1.
Mitos yang mengatakan
mie instant mengandung lilin adalah salah.
Mie instant tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk
melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada
pada makanan alami. Seperti apel, kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak
langsung basah, atau apel yang jika digosok akan mengkilap. Itulah lilin yang
diciptakan oleh Allah.
2.
Mitos yang mengatakan
mie instant mengandung bahan pengawet berbahaya adalah salah. Mie instant tidak mngandung bahan
pengawet berbahaya bagi kesehatan. Dalam proses pembuatan mie instant
menggunakan metode khusus agar awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti
yang telah dijelaskan diatas, salah satu cara pengawetan mie instant adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air
sekitar 5%.
Metode lain adalah air
hot drying (pengeringan
dengan udara panas). Inilah yang membuat mie instant bisa awet hingga 6 bulan,
asalkan kemasannya terlindung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini,
tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mie
instant tidak beraroma tengik serta tidak menggumpal basah.
Langkah terakhir untuk memastikan mie instant layak
konsumsi adalah perhatikan dengan seksama tanggal kadaluwarsanya.
3.
Metode dua (2) air
terpisah untuk memasak mie adalah cara yang salah. Justru air rebusan mie yang pertama
itulah yang mengandung kandungan takaroten
yang tinggi. Semua
vitamin (dari minyak dan bumbu) yang larut dalam air, terdapat dalam air
rebusan yang pertama ketika memasak mie. Apabila air rebusan diganti dengan air
matang baru, maka semua vitaminnya terbuang bersama air rebusan yang
pertama.Selain itu, minyaklah yang membuat mie atau makanan lain lebih enak.
Jadi air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Dan kandungan betakaroten dan
tecoferol dalam minyak sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita.
4.
Penggunaan Styrofoam
tidak berbahaya bagi kesehatan, walaupun terkena air panas sekalipun. Styrofoam
untuk mie instant cup terbukti aman digunakan, karena telah melewati standar
BPOM. Cup yang dipakai mie instant adalah Styrofoam khusus untuk makanan,
Styrofoam tersebut didisain untuk bisa menyerap panas, ini terbukti setelah
diseduh air panas, tangan kita tidak terasa panas sewaktu memegang cup mie yang
telah berisi air panas.
Tetapi karena proses pressingnya memenuhi standar, tidak
menyebabkan molekul sryrofoam larut (rusak) bersama mie instant yang diseduh
air panas. Jadi jika selama ini khawatir dengan mie instan menempel pada cupnya
ketika diseduh air panas, itu disebabkan karena tingginya kadar minyak dalam
mie cup, yaitu sekitar 20%. Desain cupnya dibuat berbeda yaitu dengan
menambahkan gerigi dibagian atas cup, sehingga tak langsung panas
ditangan.
Kita tidak boleh setiap hari mengkonsumsi mie instant,
karena mie instant mengandung bahan pengawet yaitu di kecap dan sausnya,
walaupun boleh. Mie instant hanya salah satu sumber karbohidrat, sementara
tubuh kita tidak hanya membutuhkan makanan sumber karbohidrat saja, tetapi juga
gizi yang seimbang. Jadi kalau kita mengkonsumsi mie instant, harus diimbangi
dengan makan sayur-sayuran dan buah-buahan sumber vitamin dan mineral, protein
hewani, yaitu : daging, susu, telur, ayam, ikan dan keju, dan sejenisnya,
protein nabati, yaitu : kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom, dan sejenisnya,
lemak (tetapi tidak banyak), dan jangan lupa, minum air putih minim 8 gelas per
hari.
Sumber:
Prof.Dr.F.G.Winarno
3 komentar:
Assalamualaikum
Terima Kasih~
Sebaiknya konsumsi mi instan dikurangi bila perlu dihindari. Perlu diketahui bahwa tubuh kita membutuhkan asupan gizi dari makanan secara seimbang dengan cara meragamkan makanan yang akan kita konsumsi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral). Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya mie instan terdiri dari karbohidrat saja. Selain masalah gizi yang tidak seimbang, mie instan juga mengandung bahan-bahan pengawet dan kandungan garam yang sangat tinggi.
Sumber: (udoctor.co.id)
Posting Komentar