Qur’an
surat Al-Baqarah ayat 183-184 :
183.
(“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa), nabi-nabi dan umat mereka dahulu
mengerjakan ibadah puasa selama 40 hari tanpa sahur, 1 bulan di bulan Ramadhan +
10 hari di bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri.
184.
yaitu dalam (beberapa hari yang terbilang. Maka barangsiapa
di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan) lalu ia berbuka (maka)
wajiblah baginya berpuasa (sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya) jika
ada uzur lalu mereka tidak berpuasa (maka hendaklah membayar fidyah) yaitu (memberi
makan seorang miskin. Dan barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan berpuasa lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui) manfaatnya secara jasmani dan rohani.
Puasa bisa
mencerdaskan otak, membuat kita awet muda dan sehat, karena puasa menaikkan
antioksidan dan menurunkan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Insya
Allah puasa yang Lillaahi
Ta’ala membantu proses penyembuhan penyakit kronis seperti,
stroke, diabetes, jantung, ginjal dan sebagainya, karena sel-sel organ-organ tubuh
dan sel-sel anggota tubuh yang rusak mengalami regenerasi menjadi sel-sel baru
lagi sehingga organ-organ tubuh berfungsi normal kembali seperti sebelum sakit
dan lebih afdol jika disertai infaq dan sedekah insya Allah akan mempercepat
penyembuhan penyakit-penyakit yang diderita. Dan puasa bisa meningkatkan daya
tahan tubuh, bisa menurunkan tekanan darah tinggi karena metabolisme dan organ-organ
tubuh kerjanya turun. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, maka proses
pengeluaran racun terjadi saat kita sedang menjalankan ibadah puasa yaitu pada
saat perut dalam keadaan kosong dari makanan.
1.
Minggu ke-1 puasa, proses pengeluaran racun di usus (usus
12 jari, usus besar, usus halus, usus buntu) dengan mengeluarkan ampas
sisa-sisa metabolisme.
2.
Minggu
ke-2 puasa, proses pengeluaran racun di organ-organ tubuh.
Ketika berpuasa, fungsi katabolisme
dalam liver atau hati mengalahkan fungsi anabolisme untuk menyerap bahan
makanan, sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk mengeluarkan endapan racun di
dalam sel-sel tubuh selama masa kekosongan dari makanan, endapan racun tersebut
berasal dari makanan dan obat-obatan yang mengendap dalam tubuh sehingga
menyebabkan sakit dan membebani tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lemah dan
kehilangan energi. Hati mempunyai 300 fungsi, yaitu, menetralisir racun, karena
di dalam hati ada enzim-enzim yang berfungsi menetralkan racun, di hati juga
tempat pembentukan enzim-enzim. Ketika seseorang berpuasa, endapan racun itu
dikeluarkan dari tubuhnya, sehingga dia menjadi lebih sehat dan lebih kuat dari
sebelumnya. Selain itu, fungsi sel-sel hati bekerja lebih baik untuk
menghilangkan sejumlah besar racun ketika puasa. Dengan
demikian, puasa berperan penting untuk menjaga kesehatan semua sistem
metabolisme. Puasa meningkatkan fungsi hati karena puasa dapat meningkatkan
produksi asam lemak dan asam amino esensial yang diambil dari makanan ketika
sahur dan berbuka. Ketika kita puasa, terbentuk protein, lemak folat,
glisoteron dan senyawa kimia lainnya yang berfungsi untuk membentuk sel-sel baru
atau untuk meremajakan sel-sel seluruh tubuh (sel-sel tubuh diperbaruhi tidak
lebih dari 20 hari usai puasa) dan membersihkan sel-sel hati dari lemak
yang mengendap di dalamnya setelah makan.
Pada waktu puasa, sejumlah besar
lemak yang tersimpan dalam tubuh dialirkan ke hati untuk dimanfaatkan sebagai
sumber energi. Dengan demikian hati terbebas dari kelebihan lemak yang
akan merusak fungsi hati karena tidak adanya lemak, efek dari puasa kita. Kemudian
hati mengeluarkan dan menyisihkan zat-zat yang mengandung racun di dalam lemak
tersebut. Karena jika kita tidak puasa, menyebabkan hati kelebihan lemak dan
mengendap dalam jumlah besar dapat menyebabkan fatty liver sehingga hati tidak
dapat menjalankan fungsinya dengan baik, hal ini menghambat pembentukan sel-sel
baru dalam hati, yang kemudian mempengaruhi pembentukan sel-sel tubuh secara
menyeluruh dan kelebihan lemak di hati atau fatty liver juga menyebabkan hati
tidak mampu memproduksi lemak folat dan protein dengan kadar yang mencukupi
untuk memproduksi lemak protein yang akhirnya lemak di hati tidak bisa diubah
menjadi energi dan disalurkan ke seluruh tubuh untuk membentuk sel-sel baru. Jadi
supaya tidak terjadi fatty liver, kita harus puasa di bulan Ramadhan jika tidak
ada uzur. Hati berfungsi mengubah sejumlah besar materi yang mengandung racun
yang tidak bisa larut dalam air menjadi materi-materi yang tidak beracun yang
bisa larut dalam air. Hati bisa melakukan fungsi tersebut dengan bantuan sistem
pencernakan atau kadang-kadang hati mengeluarkan racun melalui ginjal, racun
dikeluarkan dari dalam tubuh lewat air seni. Hanya puasa Ramadhan saja cara
yang paling efektif untuk mengeluarkan dan mengurangi racun-racun dari tubuh
dan memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga efektivitas fungsi hati
serta seluruh sel tubuh untuk mengeluarkan racun-racun yang bisa meracuni otak,
ginjal, pencernakan, hati dan semua organ tubuh dari tubuh tanpa mempengaruhi
kerja dan fungsi seluruh bagian tubuh. Hati juga berfungsi untuk menyaring
materi-materi halus, seperti materi karbon yang dialirkan ke dalam darah
setelah bagian-bagiannya dipecah oleh sel khusus yang disebut cobifer, proses
ini dilakukan dengan bantuan usus halus.
3.
Minggu
ke-3 puasa, proses detoksin di sel-sel bagian dalam.
Para ahli medis mengatakan bahwa
materi paling berbahaya yang mengancam kesehatan tubuh manusia adalah racun
atau toksin yang terdapat dalam sel-sel tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan
kerja sel-sel tubuh, bahkan merusak dan mematikan sel-sel tubuh. Racun itu
menetap dalam tubuh atau dalam sel-sel untuk jangka waktu yang sangat lama dan
tidak bisa diusir dari tubuh kecuali dengan puasa di bulan Ramadhan. Bagi
perokok, proses pengeluaran racun berjalan tidak sempurna, walaupun sudah
berpuasa Ramadhan selama 1 bulan. Menurut penelitian medis, setiap hari kita menghirup
racun lebih dari 500 centimeter kubik yang berasal dari udara, makanan, air dan
materi lainnya. Bagi perokok aktif dan pasif, maka mereka setiap hari menghirup
racun lebih banyak lagi, karena ditambah dengan racun-racun rokok yang keluar
dari kepulan asap rokok yang mereka hirup setiap saat dan setiap hari. Puasa memiliki peran yang sangat
penting untuk menjaga efektivitas fungsi sel hati serta seluruh sel tubuh,
karena hati mempunyai peran penting untuk mematikan racun atau mengubah
sebagian racun menjadi materi yang berguna, menyeimbangkan materi racun dengan
asam sulfur atau asam glukoneck sehingga materi racun tidak bisa menjalankan
fungsinya dan dikeluarkan dari tubuh. Pada orang yang berpuasa di bulan
Ramadhan akan terjadi penambahan kadar kolesterol baik atau HDL (High
Density Lipoprotein) hingga mencapai 20%. HDL ini dapat
melindungi tubuh dari gangguan pembuluh darah dan gangguan serangan jantung.
Dan juga
terjadi penambahan lemak tak jenuh pada orang yang berpuasa di bulan Ramadhan,
lemak tak jenuh berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Puasa berperan
besar terhadap sel-sel hati melalui proses oksidasi asam-asam lemak, sel-sel
hati dikeluarkan dari tempat penyimpanannya di dalam lemak, sehingga sel-sel itu
aktif menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian, materi-materi yang
mengandung racun diseimbangkan oleh asam sulfur atau asam glukoneck, sehingga
materi beracun itu tidak dapat menjalankan fungsinya dan kemudian dikeluarkan
dari tubuh. Asam amino merupakan senyawa utama dalam proses anabolisme sel
(anabolisme adalah suatu perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks).
Ketika seseorang melakukan puasa di bulan Ramadhan, asam-asam hasil katabolisme
berkumpul dalam kolam asam amino (aminoacid pool). Di dalam kolam
tersebut terjadi perubahan besar (interconversi) dan perputaran dalam
siklus sitrat. Siklus yang peredarannya sempurna setelah terjadi interkonversi
yang kemudian beralih menjadi senyawa baru seperti purin, purimidin atau
profirin. Dari senyawa-senyawa itu kemudian terbentuk protein-protein yang
dibutuhkan sel, protoplasma, hormon-hormon dan senyawa biologis lain.
Jadi
selama kita berpuasa di bulan Ramadhan, maka akan berlangsung perubahan atau
konversi senyawa asam amino yang berasal dari makanan melalui proses
katabolisme sel. Proses ini berlangsung setelah asam amino terlarut dalam
bentuknya semula dan disalurkan ke seluruh sel tubuh. Asam amino itu memenuhi
kebutuhan sel untuk menjalani proses anabolisme dan menjalankan fungsinya. Jika
kebutuhan sel-sel tubuh akan asam amino itu terpenuhi, maka seluruh tubuh
menjadi lebih sehat, bugar dan regenerasi sel berjalan dengan baik. Asam amino
esensial dalam tubuh dipakai sel untuk memproduksi protein yang dibutuhkan oleh
tubuh. Jika tidak berpuasa, organ-organ tubuh yang dibersihkan dari racun atau
di-detoxin hanya kelenjar getah bening, hati, empedu, paru-paru, usus besar
saja, jadi proses pengeluaran racun tidak sempurna. Maka puasa 1 bulan,
menyempurnakan proses pengeluaran racun dari tubuh secara menyeluruh.
4.
Minggu ke-4 puasa, proses pembersihan rohani dari sinar
setan.
Setan masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman haram yang dikonsumsi dan
melalui dosa-dosa orang tersebut, yang menyebabkan tingkah laku, tutur kata,
moral dan hati kita menjadi buruk atau bahkan sangat buruk dan lain-lain. Puasa
juga membersihkan rohani kita dari hawa nafsu setan dan menyucikan kita dari
dosa-dosa, sehingga ketika hari raya Idul Fitri, jasmani dan rohani kita
menjadi bersih dan suci, insya Allah. Berkat
puasa, manusia bisa menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan
menjaga dirinya dari bahaya yang mengancam kesehatan tubuh dan jiwanya. Puasa
juga dapat melatih jiwa agar memiliki kehendak yang kuat dan memiliki kesabaran
untuk menahan rasa lapar. Manusia bisa mencapai derajat jiwa yang luhur, mulia,
agung, suci dan bisa meraih keseimbangan jiwa, jika ia membiasakan diri menahan
lapar dengan sabar menjalankan ibadah puasa.
Puasa
dapat menumbuhkan kedekatan kita kepada Allah, dan orang yang dekat dengan
Allah, niscaya jiwanya akan disucikan, karena selalu melakukan ketaatan dan
menjauhi kemaksiatan, karena puasa mendisiplinkan jiwanya untuk terus mendekati
Allah Yang Maha Suci. Puasa melatih jiwa dan pemikiran agar lebih siap
menghadapi segala kenyataan dan dapat mengambil keputusan dengan cepat untuk
meresponsnya. Jiwa dan pikiran yang terlatih oleh puasa dapat segera
keluar dari pertentangan batin antara nafsu dan akal. Puasa juga mendorong
manusia untuk selalu bersikap santun, toleran dan mudah memaafkan. Puasa juga
dapat menghilangkan daging-daging haram yang ada di tubuh kita yang masuk ke
dalam tubuh, baik yang sengaja maupun tidak sengaja, melalui makanan, minuman
dan obat-obatan yang mengandung sebagian barang haram atau semuanya haram yang
dikonsumsinya yang dibeli dengan rezeki halal atau mengkonsumsi segala yang
halal tetapi dibelinya dengan rezeki haram. Insya Allah puasa adalah pemutihan
diri kita dari dosa-dosa.
Hari ke-1
sampai ke-6 di bulan puasa, gejala-gejala peredaran racun dalam darah itu
terlihat pada hari-hari pertama puasa, maka biasanya tubuh kita merasa lemas,
meriang, sakit kepala, gelisah, mual dan lain-lain. Fenomena ini dapat dipahami
karena tubuh ketika terlepas dari rutinitas sehari-hari, mengolah beberapa
macam racun yang kemudian bergerak dalam aliran darah sebelum dikeluarkan dari
tubuh. Ketika bergerak dalam aliran darah, racun-racun itu menyusuri berbagai
bagian tubuh beserta seluruh sistem dan jaringannya, yang meliputi jantung,
otak, jaringan urat saraf dan seluruh tubuh. Karena pada hari ke-1 sampai ke-6,
belum terjadi penambahan sel darah putih. Setelah masa kritis, yaitu dari hari
ke-1 sampai hari ke-6, tubuh kita normal lagi. Mengapa?
Ternyata, pada hari ke-7 dan
seterusnya saat puasa, jumlah sel darah putih meningkat pesat.
Perubahan ini secara otomatis meningkatkan kekebalan melawan berbagai
peradangan. Jadi, setelah hari ke-7, tubuh kita memiliki kekebalan tubuh yang
semakin baik, insya Allah kita menjadi kuat mengerjakan ibadah puasa. Puasa
membuat otak kita berfungsi dengan baik, sehingga bisa mengambil keputusan
dengan cepat dan memiliki ingatan yang kuat. Keadaan itu tercapai ketika
seseorang menahan kekuatan inderawinya (deprivation sensory). Penelitian menunjukkan bahwa
menurunnya pengaruh indrawi akan berpengaruh positif terhadap peningkatan
fungsi otak dan kekuatan berfikir dan hubungan antara keduanya benar-benar kuat
dan tak terpisahkan. Puasa akan memperbaiki kadar zat serotonin dan memicu otak
untuk memproduksi kelompok zat endorphin dan enkephalin yang bisa menenangkan
dan meringankan rasa sakit 10x lebih kuat dari obat penenang bikinan manusia.
Agar zat-zat penenang endorphin dan enkephalin yang bisa mengurangi rasa sakit
itu terus diproduksi oleh otak, maka manusia harus terbiasa melatih tubuhnya
dengan rasa lapar dengan menjalankan puasa di bulan Ramadhan dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan atau zat-zat kimiawi lain untuk mengurangi rasa sakit,
terutama narkotika ketika tubuhnya sakit, jadi jika tubuh kita sakit, cukup
mengkonsumsi obat-obat herbal saja. Puasa juga berpengaruh terhadap kondisi
fisiologi manusia. Puasa menyeimbangkan kadar Asam dan Basa dalam darah, dan
menormalkan hormon-hormon dalam tubuh.
10
Faedah Puasa Hasil Penelitian Para Ahli Medis Barat :
1.
Puasa
memberikan masa istirahat kepada tubuh untuk memperbaiki fungsi metabolismenya
dan mengembalikan zat-zat yang dibutuhkannya.
2.
Puasa
menghentikan kerja sistem pencernakan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang
tidak dibutuhkan tubuh, yang jika terlalu lama berada dalam tubuh dapat berubah
menjadi racun yang berbahaya. Puasa juga merupakan satu-satunya cara paling
efektif untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
3.
Puasa dapat meningkatkan kinerja dan fungsi sekresi
sehingga berbagai zat dan materi penting itu akan didistribusikan ke seluruh
bagian tubuh.
4.
Puasa dapat mengeluarkan berbagai materi yang berlebihan
dalam tubuh dan berbagai zat lain yang mengendap pada pembuluh darah orang yang
sakit.
5.
Puasa dapat memperbaruhi sel-sel tubuh dan berbagai
sistem metabolismenya, sehingga menjadi lebih kuat. Puasa dapat menjaga seluruh
anggota tubuh tetap sehat dan awet muda.
6.
Puasa
akan menjaga kekuatan tubuh dan melancarkan distribusi segala zat yang
dibutuhkan tubuh.
7.
Puasa
memperbaiki fungsi pencernakan, mempermudah proses pencernakan dan distribusi
makanan serta memperbaiki fungsi sekresi/secretion (adalah proses untuk membuat
dan melepaskan substansi kimiawi dalam bentuk lendir (soft liquid mud) yang
dilakukan oleh sel
tubuh
dan kelenjar.
8.
Puasa akan meningkatkan kekuatan memori dan menguatkan
akal.
9.
Puasa dapat menyehatkan kulit, memperbagus kulit dan
menghaluskan kulit.
10. Puasa
memiliki efek penyembuhan yang sangat besar tanpa efek samping yang dapat
membahayakan tubuh dan meringankan bahkan menyembuhkan berbagai penyakit yang
sering kali menyerang manusia modern, terutama penyakit jantung dan tekanan
darah tinggi.
Puasa di bulan Ramadhan tidak boleh minum, sehingga
tubuh terdorong untuk memproduksi hormon antidiuretic (zat yang
menekan pembentukan urin) yang menyebabkan air yang dikeluarkan oleh tubuh
ketika buang air kecil tidak terlalu banyak. Pada gilirannya, keadaan itu juga
menahan hilangnya garam-garam mineral seperti sodium yang dibutuhkan oleh
tubuh. Kemudian rasa haus itu juga memicu bertambahnya hormon
angiotensin II dan hormon vasopressin yang dapat
menurunkan tekanan darah. Kedua hormon itu bertambah dari perubahan glikomen
dalam hati yang akan memberikan energi pada tubuh sehingga tetap kuat ketika
berpuasa. Juga telah ditetapkan bahwa hormon antidiuretic memiliki peran
penting untuk meningkatkan kekuatan memori serta meningkatkan fungsi sekresi.
Dengan berpuasa, sebagian nutrisi dan energi yang biasanya dipakai oleh sistem
pencernakan dapat disimpan dan dipergunakan untuk tugas-tugas yang lain,
seperti mempercepat penyembuhan luka dan memerangi penyakit dan mengeluarkan
penyakit dari dalam tubuh.
Rasulullah saw biasanya berbuka
puasa dengan ngemil beberapa butir kurma, atau minum sedikit air kemudian
mendirikan shalat Maghrib, jangan terbalik, karena jika makan berat dahulu
kemudian shalat Maghrib dan shalatnya dilakukan tergesa-gesa, maka makanan berat
yang baru masuk tidak dapat diproses oleh sistem pencernakan dengan baik dan
akan merusak pencernakan. Teladan yang dilakukan beliau saw merupakan cara konsumsi
yang paling baik. Karena lambung yang kosong dari makanan akan mudah menyerap
zat gula sederhana dalam kurma atau buah-buahan, karena tidak membutuhkan
proses pencernakan yang lama untuk menjadi energi instan yang membuat kita
merasa kenyang, karena gula sederhana dalam bentuk glukosa dan fruktosa yang
ada dalam kurma atau buah-buahan langsung larut dalam darah dan langsung bisa
dipakai menjadi tenaga yang memberikan kekuatan dan mengembalikan vitalitas
tubuh seketika dan menaikkan kadar gula darah yang turun karena seharian
berpuasa, dan organ-organ tubuh bisa beraktivitas lagi. Jika kita buka puasa
langsung makan dengan gula putih atau gula merah yang diolah menjadi makanan
seperti : kolak, cake, dan minuman seperti : teh, es dawet, dan makan daging,
telur, nasi dan sayur, maka tidak bisa langsung menjadi energi instan karena
membutuhkan proses pencernakan yang lama.
Qur’an
surat Al-A’raaf ayat 31 :
31.
(...makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).
Dari Miqdam bin Ma’dikariba, Rasulullah
saw bersabda :
”Tidaklah anak Adam mengisi
sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri, cukuplah bagi anak Adam (mengkonsumsi)
beberapa suap (makanan) yang dapat
menegakkan tulang punggungnya, jika ingin berbuat lebih, maka sepertiga (tempat
di lambungnya) untuk makanan dan
sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya”.
Hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
Ikhlas
Menjadi Kekuatan Utama Puasa.
Rasa syukur itu menyelinap ke dalam relung-relung
sanubari menyejukkan hati yang mengalahkan teriknya sinar Matahari yang
menyengat Bumi, di sinilah kualitas puasa kita diuji. Apakah kita bisa melatih
diri untuk mengikhlaskan ibadah hanya karena Allah semata. Karena, hanya
orang-orang yang ikhlas sajalah yang akan memperoleh hikmah maksimal dari
puasanya. Bagi mereka yang berpuasa dengan terpaksa, mekanisme kesehatan di
dalam tubuhnya akan berjalan tidak seimbang. Asam lambungnya akan mengucur
lebih deras, karena rasa tertekan dalam mengerjakan (menjalankan) ibadah puasa.
Itulah orang-orang yang merasakan lambungnya menjadi perih karena berpuasa.
Penyakit maag-nya justru kambuh, sebaliknya, mereka yang mengerjakan ibadah
puasa dengan ikhlas, akan memunculkan mekanisme hormonal yang baik bagi kesehatannya,
termasuk mekanisme asam lambung yang seimbang. Orang yang ikhlas, hatinya akan
menjadi tenang dan tenteram tidak ada perasaan tertekan. Bahkan muncul
optimisme yang menyebabkan munculnya kekuatan ekstra di dalam jiwanya. Semua
itu menyebabkan ia mengalami proses penyehatan jasmani dan rohani secara
menyeluruh lewat ibadah puasanya. Jadi, mengapa orang-orang yang berpuasa di
kawasan yang panas seperti Benua Afrika itu tetap bisa bertahan, bahkan
memperoleh manfaat darinya? Faktor keikhlasan itulah yang menjadi penyebab
utamanya, antisipasi kebutuhan badan secara wajar yang dipadukan dengan
kekuatan iman telah memunculkan mekanisme keseimbangan alamiah pada diri
seseorang yang sedang mengerjakan ibadah puasa. Allah benar-benar Maha Pemurah
kapada hamba-hamba-Nya yang mengikuti petunjuk-Nya dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya.
Sumber : Al-Qur’an, Mukjizat
Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky, Agus Mustofa dan berbagai sumber.