Allah beserta Bani Israil dan
menetapkan (menjanjikan) Tanah Palestina dan Kota Yerusalem kepada nenek moyang
mereka dan keturunan mereka untuk didiami dan sebagai tanah tumpah darah mereka
untuk pertama kalinya pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Harun as asalkan mereka
tetap beriman dan bertakwa kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mengerjakan
amal-amal saleh dan beriman, taat dan memberi bantuan kepada rasul-rasul-Nya
termasuk beriman, taat dan memberi bantuan kepada Rasulullah saw yang nama
beliau saw tertulis dalam kitab suci mereka yaitu Kitab Taurat, Alkitab Perjanjian Lama (PL). Kitab Yeremia pasal 25 ayat 5, pasal 35 ayat 15, Kitab 2 Raja-raja pasal 21
ayat 8 dan Kitab 2 Tawarikh pasal 33 ayat 8. Karena
Bani Israil tidak beriman dan durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, maka Allah mencerai-beraikan
(menyerakkan) mereka ke seluruh dunia,
Kitab Ulangan pasal 28 ayat 64-68. Allah hanya
membolehkan Kota Yerusalem yang suci didiami oleh orang-orang yang beriman dan
taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya saja. Allah memberikan tanah suci kepada
mereka asalkan mereka beriman dan bertakwa kepada Allah dan beriman kepada
rasul-rasul-Nya. Bani Israil tidak mempunyai hak lagi (diharamkan) mendiami
tanah suci Negeri Palestina termasuk tidak mempunyai hak lagi Bani Israil
bertempat tinggal di Kota Yerusalem Barat (Kota Daud) di atas Gunung Sion
(Zion) maupun Kota Tua Yerusalem Timur/Baitul Maqdis/Al-Quds di atas Gunung Moria
karena Bani Israil ingkar janji, mereka masih menjadi orang-orang yang kafir
dan fasik. Bani Israil belum menjadi orang-orang yang beriman (belum memeluk
agama Islam agama yang diridhai oleh Allah yaitu agama bapak moyang mereka Nabi
Ibrahim as, Nabi Ishaq as dan Nabi Ya’qub as), Bani Israil belum bertakwa,
belum mengerjakan amal-amal saleh dan tidak taat kepada rasul-rasul-Nya,
termasuk Bani Israil mengingkari Rasulullah saw, mereka tidak mau beriman
kepada beliau saw, mereka dengki dan benci yang ada pada diri mereka karena
Allah memberikan karunia-Nya yang besar berupa
Alkitab (ilmu), hikmah dan kenabian kepada Rasulullah saw nabi yang berasal
dari bangsa Arab bukan berasal dari bangsa Israel, maka Allah melaknat Bani
Israil yang kafir dan fasik itu Allah jauhkan mereka dari rahmat-Nya.
Qur’an surat Al-Maaidah
ayat 3 :
3.
(...dan
telah Kucukupkan kepadamu nikmat karunia-Ku dan telah Kuridhai Islam itu
sebagai agama kalian...).
Qur’an surat Az-Zukhruf ayat 28 :
28.
(Dan)
Nabi lbrahim as
(menjadikannya) kalimat tauhid itu (sebagai kalimat yang kekal pada
keturunannya) PL. Kitab Kejadian pasal 17 ayat 7-9, yaitu
Bani Ismail, Bani Ishaq termasuk Bani Israil dan Bani Zimran, Bani Yoksan, Bani
Medan, Bani Midian/Median/Madyan, Bani Isybak dan Bani Suah mereka adalah
putra-putra Nabi Ibrahim as dengan istri ke-3 yang bernama Ketura
(Qetorah/Safura), Kitab Kejadian pasal 25 ayat 1-2 dan Kitab 1 Tawarikh pasal 1 ayat 32 (supaya mereka kembali) kepada
kalimat tauhid yang menyeru mereka hanya untuk menyembah kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu selain Allah dan
tidak menjadi penyembah berhala-berhala lagi dengan memeluk agama Islam yaitu
agama bapak moyang mereka, Kitab
Kejadian pasal 18 ayat 19.
Sebelum nabi akhir zaman muncul dan sebelum Bani Israil mengetahui
bahwa Nabi Muhammad saw itu bukan orang Israel, mereka bersyahadat, tetapi
setelah mereka mengetahui bahwa nabi akhir zaman ternyata adalah orang Arab
bukan berasal dari golongan mereka, lalu kaum Ahli Kitab itu menyembunyikan 2
kalimat syahadat (menyaksikan atau mengakui) dari Allah yang ada dalam Kitab
Taurat yang dibawa oleh Nabi Musa as yaitu : ”Asyhadu Allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasullulah.”
artinya : “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi
bahwa Muhammad Rasulullah.” Al-Baqarah
ayat 140. Setelah itu Bani Israil mengubah dan menghilangkan nama Muhammad
Rasulullah dalam kitab mereka, sehingga syahadat mereka sampai saat ini menjadi
: ”Shema Yisrael : Adonai Eloheinu, Adonai
ehad (ahad = bhs. Arab).” Artinya
: ”Dengarlah hai orang Israel : TUHAN
itu Allah kita, TUHAN itu esa (satu).”
PL. Kitab Ulangan pasal 6 ayat 4. Syahadat
Bani Israil yang baru tidak menyebut lagi nama Muhammad Rasulullah karena
mereka tidak mengakui atau tidak beriman kepada Nabi Muhammad saw sebagai rasul-Nya.
Bani Israil yang kafir dan fasik itu mengingkari Rasulullah saw setelah datang keterangan-keterangan
(bukti-bukti) kebenaran kerasulan beliau saw yang nyata kepada mereka karena
kedengkian di antara mereka sendiri pada Rasulullah saw. Orang-orang Israel itu
dengki pada Rasulullah saw dan rasa dengki mereka yang bertambah-tambah
lama-kelamaan berubah menjadi benci karena Allah memberikan Alkitab, hikmah dan
kenabian kepada beliau saw yang berasal dari bangsa Arab sebagai Rasulullah dan
penutup nabi-nabi, Al-Baqarah ayat 90,
105, 109, 213, Ali-‘Imran ayat 19, 118-119, An-Nisaa’ ayat 54, Al-Ahzab ayat
40, Asy-Syuuraa ayat 14 dan Al-Jaatsiyah
ayat 17.
Qur’an surat Al-Maaidah
ayat 12-13 dan 21-26 : ayat
berikut ini untuk meralat Kitab Yesaya pasal 43 ayat 1-70.
12. (Dan sesungguhnya Allah telah mengambil
perjanjian dari Bani Israil) dengan kalimat tauhid (persaksian) yaitu mengucapkan 2 kalimat syahadat,
mengikrarkan kalimat pertama bahwa mereka telah berjanji untuk beriman kepada
Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, seorang muslim
memantapkan diri untuk menjadikan Allah sebagai tujuan, motivasi dan jalan
hidup yang dibaca dalam shalat setelah takbiratul ihram yaitu doa iftitah, Al-An’aam ayat 162 : sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku Lillahi robbil aalamin dan mengikrarkan
kalimat kedua, mereka telah berjanji beriman kepada risalah-Nya yang
disampaikan melalui Muhammad Rasulullah (dan telah Kami angkat di antara mereka 12 orang
pemimpin) kepala suku yang mewakili setiap suku dari 12 suku Bani Israil (Allah berfirman :
“Sesungguhnya Aku beserta kamu. Demi jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan
zakat dan beriman kepada rasul-rasul-Ku dan memberikan bantuan kepada
mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik) menafkahkan
sebagian rezeki yang Allah berikan dengan infaq dan sedekah dalam keadaan
lapang maupun sempit kepada orang-orang yang berhak menerimanya termasuk
beriman (menjadi pengikut) dan memberi bantuan (menolong) kepada Rasulullah
saw, Al-A’raaf ayat 157 (maka
akan Kututupi dosa-dosa kamu, dan akan Kumasukkan kamu ke dalam Surga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir sesudah) perjanjian (itu
di antara kamu, sesungguhnya ia telah sesat dari jalan yang lurus)
tetapi mereka melanggar perjanjian itu karena telah menjadi orang-orang kafir
dan fasik.
13. (Maka disebabkan mereka melanggar janji
itu, Kami laknat mereka dan Kami jadikan hati mereka keras membatu) hati mereka dikunci mati sehingga
cahaya iman tidak bisa masuk ke dalamnya dan (Mereka ubah
perkataan-perkataan) dari ayat-ayat Allah yang ada dalam Kitab Taurat,
Zabur dan kitab-kitab nabi-nabi mereka (dari tempat-tempatnya) para tokoh
agama dan alim ulama Bani Israil yang tidak takut kepada Allah juga membuat
ayat-ayat dan nubuat-nubuat palsu (dan mereka melupakan sebagian dari
peringatan-peringatan yang telah disampaikan) rasul-rasul-Nya
(kepada mereka, dan engkau) Muhammad (selalu melihat pengkhianatan
dari mereka kecuali sedikit di antara mereka) yang masuk Islam
(Maka maafkanlah mereka itu dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik) kemudian dimansukh oleh ayat untuk
memerangi mereka.
Ayat-ayat berikut ini untuk membantah dan meralat keterangan yang salah dan
sesat yang ditulis oleh para pemuka agama dan alim ulama Bani Israil di dalam PL.
Kitab Bilangan pasal 14 dan pasal 27 ayat 14.
21. (Wahai kaumku, masuklah kamu ke tanah
suci) Palestina
terutama Kota Yerusalem (yang telah ditetapkan Allah bagi kamu) Tanah
Palestina itu diberikan oleh Allah kepada Bani Israil untuk didiami mereka
selama mereka beriman dan taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya (dan
janganlah kamu lari ke belakang) karena takut kepada musuh
(nanti kamu menjadi orang-orang yang merugi).
22. (Mereka berkata : ”Wahai Musa, sesungguhnya
di dalamnya) negeri
itu
(ada orang-orang yang gagah perkasa dan kejam) Ketika ke-12 orang
pengintai Israel yang diutus oleh Nabi Musa as untuk menyelidiki keadaan dan
penduduk yang mendiami tanah suci, mereka masuk dari Gurun Negeb terus berjalan
ke utara melalui pegunungan Yudea sampai di Sungai Eskol dekat Hebron yang
didiami oleh Sheshai, Ahiman dan Talmai yaitu 3 orang bangsa Kanaan dari suku
Enak/Anak/Anakim yang pertama kali dilihat oleh ke-12 orang pengintai Israel
itu. Orang-orang Filistin mendiami pesisir selatan Kanaan, orang-orang dari
suku-suku Arab mendiami Kanaan bagian selatan, bangsa Kanaan dari suku Enak mendiami
pegunungan tengah Kanaan dan beberapa daerah pesisir terutama di bagian selatan
dan bangsa Kanaan dari suku Refaim yang mendiami sebelah timur Laut Mati. Orang-orang
Amori mendiami wilayah dari dataran tinggi di sebelah barat Laut Mati hingga
Hebron, Gilead, Basan termasuk seluruh lembah di sebelah timur Sungai Yordan
dan sebagainya. Bangsa-bangsa kafir yang mendiami tanah suci sebagian besar adalah
keturunan kaum Nefilim yaitu kaum yang bertubuh tinggi besar seperti raksasa melebihi
perawakan bangsa Israel. Setelah menjelajahi seluruh Tanah Kanaan, ke-12 orang
pengintai Israel itu kembali ke Padang Tih dengan membawa contoh buah-buahan ke
hadapan Nabi Musa as dan kaumnya (Dan sungguh, kami tidak akan memasukinya
sampai mereka keluar darinya) dari negeri itu (Jika mereka telah keluar dari
sana, barulah kami akan memasuki”) tanah suci itu.
23. (Berkatalah dua orang pria) dari 12 orang pemimpin (kepala) suku
Israel yang dikirim oleh Nabi Musa as atas perintah Allah untuk
menyelidiki orang-orang kafir dan fasik yang mendiami tanah suci itu, PL. Bilangan pasal 13 ayat 1-33 (di antara orang-orang yang takut) melanggar
perintah-perintah Allah yaitu Hosea/Yoshua/Yusya’
bin Nun pemimpin suku Efraim (Yusuf) dan Kaleb (Kalib) bin Yefune
pemimpin suku Yehuda (yang Allah telah memberi keduanya nikmat) berupa tindakan
bijaksana sehingga keduanya tidak mengatakan kepada kaumnya keadaan yang
sebenarnya dari penduduk yang mendiami tanah suci tersebut kecuali kepada Nabi
Musa as dan Nabi Harun as, berbeda dengan 10 orang pemimpin suku Israel yang
lainnya, mereka memberitahukan kepada kaumnya keadaan yang sebenarnya tentang
bangsa-bangsa kafir yang mendiami Tanah Palestina sehingga Bani Israil menjadi ketakutan
menghadapi musuh yang lebih banyak jumlahnya, lebih tinggi besar perawakannya
dan lebih kuat daripada Bani Israil (: ”Serbulah mereka melalui pintu gerbang) kota (jika
kamu memasukinya niscaya kamu akan memperoleh kemenangan) karena Allah
pasti menepati janji-Nya menolong kamu dengan menurunkan tentara malaikat untuk
membantu orang-orang beriman yang bersabar dan bertakwa yang berjihad di jalan
Allah. Dan tidak ada kemenangan itu kecuali dari sisi Allah Yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana, Ali-’Imran ayat
124-126 (Dan kepada Allah-lah hendaknya
kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang-orang yang beriman!”). Dan
Allah adalah Wali (Pembela dan Pelindung) orang-orang yang beriman. Sesungguhnya
Allah membela orang-orang yang telah beriman dan Allah selalu berkewajiban
menolong orang-orang yang beriman dengan
membinasakan orang-orang kafir dan menyelamatkan orang-orang yang beriman, Ali-’Imran ayat 68, Al-Hajj ayat 38
dan Ar-Ruum ayat 47.
24. (Mereka berkata : Wahai Musa, kami sekali-kali
tidak akan memasukinya untuk selama-lamanya, selagi mereka masih berada di
dalamnya. Maka pergilah Anda bersama Tuhan Anda dan perangilah) mereka (biarlah kami di sini duduk) manis (menanti
saja”) tidak ikut berjihad.
25. Nabi Musa as (Berkata : ”Wahai Tuhanku, aku
tidak menguasai kecuali diriku dan saudaraku, maka pisahkanlah di antara kami
dengan orang-orang yang fasik itu”).
26. Allah (Berfirman : ”Maka) jika begitu (negeri
itu diharamkan atas mereka) memasukinya (selama 40 tahun) selama
itu
(mereka akan mengembara tidak tahu jalan) mereka kebingungan tidak tahu
arah (di
tanah) di wilayah (itu) yaitu di Padang Tih yang
panas, terik dan gersang dan tidak bisa keluar dari sana selama 40 tahun.
Menurut riwayat, mereka memulai perjalanan di waktu malam dengan penuh
kesungguhan ke arah tujuan mereka, tetapi pada pagi harinya mereka telah berada
kembali di tempat mereka bertolak (berangkat), demikian pula halnya perjalanan
di waktu siang sampai akhirnya orang-orang yang diwajibkan berjihad tetapi
tidak mau berjihad itu mati semua. Kemudian Allah mengazab lagi dengan
mendatangkan ular-ular berbisa yang menggigit kaum Bani Israil, sehingga yang
tewas di antara orang-orang Israel akibat gigitan ular-ular berbisa itu sekitar
70 ribu jiwa (Maka janganlah engkau bersedih terhadap kaum yang fasik itu”).
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab
Yeremia pasal 25 ayat 5 dan pasal 35
ayat 15 :
25:5 : Kata
mereka (para nabi) : ”Bertobatlah
masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat (zhalim) dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat (beriman
dan bertakwalah kamu kepada Allah saja dan taatlah kepada rasul-rasul-Nya dan
berhentilah kamu dari melakukan perbuatan dosa-dosa, mohon ampunlah dan
bertobatlah kepada Allah), maka kamu
akan tetap diam (tinggal) di tanah (Palestina) yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada
nenek moyangmu (sejak masa Nabi Musa as dan Nabi Harun as diutus kepada
Bani Israil sekitar abad ke-12 SM) dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya.”
35:15 : Aku telah
mengutus kepadamu segala (sebagian besar) hamba-Ku, yaitu para nabi terus-menerus, (Al-Baqarah ayat 87 diutus tanpa putus oleh Allah untuk menyampaikan
risalah-Nya kepada Bani Israil, para nabi itu), mengatakan : ”Kembalilah kamu masing-masing dari tingkah langkahmu yang
jahat itu, perbaikilah perbuatanmu, janganlah mengikuti allah lain untuk
beribadah kepada mereka (janganlah menyembah berhala dan janganlah
berkorban untuk berhala), maka kamu akan
tetap diam di tanah (suci) yang telah
Kuberikan kepadamu dan kepada nenek moyangmu. Tetapi kamu tidak mau
memperhatikannya dan kamu tidak mau mendengarkan Aku” (tetapi kamu tidak
mendengarkan dan tidak perduli dengan peringatan-peringatan-Ku yang Kusampaikan
kepadamu melalui para utusan-Ku, kamu tidak beriman dan tidak bertakwa
kepada-Ku dan kamu menyekutukan-Ku, kamu tidak beriman kepada kitab-kitab-Ku
yang Aku turunkan kepada rasul-rasul-Ku, kamu durhaka dan tidak taat kepada
rasul-rasul-Ku dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa, maka kamu harus
pergi dari tanah perjanjian ini yang telah Aku berikan kepada nenek moyangmu
dan keturunannya dengan dibuang secara paksa keluar dari negerimu ke tanah
bangsa-bangsa asing yang menguasaimu dan menindasmu dan diusir secara paksa
dari negerimu dengan ancaman hukuman mati jika kembali ke negerimu, semua itu
terjadi karena kamu adalah orang-orang yang kafir dan fasik). Ayat-ayat yang
tersebut di atas adalah tentang peringatan Allah yang diturunkan kepada Nabi
Yeremia as sebelum terjadi peristiwa kehancuran seluruh Kota Yerusalem dan
Masjidil Aqsha yang pertama oleh Raja Nebukadnezar II dan bala tentaranya dari
Kerajaan Babilonia Baru yang menaklukkan Bani Israil dan negeri mereka tahun
586 SM. Ingat! Ayat-ayat dalam Kitab Taurat Yahudi itu kata-katanya telah
banyak diubah-ubah dari tempat-tempatnya oleh para tokoh agama dan alim ulama
Bani Israil yang disesuaikan dengan hawa nafsu dan tradisi-tradisi mereka, Al-Baqarah ayat 75, 78-79, Ali-’Imran ayat
78, An-Nisaa’ ayat 46 dan Al-Maaidah
ayat 13, 41.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : ”Ahli Kitab (Bani Israil) membaca Taurat
(Yahudi) dengan bahasa Ibrani dan mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab
untuk pemeluk Islam, maka Rasulullah saw bersabda :
”Jangan kalian membenarkan Ahli Kitab (sepenuhnya) dan jangan pula mendustakan mereka (sepenuhnya), katakan saja : ”Kami beriman kepada Allah
dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepadamu.” Hadits riwayat Bukhari.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 87 :
87. (Sungguh, Kami telah mendatangkan Alkitab)
Taurat (kepada
Musa, kemudian Kami susul) utus terus-menerus tanpa putus (setelah itu dengan para rasul)
dari saudara-saudara mereka sendiri hingga jumlah mereka mencapai puluhan ribu
orang nabi-Nya untuk berdakwa kepada Bani Israil sampai Allah utus Nabi Isa as
menjadi nabi dan rasul yang terakhir dari Bani Israil (dan Kami berikan kepada Isa bin
Maryam bukti-bukti kebenaran....) yaitu mukjizat-mukjizat.
Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as,
Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as tentang perkara agama dan keterangan-keterangan
yang nyata (jelas) bukan tentang harta dunia (kecuali
kepada Nabi Ibrahim as akan diberi sebuah wilayah untuk menetap dan juga kepada
keturunan beliau as semuanya bukan hanya kepada keturunan Nabi Ya’qub as yaitu
Bani Israil saja, lalu Nabi Ibrahim as menetap di Kota Hebron) seperti yang
dikatakan bahwa mereka akan diberikan Tanah Kana’an yang ditulis oleh
orang-orang Israel yang kafir, fasik dan rakus akan harta dunia yang ada dalam Kitab Kejadian pasal 12:7, pasal 13:14-15, 17, pasal 15:18,
pasal 28:13 dan Kitab Keluaran pasal 6:3, 8.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 12 ayat 7 :
12:7 : Ketika
itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram (nama sebelum Allah memberi nama
Abraham kepada Nabi Ibrahim as), Kitab
Kejadian pasal 17 ayat 5) dan
berfirman : ”Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya
di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 13 ayat 12, 14-15, 17 dan pasal 15 ayat 18 :
13:12 : Abram
menetap di Tanah Kanaan, tetapi Lot (Nabi Luth as) menetap
di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:14 : Setelah
Lot berpisah daripada Abram berfirmanlah TUHAN kepada Abram : “Pandanglah
sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat,
utara dan selatan,
13:15 : sebab
seluruh negeri yang kau lihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada
keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:17 :
Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah
akan Kuberikan negeri itu.”
15:18 : Pada hari
itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman : ”Kepada
keturunanmulah Kuberikan negeri ini (yakni tanah orang Keni, Kenas, Kadmon, Kanaan (Kana’an),
Het (Hittites), Feris, Refaim, Amori, Girgasyi, Filistin, Midian, Yebus dan
sebagainya, Kitab Kejadian pasal 15 ayat
19-21), mulai dari Sungai Mesir (Nil)
sampai ke sungai yang besar itu, Sungai
Efrat (Eufrat).
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab
Kejadian pasal 18 ayat 1 :
18:1 : Kemudian TUHAN menampakkan
diri kepada Abraham dekat pohon Tarbantin di Marme, sedang dia duduk di
pintu kemahnya waktu hari panas terik.
Ayat yang asli yang
ditulis dalam Injil Barnabas Bab 29 :
Kemudian Allah berfirman : ”Jangan takut, tetapi bangunlah, karena Aku (Allah) telah memilihmu sebagai utusan-Ku dan Aku akan memberkatimu dan
membuat (anak cucu) mu menjadi
bertambah banyak dan menjadi umat yang besar. Oleh karena itu, pergilah dari
rumah ayahmu dan rumah kerabatmu dan menetaplah di sebuah wilayah yang
akan Aku berikan kepadamu dan kepada anak cucumu (untuk semua keturunan
Nabi Ibrahim as dan keturunan beliau as bukan hanya Bani Israil saja tetapi ada
Bani Ismail dan lain-lain).”
Nasab Nabi Muhammad saw Rasullullah dan penutup nabi-nabi :
Nabi Muhammad saw bin Abdullah
bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin
Qushayyi bin Kilaab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayyi bin Ghaalib bin Fihir (Quraisy) bin Maalik bin Nazhar
bin Kinaanah bin Khuzaimah
bin Mudrikah bin Ilyaas bin Mudhar bin Nizaar bin Ma’add bin ’Adnaan bin Udad bin Hamaisa’ bin
Salaman bin ’Awash bin Bawash bin Qomwal bin Ubay bin ’Awam bin Nasyid bin Hiza
bin Buldas bin Yadlaf bin Thabakh bin Jahim bin Nahisy bin Makhy bin ’Aidl bin ’Abqor
bin Ubaid bin Addi’a bin Hamdan bin Sanbar bin Yatsraba bin Yahzan bin Yalhan
bin Ar’awa bin ’Aidl bin Disyan bin ’Aishar bin Afnad bin Ayham bin Maqshar bin
Nahits bin Zarih bin Sumay bin Muzay bin ’Awadlah bin ’Aram bin Qoidar (Kedar)
bin Ismail as bin Ibrahim as.
Alkitab
Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 28
ayat 12-13 dan pasal 32 ayat 28, 30 :
28:12 : Maka bermimpilah
ia (menurut
ayat 12-13 Allah menampakkan diri kepada Nabi Ya’qub as lewat mimpi), di Bumi ada didirikan sebuah tangga yang
ujungnya sampai di Langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di
tangga itu.
28:13 : Berdirilah
TUHAN di sampingnya dan berfirman : ”Aku-lah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan
Allah Ishak (Nabi
Ishaq as), tanah tempat engkau berbaring
(tidur) ini akan Kuberikan kepadamu
dan kepada keturunanmu.
32:28 : Lalu kata orang
itu : ”Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau
telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” (Allah menampakkan diri di
dunia kemudian Langit dan Bumi tidak hancur tersinari cahaya-Nya!? Allah sama
dengan makhluk-Nya!? Allah sebesar makhluk-Nya!? Allah bergumul melawan Nabi
Ya’qub as!? Nabi Ya’qub yang seorang manusia bisa mengalahkan Allah Tuhan
semesta alam!? Na’udzubillahimindzalik, ayat tersebut sangat menggelikan, Allah
itu adalah Tuhan Yang Maha Besar, Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa (Al-Qawiyy,
Al-’Aziiz) tidak ada satu pun kekuatan yang mampu mengalahkan-Nya, Allah
Al-Ghaalib Allah Maha Menang tidak ada sesuatu pun yang mampu mengalahkan-Nya, Allah
Maha Berkuasa (Al-Muqtadir), Allah Maha Bercahaya (An-Nuur) dan tidak ada
sesuatu pun yang bisa (dapat) menyamai-Nya).
32:30 : Yakub
menamai tempat itu Pniel, sebab katanya : ”Aku telah melihat Allah berhadapan
muka (Allah
menampakkan diri di hadapan Nabi Ya’qub menurut keyakinan Bani Israil), tetapi nyawaku
tertolong!”
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Bilangan pasal 14 ayat 14 :
14:14 : mereka
akan bercerita kepada penduduk negeri ini, yang telah mendengar bahwa Engkau,
TUHAN, ada di tengah-tengah bangsa (Israel) ini, dan
bahwa Engkau, TUHAN, menampakkan diri-Mu kepada mereka (bangsa
Israel) dengan berhadapan muka,
waktu awan-Mu berdiri di atas mereka dan waktu Engkau berjalan mendahului
mereka di dalam tiang awan pada waktu siang dan di dalam tiang api pada waktu
malam.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Ulangan pasal 34 ayat 10 :
34:10 : Seperti Musa yang dikenal
TUHAN dengan berhadapan muka (Allah menampakkan diri di hadapan Nabi Musa as), tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab 2 Tawarikh pasal 3 ayat 1 :
3:1 : Salomo (Nabi Sulaiman as) mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di Gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan
diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat
pengirikan Oman, orang Yebus itu.
Alkitab
Perjanjian Lama, Kitab 1 Raja-raja pasal
9 ayat 2 :
9:2 : maka
TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia
sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon (Kitab 1 Raja-raja pasal 3 ayat 5-15,
pasal 11 ayat 9 dan Kitab 2 Tawarikh pasal 1 ayat 7-13).
Dalam Kitab Taurat yang asli tertulis
bahwa Allah tidak pernah
menampakkan diri (berhadapan muka) baik di alam nyata maupun di alam mimpi
kepada siapa pun di dunia termasuk kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as, Nabi Musa as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as dan apalagi
kepada bangsa Israel (Bani Israil), jelas tidak sama sekali. Allah tidak
terlihat oleh indera mata dan tersembunyi dari akal manusia karena Allah tidak
berbentuk apa pun, tidak tersusun dari apa pun dan tanpa perubahan menjadi apa pun.
Bab 95. Pengakuan Yesus (Nabi Isa as), Injil Barnabas halaman 171-172. Maka
Allah membantah ayat-ayat dalam Alkitab Perjanjian Lama (Taurat Yahudi) yang
ditulis dalam Kitab Kejadian pasal 12 ayat 7, pasal 18 ayat 1, pasal 28 ayat 12-13,
pasal 32 ayat 31, Kitab Keluaran pasal 3 ayat 6, pasal 4 ayat 24, pasal 6 ayat 2,
pasal 13 ayat 21, Kitab Bilangan pasal 14 ayat 14, Kitab Ulangan pasal 34 ayat 10
dan Kitab 1 Raja-raja pasal 3 ayat 5-15, pasal 9 ayat 2 tersebut dalam Al-Qur’an
sbb :
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 143 :
143. (“Dan
ketika Musa datang untuk munajat
dengan Kami, pada waktu yang telah Kami tentukan)
waktu yang telah Allah janjikan kepada Nabi Musa as akan berbicara dengannya
pada waktu itu (dan Tuhan telah berfirman kepadanya) dari belakang tabir (hijab), Asy-Syuuraa 51 dengan nyata/jelas/sebenarnya
secara langsung tanpa perantara Malaikat Jibril as dan juga tidak lewat mimpi
dengan pembicaraan yang dapat Nabi Musa as dengar dari segala penjuru karena
suara Allah bergema, Nabi Musa as (berkata : “Ya Tuhanku, tampakkanlah
kepadaku)
diri Engkau (agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : ”Kamu
sekali-kali tidak dapat) mampu (melihat-Ku, tetapi lihatlah
kepada
gunung
itu) yang bangunannya lebih kuat dan lebih keras daripada dirimu (maka
jika
ia) gunung batu granit yang sangat keras itu (tetap pada tempatnya) tegak
seperti sediakala (maka engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya
tampak) yaitu Allah menampakkan sebagian kecil dari cahaya-Nya yang
hanya sebesar ½ jari manis. Hadits riwayat Al-Hakim. Padahal hanya sebagian kecil
dari cahaya-Nya saja, belum Allah yang menampakkan diri (bagi) menyinari (gunung
itu, menjadikan gunung itu hancur luluh) gunung batu granit itu
hancur lebur rata dengan tanah (dan Musa jatuh pingsan) tidak
sadarkan diri karena sangat terkejut melihat dan mendengar gunung hancur di
depan matanya dan gunung yang dipijaknya bergetar hebat (maka setelah Musa sadar kembali,
dia berkata : ”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau) dari
permintaan yang aku tidak diperintahkan mengemukakannya (dan aku orang yang
pertama-tama beriman”) di zamanku ini.
Qur’an surat Asy-Syuuraa ayat 51 :
51. (Dan
tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali
dengan perantaraan wahyu) Allah perintahkan Malaikat Jibril as menurunkan
wahyu itu ke dalam hati para nabi, Al-Baqarah
ayat 97 (atau dari belakang tabir) Allah
tidak menampakkan diri di dunia
kepada para nabi apalagi kepada manusia biasa, baik itu lewat mimpi maupun
ketika dengan sebenarnya berfirman dan berbicara secara langsung kepada Nabi Ibrahim as, Al-Baqarah 260 dan Nabi Musa as, Al-Baqarah 253, An-Nisaa’
164 dan Al-A’raaf 143-144 di
atas gunung, waktu dan zaman yang berbeda, supaya tidak terjadi Kiamat yang
tiba-tiba sebelum waktunya (atau dengan mengutus seorang utusan) malaikat
(lalu diwahyukan kepadanya) para nabi dan rasul (dengan seizin-Nya apa yang Dia
kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana).
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 96
:
96. (Dan demi sesungguhnya engkau)
Muhammad
(akan mendapati mereka) orang-orang Israel yang kafir dan fasik
(itu, manusia yang paling tamak) rakus (akan kehidupan) dunia
(bahkan) sangat rakus akan harta dunia melebihi (dari orang-orang musyrik.
Masing-masing mereka menginginkan supaya diberi umur seribu tahun) untuk
bisa mengumpulkan dan menumpuk harta kekayaan sebanyak-banyaknya dan mereka
banyak memakan yang haram, baik itu rezeki haram dan maupun barang lainnya yang
diharamkan (Dan padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan
Allah Maha Melihat akan apa yang mereka kerjakan). Padahal Allah berfirman kepada Nabi
Ibrahim as tentang perkara yang paling utama yaitu perkara agama bukan tentang perkara
harta dunia di dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 124 dan 131 :
124.
(Dan) ingatlah (ketika Ibrahim mendapat ujian dari Tuhannya dengan beberapa kalimat) berupa
perintah-perintah-Nya dan larangan-larangan-Nya (lalu dia melaksanakan dengan
sempurna) seperti ketika Nabi Ibrahim as diperintah oleh Allah untuk
menempatkan Hajar (Hagar) dan putranya di Lembah Mekkah yaitu padang pasir
gersang, kering, panas dan tidak ada tumbuh-tumbuhannya, kemudian diperintah
untuk menyembelih putra beliau as yang telah dinantikan kelahirannya selama
puluhan tahun dan sebagainya (Firman-Nya : ”Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu sebagai imam) pemimpin (bagi manusia”) teladan dan ikutan
dalam perkara agama (Ibrahim berkata : ”Saya mohon juga dari keturunanku”) untuk
dijadikan imam-imam juga (Firman-Nya : ”Janji-Ku ini tidak mencapai)
tidak berlaku bagi (orang-orang yang zhalim”) yaitu keturunan
Nabi Ibrahim as yang kafir dan fasik.
131.
(Ketika Tuhannya berfirman kepadanya) Nabi Ibrahim as (: ”Tunduk dan berserah dirilah
kamu!”) Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya! (Dia
menjawab : ”Saya tunduk dan berserah diri kepada Tuhan semesta alam”) Kitab
Kejadian pasal 26 ayat 5, ayat-ayat
tersebut menjelaskan bahwa Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as untuk beriman
dan bertakwa kepada Allah dan dilarang menyekutukan-Nya. Jadi tidak benar jika
Allah berfirman kepada Nabi Ibrahim as akan diberi Tanah Kanaan dan kepada keturunan
beliau as yaitu hanya Bani Israil saja yang akan diberi seluruh negeri yang
terletak di Timur Tengah untuk selama-lamanya. Orang-orang Israel itu paling
tamak atau sangat rakus akan harta dunia (kedoyan = bhs. Jawa) dan banyak
memakan segala yang haram, baik itu rezeki haram maupun segala sesuatu yang
haram dan yang ada dalam otak mereka hanya harta kekayaan dunia semata. Maka
mereka membuat-buat dusta terhadap Allah, bahwa Allah memberikan harta kekayaan
dunia berupa Tanah Kanaan sebagai ”Tanah Perjanjian” yang diberikan oleh Allah
kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as
yaitu Bani Israil saja, Kitab Kejadian pasal 12:7, pasal 13:12, 14-15, 17, pasal
15:18-21, pasal 17:8, pasal 26:3-4, pasal 28:13-19 dan pasal 35:12. Dan Allah baru
menjanjikan tanah suci itu kepada Nabi Musa as, Nabi Harun as dan Bani Israil sekitar
abad ke-12 SM asalkan mereka beriman dan taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya
termasuk beriman dan taat kepada Rasulullah saw dan tidak mengingkari kebenaran
setelah nyata kebenaran kerasulan beliau saw yang ditulis dalam Kitab Taurat
mereka, Al-Maaidah 21, Kitab Yeremia pasal 25:5 dan 35:15.
Qur’an surat Al-Maaidah ayat 62-63 :
62. (Dan akan kamu lihat banyak di antara
mereka) orang-orang
Israel yang kafir dan fasik itu (bersegera) cepat terlihat dalam (berbuat
dosa) seperti menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, berdusta,
zhalim dan sebagainya (dan permusuhan dan) banyak
(memakan barang yang haram) mereka memakan rezeki haram dari hasil
menjual barang haram, memakan harta orang lain dengan cara yang batil, seperti
dari uang riba, renten, suap, korupsi, menipu dan sebagainya, Al-Maaidah ayat 42 dan At-Taubah ayat 34 (Sungguh, sangat buruk apa yang mereka kerjakan) yaitu
perbuatan-perbuatan orang-orang Israel yang kafir dan fasik itu.
63. (Mengapa orang-orang alim dan para pendeta
mereka) rabbi-rabbi
dan para Imam Bani Israil (tidak melarang) diri mereka dan umat
(mereka
mengucapkan) kata-kata yang mengandung perbuatan (dosa dan memakan barang yang
haram?) dari hasil memakan harta orang dengan cara yang batil, yaitu
riba, renten (karena berpedoman pada Kitab
Ulangan pasal 23 ayat 19-20), suap, korupsi, menipu dan menghalalkan bagi diri
mereka dan umat mereka memakan rezeki haram dari hasil menjual barang haram
(karena berpedoman pada Kitab Ulangan pasal 14 ayat 21) dan sebagainya, mereka
tidak melarang umat mereka berbuat dosa bahkan mereka juga melakukan perbuatan
seperti yang dilakukan oleh umat mereka. Padahal dalam Kitab Taurat, Allah
telah melarang mereka melakukan dosa-dosa yang tersebut di atas (Sungguh
sangat buruk apa yang mereka perbuat itu).
Qur’an surat Ibrahim ayat 35-40 :
35.
(Dan) ingatlah (ketika Ibrahim berkata) berdoa (:
“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini) Kota Mekkah (negeri yang aman) Allah
telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim as, maka Allah menjadikan Mekkah kota
yang suci, sehingga dilarang di kota
tersebut memasukinya kecuali orang Islam, membawa senjata dan menumpahkan darah,
menganiaya seseorang, berburu dan mengganggu binatang-binatangnya, merusak
tumbuh-tumbuhannya termasuk tidak boleh mencabut rumputnya, mengambil barang temuan
apa pun, kecuali bagi yang ingin mempertemukannya dengan pemiliknya atau
diumumkan sampai pemiliknya mengambil barangnya, mencela orang Anshar penduduk
Madinah dan merendahkan orang Quraisy (dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku) keturunanku
daripada (menyembah berhala-berhala”).
36.
(“Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu) berhala-berhala
itu
(telah menyesatkan kebanyakan manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku) berpegang
pada ajaran tauhid yaitu bahwa Allah Tuhan Yang Esa, “Laa ilaaha illallaah” = Tidak
ada Tuhan selain Allah (maka sesungguhnya orang itu termasuk
golonganku) termasuk pemeluk agamaku yaitu orang yang beragama Islam (dan
barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”) pernyataan ini sebelum Nabi Ibrahim as mengetahui
bahwa Allah tidak mengampuni dosa syirik.
37. (Ya
Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau yang disucikan) yaitu
Mekkah (Ya Tuhan kami) yang demikian itu (supaya mereka mendirikan
shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri
rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur).
38.
(“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau
mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan, dan tidak ada
yang tersembunyi bagi Allah sesuatu pun, baik yang ada di Bumi maupun yang ada
di Langit”).
39. (“Segala
puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua) ku
(Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku
benar-benar Maha Mendengar) memperkenankan (doa”).
40. (“Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Tuhan kami, perkenankan doaku”).
Qur’an surat
Al-Anbiyaa’ ayat 72-73 :
72. (Dan Kami telah memberikan
kepadanya) Nabi Ibrahim as (lshaq dan Ya’qub sebagai suatu anugerah) tambahan
dari Kami, Allah memberi Nabi Ibrahim as anugerah melebihi apa yang diminta
oleh beliau as yaitu diberi cucu Nabi Ya’qub as (Dan masing-masing Kami jadikan
orang-orang yang saleh).
73. (Kami telah menjadikan mereka
itu sebagai imam-imam) pemimpin-pemimpin (yang memberi petunjuk) kepada
manusia (dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka
mengerjakan kebaikan) amal-amal saleh (mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan hanya kepada Kami-lah mereka selalu menyembah) Allah
menurunkan surat Al-Anbiyaa’ ayat 73 untuk meralat dan membantah Kitab Kejadian pasal 12 ayat 7 dan pasal 28 ayat 10-13, 15-22, Allah
tidak pernah menjanjikan Tanah Kanaan kepada Nabi Ibrahim as, Nabi Ishaq as dan
Nabi Ya’qub as tetapi Allah berfirman kepada mereka tentang perkara agama yaitu
untuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya karena itu tujuan
manusia diciptakan oleh Allah, terutama perintah untuk mendirikan shalat sebagai
ibadah utama bukan tentang perkara harta dunia.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Kejadian pasal 28 ayat 14 :
28:14 :Keturunannanmu
(Nabi Ya’qub
as) akan menjadi seperti debu tanah
banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan
selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua
kaum di muka Bumi akan mendapat berkat (berkah).
Qur’an surat Al-Anbiyaa’
ayat 107 :
107.
(Dan tidaklah Kami mengutus engkau) Muhammad (melainkan untuk menjadi rahmat
bagi semesta alam) Allah menurunkan surat Al-Anbiyaa’ ayat 107 untuk membantah Kitab Kejadian pasal 28 ayat 14 di atas, Allah tidak mengutus Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as untuk
menjadi berkah dan rahmat bagi semua kaum (manusia) di muka Bumi apalagi bagi semesta
alam jelas tidak sama sekali. Tetapi Allah mengutus Nabi Ya’qub as dan
keturunan beliau as menjadi rasul-rasul utusan Allah dengan membawa
kitab-kitab-Nya untuk menyampaikan risalah-Nya hanya kepada Bani Israil dan
umat-umat tertentu saja. Yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya
kepada seluruh umat manusia dan jin dan menjadi rahmat bagi semesta alam dengan
membawa Kitab suci Al-Qur’an yang mulia bahkan sangat mulia dan penuh dengan
berkah sebagai peringatan bagi semesta alam itu adalah keturunan Nabi Ismail as
yaitu Muhammad Rasulullah seorang nabi dari bangsa Arab yang nama Nabi Muhammad
saw dan nama Kitab suci Al-Qur’an yang dibawa beliau saw disebut (diberitakan)
dalam kitab-kitab suci umat-umat terdahulu, termasuk disebut dalam Kitab suci Taurat, Kitab
suci Zabur dan Kitab suci Injil, sebagai bukti adalah Bani Israil terutama para
ulamanya mengetahui bahwa Al-Qur’an itu akan diturunkan kepada Rasulullah saw
yaitu utusan Allah dan penutup nabi-nabi, Al-A’raaf ayat 157, Asy-Syu’araa’ ayat 196-197, Al-Ahzab ayat
40 dan Al-Buruuj ayat 21.
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 96 :
(Jikalau sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa) kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan segala
sesuatu selain Allah (pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari Langit dan Bumi, tetapi mereka mendustakan) Allah,
ayat-ayat-Nya dan rasul-rasul-Nya (itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya) mereka kafir, zhalim dan fasik.
Qur’an surat Shaad ayat 29 :
29.
Al-Qur’an (Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepada engkau) Muhammad (penuh
dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran).
Qur’an surat Al-Qalam ayat 52 :
52. (Dan tidak lain ia) Al-Qur’an itu (hanyalah peringatan bagi
seluruh umat) manusia dan jin.
Qur’an surat At-Takwiir ayat 19 dan 27-28
:
19.
(Sesungguhnya dia) Al-Qur'an itu
(benar-benar firman) Allah yang dibawa turun (utusan yang mulia) yaitu
Malaikat Jibril as yang dimuliakan oleh Allah, Al-Haaqqah ayat 40.
27.
(Tidak lain Al-Qur'an itu hanyalah peringatan
bagi semesta alam) Al-An’aam ayat 90 dan Shaad ayat 87.
28. (Yaitu bagi siapa di antara kalian yang
mau menempuh jalan yang lurus).
Bani Israil baru diperbolehkan
mendiami Tanah Palestina lagi termasuk mendiami Kota Yerusalem yaitu pada akhir
zaman, dimulai sejak tahun 1190 Masehi setelah Shalahuddin Al-Ayyubi mengambil
alih Yerusalem dari pendudukan Tentara Perang Salib dengan berhasil mengalahkan
mereka dan menghapus larangan Bani Israil tinggal di sana, sehingga mereka bisa
bertempat tinggal kembali di Yerusalem. Dan sejak akhir tahun 1700-an terjadi imigrasi
besar-besaran ke Tanah Palestina akibat pembantaian dan penindasan yang dialami
orang-orang Israel di negara-negara asing tempat mereka selama ini tinggal. Oleh
Inggris mereka ditawari untuk pindah ke Argentina, Uganda atau Palestina untuk
ditempati dan Herzl lebih memilih Palestina. Benjamin Ze’ev (Theodor) Herzl
adalah The Founding Father of Zionism, ia mempunyai kemampuan untuk melobi para
penguasa terkenal dunia, ia menggunakan zionisme sebagai kendaraan politiknya
dalam merebut wilayah milik bangsa Palestina dengan serangkaian pembantaian
yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. Gelombang pertama imigrasi terjadi
pada tahun 1882-1903 Masehi, gelombang kedua pada tahun 1904-1914 Masehi, pada
masa itulah perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai merebak. Dengan dukungan Inggris dan
Amerika Serikat, Israel dapat memduduki Tanah Palestina secara paksa dengan
proses yang sangat panjang dan sulit akibat pemberontakan dari bangsa Palestina
dalam melawan kekejaman Israel. Setelah beberapa puluh tahun mendiami Tanah
Palestina, mereka berhasil mendirikan Negara Republik Israel pada tanggal 14
Mei 1948, tetapi Negara Israel berdiri selama puluhan tahun saja insyaAllah tidak
sampai 80 tahun hanya sampai Al-Malhamah atau huru-hara besar yang menimpa
Tanah Israel berupa hantaman meteor super raksasa yang membuat Negara Israel
porak poranda, lalu punah, lenyap dan tidak akan bangkit lagi untuk
selama-lamanya, PL. Kitab Ulangan pasal 9 ayat 14, pasal 28 ayat 15-63 dan Kitab Yesaya
pasal 28 ayat 4.
Alkitab
Perjanjian Lama, Kitab Yesaya pasal 28
ayat 4 :
28:4 : “…yaitu Kota (Yerusalem) yang
terletak tinggi di atas bukit (Gunung Sion (Zion) dan Gunung Moria), di atas lembah yang subur, nasibnya akan
seperti nasib buah ara yang masak duluan sebelum musim kemarau, baru saja
dilihat orang terus dipetik dan ditelan (Negara Israel termasuk ibu kotanya
yaitu Kota Yerusalem yang baru beberapa puluh tahun berdiri lalu lenyap dan
tidak akan bangkit lagi untuk selama-lamanya).”
TANDA-TANDA DEKATNYA PERANG
ARMAGEDDON I :
1.
Mengumpulnya Bani Israil ke Tanah Palestina.
2.
Memuncaknya kedurhakaan Bani Israil.
3. Gerakan Intifadah perlawanan bangsa Palestina
kepada Bani Israil.
4. Munculnya Imam Mahdi untuk menghentikan
kedurhakaan Bani Israil.
Qur’an surat
Al-Israa’ ayat 104 :
(Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil : ”Diamlah di negeri) Palestina (ini) untuk yang pertama
kali sekitar abad ke-12 SM (maka apabila tiba masa berbangkit)
di akhir zaman (niscaya Kami datangkan kalian) kembali ke Tanah Palestina yang
kedua kali (dalam keadaan bercampur baur”) Bani Israil yang telah
menyebar ke seluruh dunia karena dicerai-beraikan (diserakkan) oleh Allah, maka
pada akhir zaman akan dikumpulkan lagi di tengah-tengah Yerusalem. Dan sekarang
telah dan masih berlangsung proses berkumpulnya orang-orang Israel di Negara
Israel, karena selama ratusan tahun berdiaspora menyebabkan mereka telah banyak
mengalami perubahan peradaban, agama, warna kulit, bahasa, budaya, adat
istiadat, makanan dan sebagainya. Yang diibaratkan bagaikan perak, tembaga,
besi, timah putih dan timah hitam yang akan dilebur di dalam peleburan murka
Allah dengan terjadinya Al-Bathsyah Al-Kubro yaitu Allah kirim melalui
malaikat-Nya menggunakan meteor super raksasa untuk menghantam mereka dengan
hantaman yang keras yang menimpa markas (pangkalan militer) Israel dan
sekutu-sekutunya di Magiddo (Megiddo) - Israel, di Laut Mediterania dan di New
York - Amerika Serikat sebagai azab kepada Bani Israil dan sekutu-sekutunya
yang menyebabkan ledakan hebat, gempa bumi dan tsunami dahsyat, petir akibat
kabut tebal, gelombang panas yang menimbulkan angin kencang, udara panas,
tumbuh-tumbuhan layu tak berbuah dan mati, sehingga terjadi kelaparan hebat di
seluruh dunia, banjir besar di Eropa dan Amerika karena es di Kutub mencair, muncul
asap Dukhan akibat tumbukan meteor super raksasa yang menghantam Bumi sehingga
seluruh dunia gelap gulita lebih dari 1 tahun dan menyebabkan terjadi banyak
bencana yang meliputi semua manusia, terutama akan sangat menyiksa bagi orang-orang
kafir, Ad-Dukhaan ayat 10-16.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Ezekiel (Yehezkiel) pasal 22 ayat 17-22 :
22:17 : Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku :
22:18 :
”Hai anak manusia, bagi-Ku kaum Israel sudah menjadi sanga, mereka semuanya
adalah (bercampur baur) ibarat tembaga, timah putih, besi dan timah hitam di dalam peleburan,
mereka seperti sanga perak.”
22:19 :
Sebab itu beginilah firman TUHAN Allah. Oleh karena kamu semuanya menjadi
sanga, maka sungguh Aku akan mengumpulkan kamu di tengah-tengah Yerusalem.
22:20 :
Seperti orang mengumpulkan perak, tembaga, besi, timah hitam dan timah putih di
dalam peleburan dan menghembus api di bawahnya untuk meleburnya, demikianlah
Aku akan mengumpulkan kamu dalam murka-Ku dan amarah-Ku dan menaruh kamu di
dalamnya dan melebur kamu.
22:21 :
Aku akan mengumpulkan kamu dan menyemburkan api kemurkaan-Ku kepadamu, sehingga
kamu dilebur di dalamnya.
22:22 :
Seperti perak dilebur dalam peleburan, begitulah kamu dilebur di dalamnya. Dan
kamu akan mengetahui bahwa Aku TUHAN yang mencurahkan amarah-Ku atasmu.
Alkitab Perjanjian Lama, Kita Yeremia pasal 16 ayat 14-18 :
16:14 : Sebab itu
demikianlah firman TUHAN, sesungguhnya waktunya akan datang, bahwa tidak dikatakan
orang lagi. Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang
Israel keluar dari Tanah Mesir,
16:15 : melainkan
: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun orang Israel dari tanah utara (yaitu Eropa, terutama dari
Rusia, Polandia dan Jerman) dan dari segala
negeri ke mana Dia (Allah) telah
mencerai-beraikan mereka (Bani Israil).
Sebab Aku akan membawa mereka pulang ke Tanah (Palestina) yang telah Kuberikan kepada nenek moyang
mereka (karena pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Harun as sekitar abad ke-12
SM itu populasi penduduk Israel sudah sangat besar dan selama berabad-abad
kemudian di masa yang akan datang, populasi penduduk Israel keturunan mereka
akan bertambah berlipat-lipat ganda, sehingga membutuhkan wilayah negeri yang
sangat luas untuk tempat tinggal bangsa Israel tersebut).
16:16 : Sesungguhnya
Aku mau menyuruh banyak penangkap ikan, demikianlah firman TUHAN yang akan
menangkap mereka, sesudah itu Aku mau menyuruh banyak pemburu yang akan memburu
mereka dari atas segala gunung dan dari atas segala bukit dan dari celah-celah
bukit batu.
16:17 : Sebab Aku
mengamat-amati segala tingkah langkah mereka, semuanya itu tidak tersembunyi
dari pandangan-Ku dan kesalahan mereka pun tidak terlindung di depan mata-Ku.
16:18 : Aku akan
mengganjar dua kali lipat kesalahan dan dosa mereka, oleh karena mereka telah
menajiskan negeri-Ku dengan bangkai dewa-dewa mereka yang menjijikkan dan telah
memenuhi tanah milik-Ku dengan perbuatan mereka yang keji.
Dari sini dapat diketahui bahwa ayat-ayat
di atas menjelaskan, Bani Israil akan dikembalikan ke Tanah Palestina termasuk ke
Kota suci Yerusalem. Proses pengembalian dengan cara-cara teror, bagaimana ’Tangan-tangan
Takdir’ mengumpulkan Bani Israil ke Tanah Palestina yang dahulu ketika pertama
kali diberikan kepada nenek moyang mereka pada zaman Nabi Musa as dan Nabi Harun
as. Maka Allah menggunakan Tsar Rusia Nicholas II, Kanselir dan diktator Nazi
Jerman Adolf Hitler dan yang lain-lainnya untuk memicu mengumpulnya Bani Israil
ke Tanah Palestina untuk yang kedua kali, dimulai sejak tahun 1882 Masehi terjadi
penindasan antisemitisme Yahudi, seperti yang terjadi terhadap orang-orang
Israel di Jerman, Rusia, Polandia, Maroko, Aljazair sehingga mereka lari dari
penindasan tersebut lalu berimigrasi ke Negara Palestina. Sehingga pada tahun
1947 Masehi sebelum lahirnya Negara Israel, orang-orang Israel di Paletina
berjumlah 600 ribu jiwa (50% dari total penduduk Palestina yang berjumlah 1,25
juta jiwa). Dan sampai sekarang proses kembalinya Bani Israil ke Negara Israel masih
terus berlangsung dan sekarang mereka berjumlah lebih dari 6 juta jiwa. Setelah
Bani Israil berkumpul di Negara Israel, lalu Allah memerintahkan orang lain
untuk ’menangkap dan memburu’ (membunuh/membantai) mereka semua karena
dosa-dosa Bani Israil sendiri yang durhaka kepada Allah dan rasul-rasul-Nya
serta mengingkari Rasulullah saw sebagai rasul Allah. Mereka akan ditangkapi
seperti ikan dan diburu seperti binatang. Kemudian diazab dengan azab dua kali
lipat, betapa sengsaranya Bani Israil, untuk menggenapi janji Allah, mereka
harus dipaksa dengan kekerasan supaya pulang ke Israel, setelah berkumpul di Negara
Israel mereka akan diazab lagi. Yang bertugas memimpin pesta pembantaian Bani Israil
dan sekutu-sekutunya adalah Nabi Isa as bin Maryam yang akan turun ke Bumi
bersama para malaikat dan dibantu Imam Mahdi yang akan memimpin kaum muslimin
dalam pembantaian Bani Israil tersebut. Hal ini terjadi di medan Perang
ARMAGEDDON II yaitu di Gunung dan Kota Magiddo di Pegunungan Samaria, Nabi Isa
as berhasil membunuh Dajjal di Kota Ludd/Lodd/Lydda. Setelah Dajjal tewas maka pengikutnya
yang sebagian besar adalah orang-orang Israel lari menyelamatkan diri ke Bozra
(Petra) lewat celah sempit Gunung Hor, Lembah Araba - Yordania Selatan dan
beberapa orang Israel lari ke Edom (Southern Israel) di Israel Selatan yang
berbatasan dengan Yordania untuk bersembunyi. Nabi Isa as dan kaum muslimin
mengejar orang-orang Israel sampai ke Petra dan mereka berusaha mempertahankan
Petra mati-matian tetapi mereka berhasil dikalahkan dan Nabi Isa as beserta
kaum muslimin menyembelih orang-orang Israel yang kafir itu. Kaum muslimin
terus mencari sisa-sisa orang Israel di Magiddo yang lari dan bersembunyi di
belakang batu dan kayu sehingga batu-batu dan kayu-kayu berbicara saat itu.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda :
”Tidak akan terjadi hari Kiamat, hingga kalian (muslimin) memerangi Yahudi.
Orang-orang Islam membunuh Yahudi sampai Yahudi bersembunyi (Bani Israil
yang kafir dan fasik) di balik batu dan
pohon. Tetapi batu atau pohon berkata : ”Wahai muslim, wahai hamba Allah, inilah
Yahudi (sedang bersembunyi) di
belakangku, kemarilah dan bunuh saja!” Kecuali pohon Gharqad (Boxthorne
(Lycium) jenis pohon berduri keras dan durinya beracun yang tidak berkata
demikian) karena termasuk pohon Yahudi.”
Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim.
Dengan berkumpulnya Bani Israil di
Negara Israel, menunjukkan telah dekatnya azab Allah kepada Bani Israil yang
artinya bahwa Perang Armageddon I telah di ambang pintu dan pintu pembukanya
adalah Perang Libanon, sebuah takdir bagi kehancuran Gheto Israel yang tidak
bisa dihindari.
Alkitab Perjanjian Lama, Kitab Yehezkiel pasal 6 ayat 11-12 dan 14 :
6:11 : Beginilah
firman TUHAN Allah : ”Bertepuklah dan entakkanlah kakimu ke tanah dan serukanlah,
’Awas!’ Oleh sebab segala perbuatan kaum Israel yang keji dan jahat, mereka
akan rebah mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar.
6:12 : Yang
jauh akan mati karena sampar, yang dekat akan rebah karena pedang dan yang
terluput serta terpelihara akan mati karena kelaparan. Demikian Aku akan
melampiaskan amarah-Ku kepada mereka.
6:14 : Aku
akan mengacungkan tangan-Ku melawan mereka dan tanahnya, di mana saja mereka
diam, akan Kubuat menjadi musnah dan sunyi sepi mulai dari padang gurun sampai
Ribla (Suriah)
dan mereka akan mengetahui bahwa Aku-lah
TUHAN.”
Tetapi Bani Israil meyakini bahwa
Allah memberikan Kota Yerusalem kepada mereka saja untuk selama-lamanya dan
tidak ada kekuatan di dunia yang bisa mengubahnya yang ditulis oleh para pemuka
agama dan alim ulama mereka dalam Taurat Yahudi, terdapat 7 pasal dan 20 ayat
dalam Kitab Kejadian. Sehingga Bani
Israil berambisi mendirikan Eretz Yisrael (Erest Israel) atau Negara Israel
Raya. Untuk mewujudkan ambisi mereka, Bani Israil harus merebut dan menguasai
wilayah milik negara-negara di Timur Tengah mulai dari Sungai Nil sampai Sungai
Eufrat dari Negara Mesir sampai Negara Irak, yaitu di tempat-tempat yang pernah
nenek moyang mereka mendiami wilayah-wilayah tersebut baik sebagai budak maupun
sebagai orang merdeka. Maka untuk bisa mewujudkan Negara Israel Raya yang
diyakini oleh mereka telah dijanjikan oleh Allah akan diberikan kepada Nabi
Ibrahim as, Nabi Ishaq as, Nabi Ya’qub as dan keturunan beliau as yaitu Bani
Israil saja. Dan supaya bangsa Israel tetap bisa mempertahankan keberadaan
mereka di Timur Tengah, orang-orang Israel meyakini, mereka harus menguasai dan
memiliki nuklir serta sumber air. Pertama-tama yang dilakukan oleh Israel yaitu
mencaplok dan menguasahi Kota Yerusalem secara penuh dan menjadikan kota suci
itu sebagai ibu kota negara mereka, kemudian menguasai sumber air dan nuklir
sebagai 2 penopang utama keberadaan Israel di Timur Tengah dan telah dilakukan
oleh mereka. Israel telah memiliki senjata nuklir dan sebelum perang 1967 Masehi,
Israel hanya menguasi 2 sumber air, yaitu Laut Israel di Laut Tengah dan Sungai
Dan. Setelah 1967 Masehi, Israel mendapat tambahan 4 sumber air yaitu Sungai
Yordan, Danau (Laut) Galilee di Lembah Yordan, Sungai Banias di utara Dataran
Tinggi Golan, Sungai Hasbani dan yang masih belum dikuasi Israel adalah Sungai
Litani di Libanon yang hanya berjarak 4 km dari perbatasan Israel. Kemudian
Israel nanti akan memicu dan memulai perang dengan menyerbu negara tetangganya
Libanon untuk menguasai wilayah negara itu supaya bisa menguasai sumber air
Sungai Litani secara penuh. Maka terjadilah Perang Libanon yang berlangsung
sengit dan memakan waktu yang lama, Israel mengalami kekalahan dan kehancuran
akibat ulahnya sendiri sesuai dengan nubuat dalam PL. *Kitab Zakharia pasal 11 ayat 1, kemudian mengajukan gencatan
senjata mengajak berdamai. Selang
beberapa waktu setelah terjadi perdamaian antara kaum muslimin dengan bangsa
Israel, kemudian terjadi Perang Aleppo, selanjutnya Perang Armageddon I akan terjadi, untuk penjelasan selanjutnya
silahkan membaca artikel KAPAN METEOR JATUH.
*Kitab Zakharia
ditulis Nabi Zakharia as bin Berekhya (Barakhiah) bin Ido pada tahun 520 SM dan
518 SM zaman pemerintahan Raja Darius yang Agung dari Kekaisaran Persia Dinasti
Akhemeniyah. Nabi Zakharia as bukan Nabi Zakariya as ayah dari Nabi Yahya as.
Tetapi Nabi Zakharia as akhirnya dibunuh di antara Bait Allah dan altar oleh
Bani Israil yang kafir dan fasik itu.
Alkitab
Perjanjian Lama, Kitab Zakharia pasal 11
ayat 1:
11:1 :
Bukalah pintu-pintumu, hai Libanon, supaya api dapat memakan pohon-pohon
arasmu.
Perang Libanon adalah pintu pembuka peperangan antara kaum muslimin yang
dipimpin oleh Imam Mahdi dan dibantu *kaum Nasrani/Rum Kristen Libanon, mereka
bahu-membahu melawan agresi Israel. Dan akhir dari peperangan itu dimenangkan
oleh kaum muslimin, sedangkan Israel mengalami kekalahan dan kehancuran.
Rasulullah saw bersabda :
”Kalian (kaum muslimin
dari negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam) akan mengadakan (perjanjian) perdamaian dengan bangsa Rum (negara-negara
barat yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani atau Kristen) dalam keadaan aman. Kemudian kalian akan
berperang bersama mereka (kaum Rum Kristen Libanon) melawan suatu musuh dari belakang mereka (yaitu Israel dalam
Perang Libanon). Maka kalian akan selamat
(menang) dan mendapatkan harta
rampasan perang. Kemudian kalian akan sampai (menuju) ke sebuah padang rumput yang luas dan berbukit-bukit ’At Tall Dzu Al-Muruj’
(yaitu Dataran Tinggi Golan sebelah utara Danau Tiberias untuk kembali ke
markas kaum muslimin di Kota Ghuthah atau Ghautha yang berjarak 10 km dari Kota
Damaskus - Suriah). Berdirilah seorang
pria dari kaum Rum, lalu ia mengangkat tanda salib dan berkata : ”Salib telah
menang!” (Pada mulanya kaum Rum Kristen Libanon bersekutu dengan kaum
muslimin, setelah berhasil mengalahkan dan mengusir Israel dari Negara Libanon,
kaum Rum Kristen Libanon berkhianat dengan mencoba mengalihkan kepada isu agama
yaitu mendirikan negara Kristen Libanon atas dukungan Israel di tanah milik
kaum muslimin) Maka, datanglah kepadanya
seorang pria dari kaum muslimin, lalu ia membunuh pria Rum Kristen tersebut (hal
itu membuat kaum muslimin tidak terima karena sangat menyakiti hati kaum
muslimin, kemudian segera memerangi kaum Rum Kristen Libanon, maka terjadi
kontak senjata di antara mereka. Imam Mahdi mencoba mendamaikan sehingga tidak
terjadi perang terbuka. Akan tetapi, dibalik itu, kaum Rum Kristen Libanon
telah membuat rencana makar, mereka menghimpun kekuatan hendak menghancurkan
kaum muslimin). Kemudian kaum Rum (negara-negara
barat Kristen) berkhianat dan terjadilah
perang, di mana mereka akan bersatu menghadapi kalian di bawah 80 bendera (negara), dan di bawah tiap-tiap bendera terdapat (diikuti) 12 ribu tentara (Di lain pihak,
kemenangan di Libanon itu membuat kedengkian pada bangsa Rum Kristen Amerika
Serikat, Amerika Serikat yang di belakangnya terdapat Dajjal sebagai aktor
intelektual, mencoba membuat provokasi. Amerika Serikat mencoba memancing
kontak senjata yang terjadi antara kaum muslimin dengan kaum Rum Kristen
Libanon, yaitu dengan menarik permasalahan menjadi perang agama, antar Islam
dengan Kristen. Bangsa-bangsa barat Kristen di dunia yang dipimpin Amerika Serikat
mengkhianati perjanjian perdamaian dengan negara-negara berpenduduk mayoritas
Islam (anggota OKI) di seluruh dunia yaitu dengan provokasi mengibarkan salib,
sehingga terjadi konflik antara negara-negara anggota OKI dengan negara-negara
barat Kristen di dunia. Akhirnya negara-negara barat Kristen melakukan
propaganda menyusun kekuatan untuk menyerang kaum muslimin dari negara-negara
anggota OKI dalam Perang Armageddon I).”
Hadits
riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Sumber : Al-Qur’an dan berbagai
sumber