06 September, 2015

MANFAAT KHUSYUK BERDOA BAGI KESEHATAN

Sikap khusyuk berarti menghadap kepada Allah disertai perasaan rendah diri, cinta, takut, dan harap kepada-Nya, dan juga disertai pengakuan terhadap keagungan dan kemahakuasaan-Nya serta kehinaan dan kelemahan dirinya sebagai hamba yang hina, penuh dosa, dan penuh keterbatasan. Karena itulah Allah memuji para nabi-Nya yang selalu menghadapkan dirinya kepada Allah dengan penuh cinta, takut dan harap.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 186 :
Segolongan orang-orang bertanya kepada Rasulullah saw : “Apakah Tuhan kami dekat, maka kami akan berbisik kepada-Nya atau apakah Dia jauh, maka kami akan berseru kepada-Nya”, maka turunlah ayat berikut ini :
186.    (Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu) Muhammad (tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Maha Dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula) segala perintah-Ku (dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka berada dalam kebenaran) atau dalam petunjuk Allah.
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 55-56 dan 180 :
55.  (Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas).
56.  (Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka Bumi, sesudah) Allah (memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap azab-Nya (dan harapan) akan dikabulkan (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik).
180.    (Dan Allah mempunyai Al-Asmaaul Husna) 99 nama-nama yang baik milik Allah Swt, Al-Israa’ ayat 110 dan Thaahaa ayat 8 (maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya itu….).
Qur’an surat Al-Ahzab ayat 41 :
41.  (Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama Allah) Al-Asmaaul Husna (dzikir yang sebanyak-banyaknya).
Qur’an surat Thaahaa ayat 7 :
7.      (Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu) ketika berdoa dan berdzikir (maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi) karena Allah mendengar semua doa itu walaupun diucapkan dengan suara rendah atau dalam hati.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 90 :
90.  (“Sesungguhnya mereka adalah orang yang selalu bersegera mengerjakan perbuatan baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang yang khusyuk kepada Kami”).
Qur’an surat An-Naml ayat 62 :
62.  (Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kalian sebagai khalifah) yang berkuasa (di Bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Sedikit sekali kalian mengingat-Nya).
Qur’an surat Al-Mu’min ayat 60 :
60.  (Dan Tuhan kalian berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagi kalian) akan dikabulkan doa kalian dan akan diberi pahala (Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku) tidak mau berdoa kepada Allah (akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”).
Qur’an surat Asy-Syuura ayat 26 :
26.  (Dan Dia memperkenankan) doa (orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah) pahala (kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras).

Perasaan takut yang disertai harap seperti itu misalnya terungkap dalam doa Rasulullah saw yang disebut sebagai istighfar yang paling agung (sayyid al-istighfar) :
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada tuhan kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku berada di atas perjanjian dengan-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berserah diri kepada-Mu dengan seluruh nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku. Aku berserah diri kepada-Mu dengan dosa-dosaku. Maka, ampunilah aku, karena tidak ada lagi yang Maha Mengampuni dosa kecuali Engkau”.
Hadits riwayat Bukhari.

Shalat artinya berdoa, khusyuk berdoa di dalam shalat dan di luar shalat berpengaruh besar terhadap kesehatan otak. Para ahli menemukan bahwa otak manusia menerima aliran gelombang elektromagnetis setiap saat, tetapi kadar gelombang elektromagnetis itu berbeda-beda sesuai dengan tingkat aktivitas otak dan aktivitas tubuh. Dalam keadaan sadar, aktif, semangat, dan konsentratif, muncul gelombang yang disebut gelombang beta, berupa getaran yang kekuatannya bervariasi antara 15 sampai 40 getaran per detik (dengan skala Hertz). Dalam keadaan istirahat dan konsentrasi biasa, muncul gelombang alfa yang getarannya berfariasi antara 9 hingga 14 getaran per detik. Dalam keadaan tidur, mimpi, konsentrasi tinggi, muncul gelombang teta yang berkisar antara 5 sampai 8 Hertz. Terakhir, dalam keadaan tidur lelap tanpa mimpi, otak hanya diliputi gelombang delta yang getarannya lebih rendah dari 4 getaran Hertz.

Dapat disimpulkan, manusia ketika berada dalam keadaan khusyuk beribadah, gelombang yang bekerja lebih rendah getarannya. Keadaan itu menguntungkan dan menguatkan fungsi otak, serta membantu perbaikan sel-sel otak yang rusak (meregenerasi sel-sel otak, insya Allah bisa mencerdaskan otak) dan lemah akibat penyakit, gangguan, tekanan kejiwaan. Karena itu, para peneliti meyakini bahwa aktivitas tubuh maupun otak dapat melelahkan otak sementara berdoa di dalam dan di luar shalat dan muhasabah dapat mengistirahatkan dan menenangkannya. Para peneliti lain dari Universitas Harvard menemukan bahwa volume otak orang yang terbiasa berpikir dan berdoa lebih besar dibanding orang yang jarang mempergunakan otaknya untuk berpikir, merenung, berdoa atau shalat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa khusyuk berdoa di dalam dan di luar shalat dapat menambah kualitas dan volume otak sehingga seseorang bisa lebih kreatif, inovatif, sehat, dan bahagia. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bagian korteks serebral mengalami penambahan kapiler jika kita secara rutin melakukan ibadah mencapai kekhusyukan. Fenomena ini menjadi jelas jika kita mengetahui bahwa sel-sel syaraf pada bagian korteks serebral berkurang dan aktivitasnya menurun seiring dengan perkembangan usia. Jadi bisa dikatakan, kekhusyukan dalam beribadah shalat. dzikir, berdoa, tadarus dan tilawah akan memperlambat penuaan, menjauhkan kita dari kepikunan dan mencerdaskan otak.

Dalam sebuah penelitian mempergunakan metode fMRI ditemukan bahwa orang yang sering bermeditasi (beribadah yang mencapai tingkat kekhusyukan) memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mengambil keputusan ketika menghadapi berbagai persoalan, termasuk masalah emosi. Mereka juga lebih mampu mengendalikan dorongan perasaan dan hasrat sehingga ia lebih bisa merasa bahagia dibanding orang lain. Penelitian itu juga menunjukkan bahwa meditasi dan perenungan membantu kita mengatur emosi sehingga kita tidak mengobarkannya secara berlebih-lebihan, karena meditasi akan memperkuat sensor otak sehingga lebih aktif dan peka. Dalam Islam, kondisi meditatif seperti yang dialami oleh orang orang Barat melalui meditasi atau yoga, dapat diraih melalui doa dan shalat. Tingkat ketenangan dan kedamaian yang dirasakan oleh seorang mukmin yang mendirikan shalat atau berdoa jauh lebih besar dibanding ketenangan akibat meditasi. Dan tentu saja, jika kita bisa terus mencapai kekhusyukan, jiwa kita akan terhindar dari berbagai gangguan jiwa, seperti stress, depresi, kegelisahan, kesedihan yang berlebihan (melankolis), juga gangguan fisikal seperti radang pencernaan, radang usus besar, gangguan pankreas, dan ragam penyakit lainnya. Kekhusyukan dan ketenangan jiwa juga berpengaruh besar terhadap sistem peredaran darah, mampu mencegah penyumbatan arteri, mencegah serangan jantung, nyeri sendi, nyeri otot, menekan pertumbuhan agen kanker, dan lain-lain. Bahkan, dalam penelitian yang dilakukan para ahli otak ditemukan bahwa kekhusyukan beribadah dan ketenangan jiwa membantu penyembuhan schizophrenia (skhizofrenia).

Schizophrenia merupakan penyakit mental berat yang ditandai beberapa macam gejala termasuk kehilangan kontak dengan realitas, sering berperilaku aneh, ucapan dan pikiran ngaco, ketidakmampuan mengekpresikan emosi, dan keterasingan sosial. Biasanya, orang yang menderita penyakit ini hanya menunjukkan salah satu gejala tersebut. Kata schizophrenia berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pikiran terbelah”. Bagaimanapun, berbeda dengan keyakinan umum, penderita schizophrenia tidak sama dengan penderita kepribadian ganda atau split personality. Schizophrenia lebih menyerupai kegilaan atau ketidaksadaran. Penderita schizophrenia sering kali tidak mampu membedakan antara pengalaman yang nyata dan tidak nyata, antara pikiran yang logis dan tidak logis, atau perilaku yang pantas atau tidak pantas. Schizophrenia marusak kepribadian seseorang baik di sekolah, di tempat kerja, maupun lingkungan sosial karena ia tidak bisa menikmati kebersamaan dengan orang lain. Penderita schizophrenia sering kali harus dirawat di rumah sakit karena sering melalukan tindakan yang membahayakan dirinya dan orang lain. Menurut penelitian, 100% dari penderita schizophrenia melakukan bunuh diri, dan sebagian lainnya pernah mencoba bunuh diri. Ketika seseorang terkena penyakit ini, biasanya ia tidak dapat menikmati sisa hidupnya dengan baik. Penelitian terakhir yang dilakukan para ahli otak menunjukkan bahwa penderita schizophrenia cenderung lebih cepat sembuh jika pikiran dan jiwa mereka senantiasa berada dalam ketenangan. Mereka menyimpulkan bahwa ketenangan jiwa dan pikiran lebih efektif menyembuhkan penyakit itu dibanding obat-obatan kimiawi, karena ketenangan jiwa seperti yang dialami oleh orang yang memerlukan ibadah khusyuk untuk mengaktifkan kerja otak depan, yang cenderung tidak banyak berfungsi pada penderita schizophrenia.

Rasulullah saw bersabda :
Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya, yaitu : Imam yang adil dan orang yang berpuasa hingga berbuka dan doa orang yang didzalimi. Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari Kiamat, pintu-pintu Langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman : “Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat”. Hadits riwayat Ibnu Majah.
Para ulama menyimpulkan, bahwa ketika seseorang sedang puasa itu adalah waktu dikabulkannya doa, maka sebaiknya seseorang berdoa di akhir puasanya, yaitu ketika berbuka atau ketika ia sedang berpuasa. Untuk itu, marilah kita gunakan waktu-waktu yang terbaik dan sebaik mungkin untuk bermunajat, memohon doa kepada-Nya dengan penuh harap dan cemas. Waktu terbaik dalam sehari semalam ada pada 1/3 malam yang akhir, selesai shalat fardhu, dan antara adzan dan iqamah. Hari terbaik dalam sepekan adalah Jumat saatnya berdoa di hari raya Jumat di masjid. Dan bulan yang terbaik untuk berdoa adalah bulan Ramadhan ini. Semoga kita dapat memaksimalkannya sebaik mungkin dan semoga Allah mengabulkan permohonan kita, Aamiin3x  Ya Rabbal‘alamin.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 152 :
152.    (Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu) dengan Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu. Dalam sebuah hadits diketengahkan, Firman Allah : “Barangsiapa yang mengingat-Ku dalam dirinya, niscaya Kuingat ia dalam diri-Ku, dan barangsiapa mengingat-Ku di hadapan khalayak ramai, maka Aku akan mengingatnya di hadapan khalayak ramai yang lebih baik” (Dan bersyukurlah kepada-Ku) atas nikmat-Ku dengan jalan taat kepada-Ku (dan janganlah kamu mengingkari-Ku) dengan melakukan perbuatan maksiat dan durhaka kepada-Ku
Qur’an surat Ar-Ra’du ayat 14 :
14.  (Hanya bagi Dia) hak mengabulkan (doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Dia tidak dapat memperkenankan sesuatupun) tidak bisa mengabulkan doa (bagi mereka, melainkan) orang-orang kafir yang berdoa kepada selain Allah (seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai kepadanya) ke mulutnya, karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat menampung air (Dan doa orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka).

Sumber : Al-Qur’an, Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky dan berbagai sumber. 

Tidak ada komentar: