15 November, 2018

MANFAAT PUASA BAGI JANTUNG DAN HIPERTENSI

Jantung adalah sebuah rongga, organ berotot yang memompa darah melalui pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung berperan penting dalam sistem peredaran darah. Jantung terjaga kokoh pada tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan letak dinding pemisah antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) serta bilik jantung (ventrikel). Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan laki-laki dewasa. Jantung terletak di dalam rongga thorakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri. Rata-rata jantung manusia berdenyut 72 kali dalam satu menit. Jadi, selama 66 tahun usia manusia jantung berdenyut sebanyak 2,5 miliar kali. Berat jantung wanita 241 gram dan berat jantung pria 289 gram. Secara internal, jantung dipisahkan oleh lapisan otot ke dalam dua bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa yang sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri atas dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Jadi, jantung terdiri atas 4 rongga, serambi kanan dan kiri serta bilik kanan dan kiri. Dinding serambi jauh lebih tipis dibanding dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi Bumi untuk memompa darah dari bawah ke atas, khususnya pada pembuluh aorta (arteri terbesar), agar darah mengalir ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga, sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup berdaun dua.

Ketika berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah disebut diastol, selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung disebut sistol. Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan begitu pula kedua bilik. Darah yang kehabisan oksigen dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena besar (vena kava) menuju bagian serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan. Darah dan bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara paru-paru, menyerap Oksigen, dan melepaskan Karbondioksida yang selanjutnya dikeluarkan. Darah yang kaya akan Oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru, dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam  aorta. Dari aorta, darah yang kaya Oksigen dan nutrisi ini dibagi dua untuk dua pembuluh darah besar yang menyuplai bagian atas dan bagian bawah tubuh. Darah mengalir melalui pembuluh darah yang paling besar hingga arterioles yang lebih kecil dan akhirnya, mencapai pembuluh kapiler yang sangat kecil yang memberi makanan dan oksigen ke tiap-tiap sel tubuh. Darah yang telah kehabisan Oksigen itu kemudian mengalir melalui vena yang bergabung dengan pembuluh darah, kemudian menuju vena bagian atas dan bagian bawah vena besar hingga akhirnya kembali memasuki serambi kanan tempat bermulanya proses peredaran darah. Dalam satu kali peredaran, darah mengaliri seluruh pembuluh darah di dalam tubuh yang jika dibentangkan panjangnya mencapai 60 ribu mil. Jantung kita terus berdenyut dan memompa darah setiap saat, baik ketika bangun maupun selama tidur.

Hipertansi merupakan salah satu gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah ketika tekanan darah terlalu tinggi sehingga menyebabkan kelelahan pada jantung yang memompa darah dengan cepat. Keadaan itu juga dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Hipertensi ditandai dengan tingginya tekanan darah yang muncul karena sirkulasi darah melalui dinding-dinding pembuluh darah, baik nadi maupun vena. Pada setiap denyutan atau detak jantung, tekanan darah bervariasi antara yang maksimum (sistolik) dan yang minimum (diastolik). Rerata tekanan darah didapatkan ketika jantung memompa dan darah mengalir lancar melalui pembuluh darah. Tekanan darah menurun ketika darah bergerak menjauhi jantung melewati arteri. Tekanan darah menurun dengan cepat ketika melalui arteri yang kecil dan artirioles, dan terus menurun ketika darah bergerak melalui pembuluh kapiler, untuk kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Ada berbagai faktor yang memengaruhi perbedaan tekanan darah pada bagian-bagian tubuh yang berbeda, termasuk di artaranya gaya gravitasi, katup pada pembuluh darah balik (vena), dan pemompaan dari kontraksi otot-otot rangka. Istilah tekanan darah biasanya mengacu pada tekanan darah yang diukur dari lengan atas. Alat ukur biasanya diletakkan pada bagian dalam tangan di atas siku, tepatnya pada pembuluh nadi brakhial (tangan). Pembuluh nadi itu merupakan pembuluh darah utama pada bagian tangan yang membawa darah dari jantung. Tekanan darah dapat naik atau turun tergantung pada usia, keadaan jantung, aktivitas, obat-obatan, dan juga gaya konsumsi (makanan, minuman dan sebagainya). Puasa memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan tekanan darah agar tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Sebagaimana kita ketahui, makan secara berlebihan, terutama makanan yang banyak mengandung lemak hewani akan memengaruhi kadar kolesterol dan lemak dalam darah. Peningkatan kadar kedua materi itu akan berpengaruh terhadap kondisi pembuluh darah, karena lemak dan kolesterol akan mengendap pada dinding pembuluh darah dan kemudian menghambat laju aliran darah ke semua bagian tubuh.

Jadi bisa kita katakan bahwa makan berlebihan, terutama makanan yang banyak mengandung lemak akan menyebabkan banyak gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Sebaliknya, mengurangi makanan atau berpuasa akan mengurangi pengendapan kolesterol dan lemak dalam darah. Puasa dapat melindungi tubuh dari kemungkinan penyumbatan pembuluh darah. Di sisi lain, puasa juga akan memberi masa istirahat pada jantung selama beberapa waktu dari pekerjaannya yang berat. Puasa melonggarkan ruang gerak jantung dan paru-paru, karena perut yang dipenuhi makanan akan menyebabkan penyempitan pada rongga dada sehingga ruang gerak untuk jantung dan paru-paru semakin terbatas. Dengan demikian, pengaruh puasa terhadap keseimbangan tekanan darah didapatkan karena beberapa sebab, di antaranya :
1.      Ketenangan jiwa dan kedamaian hati selama berpuasa, keadaan itu mengurangi produksi hormon yang menghasilkan rasa amarah, kegelisaan dan kecemasan yang sering menjadi sebab penyempitan pembuluh darah dan meningkatnya denyut jantung.
2.      Ketika kita berpuasa selama 10 jam atau lebih seraya melaksanakan amal ibadah lain, tubuh akan mempergunakan cadangan lemak dalam darah sebagai ganti glukosa untuk sumber energinya. Pemakaian lemak sebagai sumber energi ini akan mengurangi pengendapan lemak dalam darah.
3.      Puasa dan kebiasaan makan secara tidak berlebihan merupakan cara paling baik untuk menurunkan berat badan yang pada gilirannya akan mengurangi beban kerja jantung, dan melindungi tubuh dari serangan jantung.
4.      Berkurangnya cairan tubuh ketika berpuasa Ramadlan akan membantu fungsi ginjal. Sama halnya dengan menurunnya tekanan darah akan membantu fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke semua bagain tubuh
5.      Puasa juga dapat menjadi langkah awal yang sangat bagus untuk mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok, karena selama Ramadlan seorang perokok mengurangi kuantitas dan intensitas merokoknya.

Sumber : Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky.

Tidak ada komentar: