Selain istinja atau membersihkan dubur dan
kemaluan dengan air yang bersih dan suci, syariat Islam juga mewajibkan mandi
untuk mensucikan diri dari hadas besar. Orang yang junub, baik bermimpi
senggama atau karena habis berhubungan suami-istri, harus mandi junub dulu
sebelum mendirikan shalat atau melakukan beberapa ibadah lain yang mengharuskan
kesucian badan.
Allah berfirman dalam Qur’an surat An-Nisaa ayat 43:
43. (“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan) dan jangan pula menghampiri Masjid (sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi) besar (lebih dulu dan jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan) bepergian, sedang kamu dalam keadaan junub atau sedang berhadas besar (atau seseorang diantaramu datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik) suci (maka sapulah mukamu dan tanganmu) berikut 2 sikumu (Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”).
Perintah Allah itu
menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian tubuh dan
memberikan panduan yang sangat lengkap kepada manusia. Mandi menjadi bagian
penting dari ibadah thaharah. Sepanjang sejarah kehidupannya, manusia telah
memahami nilai penting kebersihan badan dengan cara mandi supaya terbebas dan
terhindar dari berbagai macam penyakit. Tetapi sejarah manusia tidak pernah
mengenal sekelompok umat yang menjadikan kebersihan badan sebagai salah satu ajaran
yang sangat penting dan memandunya dengan aturan yang lengkap, kecuali umat
Islam. Inilah nilai keistimewaan umat Islam yang Allah wahyukan kepada
Rasulullah saw. Allah memerintahkan setiap orang yang ingin memeluk Islam untuk
mandi baru kemudian mengucapkan syahadat. Setiap muslim juga harus mandi junub
setelah berhubungan suami-istri karena hukumnya wajib dan disunnahkan mandi
pagi di hari Jum’at dan pagi di hari sebelum berangkat pada shalat sunat hari
raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Setiap wanita yang bersih dari haid
juga harus mandi, bahkan Islam menganjurkan kita mandi di antara 2 hubungan intim
suami-istri.
Rasulullah
saw bersabda:
“Ketika
salah seorang di antara kalian berhubungan badan (antara suami
dengan istrinya) dan kemudian ia ingin kembali melakukannya, disunnahkan untuk mandi
terlebih dahulu karena mandi akan membuatnya lebih segar.” Hadits
riwayat Muslim.
Dari Aisyah ra berkata: ”Bahwa jika mandi janabah (junub), maka Rasulullah saw memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian beliau menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri, kemudian mencuci kemaluannya (dengan tangan kiri), kemudian berwudhu sebagaimana wudhunya untuk shalat (para ulama mengatakan, tidak berwudhu terlebih dahulu, juga tidak apa-apa), kemudian memasukkan jari-jarinya ke dalam air kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, dan apabila beliau yakin semua kulit kepalanya telah basah, kemudian menyiram kepalanya sebanyak 3x, kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya, dan kemudian di akhir beliau mencuci kakinya.” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Mandi akan memperbarui kesegaran tubuh, akal, dan mengembalikan kebersihan tubuh dan melahirkan ketenangan jiwa. Mandi dengan air panas atau mandi uap akan membuka seluruh pori-pori tubuh, sehingga semua bagian tubuh bisa bernafas dengan baik. Pernafasan tidak hanya dilakukan tubuh melalui hidung dan perangkat sistem pernafasan lain, tetapi seluruh bagian tubuh manusia membutuhkan pernafasan. Pori-pori yang terdapat pada semua jaringan kulit berfungsi sebagai saluran pernafasan bagi tubuh, mandi dengan air panas berfungsi untuk membersihkan kulit dan sekaligus membuka pori-pori sehingga kulit bisa bernafas lebih lancar. Selain itu, mandi uap atau mandi air panas juga dapat memperbaruhi sel-sel kulit yang rusak atau yang telah mati, sehingga tubuh kembali segar dan siap beraktivitas, karena seluruh tubuh terasa nyaman dan enak. Mandi air panas jika dilakukan di malam hari akan meningkatkan kualitas tidur, sehingga kita bisa tidur lebih enak dan lebih nyenyak. Mandi air panas juga dapat menjaga kita dari serangan diare atau penyakit pencernakan lainnya, karena mandi dengan air panas dapat membantu melancarkan sistem pencernakan.
Mandi dengan air dingin pun memiliki faedah tertentu sebagaimana mandi dengan air panas, mandi dengan air dingin dapat mengerutkan kembali jaringan-jaringan sel yang sebelumnya merenggang, sehingga mandi air dingin dapat mengurangi resiko penyakit jantung atau penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Mandi air dingin juga akan meningkatkan fungsi sistem pernafasan yang pada gilirannya akan menjaga keseimbangan denyut jantung dan tekanan darah. Mandi air dingin bisa dilakukan setelah mandi air panas untuk menguatkan kulit dan menyegarkan tubuh, sehingga dapat kembali beraktivitas, hanya saja, air yang digunakan untuk mandi jangan terlalu dingin. Selain itu, jangan mandi air dingin langsung setelah berhubungan suami-istri atau setelah makan, karena dapat menyebabkan demam. Mandi yang disertai dengan gosokan dan pijatan, berfaedah memperbarui kesegaran tubuh serta meningkatkan kualitas tidur. Mandi yang disertai gosokan, juga akan meningkatkan vitalitas dan melancarkan peredaran darah serta mengurangi beban kerja jantung. Dianjurkan untuk mandi dengan menggosok tubuh dengan menggunakan minyak zaitun setelah berolahraga.
Sumber:
Mukjizat Kesehatan Ibadah oleh Dr. Jamal Elzaky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar