25 November, 2014

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA (ADAM) SECARA FISIKA

Proses asal kejadian manusia (Nabi Adam as) terdiri dari 7 macam kejadian:

1.      Qur’an surat Ar-Rahman ayat 14 juz 55:

(Khalaqal insaana min shalshaalin  kalfakhkhar).

(Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar) yaitu tanah yang di bakar, yang dimaksudkan dengan kata shalshaal  di ayat ini adalah tanah kering, yaitu zat pembakar (Oksigen).

2. Di ayat tersebut di atas, disebutkan juga kata fakhkhar, yang artinya adalah zat arang (Karbon).

3. Qur’an surat Al-Hijr ayat 26, 28 dan 33 juz 14:

(“Waidz qaala rabbuka lilmalaaikati innii khaaliqum basyaram minshalshaalim min hamaaim masnuun”).

(Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku) Allah (hendak membuat seorang manusia) Adam (dari tanah kering) yang berasal (dari lumpur hitam yang diberi bentuk). Di ayat ini tersebut juga kata shalshaal yang artinya tanah kering, sedangkan kata hamaain di ayat tersebut adalah zat lemas (Nitrogen). Nitrogen (N2) terdapat dalam banyak jaringan hidup dan pembentuk banyak senyawa penting seperti asam amino dan asam nitrat yang merupakan komponen terpenting pembentuk DNA dan RNA yaitu sejenis protein cikal bakal kehidupan makhluk hidup.

4. Qur’an surat Al-An’aam ayat 2, Al-Mu’minuun 12, As-Sajdah ayat 7 dan Shaad ayat 71:  

(Alladzii ahsana kulla sai’in khalaqahuu wabada’a khalqal insaa ni  mintiin).

  (Dan) Allah (membuat manusia berasal dari tanah basah) yang dimaksud dengan kata tiin di ayat ini adalah atom zat air (Hidrogen) di ayat ini mengisyaratkan keterlibatan molekul air (H2O) dalam proses terbentuknya molekul-molekul pendukung proses kehidupan. Seperti diketahui, air adalah media bagi terjadinya suatu proses reaksi kimiawi dan biokimiawi untuk membentuk suatu molekul baru. Kalimat “yang diberi bentuk” mengisyaratkan bahwa reaksi biokimiawi yang terjadi dalam media air itu telah menjadikan unsur-unsur yang semula “hanya atom” menjadi “molekul organik dengan susunan dan bentuk tertentu”, seperti asam amino atau nukleotida.

5. Qur’an surat Ash-Shaaffat ayat 11 juz 23:

(Innaa khalaqnaahum min tiinillazib).

(Sesungguhnya Aku menjadikan manusia dari tanah liat) yang di maksud dengan kata lazib di ayat ini adalah zat besi (Ferum)Fungsi dan manfaat zat besi yang paling utama yaitu berperan penting dalam mendukung fungsi pertumbuhan, perkembangan dan sistem kekebalan tubuh pada janin dan ibu hamil serta menjaga kesehatan tubuh. Peran dan manfaat tersebut tidak terlepas dari fungsi zat besi itu sendiri dalam tubuh kita yaitu membantu metabolisme protein, zat besi berperan dalam produksi Hemoglobin dan untuk proses Haematopoiesis, yaitu proses pembentukan sel darah merah yang melibatkan arteri pada paru-paru dan menjadi bagian dari Hemoglobin. Manfaat zat besi lainnya yaitu meningkatkan daya tahanan  tubuh yang menjadikannya tangguh dalam melawan infeksi. Sebaliknya, kekurangan zat besi akan membuat tubuh kita merugi, karena dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti anemia defisiensi besi, anemia kronis, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Makanan yang mengandung zat besi: gurita, tiram, kepiting, belut, ikan mas, lele, mujaer, bandeng, kembung, kakap, tengiri, tongkol, sarden, makarel, baronang, salmon, caviar (telur ikan sturgeon, termahal caviar beluga), telur, daging merah (sapi, kambing, domba, unta, kuda), hati, sumsum tulang, ayam, bebek, beras, roti gandum, sereal, jagung, yoghurt, asparagus, sayuran hijau, kecambah, edamame, kentang + kulitnya, bit, labu, kedelai+olahannya, kacang-kacangan, biji-bijian, tomat, stroberi, markisa, alpukat, jeruk, apricot, sukun, kurma dan kismis.

Berikut ini fungsi dan manfaat zat besi yang utama bagi tubuh kita:

a.  Pembentukan Hemoglobin (Hb).

Allah sebutkan lazib tersendiri, padahal ia termasuk zat-zat anorganik juga, karena peranannya sangat penting. Ini adalah fungsi dan manfaat zat besi yang paling utama, lazib atau zat besi membentuk Hemoglobin (molekul protein di sel darah merah atau eritrosit yang berwarna merah dan berbentuk kotak) yang berfungsi memasukkan Oksigen ke dalam tubuh dan membawa Oksigen ke seluruh organ tubuh dan anggota tubuh. Sel darah merah yang mengandung nutrisi termasuk zat-zat besi untuk energi dan Oksigen dipakai sel-sel untuk bernafas dan juga berfungsi untuk menghantarkan listrik ke sel-sel dan saraf-saraf di seluruh organ tubuh dan anggota tubuh dengan bantuan radiasi medan magnet Bumi supaya lincah bergerak dan melancarkan peredaran darah, karena setiap 1 sel darah merah mengandung 250 juta molekul Hemoglobin (dibentuk oleh zat besi) dan setiap 1 sel darah merah mengandung 1 miliar atom zat besi yang berfungsi sebagai penghatar listrik di tubuh. Zat-zat besi yang dibawa sel darah merah mengalir ke seluruh sel tubuh dan kepala dengan lancar dan bisa bekerja dengan optimal karena terinduksi magnet Bumi yang diambil oleh tubuh kita lewat gerakan sujud yang tumakninah. Hemoglobin sangat penting dan selalu diproduksi oleh tubuh karena manusia cenderung kehilangan darah melalui berbagai sebab, seperti : hancurnya sel darah merah karena memang sudah saatnya rusak, melalui luka, baik luka dalam maupun luar, terutama pada wanita akan banyak kehilangan darah setiap bulan selama periode menstruasi, itulah mengapa wanita lebih berisiko menderita anemia dibandingkan pria. Jika seseorang kekurangan zat besi sehingga Hemoglobin menjadi rendah maka dapat menyebabkan penyakit anemia.

b.  Fungsi Otot.

Manfaat zat besi sangat penting bagi kerja otot, karena zat besi merupakan unsur penting yang ada pada otot yang berupa Mioglobin (adalah protein dengan bangun-bangun struktur bulat yang menyimpan Oksigen dan terbentuk dari rantai polipeptida). Mioglobin mengangkut Oksigen dari Hemoglobin dan berdifusi ke seluruh sel-sel otot. Zat besi juga mendukung fungsi otot tubuh untuk menggunakan Oksigen dan mengubah zat makanan menjadi energi. Tanpa zat besi, otot akan kehilangan kekuatan dan elastisitasnya, sehingga kelemahan otot adalah salah satu tanda yang paling jelas dari anemia akibat kekurangan zat besi.

c.  Fungsi Otak.

Peningkatan perkembangan otak juga merupakan salah satu dari sekian banyak manfaat zat besi. Karena pasokan Oksigen dalam darah dibantu oleh besi dan tentunya ini sangat penting karena otak menggunakan sekitar 20% Oksigen dalam darah. Dengan demikian zat besi secara langsung berhubungan dengan kesehatan dan fungsi otak. Hal ini akan menunjang aktivitas kognitif dan membantu untuk menciptakan jalur saraf baru untuk mencegah gangguan kognitif seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu bagi mereka yang terpenuhi kebutuhan zat besinya, juga akan lebih mudah untuk konsentrasi.

d. Pengaturan Suhu Tubuh.

    Zat besi adalah fasilitator penting untuk mengatur suhu tubuh, menjaga suhu tubuh tetap stabil akan memungkinkan proses enzimatik dan metabolisme dapat terjadi dengan optimal pada suhu yang sesuai.

e.  Metabolisme Energi.

    Fungsi zat besi lainnya yaitu sebagai bagian penting metabolisme energi dalam tubuh manusia. Hal ini melibatkan proses bagaimana energi diekstrak dari makanan yang dikonsumsi dan kemudian didistribusikan ke seluruh bagian tubuh.

f.  Sistem Enzim.

    Zat besi mendukung fungsi enzim dalam tubuh, peran enzim sangat penting untuk membantu tubuh dalam menjalankan sistem metabolisme, menjalankan fungsi pencernaan dan pertumbuhan sebagai bagian penting dari berbagai sistem enzimatik dan konstituen penting lainnya karena terdapat pada Mioglobin, Sitokrom (pada umumnya adalah hemoprotein yang mengandung gugus heme dan berfungsi sebagai pengusung electron) dan Katalase (adalah enzim yang mengkatalisis reaksi di mana Hidrogen peroksida diurai menjadi air dan Oksigen), tanpa ini semua, sejumlah sistem organ akan terhambat bahkan berhenti total.

Material genetika dan membran (dinding sel) ini harus ada dalam permulaan terjadinya kehidupan dan di dalam kandungan tanah liat ditemukan banyak materi yang sama dengan kedua material ini, keduanya saling bekerjasama mendukung kehidupan makhluk hidup. Ditemukan bukti bahwa tanah liat montmorillonite clay dapat dengan cepat merangsang pembentukan kantong membran yang berisi cairan, dan cairan yang terkandung dalam kantong membran tersimpan pula dalam tanah liat. Kantong ini nyatanya dapat tumbuh melalui pembelahan sederhana, pembelahan ini merupakan gambaran dari apa yang terjadi pada sel primitif. Tanah liat dapat membentuk material genetika RNA dari bahan-bahan kimia sederhana. Dengan demikian, kedua struktur yang ada dalam sel “lempung” sederhana itu, yaitu kantong membran dan cairan yang mengisi kantong membran yang mengandung material yang sama dengan kandungan tanah liat dan RNA terkandung di dalam kantong membran maupun cairannya. Material genetika RNA yaitu materi penyusun struktur gen makhluk hidup yang mewarisi sifat, memecah sel, dan berevolusi dibentuk dari tanah liat. Dengan demikian, semua material yang berkaitan dengan dimulainya kehidupan makhluk selalu dikaitkan dengan tanah liat.

6. Qur’an surat Ali Imran ayat 59 juz 3:

    (Khalaqahuu min turaabin tsumma qaalalah kun fayakuun).

    (Dia) Allah (menjadikan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, ”Jadilah!” Maka jadilah  manusia) yang dimaksud dengan kata turaab di ayat ini adalah unsur-unsur zat-zat asli (Anorganik). Tanah mengandung banyak atom atau unsur metal (logam) maupun metalloid (seperti logam) yang sangat diperlukan sebagai katalis dalam proses reaksi kimia maupun biokimia untuk membentuk molekul-molekul organik yang lebih kompleks. Contoh unsur-unsur itu antara lain, besi (Fe), tembaga (Cu), kobalt (Co), mangan (Mn) dan sebagainya. Dengan tambahan unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Nitrogen (N), dan Oksigen (O), maka unsur-unsur metal maupun metalloid di atas mampu menjadi katalis dalam proses reaksi biokimia untuk membentuk molekul yang lebih kompleks seperti ureum, asam amino atau bahkan nukleotida. Molekul-molekul ini dikenal sebagai molekul organik pendukung sebuah proses kehidupan.

7. Qur’an surat Al-Hijr ayat 29 juz 14:

    (Faai dzaa sauwwaituhuu wa nafakhtu fiihi mirruuhii faqa uulahuu saajidiin).

   (Maka setelah Aku) Allah (sempurnakan) bentuknya (lalu Kutiupkan ruh-Ku  kepadanya).

Ke-11 ayat Al-Qur’an di atas, Allah telah menunjukan tentang proses kejadian Nabi Adam as sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan rohnya Allah kepadanya sehingga menjadi manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang ke-6 tentang kata turaab adalah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai zat anorganik. Zat Anorganik itu baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara fakhkhar yakni Karbon (zat arang) dengan shalshaal yakni Oksigen (zat pembakar) dan hamaain adalah Nitrogen (zat lemas) dan tiin yakni Hidrogen (zat air).

Jelasnya adalah persenyawaan antara :

Fakhkhar = Karbon (zat arang) Ar-Rahman 14.

Shalshaal = Oksigen (zat pembakar) Ar-Rahman 14.

Hamaain = Nitrogen (zat lemas) Al-Hijr 26, 28 dan 33.

Tiin = Hidrogen (zat air) Al-An’aam 2, Al-Mu’minuun 12, As-Sajdah 7 dan Shaad 71.

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum) yang disebut Lazib, Qur’an surat As-Shaffat ayat 11, dan Yodium, Kalium, Silicium dan Mangaan, (zat-zat anorganik) dalam proses persenyawaan tesebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai Protein, inilah yang disebut Turaab (zat-zat anorganik) dalam Qur’an surat Ali Imran ayat 59. Salah satu di antara zat-zat anorganik yang dipandang penting adalah Zat Kalium, yang banyak terdapat di dalam jaringan tubuh, terutama di dalam otot-otot. Zat Kalium itu dipandang terpenting, oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukkan badan halus (invisible). Dengan berlangsungnya proteinisasi, menjelmalah proses pergantian yang disebut substitusi. Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah elektron-elektron sinar cosmis yang mewujudkan sebab pembentukkan (Formasi), dinamai juga sebab wujud (Causa Formasi). Adapun sinar Cosmis itu adalah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah/visible) yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, telinga, hidung dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukkan tubuh kasar (Jasmani manusia/Adam) secara fisika. Sedangkan tentang rohani manusia (abstractwetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.

Sumber: Al-Qur’an, Dialog Masalah Ketuhanan oleh K.H. Bahaudin Mudhary, Armageddon dan Tafsir Ilmi oleh Kemenag RI dan LIPI.

Tidak ada komentar: