Langit dan Bumi diciptakan oleh Allah dari gas
alam semesta (Universal Gas) atau
disebut juga Gas Hidrogen yang terdapat di alam semesta. Hidrogen itu terdiri
dari 1 atom elektron + 1 atom proton, Gas Hidrogen adalah gas yang paling
ringan dan paling rapuh. Sedangkan Allah Tuhan Yang Maha Besar, Maha Kuat dan Maha
Bercahaya.
Qur’an surat Al-An’aam ayat 103
:
103. (Dia) Allah (tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata)
semua makhluk-Nya di dunia (sedangkan Dia dapat menjangkau
segala penglihatan) Allah Maha Mengetahui segala yang ghaib dan yang
nyata (tampak) dari segala ciptaan-Nya di alam
semesta, karena Allah Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Mengetahui dan Maha
Melihat, Al-Maaidah 97, 109, 116,
Al-An’aam 73, At-Taubah 78, 94, 105, Ar-Ra’du 9, Al-Mu’minuun 92, An-Naml 65, As-Sajdah
6, Sabaa’ 3, 48, Az-Zumar 46, Al-Hujuraat 18, Al-Hasyr 22, Al-Jumu’ah 8,
At-Taghaabun 18 dan Al-Jin 26 (dan Dia-lah Yang Maha Halus lagi Maha
Mengetahui) Al-Mulk 14, segala yang tersembunyi dari jangkauan akal/kecerdasan/IQ, ilmu dan segala macam indera makhluk-makhluk-Nya
di alam semesta. Allah mengetahui yang terang dan yang tersembunyi dan tidak
ada yang tersembunyi bagi-Nya walaupun hanya sebesar zarrah yang ada di Langit
dan yang ada di Bumi dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang
lebih besar dari itu, melainkan semuanya tercatat dalam Kitab Lauhul Mahfudz, Ali-’Imran 5, 29, Ar-Ra’du 10, Ibrahim 38, Thaahaa 7, An-Nuur 29,
An-Naml 25, Al-Ahzab 54, Sabaa’ 3,
Faathir 38, Al-Mumtahanah 1,
Al-Insyiqaaq 23 dan Al-A’laa 7. Allah-lah
Yang Awal dan Yang Akhir dan Yang Zhahir dan Yang Bathin dan Allah Maha Mengetahui
atas segala sesuatu, Al-Hadiid 3. Allah
mengetahui apa yang dirahasiakan atau disembunyikan hati manusia dan apa yang
dilahirkan atau dinyatakan oleh manusia, Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui segala
isi hati, Al-Baqarah 77, 235, 284, Ali-’Imran ayat 29, 119, 154, Al-Maaidah
7, 61, 99, Al-An’aam 3, Al-Anfaal
43, Huud 5, Ar-Ra’du 9-10, An-Nahl 19, 23, Thaahaa 7, Al-Anbiyaa’ 4, 110,
Al-Furqaan 2, 6, An-Naml 74, Al-Qashash 69, Al-’Ankabuut 10, Luqman 23, Al-Ahzab
54, Al-Mu’min 19, Asy-Syuuraa 24, Az-Zukhruf 80, Muhammad 26, Qaaf 16, 45,
Al-Hadiid 6, At-Taghaabun 4 dan Al-Mulk
13-14. Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang ada di Langit dan di Bumi? Tidaklah pembicaraan rahasia antara tiga orang,
melainkan Allah-lah yang keempatnya. Dan tidaklah pembicaraan antara lima
orang, melainkan Allah-lah yang keenamnya. Dan tidaklah pula pembicaraan antara
jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Allah berada bersama
mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka
pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengetahui apa yang ada di
hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan hanya kepada Allah
dikembalikan semua urusan, Al-Hajj 76.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, Dia mengetahui apa yang
masuk ke dalam Bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari Langit
dan apa yang naik kepadanya, Sabaa’ 1-2
dan Al-Mujaadilah 7. Dan di sisi
Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, Al-An’aam
59. Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di Langit dan di Bumi
dan kepada-Nyalah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia dan
bertawakallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang
mereka kerjakan, Huud 123. Allah
mengetahui apa saja yang ada di Langit dan di Bumi semuanya telah tertulis
dalam Kitab Lauhul Mahfudz, yang demikian itu amat mudah bagi Allah, Al-Hajj 70, Al-Hujuraat 16 dan Al-Hadiid 4. Dan tidak sesuatu pun
yang ghaib di Langit dan di Bumi, melainkan tercatat dalam Kitab Lauhul
Mahfudz, An-Naml 75.
Dan ketika Nabi Musa as ingin melihat Allah saat masih di puncak Jabal Musa, Gunung Sinai, Semenanjung Sinai - Mesir,
maka Allah berfirman :
Qur’an surat Al-A’raaf ayat 143 :
143. (“Dan
ketika Musa datang untuk munajat
dengan Kami, pada waktu yang telah Kami tentukan)
waktu yang telah Allah janjikan kepada Nabi Musa as akan berbicara dengannya
pada waktu itu (dan Tuhan telah berfirman kepadanya) dari belakang tabir (hijab), Asy-Syuuraa 51 dengan nyata (sebenarnya)
secara langsung tanpa perantara Malaikat Jibril as dan juga tidak lewat mimpi
dengan pembicaraan yang dapat Nabi Musa as dengar dari segala penjuru karena
suara Allah bergema, Nabi Musa as (berkata : “Ya Tuhanku, tampakkanlah
kepadaku)
diri Engkau (agar aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : ”Kamu
sekali-kali tidak dapat) mampu (melihat-Ku, tetapi lihatlah
kepada
gunung
itu) yang bangunannya lebih kuat dan lebih keras daripada dirimu Musa
(gunung itu lebih kuat dan lebih keras dari tubuh material Nabi Musa as) (maka
jika
ia) gunung batu granit yang sangat keras itu (tetap pada tempatnya) jika
gunung tersebut tidak hancur dan tetap tegak berdiri seperti sediakala saat
tersinari cahaya-Ku (maka engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya
tampak) yaitu Allah menampakkan sebagian dari cahaya-Nya yang sangat
luar biasa kecil, yaitu hanya sebesar ½ jari manis. Hadits riwayat Al-Hakim. Allah Maha Besar, Maha Bercahaya, Maha
Kuat dan Maha Perkasa, padahal hanya baru sebagian dari cahaya-Nya saja, belum
Allah yang menampakkan diri (bagi) menyinari (gunung
itu, menjadikan) membuat (gunung itu hancur luluh) gunung
batu granit itu hancur lebur rata dengan tanah (dan Musa jatuh pingsan)
tak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat dan mendengar gunung hancur di
depan matanya dan gunung yang dipijaknya bergetar hebat (maka setelah Musa sadar kembali,
dia berkata : ”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau) dari
permintaan yang aku tidak diperintahkan mengemukakannya (dan aku orang yang
pertama-tama beriman”) di zamanku ini. Gunung-gunung batu yang letaknya
lebih jauh di sekitar puncak Jabal Musa, Gunung Sinai tempat dahulu Nabi Musa
as bermunajat kepada Allah setelah tersinari sebagian kecil sekali dari cahaya
Allah tersebut, memang berbeda. Gunung-gunung batu granit tersebut bebatuannya
tampak terbelah pecah berantakan seperti pernah dilanda gempa Bumi. Ketika Bani
Israil meminta kepada Nabi Musa as supaya Allah menampakan diri di hadapan
mereka, maka Allah mengazab mereka karena zhalim, durhaka, ingkar dan
mendustakan Allah dan rasul-Nya, padahal sudah banyak bukti yang sangat jelas dan
sangat luar biasa menakjubkan yang mereka lihat dan alami sendiri, tetapi
mereka tetap ingkar kepada Allah dan rasul-Nya.
Jadi jelas, mengapa Allah tidak menampakkan diri
di dunia, karena hal itu akan membahayakan umat manusia dan semesta alam, Langit
dan Bumi itu sangat sensitif terhadap perubahan sekecil apa pun. Jadi, tidak
usah Allah menampakkan cahaya-Nya, jika
Allah tidak menahan Langit dan
Bumi beserta segala isinya saja, maka keduanya lenyap sebelum hari Kiamat, Faathir 41.
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 55-56 :
55.
Ini
terjadi setelah Nabi Musa as turun dari puncak Jabal Musa di Gunung
Sinai, lalu mendapati sebagian
kaumnya menyembah berhala (Dan ketika kamu) Bani lsrail pergi
bersama Nabi Musa as untuk memohon ampun kepada Allah, setelah sebagian Bani
Israil menyembah berhala anak sapi emas dan telah dihukum mati sebagai bentuk
pertobatan kepada Allah atas dosa mereka melakukan kemusryikan, lalu Bani
Israil yang tidak menyembah berhala (berkata : ”Hai Musa, kami tidak akan
beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang”) mereka
meminta Allah menampakkan diri yang bisa dilihat mata dengan jelas dan nyata di
hadapan mereka (karena itu kamu) Bani Israil (disambar petir sedang kamu
menyaksikannya) saat dirimu disambar petir, Allah azab mereka karena kezhalimannya
yang melampaui batas, An-Nisaa’ 153,
seperti halnya orang-orang Israel zaman Nabi Musa as, orang-orang kafir Mekkah
juga sama melakukan kezhaliman yang melampaui batas dan benar-benar sangat
kelewat batas, yaitu durhaka dan mendustakan Allah dan rasul-Nya disebabkan
mereka berani meminta melihat Allah Swt tampak dengan nyata atau terang
dihadapan mereka lalu mengatakan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad saw adalah
rasul-Nya, baru mereka akan beriman, Al-Furqaan
21.
56.
(Setelah itu Kami bangkitkan kamu) Bani Israil (sesudah kamu mati) karena
disambar petir hingga tewas (agar kamu bersyukur) atas nikmat
karunia Allah karena masih diberi kesempatan hidup lagi untuk bertobat.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 48-49 :
48. (Dan sesungguhnya telah Kami berikan
kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi
orang-orang yang bertakwa).
49.
(Yaitu
orang-orang yang takut) azab (Tuhan mereka, sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa
takut akan) tibanya (hari Kiamat).
Qur’an surat Asy-Syuuraa ayat 51 :
51. (Dan
tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali
dengan perantaraan wahyu) Allah perintahkan Malaikat Jibril as menurunkan
wahyu itu ke dalam kalbu (hati) para nabi, Al-Baqarah
ayat 97 dan Asy-Syu’araa’ ayat
192-194 (atau dari belakang tabir) Allah
tidak menampakkan diri di dunia
kepada para nabi apalagi kepada manusia biasa, baik itu lewat mimpi maupun
ketika dengan sebenarnya berfirman dan berbicara secara langsung kepada Nabi
Ibrahim as, Al-Baqarah 260 dan Injil Barnabas bab 29 dan Nabi Musa
as, Al-Baqarah 253, An-Nisaa’ 164 dan Al-A’raaf 143-144 di atas gunung, waktu dan zaman yang berbeda,
supaya tidak terjadi Kiamat yang tiba-tiba sebelum waktunya (atau
dengan mengutus seorang utusan) malaikat (lalu diwahyukan kepadanya) para
nabi dan rasul (dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha
Tinggi lagi Maha Bijaksana).
Qur’an surat Faathir ayat 18 :
18. (….Sesungguhnya
yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab
Tuhannya) sedangkan (mereka tidak) bisa (melihat-Nya dan
mereka) tetap (mendirikan shalat) walaupun dalam keadaan
sendirian tidak dilihat orang lain (Dan barangsiapa yang menyucikan
dirinya, sesungguhnya ia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya. Dan kepada
Allah-lah kembali kalian).
Qur’an surat Yaasiin ayat 11 :
11. (Sesungguhnya
kamu hanya dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti
peringatan) petunjuk Al-Qur’an (dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah walaupun mereka tidak melihat-Nya) di dunia (Maka berilah mereka kabar
gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia).
Qur’an surat Qaaf ayat 33-35 :
33. Yaitu (orang
yang takut kepada) Tuhan (Yang Maha Pemurah sedangkan Dia tidak
tampak olehnya dan ia) yaitu orang-orang yang taat kepada-Nya (datang
dengan hati yang bertobat).
34. Di
akhirat nanti, dikatakan kepada orang-orang yang tetap bertakwa kepada Allah
sedangkan Allah tidak bisa dilihatnya ketika mereka di dunia : (“Masukilah
Surga itu dengan aman) atau selamat dari semua hal yang menakutkan (itulah
hari kekekalan”) yaitu hidup abadi di dalam Surga.
35.
(Mereka di dalamnya memperoleh apa yang
mereka kehendaki, dan pada sisi Kami ada tambahannya) mendapatkan
kenikmatan yang paling mulia, paling agung dan paling tinggi di Surga yaitu
melihat (memandang) wajah Allah karena karunia-Nya dan rahmat-Nya, Yunus ayat 26 dan Al-Qiyaamah ayat 22-23.
Qur’an surat Al-Mulk ayat 12 :
12.
(Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada
Tuhannya yang tidak tampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan
pahala yang besar).
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 108 dan 126 :
108.
(Mereka) orang-orang yang zhalim dan
bergelimang dosa (bersembunyi dari manusia, tetapi tidak bersembunyi dari Allah,
padahal Dia bersama mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan suatu
rencana) zhalim untuk berkhianat (yang tidak diridhai-Nya. Dan Allah Maha
Meliputi apa yang kamu kerjakan).
126.
(Kepunyaan Allah-lah apa yang terdapat di
Langit dan apa yang terdapat di Bumi dan Allah Maha Meliputi segala sesuatu).
Qur’an surat Fushshilat ayat 54 :
54. (Ingatlah
bahwa sesungguhnya mereka adalah dalam keraguan tentang pertemuan dengan Tuhan
mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu).
Qur’an surat Qaaf ayat 16 :
16. (Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, sedangkan Kami mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya)
karena Allah meliputi jasmani dan rohaninya dan juga meliputi alam
semesta, karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Maha
Mengenal dan Maha Melihat apa yang kalian kerjakan, Al-Baqarah 256, An-Nisaa’ 11-12,
35, 39, 92, Al-Anfaal ayat 17, 42,
53, 61, 71, 75, At-Taubah 15-16, Fushshilat 40, Ad-Dukhaan 6 dan Al-Mujaadilah
1.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 1 dan 33 :
1.
(....Sesungguhnya Allah selalu menjaga) Allah
selalu menjadi pembela, pelindung dan penolong orang-orang yang beriman, Al-Baqarah 257, An-Nisaa’ 45 dan Al-Hajj 38 (dan mengawasi kamu).
33. (….Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan
segala sesuatu).
Qur’an surat Sabaa’ ayat 50 :
50.
(….Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha Dekat”).
Qur’an surat Ath-Thuur ayat 48 :
48.
(…maka
sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan-Ku...).
Qur’an surat Al-Hadiid ayat 4 dan 25
:
4. (Dia-lah
yang menciptakan Langit dan Bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di
atas Al-´Arsyi, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam Bumi dan apa yang keluar
daripadanya dan apa yang turun dari Langit) seperti : rahmat (salah
satunya hujan), berkah, azab, laknat yang diturunkan oleh Allah ke Bumi, juga
para malaikat yang turun ke Bumi menjalankan perintah-Nya dan sebagainya (dan
apa yang naik) ke Langit menuju (kepada-Nya) seperti : para
malaikat, doa-doa, amal-amal saleh maupun perbuatan-perbuatan buruk dari
makhluk-makhluk-Nya (Dan Dia bersama kalian di mana saja kalian berada) Al-Mujaadilah
7 (Dan Allah Maha Melihat apa yang kalian
kerjakan) karena Allah meliputi jasmani dan rohani makhluk-makhluk-Nya.
25. (….Dan
Kami turunkan besi) dari Langit (yang padanya terdapat kekuatan yang hebat)
yaitu dapat dipakai untuk alat-alat berperang (dan berbagai manfaat bagi
manusia dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong) agama (-Nya
dan rasul-rasul-Nya) dengan peralatan yang terbuat dari besi tersebut
(padahal Allah tidak dilihatnya) tetapi tetap berjihad di jalan Allah
dengan Lillaahi Ta’aalaa (Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa)
sebenarnya Allah tidak memerlukan pertolongan siapa pun, akan tetapi dengan
menolong agama-Nya itu manfaatnya akan dirasakan sendiri oleh orang-orang yang
mengerjakannya.
Qur’an surat Al-Insyiqaaq ayat 15 :
15.
(Yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu
melihat) segala perbuatan (nya) di sepanjang hidupnya.
Qur’an surat Al-Buruuj ayat 9 :
9.
(Yang
mempunyai kerajaan Langit dan Bumi dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu).
Qur’an surat Al-Fajr ayat 14 :
14.
(Sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar mengawasi) segala perbuatan makhluk-makhluk-Nya.
Qur’an surat Al-Balad ayat 5 dan 7 :
5.
(Apakah
manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tidak seorang pun yang berkuasa
atasnya?) padahal ada
Allah Tuhan Yang Maha Ghaib lagi Maha Kuasa yang tidak tampak oleh
penglihatannya yang menguasai dirinya.
7.
(Apakah
ia menyangka bahwa tidak seorang pun yang melihat) segala perbuatannya (nya?) padahal ada Allah
Tuhan Yang Maha Menyaksikan, Maha Mengetahui lagi Maha Meliputi segala sesuatu.
Qur’an surat Al-’Alaq ayat 14 :
14. (Tidaklah ia) orang kafir (manusia)`itu
(mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat) semua perbuatannya.
Qur’an surat Al-Ankabuut ayat 5
:
5. (Barangsiapa yang mengharap bertemu dengan
Allah, maka sesungguhnya waktu) yang dijanjikan (Allah itu, pasti datang) hendaklah ia bersiap dengan membawa iman,
takwa dan amal-amal salehnya (Dan Dia-lah Yang Maha mendengar) perkataan
makhluk-makhluk-Nya (lagi Maha Mengetahui) perbuatan-perbuatan mereka.
Sumber : Al-Qur’an, Tafsir Jalalain dan berbagai sumber
2 komentar:
Makasih atas informasinya🙏
Terima kasih
Teksnya mau aku coppas
Dan aku dah nyertain sumbernya
Posting Komentar