10 Januari, 2013

KOREKSI TENTANG EMPAT MITOS SALAH MIE INSTANT

1.      Mitos yang mengatakan mie instant mengandung lilin adalah salah. Mie instant tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada pada makanan alami. Seperti apel, kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah, atau apel yang jika digosok akan mengkilap. Itulah lilin yang diciptakan oleh Allah.

2.      Mitos yang mengatakan mie instant mengandung bahan pengawet berbahaya adalah salah. Mie instant tidak mngandung bahan pengawet berbahaya bagi kesehatan. Dalam proses pembuatan mie instant menggunakan metode khusus agar awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan diatas, salah satu cara pengawetan mie instant adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air sekitar 5%.

Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mie instant bisa awet hingga 6 bulan, asalkan kemasannya terlindung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini, tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mie instant tidak beraroma tengik serta tidak menggumpal basah.
Langkah terakhir untuk memastikan mie instant layak konsumsi adalah perhatikan dengan seksama tanggal kadaluwarsanya.

3.      Metode dua (2) air terpisah untuk memasak mie adalah cara yang salah. Justru air rebusan mie yang pertama itulah yang mengandung kandungan takaroten yang tinggi. Semua vitamin (dari minyak dan bumbu) yang larut dalam air, terdapat dalam air rebusan yang pertama ketika memasak mie. Apabila air rebusan diganti dengan air matang baru, maka semua vitaminnya terbuang bersama air rebusan yang pertama.Selain itu, minyaklah yang membuat mie atau makanan lain lebih enak. Jadi air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Dan kandungan betakaroten dan tecoferol dalam minyak sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita.

4.      Penggunaan Styrofoam tidak berbahaya bagi kesehatan, walaupun terkena air panas sekalipun. Styrofoam untuk mie instant cup terbukti aman digunakan, karena telah melewati standar BPOM. Cup yang dipakai mie instant adalah Styrofoam khusus untuk makanan, Styrofoam tersebut didisain untuk bisa menyerap panas, ini terbukti setelah diseduh air panas, tangan kita tidak terasa panas sewaktu memegang cup mie yang telah berisi air panas.

Tetapi karena proses pressingnya memenuhi standar, tidak menyebabkan molekul sryrofoam larut (rusak) bersama mie instant yang diseduh air panas. Jadi jika selama ini khawatir dengan mie instan menempel pada cupnya ketika diseduh air panas, itu disebabkan karena tingginya kadar minyak dalam mie cup, yaitu sekitar 20%. Desain cupnya dibuat berbeda yaitu dengan menambahkan gerigi  dibagian atas cup, sehingga tak langsung panas ditangan.

Kita tidak boleh setiap hari mengkonsumsi mie instant, karena mie instant mengandung bahan pengawet yaitu di kecap dan sausnya, walaupun boleh. Mie instant hanya salah satu sumber karbohidrat, sementara tubuh kita tidak hanya membutuhkan makanan sumber karbohidrat saja, tetapi juga gizi yang seimbang. Jadi kalau kita mengkonsumsi mie instant, harus diimbangi dengan makan sayur-sayuran dan buah-buahan sumber vitamin dan mineral, protein hewani, yaitu : daging, susu, telur, ayam, ikan dan keju,  dan sejenisnya, protein nabati, yaitu : kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom, dan sejenisnya, lemak (tetapi tidak banyak), dan jangan lupa, minum air putih minim 8 gelas per hari.


Sumber: Prof.Dr.F.G.Winarno

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum

Anonim mengatakan...

Terima Kasih~

digital health mengatakan...

Sebaiknya konsumsi mi instan dikurangi bila perlu dihindari. Perlu diketahui bahwa tubuh kita membutuhkan asupan gizi dari makanan secara seimbang dengan cara meragamkan makanan yang akan kita konsumsi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral). Nah, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya mie instan terdiri dari karbohidrat saja. Selain masalah gizi yang tidak seimbang, mie instan juga mengandung bahan-bahan pengawet dan kandungan garam yang sangat tinggi.
Sumber: (udoctor.co.id)