Qur’an surat Ali-’Imran ayat 160 :
160. (Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada
orang yang dapat mengalahkan kamu, sebaliknya jika Dia membiarkan kamu) tidak memberi pertolongan
(maka siapakah lagi yang dapat menolong kamu) selain Allah
(setelah) kekalahan (itu. Karena itu hendaklah kepada Allah
saja orang-orang mukmin bertawakal) Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakal kepada-Nya, Ali-’Imran
ayat 159.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 78-79 :
78.
(....
Dan jika mereka) orang-orang
Yahudi (Israel) di Madinah itu (memperoleh kebaikan, mereka berkata : ”Ini
dari Allah.” Dan jika mereka ditimpa keburukan, mereka berkata : ”Ini dari engkau”)
”Engkau Muhammad yang menyebabkan datangnya bencana ini!” atau ”Bencana
ini terjadi gara-gara engkau Muhammad!”
Mereka menjadikan Rasulullah saw sebagai kambing hitam apabila terjadi
keburukan di Madinah (Katakanlah) kepada mereka (: ”Semuanya) baik itu kebaikan
atau keburukan berasal (dari Allah.” Maka mengapa orang-orang itu
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan?”) yang disampaikan kepada
nabi mereka. ”mengapa”
pertanyaan-Nya itu disertai keheranan melihat kebodohan mereka yang amat
sangat. Dan ungkapan ”hampir-hampir
tidak memahami” itu lebih berat
lagi daripada ungkapan ”tidak memahaminya sama sekali.”
79.
(Apa
pun kebaikan) nikmat
(yang kamu peroleh) wahai manusia (adalah dari sisi Allah) semua itu
pemberian Allah sebagai karunia-Nya dan kemurahan-Nya kepadamu (dan
apa saja keburukan) bencana atau musibah atau malapetaka (yang
menimpamu, itu) akibat berbuatan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan
(dari dirimu sendiri) karena kamu melakukan hal-hal yang mengundang
datangnya bencana atau keburukan itu (Dan Kami utus engkau) Muhammad (kepada
manusia sebagai rasul. Dan cukuplah Allah sebagai saksi) atas
kerasulanmu.
Qur’an surat Al-Israa’
ayat 7 :
7.
(Jika kalian berbuat baik, berarti kalian berbuat baik bagi diri kalian
sendiri) karena balasan pahalanya itu untuk diri kalian sendiri (dan jika kalian berbuat jahat,
maka kejahatan itu bagi diri kalian sendiri....) karena balasan azabnya
itu menimpa diri kalian sendiri.
Qur’an surat Asy-Syuuraa ayat 30-31 :
30.
(Dan apa saja yang telah menimpa kalian,
berupa musibah) malapetaka dan kesengsaraan (maka adalah karena perbuatan
tangan kalian sendiri) hal itu adalah balasan atas kejahatan
kalian (dan Allah memaafkan sebagian besar) dari dosa-dosa tersebut,
sehingga Allah tidak mengazabnya dengan berlipat ganda tetapi dibalas setimpal
dengan perbuatan dosa-dosanya. Adapun musibah yang menimpa atas orang beriman
yang bersabar menghadapinya, maka musibah tersebut untuk menggugurkan
dosa-dosanya atau mengangkat derajatnya.
31. (Dan
kalian tidak dapat melepaskan diri) melarikan diri dari azab Allah (di
muka Bumi, dan kalian tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula
penolong selain Allah) yang dapat menolak azab Allah dari kalian, maka bertobatlah
dan bertakwalah serta kerjakanlah amal-amal saleh. Dan Allah-lah yang menerima
tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan para pelakunya
yang telah bertobat dan mengetahui apa yang kalian kerjakan. Dan Allah
memperkenankan (mengabulkan doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh dan menambah pahala kepada mereka dari karunia-Nya, Asy-Syuuraa ayat 25-26.
Qur’an surat An-Najm ayat 31 :
31.
(Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada
di Langit dan apa yang ada di Bumi) sehingga tidak ada yang bisa
melemahkan (menghalang-halangi) kehendak Allah (supaya Dia memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan
dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang
lebih baik) yaitu Surga.
Qur’an surat At-Taubah ayat 51 :
51.
(Katakanlah
: ”Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dia-lah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang
yang beriman harus bertawakal”).
Qur’an surat
Yunus ayat 107 :
107.
(Jika
Allah menimpakan kepadamu sesuatu kemudharatan) bencana (maka tidak ada yang dapat menghilangkannya
kecuali Dia, Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang
dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang).
Qur’an surat Ar-Ra’du ayat 39 :
39. (Allah
menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan) apa yang Dia
kehendaki (dan di sisi-Nyalah terdapat induk Kitab) Lauhul Mahfudz.
Qur’an surat Yaasiin ayat 12 :
12. (Sesungguhnya Kami menghidupkan
orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan
bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan) Allah menuliskan takdir secara terperinci (di
dalam kitab induk yang nyata) yaitu Kitab Lauhul Mahfudz.
Qur’an surat Al-Ahzab ayat 37-38 :
37. (….Dan
adalah ketetapan) takdir (Allah itu pasti terjadi).
38. (....Dan
adalah ketetapan Allah itu
suatu ketetapan yang pasti terjadi) pasti terlaksana.
Qur’an surat Al-Qamar ayat 49 dan 53
:
49. (Sesungguhnya Kami menciptakan segala
sesuatu menurut qadar).
53.
(Dan
segala urusan yang kecil maupun yang besar adalah tertulis) di dalam Kitab Lauhul Mahfudz.
Qur’an surat Al-Hadiid ayat 22 :
22. (Tidak ada suatu bencanan pun yang menimpa di
Bumi dan tidak pula pada diri kalian sendiri melainkan telah tertulis dalam
Kitab) Lauhul Mahfudz (sebelum Kami menciptakan) Langit,
Bumi dan semua yang ada di antara kedua (nya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah
mudah bagi Allah).
Qur’an surat At-Taghaabun ayat 11 :
11. (Tidak
ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
kalbunya) hatinya, berupa ilham dan hikmah atau
pemahaman yang dalam terhadap ajaran agama Allah sehingga ia bersegera
mengamalkannya (Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu).
Rasulullah saw bersabda :
”Seseorang telah ditetapkan sebagai
seorang yang sengsara sejak ia berada di dalam perut ibunya, Demikian pula seseorang telah ditetapkan sebagai seorang
yang berbahagia sejak ia berada di dalam perut ibunya.” Hadits riwayat
Abdullah bin Mas’ud ra dan Abu Hurairah ra.
Kebahagiaan dan kesengsaraan seseorang telah ditetapkan oleh Allah dalam
suratan takdir-Nya sejak ia berada di dalam perut ibunya. Meskipun demikian,
kebahagiaan dan kesengsaraan yang terjadi pada diri seseorang sangat terkait
erat dengan perilaku orang itu sendiri.
Dari Rafi” bin Khudaij, Rasulullah saw bersabda :
“Sedekah dapat menutupi (menghindarkan dari) 70 pintu kejelekan (balak/musibah/bencana/bahaya/malapetaka).”
Hadits riwayat Ath-Thabrani.
Rasulullah saw bersabda :
“Setiap sesuatu (terjadi) berdasar qadla’ dan qadar, sampai-sampai sifat lemah dan malas.”
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
“Tidak ada yang dapat menolak takdir (ketetapan Allah) kecuali doa dan tidak ada yang dapat menambah
umur kecuali berbuat kebaikan (mengerjakan amal-amal saleh).” Hadits riwayat At-Tirmidzi.
”Dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali berbuat kebaikan (mengerjakan amal-amal saleh). Tidak ada yang tidak dapat menolak takdir
kecuali doa. Dan sesungguhnya seseorang pria akan diharamkan baginya rezeki
karena dosa yang diperbuatnya.” Hadits riwayat Ibnu Majah.
Dari Annas bin Malik, Rasulullah bersabda :
”Barangsiapa yang
menginginkan supaya diluaskan rezekinya dan dilambatkan ajalnya, hendaknya ia
bersilaturrahmi.” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Jika takdir atau ketentuan Allah telah ditetapkan
dan ajal pun telah dituliskan, bagaimana takdir Allah itu bisa diubah atau
ditolak dengan doa dan silaturrahmi? Keduanya
memang termasuk takdir, tetapi jika Allah berkehendak untuk menjauhkan keburukan
dari hamba-Nya, melimpahkan kebaikan dari karunia-Nya atau memanjangkan umur
hamba-Nya, tidak ada yang mustahil bagi Allah, Allah pasti akan mengilhamkan
kepada hamba-Nya. Faktor penyebab yang mengubah takdir Allah adalah perbuatan
hamba itu sendiri yang berdoa kepada Allah dan bersedekah untuk mencari
keridhaan-Nya, karena akibat sedekah itu
adalah doa kita cepat terangkat naik ke sisi Allah yang bisa meredakan murka
Allah yang membuat Allah ridha sehingga doa kita cepat dikabulkan oleh Allah.
Sehingga Allah dapat memalingkan (menghindarkan) kepada yang dibencinya dan
memberikan kepada yang dicintainya. Takdir Allah itu ada 2 macam :
Pertama, Takdir Maa
Fii Lauhul Mahfudz
:
Takdir yang telah menjadi ketetapan Allah yang
dituliskan dalam daftar takdir di dalam Kitab Lauhul Mahfudz.
Kedua, Takdir Maa Fii Ilmillah :
Kedua, Takdir Maa Fii Ilmillah :
Takdir yang ada pada ilmunya Allah Yang Qodim (yang dahulu tanpa perrnulaan)
dan Yang Azali (tidak berawal dan tidak
berakhir). Selain takdir Allah yang Maa
Fii Ilmillah, maka takdir itu dapatlah berubah dengan adanya doa dan sedekah
dari seorang hamba.
Qur’an surat Al-Baqarah
ayat 155-157 dan 214 :
155. (Dan
sungguh Kami akan memberimu cobaan) ujian (berupa sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta dan jiwa dan buah-buahan) paceklik (Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar).
156. Yaitu
(orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan : “Inna lillaahi
wa innaa ilaihi raaji’uun”).
157.
(Mereka
itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk).
214.
(Ataukah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu) cobaan atau ujian (seperti) yang dialami (orang-orang
terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa malapetaka, dan kesengsaraan dan mereka diguncang)
dengan berbagai macam cobaan (hingga rasul dan orang-orang yang beriman yang
bersamanya berkata : ”Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat) kedatangannya.
Qur’an surat Ali-‘Imran ayat 186 :
186. (Kamu sungguh-sungguh akan diuji mengenai
hartamu dan dirimu, dan sungguh kamu akan mendengar dari orang-orang yang
diberi kitab) yaitu
orang-orang Yahudi dan Nasrani (sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik
gangguan menyakitkan yang banyak sekali. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka
sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang) patut (diutamakan)
yang wajib dihadapi dengan ilmu agama dan ilmu-ilmu
pendukung ilmu agama, keteguhan hati dan penuh kesabaran.
Qur’an surat
Al-’Ankabuut ayat 2-3 :
2.
(Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : ”Kami telah
beriman.” Sedangkan mereka tidak diuji lagi?).
3. (Dan sesungguhnya Kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang
yang benar) keimanan
mereka (dan pasti Dia mengetahui orang-orang yang dusta).
Qur’an surat Ali-’Imran ayat 145,
154, 156 dan 185 :
145. (Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati
melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.
Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan pahala dunia
itu kepadanya. Dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan pula
kepadanya) pahala
akhirat itu (dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur).
154.
(....Katakanlah
: ”Meskipun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan
akan mati terbunuh itu keluar juga ke tempat pembunuhan mereka ....”) sehingga mereka akan mati terbunuh dan
tidak akan tertolong oleh usaha mereka itu karena qadha Allah tetap berlaku
tanpa sesuatu pun yang dapat mencegah takdir-Nya atau tidak ada sesuatu pun
yang dapat menghindar dari takdir-Nya.
156.
(....Allah
menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan).
185. (Setiap yang berjiwa) bernyawa (akan merasakan mati, dan hanya
pada hari Kiamatlah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa yang dijauhkan dari
Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan) hanya
kesenangan sementara lalu akan sirna dan kampung akhirat (Surga) itulah
kehidupan yang sebenarnya.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 78 :
78.
(Di
mana pun kamu berada, pastilah akan dicapai oleh maut) kematian pasti akan mendapatkan kamu
(sekali pun kamu) berada (di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh...).
Qur’an surat Yunus ayat 56 :
56. (Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan
dan hanya kepada-Nyalah kalian dikembalikan) di hari Kiamat kelak Allah akan membalas semua
amal perbuatan kalian.
Qur’an surat Al-Anbiyaa’ ayat 35 :
35.
(Setiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan).
Qur’an surat An-Nahl ayat 70 :
70.
(Allah telah menciptakan kamu kemudian
mewafatkan kamu dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada usia yang tua
renta) lanjut atau pikun (sehingga ia tidak mengetahui lagi sesuatu
pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa) atas segala sesuatu.
Qur’an surat Faathir ayat 11 :
11.
(Dan Allah menciptakan kalian dari tanah) Nabi
Adam as (kemudian dari air mani) keturunan beliau as
(kemudian Dia menjadikan kalian berpasang-pasangan) An-Najm ayat 45, Allah yang menentukan takdir
jodohnya antara pria dan wanita (Dan tidak ada seorang wanita pun
mengandung dan tidak pula melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan
sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan) sudah ditetapkan (dalam Kitab) Lauhul
Mahfudz (Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah).
Qur’an surat Al-Israa’ ayat 83 :
83. (…dan
apabila ia) manusia (ditimpa kesusahan) musibah atau
mempunyai masalah (niscaya ia berputus asa) dari rahmat Allah.
Qur’an surat Fushshilat ayat 49 :
49. (Manusia
tidak jemu memohon kebaikan, dan jika ia ditimpa malapetaka ia menjadi putus
asa lagi putus harapan).
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 45 dan 153 :
45.
(Mohonlah pertolongan) kepada Allah
(dengan jalan bersabar dan shalat dan sesungguhnya yang demikian itu amat
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk) cenderung takwa.
153.
(Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar).
Qur’an surat An-Nahl ayat 71 :
71. (Dan Allah melebihkan sebagian kalian dari
sebagian yang lain dalam hal rezeki….) sehingga ada yang kaya dan ada yang miskin, ada
yang diberi kekuasaan (raja, sultan, kaisar, presiden dan sebagainya) ada yang
menjadi hamba sahaya, ada yang menjadi pimpinan, direktur, manager, kepala dan
lain-lain, ada yang menjadi anak buah, ada yang menjadi atasan dan ada yang
menjadi bawahan.
Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 32 :
32.
(Dan janganlah kamu iri hati) dengki
(terhadap
karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu dari sebagian lainnya….)
supaya tidak ada rasa dengki
dan benci untuk menghindarkan timbulnya permusuhan.
Qur’an surat Fushshilat ayat 35 :
35. (Sifat-sifat
yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan
tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan
yang besar).
Sumber: Al-Qur’an, Tafsir Jalalain, Hadits dan
sumber lainnya