Bukan hanya
pergerakan Bumi, gunung, hujan dan Atmosfer yang sengaja didesain oleh Allah
untuk menggelar drama kehidupan manusia, tetapi binatang dan tumbuhan pun
semuanya diciptakan untuk kelengkapannya. Benarkah demikian? Agaknya begitu.
Secara Qur’ani, Allah telah mengatakan di berbagai ayat-Nya bahwa segala yang
ada ini memang diciptakan untuk manusia. Di antaranya ayat-ayat berikut :
Qur’an surat Al-Mu’minuun ayat 17-20 :
17.
(Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di
atas kamu tujuh buah jalan) 7 buah Langit (Dan Kami tidaklah lengah
terhadap ciptaan) Kami.
18. (Dan
Kami turunkan air dari Langit menurut suatu ukuran, lalu Kami jadikan air itu
menetap di Bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya).
19. (Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu
kebun-kebun kurma dan anggur, di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan
yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan).
20. (Dan
pohon kayu keluar dari Thursina) pohon Zaitun (yang menghasilkan minyak dan
menjadi kuah bagi orang-orang yang makan).
Demikian
pula dalam memahami realitas di sekitar kita, logika kita mengatakan bahwa
binatang dan tumbuhan juga diciptakan Allah untuk manusia. Apakah hal-hal yang mendukung ke arah kesimpulan
tersebut? Marilah kita amati satu per satu. Pernakah kita berpikir mengapa
pohon mangga berbuah sebanyak itu? Untuk dirinya sendiri atau untuk siapa? Jika
hanya untuk kepentingan pohon mangga itu sendiri agaknya ia tidak perlu berbuah
sebanyak itu. Katakanlah, pohon mangga perlu berbuah untuk menyambung
keturunannya, maka mengapa ia harus berbuah ratusan, padahal cukup beberapa buah
saja, maka itu sudah memadai. Namun yang kita lihat pohon mangga berbuah begitu
banyak, jauh melebihi kebutuhannya sendiri. Untuk siapa? Rasanya tidak mungkin
untuk binatang, karena kebutuhan binatang juga tidak terlalu banyak, katakanlah
codot
(kelelawar pemakan buah). Berapa banyak sih codot memakan buah mangga?
Sungguh pohon mangga tidak perlu berbuah sebanyak itu, kecuali hanya satu jawabanya,
yaitu : pohon mangga memproduksi buah sebanyak itu untuk kesenangan hidup
manusia! Bahkan bukan hanya dari segi jumlah, jenis, rasa dan bentuk buah
mangga yang khas demikian banyaknya. Mengapa mesti ada bemacam-macam buah mangga?
Untuk siapa semua itu diciptakan-Nya? Jawabannya hanya satu, untuk manusia!
Buah-buahan
bukan hanya mangga, ada ribuan jenis buah di permukaan Bumi ini. Dan cobalah
lihat, semuanya berbuah demikian banyak. Terlalu banyak jika hanya untuk
kepentingan pohon itu sendiri. Durian, jeruk, jambu, pear, kelengkeng,
rambutan, semangka, alpukat, anggur, dan ribuan lagi jenis buah yang ada di
berbagai belahan Bumi ini. Semuanya diciptakan oleh Allah untuk kesenangan dan
keperluan manusia. Dan tentu bukan hanya buah-buahan, tanaman demikian banyak
ragamnya, ada tumbuhan kayu-kayuan, tumbuhan obat-obatan, sayuran, tanaman
hias, tanaman perdu, tanaman hama, tanaman penghasil biji-bijian, dan ribuan atau
jutaan lagi jenis yang tersebar di seantero Bumi, semuanya tidak lain
diciptakan oleh Allah hanya untuk manusia.
Bukan hanya tumbuh-tumbuhan, binatang juga
demikian. Pernahkah kita mengamati sapi perah, dan juga pernahkah kita
bertanya, untuk apa dan untuk siapa sapi perah itu menghasilkan susu sedemikian
banyaknya? Jika hanya untuk anaknya, pasti tidak perlu sedemikian banyak, anak
sapi hanya butuh sedikit saja setiap harinya, dan itu pun ketika anak sapi
masih kecil, ketika anak sapi telah dewasa, anak sapi itu tidak membutuhkan
lagi susu dari induknya. Namun toh demikian, produksi susu sapi perah itu
berjalan terus, sekali lagi tidak ada jawaban lain dalam kasus ini, kecuali
hanya satu yaitu, semua diciptakan oleh Allah untuk manusia. Supaya manusia
memperoleh minuman bergizi darinya, supaya manusia mendirikan pabrik pengolahan
susu. Dan supaya muncul lapangan pekerjaan baru di mana manusia lantas bisa
berinteraksi secara dinamis dalam kehidupannya.
Qur’an surat An-Nahl ayat 66 :
66. (Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu
benar-benar terdapat pelajaran bagi kalian. Kami memberi kalian minum dari apa
yang berada dalam perutnya di antara kotoran dan darah berupa air susu yang
bersih, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya).
Qur’an surat Al-Mu’minuun ayat 21 :
21.
(Dan sesungguhnya pada binatang-binatang
ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi
minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan) juga (pada
binatang-binatang ternak itu terdapat manfaat yang banyak untuk kamu, dan
sebagian daripadanya kamu makan).
Juga, pernahkah kita mencermati lebah-lebah madu
betina pekerja pengumpul sumber makanan? Siapakah yang menyuruh mereka
mengumpulkan madu, dan untuk siapa madu itu? Padahal makanan lebah-lebah pekerja
tersebut bukanlah madu. Lebah-lebah pekerja itu memakan *nektar/nectar/sari bunga dan serbuk sari bunga. Tetapi mereka bersusah payah mencari
nektar untuk diproduksi menjadi madu dari berbagai jenis bunga yang dikumpulkan
di dalam kamar-kamar sarang mereka. Madu itu demikian bermafaat bagi kehidupan
manusia dan ‘tidak terlalu’ bermanfaat untuk kehidupan lebah. Mengapa mereka
mesti mengumpulkan sedemikian banyak madu? Sekali lagi, jawabanya tidak ada
yang lain adalah ’memang Allah menciptakan lebah dan madu untuk kepentingan
manusia’. Jika kasus-kasus ini kita perluas ke berbagai jenis binatang, kita
juga akan menemui jawaban yang sama. Mengapa mesti diciptakan bermacam-macam
binatang di dunia ini? Semuanya tidak lain diciptakan Allah untuk kesempurnaan
dan kenikmatan hidup manusia.
Qur’an surat An-Nahl ayat 68-69 :
68.
(Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “Hendaklah
buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan di pohon-pohon dan di tempat-tempat
yang dibikin manusia”).
69. (“Kemudian
makanlah dari tiap-tiap) macam (buah-buahan) hasil penyerbukan
lebah-lebah betina pekerja pengumpul makanan yang mengubah bunga-bunga menjadi
buah-buah sesaat sebelum proboscis lebah-lebah tersebut menghisap/menyedot/mengambil nektar floral yang biasanya terletak di dasar mahkota
bunga
(dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan”) bagimu, yaitu
lebah pemandu memberi petunjuk letak sumber makanan kepada lebah pengumpul
dengan melakukan tarian ‘waggle dance’ dan ‘crescent
dance’ dan bantuan arah Matahari sebagai pedoman serta dengan 2 antena kecil digunakan sebagai indera
peraba yang mampu menguji secara tepat dan akurat setiap obyek yang disentuh
(diraba) sehingga dapat mendeteksi sumber makanan dan juga digunakan untuk
menafsirkan (interpretasi) tarian lebah pemandu yang
memberitahukan sumber makanan dan untuk mengetahui keadaan sekitar dan cuaca. Jika lebah pemandu itu menari mengarah
atas sarang menunjukkan sumber makanan searah Matahari, sedangkan jika ia
menari ke bagian bawah sarang menunjukkan sumber makanan berlawanan dengan
Matahari, dan jika tariannya menunjukkan sudut dengan arah gravitasi misalnya dengan
melakukan gerakan lari lurus membentuk sudut 40 derajat, berarti arah sumber
makanan 40 derajat terhadap Matahari. Lama waktu tarian dan jumlah goyangan
abdomen lebah pemandu memberi petunjuk jarak secara akurat kepada lebah-lebah
pengumpul tentang jarak yang lebih jauh antara sumber makanan dengan sarang
mereka yang harus ditempuh oleh lebah pengumpul. Lebah-lebah itu juga akan
mengeluarkan hormone pheromone dari tubuhnya yang berfungsi untuk berkomunikasi,
maka lebah pengumpul sumber makanan mampu menemukan lokasi sember makanan
dengan tepat, begitu juga saat kembali ke sarang, mereka tidak pernah tersesat
kecuali jika ada badai (Dari perut lebah) di bagian the
crop tempat lebah-lebah pengumpul menyimpan nektar (itu keluar) dari mulut mereka
setelah mengalami transformasi yang masih berupa (minuman) madu mentah
karena masih memiliki kandungan air yang sangat tinggi yaitu sekitar 85% (yang
bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan) bermacam-macam penyakit (bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda) kebesaran
dan kekuasaan Allah (bagi orang-orang yang memikirkan) hikmah dari apa saja yang
diciptakan oleh-Nya, karena segala yang diciptakan oleh Allah itu adalah untuk kesempurnaan
dan kenikmatan hidup manusia, maka banyak-banyaklah bersyukur kepada Allah atas
segala karunia-Nya.
Lebah adalah binatang purba ditemukan 150 juta
tahun yang lalu dan mampu terbang sejauh 25 km/jam dari sarangnya untuk mencari nektar bunga, propolis
dan pollen dan tidak akan tersesat karena lebah menggunakan arah
Matahari sebagai petunjuk jalan dan ditempuh dalam waktu sekitar 35 menit saja. Jadi, ke mana saja lebah
terbang untuk mencari makanan, lebah pasti bisa pulang ke sarangnya. Di dunia
terdapat sekitar 20.000 spesies lebah yang dikenal, mereka dapat ditemukan di
setiap benua kecuali Benua Antartika dan hanya sekitar 7 spesies lebah dalam
genus Apis yang menghasilkan madu. Antena lebah madu responsif terhadap
rangsangan mekanis dan kimia, tubuh lebah madu memiliki bulu-bulu halus
terutama bulu-bulu halus yang ada di 2 antena kecil yang digunakan sebagai indera
peraba yang mampu menguji secara tepat dan akurat setiap obyek yang disentuh sehingga
dapat menemukan dan menentukan arah aroma bunga, keberadaan nektar bunga yang berkualitas
baik dan tidak mengandung racun, ukuran, bentuk dan ketebalan sisiran sarangnya.
Organ sensorik sebagai indera penciuman yang ada di pori-pori pada antena lebah
madu yang dihasilkan oleh kelenjar nassanov (nassanov gland) mampu
mempersepsikan aroma secara cepat dan tajam dan esensial pada berbagai
aktivitas sehari-hari, yaitu untuk mencari makanan dan untuk membedakan aroma
pada bulu tubuh lebah madu bahwa ia anggota koloninya atau bukan ketika kembali
ke sarang. Antena lebah pemandu memberi tahu lebah-lebah pengumpul jenis nektar
bunga yang harus dicari ketika mereka meninggalkan sarang untuk mengambil
makanan tersebut dan antena lebah pengumpul digunakan untuk menafsirkan tarian
lebah pemandu yang memberitahukan letak (posisi) sumber makanan dan antena
lebah madu digunakan juga untuk mengetahui keadaan sekitar dan cuaca. Lebah
madu memiliki 3 pasang kaki (6 kaki) dan 2 pasang sayap (4 sayap) yang sangat
tipis dan transparan yang terletak di bagian dada, dada depan menopang sepasang
kaki depan, dada tengah menopang sepasang kaki tengah dan sepasang sayap, dada
belakang menopang sepasang kaki belakang dan sepasang sayap. Setiap kaki lebah
madu memiliki sepasang cakar untuk menangkap ke obyek kasar dan di kakinya
terdapat bantalan anti selip yang lengket untuk mendarat di permukaan halus.
Sepasang kaki depan lebah betina pekerja memiliki sendi tambahan dan sisir yang
digunakan oleh lebah pekerja untuk membersihkan dirinya sendiri. Kaki-kaki
tengahnya ditutupi dengan rambut-rambut kaku yang dirancang untuk membantu
lebah pengumpul menyisir (menyikat) serbuk sari bunga yang dicampurnya dengan
sedikit nektar bunga dan cairan saliva (air liur) lebah
pengumpul dari mulutnya kemudian membentuk gumpalan pollen lalu dimasukkan olehnya
ke corbicula
(kantong pollen) bentuk konkaf (lensa cekung) yang ada di
sepasang kaki belakangnya sehingga serbuk sari bunga tersebut tidak beterbangan
saat di angkutnya. Dan kaki-kaki tengahnya juga digunakan untuk mengambil
pollen dari kantong pollen setelah kembali ke sarang. Pada sepasang kaki
belakang lebah pengumpul dikelilingi rambut-rambut kaku yang membantunya
memegang gumpalan pollen supaya tidak lepas dan mudah diangkut ketika terbang
kembali ke sarangnya. Kaki-kakinya dilengkapi dengan taji yang digunakan untuk
mengusir serpihan lilin di perutnya, saat terbang kaki belakang lebah madu sejajar
dengan abdomennya. Kepala lebah madu berbentuk segitiga dengan 2 mata majemuk terletak
di setiap sisi kepala berbentuk hexagonal untuk melihat jarak jauh yang terdiri
dari ribuan lensa mata (facet) dengan jumlah lensa mata yang
lebih banyak daripada lensa mata lebah pengumpul dan lensa mata ratu lebah yang
masing-masing lensa merespon terhadap gelombang cahaya, warna dan pola bentuk
yang akan diolah oleh sistem saraf pusat menjadi citra mosaik dan sangat baik
terutama untuk mendeteksi gerakan secara akurat dan bisa melihat titik terpisah
di penglihatan. Dan 3 mata yang lebih sederhana yang terletak di kepala bagian
atas untuk melihat jarak dekat sebagai menunjang aktivitasnya, misalnya untuk
melihat bunga, tetapi mata lebah madu tidak bisa melihat warna merah. Meskipun
begitu, lebah madu mampu melihat dan membedakan 3 warna sinar ultraviolet yang diperlukan
untuk menemukan nektar bunga karena banyak bunga memantulkan sinar ultraviolet
yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Apabila fungsi indera penglihatan
yaitu mata majemuk dan mata sederhana lebah madu dikombinasikan akan membuat
gambar lengkap dengan rincian yang jelas di penglihatannya. Mulut lebah terdiri
dari sepasang pemotong berfungsi sebagai gigi yang digunakan untuk membuat dan
memperbaiki sarang, pertahanan diri dan terdapat proboscis/glossa/lidah pada
bagian tengah untuk menghisap cairan nektar bunga dan air dan juga untuk memberi
makan larva. Perut (abdomen) lebah pekerja terdapat 3 macam kelenjar, yaitu : 4
pasang kelenjar lilin (wax glands) untuk menghasilkan lilin
sebagai bahan membuat sarang yang sebelumnya dikunyah terlebih dahulu oleh
lebah setelah disekresikan dari kelenjar lilin (malam), kelenjar aroma (scent
glands) untuk menghasilkan (hormon pheromone/feromon) dari
tubuhnya sebagai alat pertahanan koloni dan petunjuk bagi koloni untuk
indentifikasi anggota supaya lebah pekerja bisa pulang ke sarang dari mencari
makanan dan yang terakhir adalah kelenjar racun (apitoxin/beevenom) untuk
menghasilkan racun sebagai alat pembela diri dari serangan musuh. Lebah madu menghasilkan
5 macam produk, yaitu : royal jelly, pollen, propolis, madu dan lilin lebah. Dalam
sebuah koloni lebah madu unggul asal Eropa populasinya 10.000-100.000 ekor
lebah per koloni dan seekor ratu lebah, sedangkan lebah lokal populasinya hanya
20.000-40.000 ekor lebah per koloni dan seekor ratu lebah. Jumlah populasi ini
sangat tergantung pada kualitas dan potensi ratu lebah dalam kemampuannya
bertelur, karena setiap ratu lebah tidak sama produksi telurnya, tergantung
dari pemeliharaan dan pembudidayaannya.
