06 Juni, 2014

BANGSA YA’JUJ DAN MA’JUJ (GOG DAN MAGOG)


Siapakah yang dimaksud dengan bangsa “Ya’juj dan Ma’juj (Al-Qur’an) atau Gog dan Magog (Alkitab)?” Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj menurut Rasulullah saw, merupakan salah satu syarat terjadinya hari akhir dari dunia ini. Dari Huzaifah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga terjadi sepuluh tanda-tanda (Kiamat), yakni di antaranya munculnya Matahari dari barat, keluarnya Dukhaan, keluarnya Dabbah (atau binatang yang artinya negara, sudah keluar dengan berdirinya Negara Mesir, Uni Sovyet, negara-negara Eropa khususnya Eropa Barat, Amerika Serikat dan Israel), keluarnya Ya’juj dan Ma’juj serta turunnya Isa ibnu Maryam.” Hadits riwayat Bukhari dan Ibnu Majah.

Ketika dihadapkan pada persoalan siapa yang dimaksud dengan bangsa Ya’juj dan Ma’juj, kita selalu beranggapan bahwa bangsa Ya’juj dan Ma’juj adalah suatu bangsa yang masih tersembunyi. Bangsa yang keberadaannya dirahasiakan dan akan muncul setelah mendekati akhir dunia yang fana ini. Memang demikian, namun Allah juga tidak menutupinya sama sekali dari pengetahuan kita. Banyak dari tanda-tanda tentang bangsa ini telah tampak. Bahkan Alkitab dengan sangat jelas memberitakan tempat asal mereka muncul pada waktu akhir zaman. Tanda-tanda yang terdapat di dalam Alkitab ini akan kami jelaskan pada pembahasan “Raja negeri utara dan negeri selatan.” kali ini saya cukupkan dengan uraian kami berikut. Berdasarkan firman Allah tentang Dzul Qarnain,  bangsa Ya’juj dan Ma’juj berada di sebelah utara Kerajaan Persia, yaitu bangsa Eropa. Bangsa Eropa yang kita kenal sekarang ini merupakan rumpun bangsa-bangsa yang berada dari Asia Tengah, salah satunya adalah bangsa Arya. Sedangkan bila melihat sabda Rasulullah saw tentang telah terbukanya benteng Ya’juj dan Ma’juj di atas, bangsa itu tentunya akan segera keluar. Dan ternyata bangsa yang datang menjajah dan menjarah bangsa-bangsa yang berada di belahan timur setelah kedatangan Rasulullah saw, tiada lain adalah bangsa Eropa. Petunjuk lain adalah sifat-sifat yang mereka miliki, yang jauh dari mencerminkan ajaran Nabi Isa as, apalagi dengan ajaran Islam, karena bangsa Eropa adalah pewaris ajaran dan kebiasaan para penyembah berhala. Untuk lebih jelasnya kita lihat sepintas keadaan mereka yang disebut sebagai bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Bangsa Eropa pada awalnya merupakan bangsa yang hidup di dalam gua-gua. Mereka sangat primitif dan terbelakang bila dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain pada masanya. Pada dasarnya mereka berasal dari tengah-tengah Asia yang berkelana mencari tanah yang subur dan penghidupan baru yang lebih baik (nomaden). Mereka keluar gua hanya sekali waktu saja, sesuai musim yang berlaku pada saat itu. Mereka berada di dalam gua sepanjang musim dingin sambil menghabiskan persediaan bekal yang tersimpan.

Pada musim panas mereka keluar gua untuk mencari dan mengumpulkan bahan makanan untuk persiapan selama jangka waktu tertentu, yaitu untuk persediaan pada musim dingin yang panjang. Pada saat mencari dan mengumpulkan makanan, mereka keluar untuk mengganggu dan membinasakan bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya. Bangsa-bangsa yang terdekat dengan mereka, dan berhadapan langsung dengan mereka adalah, bangsa Armenia, Turkmenistan, Kurdistan dan Persia serta bangsa-bangsa lainnya di Asia Tengah. Bangsa-bangsa tersebut menjadi mangsa terdekat dari orang-orang Eropa yang merampas, menjarah, merampok dan membunuh hingga persediaan makanan mereka tercukupi selama musim dingin yang panjang. Demikian pula yang dilakukan orang-orang Eropa keturunan bangsa Ya’juj dan Ma’juj di kemudian hari, mereka mencari benua atau dunia baru pada Abad Pertengahan dengan melakukan penyerangan, penguasaan, pembunuhan, pendudukan, dan penjajahan terhadap suatu negeri. Setelah menduduki suatu negeri, mereka kemudian menjarah dan merampok hasil kekayaan alam serta harta benda lain yang terdapat di negeri tersebut. Setelah itu mereka membawanya ke negeri mereka sebagai persediaan pada musim paceklik, Begitulah sifat-sifat mereka yang masih dapat dilihat hingga sekarang ini. Sebagai bukti bahwa Kerajaan Persia dan juga kerajaan orang-orang Media menjadi tembok pemisah antara Ya’juj dan Ma’juj dan bangsa-bangsa di sebelah timur, marilah kita lihat perjalanan singkat bangsa-bangsa tersebut berdasarkan catatan sejarah yang ditulis oleh Muhammad Tohir di dalam bukunya yang berjudul, Sejarah Islam dari Andalus sampai Lembah Indus. Menurut pendapat kami, detik-detik terakhir runtuhnya dinding ghaib (pemisah) itu terjadi pada saat runtuhnya Kerajaan Persia oleh tentara Islam belakangan. Karena walaupun saat-saat terakhir, akan tetapi masih dapat terlihat bagaimana hikmat Kerajaan Persia berfungsi sebagai dinding pemisah antara bangsa Ya’juj dan Ma’juj dengan bangsa-bangsa yang berada di sebelah timurnya, terutama bangsa-bangsa yang berada di Timur Tengah. Dan ini merupakan bukti bahwa bangsa Eropa lah yang dimaksud sebagai bangsa Ya’juj dan Ma’juj. Fakta-fakta sejarah telah memberitahukan kepada kita agak detil sebagai berikut :

Pertama: Orang Berber, nama Berber biasa dipergunakan oleh orang-orang Yunani dan orang-orang Romawi untuk menyebut bangsa-bangsa lain di luar bangsa Yunani dan Romawi. Tetapi, sebutan berber dalam proses perjalanan sejarah umat manusia selanjutnya dipergunakan sebagai penamaan sejenis bangsa yang bertebaran di dataran Eropa sejak abad ke-3. Mereka disebut berber atau barbar karena masih biadab belum beradab, berbadan besar, gemar berperang, para petarung yang kuat serta menyukai tantangan, terkenal akan kekejaman yang mereka lakukan dan selalu menjarah harta kekayaan dari bangsa-bangsa yang ditaklukannya. Belakangan istilah barbar dijungkirbalikkan dan dibelokkan oleh bangsa Eropa untuk menyebut umatnya Nabi saw sebagai penghinaan kepada umat Islam. Asal-usul bangsa Berber berasal dari tengah-tengah Asia (Asia Tengah). Kelompok-kelompok Berber mengembara dan berkelana sampai ke Eropa Utara dan sebagian lagi ke perbatasan Eropa Timur (Eropa Tengah) beberapa abad sebelum masehi. Pada masa itu Romawi dan Yunani sanggup mencegah masuknya orang Berber yang masih biadab ke dalam wilayah-wilayah negeri mereka masing-masing. Dengan demikian, untuk kurun waktu yang lama, orang-orang Berber tidak berhasil sama sekali memasuki daerah Romawi Barat dan Romawi Timur. Mereka terpaksa menempati lembah Sungai Dniper dan selanjutnya ke Semenanjung Balkan. Rombongan bangsa Berber yang lain menjelajahi lembah Sungai Rhein, dan menuju Semenanjung Itali dan Galia serta daerah-daerah yang berada di sekitarnya. Namun setelah Kerajaan Romawi Barat dan Romawi Timur mengalami kemunduran dan kemerosotan, rombongan-rombongan Berber mulai berani mendekati daerah-daerah perbatasan kemudian masuk ke wilayah-wilayah kekuasaan Romawi. Orang Berber mempunyai banyak jenis ras, salah satu di antaranya adalah ras Normandik (Nordic). Ras ini merupakan ras yang paling banyak dan paling besar peranannya dalam sejarah Eropa pada abad pertengahan. Di antaranya adalah suku-suku Jerman (Germanic) ada 40 suku dan yang paling terkenal ialah suku Gothik, pada pertengahan abad ke-2, orang-orang Goth bermukim di lembah-lembah sekitar Sungai Vistula (Polandia). Dari sini mereka kemudian berpindah tempat lagi ke dataran Ukraina, sebelah utara Laut Hitam. Di daerah ini mereka terbagi menjadi 2 bagian, pertama : kelompok Tervinggi, yaitu orang Goth Barat (Ostrogoth) yang mendiami daerah-daerah hutan, kedua : kelompok Goritonggi, yaitu orang Goth Timur (Visigoth) yang mendiami dataran-dataran yang luas. Orang Ostrogoth kemudian bermukim di daerah-daerah yang terletak di antara Sungai Dnister dan Sungai Dniper yang terletak di sepanjang garis perbatasan Semenanjung Balkan.

Kedua : Suku Gothik masuk Eropa. Pada abad ke-5 M, suku-suku Gothik memasuki Eropa bagian barat melalui Galia di Perancis, Iberia di Spanyol dan Portugis. Suku Vandal, adalah suku-suku Berber yang berasal dari daerah Sungai Vistula dan Sungai Oder di Jerman datang dengan berbondong-bondong memasuki daerah Bayern (Bavaria) di sebelah tenggara Jerman. Dari sini sebagian besar dari mereka menyebar sampai ke Galia dan Iberia. Di Iberia, orang Vandal menempati dua daerah yang sekarang dikenal dengan nama Spanyol dan Portugal. Dan di Semenanjung Iberia, orang-orang Vandal memberi nama baru untuk daerah pemukiman mereka sesuai dengan nama suku mereka sendiri, yaitu suku Vandalusia yang kemudian berubah menjadi Andalusia/Andalus/Spanyol.

Ketiga : Orang Goth barat di Iberia mempunyai seorang raja yang cakap, yaitu Raja Theodosius I (419 - 451 M). Raja Theodosius memperlakukan orang Swab dengan baik dan Mereka bersama-sama mengadakan pembagian daerah kekuasaan di daerah ini. Bahkan Raja Theodosius membiarkan orang-orang Swab menduduki tempat-tempat atau daerah-daerah pemukiman orang Vandal di sebelah utara. Akan tetapi bersamaan dengan itu, Raja Theodosius juga memperkeras dan memperluas wilayah kekuasaannya ke arah selatan, sampai akhirnya berhasil mendesak mundur orang-orang Vandal dari tempat pemukimannya di sebelah selatan, dan seluruh daerah semenanjung Iberia jatuh ke tangan suku Gothik.

Keempat: Orang Vandal di Afrika. Pada zaman Raja Vandal bernama Gondarik anak Godivesil (406 - 428 M), orang Goth Barat melancarkan tekanan-tekanan berat kepada orang Vandal di Iberia. Setelah tidak tahan lagi menghadapi tekanan-tekanan tersebut, orang-orang Vandal kemudian meninggalkan daerah Iberia dengan menyeberangi lautan dan mendarat untuk pertama kalinya di Aljazair bagian timur (423 M). Sepeninggal Gondarik, adiknya yang bernama Geiserik menggantikannya sebagai Raja Vandal (428 - 477 M). Ketika itu sedang terjadi pertikaian antara Romawi Timur dan Romawi Barat mengenai masalah keagamaan yaitu pertikaian antara orang-orang pendukung Arius (Unitarian) dan Gereja Paulus (Trinitas) seperti telah dijelaskan sebelumnya. Peluang ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh Raja Geiserik untuk menduduki Traducta (Pantai Tarifa) pada bulan Mei 429 Masehi. Dari sini penyerbuan orang-orang Vandal ke Maroko dimulai secara besar-besaran, rombongan Vandal berjumlah kurang lebih 80.000 orang, dan 1500 orang di antaranya termasuk tenaga-tenaga tempur terlatih yang hebat. Menghadapi serbuan besar-besaran dari orang-orang Vandal, Kerajaan Romawi menjadi kewalahan untuk mempertahankan daerah Maroko bagian tengah. Kala itu Kerajaan Romawi menjadi penguasa tunggal seluruh Eropa dan Afrika Utara. Kini Raja Geiserik menjadi tuan yang menguasai pantai-pantai penting di Afrika Utara. Namun Ibeorifos (Bouna Annaba), Kyrka (Konstantin) dan Carte (Qartaja) masih tetap berada dalam kekuasaan Romawi. Raja Romawi Valentianus tampaknya sudah tidak sanggup lagi mengusir orang-orang Vandal yang berjumlah sangat besar di Afrika Utara. Valentinus terpaksa mengadakan perjanjiam damai dengan mereka pada tanggal 11 Februari 435 Perjanjian ini memuat pengakuan Kerajaan Romawi atas kedaulatan Vandal dengan satu syarat bahwa orang Vandal harus bersedia bergabung dalam pasukan-pasukan Romawi. Tetapi pada tanggal 19 Desember 439 Masehi, orang-orang Vandal kembali melancarkan suatu serbuan ke Carteia dan berhasil mendudukinya. Raja Geiserik selanjutnya melakukan serangan-serangan lain yang membuat Romawi kewalahan untuk menghadapinya, sehingga banyak daerah-daerah kekuasaan Romawi yang direbut. Pada masa itu Romawi benar-benar sedang berada dalam kemerosotan yang parah. Itulah di antara penyebab terjadinya pembagian Eropa menjadi 2 bagian : bagian timur berada di bawah kekuasaan Romawi Timur (Byzantium) sedangkan bagian barat berdirilah Kerajaan Jerman yang selanjutnya menjelma menjadi negara-negara Eropa baru, yang kita kenal sekarang dengan Eropa Barat.

Kelima : Fakta sejarah ke-5 kita bisa melihat kenyataan perjalanan dan perpindahan bangsa-bangsa yang berasal di sebelah utara Kerajaan Persia, yang berpindah-pindah dan mengelilingi wilayah perbatasan Kerajaan Persia dengan melintasi daerah-daerah lain hingga tiba di Eropa dan Afrika. Ini merupakan petunjuk bagi kita bahwa dinding pemisah yang dibangun oleh Dzul Qarnain dan bersifat ghaib itu, masih sangat efektif menjadi pembatas atau penghalang antara bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang berada di barat dan umat pilihan Tuhan Yang Maha Tinggi yang berada di belahan timur. Dinding ini telah membatasi gerak mereka sampai datang ketentuan Allah dengan datangnya Islam yang menghancurkan Kerajaan Persia. Dan setelah itu maka bebaslah mereka kembali seperti sedia kala, di mana pada kejadian ini kita akan menyaksikan nubuat Nabi Daniel as (adalah seorang nabi Bani Israil) tentang “Domba Jantan dan Kambing Jantan.” Kejadian-kejadian di atas dapat disimpulkan bahwa hikmat dari dinding pemisah yang dibangun oleh Dzul Qarnain ribuan tahun yang lampau merupakan ketetapan Allah yang ghaib. Dan Kerajaan Persia adalah sebagai dinding pemisah atau penghalang yang bersifat ghaib antara bangsa Ya’juj dan Ma’juj dan semua bangsa yang berada di sebelah timurnya. Dinding penghalang yang bersifat ghaib ini berfungsi efektif sebagai penghalang dari serangan bangsa Ya’juj dan Ma’juj di sebelah baratnya selama Rasulullah saw dengan ajaran Islamnya belum datang mengalahkan Kerajaan Persia. Fakta-fakta tersebut dapat kita jadikan petunjuk dan pelajaran dalam memahami dan memaknai firman Allah serta keterangan-keterangan yang disampaikan oleh Rasulullah saw. Ketetapan Allah ini sama dengan ketetapan yang telah ditentukan Allah terhadap bangsa Ya’juj dan Ma’juj di kemudian hari sebagai bangsa yang akan menjadi penguji ketaatan orang-orang yang beriman kepada Allah.

Uraian singkat di atas merupakan kejadian-kejadian sebelum kedatangan Islam yang akan menandai runtuhnya dinding penghalang itu, yaitu dengan runtuhnya Kerajaan Persia untuk selama-lamanya. Dan penting untuk diketahui, sampai pada awal abad ke-15 Masehi, bangsa Eropa masih sangat terbelakang dan primitif sekali. Mereka belum mampu berlayar sepanjang Laut Tengah yang telah berhasil dilakukan oleh bangsa Mesir dan Romawi 1000 tahun sebelumnya. Akan tetapi fakta-fakta saat ini telah berbicara lain, kita telah menyaksikan bagaimana bangsa Eropa bangkit dan melampaui bangsa-bangsa lain di dunia. Namun kita tidak perlu berkecil hati dalam menghadapi kenyataan ini, itu telah menjadi ketentuan Allah. Dia mempunya rencana terbaik untuk umat pilihan-Nya, hanya Allah yang mengetahuinya. Oleh sebab itu, kebangkitan Islam pada dasarnya telah dimulai ketika bangsa-bangsa Eropa pertama kali menguasai dan menjajah negeri yang kita cintai ini. Waktu telah semakin mendekat dan tanda-tanda dari era kebangkitan itu semakin tampak. Orang-orang fasik boleh berkata apa saja yang hendak dikatakan, tetapi kita tetap di dalam iman Islam, di dalam keyakinan yang hakiki, yang akan segera dibuktikan Allah kepada mereka, kebenaran adalah hak dan tidak ada yang dapat mengubahnya. Bangsa Ya’juj dan Ma’juj bukanlah suatu bangsa yang masih tersembunyi, melainkan bangsa yang telah ada dan hidup bersama kita di Bumi ini. Mereka mulai datang ke Timur Tengah untuk merebut lalu mendirikan Kerajaan Kristen di Yerusalem yang waktu itu dikuasai kaum muslimin dalam perang Salib I tahun 1095 M selama sekitar 87 tahun sampai perang Salib VIII tahun 1270 M, Abad 17-20 M untuk menjajah, membunuh, merampok harta negara-negara yang dijajahnya lalu membawa ke negara mereka, invansi ke Irak 2x, invansi ke kota-kota di Suriah, salah satunya ke A’maq dan Dabiq di Aleppo yang berbatasan dengan Turki dan yang terakhir akan menggiring mereka ke suatu tempat yang telah dipersiapkan yaitu di medan Perang Armageddon atau Perang Badar Kubra II. Bangsa Ya’juj dan Ma’juj inilah yang menjadi cikal bakal dari sebagian besar bangsa Eropa, yang sebagian dari mereka menyebar ke Amerika Utara, Amerika Tengah dan Selatan, Australia dan Selandia Baru.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 96 :
96.  (Hingga apabila dibukakan) dinding ghaib (Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi) mereka datang ke Aleppo dan kota-kota lain yang ada di Suriah sebelum Perang Libanon dan di Magiddo - Israel setelah Perang Libanon lewat udara dengan naik pesawat terbang.

Ketika semua pasukan kafir dari bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang tergabung dalam pasukan NATO dan Israel yang dipimpin Dajjal Laknatullah dari balik layar, berkumpul di Magiddo pada Perang Armageddon di hari ke-4 dan siap menyerang pasukan kaum muslimin yang dipimpin Imam Mahdi, pada kejadian ini Allah akan bertindak dengan tangan-Nya dan menunjukkan kepada umat manusia bahwa Allah Tuhan semesta Langit yang kekuasaan-Nya tidak terbatas, Dia-lah yang sabar akan keingkaran umat manusia sejak sekian lama. Namun kini Allah datang menunjukkan diri-Nya dengan segala kemurkaan-Nya dengan mengutus malaikat-Nya untuk menghantamkan meteor super raksasa ke markas NATO dan Israel di Magiddo yang membuat mereka binasa dan darah mengalir setinggi kekang tali kuda dari darahnya tentara-tentara kafir yang berjumlah sekitar 1 juta orang dan dari jatuhnya meteor itu menyebabkan gempa bumi dahsyat di Israel dan meteor yang jatuh di Laut Tengah atau Mediterania akan menyebabkan tsunami di pantai-pantai Israel dan menenggelamkan kapal-kapal NATO yang berlabuh di sana.
Rasulullah saw bersabda :
“…pada waktu perang (Armageddon) itu ada benturan yang keras (akibat jatuhnya meteor ke markas tentara kafir di Magiddo)..., maka ketika telah (berlangsung perang Armageddon selama 3 hari) sampai pada hari yang ke-4, bangkitlah seluruh kaum muslimin. Lalu Allah menimpakan bencana kepada Rum (Bani Ashfar dan bangsa Ya’juj dan Ma’juj) dan terbunuh mereka dengan dahsyatnya, sehingga tidak pernah dilihat orang sebelumnya (peristiwa seperti itu). Sehingga apabila burung (pesawat terbangnya orang-orang kafir yang akan membantu pasukannya) melewati kawasan pertempuran mereka (kaum kafir dengan kaum muslimin), maka burung (pesawat terbang) itu akan mati sebelum melewati mereka (akan jatuh sebelum melewatinya karena mesin pesawat terbang itu mati terinduksi medan magnet meteor yang jatuh ke Bumi). Maka bertambahlah turunan bapak yang mati (karena pilot dan para penumpangnya tewas), sehingga tidak ditemukan yang tersisa dari mereka kecuali seorang laki-laki….” Hadits riwayat Muslim dan Ahmad.
Hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari, ia berkata, telah bersabda Rasulullah saw :
“Sesungguhnya Rabb kalian telah memperingatkan kalian dengan 3 hal, pertama : Asap Dukhan yang menerpa orang mukmin, di mana mereka seperti terkena gejala flu (ISPA). Dan juga melanda orang kafir, di mana sekujur tubuh mereka akan membengkak, lalu mereka tidak dapat mendengar….”
Hadits riwayat Bukhari dan Ahmad, Rasulullah saw bersabda :
“Jika (tanda-tanda) Kiamat telah mulai terjadi, sedang di tangan seseorang di antara kamu ada sebuah biji (tanaman), maka jika ia sempat menanamnya (saat) menjelang Kiamat itu, hendaklah ia (segera) menanamnya (selagi masih  boleh dan diterimanya amal-amal ibadah manusia yang beriman dan bertakwa”).
“Bersegeralah melakukan amal-amal saleh sebelum datangnya 6 perkara, yaitu Dajjal dan Ad-Dukhan (asap debu global)….” (Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah).
  
Sumber : Perang Barat vs Islam - Muhammad A dan Armageddon – Ir. Wisnu Sasongko M.T.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Kalau membaca sejarah,bangsa penjajah adalah bangsa Eropa.Gog Magog berasal dari arah utara pegununungan Kaukasus.Wallahu a'lam.