22 Maret, 2013

MENGAPA ALLAH SWT TIDAK MENAMPAKAN DIRI DI DUNIA


Langit dan Bumi diciptakan oleh Allah dari gas alam semesta (Universal Gas) atau disebut juga Gas Hidrogen yang terdapat di alam semesta. Hidrogen itu terdiri dari 1 atom elektron + 1 atom proton, Gas Hidrogen adalah gas yang paling ringan dan paling rapuh. Sedangkan Allah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Kuat dan Maha Bercahaya.
Qur’an surat Al-An’aam ayat 103 :
103.    (Dia) Allah (tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata) semua makhluk-Nya di dunia (sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan) Allah Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata (tampak) dari segala ciptaan-Nya di alam semesta, karena Allah Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui dan Maha Melihat, Al-Maaidah 97, 109, 116, Al-An’aam 73, At-Taubah 78, 94, 105, Ar-Ra’du 9, Al-Mu’minuun 92, An-Naml 65, As-Sajdah 6, Sabaa’ 3, 48, Az-Zumar 46, Al-Hujuraat 18, Al-Hasyr 22, Al-Jumu’ah 8, At-Taghaabun 18 dan Al-Jin 26 (dan Dia-lah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui) Al-Mulk 14, segala yang tersembunyi dari jangkauan akal/kecerdasan/IQ, ilmu dan segala macam indera makhluk-makhluk-Nya di alam semesta. Allah mengetahui yang terang dan yang tersembunyi dan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya walaupun hanya sebesar zarrah yang ada di Langit dan yang ada di Bumi dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar dari itu, melainkan semuanya tercatat dalam Kitab Lauhul Mahfudz, Ali-’Imran 5, 29, Ar-Ra’du 10, Ibrahim 38, Thaahaa 7, An-Nuur 29, An-Naml 25, Al-Ahzab 54, Sabaa’ 3, Faathir 38, Al-Mumtahanah 1, Al-Insyiqaaq 23 dan Al-A’laa 7. Allah-lah Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu, Al-Hadiid 3. Allah mengetahui apa yang dirahasiakan atau disembunyikan hati manusia dan apa yang dilahirkan atau dinyatakan oleh manusia, Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui segala isi hati, Al-Baqarah 77, 235, 284, Ali-’Imran ayat 29, 119, 154, Al-Maaidah 7, 61, 99, Al-An’aam 3, Al-Anfaal 43, Huud 5, Ar-Ra’du 9-10, An-Nahl 19, 23, Thaahaa 7, Al-Anbiyaa’ 4, 110, Al-Furqaan 2, 6, An-Naml 74, Al-Qashash 69, Al-’Ankabuut 10, Luqman 23, Al-Ahzab 54, Al-Mu’min 19, Asy-Syuuraa 24, Az-Zukhruf 80, Muhammad 26, Qaaf 16, 45, Al-Hadiid 6, At-Taghaabun 4 dan Al-Mulk 13-14. Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di Langit dan di Bumi? Tidaklah pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Allah-lah yang keempatnya. Dan tidaklah pembicaraan antara lima orang, melainkan Allah-lah yang keenamnya. Dan tidaklah pula pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Allah berada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan, Al-Hajj 76. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam Bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari Langit dan apa yang naik kepadanya, Sabaa’ 1-2 dan Al-Mujaadilah 7. Dan di sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, Al-An’aam 59. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di Langit dan di Bumi dan kepada-Nyalah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang mereka kerjakan, Huud 123. Allah mengetahui apa saja yang ada di Langit dan di Bumi semuanya telah tertulis dalam Kitab Lauhul Mahfudz, yang demikian itu amat mudah bagi Allah, Al-Hajj 70, Al-Hujuraat 16 dan Al-Hadiid 4. Dan tidak sesuatu pun yang ghaib di Langit dan di Bumi, melainkan tercatat dalam Kitab Lauhul Mahfudz, An-Naml 75.

Dan ketika Nabi Musa as ingin melihat Allah saat masih di puncak Jabal Musa, Gunung Sinai, Semenanjung Sinai - Mesir, maka Allah berfirman :
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 143 :
143.    (“Dan ketika Musa datang untuk munajat dengan Kami, pada waktu yang telah Kami tentukan) waktu yang telah Allah janjikan kepada Nabi Musa as akan berbicara dengannya pada waktu itu (dan Tuhan telah berfirman kepadanya) dari belakang tabir (hijab), Asy-Syuuraa 51 dengan nyata (sebenarnya) secara langsung tanpa perantara Malaikat Jibril as dan juga tidak lewat mimpi dengan pembicaraan yang dapat Nabi Musa as dengar dari segala penjuru karena suara Allah bergema, Nabi Musa as (berkata : “Ya Tuhanku, tampakkanlah kepadaku) diri Engkau (agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : ”Kamu sekali-kali tidak dapat) mampu (melihat-Ku, tetapi lihatlah kepada gunung itu) yang bangunannya lebih kuat dan lebih keras daripada dirimu Musa (gunung itu lebih kuat dan lebih keras dari tubuh material Nabi Musa as) (maka jika ia) gunung batu granit yang sangat keras itu (tetap pada tempatnya) jika gunung tersebut tidak hancur dan tetap tegak berdiri seperti sediakala saat tersinari cahaya-Ku (maka engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya tampak) yaitu Allah menampakkan sebagian dari cahaya-Nya yang sangat luar biasa kecil, yaitu hanya sebesar    ½ jari manis. Hadits riwayat Al-Hakim. Allah Maha Besar, Maha Bercahaya, Maha Kuat dan Maha Perkasa, padahal hanya baru sebagian dari cahaya-Nya saja, belum Allah yang menampakkan diri (bagi) menyinari (gunung itu, menjadikan) membuat (gunung itu hancur luluh) gunung batu granit itu hancur lebur rata dengan tanah (dan Musa jatuh pingsan) tak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat dan mendengar gunung hancur di depan matanya dan gunung yang dipijaknya bergetar hebat (maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata : ”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau) dari permintaan yang aku tidak diperintahkan mengemukakannya (dan aku orang yang pertama-tama beriman”) di zamanku ini. Gunung-gunung batu yang letaknya lebih jauh di sekitar puncak Jabal Musa, Gunung Sinai tempat dahulu Nabi Musa as bermunajat kepada Allah setelah tersinari sebagian kecil sekali dari cahaya Allah tersebut, memang berbeda. Gunung-gunung batu granit tersebut bebatuannya tampak terbelah pecah berantakan seperti pernah dilanda gempa Bumi. Ketika Bani Israil meminta kepada Nabi Musa as supaya Allah menampakan diri di hadapan mereka, maka Allah mengazab mereka karena zhalim, durhaka, ingkar dan mendustakan Allah dan rasul-Nya, padahal sudah banyak bukti yang sangat jelas dan sangat luar biasa menakjubkan yang mereka lihat dan alami sendiri, tetapi mereka tetap ingkar kepada Allah dan rasul-Nya.

Jadi jelas, mengapa Allah tidak menampakkan diri di dunia, karena hal itu akan membahayakan umat manusia dan semesta alam, Langit dan Bumi itu sangat sensitif terhadap perubahan sekecil apa pun. Jadi, tidak usah Allah menampakkan cahaya-Nya, jika Allah tidak menahan Langit dan Bumi beserta segala isinya saja, maka keduanya lenyap sebelum hari Kiamat, Faathir 41.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 55-56 :  
55.  Ini terjadi setelah Nabi Musa as turun dari puncak Jabal Musa di Gunung Sinai, lalu mendapati sebagian kaumnya menyembah berhala (Dan ketika kamu) Bani lsrail pergi bersama Nabi Musa as untuk memohon ampun kepada Allah, setelah sebagian Bani Israil menyembah berhala anak sapi emas dan telah dihukum mati sebagai bentuk pertobatan kepada Allah atas dosa mereka melakukan kemusryikan, lalu Bani Israil yang tidak menyembah berhala (berkata : ”Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang”) mereka meminta Allah menampakkan diri yang bisa dilihat mata dengan jelas dan nyata di hadapan mereka (karena itu kamu) Bani Israil (disambar petir sedang kamu menyaksikannya) saat dirimu disambar petir, Allah azab mereka karena kezhalimannya yang melampaui batas, An-Nisaa’ 153, seperti halnya orang-orang Israel zaman Nabi Musa as, orang-orang kafir Mekkah juga sama melakukan kezhaliman yang melampaui batas dan benar-benar sangat kelewat batas, yaitu durhaka dan mendustakan Allah dan rasul-Nya disebabkan mereka berani meminta melihat Allah Swt tampak dengan nyata atau terang dihadapan mereka lalu mengatakan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad saw adalah rasul-Nya, baru mereka akan beriman, Al-Furqaan 21.
56.   (Setelah itu Kami bangkitkan kamu) Bani Israil (sesudah kamu mati) karena disambar petir hingga tewas (agar kamu bersyukur) atas nikmat karunia Allah karena masih diberi kesempatan hidup lagi untuk bertobat.

Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 48-49 :
48.  (Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa).
49.  (Yaitu orang-orang yang takut) azab (Tuhan mereka, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan) tibanya (hari Kiamat).
Qur’an surat Asy-Syuuraa ayat 51 :
51.  (Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu) Allah perintahkan Malaikat Jibril as menurunkan wahyu itu ke dalam kalbu (hati) para nabi, Al-Baqarah ayat 97 dan Asy-Syu’araa’ ayat 192-194 (atau dari belakang tabir) Allah tidak menampakkan diri di dunia kepada para nabi apalagi kepada manusia biasa, baik itu lewat mimpi maupun ketika dengan sebenarnya berfirman dan berbicara secara langsung kepada Nabi Ibrahim as, Al-Baqarah 260 dan Injil Barnabas bab 29 dan Nabi Musa as, Al-Baqarah 253, An-Nisaa’ 164 dan Al-A’raaf 143-144 di atas gunung, waktu dan zaman yang berbeda, supaya tidak terjadi Kiamat yang tiba-tiba sebelum waktunya (atau dengan mengutus seorang utusan) malaikat (lalu diwahyukan kepadanya) para nabi dan rasul (dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana).

Qur’an surat Faathir ayat 18 :
18.  (….Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya) sedangkan (mereka tidak) bisa (melihat-Nya dan mereka) tetap (mendirikan shalat) walaupun dalam keadaan sendirian tidak dilihat orang lain (Dan barangsiapa yang menyucikan dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya. Dan kepada Allah-lah kembali kalian).
Qur’an surat Yaasiin ayat 11 :
11.  (Sesungguhnya kamu hanya dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan) petunjuk Al-Qur’an (dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun mereka tidak melihat-Nya) di dunia (Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia).
Qur’an surat Qaaf ayat 33-35 :
33.  Yaitu (orang yang takut kepada) Tuhan (Yang Maha Pemurah sedangkan Dia tidak tampak olehnya dan ia) yaitu orang-orang yang taat kepada-Nya (datang dengan hati yang bertobat).
34.  Di akhirat nanti, dikatakan kepada orang-orang yang tetap bertakwa kepada Allah sedangkan Allah tidak bisa dilihatnya ketika mereka di dunia : (“Masukilah Surga itu dengan aman) atau selamat dari semua hal yang menakutkan (itulah hari kekekalan”) yaitu hidup abadi di dalam Surga.
35.  (Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahannya) mendapatkan kenikmatan yang paling mulia, paling agung dan paling tinggi di Surga yaitu melihat (memandang) wajah Allah karena karunia-Nya dan rahmat-Nya, Yunus ayat 26 dan Al-Qiyaamah ayat 22-23.
Qur’an surat Al-Mulk ayat 12 :
12.  (Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar).

Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 108 dan 126 :
108.    (Mereka) orang-orang yang zhalim dan bergelimang dosa (bersembunyi dari manusia, tetapi tidak bersembunyi dari Allah, padahal Dia bersama mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan suatu rencana) zhalim untuk berkhianat (yang tidak diridhai-Nya. Dan Allah Maha Meliputi apa yang kamu kerjakan).
126.    (Kepunyaan Allah-lah apa yang terdapat di Langit dan apa yang terdapat di Bumi dan Allah Maha Meliputi segala sesuatu).
Qur’an surat Fushshilat ayat 54 :
54.  (Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu).
Qur’an surat Qaaf ayat 16 :
16.  (Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, sedangkan Kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya) karena Allah meliputi jasmani dan rohaninya dan juga meliputi alam semesta, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha Mengenal dan Maha Melihat apa yang kalian kerjakan, Al-Baqarah 256, An-Nisaa’ 11-12, 35, 39, 92, Al-Anfaal ayat 17, 42, 53, 61, 71, 75, At-Taubah 15-16, Fushshilat 40, Ad-Dukhaan 6 dan Al-Mujaadilah 1.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 1 dan 33 :
1.      (....Sesungguhnya Allah selalu menjaga) Allah selalu menjadi pembela, pelindung dan penolong orang-orang yang beriman, Al-Baqarah 257, An-Nisaa’ 45 dan Al-Hajj 38 (dan mengawasi kamu).
33.  (….Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu).
Qur’an surat Sabaa’ ayat 50 :
50.  (….Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha Dekat”).
Qur’an surat Ath-Thuur ayat 48 :
48.  (…maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan-Ku...).

Qur’an surat Al-Hadiid ayat 4 dan 25 :
4.      (Dia-lah yang menciptakan Langit dan Bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas Al-´Arsyi, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam Bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari Langit) seperti : rahmat (salah satunya hujan), berkah, azab, laknat yang diturunkan oleh Allah ke Bumi, juga para malaikat yang turun ke Bumi menjalankan perintah-Nya dan sebagainya (dan apa yang naik) ke Langit menuju (kepada-Nya) seperti : para malaikat, doa-doa, amal-amal saleh maupun perbuatan-perbuatan buruk dari makhluk-makhluk-Nya (Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada) Al-Mujaadilah 7 (Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan) karena Allah meliputi jasmani dan rohani makhluk-makhluk-Nya.
25.  (….Dan Kami turunkan besi) dari Langit (yang padanya terdapat kekuatan yang hebat) yaitu dapat dipakai untuk alat-alat berperang (dan berbagai manfaat bagi manusia dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong) agama (-Nya dan rasul-rasul-Nya) dengan peralatan yang terbuat dari besi tersebut (padahal Allah tidak dilihatnya) tetapi tetap berjihad di jalan Allah dengan Lillaahi Ta’aalaa (Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa) sebenarnya Allah tidak memerlukan pertolongan siapa pun, akan tetapi dengan menolong agama-Nya itu manfaatnya akan dirasakan sendiri oleh orang-orang yang mengerjakannya.

Qur’an surat Al-Insyiqaaq ayat 15 :
15.  (Yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihat) segala perbuatan (nya) di sepanjang hidupnya.
Qur’an surat Al-Buruuj ayat 9 :
9.      (Yang mempunyai kerajaan Langit dan Bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu).
Qur’an surat Al-Fajr ayat 14 :
14.  (Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi) segala perbuatan makhluk-makhluk-Nya.
Qur’an surat Al-Balad ayat 5 dan 7 :
5.      (Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tidak seorang pun yang berkuasa atasnya?) padahal ada Allah Tuhan Yang Maha Ghaib lagi Maha Kuasa yang tidak tampak oleh penglihatannya yang menguasai dirinya.
7.      (Apakah ia menyangka bahwa tidak seorang pun yang melihat) segala perbuatannya (nya?) padahal ada Allah Tuhan Yang Maha Menyaksikan, Maha Mengetahui lagi Maha Meliputi segala sesuatu.
Qur’an surat Al-’Alaq ayat 14 :
14.  (Tidaklah ia) orang kafir (manusia)`itu (mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat) semua perbuatannya.
Qur’an surat Al-Ankabuut ayat 5 :
5.      (Barangsiapa yang mengharap bertemu dengan Allah, maka sesungguhnya waktu) yang dijanjikan (Allah itu, pasti datang) hendaklah ia bersiap dengan membawa iman, takwa dan amal-amal salehnya (Dan Dia-lah Yang Maha mendengar) perkataan makhluk-makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan mereka.

Sumber : Al-Qur’an, Tafsir Jalalain dan berbagai sumber

2 komentar:

Tect Fikeri Nev mengatakan...

Makasih atas informasinya🙏

Hafiz Fikri Firdana mengatakan...

Terima kasih
Teksnya mau aku coppas
Dan aku dah nyertain sumbernya