21 Juni, 2016

HIKMAH PUASA ENAM HARI DI BULAN SYAWAL

Puasa memungkinkan perangkat pencernaan dan penyerapan digesti dan sekresi untuk menjalankan fungsinya secara lebih baik. Itu dilakukan setelah makanan atau minuman memasuki tubuh melalui saluran pencernaan, karena tubuh tidak kemasukan makanan atau minuman selama beberapa waktu, yaitu kurang lebih 9 hingga 11 jam. Perangkat sekresi dan juga perangkat motorik pada lambung (motor complex migrating) beristirahat selama waktu puasa dan terbebas dari tugas rutinnya.

Puasa merupakan satu-satunya cara paling efektif untuk mengusir toksin yang mengendap dalam tubuh. Puasa selama seminggu akan membersihkan saluran pencernaan dari berbagai bakteri dan mikroba serta zat beracun yang membahayakan kesehatan. Pembersihan terus berlangsung untuk mengeluarkan zat-zat yang berlebih serta racun yang terdapat pada kelenjar air liur, lambung, usus besar, usus halus, pankreas, saluran kemih, kelenjar keringat dan lain-lain. Puasa juga akan mengurangi getah lambung dan tingkat keasaman lambung.

Dr. Muhammad Said Al-Buhti mengatakan :
“Sesungguhnya puasa akan menghancurkan endapan materi beracun yang berbahaya seperti asam urea (uric acid), fosfat amoniak, dan mangan di dalam darah serta berbagai materi lain yang merusak persendian, ginjal dan saluran kencing. Puasa juga akan melindungi tubuh dari serangan encok (gout)”. Penelitian membuktikan, bahwa puasa 1 hari akan membersihkan tubuh dari berbagai zat atau materi berlebih serta racun yang mengendap dalam tubuh selama 10 hari. Dengan kata lain, manusia membutuhkan puasa sebanyak 36 hari dalam satu tahun. Di sini kita melihat hikmah anjuran Rasulullah saw kepada umatnya untuk menjalankan puasa 6 hari di bulan Syawal. Dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, proses pembersihan tubuh dari berbagai materi dan zat berbahaya menjadi sempurna.

Dari Abu Ayyub Al-Anshari, bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Siapa saja berpuasa selama Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa selama setahun penuh”. Hadits riwayat Muslim.

Holbrook mengatakan :
“Puasa bukanlah kekuatan sihir yang ajaib, melainkan sebuah keyakinan dan satu-satunya jaminan yang dipercaya dapat menyehatkan tubuh”. Senada dengan ungkapan tersebut.

Dr. Like mengatakan :
“Puasa memberi kekuatan pada tubuh serta kemampuan khusus untuk menjalankan pencernaan, yang kemudian menyimpan cadangan energi untuk kebutuhan lain yang lebih penting dan lebih vital, misalnya menyembuhkan luka-luka atau memerangi penyakit”.

Tom Barens juga mengatakan :
“Pada awalnya saya berpuasa dengan tujuan untuk mengurangi berat badan. Namun, saya mendapati manfaat yang lebih besar dari puasa yaitu menyegarkan pikiran, melancarkan sistem pernapasan, khususnya fungsi paru-paru, menajamkan pikiran, dan mengendalikan perasaan. Bahkan saya merasakan manfaat lain berupa perubahan sikap dan perilaku yang tadinya buruk seperti dengki dan tidak memperdulikan orang lain menjadi pribadi yang lebih peduli.”


Sumber : Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky.

Tidak ada komentar: