Qur’an surat Al-Israa’ ayat 79 :
79. (Dan pada sebahagian malam hari Tahajudlah kalian dengan
membacanya) Al-Qur’an (sebagai suatu ibadah tambahan bagimu.
Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji) yaitu dengan
Allah up grade atau muliakan ilmu,
pangkat, jabatan, usaha dan apa saja yang ada pada diri orang yang ahli Tahajud
tersebut di dunia dan di akhirat mendapat tempat yang terpuji di sisi Allah.
Qur’an surat
Al-Muzzammil ayat 6-7 :
5. (Sesungguhnya
bangun di waktu malam adalah lebih tepat) untuk khusyuk (dan
bacaan di waktu itu lebih berkesan).
6. (Sesungguhnya
kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang) mempunyai
banyak kesibukan.
Qur’an surat
Al-Insaan ayat 26 :
26. (Dan pada
sebagian dari malam, maka sujudlah kamu kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya
pada bagian yang panjang di malam hari).
Sebagaimana
telah disebutkan, dalam keadaan tidur tidak lelap, detak jantung mengalami
percepatan dan cenderung berdetak secara tidak teratur. Namun, ketika seseorang
bangun tidur dan mendirikan shalat malam, Allah menjaganya dari peningkatan
tekanan darah dan denyut jantung. Jika seorang penderita penyakit jantung atau
tekanan darah tinggi bangun dari tidurnya di malam hari kemudian mendirikan
shalat Tahajud, niscaya risiko serangan jantung dan hipertensi menjadi lebih
sedikit. Dengan kata lain, shalat malam akan menjaga kita dari serangan
hipertensi, penyakit jantung, segala penyakit turunannya. Dan sebagaimana telah
disebutkan di depan, selama periode tidur tidak lelap yang berlangsung di 1/3
malam terakhir, tarikan napas semakain cepat dan cenderung tidak teratur.
Selain itu, pada periode tidur tidak lelap, pergerakan serabut fimbria * melemah
padahal lapisan lendir dan bulu-bulu halus (silia) itu berfungsi untuk membentengi
manusia dari serangan virus, mikroba, zat-zat kimia dan debu. Fungsi fimbria
ibaratnya penjaga gerbang yang menghalau orang asing memasuki rumah atau
gedung, fimbria bertugas menghalau orang asing yang dapat mengganggu dan
membahayakan keamanan rumah atau gedung. Karena itulah shalat malam berfaedah
untuk melancarkan kembali fungsi fimbria sehingga tubuh terlindung dari
berbagai materi yang berbahaya. Hal ini tidak berlaku bagi seorang perokok,
karena serabut fimbrianya telah berhenti bekerja, karena silia itu sangat halus
dan mudah rusak. Sehingga zat kimia beracun dalam rokok menyumbat silia yang
menyebabkan lendir, kotoran, zat-zat kimia, debu, mikroba dan virus akan
menumpuk di paru-paru perokok.
*Serabut fimbria = Di sepanjang saluran pernapasan terdapat
lapisan lendir dan silia, selaput lendir bertugas menangkap zat-zat asing yang
masuk ke saluran pernapasan, agar tidak menumpuk di saluran pernapasan maka
bulu-bulu halus atau silia bertugas dengan setiap detiknya selalu bergerak
seirama menuju ke arah tenggorokan, dengan cara ini, lendir yang mengandung
zat-zat asing berbahaya tersebut tersedot ke arah tenggorokan lalu kita telan
terus masuk ke saluran pencernakan terus ke lambung dan akan dihancurkan oleh
asam lambung, sehingga saluran pernapasan akan terbebas dari zat-zat asing
berbahaya. Setiap sel yang berada di bawah lapisan lendir memiliki sekitar 200
silia di sepanjang saluran pernapasan.
Dalam
keadaan tidur tidak lelap juga terjadi penyempitan saluran pernapapasan (bronchispasm adalah kontraksi
spasmodic otot polos bronki, seperti yang dialami oleh penderita asma) karena
pada saat yang sama, jaringan saraf yang berkerja adalah sistem saraf
parasimpatetik. Dalam keadaan seperti ini orang yang menderita asma cenderung
sering mengalami serangan. Maka, ketika seorang muslim bangun pada malam hari
untuk mendirikan shalat Tahajud, ia memulainya dengan bersuci, siwak, dan wudhu
secara sempurna yang di dalamnya termasuk membersihkan hidung (istinsyak dan
istintsar) sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah saw. Diriwayatkan dari Ashim
ibn Luqaith ibn Shibrah dari ayahnya, Luqaith ibn Shibrah bahwa ia berkata
kepada Rasulullah saw : “Wahai Rasulullah saw, sampaikanlah kepadaku sesuatu
tentang wudhu”.
Rasulullah saw menjawab :
“Sempurnakanlah wudhu,
bersihkanlah sela-sela jari (tangan dan kaki),
dan sempurnakanlah istinsyaq, kecuali jika kalian berpuasa”. Hadits riwayat At-Tirmidzi.
Tentu saja membersihkan hidung
dengan istinsyaq secara sempurna memiliki faedah yang sangat besar untuk
menghilangkan bakteri, kotoran, juga debu yang menempel pada hidung dan saluran
pernapasan. Dengan demikian, kita akan terhindar dari penyakit alergi, nyeri
dada karena sesak napas atau asma. Ketika seorang muslim bangun di malam hari dan
kemudian mendirikan shalat Tahajud, ia akan terjaga dari serangan penyakit
saluran pernapasan karena wudhu dan shalat malam melindungi sistem pernapasannya
dari alergi atau penyempitan saluran napas. Seperti itulah hasil temuan
beberapa dokter di Universitas Iskandaria. Dan jangan dilupakan, shalat malam
dan sujud akan melindungi paru-paru dari serangan penyakit, karena pada posisi
sujud, darah mengalir lancar menuju ruangan pertama paru-paru sehingga lebih
banyak Oksigen yang diserapnya. Dengan begitu, kita terjaga dari risiko
penyakit sesak napas, juga radang atau kanker paru-paru. Ketika kita menarik
napas ada sekitar 100 trilyun molekul udara yang masuk ke dalam tubuh kita.
Dari angka ini, ada sekitar 21 trilyunnya merupakan molekul Oksigen. Ketika
kita bernapas biasa, saat itu terjadi pertukaran Oksigen, Karbondioksida dan
uap air yang tanpa henti.
Shalat malam dapat mengurangi risiko terkena penyakit
pembekuan darah (blood coagulation) adalah
suatu proses ketika berbagai factor koagulasi darah berinteraksi
menyebabkan terbentuknya bekuan yang tidak larut atau penyakit penyumbatan
pembuluh darah, karena lambatnya proses peredaran darah selama tidur, pertambahan
tingkat kekentalan darah dan kurangnya aliran darah atau disebabkan oleh
persoalan pernapasan yang menyebabkan sedikitnya darah yang kembali dari kepala
untuk diedarkan oleh jantung. Faedah lain shalat malam adalah menjaga
kestabilan kadar gula dalam darah, karena shalat malam dapat menurunkan
produksi hormon kartisol yang bertambah selama beberapa jam periode
tidur. Kebiasaan bangun malam untuk mendirikan shalat Tahajud dapat mengurangi
bertambahnya kadar gula secara tiba-tiba yang sangat membahayakan penderita
diabetes. Shalat malam juga dapat menurunkan tekanan darah serta menjaga fungsi
jantung. Bangun dan kemudian shalat malam juga akan meningkatkan kekuatan
berpikir dan kekuatan memori otak.
Shalat malam
dapat meningkatkan fungsi otak yang sangat beragam karena dalam shalat malam
dan dzikir kita membaca dan berupaya memahami makna Al-Qur’an, melafalkan
doa-doa, seraya mengulang-ulang dzikir pagi hari. Dengan demikian, kebiasaan
shalat malam dapat mencegah kita dari serangan penyakit Alzheimer (kepikunan),
stroke, depresi, dan sejenisnya. Kemudian, shalat malam juga dapat mengurangi
kadar lemak dalam tubuh yang menyerang darah, terutama pada saat-saat setelah
makan malam yang kadarnya meningkat cukup pesat. Keadaan itu sangat berbahaya
bagi penderita jantung koroner. Bangun malam dapat melancarkan peredaran darah
dan menurunkan detak jantung hingga kadar yang normal karena kondisi jiwa yang
terjaga tetap tenang. Ketenangan jiwa berdampak besar pada kelancaran kinerja
jantung dan peredaran darah. Selanjutnya, shalat malam juga dapat menjaga
kelenturan dan kesehatan semua persendian tubuh. Shalat malam sangat bermanfaat
bagi orang yang menderita nyeri sendi dan reumatik, karena semua bagian tubuh
digerakkan ketika shalat dan karena air yang dibasuhkan pada muka dan
bagian-bagian tubuh lain dalam wudhu. Shalat malam merupakan obat yang sangat
efektif untuk menyembuhkan apa yang disebut sebagai gejala penyakit modern,
berupa stres dan gangguan kejiwaan. Sebab, shalat malam meliputi berbagai
gerakan yang dilakukan secara teratur, antara gerakan yang berat, sedang dan
ringan. Dengan begitu, siapapun yang melalukannya akan terhindar dari penyakit-penyakit
yang telah disebutkan di atas.
Dalam sebuah
buku yang berjudul Rahasia Pengobatan Alami,
sebuah buku dalam bahasa Inggris yang ditulis oleh beberapa penulis Amerika,
cetakan 1993 menyebutkan bahwa bangun tidur di malam hari, kemudian melakukan
beberapa latihan tubuh sederhana, seperti menggerakkan tangan dan kaki, juga
badan di dalam rumah, membasuh beberapa bagian tubuh dengan air dingin, serta
melakukan latihan napas akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi
kesehatan tubuh. Jika anjuran para dokter Amerika itu kita perhatikan secara
saksama, sesungguhnya nasehat mereka itu sangat sesuai dengan praktik shalat
malam yang diawali dengan wudhu. Belasan abad yang lampau Rasulullah saw telah
menyampaikan rahasia dan hikmah shalat malam bagi kesehatan tubuh.
Rasulullah saw bersabda :
“Dirikanlah shalat malam
karena shalat malam adalah kebiasaan orang saleh sebelum kalian, mendekatkan
kepada Allah, menghapus dosa, kifarat atas keburukan dan akan mengusir penyakit
dari tubuh”. Hadits riwayat Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ath-Thabrani dan
At-Tirmidzi.
Dan sebagaimana
telah kita ketahui, ketika tidur di malam hari, tingkat keasaman lambung (HCL)
meningkat yang mencapai puncaknya pada tahapan tidur tidak lelap (REM). Namun,
ketika seorang muslim bangun dari tidur untuk mendirikan shalat malam, berkat
anugerah Allah, ia akan terhindar
dari pengaruh kelebihan produksi asam lambung yang dapat menyebabkan peradangan
atau luka pada dinding saluran pencernaan dan usus dua belas jari. Dan asam
lambung itu juga dapat kembali ke bagian tenggorokan yang menyebabkan
peradangan, untuk menghindarinya kita harus shalat malam. Shalat malam juga dapat menjauhkan kita dari mimpi buruk yang sering
mengganggu kenyamanan tidur. Ketika bermimpi buruk, jantung kita berdetak lebih
cepat begitu pula tarikan napas menjadi lebih cepat dan pendek. Lebih jauh,
kita juga mungkin menyakiti diri sendiri karena tubuh bergerak-gerak mengikuti
peristiwa yang terjadi dalam mimpi. Misalnya, tangan kita mungkin mencekik
leher kita sendiri karena bermimpi dicekik dan sebagainya.
Ketika
tidur, semua organ pernapasan yang utama bekerja dengan santai. Namun,
keadaannya berbeda pada orang yang sedang sakit. Ia sering kali bernapas dengan
lebih cepat yang pada gilirannya akan menyebabkan penyumbatan saluran napas
sehingga napasnya tersengal-sengal. Jika orang sakit itu bangun pada 1/3 malam
terakhir kemudian mendirikan shalat Tahajud, niscaya ia akan terhindar dari
berbagai penyebab penyakit dan tekanan pada beberapa organ tubuh, yang di
antaranya menyebabkan terganggunya aliran darah ke bilik kanan jantung, gagal
jantung, meningkatnya tekanan darah, terhambatnya sistem pernapasan,
terganggunya alirah darah ke otak, nyeri ulu hati atau kematian mendadak ketika
tidur (arrest cardia). Ia juga akan terhindar dari gangguan kejiwaan
seperti cepat marah, gelisah dan lain-lain. Selain itu, shalat malam juga dapat
meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Telah kita jelaskan di atas bahwa shalat
secara umum dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terlebih lagi shalat
yang dilakukan di ujung malam ketika kebanyakan manusia lelap dalam tidur.
Shalat malam merupakan aktivitas ibadah yang ringan tetapi sarat dengan
keagungan dan keluhuran. Shalat malam mengangkat ruh manusia menuju tingkatan
yang luhur, suci dan mulia. Jiwa manusia terangkat selama bermunajat kepada
Allah sehingga ia merasa tenang, khusyuk dan pasrah di hadapan Allah Yang Maha
Kuasa. Jiwa manusia tenang berada di hadapan Allah dan berserah diri ke dalam
naungan keagungan-Nya untuk mengharapkan ridha Allah. Tentu saja ibadah yang
ringan dan lembut ini memiliki peran yang sangat penting bagi peningkatan sistem
kekebalan tubuh.
Pengaruh
Shalat Terhadap Kesehatan Paru-Paru
Sesungguhnya
gerakan rukuk dan sujud memiliki manfaat yang sangat besar terhadap kesehatan
tubuh secara umum dan khususnya kesehatan paru-paru. Gerakan rukuk dan sujud yang dilakukan berulang-ulang dapat mengusir ragam
penyakit dari paru-paru. Ketika tubuh dibungkukkan dalam gerakan rukuk,
sekat-sekat paru-paru membuka sehingga darah mengalir secara sempurna ke sana. Sementara, dalam posisi sujud darah mengalir lancar
menuju bilik pertama paru-paru yang membutuhkan asupan darah. Dalam keadaan
rukuk dan sujud darah mengalir ke semua bagian paru-paru, kemudian memasukkan Oksigen
untuk menggantikan Karbondioksida. Para ahli medis menyebutkan, bahwa penyebab
kanker dapat mencapai paru-paru diakibatkan oleh kurangnya Oksigen yang
memasuki paru-paru, keadaan itu juga bisa menyebabkan penyakit lain. Sama
halnya dalam keadaan sujud pun berlangsung proses serupa, kadar udara dalam
paru-paru berkurang digantikan oleh udara yang masuk ketika sujud. Penting
untuk kami kemukakan disini bahwa posisi dua tangan di sisi dada memudahkan
proses pengosongan udara sehingga paru-paru bisa mendapatkan pasokan Oksigen
yang lebih banyak untuk dialirkan ke seluruh bagian tubuh bersama darah yang
mengandung Oksigen dan sari-sari makanan.
Sumber : Al-Qur’an,
Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky dan berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar