Proses asal
kejadian manusia (Nabi Adam as) terdiri dari 7 macam kejadian:
1.
Qur’an surat Ar-Rahman ayat 14 juz 55:
(Khalaqal insaana min shalshaalin kalfakhkhar).
(Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar) yaitu tanah yang di bakar, yang dimaksudkan dengan kata shalshaal
di ayat ini adalah tanah
kering, yaitu zat pembakar (Oksigen).
2. Di ayat tersebut di atas, disebutkan juga kata fakhkhar,
yang artinya adalah zat arang (Karbon).
3. Qur’an surat Al-Hijr ayat 26, 28 dan 33 juz 14:
(“Waidz qaala rabbuka lilmalaaikati
innii khaaliqum basyaram minshalshaalim min hamaaim masnuun”).
(Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku) Allah (hendak membuat seorang manusia) Adam (dari tanah kering) yang berasal (dari lumpur hitam yang diberi bentuk). Di ayat ini tersebut juga kata shalshaal yang artinya tanah kering, sedangkan kata hamaain di ayat tersebut adalah zat lemas (Nitrogen). Nitrogen (N2) terdapat dalam banyak jaringan hidup dan pembentuk banyak senyawa penting seperti asam amino dan asam nitrat yang merupakan komponen terpenting pembentuk DNA dan RNA yaitu sejenis protein cikal bakal kehidupan makhluk hidup.
4. Qur’an surat Al-An’aam ayat 2, Al-Mu’minuun 12, As-Sajdah ayat
7 dan Shaad ayat 71:
(Alladzii
ahsana kulla sai’in khalaqahuu wabada’a khalqal insaa ni mintiin).
(Dan)
Allah (membuat manusia berasal dari tanah basah) yang dimaksud dengan
kata
tiin di ayat ini adalah atom zat air (Hidrogen) di ayat
ini mengisyaratkan keterlibatan molekul air (H2O) dalam proses terbentuknya
molekul-molekul pendukung proses kehidupan. Seperti diketahui, air adalah media
bagi terjadinya suatu proses reaksi kimiawi dan biokimiawi untuk membentuk
suatu molekul baru. Kalimat “yang diberi bentuk” mengisyaratkan bahwa reaksi
biokimiawi yang terjadi dalam media air itu telah menjadikan unsur-unsur yang
semula “hanya atom” menjadi “molekul organik dengan susunan dan bentuk
tertentu”, seperti asam amino atau nukleotida.
5.
Qur’an surat Ash-Shaaffat ayat 11 juz 23:
(Innaa khalaqnaahum min
tiinillazib).
(Sesungguhnya Aku menjadikan manusia dari tanah liat) yang di maksud dengan kata lazib di ayat ini adalah zat besi (Ferum). Fungsi dan manfaat zat besi yang paling utama yaitu berperan penting dalam mendukung fungsi pertumbuhan, perkembangan dan sistem kekebalan tubuh pada janin dan ibu hamil serta menjaga kesehatan tubuh. Peran dan manfaat tersebut tidak terlepas dari fungsi zat besi itu sendiri dalam tubuh kita yaitu membantu metabolisme protein, zat besi berperan dalam produksi Hemoglobin dan untuk proses Haematopoiesis, yaitu proses pembentukan sel darah merah yang melibatkan arteri pada paru-paru dan menjadi bagian dari Hemoglobin. Manfaat zat besi lainnya yaitu meningkatkan daya tahanan tubuh yang menjadikannya tangguh dalam melawan infeksi. Sebaliknya, kekurangan zat besi akan membuat tubuh kita merugi, karena dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti anemia defisiensi besi, anemia kronis, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan yang mengandung zat besi: gurita, tiram, kepiting, belut, ikan mas, lele, mujaer, bandeng, kembung, kakap, tengiri, tongkol, sarden, makarel, baronang, salmon, caviar (telur ikan sturgeon, termahal caviar beluga), telur, daging merah (sapi, kambing, domba, unta, kuda), hati, sumsum tulang, ayam, bebek, beras, roti gandum, sereal, jagung, yoghurt, asparagus, sayuran hijau, kecambah, edamame, kentang + kulitnya, bit, labu, kedelai+olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian, tomat, stroberi, markisa, alpukat, jeruk, apricot, sukun, kurma dan kismis.
Berikut ini fungsi dan manfaat zat besi yang
utama bagi tubuh kita:
a. Pembentukan
Hemoglobin (Hb).
Allah sebutkan lazib tersendiri, padahal ia termasuk zat-zat
anorganik juga, karena peranannya sangat penting. Ini adalah fungsi dan manfaat
zat besi yang paling utama, lazib atau zat besi membentuk Hemoglobin (molekul
protein di sel darah merah atau eritrosit yang berwarna merah dan berbentuk
kotak) yang berfungsi memasukkan Oksigen ke dalam tubuh dan membawa Oksigen
ke seluruh organ tubuh dan anggota tubuh. Sel darah merah yang mengandung
nutrisi termasuk zat-zat besi untuk energi dan Oksigen dipakai sel-sel untuk
bernafas dan juga berfungsi untuk menghantarkan listrik ke sel-sel dan
saraf-saraf di seluruh organ tubuh dan anggota tubuh dengan bantuan radiasi
medan magnet Bumi supaya lincah bergerak dan melancarkan peredaran darah,
karena setiap 1 sel darah merah mengandung 250 juta molekul Hemoglobin
(dibentuk oleh zat besi) dan setiap 1 sel darah merah mengandung 1 miliar atom
zat besi yang berfungsi sebagai penghatar listrik di tubuh. Zat-zat besi yang
dibawa sel darah merah mengalir ke seluruh sel tubuh dan kepala dengan lancar
dan bisa bekerja dengan optimal karena terinduksi magnet Bumi yang diambil oleh
tubuh kita lewat gerakan sujud yang tumakninah. Hemoglobin sangat penting dan
selalu diproduksi oleh tubuh karena manusia cenderung kehilangan darah melalui
berbagai sebab, seperti : hancurnya sel darah merah karena memang sudah saatnya
rusak, melalui luka, baik luka dalam maupun luar, terutama pada wanita akan
banyak kehilangan darah setiap bulan selama periode menstruasi, itulah mengapa
wanita lebih berisiko menderita anemia dibandingkan pria. Jika seseorang
kekurangan zat besi sehingga Hemoglobin menjadi rendah maka dapat menyebabkan
penyakit anemia.
b. Fungsi Otot.
Manfaat zat besi sangat penting bagi kerja otot, karena zat besi
merupakan unsur penting yang ada pada otot yang berupa Mioglobin (adalah
protein dengan bangun-bangun struktur bulat yang menyimpan Oksigen dan
terbentuk dari rantai polipeptida). Mioglobin mengangkut Oksigen dari
Hemoglobin dan berdifusi ke seluruh sel-sel otot. Zat besi juga mendukung
fungsi otot tubuh untuk menggunakan Oksigen dan mengubah zat makanan menjadi
energi. Tanpa zat besi, otot akan kehilangan kekuatan dan elastisitasnya,
sehingga kelemahan otot adalah salah satu tanda yang paling jelas dari anemia
akibat kekurangan zat besi.
c. Fungsi Otak.
Peningkatan perkembangan otak juga merupakan salah satu dari sekian
banyak manfaat zat besi. Karena pasokan Oksigen dalam darah dibantu oleh besi
dan tentunya ini sangat penting karena otak menggunakan sekitar 20% Oksigen
dalam darah. Dengan demikian zat besi secara langsung berhubungan dengan
kesehatan dan fungsi otak. Hal ini akan menunjang aktivitas kognitif dan
membantu untuk menciptakan jalur saraf baru untuk mencegah gangguan kognitif
seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu bagi mereka yang
terpenuhi kebutuhan zat besinya, juga akan lebih mudah untuk konsentrasi.
d. Pengaturan
Suhu Tubuh.
Zat besi adalah fasilitator penting untuk mengatur
suhu tubuh, menjaga suhu tubuh tetap stabil akan memungkinkan proses enzimatik
dan metabolisme dapat terjadi dengan optimal pada suhu yang sesuai.
e. Metabolisme
Energi.
Fungsi zat besi lainnya yaitu sebagai bagian penting
metabolisme energi dalam tubuh manusia. Hal ini melibatkan proses bagaimana
energi diekstrak dari makanan yang dikonsumsi dan kemudian didistribusikan ke
seluruh bagian tubuh.
f. Sistem
Enzim.
Zat besi mendukung fungsi enzim dalam tubuh, peran
enzim sangat penting untuk membantu tubuh dalam menjalankan sistem metabolisme,
menjalankan fungsi pencernaan dan pertumbuhan sebagai bagian penting dari
berbagai sistem enzimatik dan konstituen penting lainnya karena terdapat pada
Mioglobin, Sitokrom (pada umumnya adalah hemoprotein yang mengandung gugus heme
dan berfungsi sebagai pengusung electron) dan Katalase (adalah enzim yang
mengkatalisis reaksi di mana Hidrogen peroksida diurai menjadi air dan
Oksigen), tanpa ini semua, sejumlah sistem organ akan terhambat bahkan berhenti
total.
Material genetika dan membran (dinding sel) ini harus ada dalam
permulaan terjadinya kehidupan dan di dalam kandungan tanah liat ditemukan
banyak materi yang sama dengan kedua material ini, keduanya saling bekerjasama
mendukung kehidupan makhluk hidup. Ditemukan bukti bahwa tanah liat montmorillonite
clay dapat dengan cepat merangsang pembentukan kantong membran yang
berisi cairan, dan cairan yang terkandung dalam kantong membran tersimpan pula
dalam tanah liat. Kantong ini nyatanya dapat tumbuh melalui pembelahan
sederhana, pembelahan ini merupakan gambaran dari apa yang terjadi pada sel primitif.
Tanah liat dapat membentuk material genetika RNA dari bahan-bahan kimia
sederhana. Dengan demikian, kedua struktur yang ada dalam sel “lempung”
sederhana itu, yaitu kantong membran dan cairan yang mengisi kantong membran
yang mengandung material yang sama dengan kandungan tanah liat dan RNA
terkandung di dalam kantong membran maupun cairannya. Material genetika RNA yaitu
materi penyusun struktur gen makhluk hidup yang mewarisi sifat, memecah sel,
dan berevolusi dibentuk dari tanah liat. Dengan demikian, semua material yang
berkaitan dengan dimulainya kehidupan makhluk selalu dikaitkan dengan tanah
liat.
6. Qur’an surat Ali
Imran ayat 59 juz 3:
(Khalaqahuu min turaabin tsumma qaalalah kun fayakuun).
(Dia)
Allah (menjadikan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya, ”Jadilah!” Maka jadilah manusia) yang dimaksud dengan kata turaab
di ayat ini adalah unsur-unsur zat-zat
asli (Anorganik). Tanah
mengandung banyak atom atau unsur metal (logam) maupun metalloid (seperti
logam) yang sangat diperlukan sebagai katalis dalam proses reaksi kimia maupun
biokimia untuk membentuk molekul-molekul organik yang lebih kompleks. Contoh
unsur-unsur itu antara lain, besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt (Co), mangan (Mn)
dan sebagainya. Dengan tambahan unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Nitrogen
(N), dan Oksigen (O), maka unsur-unsur metal maupun metalloid di atas mampu
menjadi katalis dalam proses reaksi biokimia untuk membentuk molekul yang lebih
kompleks seperti ureum, asam amino atau bahkan nukleotida. Molekul-molekul ini
dikenal sebagai molekul organik pendukung sebuah proses kehidupan.
7. Qur’an surat Al-Hijr
ayat 29 juz 14:
(Faai
dzaa sauwwaituhuu wa nafakhtu fiihi mirruuhii faqa uulahuu saajidiin).
(Maka setelah Aku) Allah (sempurnakan)
bentuknya (lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya).
Ke-11 ayat Al-Qur’an di atas, Allah telah menunjukan tentang proses
kejadian Nabi Adam as sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan rohnya Allah kepadanya
sehingga menjadi manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan
pada ayat yang ke-6 tentang kata turaab adalah zat-zat asli yang
terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganik. Zat Anorganik itu
baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara fakhkhar yakni Karbon (zat arang) dengan shalshaal yakni Oksigen (zat pembakar) dan hamaain adalah Nitrogen (zat lemas) dan tiin yakni Hidrogen (zat air).
Jelasnya adalah
persenyawaan antara :
Fakhkhar =
Karbon (zat arang) Ar-Rahman 14.
Shalshaal = Oksigen
(zat
pembakar) Ar-Rahman 14.
Hamaain =
Nitrogen (zat lemas) Al-Hijr 26, 28 dan 33.
Tiin = Hidrogen (zat air)
Al-An’aam 2, Al-Mu’minuun 12, As-Sajdah 7 dan Shaad 71.
Kemudian bersenyawa
dengan zat besi (Ferum) yang disebut Lazib,
Qur’an surat As-Shaffat ayat 11, dan Yodium, Kalium, Silicium dan
Mangaan, (zat-zat anorganik) dalam
proses persenyawaan tesebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai Protein,
inilah yang disebut Turaab (zat-zat anorganik) dalam Qur’an surat Ali Imran
ayat 59. Salah satu di antara zat-zat anorganik yang dipandang penting adalah Zat
Kalium, yang banyak terdapat di dalam jaringan tubuh, terutama di dalam
otot-otot. Zat Kalium itu dipandang terpenting, oleh karena mempunyai aktivitas
dalam proses hayati, yakni dalam pembentukkan badan halus (invisible). Dengan berlangsungnya proteinisasi, menjelmalah
proses
pergantian yang disebut substitusi. Setelah selesai
mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron sinar cosmis yang
mewujudkan sebab pembentukkan (Formasi),
dinamai juga sebab wujud (Causa Formasi).
Adapun sinar Cosmis itu adalah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah
sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat
mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah/visible) yang terdiri dari
badan, kepala, tangan, mata, telinga, hidung dan seterusnya. Sampai disinilah
ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukkan tubuh kasar (Jasmani manusia/Adam) secara fisika.
Sedangkan tentang rohani manusia (abstractwetenschap)
tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat
hubungannya dengan ilmu Metafisika.
Sumber: Al-Qur’an, Dialog Masalah Ketuhanan oleh K.H.
Bahaudin Mudhary, Armageddon dan Tafsir Ilmi oleh Kemenag RI dan LIPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar