Qur’an surat Al-Anbiyaa’ (21) ayat 30 :
30.
(Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya Langit dan Bumi itu
keduanya dahulu adalah sesuatu yang) bersatu (padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya...).
Qur’an surat Al-Mu’min
(40) ayat 57 :
57. (Sesungguhnya
penciptaan Langit dan Bumi lebih besar) lebih sulit dan rumit (daripada penciptaan manusia, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui).
Sebelum Langit dan
Bumi dipisahkan, berdasarkan model ledakannya bahwasanya Langit dan Bumi itu
keduanya dahulu bersatu padu dari awalnya merupakan gas alam semesta yang berupa
titik yang disebut plasma putih yang luar biasa panas dan padat. Kemudian Allah
pisahkan antara keduanya yang dikenal dengan nama ’The Big Bang Theory’, sehingga keduanya berpisah saling menjauh
yang proses pengembangannya tidak terjadi pada satu titik (lokasi) tertentu
saja. Tetapi Big Bang atau Ledakan Besar itu bukan seperti sebuah ledakan
kosmik raksasa di Langit dan Bumi! Bukan itu! Jadi Big Bang merupakan peristiwa
mengembangnya atau meluasnya cikal bakal Langit dan Bumi, dari awalnya berupa
titik yang disebut plasma putih yang luar biasa panas dan padat menjadi alam
semesta yang cukup dingin terdiri dari : Langit, Bumi dan isinya serta apa saja
yang ada di antara keduanya yang terlihat saat ini. Artinya, alam semesta tidak
memiliki pusat dan tidak memiliki posisi awal karena pada saat Big Bang itulah
awal dari ruang dan waktu, artinya lagi, tidak ada tempat yang khusus dan
istimewa di dalam alam semesta untuk memulai proses Big Bang. Satu detik
setelah Big Bang, alam semesta ini temperaturnya hampir 10 miliar derajat Celcius
dan sekitar 1 menit setelah Big Bang yaitu saat alam semesta cukup dingin untuk
menciptakan lebih banyak barion (proton dan neutron). Setelah baryogenesis
alam semesta terisi oleh lautan neutron, proton, elektron, positron
(anti-elektron), foton dan neutrino. Ketika alam semesta mendingin, neutron
akan meluruh menjadi proton dan elektron atau neutron bergabung dengan proton
membentuk Deutrium (isotop Hidrogen). Kemudian proton dan neutron tersintetis
menjadi nuklei (Helium, Deutrium dan Lithium bersamaan dengan proton-proton
tunggal yang membentuk nuklei Hidrogen). Dengan temperatur miliaran derajat
Celcius dan tekanan yang tidak terbayangkan kuatnya, proton berfusi dengan
proton membentuk inti Helium dan inti Lithium. Detik-detik berlalu, alam
semesta mengembang dan mendingin, hanya 3 menit kemudian, reaksi fusi berhenti,
semua Hidrogen yang ada saat ini dan sebagian besar inti Helium serta inti
Lithium telah terbentuk. Semua peristiwa tersebut berlangsung hanya sekitar 17
menit sampai temperatur alam semesta turun sedemikian rupa, sehingga tidak
tersedia cukup energi yang memungkinkan peristiwa itu untuk terus terjadi. Nah,
proses pembentukan elemen ringan di alam semesta dini inilah yang disebut Nukleosintesa
Big Bang. Saat alam semesta berusia sekitar 300 ribu tahun, elektron
mulai berikatan dengan nuklei membentuk 3 unsur : Hidrogen, Helium dan sejumlah
kecil Lithium. Pada titik inilah alam semesta menjadi transparan dan
temperaturnya terdistribusi dengan keseragaman yang tinggi karena adanya
komunikasi antara partikel-partikel yang ada di dalamnya.
Setelah Big Bang,
alam semesta menjadi berkabut yang kerapatan kabutnya tidak seragam, sekitar
1,6 juta tahun kemudian Allah menciptakan gaya gravitasi yang membuat gas alam
semesta yang telah berbentuk kabut awan yang kerapatannya di alam semesta tidak
seragam itu semakin menguat ketidakseragamannya. Gaya gravitasi antar gas semakin
lama menyebabkan kabut awan gas berkontraksi dengan mengerut semakin rapat dan
semakin bertambah rapat sehingga semakin meningkatkan massa, tekanan dan
temperaturnya yang membuat bentuk kabut awan tersebut semakin menggumpal dan
semakin membesar kemudian menjadi berbentuk dukhaanun yaitu nebula purba/generasi
pertama/generasi awal. Dari nebula generasi awal ini sebagian berputar semakin
cepat, proses perputaran ini mengakibatkan sebagian materi kabut awan gas menjadi sebuah peristiwa diciptakannya
superkluster-superkluster, galaksi-galaksi dan *bintang-bintang massif/giant/raksasa generasi awal *setelah Allah
menciptakan Bumi karena Planet Bumi diciptakan oleh Allah lebih dahulu daripada
7 Langit dan benda-benda Langit. Bintang-bintang massif generasi awal itu
sinarnya berwarna lebih biru daripada bintang-bintang yang kita lihat saat ini,
karena bintang-bintang tersebut hanya mengandung Hidrogen, Helium dan sejumlah
kecil Lithium yaitu unsur logam yang paling ringan, tidak mengandung
unsur-unsur (elemen) berat seperti bintang-bintang generasi berikutnya.
Bintang-bintang generasi awal itu hyper-hypermassif daripada bintang-bintang
massif yang ada saat ini karena massanya beratus-ratus atau bahkan ribuan kali daripada
massa Bintang Matahari kita. Sekitar 3 menit setelah bintang-bintang generasi
awal diciptakan, karena tekanan gravitasi pada inti bintang-bintang
hyper-hypermassif itu, Hidrogen dan Lithium berfusi membentuk unsur-unsur berat
yaitu : Karbon, Oksigen, Ferrum (besi) dan lain-lain yang berlangsung di bagian
tertentu dari galaksi secara tidak beraturan dan tidak berpola. Kemudian dari
bintang-bintang massif generasi awal di bagian tertentu dari galaksi-galaksi
generasi awal itu mengalami keruntuhan ke dalam medan gravitasi sendiri
kemudian meledak. Karena mereka kehabisan energinya dengan cepat akibat
massanya yang hyper-hypermassif sehingga berusia pendek yaitu hanya beberapa
ratus ribu tahun mungkin hingga 1 juta tahun saja dan mereka sekarang sudah
punah. Dari ledakan bintang-bintang sangat massif dari generasi awal itu, Allah
menciptakan nebula-nebula generasi berikutnya yang dibentuk dari gumpalan raksasa
kabut awan gas Hidrogen, gas Helium dan debu kosmik yang mengandung unsur-unsur
berat, dari nebula tersebut diciptakanlah bintang-bintang generasi berikutnya
dan diciptakanlah pula planet-planet kecuali Planet Bumi (*Tata Surya diciptakan sekitar 5 miliar tahun yang lalu), satelit
alami, asteroid, meteoroid, komet, debu kosmik, gugus galaksi, supergugus dan benda-benda
Langit lainnya.
*Tata Surya adalah kumpulan
benda-benda Langit yang terdiri dari 1 Bintang Matahari, 4 planet bagian dalam
dan 4 planet bagian luar dengan orbit berbentuk elips, 5 planet katai, 173
satelit alami termasuk Bulan satelit alaminya Planet Bumi dan benda-benda
Langit lainnya seperti : Awan Oort (*Oort Cloud), jutaan asteroid dan
meteoroid.
*Oort Cloud adalah awan komet
berbentuk bola yang sangat besar di bagian luar, sedangkan di bagian dalam awan
Oort berbentuk cakram, terletak di bagian terluar Tata Surya. Awan Oort tidak
mengandung uap air dan merupakan bola massa, di dalamnya terdapat triliunan
objek dingin yang mengeras menjadi es (inti komet beku) dengan materi yang
berasal dari masa lalu alam semesta. Awan Oort dikenal sebagai waduk komet
raksasa tempat menampung komet-komet yang melintasi Tata Surya dan salah satu
bagian dari perjalanan panjang pembentukan Tata Surya.
*Bintang-bintang massif adalah
bintang-bintang yang mempunyai massa melebihi 8 hingga ratusan kali ukuran dan
massa Bintang Matahari kita. Bintang massif terbentuk (tercipta) dengan sangat
cepat dan mati dengan sangat cepat pula, hanya dibutuhkan waktu antara 10-100
tahun bagi protostar untuk membentuk bintang massif. Dan membutuhkan waktu
sekitar 100 ribu tahun untuk membentuk bintang massa menengah. Bintang yang
lebih massif maka temperaturnya lebih panas dan sinarnya lebih berwarna biru,
sinarnya sekitar seribu hingga 1 juta kali lipat lebih cemerlang daripada sinar
Bintang Matahari. Semakin massif bintang maka semakin terbakar lebih cepat
karena temperatur tinggi di inti bintang yang disebabkan oleh gaya gravitasinya
sendiri yang kuat dan semakin cepat menggunakan bahan bakarnya untuk melakukan
reaksi fusi nuklir dalam intinya, maka bahan bakarnya cepat habis karena lebih
banyak energi yang dikonsumsi daripada energi yang dihasilkan. Yang menyebabkan
usia bintang-bintang massif semakin pendek yaitu hanya sekitar 20 juta tahun,
sedangkan bintang massa menengah seperti Bintang Matahari bisa berusia hingga
10 miliar tahun. Sehingga bintang-bintang massif semakin cepat mengalami
keruntuhan ke dalam medan gravitasinya sendiri kemudian meledak menjadi
berbentuk nebula generasi baru, dan dari sana lahirlah Bintang-bintang Neutron
dan Lubang Hitam.
*Allah telah menciptakan Langit dan Bumi dalam 6
masa (periode), yaitu Allah menciptakan 7 Langit dan benda-benda Langit dalam 2
masa dan menciptakan Bumi beserta segala isinya dalam 4 masa, sedangkan 1 masa
itu lamanya miliaran tahun, Al-A’raaf (7)
ayat 54 dan Huud (11) ayat 7.
Allah menciptakan Planet Bumi dalam 2 masa dengan mekanisme yang berbeda
daripada penciptaan planet-planet lainnya dan Planet Bumi diciptakan lebih
dahulu daripada 7 Langit dan benda-benda Langit. Bukti bahwa Bumi diciptakan
lebih dahulu daripada 7 Langit dan benda-benda Langit berdasarkan hasil studi yang
mengungkap, cadangan air di Bumi terbentuk jauh sebelum Bintang Matahari bagian
dari sistem Tata Surya tersebut lahir (diciptakan). Hal itu menunjukkan air di
Bumi diyakini berusia lebih tua daripada sistem Tata Surya yang memperkuat
pendapat bahwa kehidupan di Bumi berawal dari tempat lain di Galaksi Bima
Sakti. Ilmuan mampu mengungkap dari mana air di Bumi itu berasal, ilmuan menemukan
air yang memenuhi samudra di seluruh Planet Bumi itu berasal dari meteorit-meteorit
yang dikenal sebagai batuan kondrit enstatit (enstatite chondrite) dari
ruang antarbintang yang jatuh menabrak Bumi sebelum Tata Surya termasuk Bintang
Matahari diciptakan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa batuan kondrit
enstatit ini membawa lebih banyak Hidrogen, yaitu dengan menganalisa komposisi isotop
Hidrogen atau Deutrium dari batuan kondrit enstatit yang serupa dengan salah
satu molekul air yang ada di mantel Bumi dan komposisi isotop pada samudra diketahui
konsisten dengan campuran yang terdiri dari 95% air dari batuan kondrit
enstatit menambah bukti yang mengkonfirmasi bahwa batuan ruang angkasa di luar
Tata Surta inilah yang membawa air ke Planet Bumi dan batuan ini juga merupakan
sumber dari sebagian besar kandungan di Atmosfer Bumi. Ilmuan menemukan batuan
tersebut mengandung jumlah Hidrogen yang cukup untuk memberikan Planet Bumi
jumlah air sebanyak 3x dari massa air yang ada di seluruh samudra di Planet Bumi.
Dan mungkin lebih banyak dari jumlah tersebut, sehingga menambah bukti bahwa
komposisi batuan kondrit enstatit ini berkontribusi secara signifikan pada
kandungan air di Planet Bumi pada saat pertama kali terbentuk.
Qur’an surat Al-Mu’minuun (23) ayat
18 :
18.
(Dan
Kami turunkan air dari Langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu
menetap di Bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya).
Qur’an surat Az-Zumar (39) ayat 21 :
21.
(Apakah
kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari Langit,
maka diatur-Nya menjadi sumber-sumber air) seperti : samudra, lautan, teluk, danau, sungai,
air bawah tanah, uap air di alam berupa awan, kabut dan sumber-sumber air
lainnya (di Bumi lalu ditumbuhkan-Nya dengan air itu tumbuh-tumbuhan yang
bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering, lalu kamu melihatnya
kekuning-kuningan, lalu dijadikan-Nya hancur berderai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal).
Kemudian Allah
menciptakan gunung-gunung yang kokoh di Bumi dan memberkahinya sehingga
bermanfaat bagi manusia yang membuat manusia nyaman tinggal di Bumi. Setelah
itu Allah menciptakan makanan-makanan (tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang)
untuk penghuni Bumi dalam 2 masa. Jadi, proses penciptaan Bumi beserta segala
isinya termasuk Atmosfer-atmosfernya menjadi 4 masa yang genap, yaitu lebih
lama prosesnya daripada penciptaan 7 Langit dan benda-benda Langit yang ada di
Langit dunia yang diciptakan oleh Allah dalam 2 masa saja. Proses penciptaan 7
Langit dan benda-benda Langit serta Bumi dengan segala isinya itu membutuhkan
waktu yang sangat lama yaitu miliaran tahun setelah Big Bang, Fushshilat (41) ayat 9-12.
Qur’an surat Al-Baqarah (2)
ayat 22 :
22. (Dia-lah
yang telah menjadikan Bumi sebagai firaasyaan bagimu…) sebagai tempat tinggal
yang aman dan nyaman dihuni makhluk hidup karena memenuhi semua syarat yang
dibutuhkan dengan sangat sempurna untuk mendukung kelangsungan hidup penghuni
Bumi.
Qur’an surat Al-A’raaf (7) ayat 54 :
54.
(Sesungguhnya
Tuhan kalian adalah Allah yang telah menciptakan Langit dan Bumi dalam 6
masa,...).
Qur’an surat Huud (11) ayat
7 :
7.
(Dan Dia-lah yang
menciptakan Langit dan Bumi dalam 6 masa…).
Qur’an surat Fushshilat (41) ayat 9-12 :
9.
(Katakanlah
: ”Sesungguhnya patutkah kalian kafir kepada) Allah Tuhan (yang menciptakan Bumi dalam 2 masa dan
kalian adakan sekutu-sekutu bagi-Nya). Yang bersifat
(demikian itu itulah Tuhan) pencipta dan pemilik (semesta alam).
10.
(Dan
Dia menjadikan) menciptakan (di
Bumi itu gunung-gunung di atasnya dan Dia memberkahinya dan Dia menentukan
kadar makanan-makanannya) untuk penghuni Bumi (dalam 4 masa yang genap bagi
orang-orang yang bertanya) tentang proses penciptaan Bumi dengan segala
isinya.
11.
(Kemudian
Dia menuju) kepada
(penciptaan Langit dan Langit itu masih merupakan dukhaanun...) gumpalan
kabut awan gas tanpa debu kosmik karena nebula generasi awal itu hanya terdiri
dari Hidrogen, Helium dan sejumlah kecil unsur logam ringan Lithium dan
Berilium. Langit dan Bumi diciptakan oleh Allah dari gas alam
semesta/Universal Gas/gas Hidrogen melalui serangkaian tahap (perkembangan)
yang disusul oleh konsentrasi gas alam semesta secara berangsur-angsur akibat
dari gaya gravitasi lalu berbentuk nebula awal setelah ledakan Big Bang bukan
nebula-nebula berikutnya atau akhir (ghamaami) yang terbentuk hasil ledakan
supernova dan hypernova dari bintang-bintang bermassa supergiant dan hypergiant
yang mengalami keruntuhan gravitasi. Dari nebula generasi awal itu Allah
menciptakan superkluster-superkluster, galaksi-galaksi, bintang-bintang
hyper-hypermassif generasi awal yang berlangsung selama miliaran tahun dan
sekarang mereka sudah punah. Galaksi-galaksi yang ada di ruang angkasa
sekalipun sangat luar biasa besar dan sangat luar biasa luas serta berjumlah
lebih dari 100 miliar galaksi, mereka tidak menempati ruang angkasa kecuali
hanya menempati sebagian kecil saja dari ruang angkasa yang batasnya tidak
diketahui karena Allah meluaskannya sepanjang waktu, Adz-Dzaariyaat (51) ayat 47
(lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada Bumi : “Datanglah kamu keduanya) menurut
perintah-Ku (dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya) Bumi dan Langit (menjawab
: “Kami datang dengan suka hati”).
12.
(Maka
Dia menjadikannya 7 Langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
Langit urusannya. Dan Kami hiasi Langit yang dekat) Langit dunia (dengan pelita-pelita) bintang-bintang
yang melakukan reaksi fusi nuklir sehingga mengasilkan sinar yang membuat
bintang-bintang tersebut bersinar cemerlang (dan Kami memeliharanya. Demikianlah
ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui).
Qur’an surat Al-Mulk (67) ayat 3 :
3.
(Yang
telah menciptakan 7 Atmosfer berlapis-lapis...).
Qur’an surat An-Naba’ (78) ayat 12 :
12.
(Dan
Kami bina di atas kalian 7 lapis Atmosfer yang kokoh).
Dan Allah turunkan
besi dari Langit, sehingga terdapat unsur logam berat besi di inti Bumi bagian
dalam dan luar yaitu memiliki kandungan besi sebanyak 32,1% dari keseluruhan
massa Bumi dan merupakan unsur paling melimpah di Bumi, sementara kandungan
besi pada kerak Bumi hanya 5%. Dan unsur berat besi mempunyai 4 isotop yaitu,
54Fe, 56Fe, 57Fe, 58Fe, isotop 57Fe adalah satu-satunya yang mempunyai spin
inti nuklida (nuclear) dan uniknya angka isotop 57Fe sesuai dengan urutan
surat Al-Hadiid di dalam Al-Qur’an yaitu surat ke-57.
Qur’an surat Al-Hadiid (57) ayat 25 :
25.
(....
Dan Kami turunkan besi) dari Langit. Periode awal pembentukan Planet Bumi, yaitu ketika Planet Bumi
suhunya masih panas ekstrem dan merupakan bola gas panas yang berputar pada
porosnya. Planet Bumi sering dihujani sebagian material ledakan bintang-bintang
generasi awal dan mempunyai
massa luar biasa massif yang dilontarkan ke penjuru Langit yang mengandung
unsur logam berat besi, nikel dan unsur-unsur lainnya. Kemudian sebagian material ledakan bintang-bintang generasi awal
tersebut diturunkan oleh
Allah ke Planet Bumi, yaitu berupa
asteroid-asteroid yang pecah menjadi lebih kecil disebut meteoroid. Kemudian meteoroid-meteoroid besi itu melewati
ruang hampa udara hingga mencapai tarikan gravitasi Planet Bumi, sehingga bisa
melewati (menembus) Atmosfer Bumi yang disebut meteor atau orang awam
menyebutnya ’bintang jatuh’. Karena tarikan gravitasi Planet Bumi, menyebabkan
meteor-meteor besi tersebut jatuh menabrak Bumi dengan sangat keras, yaitu pada
saat permukaan (kerak) Planet Bumi masih meleleh akibat aktivitas vulkanisme
ekstrem, belum mendingin dan mengeras berbentuk kerak padat. Sesampainya di Planet
Bumi disebut meteorit dengan berbagai ukuran yang mengandung unsur logam berat
besi, besi-besi dari Langit tersebut mencair terkena suhu panas Bumi yang ekstrem,
kemudian masuk dan tenggelam ke pusat planet biru ini untuk membentuk inti
Bumi. Hal ini dibuktikan dengan unsur logam besi meteorit sama dengan unsur
logam besi yang ada di inti Bumi, hingga saat ini Bumi masih dihujani meteorit besi
dan campuran dari ledakan bintang-bintang generasi berikutnya yang menghantam
Bumi. Dan materi inti Bumi memiliki
berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit yang berasal dari sebagian
materi lontaran dari ledakan bintang-bintang hyper-hypermassif generasi awal (yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,...). Bintang Matahari bermassa menengah
yaitu massanya 333 ribu kali lebih besar dari massa Bumi dan temperatur di
intinya 15 juta derajat Celcius, sehingga massa dan temperatur di inti Bintang
Matahari tidak bisa membentuk unsur
berat logam besi, apalagi di inti Bumi jelas tidak bisa membentuk unsur logam
besi. Karena Bumi itu sebuah planet yang temperatur di intinya hanya 5.400
derajat Celcius dan massanya sangat jauh lebih kecil dari massa Bintang
Matahari. Sehingga Bumi di intinya tidak bisa melakukan reaksi fusi nuklir
yang menghasilkan sinar seperti bintang-bintang yang bersinar di Langit dan
inti Bumi juga tidak bisa melakukan reaksi fusi nuklir untuk membentuk unsur
berat logam besi. Besi hanya dapat dibentuk di dalam inti bintang-bintang
sangat massif yang ukuran dan massanya setidaknya 10 kali lebih besar ke atas dari
massa Bintang Matahari dengan temperatur di inti mereka harus melebihi 2,5
miliar derajat Celcius (2,5 miliar Kelvin).
Mulai
diciptakannya benda-benda Langit generasi awal tersebut sekitar 300 ratus juta
tahun setelah Big Bang yang sekaligus juga untuk mengakhiri zaman kegelapan di
Langit karena Allah telah menciptakan bintang-bintang hyper-hypergiant yang
melakukan reaksi fusi nuklir sehingga menghasilkan energi panas dan sinar yang
membuat Langit menjadi terang dari sinar bintang-bintang generasi awal itu.
Langit dan Bumi pada awal diciptakan hanya sebuah titik yang disebut plasma
putih luar biasa panas dan padat yang terdiri dari partikel-partikel sub
nuklir, setelah itu keduanya dipisahkan yang dikenal sebagai Big Bang. Ketika
berusia ribuan tahun setelah Big Bang, Allah berfirman : ”Kun!” Maka alam
semesta mengalami inflasi yaitu terjadi pengembangan alam semesta yang mengalami
percepatan secara eksponensial/sangat luar biasa singkat/dratis yaitu menjadi
100 triliun triliun kali lebih besar daripada bentuknya setelah Big Bang dalam
waktu kurang dari 1 detik yaitu lebih cepat dari kecepatan cahaya atau lebih cepat
dari satu kedipan mata. Mengapa perlu adanya inflasi? Inflasi diperlukan untuk
memecahkan masalah *kurvatur dan horizon Langit supaya horizon bisa
diperbesar sampai keadaan di mana partikel-partikel berada dalam lingkup
horizon sehingga bisa saling berkomunikasi. Dengan adanya inflasi, maka alam
semesta dan apa yang ada di dalamnya tidak mengalami kehancuran besar sebelum
waktunya yang disebut hari Kiamat.
Qur’an surat Faathir (35) ayat 41 :
41.
(Sesungguhnya
Allah menahan Langit dan Bumi supaya jangan lenyap) ketika usia ribuan tahun setelah Big
Bang, Allah menjadikan keduanya mengalami inflasi, yaitu Langit dan Bumi meluas
secara eksponensial supaya Langit dan Bumi serta apa yang ada di dalamnya tidak
mengalami kehancuran besar sebelum hari Kiamat (dan sungguh jika keduanya akan
lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun) Allah tidak
segera mengazab makhluk-makhluk-Nya setelah mereka melakukan perbuatan
dosa-dosa, sehingga Dia menangguhkan azab-Nya.
Setelah alam
semesta mengalami inflasi yaitu mengembang secara luar biasa singkat dan
tiba-tiba, Allah menciptakan gaya gravitasi, menyebabkan pengembangan alam
semesta mengalami perlambatan, kemudian masa pengembangan alam semesta
diperlambat oleh gaya gravitasi pun berakhir. Setelah masa transisi terjadi
pada epoch sekitar saat ukuran alam semesta 68% dari ukuran saat ini, karena
keberadaan *energi gelap (dark energy) yang telah mendominasi
sekitar 68,3% volume keseluruhan alam semesta, mulai mengambil peran sentral.
Menyebabkan alam semesta yang semula mengembang diperlambat, berubah menjadi
mengembang dipercepat, energi gelap mempercepat perluasan Langit yang terus
mengembang mengikuti model standar kosmologi dan akhirnya Langit bisa mencapai
keadaan saat ini. Energi gelap rupanya tidak konstan melainkan bervariasi dari
waktu ke waktu. Hal ini berdasarkan kajian kosmologi mengenai keadaan awal dan
perkembangan alam semesta yang meluas secara terus-menerus dengan cepat seiring
waktu hingga hari ini. Akibatnya, Langit terus mengembang yang membuat
galaksi-galaksi bergerak saling menjauh dengan cepat dan galaksi yang lebih
jauh, bergerak lebih cepat lagi dengan kecepatan yang terus meningkat sampai
terjadi ’Big Rip’ (Koyakan Besar).
Koyakan Besar tersebut akan memecah belah Langit dan segala isinya yaitu :
superkluster-superkluster, galaksi-galaksi, bintang-bintang dan bahkan
atom-atom (dzarrah) yang ada di Langit pada hari Kiamat nanti.
Qur’an surat Al-Furqaan (25) ayat 25 :
25.
(Dan
ingatlah pada hari) Kiamat
(ketika
Langit pecah belah) yaitu bintang-bintang bermassa giant
hingga hypergiant dan benda-benda Langit lainnya meledak secara serentak
(mengeluarkan) kemudian menjadi berbentuk (ghamaami) nebula
generasi berikutnya atau generasi akhir yang lemah (rapuh), Al-Haaqqah (69) ayat 16 (dan
diturunkanlah malaikat) secara (bergelombang-gelombang) *ghamaami berbeda dengan *dukhaanun, karena dukhaanun itu adalah
nebula generasi awal, Fushshilat (41) ayat
11. Terbentuk akibat Big Bang dari awalnya adalah gas alam semesta yaitu
berupa titik disebut plasma putih yang luar biasa panas dan padat.
Qur’an surat Adz-Dzaariyaat (51) ayat 47 :
47. (Dan Langit itu Kami bangun dengan kekuasaan) Kami (dan sesungguhnya Kami
benar-benar meluaskannya) bukti ilmiah
bahwa galaksi-galaksi satu sama lain bergerak saling menjauh, sehingga Langit
ini meluas yang membuat ukurannya bertambah besar karena mengembang dengan
cepat dan Langit sudah meluas miliaran kali lipat lebih besar sejak Big Bang.
Galaksi-galaksi yang dekat dengan Galaksi Bima Sakti menjauh dengan kecepatan
sekian juta mil/jam. Galaksi-galaksi yang letaknya lebih jauh lagi mengalami
hal yang sama, akan tetapi kecepatannya melebihi 200 juta mil/jam, dan kecepatan
galaksi-galaksi yang letaknya lebih jauh 2x lipat dari kecepatan
galaksi-galaksi yang terdahulu. Dan yang di luar batas-batas itu, maka
kecepatan galaksi-galaksi bergerak dapat mendekati kecepatan cahaya, sehingga
cahaya yang datang dari galaksi-galaksi tersebut tidak dapat mencapai penglihatan
kita. Tetapi ruang angkasa yang ditinggalkan oleh galaksi-galaksi yang bergerak
menjauh karena mengalami proses perluasan, tetap akan penuh berisi dengan
galaksi-galaksi yang berjumlah lebih dari 100 miliar, kira-kira sama seperti
yang kita lihat sekarang, yang masing-masing terpisah dan terasing antara yang
satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan, bersamaan dengan galaksi yang
menghilang keluar batas penglihatan kita, Allah menciptakan galaksi lagi, maka
secara berangsur-angsur galaksi baru pun muncul yang terbuat dari gas alam
semesta yang bertugas mengganti susunan galaksi lama.
*Kurvatur Langit adalah kelengkungan
Langit.
*Energi gelap (dark energy) tidak memancarkan gelombang elektromagnetik,
memiliki tekanan negatif yang besar dan tidak mengumpul membentuk gugus
setidaknya sampai seukuran gugus galaksi dengan materi secara signifikan.
Komposisi alam semesta terdiri dari sekitar 68,3% energi gelap yang dikenal
sebagai konstanta kosmologi, 26,8% materi gelap (dark matter), energi gelap dan
materi gelap adalah zat yang tidak bercahaya dan mendominasi volume keseluruhan
Langit serta jauh lebih besar daripada bintang-bintang, 4,07% gas Hidrogen dan
Helium bebas, 0,5% benda-benda Langit kasat mata (materi tampak) seperti :
planet, bintang, lubang hitam, galaksi dan sebagainya, 0,3% neutrino-neutrino
dan 0,03% unsur-unsur berat.
Sumber : Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Langit Selatan dan berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar