13 Maret, 2013

HADITS MENJENGUK ORANG SAKIT

Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21 :
21.  (“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagi kalian) yaitu (bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan) kedatangan (hari Kiamat dan ia banyak menyebut Allah”).
Qur’an surat Al-Hasyr ayat 7 :
7.      (“….Apa yang telah diberikan oleh Rasul) Muhammad saw (kepada kalian, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”).

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Jika salah seorang di antara kalian menjadi imam shalat berjamaah, maka percepatlah (shalatnya dengan tidak membaca surat-surat yang panjang tetapi tidak mengurangi syarat dan rukunnya termasuk harus tumakninah), karena mungkin di antara mereka (makmum) ada yang sedang sakit, lemah serta lanjut usia. Akan tetapi jika melakukan shalat sendirian, ia boleh memperpanjang sekehendaknya”. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata :
”Rasulullah saw melaknat pria yang mengenakan pakaian wanita atau bertingkah laku menyerupai wanita atau menjadikan dirinya wanita dan wanita yang mengenakan pakaian pria atau bertingkah laku menyerupai pria atau menjadikan dirinya pria”. Hadits riwayat Abu Daud dan Ahmad.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Siapa yang mengunjungi orang sakit atau berkunjung ke tempat saudaranya sesama muslim, maka malaikat akan mendoakan kebaikan dan keselamatannya dalam perjalanannya, serta mendoakan agar mendapat tempat di Surga”. Hadits riwayat At-Tirmidzi.
Dari Tsauban Maula, Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka ia benar-benar duduk di kebun Surga, sehingga jika ia berdiri hendak pulang, maka ditugaskan 70 ribu malaikat menyertai ia, mereka (para malaikat) mendoakan keselamatan untuknya hingga malam hari tiba”. Hadits riwayat Muslim.
Rasulullah saw bersabda :
“Orang yang menjenguk orang sakit itu berarti dia mengarungi rahmat Allah Ta’ala dan jika duduk dekat orang yang sakit, maka ia tenggelam dalam rahmat Allah Swt ”. Hadits riwayat Imam Ahmad dan At-Thabrani.
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa menengok orang sakit, akan ada yang memanggil dari Langit : “Engkau telah berbuat baik dan langkahmu telah benar, engkau juga berhak atas sebuah rumah di Jannah”.
Hadits riwayat At-Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah.
Rasulullah saw bersabda:
1.      Janganlah kalian mengenakan kain sutra, barangsiapa yang mengenakannya di dunia, maka ia tidak akan mengenakannya di akhirat (boleh jika untuk dibuat bunga dan ditaruh di vas).
2.      Janganlah kalian mengenakan kain sutra halus dan kain sutra kasar.
3.      Jangan pula minum dengan bejana emas dan perak.
4.      Janganlah kalian makan dengan piring emas dan perak karena sesungguhnya itu semua diperuntukkan bagi orang-orang musyrik di dunia dan diperuntukkan bagi kalian di akhirat.
5.      Sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah mengharamkan jual-beli minuman keras, bangkai, babi, dan berhala.

Rasulullah saw menyuruh:
1.      Menengok orang sakit.
2.      Mengiringi jenazah sampai ke kuburan bagi kaum pria.
3.      Menjawab orang bersin yang mengucapkan Alhamdulillah, maka kita menjawab Yarhamukallah dan yang bersin menjawab lagi Yahdikumullah.
4.      Memenuhi sumpah.
5.      Menolong orang yang teraniaya baik fisik maupun mental. 
6.      Mendatangi undangan terutama tahlilan orang yang baru meninggal untuk mendoakannya, jika undangan syukuran, seperti : penganten, khitan, banca’an dan sejenisnya, jika ada udzur tidak datang tidak apa-apa, kecuali untuk membalas undangan.
7.      Menyebarkan salam.
8.      Kaum pria dilarang memakai perhiasan dari emas.
9.      Jika kita mendengar orang mengucapkan “Nabi Muhammad saw”, kita wajib menjawab “Shalallahu alaih”.
10.Jika masuk kamar mandi atau WC, diwajibkan berdoa : “Allahumma inni audzubika minal khobutsi wal khobaits”.

Dari Umar ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda :
”Jangan kamu memakai sutra, karena barangsiapa memakai sutra di dunia, nanti di akhirat tidak lagi memakainya”. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Ali bin Abu Tholib ra berkata :  ”Rasulullah saw mengambil sutra, ia letakkan di sebelah kanannya, dan ia mengambil emas kemudian diletakkan di sebelah kirinya, lantas ia (Rasulullah saw) bersabda : ”Kedua (emas dan sutra) ini haram buat orang laki-laki dan umatku”. HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah. Tetapi Ibnu Majah menambahkan :  “Halal buat orang-orang perempuan”.
Rasulullah saw pernah melihat seorang laki-laki memakai cincin emas di tangannya, kemudian oleh Rasulullah saw di cabutnya cincin itu dan dibuang oleh beliau ke tanah, kemudian Rasulullah saw bersabda : ”Salah seorang diantara kamu mengambil bara api kemudian ia letakkan di tangannya”. Hadits riwayat Muslim.

Jadi emas bagi pria dalam bentuk apapun akan menjadi bara api nanti di akhirat bagi pria yang memakainya di dunia sebagai perhiasan. Karena partikel-partikel emas bisa masuk ke dalam aliran darah dan meracuni tubuh yang menyebabkan sakit alzheimer (pikun), jika wanita yang memakai perhiasan emas, partikel-partikel emas yang masuk ke dalam aliran darah dibuang setiap bulannya ketika wanita tersebut menstruasi, jadi tidak sampai meracuni tubuh wanita tersebut, maka tidak menyebabkan sakit alzheimer.

Sumber : Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Hadits dan sumber yang lain.

1 komentar:

Susu Kambing Etawa mengatakan...

Sungguh besar nikmat yang Allah berikan
Sampai menjenguk saja kita bisa merasakan nikmatnya rahmat Sang Pencipta
Kenikmatannya sunggu tiada tara

nice artikel :)