01 Agustus, 2015

TAFSIR SURAT AL-ANFAAL AYAT 48

Qur’an surat Al-Anfaal ayat 48:

48.  (“Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka, seraya mengatakan: “Tidak ada seorang manusia pun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya aku ini adalah pelindungmu.” Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling melihat) pasukan Rasulullah saw dan pasukan kafir Quraisy (setan itu berbalik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, sesungguhnya aku dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihatnya. *Sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan Allah sangat keras siksa-Nya”) *Iblis berdusta, sebenarnya Iblis tidak takut kepada Allah dan ia juga tidak takut dengan siksa Allah, setan itu adalah makhluk yang amat penipu dan pandai menipu, Luqman ayat 33, Faathir ayat 5  dan Al-Hadiid ayat 14.

Ucapan Iblis ini bertentangan dengan apa yang diucapkannya dihadapan Nabi Isa as, bahwa Iblis tidak takut kepada Allah dan Iblis juga tidak merasa bersalah karena tidak mau sujud (hormat) kepada Nabi Adam as. Seperti sabda Nabi Isa as yang dikemukakan kepada murid-muridnya dalam Injil Barnabas.

Simaklah pembicaraan Allah dengan Nabi Isa as dan Iblis dengan Nabi Isa as di dalam Injil Barnabas hal. 94-95:

Allah berfirman kepada Nabi Isa as melalui Jibril as: (“Apa yang ingin engkau peroleh wahai Isa, dan apa permohonnanmu?”)

Aku (Isa as) menjawab: “Rabb, Engkau mengetahui apa yang menyebabkan Iblis berbuat kejahatan, dan bahwa godaan-godaannya, banyak manusia yang binasa, ia (Iblis) adalah makhluk-Mu Rabb, yang telah Engkau ciptakan, oleh karena itu Rabb, berilah dia rahmat-Mu.”

Allah menjawab: “Isa, perhatikan bahwa Aku akan mengampuni ia (Iblis), hanya dengan (suruhlah Iblis) mengucap: ‘Ya Allah, Tuhanku, aku telah berdosa, berilah aku rahmat-Mu’ dan Aku (Allah) akan mengampuninya dan mengembalikannya pada keadaan semula.”

Nabi Isa as: “Aku merasa sangat gembira, ketika mendengar (Firman Allah) ini, merasa yakin bahwa aku telah membuat perdamaian ini. Oleh karena itu, aku memanggil Iblis, yang kemudian datang.”

Iblis: “Apa yang harus aku lakukan untukmu, wahai Isa?”

Nabi Isa as: “Kamu akan melakukan ini demi dirimu sendiri, wahai Iblis, karena aku tidak menyukai layananmu, tapi demi kebaikanmu sendiri aku memanggilmu.”

Iblis: “Jika engkau tidak menghendaki layananku, maka begitu pula aku, tidak menghendaki layananmu, karena aku lebih mulia daripada engkau, oleh karena itu engkau tidak layak melayaniku, engkau tercipta dari tanah sedangkan aku dari api.”

Nabi Isa as: “Marilah kita tinggalkan hal ini, dan jelaskan kepadaku apakah tidak sebaiknya jika kamu kembali kepada keindahan (jasmani) mu dan keadaanmu yang pertama kali. Harus kamu ketahui bahwa Malaikat Mikail di hari pengadilan nanti, mau tidak mau akan menebasmu dengan pedang Allah sebanyak 100 ribu kali dan setiap tebasan akan memberimu rasa sakit yang pedih setara dengan 10 Neraka.”

Iblis:* Kita akan lihat nanti, siapa yang dapat berbuat lebih, pastinya, aku mempunyai  banyak malaikat di sampingku dan para penyembah berhala yang paling potensial. Yang akan mengganggu Allah dan Dia (Allah) akan mengetahui betapa besar kesalahan yang Dia buat dengan mengusirku demi segumpal tanah yang hina (Nabi Adam as).”

Nabi Isa as: “Wahai Iblis, pikiranmu sangat lemah dan kamu tidak menyadari apa yang kamu ucapkan.”

Iblis: Kemudian Iblis dengan nada mengejek, mengangguk-anggukkan kepala, berkata: “Baiklah, sekarang marilah kita buat perdamaian antara aku dengan Allah dan menurutmu wahai Isa, apa yang harus dilakukan, karena engkau berpikiran cerdas.”

Nabi Isa as:  “Hanya dibutuhkan 2 kalimat untuk diucapkan.”

Iblis:  “2 Kalimat?”

Nabi Isa as:  “Begini, (ucapkanlah), Ya Allah Tuhanku, aku telah berdosa, berilah aku rahmat-Mu.”

Iblis: * “Sekarang, aku akan berdamai jika Allah mengucapkan 2 kalimat itu kepadaku (yang tersebut di atas).”

Nabi Isa as: “Sekarang pergilah dariku! wahai makhluk terkutuk! karena kamu adalah dalang kejahatan bagi semua ketidakadilan dan dosa, tapi Allah-lah Yang Maha Adil tanpa suatu dosa (Allah Maha Suci).”

Iblis: “Iblis berlalu pergi sambil tertawa terbahak-bahak dan berkata: “Tidak demikian halnya, wahai Isa, tapi engkau menjelaskan suatu kebohongan untuk menyenangkan Tuhanmu.”

Nabi Isa as mengatakan kepada para muridnya: “Sekarang pikirkan, bagaimana ia (Iblis) akan memperoleh  rahmat?”

Mereka (para murid) menjawab: “ Tidak akan pernah, Guru, karena ia (Iblis) tidak menyesali dosa-dosanya.”

Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 117:

117.    (…dan tidaklah yang mereka sembah melainkan setan yang durhaka) kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, Al-Kahfi 50, Maryam 44 dan bahkan setan sangat durhaka kepada Allah, Ash-Shaaffat 7.

Qur’an surat Al-Israa’ ayat 27 :

27.  (…dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya).

Qur’an surat Thaahaa ayat 116 :

118.    (…maka mereka) para malaikat ( sujud kecuali Iblis, ia membangkang) terhadap perintah Allah.

Peristiwa di malam sebelum perang Badar, Rasulullah saw mengangkat tangannya untuk berdoa dengan khusyuk kepada Allah pada malam Jumat 17 Ramadhan  tahun 2 Hijriah. Di antara doanya adalah:

“Ya Allah, inilah kaum Quraisy yang datang dengan segala kecongkakan dan kesombongannya untuk memerangi Engkau dan mendustakan rasul-Mu. Ya Allah, tunaikanlah janji kemenangan yang telah Engkau berikan kepadaku. Ya Allah, kalahkan mereka esok hari…”

Diriwayatkan bahwa, setan pada hari itu menampakkan diri kepada mereka dalam bentuk Suraqah bin Malik bin Ju’syum. Dia berasal dari Bani Bakr bin Kinanah. Orang-orang Quraisy sangat takut bila Bani Bakr mengejar mereka. Sebab, mereka telah membunuh salah seorang warga Bani Bakr. Ketika setan telah menampakkan diri kepada mereka, setan lalu menyampaikan kabar yang ia katakan berasal dari Tuhan.

Adh-Dhahhak mengatakan: “Pada perang Badar Jum’at 17 Ramadlan 2 Hijriah, datang Iblis dan pengikut-pengikutnya kepada mereka (kaum musryikin), lalu membisikkan ke dalam hati mereka berperang membela agama nenek moyang mereka.”

Ibnu Abbas ra mengatakan: “Allah Swt membantu rasul-Nya, dan kaum mukmin dengan 1000 malaikat (sebagai bantuan pasukan yang ke-1). Malaikat Jibril as membawa serta 500 malaikat yang mendampingi pasukan Rasulullah saw di kiri dan kanan. Disebut-sebut pula bahwa Jibril as dan pasukannya itu merupakan 1 peleton yang menghadang di salah satu jalan, sedang Mikail as dengan 500 malaikat yang dipimpinnya mendampingi pasukan Rsulullah saw.”

Qur’an surat Al-Anfaal ayat 9:

9.      (Ingatlah ketika engkau) Muhammad berdoa (memohon pertolongan Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku memberikan bantuan kepadamu dengan mendatangkan 1000 malaikat yang datang berturut-turut”) Jibril as membawa 500 malaikat dan Mikail as membawa 500 malaikat pula.

Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 123-125:

123.    (Sungguh Allah telah menolong engkau dalam peperangan Badar) suatu tempat yang terletak antara Makkah dengan Madinah yang terdapat banyak mata air (padahal engkau adalah) ketika itu (orang-orang yang lemah) dalam hal sedikitnya jumlah pasukan dan perlengkapan persenjataannya (karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya engkau menjadi orang-orang yang syukur).

124.    (Ketika engkau) Muhammad (mengatakan kepada orang-orang beriman) untuk menenangkan hati mereka (“Tidakkah cukup bagi engkau jika Tuhanmu) membantumu (dengan 3000 malaikat yang diturunkan?”) dari Langit sebagai bantuan pasukan yang ke-2.

125.    (Ya) itu cukup bagi engkau (jika engkau bersabar dan bersiap-siaga) dalam menghadapi musuh (dan bertakwa) kepada Allah (dan mereka datang menyerang engkau dengan seketika itu juga, maka Tuhanmu akan menolong engkau dengan 5000 malaikat yang memakai tanda) sebagai bantuan pasukan yang ke-3.

 Kemudian muncul Iblis di tengah-tengah pasukan setan, dengan membawa bendera. Iblis menampakkan diri dalam bentuk seorang laki-laki dari Bani Mudlij dan setan menampakkan diri dalam sosok Suraqah bin Malik bin Ju’syum. Setan itu berkata kepada kaum musryiki: “Hari ini tidak ada yang mengalahkan kalian, sebab aku mendampingi kalian.” Ketika pasukan tersebut berbaris, Abu Jahal berkata: “Tuhan, tolonglah kami dalam membela kebenaran, dan bantulah dia (setan).

Dipihak lain, Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya dan berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya jika Engkau hancurkan pasukan ini, maka Engkau tidak akan lagi disembah di muka Bumi ini untuk selama-lamanya.” Mendengar ini Jibril as berkata: “Ambillah segenggam pasir.” Maka Rasulullah saw pun meraup segenggam pasir, lalu dihamburkannya ke arah kaum musryikin sambil berkata: “Hancurkan wajah-wajah mereka.” Kemudian melemparkannya ke arah mereka, sehingga mengenai mata, tenggorokan, dan mulut semua pasukan Quraisy. Akibatnya, sebagian besar dari mereka lari tunggang-langgang, 70 mati terbunuh, termasuk Abu Jahal dan ayahnya Abu Sufyan yang bernama Umayya bin Khalaf yang pernah menyiksa Billal dan 70 orang Quraisy tertawan.

Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 13:

13.  (Sesungguhnya bagi kamu telah ada tanda pada dua golongan yang berhadap-hadapan) yang bertempur di Perang Badar (satu golongan bertempur di jalan Allah dan) golongan (yang lain kafir, yang melihat dengan mata kepala) mereka sendiri (bahwa mereka) kaum muslimin seakan-akan (dua kali lipat) jumlah (mereka. Allah menguatkan dengan pertolongan-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati).

Qur’an surat Al-Anfaal ayat 17 dan 42-44:

17.  (“Maka yang sebenarnya bukan engkau yang membunuh mereka) di Badar, karena Allah-lah yang memberimu 10x kekuatan untuk melawan musuhmu (melainkan Allah-lah yang membunuh mereka) dengan mencabut nyawa-nyawa kafir Quraisy (dan bukan engkau yang melempar) segenggam pasir ke arah pasukan musryikin Quraisy, wahai Muhammad (ketika engkau melempar) dengan segenggam pasir yang mengenai mata, mulut dan tenggorokan sekitar 900 orang kafir Quraisy dan yang musuhmu berada dalam jangkauan yang sangat luas (tetapi Allah-lah yang melempar) karena Allah yang meliputi pasir itu dan kemudian Allah lemparkan ke wajah-wajah kafir Quraisy itu  (dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik) kemenangan moral, kehormatan dan harta rampasan perang atau ghanimah (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).

42.  (Yaitu di hari ketika kalian berada di pinggir lembah yang dekat) dengan Madinah (dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh) dari Madinah (sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kalian) sedang kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar (Sekiranya kalian mengadakan persetujuan) untuk menentukan hari pertempuran (pastilah kalian berbeda pendapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi) Allah mempertemukan dua pasukan itu (supaya Dia melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan) yaitu kemenangan Islam dan menghapus kekafiran (yaitu supaya orang yang binasa itu binasanya dengan bukti yang nyata dan supaya orang yang hidup itu hidupnya dengan bukti yang nyata pula) supaya orang-orang yang kafir tidak mempunyai alasan lagi untuk tetap dalam kekafiran itu dan orang-orang yang benar keimanannya, berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata pula (Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui).

43.  (Yaitu ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu berjumlah sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepadamu berjumlah banyak, tentu saja kalian menjadi gentar) melawan kaum musyrikin Mekkah itu (dan tentu saja kalian akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati).

44.  (Dan ketika Allah menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika kalian berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit pada penglihatan mata kalian dan kalian ditampakkan-Nya berjumlah sedikit pada penglihatan mata mereka) hal ini terjadi sebelum perang berkecamuk, supaya musuh tidak gentar dan tidak mundur menghadapi kaum muslimin, maka setelah perang berkecamuk, lalu Allah menampakkankan di mata musuh, jumlah kaum muslimin dua kali lipat lebih besar dari jumlah mereka sendiri, Ali-‘Imran ayat 13 (karena Allah hendak melakukan suatu urusan yang mesti dilaksanakan) yaitu memenangkan kaum muslimin dan mengalahkan dan menghancurkan kaum musyrikin (Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan).

Lalu Jibril as menemui Iblis yang masih menyamar sosok manusia, Jibril as melihat tangan Iblis sedang menggandeng salah seorang kaum musryikin. Ketika Iblis melihat Jibril as, lalu Iblis melepaskan tangannya dan lari bersama para pengikutnya. Lelaki yang digandeng tangannya oleh Iblis itu lalu berteriak kepada Iblis yang saat itu sudah berganti samaran menjadi Suraqah: “Hai Suraqah, bukankah kamu telah menyatakan untuk membantu kami?”

Iblis menjawab: “Aku berlepas tangan dari kalian, sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kamu lihat.” (Iblis melihat Jibril as dan pasukan malaikat yang sedang membantu kaum muslimin untuk berperang melawan kaum musryikin). Hadits riwayat Al-Baihaqi dan para perawi lainnya.

 

Sumber: Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Injil Barnabas dan Dialog Dengan Jin Muslim oleh Muhammad Isa Dawud

Tidak ada komentar: