Qur’an surat Al-Israa’ ayat 4-5 dan 7:
4.
(Dan
telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab) nabi-nabi Bani Israil terutama yang
ditulis dalam Kitab Mikha dan Kitab Yeremia (itu: ”Sesungguhnya kalian akan membuat
kerusakan di muka Bumi ini dua kali dan pasti kalian akan menyombongkan diri
dengan kesombongan yang besar”).
5.
(Maka
apabila datang saat hukuman bagi) kejahatan (yang pertama dari kedua) kejahatan (itu,
Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang
besar) yaitu Raja Nebukadnezar II dan sebagian
bala tentaranya yang beragama Islam berkat dakwah Nabi Daniel as, Hananya, Misael dan Azarya dan puluhan ribu bala
tentaranya dari Kerajaan Babilonia Baru (lalu mereka merajalela) mengejar-ngejar
kalian (di kampung-kampung) kalian kemudian menguasahi,
menjajah, membunuh sebagian dari kalian, membawa Raja Zedekia sebagai tawanan
dan sebagian besar dari kalian dibawa ke Negeri Babel untuk dijadikan budak (dan
itulah ketetapan yang pasti terlaksana).
7.
Kemudian
Kami katakan (Jika kalian) Bani Israil (berbuat baik, berarti kalian berbuat baik
bagi diri kalian sendiri dan jika kalian berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi
diri kalian sendiri. Dan apabila datang saat hukuman) bagi kejahatan
yang
(kedua) pada tahun 70 M Allah datangkan Jenderal Titus dan
tentara-tentara Romawi beserta sekutu mereka yaitu Syria (Suriah) dan Yunani
(untuk menyuramkan muka-muka kalian) mereka menyerang, mengepung selama
5 bulan (Maret-Agustus), menaklukkan dan merebut Kota Yerusalem, membantai
penduduknya (dan mereka masuk ke dalam masjid) untuk menjarah benda-benda berharga
milik masjid dan dibawa ke Kota Roma lalu menghancurkan dan membakar Kota Yerusalem
dan Masjidil Aqsha (Bait Suci) untuk kedua kalinya sampai pondasinya rata
dengan tanah dan tidak menyisakan satu batu pun yang membentuk masjid yang
membuat Kota Yerusalem tampak menjadi sebuah daratan. Sehingga orang-orang yang
lewat dan berkunjung ke Yerusalem tidak mengira bahwa tempat itu pernah menjadi
ibu kota dan pemukiman penduduk. Para legiun Romawi Barat itu hanya menyisakan
tembok yang mengelilingi halaman Masjidil Aqsha kedua bagian barat sepanjang 60
m yang dikenal dengan nama ”Tembok Ratapan”. Yang sebelum dihancurkan dan dibakar
oleh bala tentara Romawi dahulu, mulai awal tahun 19 M sampai 64 M Masjidil
Aqsha kedua itu oleh Raja Herodes Agung telah direnovasi dan diperluas dengan
membangun tembok yang mengelilingi masjid tersebut, panjang tembok aslinya sekitar
485 meter dan 3 menara Benteng Herodes yang tidak dirobohkan oleh mereka (sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk menghancurkan terhadap
apa saja yang mereka kuasai dengan penghancuran sehabis-habisnya)
seluruh Yerusalem termasuk penghancuran dan pembakaran Masjidil Aqsha pertama tahun
586 SM.
Pada
tahun ke-3 pemerintahan Raja Yoyakim bulan April tahun 605 SM, Raja Nebukadnezar
II dari Kerajaan Babilonia Baru (Irak Selatan modern/Tanah Sinear) dan bala
tentaranya menyerbu dan mengepung Kota Yerusalem ibu kota Kerajaan
Yehuda/Yahuda/Yudea untuk pertama kalinya dan bulan Agustus berhasil merebut
Yerusalem dan menaklukkan Raja Yoyakim lalu mereka masuk ke Masjidil Aqsha untuk
pertama kalinya pula dan menjarah sebagian benda-benda berharga milik masjid
dan dibawa ke Babilonia atau Babel lalu dimasukkan ke dalam kuil pemujaan Dewa
Marduk, yaitu ’tuhan’ (dewa) utama mereka. Selain itu, Raja Nebukadnezar II
bertitah kepada Aspenas, kepala istananya untuk membawa beberapa orang Israel
yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang
muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami
berbagai macam hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian
tentang ilmu, yaitu orang-orang yang pandai untuk dipekerjakan dalam istana
Raja Babilonia Baru, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim. Di
antara orang-orang Yehuda yang dibuang ke Babel itu adalah Nabi Daniel as yang
waktu itu masih berumur 2 tahun beserta ketiga teman beliau as, yaitu Hananya,
Misael dan Azarya. Ketika Nabi Daniel as, Hananya, Misael dan Azarya telah dewasa,
berkat usia mereka yang muda serta perawakan dan tindak tanduk yang baik,
mereka dipilih untuk dididik dan dilatih selama 3 tahun untuk menjadi penasehat
raja. Setelah menyelesaikan pendidikannya itu, Nabi Daniel as, Hananya, Misael
dan Azarya bersama dengan orang-orang Kasdim, para juru ramal, orang bijak dan
para ahli nujum diangkat oleh Raja Nebukadnezar II untuk berkerja di istananya menjadi
penasehat raja di Kerajaan Babilonia Baru. Bulan Desember tahun 598 SM Raja
Nebukadnezar II datang kembali yang ke-2 kalinya untuk menghukum Raja Yoyakim
karena memberontak kepada Raja Nebukadnezar II, Raja Yoyakim ditangkap dan mendapat
perlakuan buruk dari Raja Nebukadnezar II yang mengikatnya
dengan 2 rantai tembaga lalu dibawa keluar Yerusalem dan ia mati tahun 597 SM
dalam usia 36 tahun ketika dalam perjalanan setelah sampai di wilayah Kerajaan
Babel. Jenazah Raja Yoyakim dilemparkan atau dicampakkan begitu saja di tepi
jalan seperti seekor keledai yang mati di jalanan, sehingga mayatnya terkena
udara panas di waktu siang dan terkena udara dingin di waktu malam, Kitab Yeremia pasal 22 ayat 19 dan pasal 36 ayat 30, tidak ada sama sekali
upacara penguburan jenazah Raja Yoyakim sebagai manusia apalagi upacara
penguburan jenazahnya sebagai seorang raja, sesungguhnya orang-orang yang yang
menentang Allah dan rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang
yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan pula, Allah telah menurunkan
ayat-ayat yang jelas. Dan bagi orang-orang kafir ada azab yang menghinakan, Al-Mujaadilah ayat 5. Hal itu sebagai
azab dari Allah karena Raja Yoyakim durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mendustakan
ayat-ayat-Nya, rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa,
seperti: menyembah berhala dan berkorban untuk berhala, membunuh Nabi Uria as, Kitab Yeremia pasal 26 ayat 20-23 dan memerintahkan untuk menangkap Nabi
Yeremia as dan Barukh bin Neria jurutulis dan sahabat beliau as tetapi tidak
berhasil karena Allah menyembunyikan mereka, hanya karena nabi-nabi utusan
Allah itu menyampaikan peringatan-peringatan-Nya yang tidak sesuai dengan hawa
nafsunya, Kitab Yeremia pasal 36 ayat 1-32, ia juga membunuh banyak alim ulama
Israel yang saleh yang menyuruhnya berlaku adil sehingga Yerusalem menjadi
penuh dengan darah dari orang yang tidak bersalah, maka Tuhan (Allah) tidak mau
mengampuninya, Kitab 2 Raja-raja pasal 24 ayat 4, menindas
dan memperbudak rakyatnya yang diperintah untuk membangun istananya dan
perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas lainnya. Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah,
para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu, tidak
akan diringankan azab dari mereka dan tidak pula mereka diberi tenggat atau
batas waktu, Al-Baqarah ayat 161-162.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Allah dan
melakukan kezhaliman, maka Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka
dan tidak pula akan menunjukkan kepada mereka suatu jalan ketakwaan. Kecuali
jalan ke Neraka Jahannam, mereka itu adalah penghuninya kekal di dalamnya untuk
selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah, An-Nisaa’ ayat 168-169, Al-Maaidah ayat 10,
86 dan Al-A’raaf ayat 36. Maka
siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang kafir itu akan memperoleh bagian
yang telah ditentukan untuk mereka dalam Kitab Lauhul Mahfudz sehingga jika
datang kepada mereka utusan-utusan Allah yaitu para malaikat untuk mengambil
nyawa mereka seraya mengatakan kepada mereka: ”Di mana berhala-berhala yang biasa
kamu sembah selain Allah?” Mereka menjawab: ”Berhala-berhala itu telah lenyap
dari kami.” Dan mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah
orang-orang yang kafir, Al-A’raaf 37.
Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka
sesungguhnya Allah menyediakan untuk orang-orang kafir Neraka yang
bernyala-nyala, Al-Fath ayat 13.
Sesungguhnya
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya dan menyombongkan diri terhadapnya,
sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu Langit bagi mereka dan tidak pula
mereka masuk Surga untuk selama-lamanya sebagaimana unta tidak mungkin masuk ke
dalam lubang jarum. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan, Al-A’raaf ayat 40.
Firman Allah: ”Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah
ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari iman? Yaitu
orang-orang yang mendustakan Alkitab dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul
Kami yang telah Kami utus kepada mereka. Kelak di akhirat mereka akan
mengetahui ketika belenggu dan rantai-rantai dipasang di leher mereka seraya
mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam
api Neraka”, Al-Mu’min ayat 69-72.
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu
siksaan yang sangat pedih, Al-Jaatsiyah
ayat 11. Barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya maka sungguh ia telah
tersesat dengan kesesatan yang nyata, Al-Ahzab
ayat 36. Padahal Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil bahwa
mereka berjanji akan beriman dan bertakwa kepada Allah tidak menyekutukan-Nya
dengan segala sesuatu dan taat kepada rasul-rasul-Nya. Terus-menerus tanpa
putus Allah telah mengutus kepada mereka sebagian besar rasul-Nya untuk
membimbing Bani Israil ke jalan yang lurus, Al-Baqarah ayat 87, Kitab Yeremia pasal 25 ayat 3-4, pasal 26 ayat 5 dan pasal 44 ayat 4, tetapi setiap datang
seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh
hawa nafsu mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan
sebagian yang lain mereka bunuh, Al-Baqarah
ayat 61, 87, 91, Ali-‘Imran ayat 21, 112, 181, 183, An-Nisaa’ ayat 155,
Al-Maaidah ayat 70 dan Kitab 1
Raja-raja pasal 19 ayat 10. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu
mengira bahwa mereka akan luput dari azab Allah, sangatlah buruk apa yang
mereka tetapkan itu, Al-’Ankabuut ayat 4.
Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencana pun terhadap mereka
dengan mendustakan dan membunuh rasul-rasul-Nya itu. Dan karena kekafiran dan
kefasikan mereka, maka sebagian besar Bani Israil itu menjadi buta mata hatinya
dan tuli tidak bisa mendengarkan ayat-ayat-Nya, lalu mereka bertobat dan Allah
menerima tobat mereka. Kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli lagi dan
Allah Maha Melihat terhadap apa yang mereka kerjakan, Al-Maaidah ayat 70-71. Raja-raja Kerajaan Yehuda berjumlah 20
orang, yang 7 orang menyembah Allah dan yang 13 orang adalah raja-raja
penyembah berhala yaitu : Raja Abia, Yoram, Ahazia, *Atalya, *Yoas, Amazia,
Ahas, *Manasye, Amon, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin dan Zedekia, mereka durhaka
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa,
Perjanjian Lama Kitab 1 + 2 Raja-raja, Kitab
Tawarikh, Kitab Yesaya, Kitab Yeremia dan Kitab Yehezkiel.
*Ratu Atalya satu-satunya penguasa wanita dari Kerajaan
Yehuda yang bukan keturunan Nabi Daud as. Ratu Atalya adalah putri Raja Ahab dan
Ratu Izebel dari Kerajaan Israel, ia istri Raja Yoram dan ibu Raja Ahazia dari
Kerajaan Yehuda. Setelah tewasnya Raja Ahazia yang hanya berkuasa selama 1
tahun karena dibunuh oleh Raja Yehu cucu Nimsi dari Kerajaan Israel Utara,
sementara putra mahkota masih berumur sekitar 1 tahun, maka ibu suri yaitu Ratu
Atalya yang licik dan bukan keturunan Nabi Daud as dan Nabi Sulaiman as bisa menduduki
takhta Daud menggantikan putranya. Setelah berkuasa Ratu Atalya berusaha
membunuh semua keturunan Raja Yehuda supaya bisa tetap berkuasa, bibinya yaitu Putri
Yoseba (Yosabat) adik Raja Ahazia putri Raja Yoram dan istri Imam Besar Yoyada
menyelamatkan Pangeran Yoas dengan menculiknya di tengah-tengah anak-anak raja
yang hendak dibantai lalu menyembunyikannya bersama inang yang menyusuinya ke dalam
gudang tempat tidur di Masjidil Aqsha. Maka tinggallah Pangeran Yoas bersama
bibimya untuk bersembunyi di Baitullah selama sekitar 6 tahun, dan selamatlah
Pangeran Yoas dari pembantaian neneknya yang seorang penyembah berhala Baal. Sementara
itu, Ratu Atalya duduk di atas takhta Daud dan memerintah Negeri Yehuda dengan
pemerintahan yang bengis sekitar 6 tahun pada tahun 842-835 SM, Kitab 2 Tawarikh pasal 23 ayat 1-21.
*Setelah sekitar 6 tahun Ratu Atalya berkuasa di Kerajaan
Yehuda, Imam Besar Yoyada menobatkan Pangeran Yoas menjadi Raja Yehuda di
Masjidil Aqsha, mendengar hal itu Ratu Atalya murka, ia keluar istana menemui
musuh-musuhnya, para kepala pasukan tentara menangkapnya dan membunuhnya dengan
pedang di jalan masuk istana raja di pintu gerbang kuda yang terletak di luar
Masjidil Aqsha. Setelah tewasnya Ratu Atalya, maka Raja Yoas bisa menduduki takhta
Daud selama 40 tahun sekitar tahun 835-795 SM. Setelah wafatnya Imam Besar
Yoyada dalam usia 130 tahun, Raja Yoas, pemimpin-pemimpin (pejabat) Yehuda dan
sebagian besar rakyat Yehuda murtad dari agama Allah yaitu agama Islam menjadi
penyembah berhala. Nabi dan Imam Zakharia as putra Imam Besar Yoyada memberi
peringatan kepada mereka yang sesat karena telah menjadi orang-orang kafir,
tetapi mereka tidak mau mendengarkan peringatan itu. Kemudian mereka bersepakat
membunuh Nabi Zakharia as bin Yoyada, Raja Yoas bin Ahazia memerintahkan mereka
untuk merajam Nabi Zakharia as sampai mati di pelataran Masjidil Aqsha. Maka
Allah mengazab Negeri Yehuda dan Yerusalem dengan mendatangkan Raja Hazael dan
tentara-tentaranya dari Kerajaan Aram-Damsyik (Damaskus – Suriah modern) untuk
menyerang Kerajaan Yehuda. Semua pemimpin-pemimpin Yehuda tewas terbunuh dan Raja
Yoas kalah dan menderita luka-luka berat, lalu ia memberi upeti kepada Raja
Hazael, sehingga Raja Aram itu tidak jadi menyerang Kota Yerusalem. Ketika Raja
Yoas di rumah berbenteng Milo - Yerusalem yang dahulu dibangun oleh Nabi
Sulaiman as, Kitab 1 Raja-raja pasal 9
ayat 24 dan ketika ia dalam keadaan berbaring sakit karena menderita
luka-luka berat yang didapatnya dalam perang melawan Raja Hazael, perwira (ajudan)
Raja Yoas bin Ahazia yaitu Yozakar bin Simeat dan Yozabad bin Somer membunuh
rajanya sendiri dengan pedang ketika sedang tidur di atas ranjangnya pada tahun
795 SM untuk membalas kematian Nabi Zakharia as bin Yoyada. Jenazah Raja Yoas
bin Ahazia dimakamkan di Kota Daud tetapi tidak dimakamkan di kompleks
pemakaman raja-raja Yehuda. Raja Yoas (Yehoash) bin Ahazia bin Yoram bin Yosafat
bin Asa bin Abia bin Rehabeam bin Sulaiman as bin Daud as menjadi orang kafir penyembah
Baal sampai akhir hidupnya dan putranya Raja Amazia bin Yoas menggantikannya
menjadi raja, Kitab 2 Tawarikh pasal 24
ayat 1-27, Kitab 2 Raja-raja pasal 11 ayat 1-21, pasal 12 ayat 21-20.
*Akhirnya Raja Manasye bin Hizkia bertobat dan hanya
menyembah kepada Allah tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu. Hal itu
terjadi setelah kerajaannya diserang dan ia ditaklukkan oleh Raja Asyur (Assyria)
yaitu Raja Esarhaddon bin Sanherib bin Sargon II yang menawan dengan
merantainya lalu membuangnya ke Babel dijadikan budak dan tahanan untuk
membangun Babilonia pada tahun 681 SM. Dalam keadaan terdesak, ia berdoa kepada
Allah berusaha melunakkan hati-Nya dengan sangat merendahkan diri di
hadapan-Nya, maka Allah mengabulkan doanya dan mendengarkan permohonannya. Sehingga
Raja Esarhaddon memulangkannya ke Yerusalem dan memulihkan kembali kedudukannya
sebagai raja di Kerajaan Yehuda, Kitab 2
Tawarikh pasal 33 ayat 12-13.
Raja-raja
Yehuda dan keluarganya hidup mewah di istana megah, raja-rajanya, para
bangsawan, para pejabat, orang-orang kaya menindas dan memperbudak bangsanya
sendiri. Raja-raja Yehuda yaitu Manasye, Amon, Yoyakim, Yoyakhin, Zedekia
(Shiddiqia) dan para pemuka agama yang kafir dan fasik membunuh orang-orang saleh
(alim ulama) yang tidak bersalah hanya karena mereka yang menyuruh manusia
berbuat adil, Ali-’Imran ayat 21 dan Kitab 2 Raja-raja pasal 24 ayat 4,
sehingga telah membuat Yerusalem penuh dengan darah orang-orang yang tidak
bersalah, para tokoh agamanya membiarkan rakyat ditindas, Al-Baqarah ayat 61, Ali-’Imran ayat 112 dan Al-Maaidah ayat 78-79. Sesungguhnya orang-orang Israel yang kafir
kepada ayat-ayat Allah dan telah membunuh lebih dari 10 ribu nabi-nabi-Nya
tanpa alasan yang benar karena menyampaikan ayat-ayat-Nya yang tidak sesuai
dengan hawa nafsu mereka dan membunuh orang-orang saleh yang menyuruh mereka
untuk berlaku adil di antara manusia, maka sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang kafir itu akan menerima azab yang pedih, Ali-‘Imran ayat 21. Mereka itulah orang-orang yang gugur
amalan-amalan mereka di dunia dan di akhirat dan tidaklah mereka mempunyai penolong-penolong
yang akan melindungi mereka dari azab Allah, Ali-‘Imran ayat 22. Sebagian besar Bani Israil tidak menyembah
Allah lagi mereka telah melupakan Allah, bahkan di dalam dan di luar Bukit Bait
Suci mereka menyembah ’tuhan-tuhan’ selain Allah dan hanya membanggakan
Masjidil Aqsha (Haikal Sulaiman) mereka yang merupakan bangunan terindah di
seluruh dunia pada zaman itu karena dihias dengan tiang-tiang masjid yang
dilapisi tembaga, ruangan masjid dilapisi emas, perak, batu-batu mulia, pualam,
diukir segala gambar binatang melata dan gambar-gambar binatang yang
menjijikkan dan segala berhala Bani Israil terukir pada tembok sekelilingnya
dan sebagainya. Maka Allah telah menunjukkan kemurkaan-Nya dengan mengazab para
penguasanya, pejabat negaranya, pejabat keagamaannya dan sebagian besar
orang-orang Israel yang kafir dan zhalim melalui penyerangan tentara-tentara
Babel atas perintah Raja Nebukadnezar II yang memerintahkan menantunya
Nergal-sarezer (Neriglissar) suami Putri Kassaya dan panglima perang Babel,
Nebuzaradan kepala pasukan pengawal raja, Nebusyazban kepala istana, para
perwira lainnya dan puluhan ribu bala tentaranya ke Israel Selatan untuk
merebut dan menguasai kepemilikan Kota Yerusalem dari tangan Raja Zedekia yang
sebelumnya dikepung sekitar 2 tahun sejak tanggal 15 Januari 588 SM sampai 18
April 586 SM. Akhirnya tentara-tentara Raja Nebukadnezar II berhasil menerobos
tembok yang mengelilingi Kota Yerusalem dengan menghancurkan dan merobohkannya,
kemudian mereka memasuki dan menyerbu ke dalam ibu kota Kerajaan Yehuda
tersebut dan membunuh sekitar 1/3 penduduknya.
Tentara-tentara Babel membunuhi para prajurit dan rakyat Yehuda dari yang
muda sampai yang tua di Kota Yerusalem kemudian menghancurkan dengan membakar sehabis-habisnya
seluruh Yerusalem termasuk membakar habis Bukit Bait Suci/Haikal Sulaiman/Al-Haram
Asy-Syarif/Al-Masjid Al-Aqsha/Masjidil Aqsha pertama/Bait Allah/Bait Suci/Beit
HaMikdash dan istana raja yang didirikan (dibangun) selama 20 tahun oleh Nabi
Sulaiman as, Kitab 1 Raja-raja pasal 6
ayat 1-38 dan pasal 9 ayat 10) sampai-sampai benda-benda suci untuk perlengkapan ibadah
yang ada di dalam masjid yang membuat para nabi Allah gemetar untuk
menyentuhnya, telah diinjak-injak oleh orang-orang kafir (dari sebagian bala tentara
Raja Nebukadnezar II) dari Babel yang sangat keji itu. Sebelum tentara-tentara
Babel membakar istana raja, Masjidil Aqsha, rumah-rumah rakyat Yehuda dan
rumah-rumah para pejabat Kerajaan Yehuda dengan terlebih dahulu mereka menjarah
harta benda milik istana raja, milik raja, milik para pejabat, milik orang-orang
kaya dan harta benda milik masjid yang berupa benda-benda yang dilapisi tembaga
dan berbahan tembaga seperti: kereta-kereta, bejana besar, tiang-tiang masjid
dan hiasannya yang dibuat oleh Nabi Sulaiman as untuk masjid, Sabaa’ ayat 12-13, ruangan masjid yang
berlapis emas dan semua benda-benda perkakas yang berbahan emas, perak, tembaga
dan batu-batu mulia termasuk perkakas-perkakas yang dipakai untuk upacara
keagamaan milik masjid, semuanya dijarah oleh tentara-tentara Babel itu dan dibawa
ke Tanah Sinear. Kemudian pada bulan Agustus 586 SM tentara-tentara Babel
membakar Masjidil Aqsha dan seluruh Yerusalem sampai hancur lebur rata dengan
tanah, Kitab 2 Raja-raja pasal 25 ayat
8-10 dan Kitab Yeremia pasal 52 ayat 12-14. Raja
Zedekia, keluarganya dan sisa-sisa tentaranya melarikan diri tetapi mereka
dikejar dan tertangkap di Jerikho dan Nebuzaradan juga menangkap Imam Besar
(Agung) Seraya, Imam Kepala Sefaya, 3 orang penjaga Masjidil Aqsha, 5 penasehat
pribadi raja, panglima dan wakilnya serta 60 rakyat yang ada di Kota Yerusalem
itu, kemudian mereka semua dibawa untuk menghadap Raja Nebukadnezar II di Ribla
di tepi Sungai Orontes di bagian barat-tengah Kota Hamat, Provinsi Hama –
Suriah modern yang berjarak sekitar 213 km di utara Kota Damaskus dan 46 km di
utara Kota Homs. Setelah sampai di Ribla, semua pejabat agama dan semua pejabat
utama pemerintahan Kerajaan Yehuda yang ditangkap oleh Nebuzaradan, disiksa
lalu disembelih persis di luar perkemahan tentara Babilonia. Sementara itu,
Raja Nebukadnezar II memerintahkan algojo untuk menyembelih anak-anak Raja
Zedekia di depan matanya, setelah itu dibutakanlah mata Raja Zedekia lalu ia
diikat dengan rantai tembaga dan dibawa ke Babilonia pada bulan Agustus 586 SM
bersama sebagian besar rakyat Yehuda yang selamat dari pembunuhan
tentara-tentara Babel dan kehancuran Kota Yerusalem. Orang-orang Israel yang
kafir itu diangkut dari negerinya lalu dibuang ke Babilonia untuk dijadikan
budak, Raja Zedekia menjadi tawanan dan dimasukkan ke penjara dan meninggal di
Babilonia, Kitab Yeremia pasal 52 ayat 1-30 2 dan Kitab 2
Raja-raja pasal 24 ayat 18-20, pasal 25 ayat 1-21. Kemudian Kerajaan Yehuda
dijadikan provinsi Kerajaan Babilonia Baru dan mengangkat Gedalya bin Ahikam
sebagai gubernur di Provinsi Yehuda. Orang-orang Israel yang mengungsi ke
negara-negara tetangga ketika tentara-tentara Raja Nebukadnezar II menyerbu
Yerusalem, kembali pulang ke negerinya lagi, di antaranya Ismael bin Netanya
yang masih keturunan raja. Pada tahun 581 SM Ismael dan sepuluh orang yang
bersamanya, membunuh Gedalya dan banyak orang Yahudi yang mendampinginya dan
juga membunuh banyak orang Babel yang ditinggalkan oleh Raja Nebukadnezar II
untuk bertugas dengan Gedalya di Kota Mizpa (Mitzpah) sekarang Desa Masephta.
Orang-orang Israel yang masih tinggal di negerinya menjadi ketakutan akan
pembalasan Raja Nebukadnezar II, karena pejabat yang diangkatnya telah dibunuh
oleh orang-orang Yehuda, Kitab Yeremia pasal 40 ayat 7-16 dan pasal 41 ayat 1-18, peristiwa itu terjadi pada tahun 581 SM, lalu mereka melarikan diri ke Tahpanhes,
sekarang Tell Defenneh sebuah
kota kuno terletak di tepi Danau Manzala dekat perbatasan Sinai di
bagian timur delta Sungai Nil pada cabang Sungai Tanitic, situs ini sekarang
terletak di Terusan Suez sekitar 29 km sebelah timur tenggara
dari Kota Tanis – Mesir Utara.
Maka Raja Nebukadnezar II memerintahkan lagi Nebuzaradan ke Yerusalem pada
tahun 581 SM untuk menghukum orang-orang Yehuda dan membawa ke Babilonia 745
jiwa orang Yehuda dan menjadikan mereka budak, sehingga Kota Yerusalem dan
semua kota Kerajaan Yehuda tidak ada seorang pun penduduknya yang tinggal di
sana, Kitab Yeremia pasal 33 ayat 10 dan pasal 44 ayat 2. Orang-orang Yehuda
yang mengungsi ke Mesir karena ketakutan akan pembalasan Raja Nebukadnezar II
akhirnya di sana sebagian besar dari mereka mati karena penyakit sampar,
kelaparan dan dibunuh oleh Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya yang
menginjakkan kaki mereka di Negeri Mesir pada tahun 568 SM untuk mengepung dan
mengalahkan Fir’aun Ahmasis (Ahmose) II karena telah menerima baik para
pelarian Israel itu ke negerinya. Setelah menaklukkan Kerajaan Mesir pada tahun
567 SM, Raja Nebukadnezar II mendirikan tahta kebesaran di Tahpanhes dan
sebagian orang-orang Yehuda yang melarikan diri ke Tahpanhes, dibawa ke
Babilonia sebagai tawanan. Hanya beberapa orang pengungsi Yehuda yang bisa
pulang kembali ke negerinya dengan selamat dari penyerangan dan penaklukkan
Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya ke Kerajaan Mesir tersebut, Kitab Yeremia pasal 43 ayat 10-13 dan Kitab
Yehezkiel (Ezekiel) pasal 29 ayat 19. Semua malapetaka yang menimpa para
raja Yehuda, para bangsawan, para pejabat kerajaan, para tokoh agama dan
sebagian besar rakyat Yehuda (Israel) dan negeri mereka itu adalah azab dari
Allah akibat perbuatan tangan-tangan mereka sendiri, karena sebagian besar Bani
Israil itu kafir, mereka menyekutukan Allah, bahkan tidak beriman dan tidak
bertakwa kepada Allah, mendustakan ayat-ayat-Nya, durhaka dan tidak taat kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya, mendustakan, menzhalimi, menganiaya, membenci,
menghina, memperolok-olok, membunuh sebagian nabi-nabi-Nya, memenjarakan
beberapa nabi-Nya termasuk memenjarakan Nabi Yeremia as dan rencana pembunuhan
terhadap Nabi Yeremia as yang gagal karena dilindungi oleh Ahikam bin Safan,
anak sekretaris Kerajaan Yehuda yaitu Safan bin Azalya, maka selamatlah nyawa
Nabi Yeremia as, Kitab Yeremia pasal 26 ayat 24. Mereka telah
menjadi penyembah berhala-berhala, berkorban untuk berhala-berhala,
mengorbankan anak-anak mereka sendiri untuk korban bakaran utuh yang
dipersembahkan kepada berhala-berhala yang menjadi ’tuhan-tuhan’ mereka. Di
tengah-tengah kehidupan sehari-hari masyarakat Bani Israil yang sebagian besar adalah
orang-orang kafir, maka merajalela praktek riba dengan bunga sangat tinggi, bahkan renten dengan bunga pinjamannya
berbunga jika orang yang berhutang tidak bisa membayar hutangnya, hal itu
mereka lakukan kepada bangsa lain selain Bani Israil, padahal Allah
mengharamkannya dalam Kitab Keluaran
pasal 22 ayat 25.
Dan merebaknya praktek perdukunan dan perbuatan syirik lainnya, bersumpah
atau bersaksi palsu, penipuan, ketidakjujuran, perzinaan, ritual pelacuran
bakti dan semburit bakti di kuil-kuil berhala bagi orang-orang Israel yang
meyembah para Baal dan para Asyera yaitu agama bangsa Kanaan, kejahatan (kezhaliman),
kekejaman (kekerasan), pesta pora, mabuk-mabukan adalah pemandangan
sehari-hari, korupsi merajalela dalam
kehidupan masyarakat Kerajaan Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda), terutama dilakukan
oleh para pemimpin keagamaan. Ada banyak tuan tanah yang menindas
orang-orang miskin yang tersisih, perampasan hak dan harta milik orang lain
(termasuk merampas tanah milik orang miskin), penyelewengan hukum, ketidakjujuran, ritual peribadatan yang hanya
seremonial, keserakahan (rakus akan harta dunia), ketidakadilan, suap-menyuap,
pemerasan, para penguasanya menindas dengan menjadikan bangsanya sendiri
sebagai budak. Nabi Mikha as dari Moresyet-Gat menentang ketidakadilan sosial
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Kerajaan Yehuda dan menyuruh mereka berlaku
adil dan memprotes kultus-kultus kepercayaan penyembahan berhala. Dakwah Nabi
Mikha as merupakan keluhan terhadap para penguasa tanah yang menyalahgunakan
orang miskin dan terpinggirkan (tersisih). Nabi Mikha as memperingatkan
orang-orang yang merampas hak dan harta milik orang lain, maka Allah mengancam
mereka dengan azab yang keras. Peringatan Nabi Mikha as sama dengan peringatan
Nabi Amos as, Nabi Hosea as dan Nabi Yesaya as kepada Bani Israil, jika mereka
tidak mau mendengarkan peringatan-peringatan-Nya dengan beriman dan bertobat
lalu mengerjakan amal-amal yang saleh, maka Tuhan Allah Yang Maha Perkasa dan
Maha Menang akan memakai bangsa asing untuk menghukum orang-orang Israel yang
kafir karena telah melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas dan
durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta tidak mau mendengarkan
peringatan-peringatan-Nya yang disampaikan melalui utusan-utusan-Nya yang tidak
putus-putus diutus kepada mereka, Al-Baqarah
ayat 61, 95, Ali-’Imran ayat 112, An-Nisaa’ 160-161, Al-Maaidah ayat 32, 63,
78-79, Al-An’aam ayat 146, An-Nahl ayat 118, Al-Jumu’ah ayat 6-7, Kitab Mikha
pasal 3 ayat 11, Kitab Yeremia pasal 19 ayat 4-5, 9, pasal 23 ayat 10-17, pasal
24 ayat 8-10, pasal 25 ayat 1-11, pasal 35 ayat 17 dan pasal 44 ayat 1-30. Padahal Allah telah memperingatkan, jika para
raja keturunan Nabi Sulaiman as dan Bani Israil tidak beriman dan tidak
bertakwa kepada Allah, maka mereka akan dibuang keluar dari tanah perjanjian
(Palestina dan Israel) dan Masjidil Aqsha akan menjadi reruntuhan dan takhta
Daud tidak lagi diberikan kepada keturunan Nabi Sulaiman as yang murtad keluar
dari agama Islam, Kitab 1 Raja-raja
pasal 9 ayat 6-9, Allah akan tetap memberikan takhta Daud kepada Nabi
Sulaiman as dan keturunan beliau as asal mereka tetap beriman dan bertakwa
kepada Allah, Kitab 1 Raja-raja pasal 2 ayat 4, pasal 6 ayat 12, pasal 8 ayat25-26 dan
pasal 9 ayat 4-5.
Qur’an surat Al-Maaidah ayat 32 dan 63:
32.
(...dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka) Bani Israil (itu rasul-rasul Kami dengan membawa
keterangan-keterangan yang jelas) yaitu kitab-kitab-Nya,
tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat (kemudian banyak di antara mereka) orang-orang
Israel yang kafir, fasik dan zhalim (sesudah itu sungguh-sungguh melampaui
batas dalam berbuat kerusakan) berbuat maksiat/dosa-dosa (di
muka Bumi).
63.
(Mengapa
orang-orang alim) rabbi-rabbi (dan
pendeta-pendeta mereka) para Imam Bani Israil (tidak melarang mereka
mengucapkan kata-kata dusta dan memakan yang haram? Sungguh amat buruklah apa
yang mereka perbuat itu).
Qur’an surat An-Nahl ayat 63:
63. (Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus) rasul-rasul Kami (kepada umat-umat sebelum kamu) Muhammad (tetapi
setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka) yang
buruk itu (maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu) di dunia (dan
bagi mereka azab yang sangat pedih) kelak pada hari Kiamat.
Qur’an surat
Al-Mujaadilah ayat 19-21:
19.
(Setan
telah menguasai mereka) orang-orang
kafir, fasik dan zhalim itu (lalu menjadikan mereka lupa mengingat
Allah, mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah
golongan yang merugi).
20.
(Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan rasul-Nya, mereka
termasuk orang-orang yang sangat hina).
21.
(Allah telah menetapkan) di dalam Kitab Lauhul Mahfudz (: ”Aku dan rasul-rasul-Ku pasti
menang.” Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa).
Qur’an surat Faathir ayat 25-26:
25.
(Dan
jika mereka mendustakan engkau) Muhammad (maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan) rasul-rasul (ketika
rasul-rasul-Nya datang) kepada mereka (dengan membawa keterangan yang
nyata) tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat (zubur)
yaitu lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi
sebelum Rasulullah saw (dan kitab yang memberi penjelasan yang
sempurna) yaitu Kitab suci Taurat, Zabur dan Injil Nabi Isa as (bukan
Alkitab Bible), Al-Maaidah ayat 46,
Al-An’aam ayat 154, Al-A’raaf ayat 145, Al-Anbiyaa’ ayat 48 dan Ash-Shaaffaat.
26.
(Kemudian
Aku azab orang-orang yang kafir, maka) lihatlah (bagaimana akibat kemurkaan-Ku).
Qur’an surat Adz-Dzariyaat
ayat 52-54:
52. (Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang
yang sebelum mereka) yaitu kaum yang kafir
dahulu (melainkan mereka) juga (mengatakan:) ”Dia (adalah
seorang tukang sihir atau orang gila”) kata-kata penghinaan itu sama
seperti yang dikatakan oleh kaum yang kafir pada masa Rasulullah saw.
53. (Apakah mereka saling berpesan) yaitu
kaum yang kafir dahulu dan kaum yang kafir pada masa Rasulullah saw, sehingga kata-kata
penghinaan mereka kepada semua nabi Allah itu bisa sama (tentang apa yang dikatakan itu.
Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas).
54. (Maka berpalinglah engkau) Muhammad
(dari mereka dan engkau) dan para rasul lainya (sekali-kali tidak tercela) dan
tidak
seperti apa yang dikatakan oleh kaum yang kafir itu.
Qur’an surat Al-Mu’min ayat
73-76:
73.
Di
akhirat kelak (Kemudian dikatakan kepada mereka: ”Manakah berhala-berhala yang
selalu kalian persekutukan),
74.
yang
kalian sembah (selain Allah?” Mereka menjawab: ”Mereka telah hilang lenyap dari
kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu”) mereka
mengingkari penyembahan kepada berhala-berhala itu, lalu berhala-berhala
sesembahan mereka didatangkan di hadapan mereka, selanjutnya dikatakan kepada
mereka: ”Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah
bahan bakar Jahannam”, Al-Anbiyaa’ ayat
98 (Demikianlah Allah membiarkan sesat
orang-orang kafir).
75.
Dan
dikatakan pula kepada mereka (Yang demikian itu disebabkan karena kalian
bersuka ria di muka Bumi dengan tidak benar) kalian durhaka dan banyak
melakukan perbuatan dosa-dosa yang melampaui batas (dan karena kalian selalu
bersuka ria) dan karena kalian melakukan perbuatan dosa-dosa yang
melampaui batas itu berulang kali.
76.
Dikatakan
kepada mereka: (”Masuklah kalian ke pintu-pintu Neraka Jahannam, sedangkan kalian
kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang
yang sombong ”) tidak mau beriman.
Alkitab Perjanjian
Lama, Kitab Yeremia pasal 25 ayat 4-5,
pasal 26 ayat 4-6, pasal 35 ayat 15 dan pasal 44 ayat 4. Ayat-ayat di bawah ini adalah tentang peringatan
Allah yang diturunkan kepada Nabi Yeremia as sebelum terjadi peristiwa
kehancuran seluruh Kota Yerusalem dan Masjidil Aqsha pertama oleh Raja
Nebukadnezar II dan bala tentaranya dari Kerajaan Babilonia Baru pada tahun 586
SM.
25:4: Juga TUHAN
terus-menerus mengutus kepadamu semua (sebagian besar) hamba-Nya, yaitu nabi-nabi, tetapi kamu (Bani Israil) tidak mau mendengarkan dan memperhatikannya.
25:5: Kata
mereka (para nabi): ”Bertobatlah
masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat (zhalim) dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat (beriman
dan bertakwalah kamu kepada Allah saja dan taatlah kepada rasul-rasul-Nya dan
berhentilah kamu dari melakukan perbuatan dosa-dosa, mohon ampunlah dan
bertobatlah kepada Allah), maka kamu
akan tetap diam (tinggal) di Tanah (Palestina) yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada
nenek moyangmu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya (tidak untuk
selama-lamanya karena Langit dan Bumi serta segala apa yang ada di antara
keduanya akan lenyap pada hari Kiamat nanti).”
26:4: Jadi katakanlah kepada mereka:
Beginilah firman TUHAN: ”Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku (Allah), tidak mau mengikuti Taurat-Ku (tidak menjalankan
perintah-perintah dan larangan-larangan Allah yang ada dalam Taurat) yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
26:5: dan tidak mau mendengarkan perkataan
hamba-hamba-Ku, (yaitu) para nabi, yang terus-menerus Kuutus
kepadamu, tetapi kamu (tetap membangkang) tidak mau mendengarkan (perkataan mereka),
26:6: maka Aku akan membuat
rumah (Bait
Suci pertama) ini (dihancurkan
menjadi reruntuhan) sama seperti
(telah dihancurkannya Kemah Suci/Kemah Pertemuan/Mishkan oleh orang-orang
Filistin yaitu tempat untuk beribadah kepada Allah terutama untuk shalat
berjamaah yang didirikan oleh Bani Israil di Kota) Silo (Khirbet Seilun 16 km di utara pemukiman Israel Beth El (Betel) di Tepi
Barat
(West Bank) – Palestina. Pernah menjadi tempat Kemah Suci atau masjid sementara
tempat Bani Israil shalat berjamaah di Israel sebelum pembangunan Bait Suci pertama di Kota Lama (Tua) Yerusalem/Baitul Maqdis/Al-Quds di Yerusalem Timur), dan kota ini (Yerusalem akan dihancurkan rata dengan tanah sampai
hanya tinggal reruntuhan oleh orang-orang Kasdim/Khaldea/Babel) menjadi kutuk bagi segala bangsa di Bumi.”
35:15: Aku telah
mengutus kepadamu segala (sebagian besar) hamba-Ku, yaitu para nabi terus-menerus, (dan) mengatakan: ”Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang
jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk
beribadah kepada mereka (janganlah menyembah berhala dan berkorban untuk
berhala), maka kamu akan tetap diam di
tanah (Palestina) yang telah
Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau
memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku” (tetapi kamu tidak
mendengarkan dan tidak perduli dengan peringatan-peringatan-Ku yang Kusampaikan
kepadamu melalui para utusan-Ku, kamu tidak beriman dan tidak bertakwa
kepada-Ku dan kamu menyekutukan-Ku, kamu tidak beriman kepada kitab-kitab-Ku,
kamu durhaka dan tidak taat kepada rasul-rasul-Ku dan melampaui batas dalam
berbuat dosa-dosa, maka kamu harus pergi dari tanah perjanjian ini yang telah
Aku berikan kepada nenek moyangmu dan keturunannya dengan dibuang secara paksa
keluar dari negerimu ke tanah bangsa-bangsa asing yang menguasaimu dan
menindasmu yaitu bangsa Akkadia dari Kerajaan Assyria (Asyur) dan bangsa
Khaldea dari Kerajaan Babilonia Baru, semua itu terjadi karena kamu adalah orang-orang
yang kafir, fasik dan zhalim).
44:4: (Padahal)
Terus-menerus Aku telah mengutus kepadamu (Bani Israil) semua (sebagian besar) hamba-Ku, (yaitu) para nabi, dengan mengatakan: “Janganlah hendaknya kamu melakukan
kejijikan yang Aku benci ini!” (Janganlah kamu menyembah selain Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, perintah-perintah
dan larangan-larangan Allah lainnya dalam Taurat disebutkan di dalam Al-Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 83, Al-An’aam ayat 151-152 dan Al-A’raaf ayat 169), tetapi Bani Israil
tetap membangkang dan tidak mengindahkan peringatan-peringatan Allah melalui
para utusan-Nya tersebut, maka terjadilah malapetaka-malapetaka yang menimpa
Bani Israil dan negeri mereka di tangan bangsa-bangsa asing. Alkitab Perjanjian
Lama (Taurat Yahudi dan kitab-kitab para nabi lainnya) yang ada di tangan kaum
Yahudi dan kaum Nasrani Trinitas Kristen Protestan dan Kristen Katolik Roma itu
tidak asli lagi, karena kata-katanya telah diubah-ubah dari tempat-tempatnya
supaya sesuai dengan hawa nafsu dan tradisi-tradisi orang-orang Israel yang
kafir dan juga supaya tidak bertentangan dengan ajaran Paulus dan para
pengikutnya yang menuhankan Nabi Isa as dan Maryam, Al-Baqarah ayat 75, 78-79, Ali-‘Imran ayat 78, Al-Maaidah ayat 13, 41,
An-Nisaa’ ayat 46 dan sabda Nabi
Isa as di dalam Injil Barnabas hal. 225-226, Bab 124. Guru Spiritual Yang Asli dan Guru Spiritual Yang Palsu. Kitab
suci Injil Nabi Isa as berbeda dengan Bible Alkitab Perjanjian Baru yang
terdiri: 4 kitab Injil kanonik yaitu: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes, Kisah
Para Rasul, surat-surat Paulus, surat-surat Katolik yang ditulis oleh Paulus
dan murid-muridnya (pengikutnya) dan Kitab Injil Wahyu Yahya (Yohanes) yang
ditulis oleh Nabi Yahya as. Paulus (penulis Injil Matius dan surat-surat
Paulus), penulis Injil Markus, Lukas (penulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul)
dan penulis Injil Yohanes adalah orang-orang yang tidak pernah bertemu dengan
Nabi Isa as dan bukan murid Nabi Isa as. Yahya/Yohanes/John bin Zabdi dan
Barnabas termasuk keponakannya Markus adalah orang-orang muslim yang hanya
menyembah kepada Allah (Al-Maaidah ayat 111 dan Ash-Shaff ayat 14). Jadi tidak mungkin Yahya bin Zabdi
menulis Injil Yohanes dan Markus menulis Injil Markus karena kedua orang
tersebut hanya mengakui (percaya) bahwa Nabi Isa as adalah utusan Allah dan tidak
pernah mempertuhankan Nabi Isa as.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 87-88:
87.
(Sungguh,
Kami telah mendatangkan Alkitab) Taurat (kepada Musa, kemudian Kami susul) utus terus-menerus tanpa
putus (setelah itu dengan para rasul)
dari saudara-saudara mereka sendiri hingga jumlah mereka mencapai puluhan ribu
orang nabi-Nya untuk berdakwa kepada Bani Israil sampai Allah utus Nabi Isa as
menjadi nabi dan rasul yang terakhir dari Bani Israil (dan Kami berikan kepada Isa bin
Maryam bukti-bukti kebenaran) yaitu mukjizat-mukjizat (Dan
Kami perkuat dia dengan Roh Kudus) adalah Roh yang disucikan yaitu Malaikat
Jibril as yang mengiringi Nabi Isa as berdakwah ke mana pun beliau as pergi.
Namun kamu Bani Israil tidak juga mengikuti jalan yang lurus, kecuali hanya
sedikit sekali yang beriman (Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul
dengan) membawa (apa yang tidak diingini) tidak
disukai oleh (dirimu) berupa ajaran agama yang benar (kamu menjadi takabur) durhaka
dan mengingkari nabi-nabi-Nya (maka sebagian) di antara
nabi-nabi-Nya (kamu dustakan dan sebagian lagi kamu bunuh) yaitu: Nabi Yesaya
as, Nabi Uria as, Nabi Zakariya as, Nabi Yahya as, percobaan pembunuhan
terhadap Nabi Ilyas as, Nabi Yeremia as, Nabi Isa as dan lain-lain yang
berjumlah lebih dari 10.000 jiwa nabi-Nya yang telah dibunuh oleh Bani Israil.
88.
(Dan
mereka berkata:) kepada
Rasulullah saw untuk mengolok-olok (”Hati kami tertutup”) sehingga
tidak dapat mendengar apa yang dikatakan orang. Allah berfirman :
(Tetapi) menegaskan kenyataan sebenarnya bahwa (Allah telah mengutuk mereka
disebabkan kekafiran mereka) Allah telah mengunci mati pendengaran dan
hati mereka serta meletakkan tutupan atas penglihatan mereka sehingga mata hati
dan pendengarannya buta-tuli (bukan karena cacat) atau tertutup pada mata hati
dan pendengaran orang-orang Israel yang kafir itu (maka hanya sedikit sekali
mereka yang beriman) sebagian besar Bani Israil itu kafir dan fasik.
Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat
5:
5.
(Perumpamaan orang-orang
yang dipikulkan kepadanya Kitab Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya,
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab) Bani Israil adalah kaum yang diperintah oleh Allah untuk
mengamalkan apa yang terkandung dalam Kitab suci Taurat, kemudian mereka tidak
mengamalkannya, maka mereka diumpamakan seperti keledai yang membawa
kitab-kitab yang tebal tetapi tidak dapat memanfaatkannya, Allah telah
menurunkan banyak kitab yang dibawa oleh nabi-nabi-Nya kepada Bani Israil (Amat
buruklah perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah) karena
Allah menyerupakan mereka dengan simbol (lambang) binatang keledai yang
dianggap bodoh yang tidak mempunyai akal pikiran sehingga tidak bisa berpikir (Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum
yang zhalim).
Qur’an surat Al-An’aam ayat 48:
48.
(Dan
tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira
dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman) kepada Allah dan rasul-rasul-Nya (dan
mengadakan perbaikan) terhadap amal perbuatannya dengan memohon ampun dan
bertobat kepada-Nya kemudian bertakwa serta mengerjakan amalan-amalan yang
saleh (maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka
bersedih hati).
Qur’an surat Al-Ahzab ayat 7-8 dan 45-46:
7.
(Dan)
ingatlah
(ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari engkau) Muhammad
(dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam) adalah 5
orang nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi karena mempunyai ketabahan yang
luar biasa dalam menyebarkan ajaran tauhid kepada umatnya (dan Kami telah mengambil dari
mereka perjanjian yang teguh).
8.
(Supaya
Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka) pada hari Kiamat Allah akan menanyakan
kepada orang-orang beriman dan bertakwa tentang nabi-nabi-Nya yang diutus
kepada mereka, apakah rasul-rasul-Nya telah bersungguh-sungguh (semaksimal
mungkin) dalam mengerjakan kewajibannya untuk menyampaikan risalah-risalah (amanat)
Allah dan memberikan penjelasan dengan seterang-terangnya kepada umat mereka
dan Allah juga akan menanyai rasul-rasul-Nya tentang kewajiban mereka untuk
berdakwa kepada umat mereka, Ali-’Imran
ayat 20, Al-Maaidah ayat 67, 92, 99,
Al-An’aam ayat 90, Al-A’raaf ayat 6,
61-63, 67-69, 79, 87, 184, Huud ayat 57, Ar-Ra’du ayat 40, Ibrahim ayat 4-5, Al-Hijr
ayat 89, An-Nahl ayat 35, 82, Al-Anbiyaa’ ayat 109, An-Nuur ayat 54, Al-Furqaan
ayat 57, Al-‘Ankabuut ayat 18, Al-Ahzab ayat 39, Yaasiin ayat 16-17, Asy-Syuuraa
ayat 15, 48, 52, At-Taghaabun ayat 12 dan Al-Jin ayat 23, 28 (dan Dia
menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih) karena mereka
tidak beriman dan bertakwa kepada Allah dan tidak taat kepada rasul-rasul-Nya.
45.
(Wahai
nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi) atas seluruh umat manusia di
hari pembalasan, An-Nisaa’ ayat 41, An-Nahl
ayat 89 dan Al-Muzzammil ayat 15 (dan
pembawa kabar gembira) dan pelajaran bagi orang-orang yang
beriman dan bertakwa dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa mereka
mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka dan berada di dalam
taman-taman Surga yang ada sungai-sungainya dari air yang tidak berubah rasa
dan baunya, memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan mereka dan
diberi rezeki di dalamnya tanpa perhitungan atau tidak ada habis-habisnya, Shaad ayat 49-54, Al-Mu’min ayat 40, Asy-Syuuraa ayat 22, Az-Zukhruf ayat 70-73,
Ad-Dukhaan ayat 51-57, Muhammad ayat 15, Ath-Thuur ayat 17-28 dan Al-Qamar ayat 54-55 (dan pemberi peringatan) yang nyata (sebenarnya) kepada
seluruh alam jin dan manusia dengan membawa kitab-Nya yang
memberi penjelasan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman
dan bagi tiap-tiap kaum ada orang (rasul) yang memberi petunjuk atas
perintah-Nya, bagi orang-orang kafir yang menyombongkan diri dengan
mendustakan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-rasul-Nya akan dimasukkan ke dalam
Neraka Jahannam kekal mereka di dalamnya, Al-Baqarah
ayat 119, 151, 213, An-Nisaa’ ayat
163-165, Al-Maaidah ayat 67, Al-An’aam ayat 19, 48, 51, 92, Al-A’raaf ayat 2,
158, 184, 188, Yunus ayat 2, Huud ayat 2, 12, 25, Ar-Ra’du ayat 7, 30, 38, Ibrahim
ayat 52, Al-Hijr ayat 89, Al-Israa’ ayat 105, Al-Kahfi ayat 56, Maryam ayat 97,
Thaahaa ayat 2-3, Al-Hajj ayat 49, Al-Furqaan ayat 1, 56, Asy-Syu’araa’ ayat 106-110,
112-115, 124-135, 142-152, 155-156, 161-166, 168, 177-184, 188, 194, Al-An-Naml
ayat 45-46, 54-55, 91-93, Qashash ayat 46, Al-‘Ankabuut ayat 50, As-Sajdah ayat
2-3, Sabaa’ ayat 28, 46, Faathir ayat 23-24, Yaasiin ayat 3-6, 11, Shaad ayat
65, 70, Fushshilat ayat 3-4, 13-14, Asy-Syuuraa ayat 7, Al-Ahqaaf ayat 9, 12,
Al-Fath ayat 8, Qaaf ayat 45, Adz-Dzariyaat ayat 50-51, 55, Ath-Thuur ayat 29, An-Najm
ayat 56, Al-Mulk ayat 26, Al-Jin ayat 23, An-Naazi’aat ayat 45 dan Al-Ghaasyiyah ayat 21.
46.
(Dan
untuk menjadi penyeru) manusia (kepada) agama (Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi
cahaya yang menerangi) Allah mengutus Rasulullah saw dan
nabi-nabi sebelumnya kepada kaum mereka masing-masing dengan membawa
keterangan-keterangan yang jelas dan benar-benar memberi petunjuk kepada jalan agama
yang lurus, jalan agama Allah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Terpuji dan membawa agama yang benar, yaitu agama Islam untuk ditegakkan supaya
tidak sesat jalannya di dunia dan di akhirat, Ali-‘Imran ayat 19, 83, 85, Al-Maaidah ayat 3, Al-An’aam ayat 161, Al-A’raaf
ayat 144, At-Taubah ayat 33, 36, Yuusuf ayat 40, Ibrahim ayat 1, An-Nahl ayat
125, Al-Qashash ayat 87, Al-’Ankabuut ayat 18, Ar-Ruum ayat 30, 47, Asy-Syuuraa
ayat 13, 15, 52-53, Ash-Shaff ayat 9, Al-Ghaasyiyah ayat 21 dan An-Nashr ayat 2.
Qur’an surat Az-Zumar ayat 3:
3.
(Ingatlah!
Hanya kepunyaan Allah agama yang murni) dari syirik (Dan orang-orang yang mengambil pelindung
selain Allah) berkata (: ”Kami tidak menyembah mereka) berhala-berhala
itu
(melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.”
Sesungguhnya Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang
mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta
dan orang yang sangat ingkar).
Qur’an surat Al-Mu’min ayat 15:
15.
Allah-lah
(Yang Maha Tinggi derajat-Nya. Yang memiliki Al-’Arsyi, yang menurunkan
wahyu
dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) yaitu
rasul-rasul-Nya (supaya memperingatkan) manusia (tentang hari pertemuan) antara Allah
dengan penduduk Bumi, bertemunya antara tuhan-tuhan selain Allah yang disembah
manusia dan para penyembahnya, bertemunya antara penduduk Langit dan
penduduk Bumi dan juga bertemunya orang yang aniaya dengan orang yang dianiaya
pada hari Kiamat kelak.
Qur’an surat Al-Fath ayat 28:
28. (Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama
yang benar supaya dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah
sebagai saksi) bahwa Nabi Muhammad saw itu
adalah utusan Allah, Al-Fath ayat 29.
Qur’an surat Ath-Thalaaq ayat
10-11:
10.
(….Sesungguhnya
Allah telah menurunkan peringatan kepada kalian) yaitu Al-Qur’an,
11. dengan mengutus (seorang rasul) yaitu Nabi Muhammad saw (yang membacakan kepada kalian ayat-ayat Allah yang menerangkan) menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, Yusuf ayat 111 (supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh, niscaya Dia akan memasukkannya ke dalam Surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya).
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat
165:
165. (Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, supaya tidak ada lagi alasan bagi manusia membantah Allah) mengemukakan alasan-alasan mereka di hari pengadilan kelak, Al-Maaidah ayat 19 dan Al-An’aam ayat 156-157 (setelah rasul-rasul itu diutus) kepada mereka, Al-Ahzab ayat 38-39 (Dan Allah Maha Tangguh lagi Maha Bijaksana).
Qur’an surat Al-Hadiid ayat 8:
8.
(Dan
mengapa kalian tidak beriman kepada Allah padahal rasul menyeru kalian supaya
kalian beriman kepada Tuhan kalian. Dan sesungguhnya Dia telah mengambil
perjanjian kalian) Allah
telah mengambil perjanjian ruh Bani Adam (bangsa manusia) ketika di alam ruh,
Allah telah mengambil kesaksian terhadap ruh (jiwa) mereka dan mereka telah
mengakui (bersaksi), bahwa Tuhan mereka adalah Allah (jika kalian adalah orang-orang
yang beriman) bersegeralah beriman kepada Allah.
Qur’an surat Al-A’raaf ayat
172-173:
172. (Dan) ingatlah (ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka yaitu anak cucu mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap ruh mereka) seraya berfirman (: “Bukankah Aku ini Tuhan
kalian?” Mereka) ruh-ruh manusia itu (menjawab: “Betul) Engkau
adalah Tuhan kami (kami menjadi saksi”) Allah lakukan yang demikian itu yaitu
mengambil kesaksian ruh manusia, supaya (di hari Kiamat kelak kamu tidak mengatakan:
“Sesungguhnya kami) Bani Adam (terhadap hal-hal ini) tentang keesaan
Tuhan
(adalah orang-orang yang lalai”) maksudnya supaya mereka tidak
mengatakan: “Kami tidak mengetahuinya.”
173.
(Atau supaya kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya orangtua-orangtua kami telah mempersekutukan Tuhan
sejak dahulu, sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah
mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang
yang sesat dahulu”) supaya orang-orang musyrik
itu tidak bisa membuat alasan dengan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka
terlebih dahulu telah mempersekutukan Tuhan, mereka hanya meniru perbuatan
nenek moyang mereka dan anak-anak keturunan mereka tidak mengetahui jika
mempersekutukan Tuhan itu salah. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena
kesalahan nenek moyang mereka itu.
Qur’an surat Thaahaa ayat 134:
134.
(Dan
sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum dia) Rasulullah saw (diutus, tentulah) di
hari Kiamat (mereka berkata: ”Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang
rasul) dahulu ketika di dunia (kepada kami, lalu kami mengikuti ayat-ayat
Engkau) yaitu Al-Qur’an yang dibawa Rasulullah saw (sebelum kami menjadi hina dan rendah?”)
karena di akhirat mereka dimasukkan ke dalam Neraka Jahannam.
Qur’an surat Az-Zumar ayat 55-59:
55.
(Dan
ikutilah sebaik-baik apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian) yaitu Al-Qur’an (sebelum datang azab kepada
kalian dengan tiba-tiba, sedang kalian tidak menyadari) akan
kedatangannya.
56.
(Supaya
jangan ada orang yang mengatakan: ”Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku
dalam) menunaikan
kewajiban (terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
memperolok-olokkan”) agama Allah.
57.
(Atau)
supaya jangan (ada
yang berkata: ”Sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk
orang-orang yang bertakwa”).
58.
(Atau)
supaya jangan (ada
yang berkata ketika ia melihat azab: ”Sekiranya aku dapat kemnbali) ke
dunia
(tentu aku termasuk orang-orang yang berbuat baik”) yaitu menjadi
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh.
59.
Maka
dikatakan kepada mereka oleh Allah Swt: (”Benar, sesungguhnya telah datang
ayat-ayat-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri) tidak
mau beriman (dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir”).
Qur’an surat Ibrahim ayat 35-36:
35.
(Dan)
ingatlah (ketika
Ibrahim berkata: ”Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini) Mekkah (negeri
yang aman) Allah mengabulkankan doa Nabi Ibrahim as, maka Allah
menjadikan Kota Mekkah sebagai kota yang suci, di dalamnya dilarang mengalirkan
darah manusia, menganiaya seseorang, berburu binatang buruan dan menebang pohon-pohon (dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku) daripada (menyembah berhala-berhala”).
36.
(Ya
Tuhanku, sesungguhnya mereka) berhala-berhala (itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa
yang mengikutiku) berpegang pada ajaran tauhid (maka sesungguhnya orang itu
termasuk golonganku) pemeluk agama Islam (dan barangsiapa yang
mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) doa
Nabi Ibrahim as ini sebelum beliau as mengetahui bahwa Allah Swt tidak
mengampuni dosa syirik dan belum bertobat sejak nyawa berada di kerongkongan
sampai mati.
Qur’an surat Al-‘Ankabuut ayat 27:
27.
(Dan
Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub, dan Kami jadikan kenabian
dan Alkitab pada keturunannya) Allah mengutus puluhan ribu nabi yang datang terus-menerus dari keturunan
nabi-nabi tersebut dengan membawa Kitab Taurat, Zabur, Injil dan kitab-kitab
para nabi Bani Israil lainnya (dan Kami berikan kepadanya balasannya di
dunia) yaitu Nabi Ibrahim as menjadi buah tutur yang baik dikalangan
pemeluk agama Islam, Yahudi dan Nasrani (dan sesungguhnya dia di akhirat
benar-benar termasuk orang-orang yang saleh).
Qur’an surat Ash-Shaaffaat
ayat 113:
113. (Kami limpahkan keberkahan atasnya) Nabi
Ibrahim as (dan atas Ishaq) dengan Allah perbanyak keturunan Nabi
Ibrahim as dan Nabi Ishaq as sampai menjadi berbangsa-bangsa termasuk Bani
Israil (Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik) mengerjakan
amal-amal saleh dan kebanyakan para nabi dan rasul adalah keturunan Nabi Ibrahim
as dan Nabi Ishaq as, Allah mengutus puluhan ribu nabi dan rasul yang berasal
dari Bani Israil (dan ada) pula (yang zhalim terhadap dirinya sendiri
dengan nyata) yaitu Bani Israil yang kafir selalu berpaling dari
iman, sesat dan menyesatkan kebanyakan manusia, durhaka kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa (kerusakan),
padahal terus-menerus tanpa putus Allah mengutus kepada mereka sebagian besar
nabi-Nya, Kitab Yeremia pasal 25:4-5,
pasal 26:4-6, pasal 35:15 dan pasal
44:4 yang membawa kabar gembira dan memberi peringatan, Al-Baqarah ayat 83, Ali-‘Imran ayat 112, An-Nisaa’ ayat 160, Al-Maaidah
ayat 77, 78-79, Al-An’aam ayat 146 dan
An-Nahl ayat 118.
Qur’an surat Al-Hadiid ayat
26:
26. (Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami
jadikan pada keturunan keduanya kenabian dan Alkitab, maka di antara mereka) yaitu keturunan kedua nabi tersebut (ada yang menerima petunjuk dan
kebanyakan di antara mereka) adalah orang-orang yang (fasik).
Perihal Raja Nebukadnezar
II Penguasa Kerajaan Babilonia Baru (Babel) tahun 605-562 SM:
Dinobatkan menjadi Raja Kerajaan Babilonia
Baru tanggal 7 September 605 SM setelah ayahnya Raja Nabopolassar wafat, semula
ia merupakan seorang raja penyembah berhala terutama dewa utamanya yaitu Dewa
Marduk yang juga dipuja oleh nenek moyangnya dan rakyatnya di wilayah tersebut.
Tetapi pada masa Nabi Daniel as dan teman-temannya, yaitu Hananya,
Misael dan Azarya berada di Kerajaan Babel sebagai orang-orang buangan Yehuda
yang telah diangkat oleh Raja Nebukadnezar II sebagai penasehatnya, Allah
kemudian berkehendak lain terhadap Raja Nebukadnezar II dengan memberinya
petunjuk, lalu Allah melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam sehingga
menjadikannya sebagai hamba Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Perkasa dan Maha
Mengalahkan. Sebelumnya Allah telah memperlihatkan semua kejadian yang dapat
membuka mata hatinya untuk mengenal dan mengetahui bahwa hanya Allah Tuhan
semesta alam. Dan Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui siapa yang
paling patut menerima karunia-Nya, Al-Baqarah
ayat 247. Tuhan Allah yang mempunyai kerajaan yang memberikan kerajaan
kepada orang yang kehendaki-Nya dan yang mencabut kerajaan dari orang yang
dikehendaki-Nya. Allah yang
memuliakan orang yang dikehendaki-Nya dan menghinakan orang yang
dikehendaki-Nya. Di tangan-Nya segala kebajikan, sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu, Ali-’Imran ayat 26.
Akhirnya Raja Nebukadnezar II menjadi hamba Allah yang taat dan saleh di
sepanjang hidupnya, Al-Israa’ ayat 5, Kitab
Yeremia pasal 25 ayat 9, pasal 27 ayat 6 dan pasal 43 ayat 10.
Qur’an surat Fushshilat ayat 30-33:
30.
(Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: ”Tuhan kami adalah Allah.” Kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka) dengan tetap beriman dan bertakwa kepada Allah saja sepanjang hidupnya (maka
malaikat-malaikat akan turun kepada mereka) sewaktu mereka wafat dengan
mengatakan: (”Janganlah kalian takut dan jangan) pula (kalian merasa sedih dan bergembiralah
dengan Surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian”).
31.
(Kamilah
pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya) Surga (kalian memperoleh apa yang kalian inginkan
dan memperoleh pula apa yang kalian minta).
32.
(Sebagai
penghormatan) rezeki
yang telah disiapkan bagi kalian (dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang).
33.
(Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah) dengan mentauhidkan-Nya
(mengerjakan amal yang saleh dan berkata: ”Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri?”) orang-orang muslim.
Kehancuran
seluruh Yerusalem termasuk Masjidil Aqsha pertama terjadi pada bulan Agustus
586 SM oleh tentara-tentara Raja Nebukadnezar II dari Kerajaan Babilonia Baru. Setelah masa pembuangan Bani Israil di
Babel selama 48 tahun, Raja Cyrus/Koresh/Kurush II
yang Agung dari Kerajaan Persia
mendapat perintah dari Allah menyuruh orang-orang Israel pulang ke negeri
mereka untuk membangun lagi Kota Yerusalem dan
Masjidil Aqsha/Baitullah/Bait Suci kedua. Maka Raja Cyrus II memberi izin Bani Israil pulang kembali ke
negeri mereka yang jaraknya sekitar 800 km dari tempat pembuangan mereka di Kerajaan
Babilonia Baru (Babel) pada tahun 539 SM. Dan Raja Cyrus II juga menyuruh
mengembalikan harta benda suci perlengkapan ibadah milik Masjidil Aqsha pertama
yang dahulu telah dibawa (diangkut) Raja Nebukadnezar II dari Yerusalem yang
kemudian ditaruhnya di dalam Kuil Dewa Marduk, untuk dikembalikan ke Yerusalem sebagai
perlengkapan ibadah Masjidil Aqsha kedua, Kitab
2 Raja-raja pasal 24 ayat 13, Kitab 2 Tawarikh pasal 36 ayat 22-23, Kitab Yesaya
pasal 44 ayat 26, 28, pasal 45 ayat 13, Kitab Ezra (Uzair) pasal 1 ayat 1-11, pasal 3 ayat 7-13,
pasal 5 ayat 1-17 dan pasal 6 ayat 1-22,
akan tetapi pada tahun 70 M benda-benda suci untuk perlengkapan ibadah
milik masjid tersebut dijarah lagi oleh Jenderal Titus dan tentara-tentaranya
lalu dibawa ke Kota Roma. Masjidil Aqsha kedua mulai dibangun tahun 537
SM setelah 2 tahun Bani Israil pulang ke negeri mereka, lalu selesai dan
diresmikan tanggal 12 Maret 515 SM pada tahun ke-6 pemerintahan Raja Darius I
yang Agung dari Kerajaan Persia, Kitab
Ezra pasal 6 ayat 15.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 164:
164.
(Dan)
ada (rasul-rasul
yang telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu sebelumnya, dan) ada (rasul-rasul
yang belum kami kisahkan) tentang mereka kepadamu (Dan Allah telah berbicara dengan
Musa sebenar-benarnya berbicara) secara langsung tanpa perantara
Malaikat Jibril as dan bukan lewat mimpi.
Qur’an surat An-Nahl ayat 43:
43. (Dan Kami tidak mengutus
sebelum engkau) Muhammad (kecuali orang-orang pria yang
Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan) yaitu kaum Ahli Kitab terutama orang-orang Yahudi
(jika kalian tidak mengetahui) tentang nabi-nabi mereka yang berjumlah
puluhan ribu yang diutus oleh Allah kepada Bani Israil.
1 komentar:
peristiwa yang mengeringkan...
Vinyl Anti Bakteri
Vinyl Rumah Sakit
LG Medistep Allroad
Posting Komentar