06 Februari, 2018

BERKUMPULNYA BANI ISRAIL KE TANAH PALESTINA


Allah beserta Bani Israil dan menetapkan (menjanjikan) Tanah Palestina dan Kota Yerusalem kepada nenek moyang mereka dan keturunan mereka untuk didiami dan sebagai tanah tumpah darah mereka untuk pertama kalinya pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Harun as asalkan mereka tetap beriman dan bertakwa kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mengerjakan amal-amal saleh dan beriman, taat dan memberi bantuan kepada rasul-rasul-Nya termasuk beriman, taat dan memberi bantuan kepada Rasulullah saw yang nama beliau saw tertulis dalam kitab suci mereka yaitu Kitab Taurat,  Alkitab Perjanjian Lama (PL). Kitab Yeremia pasal 25 ayat 5, pasal 35 ayat 15, Kitab 2 Raja-raja pasal 21 ayat 8 dan Kitab 2 Tawarikh pasal 33 ayat 8. Karena Bani Israil tidak beriman dan durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, maka Allah mencerai-beraikan (menyerakkan) mereka ke seluruh dunia, Kitab Ulangan pasal 28 ayat 64-68. Allah hanya membolehkan Kota Yerusalem yang suci didiami oleh orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya saja. Allah memberikan tanah suci kepada mereka asalkan mereka beriman dan bertakwa kepada Allah dan beriman kepada rasul-rasul-Nya. Bani Israil tidak mempunyai hak lagi (diharamkan) mendiami tanah suci Negeri Palestina termasuk tidak mempunyai hak lagi Bani Israil bertempat tinggal di Kota Yerusalem Barat (Kota Daud) di atas Gunung Sion (Zion) maupun Kota Tua Yerusalem Timur/Baitul Maqdis/Al-Quds di atas Gunung Moria karena Bani Israil ingkar janji, mereka masih menjadi orang-orang yang kafir dan fasik. Bani Israil belum menjadi orang-orang yang beriman (belum memeluk agama Islam agama yang diridhai oleh Allah yaitu agama bapak moyang mereka Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as dan Nabi Ya’qub as), Bani Israil belum bertakwa, belum mengerjakan amal-amal saleh dan tidak taat kepada rasul-rasul-Nya, termasuk Bani Israil mengingkari Rasulullah saw, mereka tidak mau beriman kepada beliau saw, mereka dengki dan benci yang ada pada diri mereka karena Allah memberikan karunia-Nya yang besar berupa Alkitab (ilmu), hikmah dan kenabian kepada Rasulullah saw nabi yang berasal dari bangsa Arab bukan berasal dari bangsa Israel, maka Allah melaknat Bani Israil yang kafir dan fasik itu Allah jauhkan mereka dari rahmat-Nya.
Qur’an surat Al-Maaidah ayat 3 :
3.      (...dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat karunia-Ku dan telah Kuridhai Islam itu sebagai agama kalian...).
Qur’an surat Az-Zukhruf ayat 28 :
28.  (Dan) Nabi lbrahim as (menjadikannya) kalimat tauhid itu (sebagai kalimat yang kekal pada keturunannya) PL. Kitab Kejadian pasal 17 ayat 7-9, yaitu Bani Ismail, Bani Ishaq termasuk Bani Israil dan Bani Zimran, Bani Yoksan, Bani Medan, Bani Midian/Median/Madyan, Bani Isybak dan Bani Suah mereka adalah putra-putra Nabi Ibrahim as dengan istri ke-3 yang bernama Ketura (Qetorah/Safura), Kitab Kejadian pasal 25 ayat 1-2 dan Kitab 1 Tawarikh pasal 1 ayat 32 (supaya mereka kembali) kepada kalimat tauhid yang menyeru mereka hanya untuk menyembah kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu selain Allah dan tidak menjadi penyembah berhala-berhala lagi dengan memeluk agama Islam yaitu agama bapak moyang mereka, Kitab Kejadian pasal 18 ayat 19.

Sebelum nabi akhir zaman muncul dan sebelum Bani Israil mengetahui bahwa Nabi Muhammad saw itu bukan orang Israel, mereka bersyahadat, tetapi setelah mereka mengetahui bahwa nabi akhir zaman ternyata adalah orang Arab bukan berasal dari golongan mereka, lalu kaum Ahli Kitab itu menyembunyikan 2 kalimat syahadat (menyaksikan atau mengakui) dari Allah yang ada dalam Kitab Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as yaitu : ”Asyhadu Allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasullulah.” artinya : “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad Rasulullah.” Al-Baqarah ayat 140. Setelah itu Bani Israil mengubah dan menghilangkan nama Muhammad Rasulullah dalam kitab mereka, sehingga syahadat mereka sampai saat ini menjadi : ”Shema Yisrael : Adonai Eloheinu, Adonai ehad (ahad = bhs. Arab).” Artinya : ”Dengarlah hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa (satu).” PL. Kitab Ulangan pasal 6 ayat 4. Syahadat Bani Israil yang baru tidak menyebut lagi nama Muhammad Rasulullah karena mereka tidak mengakui atau tidak beriman kepada Nabi Muhammad saw sebagai rasul-Nya. Bani Israil yang kafir dan fasik itu mengingkari Rasulullah saw setelah datang keterangan-keterangan (bukti-bukti) kebenaran kerasulan beliau saw yang nyata kepada mereka karena kedengkian di antara mereka sendiri pada Rasulullah saw. Orang-orang Israel itu dengki pada Rasulullah saw dan rasa dengki mereka yang bertambah-tambah lama-kelamaan berubah menjadi benci karena Allah memberikan Alkitab, hikmah dan kenabian kepada beliau saw yang berasal dari bangsa Arab sebagai Rasulullah dan penutup nabi-nabi, Al-Baqarah ayat 90, 105, 109, 213, Ali-‘Imran ayat 19, 118-119, An-Nisaa’ ayat 54, Al-Ahzab ayat 40, Asy-Syuuraa ayat 14 dan Al-Jaatsiyah ayat 17.

Qur’an surat Al-Maaidah ayat 12-13 dan 21-26 : ayat berikut ini untuk meralat Kitab Yesaya pasal 43 ayat 1-70.
12.  (Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil) dengan kalimat tauhid (persaksian) yaitu mengucapkan 2 kalimat syahadat, mengikrarkan kalimat pertama bahwa mereka telah berjanji untuk beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan Allah sebagai tujuan, motivasi dan jalan hidup yang dibaca dalam shalat setelah takbiratul ihram yaitu doa iftitah, Al-An’aam ayat 162 : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku Lillahi robbil aalamin dan mengikrarkan kalimat kedua, mereka telah berjanji beriman kepada risalah-Nya yang disampaikan melalui Muhammad Rasulullah (dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang pemimpin) kepala suku yang mewakili setiap suku dari 12 suku Bani Israil (Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku beserta kamu. Demi jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan beriman kepada rasul-rasul-Ku dan memberikan bantuan kepada mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) menafkahkan sebagian rezeki yang Allah berikan dengan infaq dan sedekah dalam keadaan lapang maupun sempit kepada orang-orang yang berhak menerimanya termasuk beriman (menjadi pengikut) dan memberi bantuan (menolong) kepada Rasulullah saw, Al-A’raaf ayat 157 (maka akan Kututupi dosa-dosa kamu, dan akan Kumasukkan kamu ke dalam Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir sesudah) perjanjian (itu di antara kamu, sesungguhnya ia telah sesat dari jalan yang lurus) tetapi mereka melanggar perjanjian itu karena telah menjadi orang-orang kafir dan fasik.
13.  (Maka disebabkan mereka melanggar janji itu, Kami laknat mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu) hati mereka dikunci mati sehingga cahaya iman tidak bisa masuk ke dalamnya dan (Mereka ubah perkataan-perkataan) dari ayat-ayat Allah yang ada dalam Kitab Taurat, Zabur dan kitab-kitab nabi-nabi mereka (dari tempat-tempatnya) para tokoh agama dan alim ulama Bani Israil yang tidak takut kepada Allah juga membuat ayat-ayat dan nubuat-nubuat palsu (dan mereka melupakan sebagian dari peringatan-peringatan yang telah disampaikan) rasul-rasul-Nya (kepada mereka, dan engkau) Muhammad (selalu melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka) yang masuk Islam (Maka maafkanlah mereka itu dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik) kemudian dimansukh oleh ayat untuk memerangi mereka.

Ayat-ayat berikut ini untuk membantah dan meralat keterangan yang salah dan sesat yang ditulis oleh para pemuka agama dan alim ulama Bani Israil di dalam PL. Kitab Bilangan pasal 14 dan pasal 27 ayat 14.
21.  (Wahai kaumku, masuklah kamu ke tanah suci) Palestina terutama Kota Yerusalem (yang telah ditetapkan Allah bagi kamu) Tanah Palestina itu diberikan oleh Allah kepada Bani Israil untuk didiami mereka selama mereka beriman dan taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya (dan janganlah kamu lari ke belakang) karena takut kepada musuh (nanti kamu menjadi orang-orang yang merugi).
22.  (Mereka berkata : ”Wahai Musa, sesungguhnya di dalamnya) negeri itu (ada orang-orang yang gagah perkasa dan kejam) Ketika ke-12 orang pengintai Israel yang diutus oleh Nabi Musa as untuk menyelidiki keadaan dan penduduk yang mendiami tanah suci, mereka masuk dari Gurun Negeb terus berjalan ke utara melalui pegunungan Yudea sampai di Sungai Eskol dekat Hebron yang didiami oleh Sheshai, Ahiman dan Talmai yaitu 3 orang bangsa Kanaan dari suku Enak/Anak/Anakim yang pertama kali dilihat oleh ke-12 orang pengintai Israel itu. Orang-orang Filistin mendiami pesisir selatan Kanaan, orang-orang dari suku-suku Arab mendiami Kanaan bagian selatan, bangsa Kanaan dari suku Enak mendiami pegunungan tengah Kanaan dan beberapa daerah pesisir terutama di bagian selatan dan bangsa Kanaan dari suku Refaim yang mendiami sebelah timur Laut Mati. Orang-orang Amori mendiami wilayah dari dataran tinggi di sebelah barat Laut Mati hingga Hebron, Gilead, Basan termasuk seluruh lembah di sebelah timur Sungai Yordan dan sebagainya. Bangsa-bangsa kafir yang mendiami tanah suci sebagian besar adalah keturunan kaum Nefilim yaitu kaum yang bertubuh tinggi besar seperti raksasa melebihi perawakan bangsa Israel. Setelah menjelajahi seluruh Tanah Kanaan, ke-12 orang pengintai Israel itu kembali ke Padang Tih dengan membawa contoh buah-buahan ke hadapan Nabi Musa as dan kaumnya (Dan sungguh, kami tidak akan memasukinya sampai mereka keluar darinya) dari negeri itu (Jika mereka telah keluar dari sana, barulah kami akan memasuki”) tanah suci itu.
23.  (Berkatalah dua orang pria) dari 12 orang pemimpin (kepala) suku Israel yang dikirim oleh Nabi Musa as atas perintah Allah untuk menyelidiki orang-orang kafir dan fasik yang mendiami tanah suci itu, PL. Bilangan pasal 13 ayat 1-33 (di antara orang-orang yang takut) melanggar perintah-perintah Allah yaitu Hosea/Yoshua/Yusya’ bin Nun pemimpin suku Efraim (Yusuf) dan Kaleb (Kalib) bin Yefune pemimpin suku Yehuda (yang Allah telah memberi keduanya nikmat) berupa tindakan bijaksana sehingga keduanya tidak mengatakan kepada kaumnya keadaan yang sebenarnya dari penduduk yang mendiami tanah suci tersebut kecuali kepada Nabi Musa as dan Nabi Harun as, berbeda dengan 10 orang pemimpin suku Israel yang lainnya, mereka memberitahukan kepada kaumnya keadaan yang sebenarnya tentang bangsa-bangsa kafir yang mendiami Tanah Palestina sehingga Bani Israil menjadi ketakutan menghadapi musuh yang lebih banyak jumlahnya, lebih tinggi besar perawakannya dan lebih kuat daripada Bani Israil (: ”Serbulah mereka melalui pintu gerbang) kota (jika kamu memasukinya niscaya kamu akan memperoleh kemenangan) karena Allah pasti menepati janji-Nya menolong kamu dengan menurunkan tentara malaikat untuk membantu orang-orang beriman yang bersabar dan bertakwa yang berjihad di jalan Allah. Dan tidak ada kemenangan itu kecuali dari sisi Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, Ali-’Imran ayat 124-126 (Dan kepada Allah-lah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman!”). Dan Allah adalah Wali (Pembela dan Pelindung) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman dan Allah selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman dengan membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang yang beriman, Ali-’Imran ayat 68, Al-Hajj ayat 38 dan Ar-Ruum ayat 47.
24.  (Mereka berkata : Wahai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya untuk selama-lamanya, selagi mereka masih berada di dalamnya. Maka pergilah Anda bersama Tuhan Anda dan perangilah) mereka (biarlah kami di sini duduk) manis (menanti saja”) tidak ikut berjihad.
25.  Nabi Musa as (Berkata : ”Wahai Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku dan saudaraku, maka pisahkanlah di antara kami dengan orang-orang yang fasik itu”).
26.  Allah (Berfirman : ”Maka) jika begitu (negeri itu diharamkan atas mereka) memasukinya (selama 40 tahun) selama itu (mereka akan mengembara tidak tahu jalan) mereka kebingungan tidak tahu arah (di tanah) di wilayah (itu) yaitu di Padang Tih yang panas, terik dan gersang dan tidak bisa keluar dari sana selama 40 tahun. Menurut riwayat, mereka memulai perjalanan di waktu malam dengan penuh kesungguhan ke arah tujuan mereka, tetapi pada pagi harinya mereka telah berada kembali di tempat mereka bertolak (berangkat), demikian pula halnya perjalanan di waktu siang sampai akhirnya orang-orang yang diwajibkan berjihad tetapi tidak mau berjihad itu mati semua. Kemudian Allah mengazab lagi dengan mendatangkan ular-ular berbisa yang menggigit kaum Bani Israil, sehingga yang tewas di antara orang-orang Israel akibat gigitan ular-ular berbisa itu sekitar 70 ribu jiwa (Maka janganlah engkau bersedih terhadap kaum yang fasik itu”).
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Yeremia pasal 25 ayat 5 dan pasal 35 ayat 15 :
25:5  : Kata mereka (para nabi) : ”Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat (zhalim) dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat (beriman dan bertakwalah kamu kepada Allah saja dan taatlah kepada rasul-rasul-Nya dan berhentilah kamu dari melakukan perbuatan dosa-dosa, mohon ampunlah dan bertobatlah kepada Allah), maka kamu akan tetap diam (tinggal) di tanah (Palestina) yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu (sejak masa Nabi Musa as dan Nabi Harun as diutus kepada Bani Israil sekitar abad ke-12 SM) dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.”
35:15   : Aku telah mengutus kepadamu segala (sebagian besar) hamba-Ku, yaitu para nabi terus-menerus, (Al-Baqarah ayat 87 diutus tanpa putus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada Bani Israil, para nabi itu), mengatakan : ”Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk beribadah kepada mereka (janganlah menyembah berhala dan janganlah berkorban untuk berhala), maka kamu akan tetap diam di tanah (suci) yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku” (tetapi kamu tidak mendengarkan dan tidak perduli dengan peringatan-peringatan-Ku yang Kusampaikan kepadamu melalui para utusan-Ku, kamu tidak beriman dan tidak bertakwa kepada-Ku dan kamu menyekutukan-Ku, kamu tidak beriman kepada kitab-kitab-Ku yang Aku turunkan kepada rasul-rasul-Ku, kamu durhaka dan tidak taat kepada rasul-rasul-Ku dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, maka kamu harus pergi dari tanah perjanjian ini yang telah Aku berikan kepada nenek moyangmu dan keturunannya dengan dibuang secara paksa keluar dari negerimu ke tanah bangsa-bangsa asing yang menguasaimu dan menindasmu dan diusir secara paksa dari negerimu dengan ancaman hukuman mati jika kembali ke negerimu, semua itu terjadi karena kamu adalah orang-orang yang kafir dan fasik). Ayat-ayat yang tersebut di atas adalah tentang peringatan Allah yang diturunkan kepada Nabi Yeremia as sebelum terjadi peristiwa kehancuran seluruh Kota Yerusalem dan Masjidil Aqsha yang pertama oleh Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya dari Kerajaan Babilonia Baru yang menaklukkan Bani Israil dan negeri mereka tahun 586 SM. Ingat! Ayat-ayat dalam Kitab Taurat Yahudi itu kata-katanya telah banyak diubah-ubah dari tempat-tempatnya oleh para tokoh agama dan alim ulama Bani Israil yang disesuaikan dengan hawa nafsu dan tradisi-tradisi mereka, Al-Baqarah ayat 75, 78-79, Ali-’Imran ayat 78, An-Nisaa’ ayat 46 dan Al-Maaidah ayat 13, 41.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : ”Ahli Kitab (Bani Israil) membaca Taurat (Yahudi) dengan bahasa Ibrani dan mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab untuk pemeluk Islam, maka Rasulullah saw bersabda :
”Jangan kalian membenarkan Ahli Kitab (sepenuhnya) dan jangan pula mendustakan mereka (sepenuhnya), katakan saja : ”Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepadamu.” Hadits riwayat Bukhari.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 87 :
87.  (Sungguh, Kami telah mendatangkan Alkitab) Taurat (kepada Musa, kemudian Kami susul) utus terus-menerus tanpa putus (setelah itu dengan para rasul) dari saudara-saudara mereka sendiri hingga jumlah mereka mencapai puluhan ribu orang nabi-Nya untuk berdakwa kepada Bani Israil sampai Allah utus Nabi Isa as menjadi nabi dan rasul yang terakhir dari Bani Israil (dan Kami berikan kepada Isa bin Maryam bukti-bukti kebenaran....) yaitu mukjizat-mukjizat.

Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as tentang perkara agama dan keterangan-keterangan yang nyata (jelas) bukan tentang harta dunia (kecuali kepada Nabi Ibrahim as akan diberi sebuah wilayah untuk menetap dan juga kepada keturunan beliau as semuanya bukan hanya kepada keturunan Nabi Ya’qub as yaitu Bani Israil saja, lalu Nabi Ibrahim as menetap di Kota Hebron) seperti yang dikatakan bahwa mereka akan diberikan Tanah Kana’an yang ditulis oleh orang-orang Israel yang kafir, fasik dan rakus akan harta dunia yang ada dalam Kitab Kejadian pasal 12:7, pasal 13:14-15, 17, pasal 15:18, pasal 28:13 dan Kitab Keluaran pasal 6:3, 8.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 12 ayat 7 :
12:7  : Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram (nama sebelum Allah memberi nama Abraham kepada Nabi Ibrahim as), Kitab Kejadian pasal 17 ayat 5) dan berfirman : ”Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 13 ayat 12, 14-15, 17 dan pasal 15 ayat 18 :
13:12   : Abram menetap di Tanah Kanaan, tetapi Lot (Nabi Luth as) menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:14   : Setelah Lot berpisah daripada Abram berfirmanlah TUHAN kepada Abram : “Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15   : sebab seluruh negeri yang kau lihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:17   : Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu.”
15:18   : Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman : ”Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini (yakni tanah orang Keni, Kenas, Kadmon, Kanaan (Kana’an), Het (Hittites), Feris, Refaim, Amori, Girgasyi, Filistin, Midian, Yebus dan sebagainya, Kitab Kejadian pasal 15 ayat 19-21), mulai dari Sungai Mesir (Nil) sampai ke sungai yang besar itu, Sungai Efrat (Eufrat).
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 18 ayat 1 :
18:1  : Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon Tarbantin di Marme, sedang dia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
Ayat yang asli yang ditulis dalam Injil Barnabas Bab 29 :
Kemudian Allah berfirman : ”Jangan takut, tetapi bangunlah, karena Aku (Allah) telah memilihmu sebagai utusan-Ku dan Aku akan memberkatimu dan membuat (anak cucu) mu menjadi bertambah banyak dan menjadi umat yang besar. Oleh karena itu, pergilah dari rumah ayahmu dan rumah kerabatmu dan menetaplah di sebuah wilayah yang akan Aku berikan kepadamu dan kepada anak cucumu (untuk semua keturunan Nabi Ibrahim as dan keturunan beliau as bukan hanya Bani Israil saja tetapi ada Bani Ismail dan lain-lain).”
Nasab Nabi Muhammad saw Rasullullah dan penutup nabi-nabi :
Nabi Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushayyi bin Kilaab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayyi bin Ghaalib bin Fihir (Quraisy) bin Maalik bin Nazhar bin Kinaanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyaas bin Mudhar bin Nizaar bin Ma’add bin ’Adnaan bin Udad bin Hamaisa’ bin Salaman bin ’Awash bin Bawash bin Qomwal bin Ubay bin ’Awam bin Nasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadlaf bin Thabakh bin Jahim bin Nahisy bin Makhy bin ’Aidl bin ’Abqor bin Ubaid bin Addi’a bin Hamdan bin Sanbar bin Yatsraba bin Yahzan bin Yalhan bin Ar’awa bin ’Aidl bin Disyan bin ’Aishar bin Afnad bin Ayham bin Maqshar bin Nahits bin Zarih bin Sumay bin Muzay bin ’Awadlah bin ’Aram bin Qoidar (Kedar) bin Ismail as bin Ibrahim as.

Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 28 ayat 12-13 dan pasal 32 ayat 28, 30 :
28:12   : Maka bermimpilah ia (menurut ayat 12-13 Allah menampakkan diri kepada Nabi Ya’qub as lewat mimpi), di Bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di Langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
28:13   : Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman : ”Aku-lah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak (Nabi Ishaq as), tanah tempat engkau berbaring (tidur) ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
32:28   : Lalu kata orang itu : ”Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (Allah menampakkan diri di dunia kemudian Langit dan Bumi tidak hancur tersinari cahaya-Nya!? Allah sama dengan makhluk-Nya!? Allah sebesar makhluk-Nya!? Allah bergumul melawan Nabi Ya’qub as!? Nabi Ya’qub yang seorang manusia bisa mengalahkan Allah Tuhan semesta alam!? Na’udzubillahimindzalik, ayat tersebut sangat menggelikan, Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Besar, Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa (Al-Qawiyy, Al-’Aziiz) tidak ada satu pun kekuatan yang mampu mengalahkan-Nya, Allah Al-Ghaalib Allah Maha Menang tidak ada sesuatu pun yang mampu mengalahkan-Nya, Allah Maha Berkuasa (Al-Muqtadir), Allah Maha Bercahaya (An-Nuur) dan tidak ada sesuatu pun yang bisa (dapat) menyamai-Nya).
32:30   : Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya : ”Aku telah melihat Allah berhadapan muka (Allah menampakkan diri di hadapan Nabi Ya’qub menurut keyakinan Bani Israil), tetapi nyawaku tertolong!”
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Bilangan pasal 14 ayat 14 :
14:14   : mereka akan bercerita kepada penduduk negeri ini, yang telah mendengar bahwa Engkau, TUHAN, ada di tengah-tengah bangsa (Israel) ini, dan bahwa Engkau, TUHAN, menampakkan diri-Mu kepada mereka (bangsa Israel) dengan berhadapan muka, waktu awan-Mu berdiri di atas mereka dan waktu Engkau berjalan mendahului mereka di dalam tiang awan pada waktu siang dan di dalam tiang api pada waktu malam.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Ulangan pasal 34 ayat 10 :
34:10   : Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka (Allah menampakkan diri di hadapan Nabi Musa as), tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab 2 Tawarikh pasal 3 ayat 1 :
3:1       : Salomo (Nabi Sulaiman as) mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di Gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Oman, orang Yebus itu.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab 1 Raja-raja pasal 9 ayat 2 :
9:2       : maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon (Kitab 1 Raja-raja pasal 3 ayat 5-15, pasal 11 ayat 9 dan Kitab 2 Tawarikh pasal 1 ayat 7-13).

Dalam Kitab Taurat yang asli tertulis bahwa Allah tidak pernah menampakkan diri (berhadapan muka) baik di alam nyata maupun di alam mimpi kepada siapa pun di dunia termasuk kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as, Nabi Musa as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as dan apalagi kepada bangsa Israel (Bani Israil), jelas tidak sama sekali. Allah tidak terlihat oleh indera mata dan tersembunyi dari akal manusia karena Allah tidak berbentuk apa pun, tidak tersusun dari apa pun dan tanpa perubahan menjadi apa pun. Bab 95. Pengakuan Yesus (Nabi Isa as), Injil Barnabas halaman 171-172. Maka Allah membantah ayat-ayat dalam Alkitab Perjanjian Lama (Taurat Yahudi) yang ditulis dalam Kitab Kejadian pasal 12 ayat 7, pasal 18 ayat 1, pasal 28 ayat 12-13, pasal 32 ayat 31, Kitab Keluaran pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 24, pasal 6 ayat 2, pasal 13 ayat 21, Kitab Bilangan pasal 14 ayat 14, Kitab Ulangan pasal 34 ayat 10 dan Kitab 1 Raja-raja pasal 3 ayat 5-15, pasal 9 ayat 2 tersebut dalam Al-Qur’an sbb :
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 143 :
143.    (“Dan ketika Musa datang untuk munajat dengan Kami, pada waktu yang telah Kami tentukan) waktu yang telah Allah janjikan kepada Nabi Musa as akan berbicara dengannya pada waktu itu (dan Tuhan telah berfirman kepadanya) dari belakang tabir (hijab), Asy-Syuuraa 51 dengan nyata/jelas/sebenarnya secara langsung tanpa perantara Malaikat Jibril as dan juga tidak lewat mimpi dengan pembicaraan yang dapat Nabi Musa as dengar dari segala penjuru karena suara Allah bergema, Nabi Musa as (berkata : “Ya Tuhanku, tampakkanlah kepadaku) diri Engkau (agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : ”Kamu sekali-kali tidak dapat) mampu (melihat-Ku, tetapi lihatlah kepada gunung itu) yang bangunannya lebih kuat dan lebih keras daripada dirimu (maka jika ia) gunung batu granit yang sangat keras itu (tetap pada tempatnya) tegak seperti sediakala (maka engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya tampak) yaitu Allah menampakkan sebagian kecil dari cahaya-Nya yang hanya sebesar ½ jari manis. Hadits riwayat Al-Hakim. Padahal hanya sebagian kecil dari cahaya-Nya saja, belum Allah yang menampakkan diri (bagi) menyinari (gunung itu, menjadikan gunung itu hancur luluh) gunung batu granit itu hancur lebur rata dengan tanah (dan Musa jatuh pingsan) tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat dan mendengar gunung hancur di depan matanya dan gunung yang dipijaknya bergetar hebat (maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata : ”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau) dari permintaan yang aku tidak diperintahkan mengemukakannya (dan aku orang yang pertama-tama beriman”) di zamanku ini.
Qur’an surat Asy-Syuuraa ayat 51 :
51.  (Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu) Allah perintahkan Malaikat Jibril as menurunkan wahyu itu ke dalam hati para nabi, Al-Baqarah ayat 97 (atau dari belakang tabir) Allah tidak menampakkan diri di dunia kepada para nabi apalagi kepada manusia biasa, baik itu lewat mimpi maupun ketika dengan sebenarnya berfirman dan berbicara secara langsung  kepada Nabi Ibrahim as, Al-Baqarah 260 dan Nabi Musa as, Al-Baqarah 253, An-Nisaa’ 164 dan Al-A’raaf 143-144 di atas gunung, waktu dan zaman yang berbeda, supaya tidak terjadi Kiamat yang tiba-tiba sebelum waktunya (atau dengan mengutus seorang utusan) malaikat (lalu diwahyukan kepadanya) para nabi dan rasul (dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana).
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 96 :
96.  (Dan demi sesungguhnya engkau) Muhammad (akan mendapati mereka) orang-orang Israel yang kafir dan fasik (itu, manusia yang paling tamak) rakus (akan kehidupan) dunia (bahkan) sangat rakus akan harta dunia melebihi (dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka menginginkan supaya diberi umur seribu tahun) untuk bisa mengumpulkan dan menumpuk harta kekayaan sebanyak-banyaknya dan mereka banyak memakan yang haram, baik itu rezeki haram dan maupun barang lainnya yang diharamkan (Dan padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat akan apa yang mereka kerjakan). Padahal Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as tentang perkara yang paling utama yaitu perkara agama bukan tentang perkara harta dunia di dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 124 dan 131 :
124.    (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim mendapat ujian dari Tuhannya dengan beberapa kalimat) berupa perintah-perintah-Nya dan larangan-larangan-Nya (lalu dia melaksanakan dengan sempurna) seperti ketika Nabi Ibrahim as diperintah oleh Allah untuk menempatkan Hajar (Hagar) dan putranya di Lembah Mekkah yaitu padang pasir gersang, kering, panas dan tidak ada tumbuh-tumbuhannya, kemudian diperintah untuk menyembelih putra beliau as yang telah dinantikan kelahirannya selama puluhan tahun dan sebagainya (Firman-Nya : ”Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu sebagai imam) pemimpin (bagi manusia”) teladan dan ikutan dalam perkara agama (Ibrahim berkata : ”Saya mohon juga dari keturunanku”) untuk dijadikan imam-imam juga (Firman-Nya : ”Janji-Ku ini tidak mencapai) tidak berlaku bagi (orang-orang yang zhalim”) yaitu keturunan Nabi Ibrahim as yang kafir dan fasik.
131.    (Ketika Tuhannya berfirman kepadanya) Nabi Ibrahim as (: ”Tunduk dan berserah dirilah kamu!”) Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya! (Dia menjawab : ”Saya tunduk dan berserah diri kepada Tuhan semesta alam”) Kitab Kejadian pasal 26 ayat 5, ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as untuk beriman dan bertakwa kepada Allah dan dilarang menyekutukan-Nya. Jadi tidak benar jika Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as akan diberi Tanah Kanaan dan kepada keturunan beliau as yaitu hanya Bani Israil saja yang akan diberi seluruh negeri yang terletak di Timur Tengah untuk selama-lamanya. Orang-orang Israel itu paling tamak atau sangat rakus akan harta dunia (kedoyan = bhs. Jawa) dan banyak memakan segala yang haram, baik itu rezeki haram maupun segala sesuatu yang haram dan yang ada dalam otak mereka hanya harta kekayaan dunia semata. Maka mereka membuat-buat dusta terhadap Allah, bahwa Allah memberikan harta kekayaan dunia berupa Tanah Kanaan sebagai ”Tanah Perjanjian” yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as yaitu Bani Israil saja, Kitab Kejadian pasal 12:7, pasal 13:12, 14-15, 17, pasal 15:18-21, pasal 17:8, pasal 26:3-4, pasal 28:13-19 dan pasal 35:12. Dan Allah baru menjanjikan tanah suci itu kepada Nabi Musa as, Nabi Harun as dan Bani Israil sekitar abad ke-12 SM asalkan mereka beriman dan taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya termasuk beriman dan taat kepada Rasulullah saw dan tidak mengingkari kebenaran setelah nyata kebenaran kerasulan beliau saw yang ditulis dalam Kitab Taurat mereka, Al-Maaidah 21, Kitab Yeremia pasal 25:5 dan 35:15.

Qur’an surat Al-Maaidah ayat 62-63 :
62.  (Dan akan kamu lihat banyak di antara mereka) orang-orang Israel yang kafir dan fasik itu (bersegera) cepat terlihat dalam (berbuat dosa) seperti menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, berdusta, zhalim dan sebagainya (dan permusuhan dan) banyak (memakan barang yang haram) mereka memakan rezeki haram dari hasil menjual barang haram, memakan harta orang lain dengan cara yang batil, seperti dari uang riba, renten, suap, korupsi, menipu dan sebagainya, Al-Maaidah ayat 42 dan At-Taubah ayat 34 (Sungguh, sangat buruk apa yang mereka kerjakan) yaitu perbuatan-perbuatan orang-orang Israel yang kafir dan fasik itu.
63.  (Mengapa orang-orang alim dan para pendeta mereka) rabbi-rabbi dan para Imam Bani Israil (tidak melarang) diri mereka dan umat (mereka mengucapkan) kata-kata yang mengandung perbuatan (dosa dan memakan barang yang haram?) dari hasil memakan harta orang dengan cara yang batil, yaitu riba, renten (karena berpedoman pada Kitab Ulangan pasal 23 ayat 19-20), suap, korupsi, menipu dan menghalalkan bagi diri mereka dan umat mereka memakan rezeki haram dari hasil menjual barang haram (karena berpedoman pada Kitab Ulangan pasal 14 ayat 21) dan sebagainya, mereka tidak melarang umat mereka berbuat dosa bahkan mereka juga melakukan perbuatan seperti yang dilakukan oleh umat mereka. Padahal dalam Kitab Taurat, Allah telah melarang mereka melakukan dosa-dosa yang tersebut di atas (Sungguh sangat buruk apa yang mereka perbuat itu).
Qur’an surat Ibrahim ayat 35-40 :
35.  (Dan) ingatlah (ketika Ibrahim berkata) berdoa (: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini) Kota Mekkah (negeri yang aman) Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim as, maka Allah menjadikan Mekkah kota yang suci, sehingga dilarang di kota tersebut memasukinya kecuali orang Islam, membawa senjata dan menumpahkan darah, menganiaya seseorang, berburu dan mengganggu binatang-binatangnya, merusak tumbuh-tumbuhannya termasuk tidak boleh mencabut rumputnya, mengambil barang temuan apa pun, kecuali bagi yang ingin mempertemukannya dengan pemiliknya atau diumumkan sampai pemiliknya mengambil barangnya, mencela orang Anshar penduduk Madinah dan merendahkan orang Quraisy (dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku) keturunanku daripada (menyembah berhala-berhala”).
36.  (“Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu) berhala-berhala itu (telah menyesatkan kebanyakan manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku) berpegang pada ajaran tauhid yaitu bahwa Allah Tuhan Yang Esa, “Laa ilaaha illallaah” = Tidak ada Tuhan selain Allah (maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku) termasuk pemeluk agamaku yaitu orang yang beragama Islam (dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”) pernyataan ini sebelum Nabi Ibrahim as mengetahui bahwa Allah tidak mengampuni dosa syirik.
37.  (Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau yang disucikan) yaitu Mekkah (Ya Tuhan kami) yang demikian itu (supaya mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur).
38.  (“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan, dan tidak ada yang tersembunyi bagi Allah sesuatu pun, baik yang ada di Bumi maupun yang ada di Langit”).
39.  (“Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua) ku (Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar) memperkenankan (doa”).
40.  (“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankan doaku”).
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 72-73 :
72.  (Dan Kami telah memberikan kepadanya) Nabi Ibrahim as (lshaq dan Ya’qub sebagai suatu anugerah) tambahan dari Kami, Allah memberi Nabi Ibrahim as anugerah melebihi apa yang diminta oleh beliau as yaitu diberi cucu Nabi Ya’qub as (Dan masing-masing Kami jadikan orang-orang yang saleh).
73.  (Kami telah menjadikan mereka itu sebagai imam-imam) pemimpin-pemimpin (yang memberi petunjuk) kepada manusia (dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan) amal-amal saleh (mendirikan shalat, menunaikan zakat dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu menyembah) Allah menurunkan surat Al-Anbiyaa’ ayat 73 untuk meralat dan membantah Kitab Kejadian pasal 12 ayat 7 dan pasal 28 ayat 10-13, 15-22, Allah tidak pernah menjanjikan Tanah Kanaan kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as dan Nabi Ya’qub as tetapi Allah berfirman kepada mereka tentang perkara agama yaitu untuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya karena itu tujuan manusia diciptakan oleh Allah, terutama perintah untuk mendirikan shalat sebagai ibadah utama bukan tentang perkara harta dunia.

Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 28 ayat 14 :
28:14   :Keturunannanmu (Nabi Ya’qub as) akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka Bumi akan mendapat berkat (berkah).
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 107 :
107.    (Dan tidaklah Kami mengutus engkau) Muhammad (melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam) Allah menurunkan surat Al-Anbiyaa’ ayat 107 untuk membantah Kitab Kejadian pasal 28 ayat 14 di atas, Allah tidak mengutus Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as untuk menjadi berkah dan rahmat bagi semua kaum (manusia) di muka Bumi apalagi bagi semesta alam jelas tidak sama sekali. Tetapi Allah mengutus Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as menjadi rasul-rasul utusan Allah dengan membawa kitab-kitab-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya hanya kepada Bani Israil dan umat-umat tertentu saja. Yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia dan jin dan menjadi rahmat bagi semesta alam dengan membawa Kitab suci Al-Qur’an yang mulia bahkan sangat mulia dan penuh dengan berkah sebagai peringatan bagi semesta alam itu adalah keturunan Nabi Ismail as yaitu Muhammad Rasulullah seorang nabi dari bangsa Arab yang nama Nabi Muhammad saw dan nama Kitab suci Al-Qur’an yang dibawa beliau saw disebut (diberitakan) dalam kitab-kitab suci umat-umat terdahulu, termasuk disebut dalam Kitab suci Taurat, Kitab suci Zabur dan Kitab suci Injil, sebagai bukti adalah Bani Israil terutama para ulamanya mengetahui bahwa Al-Qur’an itu akan diturunkan kepada Rasulullah saw yaitu utusan Allah dan penutup nabi-nabi, Al-A’raaf ayat 157, Asy-Syu’araa’ ayat 196-197, Al-Ahzab ayat 40  dan Al-Buruuj ayat 21.
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 96 :
(Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa) kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu selain Allah (pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari Langit dan Bumi, tetapi mereka mendustakan) Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-rasul-Nya (itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya) mereka kafir, zhalim dan fasik.
Qur’an surat Shaad ayat 29 :
29.  Al-Qur’an (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepada engkau) Muhammad (penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran).
Qur’an surat Al-Qalam ayat 52 :
52.  (Dan tidak lain ia) Al-Qur’an itu (hanyalah peringatan bagi seluruh umat) manusia dan jin.
Qur’an surat At-Takwiir ayat 19 dan 27-28 :
19.  (Sesungguhnya dia) Al-Qur'an itu (benar-benar firman) Allah yang dibawa turun (utusan yang mulia) yaitu Malaikat Jibril as yang dimuliakan oleh Allah, Al-Haaqqah ayat 40.
27.  (Tidak lain Al-Qur'an itu hanyalah peringatan bagi semesta alam) Al-An’aam ayat 90 dan Shaad ayat 87.
28.  (Yaitu bagi siapa di antara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus).

Bani Israil baru diperbolehkan mendiami Tanah Palestina lagi termasuk mendiami Kota Yerusalem yaitu pada akhir zaman, dimulai sejak tahun 1190 Masehi setelah Shalahuddin Al-Ayyubi mengambil alih Yerusalem dari pendudukan Tentara Perang Salib dengan berhasil mengalahkan mereka dan menghapus larangan Bani Israil tinggal di sana, sehingga mereka bisa bertempat tinggal kembali di Yerusalem. Dan sejak akhir tahun 1700-an terjadi imigrasi besar-besaran ke Tanah Palestina akibat pembantaian dan penindasan yang dialami orang-orang Israel di negara-negara asing tempat mereka selama ini tinggal. Oleh Inggris mereka ditawari untuk pindah ke Argentina, Uganda atau Palestina untuk ditempati dan Herzl lebih memilih Palestina. Benjamin Ze’ev (Theodor) Herzl adalah The Founding Father of Zionism, ia mempunyai kemampuan untuk melobi para penguasa terkenal dunia, ia menggunakan zionisme sebagai kendaraan politiknya dalam merebut wilayah milik bangsa Palestina dengan serangkaian pembantaian yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. Gelombang pertama imigrasi terjadi pada tahun 1882-1903 Masehi, gelombang kedua pada tahun 1904-1914 Masehi, pada masa itulah perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak. Dengan dukungan Inggris dan Amerika Serikat, Israel dapat memduduki Tanah Palestina secara paksa dengan proses yang sangat panjang dan sulit akibat pemberontakan dari bangsa Palestina dalam melawan kekejaman Israel. Setelah beberapa puluh tahun mendiami Tanah Palestina, mereka berhasil mendirikan Negara Republik Israel pada tanggal 14 Mei 1948, tetapi Negara Israel berdiri selama puluhan tahun saja insyaAllah tidak sampai 80 tahun hanya sampai Al-Malhamah atau huru-hara besar yang menimpa Tanah Israel berupa hantaman meteor super raksasa yang membuat Negara Israel porak poranda, lalu punah, lenyap dan tidak akan bangkit lagi untuk selama-lamanya, PL. Kitab Ulangan pasal 9 ayat 14, pasal 28 ayat 15-63 dan Kitab Yesaya pasal 28 ayat 4.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Yesaya pasal 28 ayat 4 :
28:4  : “…yaitu Kota (Yerusalem) yang terletak tinggi di atas bukit (Gunung Sion (Zion) dan Gunung Moria), di atas lembah yang subur, nasibnya akan seperti nasib buah ara yang masak duluan sebelum musim kemarau, baru saja dilihat orang terus dipetik dan ditelan (Negara Israel termasuk ibu kotanya yaitu Kota Yerusalem yang baru beberapa puluh tahun berdiri lalu lenyap dan tidak akan bangkit lagi untuk selama-lamanya).”

TANDA-TANDA DEKATNYA PERANG ARMAGEDDON I :
1.      Mengumpulnya Bani Israil ke Tanah Palestina.
2.      Memuncaknya kedurhakaan Bani Israil.
3.      Gerakan Intifadah perlawanan bangsa Palestina kepada Bani Israil.
4.      Munculnya Imam Mahdi untuk menghentikan kedurhakaan Bani Israil.
Qur’an surat Al-Israa’ ayat 104 :
(Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil : ”Diamlah di negeri) Palestina (ini) untuk yang pertama kali sekitar abad ke-12 SM (maka apabila tiba masa berbangkit) di akhir zaman (niscaya Kami datangkan kalian) kembali ke Tanah Palestina yang kedua kali (dalam keadaan bercampur baur”) Bani Israil yang telah menyebar ke seluruh dunia karena dicerai-beraikan (diserakkan) oleh Allah, maka pada akhir zaman akan dikumpulkan lagi di tengah-tengah Yerusalem. Dan sekarang telah dan masih berlangsung proses berkumpulnya orang-orang Israel di Negara Israel, karena selama ratusan tahun berdiaspora menyebabkan mereka telah banyak mengalami perubahan peradaban, agama, warna kulit, bahasa, budaya, adat istiadat, makanan dan sebagainya. Yang diibaratkan bagaikan perak, tembaga, besi, timah putih dan timah hitam yang akan dilebur di dalam peleburan murka Allah dengan terjadinya Al-Bathsyah Al-Kubro yaitu Allah kirim melalui malaikat-Nya menggunakan meteor super raksasa untuk menghantam mereka dengan hantaman yang keras yang menimpa markas (pangkalan militer) Israel dan sekutu-sekutunya di Magiddo (Megiddo) - Israel, di Laut Mediterania dan di New York - Amerika Serikat sebagai azab kepada Bani Israil dan sekutu-sekutunya yang menyebabkan ledakan hebat, gempa bumi dan tsunami dahsyat, petir akibat kabut tebal, gelombang panas yang menimbulkan angin kencang, udara panas, tumbuh-tumbuhan layu tak berbuah dan mati, sehingga terjadi kelaparan hebat di seluruh dunia, banjir besar di Eropa dan Amerika karena es di Kutub mencair, muncul asap Dukhan akibat tumbukan meteor super raksasa yang menghantam Bumi sehingga seluruh dunia gelap gulita lebih dari 1 tahun dan menyebabkan terjadi banyak bencana yang meliputi semua manusia, terutama akan sangat menyiksa bagi orang-orang kafir, Ad-Dukhaan ayat 10-16.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Ezekiel (Yehezkiel) pasal 22 ayat 17-22 :
22:17   :  Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku :
22:18   : ”Hai anak manusia, bagi-Ku kaum Israel sudah menjadi sanga, mereka semuanya adalah  (bercampur baur) ibarat tembaga, timah putih, besi dan timah hitam di dalam peleburan, mereka seperti sanga perak.”
22:19   : Sebab itu beginilah firman TUHAN Allah. Oleh karena kamu semuanya menjadi sanga, maka sungguh Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem.
22:20   : Seperti orang mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih di dalam peleburan dan menghembus api di bawahnya untuk meleburnya, demikianlah Aku akan mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu di dalamnya dan melebur kamu.
22:21   : Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga kamu dilebur di dalamnya.
22:22   : Seperti perak dilebur dalam peleburan, begitulah kamu dilebur di dalamnya. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku TUHAN yang mencurahkan amarah-Ku  atasmu.
Alkitab Perjanjian Lama, Kita Yeremia pasal 16 ayat 14-18 :
16:14   : Sebab itu demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya waktunya akan datang, bahwa tidak dikatakan
orang lagi. Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel keluar dari Tanah Mesir,
16:15   : melainkan : Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel dari tanah utara (yaitu Eropa, terutama dari Rusia, Polandia dan Jerman) dan dari segala negeri ke mana Dia (Allah) telah mencerai-beraikan mereka (Bani Israil). Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke Tanah (Palestina) yang telah Kuberikan kepada nenek moyang mereka (karena pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Harun as sekitar abad ke-12 SM itu populasi penduduk Israel sudah sangat besar dan selama berabad-abad kemudian di masa yang akan datang, populasi penduduk Israel keturunan mereka akan bertambah berlipat-lipat ganda, sehingga membutuhkan wilayah negeri yang sangat luas untuk tempat tinggal bangsa Israel tersebut).
16:16   : Sesungguhnya Aku mau menyuruh banyak penangkap ikan, demikianlah firman TUHAN yang akan menangkap mereka, sesudah itu Aku mau menyuruh banyak pemburu yang akan memburu mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan dari celah-celah bukit batu.
16:17   : Sebab Aku mengamat-amati segala tingkah langkah mereka, semuanya itu tidak tersembunyi dari pandangan-Ku dan kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan mata-Ku.
16:18   : Aku akan mengganjar dua kali lipat kesalahan dan dosa mereka, oleh karena mereka telah menajiskan negeri-Ku dengan bangkai dewa-dewa mereka yang menjijikkan dan telah memenuhi tanah milik-Ku dengan perbuatan mereka yang keji.

Dari sini dapat diketahui bahwa ayat-ayat di atas menjelaskan, Bani Israil akan dikembalikan ke Tanah Palestina termasuk ke Kota suci Yerusalem. Proses pengembalian dengan cara-cara teror, bagaimana ’Tangan-tangan Takdir’ mengumpulkan Bani Israil ke Tanah Palestina yang dahulu ketika pertama kali diberikan kepada nenek moyang mereka pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Harun as. Maka Allah menggunakan Tsar Rusia Nicholas II, Kanselir dan diktator Nazi Jerman Adolf Hitler dan yang lain-lainnya untuk memicu mengumpulnya Bani Israil ke Tanah Palestina untuk yang kedua kali, dimulai sejak tahun 1882 Masehi terjadi penindasan antisemitisme Yahudi, seperti yang terjadi terhadap orang-orang Israel di Jerman, Rusia, Polandia, Maroko, Aljazair sehingga mereka lari dari penindasan tersebut lalu berimigrasi ke Negara Palestina. Sehingga pada tahun 1947 Masehi sebelum lahirnya Negara Israel, orang-orang Israel di Paletina berjumlah 600 ribu jiwa (50% dari total penduduk Palestina yang berjumlah 1,25 juta jiwa). Dan sampai sekarang proses kembalinya Bani Israil ke Negara Israel masih terus berlangsung dan sekarang mereka berjumlah lebih dari 6 juta jiwa. Setelah Bani Israil berkumpul di Negara Israel, lalu Allah memerintahkan orang lain untuk ’menangkap dan memburu’ (membunuh/membantai) mereka semua karena dosa-dosa Bani Israil sendiri yang durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta mengingkari Rasulullah saw sebagai rasul Allah. Mereka akan ditangkapi seperti ikan dan diburu seperti binatang. Kemudian diazab dengan azab dua kali lipat, betapa sengsaranya Bani Israil, untuk menggenapi janji Allah, mereka harus dipaksa dengan kekerasan supaya pulang ke Israel, setelah berkumpul di Negara Israel mereka akan diazab lagi. Yang bertugas memimpin pesta pembantaian Bani Israil dan sekutu-sekutunya adalah Nabi Isa as bin Maryam yang akan turun ke Bumi bersama para malaikat dan dibantu Imam Mahdi yang akan memimpin kaum muslimin dalam pembantaian Bani Israil tersebut. Hal ini terjadi di medan Perang ARMAGEDDON II yaitu di Gunung dan Kota Magiddo di Pegunungan Samaria, Nabi Isa as berhasil membunuh Dajjal di Kota Ludd/Lodd/Lydda. Setelah Dajjal tewas maka pengikutnya yang sebagian besar adalah orang-orang Israel lari menyelamatkan diri ke Bozra (Petra) lewat celah sempit Gunung Hor, Lembah Araba - Yordania Selatan dan beberapa orang Israel lari ke Edom (Southern Israel) di Israel Selatan yang berbatasan dengan Yordania untuk bersembunyi. Nabi Isa as dan kaum muslimin mengejar orang-orang Israel sampai ke Petra dan mereka berusaha mempertahankan Petra mati-matian tetapi mereka berhasil dikalahkan dan Nabi Isa as beserta kaum muslimin menyembelih orang-orang Israel yang kafir itu. Kaum muslimin terus mencari sisa-sisa orang Israel di Magiddo yang lari dan bersembunyi di belakang batu dan kayu sehingga batu-batu dan kayu-kayu berbicara saat itu.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda :
”Tidak akan terjadi hari Kiamat, hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi. Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi (Bani Israil yang kafir dan fasik) di balik batu dan pohon. Tetapi batu atau pohon berkata : ”Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah Yahudi (sedang bersembunyi) di belakangku, kemarilah dan bunuh saja!” Kecuali pohon Gharqad (Boxthorne (Lycium) jenis pohon berduri keras dan durinya beracun yang tidak berkata demikian) karena termasuk pohon Yahudi.” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

Dengan berkumpulnya Bani Israil di Negara Israel, menunjukkan telah dekatnya azab Allah kepada Bani Israil yang artinya bahwa Perang Armageddon I telah di ambang pintu dan pintu pembukanya adalah Perang Libanon, sebuah takdir bagi kehancuran Gheto Israel yang tidak bisa dihindari.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Yehezkiel pasal 6 ayat 11-12 dan 14 :
6:11  : Beginilah firman TUHAN Allah : ”Bertepuklah dan entakkanlah kakimu ke tanah dan serukanlah, ’Awas!’ Oleh sebab segala perbuatan kaum Israel yang keji dan jahat, mereka akan rebah mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar.
6:12  : Yang jauh akan mati karena sampar, yang dekat akan rebah karena pedang dan yang terluput serta terpelihara akan mati karena kelaparan. Demikian Aku akan melampiaskan amarah-Ku kepada mereka.
6:14  : Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan mereka dan tanahnya, di mana saja mereka diam, akan Kubuat menjadi musnah dan sunyi sepi mulai dari padang gurun sampai Ribla (Suriah) dan mereka akan mengetahui bahwa Aku-lah TUHAN.”

Tetapi Bani Israil meyakini bahwa Allah memberikan Kota Yerusalem kepada mereka saja untuk selama-lamanya dan tidak ada kekuatan di dunia yang bisa mengubahnya yang ditulis oleh para pemuka agama dan alim ulama mereka dalam Taurat Yahudi, terdapat 7 pasal dan 20 ayat dalam Kitab Kejadian. Sehingga Bani Israil berambisi mendirikan Eretz Yisrael (Erest Israel) atau Negara Israel Raya. Untuk mewujudkan ambisi mereka, Bani Israil harus merebut dan menguasai wilayah milik negara-negara di Timur Tengah mulai dari Sungai Nil sampai Sungai Eufrat dari Negara Mesir sampai Negara Irak, yaitu di tempat-tempat yang pernah nenek moyang mereka mendiami wilayah-wilayah tersebut baik sebagai budak maupun sebagai orang merdeka. Maka untuk bisa mewujudkan Negara Israel Raya yang diyakini oleh mereka telah dijanjikan oleh Allah akan diberikan kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as yaitu Bani Israil saja. Dan supaya bangsa Israel tetap bisa mempertahankan keberadaan mereka di Timur Tengah, orang-orang Israel meyakini, mereka harus menguasai dan memiliki nuklir serta sumber air. Pertama-tama yang dilakukan oleh Israel yaitu mencaplok dan menguasahi Kota Yerusalem secara penuh dan menjadikan kota suci itu sebagai ibu kota negara mereka, kemudian menguasai sumber air dan nuklir sebagai 2 penopang utama keberadaan Israel di Timur Tengah dan telah dilakukan oleh mereka. Israel telah memiliki senjata nuklir dan sebelum perang 1967 Masehi, Israel hanya menguasi 2 sumber air, yaitu Laut Israel di Laut Tengah dan Sungai Dan. Setelah 1967 Masehi, Israel mendapat tambahan 4 sumber air yaitu Sungai Yordan, Danau (Laut) Galilee di Lembah Yordan, Sungai Banias di utara Dataran Tinggi Golan, Sungai Hasbani dan yang masih belum dikuasi Israel adalah Sungai Litani di Libanon yang hanya berjarak 4 km dari perbatasan Israel. Kemudian Israel nanti akan memicu dan memulai perang dengan menyerbu negara tetangganya Libanon untuk menguasai wilayah negara itu supaya bisa menguasai sumber air Sungai Litani secara penuh. Maka terjadilah Perang Libanon yang berlangsung sengit dan memakan waktu yang lama, Israel mengalami kekalahan dan kehancuran akibat ulahnya sendiri sesuai dengan nubuat dalam PL. *Kitab Zakharia pasal 11 ayat 1, kemudian mengajukan gencatan senjata mengajak berdamai. Selang beberapa waktu setelah terjadi perdamaian antara kaum muslimin dengan bangsa Israel, kemudian terjadi Perang Aleppo, selanjutnya Perang Armageddon I akan terjadi, untuk penjelasan selanjutnya silahkan membaca artikel KAPAN METEOR JATUH.
*Kitab Zakharia ditulis Nabi Zakharia as bin Berekhya (Barakhiah) bin Ido pada tahun 520 SM dan 518 SM zaman pemerintahan Raja Darius yang Agung dari Kekaisaran Persia Dinasti Akhemeniyah. Nabi Zakharia as bukan Nabi Zakariya as ayah dari Nabi Yahya as. Tetapi Nabi Zakharia as akhirnya dibunuh di antara Bait Allah dan altar oleh Bani Israil yang kafir dan fasik itu.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Zakharia pasal 11 ayat 1:
11:1  : Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon arasmu. Perang Libanon adalah pintu pembuka peperangan antara kaum muslimin yang dipimpin oleh Imam Mahdi dan dibantu *kaum Nasrani/Rum Kristen Libanon, mereka bahu-membahu melawan agresi Israel. Dan akhir dari peperangan itu dimenangkan oleh kaum muslimin, sedangkan Israel mengalami kekalahan dan kehancuran.

Rasulullah saw bersabda :
”Kalian (kaum muslimin dari negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam) akan mengadakan (perjanjian) perdamaian dengan bangsa Rum (negara-negara barat yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani atau Kristen) dalam keadaan aman. Kemudian kalian akan berperang bersama mereka (kaum Rum Kristen Libanon) melawan suatu musuh dari belakang mereka (yaitu Israel dalam Perang Libanon). Maka kalian akan selamat (menang) dan mendapatkan harta rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai (menuju) ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit ’At Tall Dzu Al-Muruj’ (yaitu Dataran Tinggi Golan sebelah utara Danau Tiberias untuk kembali ke markas kaum muslimin di Kota Ghuthah atau Ghautha yang berjarak 10 km dari Kota Damaskus - Suriah). Berdirilah seorang pria dari kaum Rum, lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata : ”Salib telah menang!” (Pada mulanya kaum Rum Kristen Libanon bersekutu dengan kaum muslimin, setelah berhasil mengalahkan dan mengusir Israel dari Negara Libanon, kaum Rum Kristen Libanon berkhianat dengan mencoba mengalihkan kepada isu agama yaitu mendirikan negara Kristen Libanon atas dukungan Israel di tanah milik kaum muslimin) Maka, datanglah kepadanya seorang pria dari kaum muslimin, lalu ia membunuh pria Rum Kristen tersebut (hal itu membuat kaum muslimin tidak terima karena sangat menyakiti hati kaum muslimin, kemudian segera memerangi kaum Rum Kristen Libanon, maka terjadi kontak senjata di antara mereka. Imam Mahdi mencoba mendamaikan sehingga tidak terjadi perang terbuka. Akan tetapi, dibalik itu, kaum Rum Kristen Libanon telah membuat rencana makar, mereka menghimpun kekuatan hendak menghancurkan kaum muslimin). Kemudian kaum Rum (negara-negara barat Kristen) berkhianat dan terjadilah perang, di mana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera (negara), dan di bawah tiap-tiap bendera terdapat (diikuti) 12 ribu tentara (Di lain pihak, kemenangan di Libanon itu membuat kedengkian pada bangsa Rum Kristen Amerika Serikat, Amerika Serikat yang di belakangnya terdapat Dajjal sebagai aktor intelektual, mencoba membuat provokasi. Amerika Serikat mencoba memancing kontak senjata yang terjadi antara kaum muslimin dengan kaum Rum Kristen Libanon, yaitu dengan menarik permasalahan menjadi perang agama, antar Islam dengan Kristen. Bangsa-bangsa barat Kristen di dunia yang dipimpin Amerika Serikat mengkhianati perjanjian perdamaian dengan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam (anggota OKI) di seluruh dunia yaitu dengan provokasi mengibarkan salib, sehingga terjadi konflik antara negara-negara anggota OKI dengan negara-negara barat Kristen di dunia. Akhirnya negara-negara barat Kristen melakukan propaganda menyusun kekuatan untuk menyerang kaum muslimin dari negara-negara anggota OKI dalam Perang Armageddon I).” Hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah.

Sumber : Al-Qur’an dan berbagai sumber

Tidak ada komentar: