Apa jadinya jika
Bumi ini tidak memiliki Atmosfer? Bisa
dipastikan tidak akan ada kehidupan di planet ini. Sebagaimana di planet-planet
lain yang tidak memiliki Atmosfer. Atmosfer memiliki manfaat yang sangat banyak
buat kehidupan kita. Yang pertama : Atmosfer menyediakan udara buat makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Manusia membutuhkan Oksigen untuk melangsungkan
kehidupannya. Oksigen itu terdapat di Atmosfer
kita sebesar 21%. Yang terbanyak adalah gas Nitrogen, sekitar 78%. Dan sisanya
adalah gas-gas lain sebesar 1%. Sudah pasti manusia tanpa Oksigen tidak bisa
hidup. Tetapi, mengapa di dalam Atmosfer kita cuma terkandung 21%? Mengapa
tidak lebih banyak lagi, misalnya yang 78% itu bukan Nitrogen, melainkan
Oksigen. Sebaliknya, Nitrogennya cukup 21% saja? Ternyata, komposisi gas-gas
dalam Atmosfer kita itu sudah didisain oleh Allah dengan ukuran yang ideal bagi
berlangsungnya kehidupan. Seandainya komposisi Oksigen dan Nitrogen terbalik,
maka yang terjadi bukanlah berkah, melainkan bencana. Mengapa bisa begitu?
Bukankah Oksigen diperlukan oleh manusia? Ya, memang. Tetapi jika kebanyakan
justru menyebabkan kehancuran lingkungan kita. Jika jumlah Oksigen di dalam Atmosfer
terlalu besar, maka udara di sekitar kita akan menjadi sangat reaktif. Sebagai
contoh, adalah proses korosi alias karatan. Besi atau logam pada umumnya,
mengalami korosi akibat bereaksi dengan Oksigen. Reaksinya disebut sebagai reaksi
oksidasi. Jika kandungan Oksigen meningkat, maka kecepatan korosi logam-logam
di sekitar kita juga akan meningkat. Seperti besi yang direndam di dalam air.
Atau bahkan lebih cepat lagi, sehingga, dalam komposisi Oksigen yang berlebihan
sebagian besar logam-logam di sekitar kita akan mengalami kehancuran yang
sangat dramatis. Semua logam itu akan hancur “dimakan” korosi. Bahkan bukan
hanya logam, berbagai reaksi oksidasi terhadap makanan, minuman, bahkan
bebatuan akan terjadi secara besar besaran. Maka, sungguh bukan berkah yang
kita peroleh, melainkan bencana jika Oksigen lebih dari 21%. Allah selalu
menjaga agar kadar Oksigen di dalam Atmosfer kita tidak melampaui batas.
Sebaliknya, jika kandungan Oksigen di dalam Atmosfer
kita terlalu sedikit, juga akan menimbulkan bencana, karena manusia akan sulit
bernafas, dan berbagai reaksi oksidasi yang sangat bermanfaat untuk
kelangsungan hidup kita juga akan terhambat. Itu jika kita berbicara tentang
komposisi Atmosfer, padahal bukan hanya itu yang mengagumkan dari disain udara
yang meliputi Bumi itu. Allah mengatakan di dalam firman-Nya, bahwa Atmosfer
juga berfungsi sebagai pelindung. Melindungi terhadap apa? Terhadap
bahaya-bahaya yang datang dari angkasa luar. Misalnya, batu-batu meteor yang
jatuh ke Bumi atau juga sinar-sinar yang membahayakan kehidupan manusia. Setiap
saat, selalu ada saja batu-batu angkasa yang jatuh ke arah Bumi. Memang, di
angkasa luar sana banyak sekali batu meteor berseliweran, terutama yang
berukuran kecil dan sedang, yang sering ‘menyerang’ planet Bumi, dan juga
planet-planet lain. Bahkan Bulan juga termasuk yang sering dibombardir oleh
batu-batu angkasa itu. Di berbagai planet yang tidak punya Atmosfer, termasuk
satelit Bumi, yaitu Bulan, batu-batu yang berjatuhan itu bisa sampai ke
permukaan tanahnya. Jika hal itu terjadi di Bumi tentu sangat membahayakan.
Setiap saat kepala kita bisa terancam oleh berbagai ukuran batu angkasa.
Untunglah kita punya Atmosfer yang melindungi Bumi. Atmosfer telah
menyelamatkan kita dari ancaman itu. Setiap ada batu yang datang ke arah Bumi,
mereka pasti akan dihadang oleh Atmosfer. Untung juga, Bumi kita berputar
dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga Atmosfernya juga ikut berputar.
Perputaran ini ternyata memunculkan mekanisme yang sangat hebat untuk
menghancurkan berbagai batu angkasa yang menyerang Bumi. Setiap ada batu yang
jatuh ke Bumi, akan mengalami gesekan yang keras, sehingga bebatuan itu terbakar.
Dan karena ketinggian Atmosfer itu mencapai sekitar 1000 km, maka batu yang
terbakar itu seringkali tidak sempat menyentuh tanah. Mereka sudah habis
terbakar menjadi abu ketika masih di angkasa Bumi. Maka, selamatlah kita.
Kecuali, batu yang jatuh ke Bumi itu berukuran raksasa, misalnya, berdiameter 1
km, tentu akan membawa masalah yang serius terhadap kehidupan manusia di Bumi.
Perlindungan Atmosfer
kepada kita bukan hanya terhadap serangan bebatuan angkasa, melainkan juga
terhadap berbagai sinar yang membahayakan. Misalnya sinar ultraviolet dan
berbagai radiasi kosmis.
Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 29 :
29.
(Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
Bumi untuk kalian dan Dia berkehendak menciptakan Atmosfer, lalu Dia menjadikannya 7) lapis (Atmosfer dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu) Allah menciptakan Bumi dan segala isinya, setelah
itu Allah menciptakan Atmosfer.
Qur’an
surat Al-Mulk ayat 3 :
3. (Yang telah
menciptakan 7 Atmosfer berlapis-lapis)
An-Naba’ 12, memang ada 7 lapisan Atmosfer, yaitu : Troposfer, Stratosfer, Ozonosfer, Mesosfer,
Ionosfer, Eksosfer, Magnetosfer (kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu
yang tidak seimbang?).
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 29, setelah menciptakan
Bumi, Allah mengarah ke Langit, lantas diciptakanlah Langit (Atmosfer) dengan
bertingkat-tingkat sebanyak 7 lapis. Dalam pemahaman ilmu pengetahuan modern
memang Atmosfer kita diketahui memiliki 7 lapisan, yaitu Trosposfer, Strastosfer,
Ozonosfer, Mesosfer, Ionosfer, Eksofer, dan Magnetosfer. Setiap lapis Langit
memiliki fungsi yang berbeda. Semuanya untuk kepentingan kehidupan manusia di
muka Bumi. Bagian yang paling bawah, Troposfer misalnya, memiliki fungsi untuk
menjaga kestabilan hidup manusia di permukaan Bumi. Di antaranya adalah
mengandung kadar Oksigen untuk mencukupi kebutuhan bernafas, juga untuk menjaga
kestabilan kelembaban udara dan temperatur ideal. Lapisan ini memiliki komposisi paling besar dari
jumlah udara yang terkandung di dalam Atmosfer, yaitu 90 persen. Angin, hujan,
salju dan berbagai parameter cuaca hanya terjadi di lapisan ini. Secara umum,
Troposfer berperan sangat besar untuk keberlangsungan iklim dan cuaca di Bumi.
Jika lapisan ini kacau, iklim dan cuaca juga akan kacau.
Qur’an surat Fushshilat ayat 12 :
12.
(Maka
Dia menjadikannya tujuh Langit dalam dua masa, dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
Langit urusannya. Dan Kami hiasi Langit yang dekat) yaitu Langit dunia yang terlihat dari
Bumi
(dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan
sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui). Di antara lapisan-lapisan itu, bagian yang paling
luar berfungsi untuk melindungi Bumi dari bahaya angkasa luar. Hal ini juga difirmankan Allah di dalam Al-Qur’an
sbb :.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 22 :
22. (Dia-lah yang
telah menjadikan Bumi sebagai firaasyaan) yaitu tempat tinggal yang
aman dan nyaman untuk dihuni makhluk-makhluk hidup karena memenuhi semua syarat
dengan sangat sempurna yang dibutuhkan oleh semua penghuninya untuk mendukung
kelangsungan kehidupan (bagimu dan Atmosfer sebagai atap…) yang
berfungsi untuk menghindarkan makhluk-makhluk hidup di Bumi dari
segala marabahaya yang datang dari luar angkasa.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 32 :
32.
(Dan
Kami menjadikan Langit itu sebagai atap yang terpelihara) dari
benda-benda angkasa yang setiap hari menjatuhinya serta berbagai sinar dan
radiasi yang membahayakan Bumi dan seisinya (sedang mereka berpaling dari segala
tanda-tanda) kekuasaan Allah ( yang terdapat padanya).