51.
(Dan ingatlah ketika Kami menjanjikan kepada
Musa 40 malam) Allah menjanjikan kepada Nabi Musa as akan memberinya
Kitab suci Taurat untuk pedoman hidup bagi Bani Israil setelah Nabi Musa as berpuasa
40 hari, yaitu 30 hari di bulan Ramadlan dan 10 hari di bulan Syawal (lalu
kamu)
sekitar 120.000 orang Israil (ambil) menyembah patung
(anak sapi) yang yang dicetak
dan dilapisi emas (yaitu emas miliknya bangsa Qibthi (Mesir) yang dibawa Bani
Israil ketika melarikan diri keluar dari Mesir) yang dibuat oleh Musa Samiri (Dajjal Laknatullah) untuk dijadikan
“tuhan” dan keinginan Samiri adalah, semua orang Israel menyembah berhala anak
sapi emas yang dibuatnya itu (setelah kepergiannya) setelah
kepergian Nabi Musa as untuk bermunajat kepada Allah di puncak Jabbal Musa,
Gunung Sinai, Semenanjung Sinai - Mesir di bagian Benua Asia (dan
kamu adalah orang-orang yang zhalim) kepada diri sendiri karena melakukan
dosa besar yaitu dosa musryik.
52. (Kemudian
Kami maafkan kamu) Allah mengampuni nenek moyang Bani Israil yang
musryik dengan dihukum mati sebagai bentuk pertobatan (setelah) menyembah
patung anak sapi berlapis emas, karena meniru bangsa Mesir kuno yang menyembah
berhala Dewi Hathor berwujud wanita yang kepalanya bertanduk sapi dan Dewa Apis
berwujud sapi jantan (itu, supaya kamu bersyukur).
53. (Dan
ingatlah ketika Kami memberikan kepada Musa, Alkitab) Taurat (dan
Furqan) pemisah antara yang hak dengan yang batil dan antara yang halal
dengan yang haram (supaya kamu bersyukur).
54.
(Dan ketika Musa berkata kepada kaumnya) yang
telah menyembah berhala anak sapi emas (“Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah
menganiaya dirimu karena kamu telah mengambil) menyembah berhala
(anak sapi) berlapis emas sebagai tuhan
(maka bertobatlah kamu kepada Tuhanmu) karena melakukan dosa kemusryikan
(maka *bunuhlah dirimu) maksudnya, orang-orang Israel itu
adalah saudara sedarah karena keturunan dari satu Bapak yaitu Nabi Ya’qub as,
sehingga diibaratkan Bani Israil itu adalah satu tubuh, apabila di antara
mereka ada yang dihukum mati, maka hal itu sama dengan membunuh dirinya sendiri.
Maka hendaklah yang tidak melakukan perbuatan dosa kemusryikan di antara kamu
Bani Israil, membunuh saudara-saudara sedarahnya sendiri yang telah melakukan
perbuatan dosa kemusryikan sebagai hukuman supaya tobat mereka diterima oleh
Allah. Atas perintah Allah itu, maka Nabi Musa as memerintahkan Hosea/Yehoshua/Yoshua/Yusya’
bin Nun cicit (buyut) Nabi Yusuf as dari suku Efraim (Yusuf) dan orang-orang
dari suku Lavi menghunus pedang untuk menghukum mati sebagian Bani Israil yang
telah melakukan dosa kemusryikan (Demikian itu) dengan menghukum mati
mereka adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah dalam Kitab suci Taurat sebagai
pertobatan (lebih baik di sisi Tuhanmu) hingga kalian dituntun oleh Allah
untuk melakukannya dengan Allah mengirimkan awan hitam, supaya sebagian Bani
Israil yang tidak menjalani hukuman mati itu, tidak melihat yang lainnya yang
sedang menjalani hukuman mati karena telah melakukan dosa kemusryikan. Yang menyebabkan timbulnya rasa kasihan di
antara mereka yang akan menghalangi hukuman mati tersebut. Maka berhasillah
hukuman mati masal itu yang menewaskan sekitar 120.000 orang Israel yang
berdosa (Maka Allah akan menerima tobatmu, sesungguhnya Dia Maha Penerima Tobat
lagi Maha Penyayang”) Nabi Ya’qub as + istri pertama Liya/Lea/Leah/Layya
mempunyai 6 putra : 1. Rubin (Ruben), 2. Syam’un/Simeon/Simon,
3. Lavi/Levi/Lewi, Nabi
Musa as, Nabi Harun as, Nabi Ilyas as dan Nabi Ilyasa as, Nabi Yeremia as, Nabi
Zakaria as, Nabi Yahya as dan Shafiyyah binti Huyay istri Rasulullah saw putri
Huyay bin Akhtab pemimpin Bani Nadhir, Shafiyyah dan ayahnya adalah keturunan
Nabi Harun as, mereka semua berasal dari suku Lavi keturunan Lavi bin Ya’qub as
bin Ishaq as bin Ibrahim as, 4. Yahuda/Yehuda/Yahudza, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman
as, Maryam dan Nabi Isa as adalah keturunannya, 5. Yasakir (Isakhar), 6. Zebulon,
dan 1 putri : Dina. Liya adalah kakak kandung Rahil (Rachel) ibu Nabi
Yusuf as dan Bunyamin (Benyamin), putra Nabi Ya’qub as + Bilha : Dan (Dann) dan Naftali, putra Nabi
Ya’qub as + Zilpa : Jaad (Gad)
dan Asyar/Asyer/Usher. Istri Nabi
Ya’qub as 4 orang dan putra mereka 12 orang, yang menjadi 12 suku Israel.
*Lihat Al-Baqarah ayat 85 : (Kemudian
kamu) Bani Israil (kamu bunuh dirimu…) maksudnya
: Kalian
membunuh sesama saudara sebangsa kalian sendiri, padahal Allah mengharamkan
membunuh tanpa alasan yang benar, mengusir, menawan, tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan terhadap sesama saudara sebangsa kalian sendiri
yaitu sesama orang Israel.
55.
(Dan
ketika kamu berkata : “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah
dengan terang”) mereka meminta Allah menampakkan diri yang bisa dilihat
mata dengan jelas dan nyata di hadapan mereka, Nabi Musa as gemetar mendengar
permintaan Bani Israil itu karena baru beberapa waktu berselang, gunung batu granit
hancur rata dengan tanah setelah Nabi Musa as meminta hal sama seperti
permintaan mereka, lalu (Karena itu kamu disambar petir) hingga
tewas sebagai azab dari Allah karena kezhalimannya, yaitu
durhaka, mendustakan Allah dan rasul-Nya, padahal bukti-bukti sudah jelas
dilihat dan dialami mereka (sedang kamu) Bani Israil
(menyaksikannya) peristiwa yang menimpa dirimu itu yaitu disambar petir
hingga tewas.
56.
(Setelah
itu Kami bangkitkan kamu) Allah hidupkan lagi Bani Israil (setelah kematianmu supaya
kamu bersyukur) atas karunia Allah karena masih diberi kesempatan hidup
untuk bertobat.
57.
(Dan
Kami naungi kamu dengan awan) maksudnya Allah menaruh awan di atas mereka untuk melindungi mereka dari
panasnya sinar Matahari yang sangat menyengat di Padang Tih (dan)
setelah persediaan bekal makanan yang dibawa orang-orang Israel itu
habis, maka setiap pagi (Kami turunkan padamu manna dan salwa)
manna adalah roti gandum rasa madu,
keunggulan roti gandum dibanding sumber karbohidrat lain yaitu, roti gandum
berasal dari tepung yang terbuat dari biji gandum
utuh, yang terdiri dari bagian daging biji (bran), bagian kulit ari (endosperm)
dan bagian inti bijinya (germ) lalu digiling menjadi satu
yang membuat warna tepungnya tampak putih kecokelat-cokelatan. Tekstur tepung
gandum terasa lebih kasar jika dibandingkan dengan tepung terigu yang membuat
tepung gandum mempunyai serat yang tinggi untuk melancarkan pencernakan. Itu sebabnya
tepung gandum mengandung nutrisi yang lebih banyak daripada sumber karbihidrat
lainnya, karena menghasilkan protein, lemak rendah kolesterol,
bermacam-macam mineral, vitamin, enzim, asam dan mengandung karbohidrat
komplek yang lebih lambat dicerna oleh tubuh yang
membuat tepung gandum lebih lama bertahan di dalam tubuh sehingga membuat
lebih berenergi dan tidak membuat cepat lapar dan memiliki *indeks glikemik (proses peningkatan kadar gula darah) rendah. Sehingga kadar glukosa (gula darah) tubuh lebih terkontrol
supaya tidak terkena berbagai penyakit komplikasi (seperti : diabetes, kanker,
jantung, lupus dsb) dan supaya tidak terkena masalah pada organ-organ vital
tubuh. Bentuk fisik Bani Israil zaman dahulu itu adalah tubuhnya
tinggi besar, pasti membutuhkan asupan makanan yang banyak supaya kenyang,
terutama pada makanan pokok mereka zaman dahulu, yaitu roti gandum. Jadi tidak
benar jika manna ditafsirkan makanan atau manisan yang rasanya manis seperti
madu, karena sangat jelas makanan tersebut sangat tidak mengenyangkan bagi
mereka. Tidak mungkin Bani Israil selama 40 tahun tidak memakan makanan pokok
mereka sebagai sumber energi utama bagi tubuh mereka
yang digunakan untuk beraktifitas dan menghasilkan glukosa sebagai makanan
untuk otak, supaya otak dapat bekerja secara optimal. Dan lauk daging burung salwa yang siap
santap yang datang bersamaan dengan
tiupan angin ke arah Padang Tih, ketika Bani Israil keluar dari Mesir untuk melarikan
diri, mereka tidak membawa peralatan memasak termasuk pemanggang roti dan gilingan
gandum yang berat itu karena membebani pelarian mereka. Burung salwa adalah
sejenis burung merpati yang mengandung mineral, vitamin, lemak dan rendah
kolesterol, proteinnya tinggi yang mencerdaskan otak dan masih banyak manfaat
lainnya dan rasa daging burung merpati lebih gurih daripada daging ayam yang
pada zaman itu bukan termasuk lauk untuk makan sehari-hari, tetapi termasuk
golongan makanan mewah dan lebih banyak disajikan kepada bangsawan Mesir kuno,
ada sekitar 640 ribu jiwa dari Bani Israil yang menikmatinya (“Makanlah)
makanan (yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami karuniakan kepadamu”), “Dan
janganlah kamu simpan!” Tetapi mereka mengkufuri nikmat itu, dengan
menyimpan manna dan salwa karena jika disimpan menjadi busuk dan berulat (dan
tidaklah mereka menganiaya Kami, tetapi mereka menganiaya diri mereka sendiri)
karena melanggar perintah Allah sehingga mendapat azab-Nya.
58.
Setelah
40 tahun berlalu dan generasi tua Bani Israil yang dahulu tidak mau berjihad
meninggal dunia semua, Allah berfirman kepada Nabi Yusya’ as bin Nun bin
Afrayim (Efraim) bin Yusuf as bin Ya’qub as bin Ishaq as bin Ibrahim as yang
diutus menjadi nabi dan khalifah pengganti Nabi Musa as yang meninggal sehari
sebelumnya yaitu pada hari Jum’at, kemudian jenazah Nabi Musa as dimakamkan di
Gunung Nebo, Yordania (Dan ingatlah ketika Kami berfirman) kepada
Nabi Yusya’ as (: “Masuklah kamu ke negeri ini”) yaitu Palestina (tanah
perjanjian) bersama generasi muda Bani Israil pergi berjihad melawan penduduk
negeri di tanah suci yang pada zaman itu (sekitar abad ke-12 SM) masih kafir
dan melampaui batas dalam berbuat dosa-dosa sehingga orang-orang kafir itu
tidak berhak bertempat tinggal di tanah suci. Bani Israil berangkat menuju
tanah suci kemudian sampailah mereka di tepi Sungai Yordan yaitu perbatasan
tanah suci dengan Ramot-Gilead (Yordania modern) yang biasanya kedalaman airnya
antara 1-3 meter dan lebarnya antara 27- 30 meter. Tetapi penyeberangan bangsa
Israel saat itu terjadi di bulan Maret (awal bulan Nisan kalender Yahudi) akhir
musim hujan sehingga Sungai Yordan sedang meluap yang menyebabkan air sungainya
semakin dalam dan tepi-tepi sungainya semakin lebar. Ketika rombongan bangsa
Israel yang dipimpin Nabi Yusya’ as sampai di tepi Sungai Yordan, Nabi Yusya’
as berdiri di tepi sungai itu dan berdoa. Maka terputuslah (terbelahlah) aliran air Sungai Yordan, air yang dari hulu
berhenti mengalir kemudian airnya naik menjadi seperti bendungan, sedangkan air
yang mengalir ke hilir semuanya masuk ke Danau Laut Mati yang membuat terbentuklah
jalan yang kering. Sehingga Bani Israil dapat melewati Sungai Yordan dengan
aman terutama bagi anak-anak dan sampailah mereka di Lembah Jerikho (Jericho) –
Palestina di sebelah barat Sungai Yordan dengan selamat pada waktu musim panen di
akhir musim semi. Dan berkat pertolongan dari Allah yaitu dengan menurunkan
tentara-tentara malaikat-Nya untuk membantu tentara kaum muslimin dari generasi
muda Bani Israil yang dipimpin oleh Nabi Yusya’ as berhasil menaklukkan seluruh
Ramot-Gilead di sebelah timur Sungai Yordan dan tanah suci, yaitu yang pertama
menaklukkan Kota Jerikho (Ariha) dan membunuh penduduknya kemudian menaklukkan sebagian
besar kota-kota dan daerah-daerah di tanah suci. Selanjutnya Bani Israil
dipimpin oleh Nabi Daud as beberapa puluh tahun kemudian juga berhasil
menaklukkan Kota Yerusalem dan kota-kota lain di seluruh tanah suci dan menjadi
wilayah kerajaan bangsa Israel kemudian mendirikan Kerajaan Israel Serikat dan
Nabi Daud as menjadi rajanya. Sehingga Bani Israil dapat bertempat tinggal di
seluruh tanah suci itu untuk selamanya asalkan mereka tetap beriman dan bertakwa
hanya kepada Allah saja, PL. Kitab Yosua
pasal 3-4, Kitab Yeremia pasal 25
ayat 5, pasal 35 ayat 15, Kitab 2 Raja-raja pasal 21 ayat 8 dan Kitab 2 Tawarikh pasal 33 ayat 8 (Maka makanlah di antara makanannya yang
banyak lagi nikmat yang mana saja yang kamu sukai. Dan masukilah pintu
gerbangnya sambil membungkuk, dan ucapkanlah : “Bebaskanlah kami dari dosa.” Niscaya
Kami ampuni bagimu kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami tambah pula karunia Kami
kepada orang-orang yang berbuat baik).
59. (Lalu orang-orang) Israel (yang zhalim mengubah perintah yang tidak
diperintahkan kepada mereka) dengan berkata, “Shabbatun fi sya’ratin”, bahkan mereka memasukinya tidak
membungkuk tetapi merangkak dengan menempelkan pantatnya (Maka Kami timpakan atas
orang-orang yang zhalim itu siksa dari Langit disebabkan kefasikan mereka)
karena tidak taat kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, maka sekitar 70 ribu jiwa
mati ditimpa penyakit Tha’un dalam
waktu 1 jam.
60.
Ketika
Bani Israil meneruskan perjalanan menuju ke Gunung Sinai dengan berjalan kaki
di padang pasir Sinai (Dan) ingatlah (ketika Musa memohon air untuk
kaumnya) yang menjadi sangat letih dan sangat haus, sementara di
sekitar mereka tidak ada air dan tidak ada pepohonan karena berada di padang
pasir yang sangat tandus, kering kerontang dan panas terik Matahari yang sangat
menyengat, hal itu menyebabkan orang mudah letih dan haus. Apalagi malam
sebelumnya Bani Israil telah berjalan kaki sekitar 6-7 jam sejauh hampir 100 km
dari Kota Fayoum yaitu kota kelahiran Bani Israil sebelum keluar dari Mesir sampai
tepi pantai Laut Merah untuk melarikan diri dari kebrutalan dan kebengisan
Fir’aun Merneptah. Kemudian orang-orang Israel itu terpaksa berlari menyeberangi
Laut Merah yang telah membentuk jalan yang kering sejauh sekitar 1,8 km di
bagian Teluk Suez karena dikejar oleh Fir’aun Merneptah dan bala tentaranya, Thaahaa ayat 77 (lalu Kami berfirman, “Pukullah
tongkatmu ke atas batu itu!” maka terpancarlah daripadanya 12 mata air) terbelahlah
batu itu dan keluar airnya sebanyak 12 pancuran sebanyak jumlah 12 suku Israel,
mata air itu bernama ’Uyun Musa’ dan
terletak 1 km lebih dari pinggir Teluk Suez, di Semenanjung Sinai - Mesir jelas
bukan di Negeri Syam. Karena Bani Israil tidak mau berjihad, maka mereka
dihukum oleh Allah tidak bisa keluar dari Padang Tih selama 40 tahun, Al-Maaidah ayat 21-26. Jadi mustahil Bani Israil selama 40
tahun tinggal di Padang Tih, Semenanjung Sinai itu tidak minum air dan baru minum
air di Negeri Syam setelah keluar dari Padang Tih, bisa-bisa mereka semua mati
kehausan (Sesungguhnya telah mengetahui tiap-tiap suku tempat minum mereka)
setiap suku Israel mengetahui mata air milik mereka masing-masing, sehingga
tidak saling berebut (“Makan dan minumlah rezeki yang diberikan
Allah, dan janganlah kamu berbuat keonaran di muka Bumi dengan melakukan
kerusakkan”).
61. (Dan ketika kamu) Bani Israil (berkata : “Hai Musa, kami tidak
bisa tahan dengan satu macam makanan saja!”) yaitu daging burung salwa
sebagai lauk makan dengan roti manna yang Allah berikan setiap hari setelah
sekian lama. Manna artinya “Apa ini?” Kata manna berasal dari
bahasa Aram yaitu bahasa ibu Bani Israil zaman dahulu yang serumpun dengan
bahasa Arab (Oleh sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, supaya Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan Bumi berupa : sayur mayur, ketimun,
bawang putih, kacang adas dan bawang merah, maka Musa menjawab : “Mengapa kamu meminta
sesuatu yang lebih rendah) lebih jelek atau lebih buruk
(sebagai pengganti dari yang lebih baik”) pertanyaan tersebut berarti
penolakan Nabi Musa as atas permintaan mereka, tetapi mereka tetap memaksa tidak
mau menarik permintaan itu, hingga Nabi Musa as berdoa kepada Allah, maka Allah
berfirman : (“Turunlah) pergilah (kamu ke suatu kota, pastilah kamu akan memperoleh
apa yang kamu minta”) kaumnya Nabi Musa as itu sebagian besar durhaka
kepada nabi-nabi-Nya, pembangkang, keras kepala, tidak bisa diatur, cerewet dan
pemalas, maunya segala yang diinginkan oleh mereka itu langsung ada di depan
mata tanpa usaha apa pun (Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan
kemiskinan dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah, demikian itu
disebabkan) keturunan (mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa alasan yang benar) orang-orang kafir di antara
Bani Israil telah membunuh lebih dari 10 ribu nabi Allah termasuk
Nabi Zakariya as dan Nabi Yahya as dan percobaan pembunuhan terhadap Nabi Isa
as tanpa alasan yang benar (Demikian itu terjadi karena mereka) dan
sebagian besar keturunan mereka (selalu berbuat kedurhakaan) kepada
Allah dan rasul-rasul-Nya (dan karena mereka melampaui batas) dalam
berbuat dosa-dosa.
62.
(Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani) Unitarian yang tidak menuhankan Nabi Isa
as bukan kaum Kristiani atau orang-orang Kristen dan Katolik (dan
orang-orang Shaabi’iin) orang-orang yang hanya menyembah kepada Allah
dari umat-umat para nabi yang bukan dari Bani Israil, seperti : umatnya Nabi
Ibrahim as, Nabi Luth as, Nabi Hud as, Nabi Shaleh as, Nabi Syu’aib as dan
umat-umat para nabi yang lainnya, Raja Dzul Qarnain dan sebagian rakyatnya
serta Raja Nebukadnezar II, Raja Cyrus Agung, Raja Darius Agung dan sebagian
rakyatnya, (Raja Nebukadnezar II, Raja Cyrus Agung dan Raja Darius Agung itu
sebelumnya adalah penyembah berhala kemudian ke-3 raja itu memeluk agama Islam,
Allah memberi hidayah kepada mereka melalui dakwah Nabi Daniel as yaitu nabi dari
bangsa Israel) dan (siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan mengerjakan
amal saleh, mereka akan memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada rasa
khawatir terhadap mereka dan tidak pula
mereka bersedih hati).
63.
(Dan)
ingatlah
(ketika Kami mengambil janji darimu) yakni janji bahwa kamu akan
melakukan ajaran-ajaran yang terdapat di dalam Kitab suci Taurat Musa yaitu
kitab yang asli ditulis oleh Nabi Musa as sendiri (Dan Kami angkat Gunung Thursina
ke atasmu) maksudnya Allah cabut gunung itu dari dasarnya untuk
ditimpakan kepada Bani Israil, tatkala mereka tidak mau berjanji, seraya Allah
berfirman : (“Peganglah dengan teguh apa yang Kami berikan kepadamu ini) maksudnya
jalankan dengan terus-menerus syariat-syariat yang ada di dalam Kitab suci Taurat
Musa
(dan ingatlah apa yang ada di dalamnya, agar kamu termasuk orang-orang yang
bertakwa!”).
64.
(Kemudian
kamu perpaling) ingkar
janji
(setelah itu, maka jika tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu) Bani
Israil (niscayalah kamu akan termasuk orang-orang yang merugi) karena
kamu akan menjadi orang-orang kafir yang akan masuk Neraka kekal di dalamnya.
65. (Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui
orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu di hari Sabath) Allah menguji penduduk Aylah (Eliat) di
tepi Laut Qulzum (Teluk Aqabah) adalah bagian dari Laut Merah di wilayah
kekuasaan Negara Israel, dengan memunculkan ikan dalam jumlah banyak di tepi
laut di setiap Sabtu. Kemudian mereka membuat jebakan ikan yang bekerja di hari
Sabtu, ini sama saja mereka bekerja pada hari tersebut. Sementara setiap hari
Sabtu, Bani Israil dilarang bekerja, tetapi hanya boleh beribadah saja seharian
penuh, karena mereka membangkang tidak mau diperintah Allah untuk shalat
Jum’at, alasannya tidak bisa dan bisanya pada hari Sabtu saja, padahal saat
shalat Jum’at, energi positif dari Allah, sedang dalam puncak banyak-banyaknya
yang menghidupkan listrik-listrik di seluruh sel-sel dan sel-sel saraf di
tubuh, di kepala, khususnya jantung (pembangkit
listrik tubuh) dan jantungnya pria lebih besar daripada jantungnya wanita, dan di
jantung ada aliran listrik yang sangat rumit dan sistimatis, sehingga kaum pria
membutuhkan lebih banyak energi positif daripada kaum wanita, maka kaum pria
wajib shalat Jum’at di masjid yang dikerjakan berjamaah supaya mendapatkan
energi positif yang banyak dari ibadah shalat Jum’atnya (lalu Kami katakan kepada mereka
: “Jadilah kamu kera yang hina”) mereka menjadi kera selama 3 hari,
kemudian menemui kematiannya.
66.
(Maka
Kami jadikan) yang
demikian (itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang
datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa).
Sumber:
Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Jelajah Sungai Nil, Injil Barnabas dan berbagai
sumber
1 komentar:
pelajaran yang bagus,,terimakasih gan.
Vinyl Anti Bakteri
Vinyl Rumah Sakit
LG Medistep Allroad
Posting Komentar