Dalam sebuah koloni lebah madu terbagi dalam tiga (3) kasta yang dipimpin
oleh ratu lebah yaitu sebagai berikut ini :
Ke-1. Ratu lebah berasal
dari telur fertil, warna tubuh ratu lebah biasanya merah tua, ukuran tubuh dan
berat ratu lebah 2,8 kali lebih panjang dan lebih besar daripada ukuran tubuh
lebah pekerja dan ratu lebah berusia hingga sekitar 3-5 tahun. Usia ratu lebah
bisa panjang, hal itu karena makanannya adalah sari madu (royal jelly) yang
warnanya putih dan ratu lebah dilahirkan dengan metabolisme yang dirancang
untuk mengkonsumsinya. Posisi ratu lebah sangat dihormati dan disegani karena
mempunyai tanggung jawab memimpin sarang di dalam koloni lebah madu. Hal ini
terjadi selama sang ratu masih produktif menghasilkan telur sangat banyak dan masih
mengeluarkan hormon pheromone untuk mengatur aktivitas koloni, sehingga terjaga
keseimbangan perilaku dan keharmonisan lebah-lebah pekerja di dalam koloninya. Hormon
pheromone adalah senyawa kimia yang dihasilkan ratu lebah dari kelenjar ujung
tenggorokan (hipofaring gland) yang ada di bagian kepala yang membawa
informasi-informasi tentang kegiatan yang baru dilakukan anggota koloni sesuai
keadaan yang sedang ataupun siap dihadapi. Cara komunikasi lewat hormon pheromone
merupakan cara yang paling dominan yang dilakukan lebah madu, di dalam sarang,
hormon pheromone siap mengatur aktivitas dan kehidupan lebah-lebah pekerja,
seperti : memberi makan ke anggota koloni, membuang lebah yang mati, memberi
tanda bahaya dan mengenal sesama anggota koloni. Di luar sarang, hormon pheromone
sebagai daya tarik seksual untuk merangsang lebah-lebah jantan supaya bisa
mendekati dan mengawini ratu-ratu lebah perawan atau sebagai kompas penuntun
koloni jika sedang migrasi. Ratu lebah sengaja menyebarkan hormon pheromone
dari tubuhnya membuat ovarium lebah-lebah betina pekerja menjadi
tidak aktif untuk menghasilkan telur. Sebaliknya, ratu lebah mengeluarkan hormon
pheromone dari tubuhnya karena ingin menarik lebah jantan untuk kawin dengannya
dan untuk mengabarkan kepada koloninya bahwa ratu lebah masih hidup, sehat dan masih
produktif. Tetapi jika ratu lebah mati atau hilang, maka ia tidak menyebarkan
hormon pheromone dari tubuhnya lagi di sarang mereka, sehingga ovarium
lebah-lebah betina menjadi aktif menghasilkan telur yang akan menetas menjadi
lebah jantan. Maka terjadilah chaos dalam koloni lebah madu tersebut, karena
lebah-lebah betina pekerja itu akan berebut untuk memperoleh lebah-lebah
pejantan terakhir bahkan lebah-lebah betina pekerja dari koloni lain masuk
dengan cara menyelundup ke sarang yang baru kehilangan ratu lebah untuk ikut
juga berebut lebah jantan sebelum masa depan koloni itu berakhir. Alat kelamin
ratu lebah terdiri dari 2 ovarium berukuran besar yang hampir
memenuhi rongga abdomennya, di ovarium terdapat ovariole yaitu tempat
memproduksi ovum (sel telur), 2 oviduct, uterus, bursa copulatrix, spermatheca tempat menyimpan hingga sekitar 200 juta spermatozoa
(sel sperma/gamet) lebah jantan
ketika terjadi perkawinan dengan ratu lebah dan vagina (alat kelamin)
ratu lebah. Sang ratu lebah tugas utamanya bertelur, ia mulai bertelur 2-3 hari
setelah dikawini oleh lebah jantan dan pada awal-awal bertelur, telur-telur ratu
lebah menetas menghasilkan lebah-lebah jantan. Ratu lebah akan tinggal selama
hidupnya di dalam sarang kecuali jika mengalami gangguan atau sarangnya rusak
karena terusik makhluk lain. Ratu lebah dapat bertelur lebih dari 2.000 butir
per hari, menghasilkan sekitar 1 juta butir telur sepanjang hidupnya dan masa suburnya
(produktif) 2-3 tahun. Ratu lebah harus dibantu oleh lebah pekerja untuk
bertelur, lebah pekerja membantunya dengan mengibas-ngibaskan antenanya ke
perut ratu lebah sehingga telur-telurnya mudah keluar dari alat reproduksinya.
Jenis kelamin telur-telur ratu lebah madu
ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya : ruangan/lubang/kamar tetas,
makanan yang tersedia, iklim (cuaca), ada tidaknya pembuahan dengan spermatozoa
ketika sel telur melewati spermatheca ratu lebah, sifat dan tingkah laku ratu
lebah. Sepanjang kehidupan ratu lebah, sang ratu akan selalu memproduksi telur
untuk kelangsungan hidup koloninya, tetapi seiring semakin tua usia ratu lebah,
maka telur-telurnya tidak menghasilkan lebah-lebah betina pekerja lagi,
telur-telurnya hanya menghasilkan lebah-lebah jantan saja dan sudah tidak
mengeluarkan hormon pheromone dari tubuhnya lagi atau ratu lebah yang masih muda
itu kesuburan reproduksi telurnya berkurang karena ratu lebah tersebut gagal
dalam perkawinan sehingga kehabisan persediaan spermatozoa di dalam
spermathecanya sebelum ia berusia tua sehingga hanya menghasilkan lebah-lebah
jantan saja. Maka secara naluri lebah-lebah pekerja akan bersiap
menggantikannya dengan memilih telur-telur yang terbaik, setelah menetas maka
larva-larva calon ratu lebah itu diberi makan royal jelly supaya menjadi ratu
lebah baru. Kamar-kamar larva-larva calon ratu lebah paling besar, lebih
panjang bentuknya seperti kacang dan paling menonjol daripada kamar-kamar larva-larva
lebah pekerja dan terletak di pinggir bawah sisiran sarang. Karena belum tentu ratu
lebah itu selama proses perkawinan ’terbang kawin’ dengan lebah jantan memperoleh
kesuburan tinggi yang membuat ia memperoleh spermatozoa yang banyak dari lebah
jantan. Jika ratu lebah madu tidak memperoleh spermatozoa yang banyak ketika
musim kawin, maka ia tidak mampu bertelur yang menghasilkan lebah-lebah madu betina
pekerja dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang lama karena
spermatozoa di spermathecanya habis sebelum waktunya, berarti ia telah gagal
sebagai ratu lebah dan telah ada ratu lebah yang usianya lebih muda dan telah
dikawini oleh lebah jantan yang siap menggantikannya. Maka hal itu menyebabkan lebah-lebah
betina pekerja akan membunuh ratu mereka sendiri dengan mengerumuninya secara
super erat untuk menggencetnya sehingga menciptakan suhu panas dengan gesekan
yang terus-menerus membuat ratu lebah yang tidak dikehendaki koloninya lagi itu
mati (balling). Ya, ratu lebah mereka yang tidak produktif lagi karena
usia tua atau ratu lebah yang usianya belum tua tetapi persediaan
spermatozoanya telah habis itu dianggap sebagai penyusup oleh koloninya dan dianggap
membahayakan koloninya sehingga harus dibunuh demi kelangsungan hidup koloni
lebah madu tersebut dan diganti dengan ratu lebah muda yang usianya baru 23
hari dan telah dikawini oleh lebah jantan. Jika ratu lebah itu masih produktif dan
masih mengeluarkan hormon pheromone dari tubuhnya, maka ratu lebah itu tidak
dibunuh oleh lebah-lebah betina pekerja walaupun telah ada ratu lebah yang
lebih muda usianya yang kembali ke sarang induknya setelah dikawini oleh lebah
jantan. Apabila ratu lebah baru itu akan menempati kedudukan ratu lebah lama,
maka terjadilah perebutan kekuasaan dengan terjadinya pertarungan antara ratu
lebah madu lama dan ratu lebah madu baru menggunakan sengat masing-masing berkali-kali
untuk mengalahkan musuhnya. Ratu lebah madu memiliki sengat sebagai ovipositor,
yaitu senjata pengusir ratu lebah madu lain yang menjadi pesaingnya di dalam
sebuah koloni. Berbeda dengan sengat lebah pekerja yang akan terlepas jika
dipakai untuk menyengat, sengat ratu lebah madu tidak akan rusak dan tidak akan
terlepas walaupun dipakai untuk menyengat saingannya berkali-kali. Dan akhir
dari pertarungan itu adalah, siapa yang kalah akan keluar dari sarang mereka
lalu pergi ke tempat lain untuk membangun sarang dan koloni baru diikuti oleh sebagian
lebah betina pekerja dan sebagian lebah jantan. Ratu lebah tidak bisa membangun
kamar tempatnya bertelur, tidak bisa mencari makanan, tidak mampu membuang
kotorannya sendiri, sayapnya disisir dan dibersihkan oleh lebah pekerja.
Ke-2. Lebah betina pekerja berasal
dari telur fertil, usianya sekitar 5-6 minggu tergantung berat tidaknya
pekerjaan yang dilakukannya, tubuhnya ramping warnanya hitam kecoklatan,
memiliki sengat yang lurus di ekornya ukuran tubuhnya lebih kecil daripada
lebah jantan dan ratu lebah, makanan lebah betina pekerja adalah nektar dan pollen.
Lebah betina pekerja usia 3 minggu bertugas mencari sumber-sumber serbuk sari
bunga (pollen), nektar bunga dan propolis, mereka disebut lebah pemandu sumber makanan. Lebah pekerja usia 3 minggu ke
atas juga bertugas mengumpulkan makanan, mereka disebut lebah pengumpul makanan. Lebah pekerja pemandu sumber
makanan bekerja sama dengan lebah pekerja pengumpul makanan, jika seekor lebah
pemandu menemukan sumber makanan yang terbaik, ia segera kembali ke sarangnya
dan menginformasikan kepada lebah pengumpul, informasinya mencakup lokasi, jarak tempuh, arah yang
harus dituju dan lama perjalanan, maka lebah pemandu tersebut akan menari-nari di
sekitar lebah pengumpul untuk memberi tahu letak sumber makanan yang telah
ditemukannya itu. Tarian itu disebut ’waggle dance’ dan ’crescent dance’, waggle
dance adalah tarian memutar (melingkar) seperti angka 8, yaitu gerakan lebah
pemandu mengelilingi lingkaran atas lalu lari lurus dari satu sisi ke sisi lain
membentuk sudut terhadap Matahari sambil lebah pemandu itu menggoyang-goyangkan
abdomennya dan melakukan gerakan mengelilingi lingkaran bawah dan kembali ke
pusat atau sebaliknya dengan diameter lingkaran yang besar apabila nektar bunga
jaraknya jauh dan apabila nektar bunga berjumlah banyak dan jaraknya dekat dari
sarang, maka ia melakukan tarian melingkar dengan diameter lingkaran yang kecil.
Jika lebah pemandu menari dengan penuh gairah dan sangat bersemangat, hal itu
menunjukkan terdapat banyak sekali sumber makanan. Maka akan lebih banyak lagi
lebah pengumpul yang akan berangkat beramai-ramai ke tempat sumber makanan
untuk mengambil makanan yang berhasil ditemukan oleh lebah pemandu. Crescent
dance adalah tarian dengan gerakan setengah memutar seperti membentuk bulan
sabit (permukaan vertikal sarang sama dengan sudut horizontal makanan) dan
gerakan setengah memutar ke arah lain, tarian ini menunjukkan bahwa jarak
sumber makanan jauh dari sarang yaitu sekitar 50-150 meter. Selain itu, untuk
menunjukkan seberapa jauh letak sumber makanan itu bisa dilihat dari jumlah
goyangan abdomen lebah pemandu yang dilakukan setiap kali ia melakukan gerakan lari
lurus. Semakin jauh jarak sumber makanan dengan sarang lebah madu, maka
semakin kurang jelas bentuk tarian seperti angka 8 dari lebah pemandu yang
ditunjukkan di hadapan lebah-lebah pengumpul. Lebah pemandu tidak hanya
menunjukkan arah sumber makanan tetapi juga jarak ke tempat tersebut dan lebah-lebah
pengumpul mengetahui jenis dan rasa nektar bunga dan juga mengetahui makanan
yang akan diangkut itu nektar bunga atau pollen atau keduanya dari aroma bunga yang
dibawa pulang oleh lebah pemandu. Lama waktu tarian dan jumlah goyangan abdomen
lebah pemandu memberi petunjuk jarak
secara akurat kepada lebah-lebah
pengumpul tentang jarak yang lebih
jauh antara sumber makanan dengan sarang mereka yang harus ditempuh oleh lebah-lebah
pengumpul, kemudian lebah-lebah pengumpul itu memulai perjalanan dengan
membawa perbekalan makanan sekedar cukup untuk energi saat dipakai dalam
menempuh perjalanan yang ditunjukkan oleh lebah pemandu tersebut. Tarian waggle dan crescent ini akan
diulang terus-menerus oleh lebah pemandu di tengah kerumunan lebah-lebah
pengumpul dengan gerakan setengah memutar, memutar dengan diameter besar atau
kecil dan lari lurus dengan menggoyang-goyangkan abdomennya tergantung keadaan
sumber makanan.
Gerakan tarian lebah pemandu dengan menyelaraskan
tubuhnya ke arah yang tepat di mana sumber makanan berada sesuai dengan letak
Matahari tanpa harus menggunakan kompas atau radar yang canggih untuk memberi
petunjuk secara akurat. Lebah-lebah madu ini juga memperhitungkan pergerakan
Matahari yang posisinya terus berubah, ketika lebah pemandu memberi tahu arah
lokasi bunga, dalam setiap 4 menit, sudut yang mereka beritahukan kepada lebah
pengumpul juga bertambah 1 derajat ke barat, berkat perhitungan yang luar biasa
dari lebah-lebah madu ini, maka lebah pengumpul sumber makanan mampu menemukan
lokasi sumber makanan dengan tepat, begitu juga saat kembali ke sarang mereka,
lebah-lebah madu tersebut tidak pernah tersesat kecuali jika ada badai. Selain
dengan tarian waggle dan crescent dan bantuan arah Matahari, lebah-lebah madu juga
berinteraksi dengan menyentuhkan antenanya ke lebah-lebah madu lain yang
fungsinya untuk berkomunikasi antar lebah. Selanjutnya lebah-lebah pengumpul
pergi untuk mengumpulkan propolis, serbuk sari dan nektar bunga. Tarian waggle
dan crescent dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan untuk melihat banyak
atau sedikitnya keberadaan makanan lebah madu itu dan bisa juga untuk
memperkirakan banyak atau sedikitnya jumlah serangga penyerbuk yang lainnya
yang menjadi saingan lebah madu, karena jika banyak serangga penyerbuk yang
mencari nektar bunga yang sama, maka lebah madu itu akan mencari nektar bunga
ke tempat lain untuk memenuhi kebutuhan koloni mereka. Lebah-lebah madu lebih
pintar (cepat) menangkap dan mengingat aroma baru bunga pada pagi hari dan kekuatan
otaknya berkembang secara bertahap untuk membantu lebah-lebah madu itu mendapatkan
tanaman berbunga. Pada pagi hari waktu yang dibutuhkan untuk mencari nektar
bunga menjadi lebih efisien dan supaya tidak didahului oleh binatang-binatang lain
yang menjadi saingan lebah madu yang juga pemakan nektar bunga, seperti :
kupu-kupu, semut, kumbang, burung madu kelapa, burung sogok ontong (madu
sriganti), burung madu hitam (black sunbird), burung kacamata biasa, burung kolibri
dan binatang pemakan madu lainnya. Karena sebagian besar bunga menumpuk nektar
pada pagi hari, maka pada waktu itulah pengenalan banyak aroma baru bunga akan
menjadi paling berguna bagi lebah madu. Proses untuk mengingat aroma baru yang
keluar dari berbagai macam bunga merupakan pekerjaan yang memerlukan banyak
energi bagi otak lebah madu. Jadi jika lebah madu itu kurang pintar mengenali
aroma baru bunga pada siang harinya, maka aroma bunga yang telah dikenal lebah
madu pada paginya dapat menjadi petunjuk keberadaan nektar bunga, sehingga
dapat membantu lebah madu tersebut menghemat energi dalam menemukan nektar
bunga. Otak lebah madu berbentuk oval seukuran biji sawi tetapi memiliki
kapasitas yang luar biasa untuk belajar dan mengingat banyak hal dan mampu
membuat perhitungan yang kompleks untuk menghitung berapa waktu dan jarak
tempuh antara sumber makanan dengan sarang mereka dan kerja lebah-lebah madu itu
efisien dalam mencari dan menemukan sumber makanan. Tugas mencari sumber
makanan adalah tugas yang paling berbahaya bagi lebah-lebah betina pekerja
karena mereka akan menghadapi musuh alami, seperti : laba-laba, capung dan
belalang.
Lebah betina pekerja yang baru keluar dari
kepompong (pupa) usia 1-2 hari bertugas membersihkan sarang dari
kotoran-kotoran ratu lebah, mereka disebut lebah
pembersih.
Lebah betina pekerja usia 3-9 dan memiliki
kelenjar hipofaring yang berkembang, bertugas merawat dan menyuapi anak-anak
lebah (larva), mereka disebut lebah
perawat. Dan bertanggung jawab untuk memproduksi royal jelly yaitu
campuran serbuk sari + madu hasil sekresi kelenjar hipopharyngeal dari lebah
perawat. Royal jelly mengandung protein 13% termasuk collagen, vitamin A, B1,
B2, B3, B5, B6, B9, B12, C, D, E dan K, mineral, lemak 5% terdiri dari lemak
jenuh, lemak tak jenuh dan phospholipids, karbohidrat 15% berupa gula fruktosa
dan glukosa, air 60-70%, garam, asam folat, enzim, asam nucleid meliputi DNA
dan RNA, gamma globulins yang sangat penting untuk imunisasi, metil paraben
untuk antioksidan, royal jelly mengandung seluruh jenis asam amino essensial
dan non essensial, senyawa antibiotik dan antibakteri dan mengandung protein
royalactin yang bermanfaat sebagai nutrisi ratu lebah dan larva calon ratu
lebah supaya dapat tumbuh dengan sempurna dan lain-lain. Lebah perawat juga
bertugas memberi makan ratu lebah dan larva calon ratu lebah dengan royal jelly
hasil produksi mereka, sementara itu larva lebah jantan (drones) dan larva lebah betina
pekerja diberi makan royal jelly selama 3 hari saja selanjutnya mereka diberi
makan bee bread yang terbuat dari serbuk sari + madu yang tidak mengalami
transformasi menjadi royal jelly.
Lebah betina pekerja usia 10-16 hari, di usia 10
hari lebah pekerja akan melakukan terbang pertama di dekat sarang, kelenjar
lilin dalam abdomennya berkembang untuk menghasilkan lilin lebah/malam lebah/beeswax. Di usia 12 hari saat kelenjar lilin dalam abdomennya
telah matang, lebah betina pekerja berhenti makan, mereka mulai membangun
sisiran (lubang-lubang) sarang dan memperbaiki sisiran sarang yang rusak,
mereka disebut lebah pembangun
dan lebah betina pekerja yang bertugas memproses nektar bunga menjadi madu
mentah, pollen dan propolis, mereka disebut lebah pemroses.
Lebah betina pekerja usia 17-20 hari, kelenjar
racun (sengat) berkembang menghasilkan beevenom (apitoxin) berbentuk cairan
bening tidak berwarna, rasanya manis sedikit pahit sebagai alat pembela diri
dari serangan musuh. Lebah-lebah pekerja tersebut diberi tugas untuk menjaga
sarang dengan mencegah benda dan makhluk lain yang tidak dikehendaki masuk ke
dalam sarang guna menjaga kesterilan sarang mereka, menjaga suhu sarang dan
kelembaban sarang, mereka disebut lebah
penjaga. Aroma hormon pheromone yang keluar dari tubuh lebah madu sebagai
ciri khas setiap koloni menjadi faktor penting bagi mereka untuk mengenali
anggota koloninya sehingga mereka bisa bebas keluar dan masuk kembali ke
sarangnya dengan aman.
Ke-3. Lebah jantan berasal
dari telur infertil, usianya sekitar 10-13 minggu (75-90 hari), jumlahnya hanya
sekitar 200-300 ekor, lebah jantan bersifat tenang, pemalas, sangat suka makan
dan makannya disuapi oleh lebah pekerja. Supaya bisa mengawini ratu lebah, maka
dada lebah jantan dilengkapi dengan otot yang kuat. Sayap lebah jantan lebih besar
daripada sayap lebah pekerja sehingga suara dengungan sayapnya lebih keras daripada
suara dengungan sayap lebah pekerja. Warna tubuhnya kehitam-hitaman, ekor lebah
jantan tidak memiliki sengat, tidak memiliki proboscis, tidak memiliki kelenjar
lilin dan tidak memiliki kantong pollen di kakinya sehingga tidak bertugas
mengumpulkan makanan, makanan lebah jantan adalah madu. Lebah jantan hanya
bertugas mengawini ratu lebah muda perawan ketika sang ratu berusia 23 hari, apabila
koloni lebah madu itu akan membentuk koloni baru atau regenerasi ratu lebah
demi kelangsungan hidup koloni. Jika ratu lebah ingin kawin maka ia memilih
lebah jantan yang paling kuat dan paling cepat terbangnya lewat sayembara kecepatan
terbang, lebah jantan pemenang yang berhasil menyusul ratu lebah terbang yang
berhak mengawini ratu lebah perawan. Alat kelamin lebah jantan berbentuk
istimewa, terdiri dari penis (batang
zakar) yang sangat besar, sepasang testis (adalah kelenjar kelamin pada
binatang dan manusia tempat memproduksi spermatozoa dan memproduksi hormon) yang mampu
menghasilkan sekitar 10-200 juta spermatozoa, testisnya terdapat di sisi perut
menempel pada vas deferens yang berfungsi sebagai tempat menyimpan
spermatozoa dan saluran spermatozoa sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui
penis. Setelah proses perkawinan yang berlangsung beberapa detik, keduanya lalu
jatuh bersama-sama ke tanah, lebah jantan kehabisan tenaga setelah kawin dan
lebah jantan pasti akan mati karena penis lebah jantan tertinggal di dalam vagina
(tepatnya adalah penis lebah jantan yang kawin itu lepas dari abdomennya dan
tertinggal mulai dari bursa capulatrix sampai dengan vagina) ratu
lebah dan abdomennya robek ketika berusaha memisahkan diri dari vagina ratu
lebah. Jika spermatheca ratu lebah belum terisi penuh, maka ratu lebah itu
terbang kembali ke udara untuk melangsungkan perkawinan lagi dan perkawinan
seekor ratu lebah akan terjadi berulang kali dengan banyak lebah jantan dan
bisa melibatkan sekitar 30 lebah jantan sampai spermatheca ratu lebah telah
cukup memperoleh spermatozoa dari banyak sperma lebah jantan, lalu ratu lebah itu
kembali ke sarang. Musim kawin lebah madu berlangsung dari bulan Mei hingga Juli
yang terjadi di udara terbuka pada siang hari ketika cuaca cerah dan
lebah-lebah madu beterbangan di alam terbuka sekitar sarang mereka dan proses
perkawinan lebah madu itu berlangsung hanya selama 2-10 detik saja. Setelah
musim kawin selesai, lebah-lebah jantan yang tidak berhasil mengawini ratu
lebah akan diabaikan oleh semua penghuni koloni dan mereka dianggap tidak
berguna lagi. Sehingga ketika terjadi paceklik, lebah-lebah betina pekerja akan
mengusir lebah-lebah jantan yang tidak sukses itu dari sarang mereka. Karena lebah-lebah
jantan tidak dapat mencari makan sendiri, maka mereka akan segera mati
kelaparan dan lebah jantan yang mencoba masuk kembali ke sarangnya akan
diserang oleh lebah-lebah betina pekerja hingga mati.
Satu koloni lebah bisa menghasilkan 27-45 kg madu
setahun, untuk mengumpulkan nektar bunga seberat 1 kg, setiap ekor lebah harus
mengunjungi 4 juta kuntum bunga dan harus mondar-mandir mengangkut muatan
sebanyak 120-150 ribu kali. Seandainya jarak bunga dengan sarangnya sejauh 1,5
km, lebah tersebut harus terbang sejauh 3 km sekali angkut dan maka total jarak
yang ditempuhnya sejauh 360-450 ribu km, hal ini sama dengan 8,5 sampai 11 kali
garis tengah Bumi panjangnya dan sementara lebah-lebah madu terbang di udara,
mereka itu juga mengangkut kargo di tubuhnya yang beratnya seringkali sama dengan
berat keseluruhan tubuh lebah madu itu, walaupun dalam performa aerodinamis yang
menurun dan kondisi udara yang luar biasa abnormal sekalipun tidak menjadi
hambatan bagi lebah-lebah madu itu untuk bergerak lincah di udara, mereka
bekerja seperti mobil balap, Subhanallah.... Lebah madu memiliki 170 reseptor
penciuman, kemampuan (daya) penciuman yang luar biasa ini termasuk sinyal
mereka untuk pengakuan (mengenali) kerabat, komunikasi sosial dalam sarang dan kemampuan
penciuman mereka untuk mencari makanan dan sinyal untuk mengantarkannya pulang
ke sarang. Indera penciuman mereka begitu tepat sehingga bisa membedakan
ratusan varietas bunga yang berbeda dan mengetahui apakah sekuntum bunga
memiliki serbuk sari atau nektar dari jarak beberapa meter saja. Ketika lebah
pekerja pengumpul menemukan kuntum bunga yang dimaksud oleh lebah pekerja
pemandu, lebah akan menghisap nektar kemudian disimpan di dalam perutnya dan juga
mengambil serbuk sari bunga. Lebah-lebah pekerja untuk membuat dan menghasilkan
madu berlangsung sangat kompleks dan terorganisir dengan baik. Bahkan selain
membuat madu, lebah-lebah pekerja juga menjaga kualitas madu yang dihasilkan
oleh mereka secara istimewa, disamping itu, madu adalah satu-satunya minuman
yang mengandung semua zat yang diperlukan untuk mempertahankan hidup dan
satu-satunya minuman yang mengandung ‘pinocembrin’ yaitu antioksidan yang
bermanfaat untuk peningkatan fungsi otak, sehingga wajar madu dijuluki minuman
yang istimewa. Sarang lebah adalah sarang yang paling bersih yang ada di dunia,
hal ini terjadi karena di setiap lubang-lubang sarang lebah madu komponen
utamanya adalah propolis yang digunakan oleh lebah-lebah madu itu untuk membangun,
memperbaiki dan melindungi lubang-lubang sarang mereka, sehingga sarang lebah madu
kebal dan terlindung dari serangan penyakit, parasit, bakteri, virus dan jamur
yang membuat mereka mati dan tidak dapat berkembang biak. Dan lebah-lebah itu menjaga
sarang mereka supaya zat-zat asing dan binatang jangan sampai masuk ke dalam
sarang dengan adanya ’piket jaga sarang’ yang bertugas mencegah segala sesuatu
yang tidak diinginkan memasuki sarang mereka. Setiap koloni lebah madu memiliki
ciri khusus yaitu aroma unik untuk identifikasi anggotanya dan untuk memudahkan
lebah pulang ke sarangnya. Maka selain ratu lebah, lebah-lebah betina pekerja
juga mengeluarkan aroma uniknya atau memercikkan senyawa kimia hormon pheromone
dari tubuhnya untuk komunikasi antar lebah yang dikenali oleh koloninya supaya
lebah-lebah madu itu bisa masuk ke sarang mereka. Sedangkan lebah madu asing
bukan anggota koloni yang aroma unik tubuhnya tidak dikenal, maka ia tidak bisa
masuk ke dalam sarang. Satu lagi yang menarik perhatian, lubang-lubang sarang
lebah madu membentuk bangun geometris hexagonal (segi enam). Mengapa
lubang-lubang sarang lebah madu itu berbentuk hexagonal? Menurut ahli
matematika, bahwa struktur hexagonal adalah bentuk yang paling cocok untuk
memanfaatkan setiap area unit secara maksimum. Jika lubang-lubang sarang lebah madu
dibangun dengan bentuk lain selain bentuk hexagonal, maka akan terdapat area
yang tidak terpakai, sehingga lebih sedikit madu yang dapat disimpan dan lebih
sedikit lebah madu yang mendapatkan manfaatnya. Struktur bangunan lubang-lubang
sarang lebah madu berbentuk hexagonal yang sangat *presisi dengan pengaturan
udara yang sangat baik. Lebah madu menggunakan lubang-lubang sarang mereka
untuk menyimpan madu, pollen, telur, larva calon lebah ratu, larva calon lebah pekerja
dan larva calon lebah jantan dan pupa.
*Presisi = lebah-lebah madu itu ketika membuat
lubang-lubang sarang mereka, dengan mengukurnya dalam tingkat yang hasilnya
sangat mendekati ukuran yang sama antara lubang yang satu dengan lubang lainnya
tanpa ada sambungan, yaitu ketika pengukuran berkerumun bersama-sama.
Madu adalah produk hasil pengolahan nektar bunga yang
sebelumnya telah dikumpulkan oleh lebah-lebah pekerja pengumpul sumber makanan
dengan mengisap nektar bunga, lebah-lebah pengumpul itu menggunakan lidahnya
yang berbentuk jarum panjang menyerupai belalai yang disebut proboscis,
lalu nektar bunga itu dihisap dengan proboscisnya dan dimasukkan (disimpan) di
dalam *perut lebah yang bernama ’the crop’. Lebah pengumpul hanya akan
mengunjungi tipe bunga yang sama hingga semua pollen habis terkumpul. Saat
nektar bunga dirasa cukup, lebah pengumpul akan kembali ke sarang, ketika lebah
pengumpul sampai di sarang, kemudian nektar yang disimpan di dalam perutnya
dimuntahkan kembali oleh lebah pengumpul ke mulutnya (*regurgitasi) lalu dihisap
oleh lebah pemroses (prosesor) yang usianya lebih muda dengan menggunakan
proboscisnya dimasukkan ke dalam mulutnya. Selanjutnya nektar bunga itu diproses
di dalam mulut dan perutnya (the crop) dengan cairan saliva lebah pemroses yang
mengandung enzim invertase yaitu enzim-enzim hidrolase yang berfungsi dalam
proses pemecahan gula sukrosa dengan pertolongan air menjadi gula fruktosa dan
glukosa yang rasanya lebih manis daripada gula sukrosa. Lantas nektar bunga
yang telah mengalami transformasi menjadi madu mentah tersebut dimuntahkan
kembali oleh lebah pemroses ke mulutnya dan dimasukkan ke dalam lubang-lubang sarang
lebah madu yang masih terbuka untuk disimpan. Proses transformasi dari nektar
bunga menjadi madu mentah memakan waktu sekitar 20-30 menit, disebut madu
mentah karena masih memiliki kandungan air yang sangat tinggi yaitu sekitar 85%.
Kepakan sayap-sayap lebah madu yang bergerak sangat luar biasa cepat yaitu 230
kali kepakan/detik sehingga menghasilkan
bunyi ”bzzz nggg’ atau dengung di dalam sarang terus-menerus secara bergantian yang
membantu mempercepat proses penurunan kadar air pada madu mentah. Dan penguapan
air dalam madu mentah dibantu oleh suhu sarang yang hangat dan juga oleh proses
pengaliran udara dari bentuk sarang hexagonal yang merupakan metode lebah untuk
menurunkan kadar air dalam madu mentah. Madu dianggap matang jika kadar air di
dalamnya telah turun ke level tertentu yaitu sekitar 17%-22% sehingga madu
mengental. Setelah madu matang lantas disimpan dan dilindungi/ditutup/ditambal dengan zat resin yang disebut propolis di setiap
lubang-lubang sarang lebah madu, sehingga kebal dan terlindungi dari serangan
penyakit, parasit, bakteri, virus dan jamur, karena sarang lebah paling rentan
terhadap berbagai serangan. Selanjutnya madu siap untuk digunakan oleh koloni
lebah madu sebagai sumber makanan mereka atau dipanen dan dimanfaatkan oleh
manusia untuk pengobatan dan lain-lain. Selain menghisap nektar bunga, lebah
pengumpul makanan juga mengumpulkan dan menghasilkan pollen dari serbuk sari bunga-bunga
dengan cara menyisir (mengikis) bubuk serbuk sari dari benang sari bunga dengan
menggunakan rahang dan kaki-kaki tengahnya yang dilengkapi dengan rambut-rambut
kaku. Kaki-kaki tengahnya ditutupi dengan rambut-rambut kaku yang dirancang
untuk membantu lebah pengumpul menyisir (menyikat) serbuk sari bunga yang
dicampurnya dengan sedikit nektar bunga dan cairan saliva (air liur)
lebah pengumpul dari mulutnya kemudian membentuk gumpalan pollen lalu
dimasukkan olehnya ke corbicula (kantong pollen) bentuk konkaf
(lensa cekung) yang ada di sepasang kaki belakangnya sehingga serbuk sari bunga
tersebut tidak beterbangan saat di angkutnya. Dan kaki-kaki tengahnya juga
digunakan untuk mengambil pollen dari kantong pollen setelah kembali ke sarang.
Kemudian pollen itu diberikan kepada lebah betina pekerja yang usianya 20 hari
ke bawah yang ada di dalam sarang untuk diproses, yaitu pollen tersebut dicampur
dengan nektar bunga, enzim, fungi dan bakteri yang memfermentasikan pollen. Pollen
mengandung 12 vitamin, karbohidrat 55%, protein 35%, 18 asam amino 8 di
antaranya essensial, 14 asam lemak penting, enzim, koenzim, hormon, 28 mineral,
antioksidan, mengandung 188 jenis fungi dan 29 jenis bakteri, zat hidrat arang
dan lain-lain. Dan lebah-lebah pengumpul makanan juga mengumpulkan zat resin
(getah) dari batang banyak pohon terutama tumbuh-tumbuhan berjenis poplar
(tumbuhan paku), pucuk-pucuk daun dan bunga-bunga tumbuhan berbalsam. Lalu zat
resin itu juga diberikan kepada lebah betina pekerja muda yang ada di dalam
sarang untuk diproduksi menjadi propolis. Kemudian zat resin bahan baku
propolis itu dicampur dengan air liur lebah yang mengandung zat-zat aktif dan
lilin lebah dari kelenjar lilin, selanjutnya bahan-bahan tersebut oleh lebah
diproses menjadi produk propolis yang teksturnya sedikit lengket dan kental
berbentuk seperti lem (perekat), warnanya hijau terang, coklat terang atau
coklat gelap. Propolis merupakan senyawa kompleks yang terdiri dari resin 55%,
lilin lebah 30%, minyak aromatik 10% dan pollen 5%. Propolis adalah komponen
utama yang melindungi sarang lebah dari berbagai serangan penyakit, parasit,
bakteri, virus dan jamur. Propolis juga digunakan oleh lebah madu untuk memperkuat
stabilitas strukrur sarang, mengurangi getaran di dalam sarang, memperkuat
pertahanan sarang dengan menutup jalur masuk alternatif, mengisolasi binatang
yang terlanjur masuk sehingga menjadi mumi yang membuatnya tidak berbau dan
berbahaya. Dan propolis digunakan oleh manusia sebagai obat alami yang sangat
mujarab dan telah terbukti mampu menyembuhkan hampir segala jenis penyakit. Propolis
yang bagus berasal dari lebah alami bukan dari lebah yang diternakkan, jenis propolis yang paling bagus dan
berkualitas tinggi adalah jenis Brazilian Green Propolis yang diproduksi oleh
lebah madu Afrikanisasi yang memiliki kandungan bioflavonoids (flavonoid)
tertinggi dibanding propolis jenis lain. Jangan mengkonsumsi propolis yang
masih mengandung lilin lebah karena lilin tersebut akan menghalangi saluran pencernakan
sehingga tidak bisa dicerna dan diserap oleh tubuh dan akan mengganggu dan
merusak saluran pencernakan seperti liver, usus sampai ginjal. Ciri-ciri
propolis yang masih mengandung lilin lebah : menggunakan botol plastik
sebagai wadahnya, apabila propolis diteteskan di air bening, maka larutannya
menjadi berwarna putih keruh, aromanya sangat kuat dan rasanya sepat (kelat dan
kesat di lidah), pahit dan agak panas di tenggorokan karena propolis tersebut
masih mengandung alkohol.
Serangga (insecta) termasuk lebah adalah jenis
binatang yang melakukan bantuan penyerbukan terhadap bunga menjadi buah dengan
tingkat kesuksesan tertinggi yaitu perannya sebesar 80% dalam pengembangbiakan
tanaman. Pada saat seekor lebah pekerja pengumpul menghisap nektar floral yang biasanya
terletak di dasar mahkota bunga (perianthium), secara tidak sengaja lebah
pekerja tersebut melakukan penyerbukan. Karena kaki lebah pekerja pasti menyentuh
*kepala sari bagian benang sari (stamen) yang menyebabkan ratusan
serbuk sari itu melekat pada kakinya. Dan ketika lebah pengumpul pindah pada *kepala
putik bagian putik (pistillum) yang terdapat bakal buah dan bakal biji, maka serbuk
sari yang tadi melekat pada kakinya akan berjatuhan dan menempel pada kepala
putik dalam jumlah cukup banyak sehingga mengubah bunga menjadi buah sesaat
sebelum mengisap nektar floral yang ada di dasar mahkota bunga dengan
proboscisnya. Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi
tumbuhan berbiji yang Insya Allah nantinya akan menjadi tumbuhan berikutnya.
Hubungan yang terjalin antara lebah dan bunga adalah bentuk hubungan simbiosis
mutualisme yaitu hubungan yang saling menguntungkan, lebah mendapatkan sumber
makanan yang banyak mengandung nutrisi dan bunga diuntungkan karena lebah
membantu mempercepat penyerbukan yang sangat jarang terjadi kegagalan.
*Nektar adalah cairan manis
kaya gula fruktosa 38,5%, glukosa 31%, maltosa 7,1%, sukrosa 1,3%, melibiosa,
rafinosa yang dihasilkan kelenjar nektar bunga yang digunakan sebagai bahan
utama madu dan mengandung mineral Natrium, Magnesium, Fosfor, Kalsium, Besi dan
Kalium, vitamin A, B1, B2 dan C, antibiotik, pollen, berbagai macam enzim
pencernakan, asam-asam organik, resin, air, karbohidrat dan hormon yang berguna
untuk proses metabolisme di dalam tubuh manusia.
*Perut lebah ada 2 yaitu ventriculus
yang berfungsi sebagai tempat mencerna makanan dan menyerap sari-sari makanan
dan the
crop tempat menyimpan nektar, di antara 2 perut lebah itu terdapat proventriculus
katup pengatur aliran makanan yang berfungsi memindahkan makanan berupa nektar
dan serbuk sari dari the crop ke ventriculus, dan juga memastikan bahwa nektar yang
ada di dalam the crop tidak terkontaminasi dengan isi yang ada di dalam ventriculus.
*Regurgitasi adalah naiknya
makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa mual maupun
tanpa disertai oleh kontraksi otot perut yang sangat kuat, contohnya seperti
nektar dan madu mentah dari the crop lebah naik ke mulut lebah.
*Kepala sari (anthera)
bagian dari benang sari dan benang sari adalah alat perkembangbiakan bunga (fertil)
berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada bunga yang ada di ujung tangkai
benang sari.
*Kepala putik (stigma)
bagian putik adalah alat perkembangbiakan bunga berfungsi sebagai alat kelamin
betina pada bunga yang ada di ujung tangkai putik berada di tengah-tengah bunga
yang dikelilingi oleh benang sari.
Sumber : Al-Qur’an, Tafsir
Jalalain, Agus Mustofa, The Miracle dan berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar