Karena menyebabkan :
- Setan masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman haram yang dikonsumsinya.
- Apabila berdoa, tidak dikabulkan oleh Allah, karena jiwa raganya kotor penuh daging-daging haram.
- Membuatnya mudah melakukan perbuatan dosa (haram) dan masing-masing anggota tubuhnya menuntut agar digunakan untuk melakukan perbuatan maksiat. Dan Allah menganugerahkan tidur, supaya berhenti sejenak dari berbuat maksiat, sebagaimana Allah melimpahi anugerah kepada orang yang taat dengan memakan makanan halal.
- Jika seseorang melakukan perbuatan dosa, maka membuat hatinya menjadi hitam, keras dan mati, sehingga cahaya dari Allah tidak bisa masuk ke dalam hatinya, menjadikannya tidak mempunyai perasaan, tidak bisa atau sulit dinasehati, membuat hatinya tidak peka terhadap lingkungan, tidak punya toleransi dan hatinya menjadi tidak lembut sehingga hatinya tidak mudah tersentuh dengan kesusahan atau kesulitan orang lain.
- Dosa menghalangi cahaya ilmu masuk ke dalam hatinya dan mudah melenyapkan ilmu dari hatinya.
- Hidayah dari Allah tidak akan turun ke dalam hati yang kotor penuh dengan barang haram.
- Setan membuatnya memandang baik perbuatan yang buruk.
- Memakan harta yang haram bisa menghilangkan cahaya iman, tetapi memakan harta yang halal dapat menambah cahaya iman.
- Rahmat Allah tidak akan turun ke dalam dirinya yang penuh dengan barang haram.
- Rezeki yang haram tidak diberkahi oleh Allah, sehingga rezeki tersebut mudah habis oleh berbagai macam bencana, penyakit, penipuan, kehilangan dan musibah-musibah yang lainnya di dunia. Dan di akhirat, harta haram itu menjadi api Neraka yang memenuhi sepenuh-penuh perutnya.
Dengan
menjaga makanan dan minuman yang masuk ke perut dan tubuh dari semua yang
haram, maka hati akan menjadi bersih, bersinar, cemerlang, lunak, halus, lembut
dan akhirnya menjadi wadah turunnya hikmat dan hidayah dari Allah yang
membuatnya berusaha untuk menyucikan diri dari perbuatan dosa-dosa, wara’
(hati-hati), berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, dermawan dan
bersikap tawaduk.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 195 :
195.(“Dan infakkanlah) hartamu yang halal (di jalan Allah dan janganlah
kamu menjatuhkan) dirimu sendiri (ke dalam kebinasaan dengan tangan) kamu (sendiri)
yaitu, dengan berbuat dosa, yang menyebabkan kamu mendapat azab di dunia,
berupa terbuka aibnya atau kedoknya (misalnya : kemunafikannya atau kejahatannya terbongkar), dilaknat penduduk
Langit dan Bumi (misalnya, dicibir orang
banyak), terkena penyakit, mendapat bencana-bencana, dipenjara atau dibunuh
dan di akhirat mendapat siksa Neraka. (Dan berbuat baiklah kamu, sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”) Allah akan memberi
pahala bagi mereka yang berbuat baik
di dunia dan di akhirat.
Qur’an surat Al-Anfaal ayat 27-28 :
27. (“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah
dan rasul-Nya dan) juga (janganlah kalian mengkhianati
amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui”).
28. (“Dan ketahuilah, bahwa harta kalian dan anak-anak kalian itu,
hanyalah sebagai cobaan) ujian, yang bisa menghambat kalian, yang membuat kalian mengesampingkan perkara-perkara
akhirat (dan sesungguhnya di sisi Allah-lah ada pahala yang besar”) maka
janganlah kalian melewatkan pahala yang besar itu, yaitu ridha Allah dan Surga yang
seluas Langit dan Bumi, hanya karena kalian disibukkan dengan hal-hal
keduniawian, sehingga kalian mau berbuat khianat dengan melakukan apa saja demi
harta dunia dan demi anak-anak kalian.
Dari Abdullah bin Mas’ud,
Rasulullah saw bersabda :
“Berusaha mencari nafkah yang
halal adalah perbuatan yang sangat diwajibkan dalam Islam”.
Hadits riwayat Bukhari.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
saw bersabda :
“Akan datang suatu masa, dimana
seseorang tidak memperdulikan apa yang ia peroleh (dari harta hasil usahanya ),
apakah dari sumber yang halal atau haram”. Hadits riwayat Bukhari.
Dari Ka’ab bin Ujrah, Rasulullah
saw bersabda :
“Setiap daging yang tumbuh dari
barang haram, maka Neraka itu lebih utama dengannya”.
Hadits riwayat Tirmidzi.
Rasulullah saw bersabda:
“Baikkanlah makananmu, (tidak makan dan minum dan tidak memasukkan
ke dalam tubuh segala sesuatu yang haram),
maka doamu dikabulkan Allah Swt”. Hadits riwayat Imam Thabrani.
“Barangsiapa tidak memperdulikan
dari mana ia mengusahakan harta, maka Allah tidak memperdulikan dari mana Allah
memasukkannya ke Neraka”. Hadits riwayat Abu Manshur Ad-Dailami.
Dari Abu Ya’la Ma’qal Ibnu Yasar,
Rasululah saw bersabda ;
”Seorang hamba yang dianugerahi
Allah jabatan kepemimpinan, lalu ia menipu rakyatnya (atau orang yang memberinya amanah, dengan melakukan KKN), maka Allah mengharamkannya masuk Surga”.
Dari Jabir ra, Rasulullah saw
bersabda ;
”Awaslah kamu sekalian terhadap
perbuatan zhalim, karena zhalim (jahat) itu merupakan kegelapan di hari Kiamat,
dan awaslah dari kikir, karena kikir itulah yang telah membinasakan umat-umat
sebelum kamu. Mendorong mereka hingga menumpahkan darah dan menghalalkan semua
yang haram”.
Hadits riwayat Muslim.
“Rasulullah saw melaknat orang
yang menyuap dan orang yang menerima suap”.
Hadits riwayat Ahmad dan Hakim.
Sumber : Al-Qur’an, Hadits dan
Bahaya Makanan Haram oleh Prof. Aisyah Girindra dan Prof. K.H. Ali Yafie.
1 komentar:
Produsen dan pengedar miras di negara demokrasi ini sejak JAman DahULu hingga Sekarang masih dibolehkan beroperasi. Sampai kapan yaa?? #mikir #Islam
Posting Komentar