dari jumlah mereka sendiri, Ali-‘Imran
ayat 13 (karena Allah hendak melakukan
suatu urusan yang mesti dilaksanakan) yaitu memenangkan kaum muslimin
dan mengalahkan dan menghancurkan kaum musyrikin (Dan hanya kepada Allah-lah
dikembalikan segala urusan).
Lalu Jibril as menemui Iblis yang masih menyamar
sosok manusia, Jibril as melihat tangan Iblis sedang menggandeng salah seorang
kaum musryikin. Ketika Iblis melihat
Jibril as, lalu Iblis melepaskan tangannya dan lari bersama para pengikutnya.
Lelaki yang digandeng tangannya oleh Iblis itu lalu berteriak kepada Iblis yang
saat itu sudah berganti samaran menjadi Suraqah: “Hai Suraqah, bukankah kamu
telah menyatakan untuk membantu kami?”
Iblis menjawab: “Aku berlepas tangan dari kalian, sesungguhnya aku melihat apa yang
tidak kamu lihat.” (Iblis melihat Jibril as dan pasukan malaikat yang sedang
membantu kaum muslimin untuk berperang melawan kaum musryikin). Hadits riwayat
Al-Baihaqi dan para perawi lainnya.
Sumber: Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Injil
Barnabas dan Dialog Dengan Jin Muslim oleh Muhammad Isa Dawud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar