15 Desember, 2014

TRADISI BERJAGA MALAM HANYA DILAKSANAKAN KAUM MUSLIMIN

Dalam agama Islam ada istilah Qiyamul Lail yang berarti “berdiri atau berjaga malam”. Maksudnya, orang yang bangun waktu malam untuk melaksanakan shalat (sambil berdiri, duduk dan sujud) menyembah Allah Yang Maha Kuasa sambil menanti waktu Subuh untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid. “Berjaga Malam” berarti menghidupkan waktu malam dengan mengisi amalan shalat tahajud, dzikir, berdoa kepada Allah sambil menanti waktu subuh untuk shalat berjamaah di masjid khususnya bagi kaum pria. Orang Islam sudah dianggap bangun/berjaga shalat malam apabila melaksanakan shalat Isya’ dan Subuh secara berjamaah.
Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda :
”Barangsiapa shalat Isya’ berjamaah, maka seolah-olah dia telah berjaga-jaga separuh malam, dan barangsiapa yang shalat Isya’ dan Fajar/Subuh berjamaah, maka seolah-olah dia telah berjaga-jaga sepanjang malam”. Hadits riwayat Malik dan Muslim.
Terhadap masalah ini, Allah telah menetapkan dalam Qur’an surat Al-Muzzammil ayat 20 :
20. (”Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau berdiri (shalat) kurang dari 2/3 malam atau 1/2 malam atau 1/3 nya dan demikian pula segolongan dari orang-orang yang bersamamu, Allah menetapkan ukuran malam dan siang”).

Rasulullah saw menetapkan bahwa 1/3 malam yang terakhir adalah waktu yang paling diberkati, seperti yang disebutkan dalam sabdanya : ”Pada setiap 1/3 malam yang terakhir tiba, Tuhan berfirman : “Barangsiapa bertanya kepada-Ku, maka akan Kujawab, barangsiapa berdoa, maka akan Kukabulkan, barangsiapa yang memohon ampun, maka akan Kuampuni !”. Hadits riwayat Bukhari.
Qur’an surat Adz-Dzariyaat ayat 17-18 :
17.  (Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam).
18.  (Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar).
Allah melukiskan orang-orang yang berjaga malam dalam firman-Nya Qur’an surat As-Sajdah ayat 16-17 :
16. (“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa dengan penuh cemas dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki mereka yang Kami berikan).
17. (Tak seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka berupa berbagai kenikmatan yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan”).

Sehingga yang nanti akan ditemui oleh Nabi Isa as adalah kaum muslimin. Sedangkan, orang-orang kafir yang mengaku pengikut Nabi Isa as, tidak akan ditemui Nabi Isa as, karena mereka tidak mengamalkan perintah Nabi Isa as agar bangun malam untuk shalat Tahajud, dzikir, berdoa dan shalat Subuh menyembah Allah. Kaum muslimin yang akan ditemui pertama kali oleh Isa putra Maryam.
Rasulullah saw bersabda :
“Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang berjuang membela kebenaran dengan memperoleh pertolongan hingga datangnya hari Kiamat. Kemudian akan turun Isa putra Maryam, lalu pemimpin mereka (pemimpin umat muslim di akhir zaman adalah Imam Mahdi) berkata (kepada Nabi Isa as) : “ Silahkan Anda shalat mengimami kami”,
Nabi Isa as menjawab : ”Tidak usah, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin bagi sebagian yang lain, sebagai kemuliaan dari Allah bagi umat ini”.
Nabi Isa as bersabda dalam Injil Wahyu pasal 3 ayat 2-3  kepada pengikutnya :
“Bangunlah dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu aku dapati sempurna di hadapan Allahku”.

Hal ini mengisyaratkan bahwa setelah Nabi Isa as diangkat ke Langit ke-3, semua yang mengaku pengikutnya dan yang menyembahnya, tidak akan mampu melaksanakan tugasnya (tugas dalam menjalankan ibadah agama yang diajarkan Nabi Isa as) dengan sempurna, sehingga muncul fitnah. Sebagian pengikutnya mulai menuhankannya (menganggap Nabi Isa as adalah Allah), sebagian lagi menganggap Nabi Isa as sebagai putra Allah atau salah satu dari oknum Trinitas, Hal ini merupakan tradisi bangsa Romawi yang saat itu menguasai Yerusalem/Yerusalam, bangsa Romawi selalu menganggap tuhan terhadap orang/manusia yang berjasa besar. Hal ini kemudian ditiru oleh orang Yahudi yang menjadi pengikut Nabi Isa as. Sehingga muncullah Paulus, orang Yahudi aliran Farisi palsu, yang mengaku rasul yang memperkuat ajaran bahwa Nabi Isa as adalah anak tuhan, kemudian Paulus mengangkat Nabi Isa as sebagai tuhan karena dirinya mengaku sebagai rasul. Sehingga orang Kristen tersesat sampai sekarang. Ini adalah musyrik dan syirik (dalam Injil perbuatan musryik dan syirik dilambangkan dengan percabulan, adalah amalan yang menyesatkan orang lain dan membuat mereka tidak menyembah Allah atau semua yang menggantikan Allah dalam hidup kita). Maka, tersesatlah orang yang menganggap Nabi Isa as adalah tuhan atau anak tuhan. Sedangkan Nabi Isa as sendiri mengatakan bahwa dirinya adalah anak manusia dalam : Injil Barnabas pasal 95 Pengakuan Nabi Isa as/Yesus halaman 171-173 dan Injil Barnabas pasal 96 Tentang Mesias halaman 173.

Terhadap orang-orang yang menuhankan Nabi Isa as, maka Nabi Isa as tidak akan turun kepada mereka. Mereka tidak akan ditemui Nabi Isa as, lagi pula Nabi Isa as tidak pernah mengajarkan kepada mereka ajaran agama Kristen dan Katolik, agama tersebut ciptaan Paulus nabinya orang-orang Nasrani Trinitas. Nabi Isa as itu adalah seorang muslim, dia menjalankan shalat wajib 5 waktu, shalat Tahajud serta Dhuha dan dia hanya mengajarkan kepada pengikut-pengikutnya ajaran agama Islam saja. Dalam hal ini, Nabi Isa as dalam Injil mengisyaratkan bahwa nanti banyak pengikutnya yang tidak setia (tidak beriman kepada Allah).
Nabi Isa as bersabda :
“Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
 Berbahagialah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu, ’Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya’. Akan tetapi, apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya, ‘Tuanku tidak datang datang’, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain (yaitu menyerang orang-orang Islam, seperti saat ini di Israil, orang-orang Yahudi dengan didukung oleh sebagian orang Amerika dan Eropa (Romawi) menyerang orang-orang Islam Palestina.

Maka, mereka yaitu Yahudi dan kafir di seluruh dunia yang akan dihukum oleh Nabi Isa as, dan mereka akan digolongkan ke dalam barisan orang-orang munafik), dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangka-sangka (Nabi Isa as akan datang dengan tidak disangka-sangka, kemudian membunuh orang-orang yang tidak setia/tidak beriman kepada Allah/tidak menjalankan ajarannya Nabi Musa as (orang Yahudi) dan Nabi Isa as (orang kafir), hal ini terjadi di medan perang Armageddon II), dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia (Dajjal) dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi (karena takut di medan Perang Armageddon)”. Matius pasal 24 ayat 45-51 Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat.
Teks di atas menjelaskan bahwa akan banyak pengikut Nabi Isa as yang tidak setia, tidak melakukan tugasnya dengan baik (tidak menjalankan ajaran Nabi Isa as dengan benar), tidak bersabar. Orang-orang munafik dalam hal ini adalah orang yang mengaku pengikut Nabi Isa as, tetapi tidak satupun ajaran Nabi Isa as yang diamalkan. Yaitu beberapa ajaran Nabi Isa as sebagai berikut :
Kesatu         : Nasehat berjaga malam (dalam tradisi Islam, orang munafik tidak akan bisa bangun/jaga malam, bangunnya selalu kesiangan sehingga tidak bisa shalat Subuh tepat waktu).
Kedua       : Nasehat agar tidak mabuk dalam pesta pora dunia (tetapi dalam kenyataannya, orang-orang Kristen serta tulisan pendeta-pendetanya selalu menganjurkan kemewahan dunia atau hedonis).
Dalam tradisi Islam, terdapat hukum kausal metafisik, yaitu bahwa orang yang tidak bisa berjaga/bangun malam (yaitu tidak bisa shalat Shubuh berjamaah) biasanya disebabkan dia banyak melakukan perbuatan dosa. Orang itu banyak melakukan dosa karena dia terlalu cinta dunia, mabuk oleh pesta pora dunia. Hatinya penuh atau sarat dengan kepentingan dunia, sehingga dia bersifat sombong atau zhalim atau sombong bercampur zhalim atau fasik, atau kufur nikmat dan lain-lain. Orang yang banyak melakukan perbuatan dosa, hatinya jadi keras, sehingga cahaya dari Allah berupa ilmu, nasehat sulit masuk ke dalam kalbunya, sulit menjalankan atau mengamalkan ilmu yang didapatnya dengan berbagai alasan, ilmu yang sudah masuk ke kalbunya mudah hilang. Karena itu orang yang biasa berjaga malam (menghidupkan malam, minimal shalat Shubuh berjamaah di masjid, khususnya bagi kaum pria) hanyalah orang-orang pilihan Allah, orang-orang yang berada dalam jaminan dan perlindungan dari Allah, Juga orang-orang yang tidak berlebihan dalam kemewahan dunia, sehingga dia dijauhkan oleh Allah dari melakukan dosa-dosa besar, Amin 3x Ya Robbal ‘alamin. Hal ini sesuai dengan nasehat Nabi Isa as yaitu agar jangan mabuk oleh kemewahan dunia sehingga dengan begitu, mampu untuk berjaga malam. Hal inilah yang tidak dipahami oleh orang kafir dan orang Yahudi yang kafir. Segala puji bagi Allah yang menunjuki kita semua menjadi seorang muslim. Hamba yang setia adalah yang taat dan melaksanakan segala perintah Allah dan rasul-Nya. Yaitu, senantiasa berjaga-jaga malam (shalat malam, shalat Shubuh berjamaah di masjid), tidak mabuk dunia (kedoyan = bhs. Jawa).

Mereka inilah yang nanti ditemui Nabi Isa as dan ditolong dari fitnah Dajjal. Kedatangan Dajjal yang masih belum cacat adalah, ketika terjadinya pendangkalan agama, yaitu sebagian besar orang tidak tahu hukum agama, meremehkan agama dan banyak yang tidak menjalankan perintah agama. Dajjal adalah seorang penyihir dan kharismatik, kata-katanya mengandung mantra sihir, Dajjal belajar sihir dari dukunnya fir’aun, jadi kalau kita mendengar ada Dajjal, kita harus menjauhinya, sambil membaca Qur’an surat Al-Kahfi ayat 1-10, memohon pertolongan kepada Allah dan membaca takbir, tasbih, tahmid dan tahlil. Wajah Dajjal sebelum terkena asap Dukhan adalah, dia berwajah tampan, sehingga wanita-wanita tergila-gila melihat ketampanan wajahnya, sampai-sampai seorang ayah mengikat anak gadisnya dan seorang suami mengikat istrinya supaya tidak lari mendekati Dajjal. Tetapi, setelah wajah Dajjal terkena asap Dukhan, wajah Dajjal menjadi rusak, diantara kedua matanya tertulis huruf Arab yang bertuliskan “KFR” atau kafir, matanya buta sebelah, akibat cacat yang diderita Dajjal terkena asap Dukhan. Surganya Dajjal adalah Nerakanya Allah, Nerakanya Dajjal adalah Surganya Allah. Dajjal bisa mendatangkan dan mencegah hujan turun. Menghidupkan dan mematikan manusia, bekerja sama dengan setan jin yang menyamar orang yang telah mati yang dihidupkan oleh Dajjal melalui tipuan dan lain-lain. Terdeteksinya kedatangan Dajjal yang sudah kelihatan cacat, yaitu hadits Nabi saw bersabda : ”Sesungguhnya Dajjal akan keluar (diketahui ciri-ciri fisiknya) karena suatu kemarahan”.

Kemarahan Allah kepada orang kafir dan munafik, dengan Allah hantamkan (jatuhkan) 3 meteor super raksasa yang menyebabkan bencana besar di Bumi, gempa bumi dan tsunami besar di 3 tempat, sehingga terjadi Asap Dukhan/Al-Malhamah Al-Kubro (lihat Ad-Dukhaan ayat 10-16). Para ahli NASA memperkirakan, meteor super raksasa jatuh menabrak Bumi tahun 2019 atau 2036 Masehi. Tanda yang menunjukkan sudah dekatnya Nabi Isa as turun ke Bumi (ke-3 kalinya) adalah hidupnya masjid pada malam hari, yaitu saat waktunya shalat Shubuh. Masjid penuh dengan orang-orang yang shalat Shubuh berjamaah, jumlahnya sama banyaknya dengan jumlah jamaah shalat Jum’at. Hari ini masih sedikit umat Islam yang memakmurkan masjid pada waktu Shubuh, apalagi orang-orang non muslim, mereka masih banyak yang tidur. Maka, berdakwah mengajak kaum muslimin agar mereka menegakkan shalat berjamaah adalah suatu pekerjaan yang bernilai besar di sisi Allah. Karena, orang-orang seperti inilah yang merupakan perintis bagi turunnya NUSRATULLAH ‘pertolongan Allah’ berupa kedatangan Nabi Isa as di akhir zaman. Orang yang mempersiapkan segala sarana yang menunjang bagi kedatangan Nabi Isa as adalah orang yang melaksanakan perintah Allah dan rasul-Nya dengan sempurna.
Misi kedatangan Nabi Isa as ada tiga :
  1. Untuk membunuh Dajjal laknatullah.
  2. Menegakkan kalimat Laa ilaaha illallah dengan membunuh semua orang kafir yang tidak mau masuk Islam.
  3. Menerangkan ajarannya yang telah diselewengkan jauh oleh Paulus dan para pengikut dan yang paling fatal adalah,  orang-orang kafir itu menuhankan Nabi Isa as, padahal, ajaran Nabi Isa as adalah ajaran agama Islam.
  4. Untuk menggenapi Firman Allah bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Ali-‘Imran 185, Al-Anbiyaa’ 35 dan Al-‘Ankabuut 57, Nabi Isa as sampai sekarang belum wafat dan masih disimpan Allah di Langit ke-3.

Kedatangan Nabi Isa as (anak manusia bukan anak Tuhan) diibaratkan seperti air bah/banjir bandang zaman Nabi Nuh as, yang datang tak diduga-duga. Pada saat itu ada 2 golongan orang.
Yaitu, golongan yang setia atau beriman kepada Nabi Nuh as, sehingga mereka bersedia membangun perahu di tempat yang tidak ada airnya sama sekali. Dan golongan yang tidak bersedia melaksanakan nasehat Nabi Nuh as, bahkan menentangnya. Golongan pertama adalah mereka yang diselamatkan oleh Allah. Tetapi, golongan kedua adalah mereka yang dilenyapkan dengan banjir besar.
Dalan Injil Matius pasal 24  ayat 37-44 yang berjudul Nasehat supaya berjaga-jaga :
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Pada waktu itu kalau ada 2 orang di ladang, yang seorang akan dibawa yang lain akan ditinggalkan; kalau ada 2 orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana tuanmu* datang”.

Dalam teks Injil Paulus disebut Tuhanmu, padahal Nabi Isa as sendiri dalam Injil Barnabas, mengatakan sebagai anak manusia bukan anak Tuhan dan bukan Tuhan, hal ini merupakan bukti bahwa banyak sekali ayat-ayat Injil yang diganti oleh penulisnya. Kadang Isa putra Maryam disebut anak manusia, kadang disebut tuhan, ini bukti adanya campur tangan pengikutnya yang tidak memahami atau tersesat dari ajaran Nabi Isa as yang sebenarnya.
 Sabda Nabi Isa as :“Tetapi ketahuilah ini. Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri datang, sudahlah pasti berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu hendaklah kamu juga bersiap sedia, karena Anak Manusia (Isa as) datang pada saat yang tidak kamu duga”.
Jadi yang dimaksud menunggu dengan sabar adalah mempersiapkan segala sarana bagi kedatangan air bah/banjir bandang, yaitu dengan membuat perahu, mengisi bahan makanan dan minuman kemudian masuk perahu untuk berjaga-jaga terhadap banjir yang datangnya tak diduga-duga. Inilah orang yang beruntung dan selamat. Sedangkan, orang yang mengira bahwa banjir tidak akan datang sehingga mereka terlena dengan pesona dunia, tidak mau berjaga-jaga, inilah orang-orang yang merugi karena mereka akan ditenggelamkan banjir yang datang dengan tiba-tiba, mereka mati semua tanpa sisa. Yang hidup hanya orang-orang dalam perahu.
Inilah realisasi doa Nabi Nuh as : ”Ya Allah jangan sisakan orang-orang kafir di muka Bumi ini!”.
Maka, Allah mengabulkan doa nabi-Nya, semua orang kafir mati tanpa sisa. Hanya orang-orang yang memakmurkan masjid yang akan diselamatkan oleh Allah. Sabagaimana orang-orang yang masuk perahunya Nabi Nuh as yang selamat. Begitu juga saran atau nasehat Nabi Isa as agar semua orang yang beriman berjaga-jaga pada malam hari. Yaitu dengan masuk masjid untuk shalat berjamaah lima waktu, khususnya bagi kaum pria, terutama shalat Subuh berjamaah, karena nanti Nabi Isa as akan datang pada waktu menjelang Subuh. Sebagaimana yang diberitakan olah Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya :
“Kemudian turunlah Isa ibnu Maryam, lalu ia menyeru pada waktu sahur” (Nabi Isa as turun di bulan Ramadhan).
Dalam hadits yang lain Rasulullah saw bersabda :
“Bagaimana keadaanmu nanti apabila putra Maryam telah diturunkan di tengah-tengah kamu, sedangkan imam (pemimpin) kamu adalah dari antara kamu sendiri”.
Allah berfirman di dalam hadits qudsi : (“Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di atas permukaan Bumi adalah masjid-masjid dan sesungguhnya, yang menjadi tamu-tamunya adalah orang-orang yang senantiasa  memakmurkannya”).

Tidakkah orang-orang kafir dan Yahudi yang kafir memahami hal ini? Hanya kaum muslimin yang mampu memahami dan mengamalkan. Oleh karena itu, setiap kaum muslimin diwajibkan membaca Qur’an surat Al-Faatihah disetiap shalatnya. Karena kalau tidak membaca Al-Faatihah, shalatnya tidak sah, karena hati kita tidak sambung dengan Allah. Padahal shalat maknanya adalah silahturahmi/berhubungan/mi’raj/menyambungkan hati kita dengan Allah. Membaca Al-Faatihah di dalam shalat itu, berkhasiat menyambungkan hati kita dengan Allah. Maka membaca Al-Faatihah itu hukumnya wajib di dalam setiap shalat dan rakaat kita. Orang-orang Kristen yang selama ini selalu menunggu-nunggu kedatangan Nabi Isa as, ternyata tidak ditemui oleh beliau as, karena mereka tidak mengamalkan wasiat Nabi Isa as yang bersabda :
“Berjaga-jagalah kamu di malam hari, karena aku (Isa putra Maryam) akan datang seperti pencuri di malam hari”. Berjaga-jaga di malam hari maksudnya menghidupkan malam dengan amalan saleh, shalat Tahajud, dan yang terpenting minimal adalah shalat Shubuh berjamaah di masjid. Tradisi berjaga malam hanya diamalkan oleh kaum muslimin, maka beruntunglah kaum muslimin yang menjalankannya. Setelah shalat Shubuh berjamaah di masjid selesai, maka Nabi Isa as melaksanakan musyawarah dengan kaum muslimin yang saat itu dipimpin oleh Al-Mahdi pemimpin umat Islam pada waktu nanti. Setelah itu dilaksanakan persiapan bagi peperangan Armageddon II melawan Dajjal beserta pengikut-pengikutnya yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang kafir.
Qur’an surat Az-Zukhruf ayat 61 :
61. (“Dan sungguh, ia) Nabi Isa as turunnya ke dunia untuk terakhir kalinya adalah (benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat) dalam waktu yang tidak lama (Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang Kiamat itu dan) katakan kepada mereka Muhammad (“Ikutilah aku) ajaran-ajaran tauhid yang dibawa Rasulullah saw, karena (inilah jalan yang lurus”) yaitu dengan masuk Islam dan bertakwa kepada Allah.

Sumber : Al-Qur’an dan Armageddon I dan II oleh Ir. Wisnu Sasongko M.T., Dajjal oleh Muhammad Isa Dawud

Tidak ada komentar: