10 Januari, 2013

PUASA MENYEHATKAN JASMANI DAN ROHANI

Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183-184 :
183.    (“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa), nabi-nabi dan umat mereka dahulu mengerjakan ibadah puasa selama 40 hari tanpa sahur, 1 bulan di bulan Ramadhan + 10 hari di bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri.
184.    yaitu dalam (beberapa hari yang terbilang. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan) lalu ia berbuka (maka) wajiblah baginya berpuasa (sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya) jika ada uzur lalu mereka tidak berpuasa (maka hendaklah membayar fidyah) yaitu (memberi makan seorang miskin. Dan barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui) manfaatnya secara jasmani dan rohani.

Puasa bisa mencerdaskan otak, membuat kita awet muda dan sehat, karena puasa menaikkan antioksidan dan menurunkan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Insya Allah puasa yang Lillaahi Ta’ala membantu proses penyembuhan penyakit kronis seperti, stroke, diabetes, jantung, ginjal dan sebagainya, karena sel-sel organ-organ tubuh dan sel-sel anggota tubuh yang rusak mengalami regenerasi menjadi sel-sel baru lagi sehingga organ-organ tubuh berfungsi normal kembali seperti sebelum sakit dan lebih afdol jika disertai infaq dan sedekah insya Allah akan mempercepat penyembuhan penyakit-penyakit yang diderita. Dan puasa bisa meningkatkan daya tahan tubuh, bisa menurunkan tekanan darah tinggi karena metabolisme dan organ-organ tubuh kerjanya turun. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, maka proses pengeluaran racun terjadi saat kita sedang menjalankan ibadah puasa yaitu pada saat perut dalam keadaan kosong dari makanan.
1.      Minggu ke-1 puasa, proses pengeluaran racun di usus (usus 12 jari, usus besar, usus halus, usus buntu) dengan mengeluarkan ampas sisa-sisa metabolisme.
2.      Minggu ke-2 puasa, proses pengeluaran racun di organ-organ tubuh.
Ketika berpuasa, fungsi katabolisme dalam liver atau hati mengalahkan fungsi anabolisme untuk menyerap bahan makanan, sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk mengeluarkan endapan racun di dalam sel-sel tubuh selama masa kekosongan dari makanan, endapan racun tersebut berasal dari makanan dan obat-obatan yang mengendap dalam tubuh sehingga menyebabkan sakit dan membebani tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lemah dan kehilangan energi. Hati mempunyai 300 fungsi, yaitu, menetralisir racun, karena di dalam hati ada enzim-enzim yang berfungsi menetralkan racun, di hati juga tempat pembentukan enzim-enzim. Ketika seseorang berpuasa, endapan racun itu dikeluarkan dari tubuhnya, sehingga dia menjadi lebih sehat dan lebih kuat dari sebelumnya. Selain itu, fungsi sel-sel hati bekerja lebih baik untuk menghilangkan sejumlah besar racun ketika puasa. Dengan demikian, puasa berperan penting untuk menjaga kesehatan semua sistem metabolisme. Puasa meningkatkan fungsi hati karena puasa dapat meningkatkan produksi asam lemak dan asam amino esensial yang diambil dari makanan ketika sahur dan berbuka. Ketika kita puasa, terbentuk protein, lemak folat, glisoteron dan senyawa kimia lainnya yang berfungsi untuk membentuk sel-sel baru atau untuk meremajakan sel-sel seluruh tubuh (sel-sel tubuh diperbaruhi tidak lebih dari 20 hari usai puasa) dan membersihkan sel-sel hati dari lemak yang mengendap di dalamnya setelah makan.

Pada waktu puasa, sejumlah besar lemak yang tersimpan dalam tubuh dialirkan ke hati untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi. Dengan demikian hati terbebas dari kelebihan lemak yang akan merusak fungsi hati karena tidak adanya lemak, efek dari puasa kita. Kemudian hati mengeluarkan dan menyisihkan zat-zat yang mengandung racun di dalam lemak tersebut. Karena jika kita tidak puasa, menyebabkan hati kelebihan lemak dan mengendap dalam jumlah besar dapat menyebabkan fatty liver sehingga hati tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, hal ini menghambat pembentukan sel-sel baru dalam hati, yang kemudian mempengaruhi pembentukan sel-sel tubuh secara menyeluruh dan kelebihan lemak di hati atau fatty liver juga menyebabkan hati tidak mampu memproduksi lemak folat dan protein dengan kadar yang mencukupi untuk memproduksi lemak protein yang akhirnya lemak di hati tidak bisa diubah menjadi energi dan disalurkan ke seluruh tubuh untuk membentuk sel-sel baru. Jadi supaya tidak terjadi fatty liver, kita harus puasa di bulan Ramadhan jika tidak ada uzur. Hati berfungsi mengubah sejumlah besar materi yang mengandung racun yang tidak bisa larut dalam air menjadi materi-materi yang tidak beracun yang bisa larut dalam air. Hati bisa melakukan fungsi tersebut dengan bantuan sistem pencernakan atau kadang-kadang hati mengeluarkan racun melalui ginjal, racun dikeluarkan dari dalam tubuh lewat air seni. Hanya puasa Ramadhan saja cara yang paling efektif untuk mengeluarkan dan mengurangi racun-racun dari tubuh dan memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga efektivitas fungsi hati serta seluruh sel tubuh untuk mengeluarkan racun-racun yang bisa meracuni otak, ginjal, pencernakan, hati dan semua organ tubuh dari tubuh tanpa mempengaruhi kerja dan fungsi seluruh bagian tubuh. Hati juga berfungsi untuk menyaring materi-materi halus, seperti materi karbon yang dialirkan ke dalam darah setelah bagian-bagiannya dipecah oleh sel khusus yang disebut cobifer, proses ini dilakukan dengan bantuan usus halus.
3.      Minggu ke-3 puasa, proses detoksin di sel-sel bagian dalam.
Para ahli medis mengatakan bahwa materi paling berbahaya yang mengancam kesehatan tubuh manusia adalah racun atau toksin yang terdapat dalam sel-sel tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan kerja sel-sel tubuh, bahkan merusak dan mematikan sel-sel tubuh. Racun itu menetap dalam tubuh atau dalam sel-sel untuk jangka waktu yang sangat lama dan tidak bisa diusir dari tubuh kecuali dengan puasa di bulan Ramadhan. Bagi perokok, proses pengeluaran racun berjalan tidak sempurna, walaupun sudah berpuasa Ramadhan selama 1 bulan. Menurut penelitian medis, setiap hari kita menghirup racun lebih dari 500 centimeter kubik yang berasal dari udara, makanan, air dan materi lainnya. Bagi perokok aktif dan pasif, maka mereka setiap hari menghirup racun lebih banyak lagi, karena ditambah dengan racun-racun rokok yang keluar dari kepulan asap rokok yang mereka hirup setiap saat dan setiap hari. Puasa memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga efektivitas fungsi sel hati serta seluruh sel tubuh, karena hati mempunyai peran penting untuk mematikan racun atau mengubah sebagian racun menjadi materi yang berguna, menyeimbangkan materi racun dengan asam sulfur atau asam glukoneck sehingga materi racun tidak bisa menjalankan fungsinya dan dikeluarkan dari tubuh. Pada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan terjadi penambahan kadar kolesterol baik atau HDL (High Density Lipoprotein) hingga mencapai 20%. HDL ini dapat melindungi tubuh dari gangguan pembuluh darah dan gangguan serangan jantung.

Dan juga terjadi penambahan lemak tak jenuh pada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, lemak tak jenuh berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Puasa berperan besar terhadap sel-sel hati melalui proses oksidasi asam-asam lemak, sel-sel hati dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di dalam lemak, sehingga sel-sel itu aktif menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian, materi-materi yang mengandung racun diseimbangkan oleh asam sulfur atau asam glukoneck, sehingga materi beracun itu tidak dapat menjalankan fungsinya dan kemudian dikeluarkan dari tubuh. Asam amino merupakan senyawa utama dalam proses anabolisme sel (anabolisme adalah suatu perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks). Ketika seseorang melakukan puasa di bulan Ramadhan, asam-asam hasil katabolisme berkumpul dalam kolam asam amino (aminoacid pool). Di dalam kolam tersebut terjadi perubahan besar (interconversi) dan perputaran dalam siklus sitrat. Siklus yang peredarannya sempurna setelah terjadi interkonversi yang kemudian beralih menjadi senyawa baru seperti purin, purimidin atau profirin. Dari senyawa-senyawa itu kemudian terbentuk protein-protein yang dibutuhkan sel, protoplasma, hormon-hormon dan senyawa biologis lain.

            Jadi selama kita berpuasa di bulan Ramadhan, maka akan berlangsung perubahan atau konversi senyawa asam amino yang berasal dari makanan melalui proses katabolisme sel. Proses ini berlangsung setelah asam amino terlarut dalam bentuknya semula dan disalurkan ke seluruh sel tubuh. Asam amino itu memenuhi kebutuhan sel untuk menjalani proses anabolisme dan menjalankan fungsinya. Jika kebutuhan sel-sel tubuh akan asam amino itu terpenuhi, maka seluruh tubuh menjadi lebih sehat, bugar dan regenerasi sel berjalan dengan baik. Asam amino esensial dalam tubuh dipakai sel untuk memproduksi protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Jika tidak berpuasa, organ-organ tubuh yang dibersihkan dari racun atau di-detoxin hanya kelenjar getah bening, hati, empedu, paru-paru, usus besar saja, jadi proses pengeluaran racun tidak sempurna. Maka puasa 1 bulan, menyempurnakan proses pengeluaran racun dari tubuh secara menyeluruh.
4.      Minggu ke-4 puasa, proses pembersihan rohani dari sinar setan.
Setan masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman haram yang dikonsumsi dan melalui dosa-dosa orang tersebut, yang menyebabkan tingkah laku, tutur kata, moral dan hati kita menjadi buruk atau bahkan sangat buruk dan lain-lain. Puasa juga membersihkan rohani kita dari hawa nafsu setan dan menyucikan kita dari dosa-dosa, sehingga ketika hari raya Idul Fitri, jasmani dan rohani kita menjadi bersih dan suci, insya Allah. Berkat puasa, manusia bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan menjaga dirinya dari bahaya yang mengancam kesehatan tubuh dan jiwanya. Puasa juga dapat melatih jiwa agar memiliki kehendak yang kuat dan memiliki kesabaran untuk menahan rasa lapar. Manusia bisa mencapai derajat jiwa yang luhur, mulia, agung, suci dan bisa meraih keseimbangan jiwa, jika ia membiasakan diri menahan lapar dengan sabar menjalankan ibadah puasa.
Puasa dapat menumbuhkan kedekatan kita kepada Allah, dan orang yang dekat dengan Allah, niscaya jiwanya akan disucikan, karena selalu melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, karena puasa mendisiplinkan jiwanya untuk terus mendekati Allah Yang Maha Suci. Puasa melatih jiwa dan pemikiran agar lebih siap menghadapi segala kenyataan dan dapat mengambil keputusan dengan cepat untuk meresponsnya. Jiwa dan pikiran yang terlatih oleh puasa dapat segera keluar dari pertentangan batin antara nafsu dan akal. Puasa juga mendorong manusia untuk selalu bersikap santun, toleran dan mudah memaafkan. Puasa juga dapat menghilangkan daging-daging haram yang ada di tubuh kita yang masuk ke dalam tubuh, baik yang sengaja maupun tidak sengaja, melalui makanan, minuman dan obat-obatan yang mengandung sebagian barang haram atau semuanya haram yang dikonsumsinya yang dibeli dengan rezeki halal atau mengkonsumsi segala yang halal tetapi dibelinya dengan rezeki haram. Insya Allah puasa adalah pemutihan diri kita dari dosa-dosa.

Hari ke-1 sampai ke-6 di bulan puasa, gejala-gejala peredaran racun dalam darah itu terlihat pada hari-hari pertama puasa, maka biasanya tubuh kita merasa lemas, meriang, sakit kepala, gelisah, mual dan lain-lain. Fenomena ini dapat dipahami karena tubuh ketika terlepas dari rutinitas sehari-hari, mengolah beberapa macam racun yang kemudian bergerak dalam aliran darah sebelum dikeluarkan dari tubuh. Ketika bergerak dalam aliran darah, racun-racun itu menyusuri berbagai bagian tubuh beserta seluruh sistem dan jaringannya, yang meliputi jantung, otak, jaringan urat saraf dan seluruh tubuh. Karena pada hari ke-1 sampai ke-6, belum terjadi penambahan sel darah putih. Setelah masa kritis, yaitu dari hari ke-1 sampai hari ke-6, tubuh kita normal lagi. Mengapa?
Ternyata, pada hari ke-7 dan seterusnya saat puasa, jumlah sel darah putih meningkat pesat. Perubahan ini secara otomatis meningkatkan kekebalan melawan berbagai peradangan. Jadi, setelah hari ke-7, tubuh kita memiliki kekebalan tubuh yang semakin baik, insya Allah kita menjadi kuat mengerjakan ibadah puasa. Puasa membuat otak kita berfungsi dengan baik, sehingga bisa mengambil keputusan dengan cepat dan memiliki ingatan yang kuat. Keadaan itu tercapai ketika seseorang menahan kekuatan inderawinya (deprivation sensory). Penelitian menunjukkan bahwa menurunnya pengaruh indrawi akan berpengaruh positif terhadap peningkatan fungsi otak dan kekuatan berfikir dan hubungan antara keduanya benar-benar kuat dan tak terpisahkan. Puasa akan memperbaiki kadar zat serotonin dan memicu otak untuk memproduksi kelompok zat endorphin dan enkephalin yang bisa menenangkan dan meringankan rasa sakit 10x lebih kuat dari obat penenang bikinan manusia. Agar zat-zat penenang endorphin dan enkephalin yang bisa mengurangi rasa sakit itu terus diproduksi oleh otak, maka manusia harus terbiasa melatih tubuhnya dengan rasa lapar dengan menjalankan puasa di bulan Ramadhan dan tidak mengkonsumsi obat-obatan atau zat-zat kimiawi lain untuk mengurangi rasa sakit, terutama narkotika ketika tubuhnya sakit, jadi jika tubuh kita sakit, cukup mengkonsumsi obat-obat herbal saja. Puasa juga berpengaruh terhadap kondisi fisiologi manusia. Puasa menyeimbangkan kadar Asam dan Basa dalam darah, dan menormalkan hormon-hormon dalam tubuh.

10 Faedah Puasa Hasil Penelitian Para Ahli Medis Barat :
1.      Puasa memberikan masa istirahat kepada tubuh untuk memperbaiki fungsi metabolismenya dan mengembalikan zat-zat yang dibutuhkannya.
2.      Puasa menghentikan kerja sistem pencernakan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak dibutuhkan tubuh, yang jika terlalu lama berada dalam tubuh dapat berubah menjadi racun yang berbahaya. Puasa juga merupakan satu-satunya cara paling efektif untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
3.      Puasa dapat meningkatkan kinerja dan fungsi sekresi sehingga berbagai zat dan materi penting itu akan didistribusikan ke seluruh bagian tubuh.
4.      Puasa dapat mengeluarkan berbagai materi yang berlebihan dalam tubuh dan berbagai zat lain yang mengendap pada pembuluh darah orang yang sakit.
5.      Puasa dapat memperbaruhi sel-sel tubuh dan berbagai sistem metabolismenya, sehingga menjadi lebih kuat. Puasa dapat menjaga seluruh anggota tubuh tetap sehat dan awet muda.
6.      Puasa akan menjaga kekuatan tubuh dan melancarkan distribusi segala zat yang dibutuhkan tubuh.
7.      Puasa memperbaiki fungsi pencernakan, mempermudah proses pencernakan dan distribusi makanan serta memperbaiki fungsi sekresi/secretion (adalah proses untuk membuat dan melepaskan substansi kimiawi dalam bentuk lendir (soft liquid mud) yang dilakukan oleh sel tubuh dan kelenjar.
8.      Puasa akan meningkatkan kekuatan memori dan menguatkan akal.
9.      Puasa dapat menyehatkan kulit, memperbagus kulit dan menghaluskan kulit.
10.  Puasa memiliki efek penyembuhan yang sangat besar tanpa efek samping yang dapat membahayakan tubuh dan meringankan bahkan menyembuhkan berbagai penyakit yang sering kali menyerang manusia modern, terutama penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

                  Puasa di bulan Ramadhan tidak boleh minum, sehingga tubuh terdorong untuk memproduksi hormon antidiuretic (zat yang menekan pembentukan urin) yang menyebabkan air yang dikeluarkan oleh tubuh ketika buang air kecil tidak terlalu banyak. Pada gilirannya, keadaan itu juga menahan hilangnya garam-garam mineral seperti sodium yang dibutuhkan oleh tubuh. Kemudian rasa haus itu juga memicu bertambahnya hormon angiotensin II dan hormon vasopressin yang dapat menurunkan tekanan darah. Kedua hormon itu bertambah dari perubahan glikomen dalam hati yang akan memberikan energi pada tubuh sehingga tetap kuat ketika berpuasa. Juga telah ditetapkan bahwa hormon antidiuretic memiliki peran penting untuk meningkatkan kekuatan memori serta meningkatkan fungsi sekresi. Dengan berpuasa, sebagian nutrisi dan energi yang biasanya dipakai oleh sistem pencernakan dapat disimpan dan dipergunakan untuk tugas-tugas yang lain, seperti mempercepat penyembuhan luka dan memerangi penyakit dan mengeluarkan penyakit dari dalam tubuh.

                  Rasulullah saw biasanya berbuka puasa dengan ngemil beberapa butir kurma, atau minum sedikit air kemudian mendirikan shalat Maghrib, jangan terbalik, karena jika makan berat dahulu kemudian shalat Maghrib dan shalatnya dilakukan tergesa-gesa, maka makanan berat yang baru masuk tidak dapat diproses oleh sistem pencernakan dengan baik dan akan merusak pencernakan. Teladan yang dilakukan beliau saw merupakan cara konsumsi yang paling baik. Karena lambung yang kosong dari makanan akan mudah menyerap zat gula sederhana dalam kurma atau buah-buahan, karena tidak membutuhkan proses pencernakan yang lama untuk menjadi energi instan yang membuat kita merasa kenyang, karena gula sederhana dalam bentuk glukosa dan fruktosa yang ada dalam kurma atau buah-buahan langsung larut dalam darah dan langsung bisa dipakai menjadi tenaga yang memberikan kekuatan dan mengembalikan vitalitas tubuh seketika dan menaikkan kadar gula darah yang turun karena seharian berpuasa, dan organ-organ tubuh bisa beraktivitas lagi. Jika kita buka puasa langsung makan dengan gula putih atau gula merah yang diolah menjadi makanan seperti : kolak, cake, dan minuman seperti : teh, es dawet, dan makan daging, telur, nasi dan sayur, maka tidak bisa langsung menjadi energi instan karena membutuhkan proses pencernakan yang lama.
      Qur’an surat Al-A’raaf ayat 31 :
31.  (...makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
Dari Miqdam bin Ma’dikariba, Rasulullah saw bersabda :
”Tidaklah anak Adam mengisi sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri, cukuplah bagi anak Adam (mengkonsumsi) beberapa suap (makanan) yang dapat menegakkan tulang punggungnya, jika ingin berbuat lebih, maka sepertiga (tempat di lambungnya) untuk makanan dan sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Hibban.

Ikhlas Menjadi Kekuatan Utama Puasa.        
Rasa syukur itu menyelinap ke dalam relung-relung sanubari menyejukkan hati yang mengalahkan teriknya sinar Matahari yang menyengat Bumi, di sinilah kualitas puasa kita diuji. Apakah kita bisa melatih diri untuk mengikhlaskan ibadah hanya karena Allah semata. Karena, hanya orang-orang yang ikhlas sajalah yang akan memperoleh hikmah maksimal dari puasanya. Bagi mereka yang berpuasa dengan terpaksa, mekanisme kesehatan di dalam tubuhnya akan berjalan tidak seimbang. Asam lambungnya akan mengucur lebih deras, karena rasa tertekan dalam mengerjakan (menjalankan) ibadah puasa. Itulah orang-orang yang merasakan lambungnya menjadi perih karena berpuasa. Penyakit maag-nya justru kambuh, sebaliknya, mereka yang mengerjakan ibadah puasa dengan ikhlas, akan memunculkan mekanisme hormonal yang baik bagi kesehatannya, termasuk mekanisme asam lambung yang seimbang. Orang yang ikhlas, hatinya akan menjadi tenang dan tenteram tidak ada perasaan tertekan. Bahkan muncul optimisme yang menyebabkan munculnya kekuatan ekstra di dalam jiwanya. Semua itu menyebabkan ia mengalami proses penyehatan jasmani dan rohani secara menyeluruh lewat ibadah puasanya. Jadi, mengapa orang-orang yang berpuasa di kawasan yang panas seperti Benua Afrika itu tetap bisa bertahan, bahkan memperoleh manfaat darinya? Faktor keikhlasan itulah yang menjadi penyebab utamanya, antisipasi kebutuhan badan secara wajar yang dipadukan dengan kekuatan iman telah memunculkan mekanisme keseimbangan alamiah pada diri seseorang yang sedang mengerjakan ibadah puasa. Allah benar-benar Maha Pemurah kapada hamba-hamba-Nya yang mengikuti petunjuk-Nya dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya.


Sumber : Al-Qur’an, Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky, Agus Mustofa dan berbagai sumber.

1 komentar:

Herbal Sriaji Pusat mengatakan...

Begitu banyaknya manfaat puasa.Alhamdulillaah....